Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

SISTEM TERTANAM

OLEH :

NAMA : ZAIDAN NAUFAL

NIM : 2211201016

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2023
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini, sistem penyiraman tanaman berbasis solar sel sedang berkembang
pesat sebagai alternatif pertanian berkelanjutan. Dengan memanfaatkan energi
matahari, sistem ini menggunakan sensor ACS712 untuk mengontrol arus pompa
penyiraman, memaksimalkan efisiensi energi. Sebaliknya, sensor LM35 memonitor
suhu sekitar tanaman, memungkinkan sistem menyesuaikan kebutuhan air sesuai
kondisi. Sistem ini dirancang untuk memanfaatkan energi matahari sebagai sumber
daya primer untuk operasionalnya, mengurangi ketergantungan pada sumber energi
fosil dan mendorong praktek pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Penggunaan sensor ACS712 dan sensor LM35 menjadi komponen kunci dalam
sistem penyiraman ini. Sensor ACS712 berfungsi untuk mengukur arus yang
digunakan oleh pompa penyiraman, memungkinkan pengguna untuk memantau
dan mengoptimalkan konsumsi energi sistem. Dengan informasi yang diberikan
oleh sensor ini, petani dapat menyesuaikan pola penyiraman berdasarkan kebutuhan
tanaman dan efisiensi energi. Sementara itu, sensor LM35 digunakan untuk
memantau suhu lingkungan sekitar tanaman. Informasi suhu yang diperoleh dari
sensor ini memungkinkan sistem untuk mengatur frekuensi dan volume air yang
diperlukan untuk penyiraman, memastikan kondisi optimal bagi pertumbuhan
tanaman. Selain itu, penggunaan sensor suhu juga membantu dalam deteksi kondisi
ekstrem, seperti risiko kekeringan atau kondisi cuaca yang tidak mendukung,
sehingga memungkinkan tindakan preventif yang cepat.
BAB II TEORI PENUNJANG

2.1 Solar Cell


Pengertian Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang
dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip efek Photovoltaic. Yang dimaksud dengan
Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana munculnya tegangan listrik
karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan
sistem padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya. Oleh karena itu, Sel
Surya atau Solar Cell sering disebut juga dengan Sel Photovoltaic (PV). Efek
Photovoltaic ini ditemukan oleh Henri Becquerel pada tahun 1839. Arus listrik
timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang diterimanya berhasil
membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe N dan tipe
P untuk mengalir. Sama seperti Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell
ini juga memiliki kaki Positif dan kaki Negatif yang terhubung ke rangkaian atau
perangkat yang memerlukan sumber listrik.

Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang memiliki
permukaan yang sangat besar. Permukaan luas Sel Surya tersebut menjadikan
perangkat Sel Surya ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan
menghasilkan Tegangan dan Arus yang lebih kuat dari Dioda Foto pada umumnya.
Contohnya, sebuah Sel Surya yang terbuat dari bahan semikonduktor silikon
mampu menghasilkan tegangan setinggi 0,5V dan Arus setinggi 0,1A saat terkena
(expose) cahaya matahari.
Gambar 2.1 Solar Cell

2.2 Arduino Uno


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).
Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board
Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC
yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Setiap 14 pin digital pada
arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi
pinMode(), digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi fungsi tersebut beroperasi di
tegangan 5 volt, Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum
40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50
kOhm.
Gambar 2.2 Arduino Uno
2.2.1 Bagian-Bagian Arduino Uno
Tabel 2.1 Bagian Arduino Uno

2.3 Sensor ACS712


Sensor arus ACS712 adalah merupakan sensor untuk mendeteksi arus, ACS712 ini
memiliki tipe variasi sesuai dengan arus maksimal yakni 5A, 20A, 30A. ACS712
ini menggunakan VCC 5V. Cara kerja sensor ini adalah arus yang dibaca mengalir
melalui kabel tembaga yang terdapat didalamnya yang menghasilkan medan
magnet yang di tangkap oleh integrated Hall IC dan diubah menjadi tegangan
proporsional. Ketelitian dalam pembacaan sensor dioptimalkan dengan cara
pemasangan komponen yang ada didalamnya antara penghantar yang menghasilkan
medan magnet dengan hall transducer secara berdekatan. Tegangan proporsional
yang rendah akan menstabilkan Bi CMOS Hall IC yang didalamnya yang telah
dibuat untuk ketelitian yang tinggi oleh pabrik. Gambar 2 merupakan sensor arus
invasive ACS712 dengan arus maksimal sebesar 20 ampere.

Gambar 2.3 Sensor Arus SCS712


2.4 Sensor LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor
Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika
elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki
keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor
suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan
linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian
kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan
kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal
dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini
berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari
sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang
dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .

Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu
setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya
LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan
akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada
suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu
udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu
disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah
dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara
disekitarnya .

Gambar 2.4 Sensor Suhu LM35


BAB III PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Software Proteus
2. Software Arduino IDE
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Program Pada Arduino IDE
3.2.2 Program Pada Proteus
BAB IV HASIL PERCOBAAN

4.1 Hasil Percobaan

• Setelah Program Pada Arduino IDE dibuat lalu compile program

• Program berhasil di compile

• Kemudian Copy File Hex


• Lalu Kembali ke proteus lalu tempelkan pada Arduino Uno

• Setelah itu jalankan program,dan program setelah dijalankan dapat dilihat

pada gambar berikut :

Anda mungkin juga menyukai