Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum

Laboratorium Sistem Kendali Kontinyu II


Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Disusun oleh:

04
05
11
16
20

Kelompok EK-2B / 04
Annisa Fitri Hanifa
Aufiar Triviandi
Ismantoro Farizal Annas
Nurani Indah Saptari
Susanto Eko Sulistyanto

NIM
NIM
NIM
NIM
NIM

3.32.13.1.04
3.32.13.1.05
3.32.13.1.11
3.32.13.1.16
3.32.13.1.20

Dosen: Bambang Supriyo, BSEE, MEngSc,PhD

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015

Lab. Sistem Kendali Kontinyu II


1

KENDALI SUHU PEMANAS (ON/OFF)


1. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini praktikan dapat :
Mahasiswa dapat membuat rangkaian kendali suhu pemanas.
Memahami tanggapan keluaran dari transduser LM35 terhadap suhu yang
diberikan.
Mengetahui

cara

pengkoneksian

Arduino

pada

komputer

untuk

pengecekan pengukuran melalui Matlab Simulink.


Mengetahui cara menampilkan rekam data pengukuran dari Matlab
simulink.
Mengetahui respon plot grafik set point, suhu aktual, dan fungsi waktu
untuk tiap pengaturan set point yang berbeda.

2. Dasar Teori
2.1 Sensor Suhu LM35
LM35 ialah sensor temperatur paling banyak digunakan untuk praktek, karena
selain harganya cukup murah, linearitasnya cukup bagus. LM35 memiliki 3
buah pin kaki, pin1 untuk masukan tegangan positif (+), pin2 sebagai
tegangan keluaran, dan pin3 sebagai masukan tegangan negatif/GND (-).
LM35 memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi 0,5oC pada suhu 25oC. Sensor
LM35 umumnya akan naik sebesar 10mV setiap kenaikan 1C (Output LM35
pada pin 2 akan berubah-ubah sesuai dengan suhu sekitarnya dari -55 C
(550mV ) sampai 150 C (1,5V)). Dapat beroperasi pada tegangan 4 V-30 V.
Persamaan :
VO = 10 mV . T
Artinya, jika misalnya terbaca temperatur T = 50oC
maka Voutputnya ; Vo = 10mV x 50oC = 0,5 V
2.2 Arduino Uno
Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega 328. Board
ini memiliki 14 digital input / ouput pin (dimana 6 pin dapat digunakan
sebagai ouput PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB,
Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Lab. Sistem Kendali Kontinyu II


2

jack listrik dan tombol reset. Pin pin ini berisi semua yang diperlukan untuk
mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB
atau sumber tekanan bisa didapat dari adaptor AC DC atau baterai untuk
menggunakannya (Arduino, Inc., 2009). Arduino Uno R3 berbeda dengan
semua board sebelumnya karena Arduino Uno R3 ini tidak menggunakan chip
driver FTDI USB-to-serial. Melainkan menggunakan fitur dari ATMega 16U2
yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
2.3 Relay
Prinsip Kerja Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik
yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar
dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid
dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi
pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus
dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan
kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan
arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V)
dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC).
Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan
pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
2.4 Solid State Relay (SSR)
Solid State Relay (SSR) adalah relay/saklar elektronik semikonduktor yang
memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan relay konvensional
(elektro mekanik). Sistem isolasi pada solid state relai pada umumnya
terisolasi secara optik sedangkan relay konvensional (elektro mekanik)
terisolasi secara fisik, akondisi ini akan memberikan keuntungan dan kerugian
tersendiri antara solid state relay dan relay konvensioanl. Fungsi solid state
relay sebenarnya sama saja dengan relay elektromekanik yaitu sebagai saklar
elektronik yang biasa digunakan atau diaplikasikan di industri-industri sebagai
alat pengendali. Namun relay elektro mekanik memiliki banyak keterbatasan
bila dibandingkan dengan solid state relay, salah satunya seperti siklus hidup
kontak yang terbatas, mengambil banyak ruang, dan besarnya daya kontaktor
relay. Karena keterbatasan ini, banyak produsen relay menawarkan perangkat
Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Lab. Sistem Kendali Kontinyu II


3

solid state relay dengan semikonduktor modern yang menggunakan SCR,


TRIAC, atau output transistor sebagai pengganti saklar kontak mekanik. Pada
rangkaian ini SSR digunakan untuk menyalakan pemanas.
2.5 Matlab Simulink
MATLAB (matrix laboratory) adalah sebuah lingkungan komputasi numerikal
dan bahasa pemrograman komputer generasi keempat. Dikembangkan oleh
The MathWorks, MATLAB memungkinkan manipulasi matriks, pem-plot-an
fungsi dan data, implementasi algoritma, pembuatan antarmuka pengguna, dan
peng-antarmuka-an dengan program dalam bahasa lainnya. Meskipun hanya
bernuansa numerik, sebuah kotak kakas (toolbox) yang menggunakan mesin
simbolik MuPAD, memungkinkan akses terhadap kemampuan aljabar
komputer. Sebuah paket tambahan, Simulink, menambahkan simulasi grafis
multiranah dan Desain Berdasar-Model untuk sistem terlekat dan dinamik.
Pada

tahun

2004,

MathWorks

mengklaim

bahwa

MATLAB

telah

dimanfaatkan oleh lebih dari satu juta pengguna di dunia pendidikan dan
industri. Simulink merupakan bagian tambahan dari software MATLAB
(Mathworks Inc.). Simulink dapat digunakan sebagai sarana pemodelan,
simulasi dan analisis dari sistem dinamik dengan menggunakan antarmuka
grafis (GUI).

3. Bahan dan Alat


1. Sensor LM35
2. IC Op-Amp CA3140
3. Transistor BD 139
4. Dioda Zener 5,1 V
5. Capasitor
6. Resistor dan Variabel Resistor
7. LED
8. Relay
9. SSR
10. Arduino UNO
11. PC dengan Matlab Simulink
12. Solder
13. Kipas

1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
7 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah

4. Langkah Percobaan
1. Membuat rangkaian Kendali Suhu Pemanas seperti gambar berikut :

Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Lab. Sistem Kendali Kontinyu II


4

2. Memasang tegangan supply 12 volt pada rangkaian, dan memastikan


semua komponen terpasang dengan baik.
3. Memeriksa tegangan output dari sensor LM35 sesuai dengan tabel kondisi
berikut :
SP (oC)
30
40
50
60

SP (Volt)
1,5
2
2.5
3

4. Memeriksa tegangan pada titik A0, A1, dan A2 dengan multimeter,


tegangan harus tidak lebih dari 5 V karena akan digunakan untuk masukan
pin Arduino.
5. Memutar Resistor Variable untuk mengatur set point pada pin A2.
6. Membuat program dengan Matlab Simulink, sesuaikan penggunaannya
dengan Input Arduino yang digunakan.
7. Mengamati plot grafik respon antara suhu aktual dan set point dari
tampilan scope pada Matlab Simulink.
8. Mengambil rekam data dari set point, suhu aktual, dan fungsi waktu pada
workspace Matlab Simulink.
9. Berikut ini adalah gambar program pada Matlab Simulink :

Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Lab. Sistem Kendali Kontinyu II


5

5. Hasil Percobaan
5.1. Tabel Hasil Percobaan
5.1.1 Tabel 1 Rekam data respon set point 30oC - 40oC
time
0
11
19
20
26
28
31
35
38
42
45
45.1
45.2

sp
40.76246
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022
40.86022

suhu aktual
30.00978
31.1828
32.94233
33.13783
34.79961
35.28837
36.07038
37.14565
38.02542
39.19844
40.0782
40.17595
40.17595

Tout
32.3
43.3
51.3
52.3
58.3
60.3
63.3
67.3
70.3
74.3
77.3
77.4
77.5

5.1.2 Tabel 1 Rekam data respon set point 30oC - 50oC


time
0
5
18
25
36
43
49
56
63
64.9
65.2
65.3
65.4
65.5
65.6

sp
50.73313783
50.83088954
50.73313783
50.83088954
50.73313783
50.73313783
50.73313783
50.73313783
50.73313783
50.83088954
50.73313783
50.63538612
50.73313783
50.73313783
50.73313783

suhu aktual
30.88954057
31.08504399
33.82209189
36.07038123
40.17595308
42.91300098
45.25904203
47.50733138
49.46236559
50.04887586
50.04887586
50.04887586
50.04887586
50.14662757
50.14662757

tout
67.7
72.7
85.7
92.7
103.7
110.7
116.7
123.7
130.7
132.6
132.9
133
133.1
133.2
133.3

5.1.3 Tabel 1 Rekam data respon set point 30oC - 60oC


time
0

sp
60.80156403

suhu aktual
29.52101662

tout
203.3

Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Lab. Sistem Kendali Kontinyu II


6

8
19
28
33
60
78
107
140
145
147
147.3
147.4
147.5
147.6

60.5083089
60.70381232
60.70381232
60.70381232
60.60606061
60.60606061
60.70381232
60.70381232
60.70381232
60.70381232
60.80156403
60.70381232
60.80156403
60.60606061

30.10752688
35.28836755
38.70967742
40.27370479
45.35679374
47.80058651
50.04887586
55.13196481
57.67350929
59.6285435
59.82404692
59.92179863
60.01955034
60.11730205

211.3
222.3
231.3
236.3
263.3
281.3
dst..

Rekam data respon telah kami singkat, sebenarnya data yang berasal dari
workspace Matlab Simulink sangat halus dan teliti untuk tiap perubahan suhunya.

5.2. Grafik
5.2.1. Plot grafik respon saat setpoint 30oC - 40oC

5.2.2. Plot grafik respon saat setpoint 30oC - 50oC

Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Lab. Sistem Kendali Kontinyu II


7

5.2.3. Plot grafik respon saat setpoint 30oC - 60oC

6. Pembahasan
Sensor suhu LM35 memiliki output sebesar 1/10 mV. Hal ini berarti bahwa
setiap perubahan 1 C akan menghasilkan 10 mVolt tegangan.
Titik awal tegangan diset pada 1,5 volt, pada tegangan ini suhu pada LM35
berada pada titik 30 .
Apabila set point dibuat pada tegangan 2 volt, maka suhu akan berada pada
titik 40 C. Dimana untuk mencapai keadaan set point dari suhu awal 30 C ,
pemanas akan menyala. Kenaikkan suhu ini akan terus berlangsung sampai
mencapai titik set point. Setelah mencapai set point maka suhu akan konstan
pada posisi set point yang diminta. Akan sedikit terlihat steady state error
pada titik ini.
Kemudian suhu dikembalikan pada keadaan awal (30 ).

Untuk

mengembalikan ke keadaan 30oC kipas akan menyala untuk mendinginkan


sensor. Saat dirubah set point tegangan menjadi 2,5 volt dengan cara memutar
potensiometer pada pin A2. Pada saat set point tegangan 2,5 volt, maka set
point suhu adalah sebesar 50 C. Untuk mencapai set point 50 C pemanas
akan menyala, dan suhu akan mulai naik hingga mencapai set point. Setelah
tercapai set point maka suhunya akan berjalan konstan pada titik 50 (set
point). Akan sedikit terlihat steady state error pada titik ini.
Kemudian ulangi langkah yang sama, yaitu suhu dikembalikan pada keadaan
awal 30 . Untuk mengembalikan ke keadaan 30oC kipas akan menyala untuk
mendinginkan sensor. set point tegangan 3 Volt dan suhu menunjukkan titik
Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Lab. Sistem Kendali Kontinyu II


8

60 . Maka untuk mencapai keadaan tersebut pemanas akan menyala, dan


suhu akan terus naik hingga mencapai titik set point suhu. Setelah tercapai
maka suhu akan bergerak konstan pada titik set pointnya (60 ).

7. Simpulan
1.
2.
3.
4.

Perubahan suhu akan mempengaruhi tegangan keluaran sensor LM35.


Tegangan output sensor LM35 linier, yaitu berubah setiap 1/10 mV.
Untuk mengatur set point digunakan Resistor Variabel pada pin A2.
Set point akan mempengaruhi kerja pemanas dan kipas pendingin pada

rangkaian.
5. Pengkoneksian rangkaian ke Arduino kemudian ke Matlab Simulink
bertujuan untuk melihat plok grafik tanggapan antar set point, suhu aktual,
dan fungsi waktu untuk tiap pengaturan set point yang berbeda serta untuk
mendapat rekam datanya.
6. Pada grafik dapat dilihat ada Steady State Error, perbedaannya termasuk
cukup kecil.

=====================

Kendali Suhu Pemanas (ON/OFF)

Anda mungkin juga menyukai