Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI INTELIJEN TEKNIK

DALAM PEMBEKALAN, PEMELIHARAAN MATERIIL PERALATAN TNI-AD

1. Pendahuluan
Definisi intelijen menurut1 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.16 tahun 2006 pasal 1
ayat (1): intelijen adalah usaha, kegiatan, dan tindakan teroganisir (terorganisasi) dengan
menggunakan metode tertentu menghasilkan produk tentang masalah yang dihadapi dari
seluruh aspek kehidupan untuk disampaikan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan. Korps peralatan sebagai salah satu korps TNI AD memiliki
tugas pokok pemeliharaan, pembekalan materiil peralatan dan munisi di seluruh satuan
jajaran TNI-AD yang secara langsung mendukung kesiapan operasional alutsista pada
operasi tempur maupun non tempur. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi korps peralatan
Angkatan Darat dilaksanakan oleh Ditpalad sebagai badan pelaksana pusat di tingkat
Mabesad yang berkedudukan langsung di bawah Kasad. Tugas pokok Ditpalad adalah
membantu Kasad dalam membina dan menyelenggarakan/melaksanakan penyediaan,
perbekalan dan pemeliharaan materiil peralatan dan munisi dalam rangka mendukung
kesiapan operasional alat peralatan dan munisi satuan-satuan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pokok TNI AD. Tugas pokok Ditpalad tersebut dapat dikembangkan
secara organisasi, dengan membentuk badan intelijen teknik, yang dalam operasi tempur
dapat berfungsi sebagai badan pengumpul keterangan, dengan tugas pokoknya yaitu
mencari data teknik dari main equipment kekuatan alutsista negara lain, yang dapat
digunakan untuk menentukan taktik serangan maupun bertahan, data teknik tersebut harus
disajikan secara cepat dan akurat menggunakan aplikasi teknologi informasi sehingga
membantu pimpinan dalam mengambil keputusan, dalam kondisi damai badan intelijen
teknik dapat digunakan dalam memperoleh data rencana strategis (renstra) pengadaan alat
utama sistem persenjataan (alutsista), hal itu sesuai dengan Minimum Essential Force (MEF)
dan berimplikasi terhadap perbandingan kemampuan alutsista yang dimiliki TNI AD dan
negara lain yang dapat menjadi ancaman asimetris. Dalam hal tersebut dibutuhkan aplikasi
teknologi informasi dan badan khusus yang mengolah data materiil secara cepat, tepat dan
nyata serta dapat diakses oleh pimpinan Angkatan Darat dimana saja dan kapan saja saat
dibutuhkan.
2

Dalam situasi damai kesiapan operasional materiil di satuan merupakan tanggung


jawab satuan pemakai dan satuan pemelihara, sehingga perlu sikronisasi data materiil yang
valid dan dapat dipertanggungjawabkan oleh satuan pemakai maupun pemelihara, dimana
materiil yang didukung pengadaannya oleh negara tidak disalahgunakan atau sering
digunakan tidak sesuai dengan standar operasional dari spesifikasi teknik materiil tersebut,
sebagai contoh Truck Rheo 2 ½ ton di batalyon x yang seharusnya digunakan untuk menarik
meriam di Batalyon x digunakan untuk angkut barang dan angkut personel sehingga terjadi
overhaul pada mesin karena digunakan melebihi kapasitas beban dari spesifikasi kendaraan
tersebut, untuk mencegah hal itu, tidak cukup dengan pengawasan internal dari batalyon
tetapi perlu dibentuk badan pengawas intelijen teknik eksternal, yang diberi kewenangan
khusus dalam hal melaporkan kepada pimpinan secara terprogram, dimana personel dari
badan pengawas intelijen teknik tersebut harus mempunyai kemampuan atau kualifikasi,
keahlian dan sertifikasi khusus dalam pengetahuan dibidang teknik materiil peralatan. Badan
intelijen teknik tersebut secara organisasi harus berasal dari satuan pemelihara selaku
penanggung jawab pemeliharaan materiil, apabila hal ini dilaksanakan maka kerusakan
materiil akibat human error maupun penyalahgunaan materiil dapat dicegah dan dilaporkan
sedini mungkin dengan data intelijen teknik yang akurat dan tepat sasaran.
Dalam melaksanakan dukungan administrasi pada operasi tempur/non tempur,
interoperabilitas antarkecabangan sedikit banyak sudah terwadahi melalui penerapan
organisasi satuan peralatan yang sudah tergelar saat ini mulai dari tingkat Balakpus sampai
dengan satuan pemelihara yang ada di daerah, organisasi tersebut relatif telah sistematis
dan berjenjang sesuai dengan satuan yang dilayani dikaitkan dengan kemampuan tingkat
pembekalan dan tingkat pemeliharaannya. Tantangan korps peralatan dewasa ini sejalan
dengan gelar organisasi,yaitu mengakomodasi tren terbaru dengan peningkatan coverage
service area yang mewadahi beban tugas yang muncul dari pembentukan satuan-satuan
baru dan moderenisasi alutsista secara cepat, tepat, dan berkelanjutan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi berupa sistem aplikasi fungsi yang bisa
diakses kapanpun dan dimanapun. Dengan demikian akan terjawab upaya meningkatkan
interoperabilitas antar kecabangan TNI AD dalam operasi tempur maupun situasi damai
dengan menggunakan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Sistem aplikasi
yang digunakan oleh satuan-satuan korps peralatan dapat menjawab konsep strategi
dukungan pembekalan materiil peralatan, dukungan pemeliharaan materiil peralatan,
kegiatan asistensi teknik yang tepat dan efektif, dan kemampuan intelijen teknik. Aplikasi ini
3

memberikan daya guna meningkatkan interoperabilitas korps peralatan guna mendukung


satuan manuver dalam melaksanakan tugas operasi tempur maupun dalam situasi damai.
Tantangan dan tuntutan tugas TNI AD di masa depan semakin berat dan kompleks,
selain itu perkembangan lingkungan strategis, teknologi informasi dan komunikasi,
persenjataan militer, daerah penugasan, serta perubahan dimensi ancaman turut menjadi
pertimbangan dalam melaksanakan tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer
Selain Perang (OMSP). Paradigma perang saat ini diantaranya Asymmetric Wafare. Perang
ini terjadi dengan menggunakan kecanggihan teknologi (cyber, network centric, robotic, dan
nano technology). Dihadapkan dengan kondisi tersebut harus dilakukan penyesuaian
terhadap kebijakan dan strategi dalam pembinaan dan penggunaan Alutsista di TNI AD.
Perkembangan teknologi alutsista yang sangat pesat membutuhkan penyesuaian dalam
mengintegrasikan seluruh kecabangan dalam operasi tempur maupun situasi damai,
modernisasi alutsista dihadapkan pada perang berteknologi tinggi memerlukan kemampuan
TNI AD untuk menguasai teknologi yang modern, sehingga menghasilkan pertempuran yang
efektif, efisien, berdaya guna tinggi, berdaya tangkal tinggi, dan berdaya tempur tinggi.
Saat ini, TNI AD telah memodernisasi sebagian besar alutsistanya bagi satuan yang
bermanuver seperti: Marder, M113 A1, Panser Anoa, Kanon 90 mm Panser Tarantula,
Kanon 20 mm Rheinmetal Tank Marder, Kanon 120 mm L 55 MBT Leopard, Kanon 90 mm
Tank Scorpion, Kanon 105 mm Tank M 109, RCWS (Remote Control Weapon System), Sista
Caesar : Meriam 155 mm, Batteray Command Vehicle (BCV) Baccara, Observer Sight /
Sophie dan Meteo Station, Meriam 105 mm KH 178 dan Meriam 155 mm KM 179 dengan
masing-masing kendaraan penariknya, Sista MLRS ASTROS II : AV-LMU (Universal Launcer
Multiple), AV-MET (Mobile Meteorological Station), AV-RMD (Ammunition Supply Unit), dan
AV-UCF (Fire Control Unit), Sista TD 2000 B: Radar SR 74 (Station Radar), Fire Control
Device Vehicle/Elektro-Optical, Fire Control Vehicle, Firing Control Computer, Meriam 57 mm
AA 59, Generator 50 GTD – 2 dan Kendaraan penarik meriam 57 mm AA 59; Sista Mistral :
Satbak Advanced Twin Launcer Anti Air Strike (ATLAS) dan Mistral Coordination Post (MCP);
dan Sista Startreak: Satbak Light-weight Multy Launcer (LML) dan Radar Shikra dan
Engagement Control System (ECS). Dengan modernisasi dan tantangan yang tinggi dalam
operasi yang dilaksanakan maka satuan pendukung juga harus memiliki mobilitas yang tinggi
sehingga momentum dukungan materiil tidak terhenti dalam melaksanakan tugas pertahanan
negara aspek darat. Perkembangan teknologi alutsista berimplikasi pada perlunya
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antar kecabangan dan antar matra. Interoperabilitas
4

menjadi sangat penting untuk dilakukan agar kerjasama antar kecabangan dapat
menghasilkan kemenangan dalam pertempuran. Keselarasan taktik dan teknik bertempur
dalam suatu jaringan yang terintegrasi antar kecabangan atau network centric perlu
dikembangkan agar kerjasama antar kecabangan dapat diterapkan dalam medan
pertempuran yang sebenarnya.
Essay ini bermaksud memberikan gambaran tentang badan intelijen teknik yang harus
dimiliki oleh satuan peralatan, melalui sistem aplikasi yang perlu dirumuskan dan dibangun
oleh Ditpalad, sehingga tetap eksis dalam memberikan dukungan bagi satuan manuver
dalam operasi tempur/situasi damai. Tujuan essay ini adalah memberikan masukan bagi
pimpinan dalam meningkatkan peran korps peralatan guna mendukung satuan manuver
dalam operasi tempur maupun situasi damai. Dalam rangka kebutuhan keterbukaan/
transparansi, maka Satpalad yang berkaitan dengan fungsi pembekalan harus memiliki
sistem jaringan berbasis teknologi informasi, dimana data dapat diakses oleh satuan atas
dan bawah sesuai dengan kewenangan yang telah diatur.

2. Analisa dan Pembahasan


a. Peran dan Fungsi Korps Peralatan TNI AD
Di era modern seperti sekarang tuntutan profesionalisme tidak mungkin bisa
dihindari dalam segala lingkungan penugasan mulai dari lingkungan organisasi non militer
maupun lingkungan militer termasuk TNI AD. 2 Hal ini sesuai tertuang didalam UU NO 34
Tahun 2004 tentang TNI pasal 2 “Tentara profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik,
diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin
kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut demokrasi,
supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum internasional yang telah teratifikasi”
dan penjelasan point d “Yang dimaksud tentara profesional adalah tentara yang mahir
menggunakan peralatan militer, mahir bergerak, dan mahir menggunakan alat tempur,
serta mampu melaksanakan tugas secara terukur dan memenuhi nilai – nilai
akuntabilitas .

Dengan demikian maka satuan – satuan TNI AD harus memenuhi standar seperti
yang tertuang pada pasal tersebut, satuan-satuan peralatan yang salah satu tugasnya
menyelenggarakan fungsi pemeliharaan materiil diseluruh satuan jajaran TNI AD juga harus
berkemampuan melaksanakan tugasnya secara profesional. Untuk dapat mewujudkan
prajurit peralatan professional maka setiap prajurit harus memiliki kemampuan sesuai
5

dengan tugas dan tanggungjawab jabatannya, sehingga dapat melaksanakan pemeliharaan


dan perbaikan terhadap gangguan dan kerusakan materiil secara cepat dengan
mengaplikasikan teknologi yang berkembang, diharapkan setiap pengadaan materiil TNI
AD yang baru dan mempunyai teknologi tinggi, harus disertai dengan penyiapan personilnya,
oleh karena itu perlu mengirimkan personil untuk mengikuti pendidikan khusus, agar memiliki
kemampuan melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan materiil tersebut dengan baik.

Penyiapan dengan cermat dan terarah yang dilakukan oleh Ditpalad bertujuan
memberikan dukungan dan layanan dalam fungsi pembekalan, pemeliharaan, asistensi
teknik, intelijen teknik dan penelitian pengembangan materiil peralatan.Fungsi Pembekalan
meliputi usaha, pekerjaan dan kegiatan mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, pemungutan/ penyingkiran dan penghapusan bekal.Fungsi
pemeliharaan merupakan bagian dari siklus logistik. Dimulai dari kegiatan perencanaan,
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan lalu dilaksanakan kegiatan
pemeliharaan.Sesuai dengan pengertiannya pemeliharaan adalah segala usaha, kegiatan
dan pekerjaan tentang pemeliharaan pencegahan, pemeriksaan, penentuan kondisi dan
klasifikasi, perbaikan, percobaan, pengujian, peningkatan kemampuan, penyelamatan,
penyingkiran dan rehabilitasi suatu materiil beserta perlengkapannya. Fungsi ini memiliki
kedudukan strategis dalam menjaga lifetime (masa pakai) alutsista agar dapat
dioperasionalkan untuk jangka waktu yang lama.

Fungsi Asistensi Teknik merupakan bantuan kepada pihak lain dalam tugas
profesional yang meliputi usaha, pekerjaan dan kegiatan teknik yang diberikan kepada Satkai
meliputi pemberian petunjuk teknis, bantuan teknis, penyebaran informasi teknis yang
berhubungan dengan penggunaan, pemeliharaan, penyimpanan dan penghancuran materiil
alutsista peralatan Angkatan Darat, berpedoman sesuai dengan tugasnya fungsi asistensi
teknik dapat dikembangkan dengan dibentuknya badan intelijen teknik, dimana data-data
materiil dan penggunaan alutsista dapat diberikan kepada tim asnik sebagai eksekutor yang
dapat memberi peringatan maupun teguran secara langsung kepada satuan yang melanggar
prosedur dalam penggunaan alutsista.
Fungsi Intelnik merupakan kegiatan pengumpulan bahan keterangan yang telah
diolah/dianalisa suatu badan agar dapat digunakan oleh pengguna/pengambil
keputusan/pertimbangan untuk maksud dan tujuan tertentu. Dihadapkan pada keberadaan
Ditpalad sebagai pembina komoditi, maka informasi teknis komoditi bidang senjata dan optik,
munisi, kendaraan serta teknologi mekanik tersebut belum sepenuhnya dapat diandalkan.
6

Tidak akuratnya data bekal komoditi sering terjadi karena data yang usang dan belum ter
update. Penerimaan, peyimpanan, pendistribusian dan penghapusan masih terjadi
perbedaan data dan jumlah antara data di pembina materiil di Kotama dengan data pembina
materiil di pusat. Hal ini disebabkan sistem jaringan dan mekanisme laporan yang belum
berbasis teknologi informasi dan tidak siap pada tuntutan kecepatan/real time fact and data,
sehingga cenderung mudah untuk disalahgunakan.
Berkaitan dengan Intelnik, maka ke depan harus diberdayakan sesuai dengan kaidah
universal atau filosofi dari intelijen teknik, yang menyangkut 3 (tiga) aspek, yaitu:
pengetahuan, kegiatan, dan organisasi.3 Intelnik sebagai pengetahuan, dalam hal ini satuan
peralatan harus mampu memiliki data base dan memberikan data spesifikasi teknik yang
akurat berkaitan dengan Alutsista sendiri maupun Alutsista musuh/lawan. Intelnik sebagai
kegiatan, hal ini mengandung makna personel satuan peralatan harus mampu melakukan
tugas-tugas untuk mendukung kegiatan teritorial dan operasi tempur/ operasi intelijen untuk
mendapatkan keuntungan. Intelnik sebagai organisasi, saat ini tidak mempunyai organisasi di
Satpalad yang secara spesifik memiliki tugas Intelnik komoditi Peralatan.
Fungsi Litbang masih menunjukkan organisasi management and technocracy oriented
seperti Ditpalad kurang berkembang. Dengan melihat komoditi binaan Korps Peralatan yang
padat teknologi/sophisticated seperti bidang senjata dan optik, munisi, kendaraan serta
Tekmek maka seharusnya fungsi Litbang menjadi sangat penting dalam agenda aktualisasi
dan “unjuk diri” Korps Peralatan,berkaitan teknologi informasi Intelnik dan Asnik maka peran
litbang sangat dibutuhkan dalam menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan
yang berkaitan dengan pengujian, percobaan, rekayasa, pengembangan alat utama sistem
senjata (senjata optik,munisi,bahan peledak,kendaraan dan alat angkut).

b. Pembahasan
Konsep strategi dukungan pembekalan, pemeliharaan, asistensi teknik yang tepat dan
efektif, kemampuan intelijen teknik, dan Litbang dapat dilaksanakan secara berkelanjutan
dengan menggunakan sistem aplikasi telepon seluler yang bersifat rahasia.Saat ini seluruh
Ka/Dan Satker sudah menguasai dalam menggunakan teknologi ponsel selular, dengan
sistem operasi android. Sistem operasi android ini secara nyata telah kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari bersama rekan, atasan, bawahan, keluarga seperti whatsapp dan
telegram. Informasi yang diberikan akan tersebar secara cepat. Namun demikian kontrol
dalam isinya belum ada karena tidak memiliki peranti lunak yang membatasi konten (isi) yang
7

perlu dibagikan dalam satu grup percakapan. Dampaknya adalah pembicaraan yang
dilakukan melalui kata, gambar, dan video kurang memiliki nilai yang dapat digunakan bagi
orang lain dalam grup yang sama.
Aplikasi berbasis sistem android perlu dibangun oleh Ditpalad yang dapat
menghubungkan seluruh satuan jajaran Ditpalad, satuan korps peralatan di daerah, dan
dengan satuan manuver sehingga pelayanan yang diberikan oleh satuan-satuan Korps
Peralatan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat mutu. Sistem aplikasi ini dapat diakses oleh
pimpinan Ditpalad,Kasubdit terkait dan seluruh Ka stal Har di daerah . Demikian juga satuan-
satuan yang dilayani dapat menyampaikan keluhan, laporan kerusakan, laporan pelaksanaan
pemeliharaan maupun perbaikan, pengajuan kebutuhan secara faktual dan actual, sistem ini
dibangun dengan mengkoloborasi data yang diperoleh oleh intelnik setiap harinya mengenai
kegiatan penggunaan materiil satuan secara rahasia dan tepat sasaran.
Sistem aplikasi tersebut diatur oleh Infolahta Ditpalad. Data yang dimasukkan (update)
dilakukan dengan memasukkan data faktual (upload) sesuai dengan format yang telah
disusun dalam fitur-fitur yang tersedia.Satuan atasan dapat mengunduh (download) data
yang telah dimasukkan oleh satuan-satuan bawahan.Demikian juga satuan-satuan manuver
dapat memasukkan data kerusakan dan perbaikan yang perlu dilakukan bagi Alutsista dan
materiil yang ada di pangkalannya masing-masing. Dengan cara ini maka satuan peralatan
baik Benglap maupun Denpal dapat melakukan langkah-langkah pemeliharaan dan
perbaikan yang perlu dilakukan secara real time, cepat, dan tepat bagi satuan manuver yang
dilayani.
Pengguna fitur ini adalah pejabat berwenang yang ditentukan oleh Ditpalad. Masing-
masing pengguna disusun sesuai dengan tupoksinya sehingga proses update, upload, dan
download terkendali dengan baik dan tidak semua orang bisa menggunakannya. Masing-
masing pengguna hanya dapat mengakses dengan nama pribadi dan NRP/NIP nya masing-
masing. Bila tidak terdata dan masuk dalam grup pengguna maka pihak lain tidak dapat
mengakses dengan mudah. Dengan demikian akuntabilitas dan transparansi pelayanan yang
dilakukan oleh Ditpalad akan dapat dipertanggungjawabkan dan sistem dapat dibangun
berkelanjutan, agar eksistensi Ditpalad tetap kokoh dan utuh dalam memberikan pelayanan
bagi satuan manuver dalam operasi tempur maupun non tempur. Sistem aplikasi ini tentunya
diiringi pula dengan SDM yang handal dalam pemeliharaan, perbaikan, asistensi teknis,
intelijen teknis, dan penelitian pengembangan bagi Korps Peralatan, selain itu pangkalan dan
sarana prasarana pendukung tersedia sehingga satuan peralatan dapat memberikan
8

pelayanan yang maksimal bagi satuan-satuan manuver yang dilayani. Dalam pembinaan
sumber daya manusia, unsur manusia adalah yang sangat menentukan, karena
bagaimanapun sempurnanya organisasi dan modernnya peralatan atau teknologi yang
dimiliki oleh satuan, pada akhirnya unsur manusialah yang akan menentukannya. Untuk
menjamin berhasilnya pembinaan dan pelaksanaan tugas satuan peralatan maka sumber
daya manusia memegang peranan yang sangat penting, berkaitan dengan aplikasi teknologi
informasi yang dikembangkan melalui fungsi intelnik dan asnik. Meskipun tidak sepenuhnya
dapat terpenuhi akan kebutuhan SDM, sarana dan prasarana, setidaknya Ditpalad dapat
membangun kerjasama atau kemitraan melalui perjanjian kerjasama dengan dealer
kendaraan, perusahaan penyedia,sehingga pelayanan dapat dilakukan tepat waktu ,sasaran,
dan mutu.

Dalam hal pengembangan organisasi Ditpalad maka perlu dibuat suatu kajian khusus
yang membahas mengenai struktur organisasi Ditpalad, dihadapkan dengan kebijakan
Panglima TNI yang juga tertulis dalam perubahan4 Perpres Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Restrukturisasi di tubuh TNI yaitu penambahan 60 jabatan bagi Perwira Tinggi (Pati). Intelnik
yang dihubungkan dengan Asnik melalui teknologi informasi dapat menjadi suatu terobosan
baru dalam organisasi Ditpalad .Oleh karena itu perlu ada validasi organisasi dibawah
Kasubditbincab Ditpalad, dengan mengakomodasi kepentingan organisasi Ditpalad,
Lembaga Sandi Negara, Badan Intelijen Strategis TNI dan Pusat Intelijen Angkatan
Darat,sehingga badan intelijen teknik dapat dibentuk secara profesional sesuai dengan tugas
pokok Ditpalad melaksanakan pemeliharaan, pembekalan materiil peralatan dan munisi di
seluruh satuan jajaran TNI-AD dan secara langsung mendukung kesiapan operasional
alutsista pada operasi tempur maupun non tempur. Sejalan dengan modernisasi sistem dan
alutsista dikaitkan dengan upaya yang dapat dilakukan secara profesional menjadikan
alutsista yang tetap memiliki daya yang kuat sesuai fungsinya, harapan kedepannya prajurit
peralatan sampai pada level pelaksana dibengkel lapangan tidak saja hanya mahir pada
bidang tugas pokonya akan tetapi kita harus berani mendorong prajurit peralatan mampu
melakukan perbaikan produk menjadi lebih baik untuk mengatasi kekurang-kekurangan
produk sebelumnya menyangkut segi bentuk atau dimensi maupun fungsi melalui upaya
metode modifikasi, penyempurnaan melalui inovasi bahkan kita berharap prajurit peralatan
nantinya di era modernisasi alutsista saat ini dapat memberikan masukan dari temuan kajian
teknologi yang memiliki kelebihan keunggulan.Modernisasi alutsista diprediksikan akan
mempengaruhi globalisasi dengan perubahan yang sangat cepat, dalam memenuhi
9

kebutuhan TNI AD yang memiliki sistem persenjataan yang berkualitas tinggi serta
kecanggihan yang mampu bersaing dengan negara luar, meningkatkan isu politik
internasional guna mempertahankan kedaulatan negara, hal ini sangat berpengaruh secara
eksternal maupun internal dalam mental prajurit. Disamping hal diatas dengan modernisasi
alutsista diharapkan muncul kemandirian alutsista melepaskan ketergantungan kepada
negara lain karena tidak mungkin membangun suatu kekuatan militer dengan alutsista masih
bergantung kepada pihak luar negeri, selain harganya mahal terdapat kesulitan
mendapatkan suku cadang guna pemeliharaan dan perbaikan, hal ini sangat dirasakan sekali
oleh prajurit peralatan dalam melaksanakan tugasnya untuk perbaikan.

3. Penutup
Kemajuan teknologi dan informasi memberikan dampak positif, bila digunakan dengan
bijak dan tepat. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi salah satunya adalah
dengan membuat aplikasi yang dapat diakses oleh pejabat terkait. Fitur layanan yang
diberikan adalah berkaitan dengan fungsi Korps Peralatan yaitu: pemeliharaan, perbaikan,
asistensi teknis, intelijen teknis, dan litbang. Penggunaan aplikasi akan memberikan
kecepatan dan kemudahan bagi satuan yang dilayani untuk melaporkan kerusakan,
perbaikan, dan kebutuhan. Di lain pihak satuan-satuan Korps Peralatan dapat memberikan
pelayanan yang tepat waktu, sasaran dan mutu. Hal ini akan menunjukkan eksistensi Korps
Peralatan di masa mendatang.
Peran yang dilakukan oleh Ditpalad dimasa mendatang tidak dapat dipisahkan dari
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk teknologi informasi dan komunikasi.
Sebagai saran bagi pimpinan Ditpalad adalah dengan membuat aplikasi yang dapat
digunakan oleh Ka/Dan Satker Korps Peralatan yang ada dipusat maupun daerah. Peran
serta semua pihak secara bahu membahu diperlukan untuk mewujudkan sistem aplikasi ini
sehingga satuan-satuan Korps Peralatan dapat memberikan dukungan pelayanan yang
maksimal bagi satuan manuver dalam operasi tempur/nontempur maupun jenis-jenis operasi
lainnya. Mencermati begitu besar dampak dan manfaat yang diharapkan dari pemenuhan
serta modernisasi aplikasi sistem intelnik dan asnik, maka sebagai prajurit peralatan yang
mempunyai tugas pokok untuk pembekalan, pemeliharaan dan perbaikan alutsista, menuntut
profesional prajurit peralatan yang mampu menyesuaikan dengan modernisasi sistem dan
alutsista yang tarsus bekembang, hal ini merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar-
10

tawar lagi, karena tanpa diikuti dengan profesional yang tinggi niscaya secanggih apapun
teknologi yang digunakan tidak akan dapat berfungsi sesuai kemampuannya.

Demikian essay ini dibuat, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam
tulisan ini. Semoga pembaca dapat menarik manfaat dari essay ini demi kejayaan Korps
Peralatan Angkatan Darat di masa mendatang. (Jayalah selalu Dwi Cakti Bhakti)

Medan, Februari 2019


Penulis,

Adolf Simanjuntak
Letnan Kolonel Cpl NRP 11970056380476

Daftar Pustaka:
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Komunitas Intelijen
Daerah.

2. Instrumen HAM Nasional /Tematik HAM/ UU Nomor 34 Tahun 2004 Tenang Tentara
Nasional Indonesia.

3 Perkasad Nomor 28-02/IX/2011, tanggal 30 September 2011, Asistensi TeknikSilent


Warfare, Understanding the World of Intelligence, Abram N. Shulsky & Gary J. Schmitt, 2002.

4 Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan


Presiden Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai