Anda di halaman 1dari 24

‘’KALIMAT PERINTAH’’

Kelompok 8 :
Rohman Prayitno (202252129)

Rohim Prayitno (202252128)

Dinda Yani (202252038)

Elfa Yanti (202252029)

JURUSAN SISTEM KOMPUTER


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
KENDARI 2022

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamualaikum wr wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memehuni tugas ini.
Adapun judul dari makalah kami adalah “Kalimat Perintah”.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak La Dima, S.Pd., M.Pd
selaku dosen pengajar yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atau rekan tim saya yang
selalu kompak dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun
dari pembaca, dosen, maupun teman-teman sangat kami harapkan untuk meningkatkan
kualitas dan menyempurnakan tugas ini.

Kendari, 10 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat.................................................................................................................... 3
BAB II...................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 4
A. Pengertian Kalimat Perintah............................................................................................... 4
B. Ciri-Ciri Kalimat Perintah.................................................................................................. 5
1. Nada ucapan yang akan disampaikan........................................................................... 5
2. Menggunakan Inversi atau struktur kalimat P-S.......................................................... 6
3. Menggunakan imbuhan –lah atau –kan........................................................................ 6
4. Menggunakan kata perintah......................................................................................... 7
5. Menggunakan tanda seru (!) pada akhir kalimat.......................................................... 7
C. Fungsi Kalimat Perintah..................................................................................................... 8
1. Untuk Memberi Komando............................................................................................ 8
2. Untuk Memberi Perintah.............................................................................................. 8
3. Untuk Memberikan Tuntutan....................................................................................... 9
4. Untuk Memberi Larangan............................................................................................ 9
5. Untuk Memberi Ajakan................................................................................................
10
6. Untuk Memberikan Pembiaran....................................................................................
10
D. Jenis-Jenis Kalimat Perintah.............................................................................................
11
1. Kalimat Perintah Biasa.................................................................................................
11
2. Kalimat Perintah Ajakan..............................................................................................
11
3. Kalimat Perintah Larangan...........................................................................................

iii
12
4. Kalimat Perintah Sindiran............................................................................................
12
5. Kalimat Perintah Halus.................................................................................................
13
6. Kalimat Perintah Saran.................................................................................................
13
7. Kalimat Perintah Informasi..........................................................................................
13
8. Kalimat Perintah Permintaan........................................................................................
14
E. Kalimat Perintah Yang Dapat Diperhalus...........................................................................
14
F. Perbedaan Kalimat Perintah Dan Kalimat Saran.................................................................
15
G.Contoh-Contoh Kalimat Perintah........................................................................................
16.........................................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
17
PENUTUP................................................................................................................................
17
H. Kesimpualan...................................................................................................................... 17
I. Saran.................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penguasaan bahasa seseorang tidak didapatkan secara spontan. Hal tersebut dikarenakan
setiap anak yang dilahirkan tidak bisa langsung dapat berbahasa. Ada beberapa urutan yang
harus dilalui oleh setiap anak, dari tahap tidak dapat hingga mampu berbahasa dengan baik.
Selain urutan, terdapat pula faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan berbahasa
seseorang.

Kemampuan (kompetensi) berbahasa seseorang tidak bisa dilihat dengan mudah kecuali
jika diamati berdasarkan performansi yang dilakukan. Dengan kata lain, kompetensi bahasa
seseorang dapat dilihat berdasarkan performansinya ketika memproduksi bahasa.
Pada dasarnya, performansi merupakan wujud dari kemampuan yang dimiliki oleh seseorang.
Tarigan (2009:22) menyatakan bahwa performansi adalah penggunaan bahasa yang
sebenarnya, yakni yang dilakukan antara pembicara dan pendengar berdasarkan pengetahuan
terhadap suatu bahasa.

Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan orang lain untuk
menyatakan pikiran dan perasaannya. Salah satu bagian dari bahasa adalah kalimat. Kalimat
merupakan satuan bahasa terkecil, bisa berbentuk lisan dan tulisan yang digunakan untuk
mengungkapkan pikiran/perasaan seseorang secara utuh.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan aspek-
aspek tertentu, satu di antaranya yaitu jenis kalimat berdasarkan tujuan penyampaiannya.
Berdasarkan tujuan penyampaian- /isinya, kalimat dibagi menjadi tiga yaitu: kalimat berita,
tanya, dan perintah. Namun pada penelitian ini hanya akan dibahas kalimat perintah.

Bahasa adalah sarana utama dalam proses interaksi antarmanusia. Hampir tidak ada
kegiatan manusia yang berlangsung tanpa bahasa. Segala aspek kehidupan seperti
pendidikan, perdagangan, keagamaan, politik, dan militer membutuhkan bahasa sebagai
sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena bahasa memiliki kemampuan mentransfer
keinginan, gagasan, pendapat, kehendak, dan emosi dari manusia satu kepada manusia
lainnya dalam bentuk kata, kalimat, paragraf dan rangkaiannya.

1
Penggunaan kalimat perintah sering kita dengar, dan kita lakukan sehari hari di
lingkungan kita sendiri. Masyarakat sendiri sangat suka memerintahkan seseorang untuk
melakukan sesuatu dengan kalimat perintah tersebut  di karenakan terbilang sangat sederhana
dan mudah cara pengucapannya, tetapi apakah masyarakat itu memahami apa yg di maksud 
dengan kalimat perintah, apa saja bentuk bentuk kalimat tersebut .

Kalimat perintah sebagai salah satu jenis kalimat memiliki keunikan karena
mengandung makna yang bermacam-macam dan dibutuhkan ketelitian untuk memahaminya.
Kalimat perintah juga memiliki banyak variasi sehingga menarik untuk diteliti. Alwi
(2000:354-362) membedakan kalimat perintah berdasarkan jenisnya menjadi enam yaitu : 1)
perintah atau suruhan biasa, 2) perintah halus, 3) perintah permintaan, 4) perintah ajakan dan
harapan, 5) perintah larangan, dan 6) perintah pembiaran. Semua jenis kalimat perintah
tersebut tidak hanya dapat disampaikan dalam bahasa lisan tetapi juga dalam bahasa tulis.

Akhadiyah (1988:11) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam
wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Alwi (2000:352)
membagi kalimat berdasarkan bentuknya menjadi empat jenis yaitu : 1) kalimat deklaratif
atau kalimat berita, 2) kalimat interogatif atau kalimat tanya, 3) kalimat eksklamatif atau
kalimat seru, 4) kalimat imperatif atau kalimat perintah.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada , dapat diambil rumusan masalah  sebagai berikut .
1. apakah yg dimaksud dengan kalimat perintah ?
2. apa saja ciri –ciri kalimat perintah ?
3. apa contoh sederhana dari kalimat perintah ?
4. apa saja jenis – jenis kalimat perintah ?
5. bagaimana saja ragam kalimat perintah tersebut?

1.3 Tujuan
      Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar para masyarakat mengerti apa yg di maksud kalimat perintah
2. Mengetahui jenis – jenis kalimat perintah sesuai dengan yang diperintah kan
3. Memberikan contoh sederhana kalimat perintah agar masyarakat mengetahui kalimat
untuk memerintah kan seseorang agar masyarakat mengetahui ragam kalimat
perintah yg di gunakan sehari – hari .

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan dari makalah ini adalah memberikan pengetahuan kepada pembaca
mengenai kalimat perintah yg sering di gunakan dalam kehidupan sehari – hari-, bagaimana
cara mengucapkan kalimat perintah dengan baik dan benar , juga memberikan pengetahuan
jenis jenis kalimat perintah yg akan di bahas, serta ragam kalimat perintah yg ada di
lingkungan kita .

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu atau kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan sesuai dengan
kehendak penuturnya.

Kalimat perintah itu sendiri jika diartikan secara sederhana adalah suatu kalimat yang
didalamnya terkandung makna memerintah atau memberi perintah. Oleh karena itu, ketika
seseorang sedang mengucapkan kalimat perintah (dilihat dari nada bicara), maka orang yang
diberi perintah harus melakukan sesuatu yang sama dengan apa yang diperintahkan oleh
pemberi perintah.

Kalimat perintah yang biasa kita gunakan, baik dalam hal tulis menulis atau dalam hal
berkomunikasi secara langsung sering disebut dengan sebutan kalimat imperatif. Meskipun
kalimat perintah atau kalimat imperatif ketika digunakan lebih sering memakai nada bicara
yang tinggi, tetapi beberapa orang menggunakan kalimat perintah dengan nada bicara yang
rendah atau halus.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat perintah adalah kalimat
yang mengandung intonasi dan makna perintah atau larangan. Selain itu, makna imperatif di
dalam KBBI adalah bentuk perintah untuk kalimat atau verba yang menyatakan larangan atau
keharsan melaksanakan perbuatan. Dikarenakan kalimat perintah dengan imperatif memiliki
arti atau makna yang sama, maka kalimat perintah bisa juga disebut dengan
kalimat imperatif.

4
B. Ciri-Ciri Kalimat Perintah

Setelah membahas pengertian kalimat perintah, kali ini yang akan kita bahas adalah
ciri-ciri kalimat perintah. Pengenalan ciri-ciri kalimat perintah ini diharapkan akan
memudahkan pembaca dalam memahami kalimat perintah. Berikut ini ciri-ciri dari kalimat
perintah.

1. Nada ucapan yang akan disampaikan

Nada atau intonasi bicara yang digunakan merupakan salah satu ciri bahwa seseorang
sedang mengucapkan kalimat perintah. Penggunaan nada atau intonasi biasanya dilakukan
ketika seseorang sedang melakukan komunikasi dengan orang lain, seperti di kantor, di
rumah, di sekolah, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus pandai memerhatikan nada
bicara seseorang ketika melakukan komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Selain itu, ketika ingin menggunakan kalimat perintah atau memberi perintah kita
juga harus bisa menggunakan intonasi yang tepat. Dalam hal ini, intonasi kalimat perintah
jika diucapkan akan berintonasi naik pada bagian awal dan intonasinya akan turun pada
bagian akhir kalimat. Jadi, sudah seharusnya bagi setiap orang untuk memahami cara
mendengar kalimat perintah dan cara berbicara dengan menggunakan kalimat perintah agar
tidak terjadi kesalahpahaman.

Contoh:
 Bawa barang-barang itu kemari!
 Selesaikan tugasmu!
 Tolong matikan kran air itu!
 Jangan membuat ribut, anak-anak!

5
2. Menggunakan Inversi atau struktur kalimat P-S

Ciri berikutnya dari kalimat perintah adalah menggunakan inversi atau struktur
kalimat Predikat (P) – Subjek (S). Meskipun kalimat perintah lebih sering menggunakan pola
kalimat P – S, tetapi sebagian kalimat perintah tidak menggunakan pola kalimat seperti itu.
Penggunaan pola kalimat perintah seperti ini biasanya hanya terjadi pada saat menulis suatu
hal atau dalam dunia menulis saja.

Hanya sebagian orang saja yang menggunakan kalimat perintah atau memberi
perintah yang menggunakan struktur kalimat inversi atau P – S. Meskipun tidak
menggunakan pola kalimat P – S, tetapi suatu perintah tetap bisa disampaikan dan diterima
dengan baik.

Contoh :
 Buang sampah itu!
 Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi mobil!
 Antarkan surat ini kepada pak RT sekarang juga!
 Jangan buang air di sini!
 Jangan makan roti itu!

3. Menggunakan imbuhan –lah atau –kan

Ciri ketiga dari kalimat perintah adalah menggunakan imbuhan –lah atau –kan.


Imbuhan –lah atau –kan  ini bukan hanya digunakan pada dalam hal tulis menulis saja, tetapi
juga digunakan oleh banyak orang ketika memberikan perintah dengan menggunakan kalimat
perintah secara lisan. Namun, beberapa orang sudah terbiasa menggunakan kalimat perintah
melalui lisan tanpa menggunakan imbuhan –lah atau –kan, tetapi perintah yang disampaikan
dapat diterima dengan baik oleh penerima perintah.

Contoh :
 Buanglah sampah tersebut ke tempatnya, bukan di jalan apalagi selokan!
 Bersihkanlah rumah ini dengan baik, karena nanti sore akan ada tamu yang
berkunjung ke rumah ini!
 Jagalah rumah ini selama kami bepergian ke luar kota!

6
4. Menggunakan kata perintah

Namanya saja kalimat perintah, jadi sudah hal yang wajar menggunakan kata
perintah. Kata perintah ini sudah menjadi hal yang umum untuk digunakan dalam kalimat
perintah, baik itu secara lisan atau secata teks atau tulisan. Kata-kata perintah yang biasa
digunakan ketika menggunakan kalimat perintah, seperti tolong, mohon, jangan, segera, dan
lain-lain. Sama halnya dengan penggunaan imbuhan –lah atau –kan, tak semua orang
menggunakan kata perintah, baik dalam penulsian kalimat perintah atau dalam pengucapan
kalimat perintah.
Contoh :
 Janganlah kau mengungkit-ungkit lagi urusan yang telah lalu itu!
 Jika kau bertemu dengannya, tolong sampaikanlah salamku untuk dirinya!
 Kencangkanlah sabuk pengaman Anda selama berkendara!
 Jagalah barang berharga Anda selama berada di kereta ini!

5. Menggunakan tanda seru (!) pada akhir kalimat

Untuk ciri yang satu ini hanya terjadi pada teks saja dan tidak terjadi dalam
pengucapan. Hal ini dikarenakan ciri kalimat perintah yang terakhir adalah menggunakan
tanda seru (!) di akhir kalimat. Penggunaan tanda seru (!) sering kita temukan pada sebuah
cerita atau paragraf yang ada di beberapa soal. Adanya tanda seru (!) di akhir kalimat berarti
kalimat itu merupakan kalimat perintah. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman
dan teknologi, biasanya penggunaan tanda seru (!) yang digunakan di dalam pesan singkat
berarti sedang marah terhadap suatu hal.
Contoh :
 Janganlah kau mengungkit-ungkit lagi urusan yang telah lalu itu!
 Jika kau bertemu dengannya, tolong sampaikanlah salamku untuk dirinya!
 Kencangkanlah sabuk pengaman Anda selama berkendara!
 Jagalah barang berharga Anda selama berada di kereta ini!

7
C. Fungsi Kalimat Perintah

Kalimat perintah yang kita kenal ini ternyata memiliki beberapa fungsi yang perlu
kamu ketahui. Dengan mengetahui fungsi-fungsi kalimat perintah, maka kita bisa
menggunakan kalimat perintah sesuai dengan tempat dan kepada siapa kita akan
menggunakan kalimat perintah. Fungsi kalimat perintah sebagai berikut.

1. Untuk Memberi Komando

Fungsi kalimat perintah yang kesatu adalah digunakan untuk memberi komando.
Biasanya pada fungsi ini, kalimat perintah sering digunakan dalam dunia militer atau ketika
perang yang di mana pimpinan akan memberi komando yang sudah sesuai dengan strategi
yang dirancang. Dengan adanya perintah komando, maka prajurit yang diberi perintah harus
melakukan sesuatu hal yang sesuai dengan apa yang sudah diperintahkan.

Fungsi kalimat perintah untuk memberi perintah memiliki beberapa contoh, di antaranya.

 Segeralah pergi ke arah barat dan kita serang musuh !


 Tetap bertahan pada posisi masing-masing!
 Bersiaplah untuk menembak!

2. Untuk Memberi Perintah

Fungsi kedua dari kalimat perintah adalah untuk memberi perintah. Jika, fungsi
pertama kalimat perintah (memberi komando) biasa digunakan dalam dunia militer, maka
lain halnya dengan fungsi kedua (memberi perintah) yang umumnya digunakan di sekolah, di
rumah, bahkan di kantor. Jika, dilihat secara sekilas fungsi kalimat perintah (memberi
komando) dan (memberi perintah) hampir sama yang membedakan hanya tempat penggunaan
dan siapa yang menggunakan saja.

Berikut ini beberapa contoh fungsi kalimat perintah untuk memberi perintah.

 Mohon, jangan berisik!


 Segera kerjakan tugas yang sudah saya berikan!
 Jangan lupa mengerjakan PR di rumah!

8
3. Untuk Memberikan Tuntutan

Fungsi ketiga dari kalimat perintah atau kalimat imperatif adalah untuk
memberikan tuntutan. Fungsi kalimat perintah yang satu ini biasanya digunakan untuk
menuntut suatu hal. Oleh karena itu, kita sering melihat fungsi kalimat perintah ini dalam
dunia hukum yang di mana hakim akan memberikan tuntutan sesuai hasil dari persidangan.
Selain itu, kalimat perintah yang berfungsi untuk memberikan tuntutan juga bisa terjadi
kepada penagih utang yang sedang menagih hutang.

Contoh fungsi kalimat perintah untuk memberikan tuntutan, yaitu:

 Dakwaan yang diberikan selama 4 tahun penjara!


 Bayarlah hutang Anda hari ini!

4. Untuk Memberi Larangan

Fungsi kalimat perintah keempat adalah untuk memberi larangan. Pada umumnya
kita pasti pernah dilarang oleh orang tua untuk melakukan beberapa hal yang dapat
membahayakan diri. Ketika orang tua melarang kita untuk melakukan hal yang
membahayakan itulah, maka kalimat perintah muncul. Akan tetapi, fungsi kalimat perintah
atau imperatif yang digunakan untuk memberi larangan juga bisa terjadi di lingkungan
sekolah.

Berikut ini beberapa fungsi kalimat perintah untuk memberi larangan.

 Jangan, mengambil buah di rumah itu!


 Jangan, menjadi anak yang malas!
 Jangan keseringan begadang!

9
5. Untuk Memberi Ajakan

Fungsi kalimat perintah kelima adalah untuk memberi ajakan. Dalam beberapa hal,
suatu ajakan merupakan sebuah perintah yang harus dijalankan. Biasanya kalimat perintah
yang berfungsi untuk memberi ajakan demi kebaikan bersama. Singkatnya, suatu hal yang
diperintahkan harus dilakukan agar tidak merugikan orang lain, sehingga sesama manusia
tidak terjadi kesalahpahaman.
 Ayo, kita patuhi PPKM dari pemerintah!
 Segera nikmati hidangan yang telah kami sajikan!
 Ayo, jangan menjadi pribadi yang malas!

6. Untuk Memberikan Pembiaran


Fungsi keenam dari kalimat perintah adalah untuk memberikan pembiaran. Fungsi
kalimat yang satu ini biasanya digunakan kepada seseorang yang memberi perintah kepada
orang lain dalam bentuk hal yang membiarkan.

Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh dari fungsi kalimat perintah untuk
memberikan pembiaran.

 Biarkan dia menenangkan dirinya!


 Biarlah mereka berekspresi sesuka hati!

10
D. Jenis-Jenis Kalimat Perintah

Setelah membahas pengertian kalimat perintah, hingga fungsi kalimat perintah,


rasanya kurang lengkap, jika tidak membahas jenis-jenis kalimat perintah. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa jenis kalimat perintah beserta contohnya.

1. Kalimat Perintah Biasa

Kalimat perintah ini umumnya memiliki bentuk sebuah klausa yang berpredikat verba
dasar yang diberi partikel -lah dan menanggalkan subjeknya. Jenis kalimat perintah ini di
tandai dengan pola sebagai berikut:

 Predikat berupa verba dasar dengan imbulah -lah dengan subjek dihilangkan.
 Predikat berupa verba dasar dengan imbulah -lah dengan subjek tidak dihilangkan.
 Terdapat pola intonasi perintah, predikat berupa verba dasar berimbah -lah yang
memiliki variasi (-i dan -lah) serta (-kan dan -lah). Sedangkan subjeknya dihilangkan.
 Terdapat pola intonasi perintah, predikat berupa verba dasar berimbah -lah dan
subjeknya tidak dihilangkan,

Contoh kalimat perintah biasa adalah sebagai berikut :

 Segera berangkat sekolah!


 Rapikan tempat tidur sebelum mandi!
 Saya tugas kamu pukul 10.00!
 Kerjakan PR, sekarang!

2. Kalimat Perintah Ajakan

Kalimat perintah ajakan adalah kalimat perintah yang berisi sebuah ajakan kepada
seseorang dengan tujuan mengerjakan sesuatu.

 Ayo, temani ibu belanja di pasar!


 Ayo, jangan lupa pakai masker!
 Mari kita jalani hidup yang damai!

11
3. Kalimat Perintah Larangan

Definisi kalimat perintah larangan adalah kalimat yang isinya mengharapkan


reaksi berupa tindakan atau perbuatan orang yang diajak bicara. Biasanya ditandai dengan
beberapa pola, antara lain:

 Menggunakan pola intonasi perintah, menambahkan kata “Jangan” di awal kalimat,


dan subjek dihilangkan.
 Menggunakan kata “Jangan” di awal kalimat dengan subjek tidak dihilangkan.
 Menggunakan kata “Jangan” di tengah kalimat dengan subjek dihilangkan.
 Menggunakan kata “Tidak Boleh” di awal kalimat dengan subjek tidak dihilangkan.

Contoh kalimat perintah larangan adalah sebagai berikut :

 Jangan, lupa mengerjakan PR!


 Jangan, pernah mencuri!
 Jangan, membenci orang lain!
 Jangan, buang sampah di sungai!

4. Kalimat Perintah Sindiran

Kalimat perintah sindiran adalah kalimat perintah yang didalamnya terkandung


unsur menyindir kepada seseorang.

 Aduh, pensilnya jatuh sangat jauh (memiliki maksud untuk minta diambilkan)
 Ruangan ini terasa panas (memiliki maksud segera dinyalakan penyejuk ruangan)

12
5. Kalimat Perintah Halus

Jenis kalimat ini merupakan kalimat imperatif yang halus dan sopan. Umumnya
dibentuk menggunakan kata-kata yang meninjukan tingkat kesopanan. Kalimat perintah
ini ditandai dengan pola sebagai berikut:

 Menggunakan pola intonasi perintah dengan penambahan kata “Tolong” dan subjek
tidak dihilangkan.
 Menambahkan kata tugas dan subjek tidak dihilangkan.
 Menggunakan kata “Silakan” dan subjek tidak dihilangkan.

Contoh kalimat perintah halus adalah sebagai berikut :

 Silakan isi tempat duduk yang ada di bagian depan


 Silakan mengantre sesuai nomor urut.

6. Kalimat Perintah Saran

Kalimat perintah saran adalah kalimat perintah yang berisi tentang saran-saran yang
akan diberikan kepada seseorang.

 Sebaiknya, segera kerjakan PR kamu!


 Seharusnya, kamu mengantre terlebih dahulu!
 Seharusnya, sepatu yang digunakan berwarna hitam

7. Kalimat Perintah Informasi

Kalimat perintah informasi adalah kalimat perintah yang isinya dalam bentuk
informasi.

 Pakailah helm saat berkendara!


 Jadilah anak yang baik!

13
8. Kalimat Perintah Permintaan

Kalimat permintaan adalah kalimat perintah yang berisi sebuah permintaan kepada
seseorang untuk melakukan sesuatu.

 Tolong berikan kue ini kepada dia!


 Mohon taati rambu lalu lintas yang ada!
 Mohon dikerjakan tugas yang sudah diberikan!
 Silakan masuk!
 Tolong buatkan kopi untuk Ayah!
 Hendaknya kamu pulang sekarang!
 Harap datang tepat waktu!
 Sebaiknya cepat bawa adikmu ke rumah sakit!

Kalimat perintah beragam jenisnya mulai dari yang kasar sampai yang halus. Bahkan
karena halusnya sering orang tidak menyadari bahwa hal tersebut berupa perintah.

E. Kalimat Perintah Yang Dapat Diperhalus

1. Menggunakan kata-kata seperti mohon, tolong, sudilah, harap, silakan,


hendaknya, sebaiknya
  Contoh:
 Mohon kembalikan buku itu di meja saya.
 Silakan masuk.
 Tolong buatkan kopi untuk Ayah.
 Hendaknya kamu pulang sekarang.
 Harap datang tepat waktu
 Sebaiknya cepat bawa adikmu ke rumah sakit
 Sudilah Anda membantu saya menyelesaikan tugas ini.

14
2. Menggunakan partikel -lah
   Contoh:
 Berangkatlah lebih halus daripada berangkat.

3. Pengubahan ke struktur tanya.


    Contoh:
 Apakah tidak ada petugas piket yang menghapus papan tulis?

4. Pengubahan ke struktur berita.


   Contoh:
 Panitia sangat gembira jika Bapak/Ibu berkenan hadir pada acara perpisahan

F. Perbedaan Kalimat Perintah dan Kalimat Saran


Setelah memahami penjelasan tentang kalimat perintah dan saran, tentu teman-teman
sudah bisa menemukan perbedaan dari keduanya.

Ciri paling utama yang bisa dilihat adalah pada kalimat perintah dalam bentuk tulisan akan
diakhiri dengan tanda seru.

Sedangkan pada kalimat saran tidak menggunakan tanda seru pada akhir kalimat.
Selain itu pada kalimat perintah, orang yang mendapat perintah harus menjalankan perintah
yang diberikan.

Pada kalimat saran, saran yang diberikan tidak selalu harus dilakukan oleh orang yang
menerima saran tersebut.

15
G. Contoh-Contoh Kalimat Perintah

 Tolong matikan kran air itu!


 Jangan membuat ribut, anak-anak!
 Buang sampah itu!
 Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi mobil!
 Antarkan surat ini kepada Pak RT sekarang juga!
 Marilah kita gunakan tekstil buatan dalam negeri demi menyukseskan program
pemerintah!
 Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan kita menjadi sehat!
 Jangan buang air di sini!
 Jangan makan roti itu!
 Saya berharap kamu hadir pada acara ulang tahunku!
 Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu!
 Saya mohon kamu bisa datang di acara pesta ulang tahunku!
 Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, tunjukkanlah jalan yang lurus yang Engkau
ridhoi!
 Biarlah aku yang memikul masalah ini sendirian!
 Biarkan dia menangis seperti itu!
 Maju kalau kamu berani!
 Ambil saja kado yang kau berikan kalau kau tidak malu terhadapnya!
 Isilah dengan memberi tanda centang pada jawaban yang benar!
 Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh!
 Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus kegiatan itu!
 Terima kasih Anda tidak menolak untuk menjadi pembawa acara pada malam reuni
nanti!
 Mohon kembalikan buku itu di meja saya!
 Silakan masuk!
 Tolong buatkan kopi untuk Ayah!
 Hendaknya kamu pulang sekarang!
 Harap datang tepat waktu!
 Sebaiknya cepat bawa adikmu ke rumah sakit!
 Sudilah Anda membantu saya menyelesaikan tugas ini!

16
BAB III
PENUTUP

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai jenis, struktur,
dan pemarkah kalimat perintah bahasa Indonesia dalam bahasa petunjuk yang
terdapat dalam Tips Praktis Mengasuh Anak karya Vicki Lansky dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Bentuk kalimat perintah bahasa Indonesia dalam bahasa petunjuk yang terdapat dalam
Tips Praktis Mengasuh Anak karya Vicki Lansky yaitu (1) kalimat perintah aktif
intransitif, (2) kalimat perintah aktif transitif, dan (3) kalimat perintah bentuk pasif
berdasarkan peran yang meliputi (1) kalimat perintah pasif objektif, (2) kalimat
perintah pasif reseptif, (3) kalimat perintah pasif lokatif, dan (4) kalimat perintah pasif
instrumental.

2. Isi kalimat perintah bahasa Indonesia dalam bahasa petunjuk yang terdapat dalam
penggunaan Tips Praktis Mengasuh Anak karya Vicki Lansky yaitu :
1) kalimat perintah biasa dalam bentuk kalimat aktif intransitif, kalimat aktif
transitif, kalimat pasif objektif, kalimat perintah pasif reseptif, kalimat
perintah pasif lokatif, dan kalimat perintah pasif instrumental,
2) kalimat perintah permintaan terdapat dalam bentuk kalimat perintah pasif
reseptif,
3) kalimat perintah larangan dalam bentuk kalimat perintah aktif intransitif,
kalimat perintah aktif transitif, kalimat perintah pasif objektif, dan kalimat
perintah pasif instrumental,
4) kalimat perintah suruhan dalam bentuk kalimat perintah pasif instrumental,
5) kalimat perintah pembiaran dalam bentuk kalimat perintah pasif reseptif,
kalimat perintah pasif lokatif, dan kalimat perintah pasif instrumental.

17
3. Struktur kalimat perintah bahasa Indonesia dalam bahasa petunjuk yang terdapat
dalam Tips Praktis Mengasuh Anak karya Vicki Lansky sangat bervariasi bentuknya.
Dalam satu bentuk kalimat perintah dapat dianalisis struktur gramatikalnya dan
diketahui unsur pembangun kalimat daribentuk-bentuk kalimat perintah tersebut. Pada
bagian ini kalimat perintah bahasa Indonesia dalam bahasa petunjuk dijelaskan
berdasarkan struktur fungsional dan konstituen pengisi fungsi predikat atau P-nya
saja. Dalam penelitian ini ditemukan sebelas jenis struktur kalimat perintah, yaitu
1) bentuk kalimat perintah aktif transitif ditemukan struktur kalimat P-S, struktur
kalimat P-S-K, struktur kalimat P-O, dan struktur kalimat P-Pel-K,
2) bentuk kalimat perintah aktif intransitif ditemukan struktur kalimat P dan
struktur kalimat P-S,
3) bentuk kalimat perintah pasif objektif ditemukan struktur P-S-K, struktur
kalimat P-S, struktur kalimat P-K, struktur kalimat P-S-Pel-K, dan struktur
kalimat K-P-K,
4) bentuk kalimat perintah pasif reseptif ditemukan struktur P-S-K, struktur
kalimat P-K, struktur kalimat P-O-K, struktur kalimat K-P-S-K, struktur
kalimat PS- P-O, dan struktur kalimat P-S-P-K,
5) kalimat perintah pasif lokatif ditemukan struktur kalimat P-K, struktur kalimat
P-S-K, struktur kalimat K-P-K, struktur kalimat P-S-P-K, dan struktur kalimat
P-O-K,
6) bentuk kalimat pasif instrumental ditemukan struktur kalimat P-S-K, struktur
kalimat P-S, struktur kalimat P-O, struktur kalimat K-P-S-K, struktur kalimat
P-O-K, struktur kalimat P-S-P-K, dan struktur kalimat P-S-P-O-K.

18
I. Saran

Penelitian tentang bentuk, isi dan struktur kalimat perintah bahasa Indonesia dalam
bahasa petunjuk yang terdapat dalam Tips Praktis Mengasuh Anak karya Vicki Lansky ini
masih sangat sederhana dan masih jauh dari sempurna karena hanya membahas mengenai
bentuk kalimat perintah, isi kalimat perintah, dan struktur kalimat perintah. Masih banyak
identifikasi masalah yang belum ditemukan jawabannya. Oleh karena itu, peneliti berharap
agar peneliti bahasa dalam bidang bentuk dan struktur berikutnya dapat melengkapi dengan
identifikasi masalah yang telah ditemukan seperti latar belakang adanya kalimat perintah
bahasa Indonesia dalam bahasa petunjuk.

Bentuk dan struktur merupakan kajian sintaksis yang tidak dapat dilepaskan dengan
konstruksi kalimat. Oleh karena itu, peneliti harus dapat memahami konstruksi dan pola
sebuah kalimat agar dapat mengetahui bentuk gramatikal serta pola yang membangun sebuah
kalimat tersebut dengan baik. Dalam pembuatan Tips Praktis Mengasuh Anak karya Vicki
Lansky mungkin dari segi pemilihan katanya sudah baik, akan tetapi alangkah baiknya bila
susunan kalimatnya lebih disusun secara runtut agar tidak membingungkan bagi pembaca
yang menggunakan buku tersebut dalam rangka pelatihan mengasuh anak dan yang
berhubungan dengan anak-anak.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hardiyansyah, I. “Penggunaan Kalimat Perintah dalam Kitab Hadits Bukhari-Muslim”.


(2014)

Fahmiyarto, Fathoni Yusuf. "Kalimat Perintah Bahasa Indonesia dalam Bahasa


Petunjuk." Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia 5.3 (2016).

https://maycappucino.blogspot.com/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-kalimat.html

https://materibelajar.co.id/pengertian-kalimat-perintah/#Jenis-Jenis_Kalimat_Perintah

https://www.gramedia.com/literasi/kalimat-perintah/

Wardhaugh, Ronald. An Introduction to Sosiolinguistics. London. Casil Blackwell.(1010)

Alwi, Hasan dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.(1010)

Brown, Douglas H. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, Edisi KelimaTerjemahan.


Jakarta: Pearson Education, Inc.(2008)

20

Anda mungkin juga menyukai