Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS ISU AKTUAL DI LINGKUNGAN KERJA

TERKAIT DENGAN TUGAS

Disusun Oleh:

Nama : Ns. Adhitya Lazuardi, S.Kep


NIP : 198911042022031002
Angkatan : XCII
Kelompok :4
Tutor : Eva Siti Khuzaeva, S.Si., M.Si.

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN XCII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat. Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
berupa pelayanan kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Salah
satu jenis fasilitas kesehatan adalah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).1

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki
berbagai kegiatan yang terangkum dalam Usaha Upaya Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disingkat UKM dan upaya kesehatan perseorangan yang selanjutnya
disingkat UKP. UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan UKP adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.2

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya puskesmas perlu memiliki dokter layanan
primer, dokter gigi, tenaga kesehatan lainnya seperti, perawat, bidan, tenaga promosi
kesehatan dan ilmu perilaku, tenaga sanitasi lingkungan, nutrisionis, tenaga apoteker
dan/atau tenaga teknis kefarmasian, ahli teknologi laboratorium medik dan tenaga non-
kesehatan seperti ketatausahaan, administrasi keuangan dan sistem informasi. Semua
sumber daya kesehatan di Puskesmas memiliki perannya masing masing baik Aparatur
Sipil Negara maupun Non- ASN. 2

Aparatur sipil negara (ASN) memiliki tiga fungsi utama yaitu pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. 3 Fungsi ASN tersebut sangat berkaitan
erat dengan fungsi puskesmas sebagai salah satu fasilitas publik yang menjalankan
kebijakan publik, menjadi pelayan publik khususnya dalam bidang kesehatan. Sebagai
pegawai yang harus menjalankan kebijakan publik dan melayani masyarakat, ASN akan
selalu dihadapkan dengan tantangan perubahan, isu dan permasalahan di lingkungan
kerja. Hal ini mengharuskan seorang harus mampu menjawab tantangan dan
menghadapi isu permasalahan yang terjadi. Kemampuan mengidentifikasi isu
permasalahan, menganalisis serta mencari solusinya sangat dibutuhkan ASN.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuatlah makalah yang akan membahas isu
dan masalah yang aktual terjadi di puskesmas tempat saya bertugas, yaitu BLUD UPT
Puskesmas Labuan serta dibahas analisis memprioritaskan masalah serta analisis
pemecahan solusinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah isu permasalahan aktual yang ada di BLUD UPT Puskesmas Labuan?
2. Bagaimana cara analisis isu dengan menggunakan metode APKL di BLUD UPT
Puskesmas Labuan?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah dengan pendekatan 5M dan menggunakan
diagram Fishbone di BLUD UPT Puskesmas Labuan?
4. Bagaimana cara melakukan penapisan penyebab masalah dengan Analisis USG di
BLUD UPT Puskesmas Labuan?
5. Bagaimana cara menentukan alternatif solusi dengan Metode Mc Namara di BLUD
UPT Puskesmas Labuan?

C. Tujuan
1. Mengidentifikasi dan menganalisa isu permasalahan aktual yang ada di BLUD UPT
Puskesmas Labuan
2. Mengetahui hasil analisis isu dengan menggunakan metode APKL di BLUD UPT
Puskesmas Labuan
3. Mengetahui identifikasi masalah dengan menggunakan pendekatan 5M dan diagram
Fishbone di BLUD UPT Puskesmas Labuan
4. Mengetahui hasil penapisan penyebab masalah dengan Analisis USG di BLUD UPT
Puskesmas Labuan
5. Mengetahui alternatif solusi dengan Metode Mc Namara di BLUD UPT Puskesmas
Labuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BLUD UPT Puskesmas Labuan
1. Profil
a. Gambaran Umum
BLUD UPT Puskesmas Labuan adalah puskesmas di wilayah perkotaan yang
berlokasi di Jl. Jendral Sudirman - Kp. Karabohong, Desa Labuan, Kecamatan
Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. BLUD UPT Puskesmas Labuan
berdiri sejak tahun 1965 dan terdiri dari 9 desa. BLUD UPT Puskesmas Labuan
merupakan Puskesmas dengan tempat Perawatan, dan Berstatus sebagai
Puskesmas PONED. Berdasarkan Letak Geografis Puskesmas Labuan merupakan
daerah Nelayan. Letak Puskesmas Labuan 0-20 dari Permukaan Laut, dengan luas
wilayah kerja 15,66 km2, jarak Kota Kecamatan + 200 m, dan ke kabupaten
Pandeglang 40 Km. Akses jalan di 9 Desa di BLUD UPT Puskesmas Labuan,
sudah mendukung untuk transportasi penduduk.
Gambar 1
Peta Wilayah Kecamatan Labuan

Sumber : BLUD UPT Puskesmas Labuan 2022


b. Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai BLUD UPT Puskesmas Labuan

1) Visi

Visi pembangunan kesehatan BLUD UPT Puskesmas Labuan adalah

“Pandeglang Berkah, Berdaya Saing dan Sejahtera”.

Pandeglang Berkah Merupakan wujud kebaikan yang bertambah dan

berkesinambungan bagi segenap masyarakat kabupaten Pandeglang sebagai

hasil dari pelaksanaan pembangunan. Disamping itu juga, kata BERKAH

merupakan Motto yang berarti bahwa Kabupaten Pandeglang : Bersih, Elok,

Ramah, Kuat, Aman dan Hidup, disingkat BERKAH.

Berdaya Saing Merupakan perubahan yang selaras, serasi dan seimbang

pada sistem tata kelola pemerintah dan tatanan kehidupan masyarakat ke arah

yang lebih baik dengan jalinan kebersamaan dan kedamaian.

Sejahtera yaitu menuju kondisi daerah Kabupaten Pandeglang yang

kondusif, masyarakatnya terpenuhi kebutuhan sandang, papan, akses

informasi, sanitasi, fasilitas kesehatan dan fasilitas kesehatan dan fasilitas

pendidikan secara baik.

2) Misi

Adapun misi pembangunan kesehatan atau hal-hal yang akan dilakukan

BLUD UPT Puskesmas Labuan dalam upaya mengoptimalkan tugas pokok

dan fungsinya antara lain :

a) Memantapkan infrastuktur akses pendidikan, kesehatan dan pusat

pertumbuhan ekonomi;

b) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik;


c) Mewujudkan layanan perizinan dan penanaman modal yang cepat, tepat

dan akurat berdasarkan prinsip - prinsip transparansi dan akuntabilitas

publik, serta ramah lingkungan;

d) Meningkatkan nilai tambah usaha ekonomi produktif bidang industri kecil

dan menengah pertanian, perikanan dan pariwisata dalam upaya

peningkatan daya saing daerah.

3) Motto

“LABUAN SEHAT”

4) Tata Nilai

Nilai-nilai budaya kerja BLUD UPT Puskesmas Labuan mengembangkan

budaya kerja yang diarahkan sebagai tuntunan sikap dan perilaku seluruh staf

Puskesmas; dengan demikian, budaya kerja tidak sekedar menjadi slogan

tetapi diharapkan dapat menjadi jiwa dan semangat kerja dalam upaya

mewujudkan visi dan misi. Budaya kerja tersebut kemudian dikemas dalam

slogan “LABUAN SEHAT”.

S : Senyum, Salam, Sopan dan Santun

E : Empati Terhadap Keluhan Pasien

H : Hati-Hati Dalam Segala Tindakan ( Profesional )

A : Aman Sesuai Dengan Standar yang Baku ( SOP )

T : Tepat Waktu dan Kelola ( Manajemen )

c. Kemampuan Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas

No UKM UKPP
1. Pelayanan Promosi Kesehatan Rawat Jalan
2. Pelayanan Kesehatan Pelayanan Unit Gawat Darurat
Lingkungan (UGD)
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga Pelayanan Persalinan Normal
4. Pelayanan Gizi Pelayanan Kesehatan One Day
Care
5. Pelayanan Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan Home Care
Pengendalian Penyakit
6. Perkesmas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
7. Pelayanan Kesehatan Indera Pelayanan Kesehatan Laboratorium
8. Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kefarmasian
Tradisional Komplementer
Terintegrasi.
9. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut -
10. Upaya Kesehatan Kerja dan -
Olahraga
11. Upaya Kesehatan Lansia -
12. UKS -
13. Pelayanan Kesehatan Jiwa -
B. Identifikasi Masalah
Proses identifikasi masalah diperoleh dari data melalui grup whatsapp, dan temuan langsung saat bertugas di Puskesmas, serta
wawancara terhadap beberapa responden . Adapun hasil identifikasi adalah sebagai berikut ;

Tabel 1
Identifikasi isu aktual di Puskesmas

No. Identifikasi Sumber Deskripsi Isu/Masalah Fakta dan Data Pendukung Dampak isu jika tidak di
Isu/Masalah Isu Aktual selesaikan
Aktual
1. Penanganan Individu Puskesmas telah a. Pemilahan sampah
limbah menyediakan sampah medis menjadi lebih sulit
berbahaya dan sampah non-medis di tiap b. jika tidak dipilah akan
belum ruangan. Dan telah di beri menambah berat
optimal. keterangan di tempat sampah. timbangan limbah medis
Sampah Namun masih ada karena puskesmas
Medis dan pengunjung yang membuang bekerjasama terkait
Sampah Non sampah non medis ke tempat pengangkutan limbah
Medis sampah medis medis dengan pihak ketiga
c. resiko terpapar oleh virus
dan bakteri lebih tinggi
2. Capaian dan Organisasi Puskesmas memiiki program Data Capaian Imunisasi a. Risiko penyakit yang bisa
pencatatan dan imunisasi dengan target 1. Target Imunisasi Dasar Lengkap 95 dicegah dengan infeksi
Imunisasi Individu indikator yang telah % Capaian 82% akan meningkat jika
masih kurang ditentukan. Jadwal posyandu 2. Target desa UCI 9 Capaian 4 Desa imunisasi tidak tercapai
maksimal telah ditentukan namun UCI b. Kekebalan kelompok di
capaian dan pencatatan yang kecamatan labuan tidak
dilakukan masih kurang terbentuk secara maksimal
maksimal sehingga target c. Kinerja puskesmas tidak
yang telah ditentukan tidak memuaskan
tercapai
3. Kurangnya Organisasi Puskesmas telah Indeks Kepatuhan terhadap penggunaan a. Risiko Petugas terpapar
kesadaran dan menyediakan APD bagi APD dibawah 100% infeksi semakin tinggi
petugas Individu petugas saat akan melakukan b. Infeksi nosokomial
dalam tindakan, namun masih ada meningkat
menggunakan petugas yang tidak
APD saat menggunakan APD
tindakan
4. Fasilitas Organisasi Belum terdapat antrean, a. Risiko jatuh pada pasien
pelayanan ruang tunggu, dan kamar lansia dan penyandang
Kesehatan mandi khusus lansia dan disabiitas
lanjutan bagi penyandang disabilitas,
penyandang
cacat dan
lansia belum Hasil diskusi dengan kepala
memadai. keperawatan mengenai isu aktual
puskesmas
5. Kurang Organisasi Puskesmas telah memiliki Belum ada tempat layanan informasi a. Menimbulkan
maksimal sarana media sosial untuk kebingungan pada pasien
penggunaan menampung masalah pasien untuk mencari informasi
sarana berupa whatsapp, intagram tentang puskesmas
informasi dan facebook. Namun belum
kepada pasien ada fasilitas ruang informasi b. Pasien tidak terlayani
dan yang menampung keluhan, dengan baik
masyarakat masukan pasien secara c. Tidak ada media untuk
langsung mengumpulkan masukan
dan saran dari pasien

6. Kurang Organisasi Pada saat pasien masuk ke 1. Belum terdapat penilaian singkat a. Ketidaktepatan dalam
optimal IGD puskesmas, belum kegawatdaruratan pasien melakukan pengkajian
penanganan lengkap instrumen penilaian 2. Belum lengkap sarana penilaian di b. Risiko tidak tidak tepat
kegawatdarur yang membantu perawat IGD, tidak ada EKG, alat cek GDS dalam melakukan
atan pasien di dalam menentukan status rusak, obat obatan kurang lengkap penilaian
IGD triage pasien c. Risiko tidak tepat dalam
memberikan pertolongan
awal
d. Mengancam keselamatan
pasien
e. Meningkatkan angka
kematian di IGD
C. Analisis Isu
1. Analisi isu Berdasarkan Metode APKL
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas
isu. Analisis APKL dalam menentukan kelayakan suatu masalah memerhatikan
4 faktor yaitu:
A = Aktual (isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan sampai
sekarang).
P = Problematik (isu yang menyimpang dari harapan standar, yang menimbulkan
kegelisahan perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya).
K = Khalayak (isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak).
L = Layak (isu yang masuk akal/ logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat
menjadi isu yang prioritas).
Setiap isu dilakukan pemberian skoring dari angka 1-5. Isu dengan akumulasi
tertinggi terpilih menjadi isu prioritas utama atau core isue yang akan
diidentifikasi lebih lanjut. Adapun isu aktual yang berkaitan dengan Puskesmas,
yaitu:
a. Penanganan limbah berbahaya belum optimal. Sampah Medis dan Sampah
Non Medis
b. Capaian dan pencatatan Imunisasi masih kurang maksimal
c. Kurangnya kesadaran petugas dalam menggunakan APD saat tindakan
d. Fasilitas pelayanan Kesehatan lanjutan bagi penyandang cacat dan lansia
belum memadai.
e. Kurang maksimal penggunaan sarana informasi kepada pasien
f. Kurang optimal penanganan kegawatdaruratan pasien di IGD
Ke-enam isu tersebut merupakan isu aktual yang terdapat di Puskesmas.
Selanjutnya akan dilakukan metode APKL dan memberikan skor pada setiap
isunya untuk dianalisis.
Tabel 2.
Analisis isu dengan metode APKL (aktual, problematik, khalayak, layak)

Isu Aktual A P K L TOTAL


Penanganan limbah berbahaya belum optimal. 5 5 4 4 18
Sampah Medis dan Sampah Non Medis
Capaian dan pencatatan Imunisasi masih kurang 5 5 5 4 19
maksimal
Kurangnya kesadaran petugas dalam 5 5 4 5 19
menggunakan APD saat tindakan
Fasilitas pelayanan Kesehatan lanjutan bagi 5 5 3 3 16
penyandang cacat dan lansia belum memadai.
Kurang maksimal penggunaan sarana informasi 5 5 5 3 18
kepada pasien
Kurang optimal penanganan kegawatdaruratan 5 5 5 5 20
pasien di IGD

Berdasarkan analisis APKL yang ditunjukkan tabel 2, maka dapat ditentukan


dengan perolehan skor tertinggi dengan skor 20 bahwa Kurang optimal
penanganan kegawatdaruratan pasien di IGD yang menjadi core isue yang akan
dilakukan tindak lanjut. Isu ini juga memiliki pengaruh paling signifikan serta
layak untuk diselesaikan dan dicarikan solusinya

2. Mengidentifikasi Masalah dengan Menggunakan Unsur Manajemen 5 M dan


Metode Fishbone
Isu aktual yang telah ditentukan melalui metode APKL lalu diidentifikasi untuk
mengetahui penyebab-penyebab masalah yang mengakibatkan isu tersebut. Metode
identifikasi permasalahan menggunakan pendekatan unsur manajemen 5 M (man,
money, metod, material dan machine) dan diagram tulang ikan (fishbone). Diagram
fishbone berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap
ke kanan.
Gambar 1.

Identifikasi masalah dengan metode fishbone

MAN
MILIEU

Terdapat
Lingkungan yang petugas Kurang
kurang luas menguasai
dengan jumlah penilaian
pasien yang kegawtdaruratan
banyak Kurang optimal
penanganan
kegawatdaruratan
Belum ada Belum lengkap pasien di IGD
mekanisme yang instrumen penilaian
baku menilai kegawatdaruratan
kegawatdaruratan belum lengkap
pasien sarana untuk
METHOD memfasilitasi
penanganan pasien

MATERIAL

Dari keempat penyebab masalah Kurangnya perangkat dan instrumen penilaian


kegawatdaruratan pasien di IGD dilakukan lagi analisis menggunakan metode USG
untuk menentukan prioritas akar masalah.

3. Melakukan Penapisan untuk Menentukan Prioritas Akar Masalah dengan


Metode USG
Metode USG adalah salah satu Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan
kriteria USG dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG.
Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan.
Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Berdasarkan diagram sebelumnya maka dapat ditentukan analisis masalah yaitu,
lingkungan yang kurang luas dengan jumlah pasien yang banyak, terdapat petugas
Kurang menguasai penilaian kegawtdaruratan, belum ada mekanisme yang baku
menilai kegawatdaruratan pasien, belum lengkap instrumen penilaian
kegawatdaruratan, belum lengkap sarana untuk menilai dan memfasilitasi
penanganan pasien
Tabel 3.
Analisis masalah menggunakan metode USG
MASALAH U S G TOTAL
Lingkungan yang kurang luas dengan jumlah 4 4 4 12
pasien yang banyak
Terdapat petugas kurang menguasai penilaian 5 5 4 14
kegawtdaruratan
Belum ada mekanisme yang baku menilai 4 5 5 14
kegawatdaruratan pasien
Belum lengkap instrumen singkat penilaian 5 5 5 15
kegawatdaruratan
Belum lengkap sarana untuk menilai dan 5 5 3 13
menangani kegawatdaruratan pasien

Berdasarkan hasil penapisan masalah dengan analisis USG, penyebab masalah


utama adalah belum lengkap instrumen singkat untuk menilai kegawatdaruratan
pasien.

4. Menentukan Analisis Solusi Menggunakan Metode Mc Namara (Efektifitas,


Efisiensi dan Kemudahan)
Melakukan penapisan untuk mendapatkan solusi masalah menggunakan metode
Mc Namara meliputi 3 aspek yaitu Efektifitas (Eft), Efisiensi (Efs) dan
Kemudahan(M).
Tabel 4.
Analisis solusi menggunakan metode Mc Namara
No SOLUSI Eft Efs M TOTA
L
1 Membuat instrumen penilaian singkat 5 5 5 15
kegawatdaruratan pasien
2 Membangun gedung yang lebih luas 5 4 2 11
3 Melaksanakan pelatihan Kegawatdaruratan 5 5 3 13
berkesinambungan
4 Melengkapi fasilitas penilaian dan 5 5 4 14
penanganan pasien di IGD

Berdasarkan hasil analisis solusi menggunakan metode Mc Namara solusi yang


dipilih adalah membuat instrumen penilaian singkat kegawatdaruratan pasien.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melalui hasil analisis didapatkan bahwa optimalisasi penilaian dan penanganan pasien
di IGD yang didalamnya terdapat penilaian tanda hemodinamik pasien dan lain
sebagainya serta penanganan pasien dengan tepat dan cepat merupakan isu aktual yang
prioritas untuk diselesaikan. Identifikasi masalah menggunakan penekatan 5M dan
diagram fishbone serta dilakukan prioritas akar masalah dengan metode USG
didapatkan penyebab masalah yaitu belum lengkap instrumen penilaian
kegawatdaruratan pasien. Setelah dilakukan analisis solusi menggunakan metode Mc
Namara didapatkan solusi yaitu membuat instrumen penilaian singkat kegawtdaruratan
pasien.

B. Saran
Perawat yang diberikan tanggung jawab sebagai perawat jaga UGD orang terlatih yang
memiliki kompetensi untuk menangani pasien gawat darurat, sehingga pasien dapat
dilakukan pertolongan dengan cepat dan tepat, selain itu diperlukan juga fasilitas yang
menunjang kegiatan penanganan pasien di IGD.
DAFTAR PUSTAKA

BLUD UPT Puskesmas Labuan. (2022). Profil BLUD UPT Puskesma Labuan. Pandeglang :
BLUD UPT Puskesmas Labuan

Kementrian Kesehatan RI. (2019). Permenkes nomor 43 thun 2019 tentang pusat kesehatan
masyarakat. Jakarta: Kemenkes RI

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai