Anda di halaman 1dari 8

TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat pesat,sehingga banyak
bermunculan peralatan yang tidak lepas dari penggunaan alatlistrik. Seiringitu pula
diproduksiperalatan-peralatan yang berteknologi tinggi untuk pemakaian makin efektif
danefisien, dengan demikian makin sedikit membutuhkan tenaga manusia dan selebihnya
digerakkan dengan kontrol listrik otomatis. Pesawat elektronika yang ada dipasaran ada yang
analog dan ada juga yang digital.Hal ini ditandai dengan begitu pesatnya kemajuan yang
terjadi dengan diciptakannya pesawat elektronika yang semakincanggih. Banyak keuntungan
yang diperoleh dari perkembangan yang pesat dibidang elektronika diantaranya adalah dapat
membantu manusia dalam menyelesaikan beban tugasnya, sehinggawaktu, tenaga, danbiaya
yang digunakan dapat dihemat. Aktifitas yang bersifatrutin, sekarang ini banyak digantikan
oleh peralatan-peralatan yang dirancang secara otomatis, yang dapat bekerja menggantikan
tenaga manusia. Pesawat elektronika yang ada dipasaran ada yang analog, adajuga yang
digital. Padapesawat-pesawat analog, penunjukan yang digunakan merupakan persamaan dari
nilai satuan yang diukur, sedangkan pada pesawat digital penunjukan hasil ukurnya, langsung
ditampilkan dalam bentuk angka atau digital yang dapat kita lihat langsung dengan tepat.
Jika dibandingkan antara pesawat analog dan digital, maka hasil pengukuran pesawat
digital lebih mudah diamati dan tingkat ketelitiannya juga lebih baik.Sistem digital yang
digunakan dalam peralatan-peralatan elektronika, termasuk diantaranya adalah digunakan
sebagai alat pengontrol suhu ruangan agar kondisi suhu ruangan sesuai dengan yang
diinginkan. Suhu kamar suhu ruangan, dalam penggunaan ilmiah, dianggap kurang lebih
antara 20 sampai 25 derajatCelcius (°C). Untuk kemudahan penghitungan, sering
digunakanangka 20 °C atau 293 K. Untuk kenyamanan manusia, rentang suhu dan
kelembaban relatif dapat diterima. Kaitannya dengan pengontrol, dalam memenuhi kebutuhan
akan kondisi suhu yang dinginkan,manusia banyak merancang suatualat yang dapat
digunakan untuk mengontrol suhutersebut. Sebagaicontoh di masyarakatmisalnya,
dirumahsakit terdapat suatu ruangan dengan suhu tertentu untuk penyimpananobat-obatan,
untuk menjaga agar obat-obatan tersebut tidak mudah rusak.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik LM35.
2. Untuk mengetahui kelebihan LM35.
3. Untuk mengetahui keistimewaan LM35.
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatubenda. Panas dinginnya suatu benda diukur
menggunakan alat ukur termometer, yaitu termometer: Celsius, Reamur dan Farhrenheit. Pada
termometer Celsius air membeku pada skala 0 dan mendidih padaskala 100, pada termometer
Reamur air membeku pada skala 0 dan mendidih pada skalah 80, sedang thermometer
Fahrenheit air membekupadaskala 32 dan mendidih pada skala 212 . Sensor suhu LM35
adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi
besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini
berupa komponen elektronika yang diproduksioleh National Semiconductor. LM35 memiliki
keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang
lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi
sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak
memerlukan penyetelan lanjutan. LM35 berfungsi untuk melakukan pendetek sian terhadap
suhu yang akan diukur, Sensor suhu LM35 ini mempunyai jangkauan pengukuran suhu antara
0 – 100 derajat Celcius dengan kenaikan 10 mV untuk tiap derajatCelcius yang berarti bahwa
setiap kenaikan suhu (0C) maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV, dimana
output dari LM35 ini yang menyatakan kondisi perubahan dari suhulingkungan. Setiap terjadi
perubahan suhu maka akan terjadi perubahan data output yang dihasilkan, dimana perubahan
tersebut berupa perbedaan tegangan yang dihasilkan.
Sensor Suhu LM35 ini tidak memerlukan peng-kalibrasian atau penyetelan dari luar
karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperatur ruang.
Komponen ini bekerja pada arus 60 A sampai 5 mA serta mempunyai impedansi masukan
kurangdari 1.3 pin LM35 masing-masing mempunyai fungsi sebagai berikut: pin 1 berfungsi
untuk mensuplai catudaya untuk tegangan kerja (VCC) dari LM35, pin 2 atau tengah
digunakan sebagai tegangan keluaran (Vout) dengan jangkauan kerjadari 0 Volt sampai
dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt
sampai 20 Volt, pin 3 berfungsi sebagai ground.Pada gambar 2 secara prinsip sensor akan
mendeteksi perubahan suhu setiap ºC akan menghasilkan tegangan output sebesar 10 mV.
LM35 sebagai alat deteksi temperatur memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Bekerjapada
rating tegangan 4V s/d 30V. 2. Pembacaan temperatur berkisara ntara 0 ºC s/d 100 ºC . 3.
Dengan Setiap perubahan temperatur (ºC) maka tegangan output akan naik sebesar 10 mV. 4.
Memilikiarus drain kurangdari 60 µA. 5. Memiliki ketidak-linier-an hanyasekitar ± ¼ ºC. IC
LM35 adalah sebagai sensor suhu yang sangat teliti terkemas dalam bentuk Integrated Circuit
( IC ), dimana output tegangan keluaran sangat linier ber-padanan dengan perubahan suhu.
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

Secara prinsip sensor ini mempunyai koefisien sebesar 10 mV/C yang berarti bahwa setiap
kenaikan suhu (C) maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV. LM35 adalah sensor
temperatur yang cukup presisi dan mudah dikalibrasi. Dengan impedansi yang kurang dari
1Ω, LM35 beroperasi pada range arus sekitar 400 µA sampai dengan 5 mA, mempunyai error
kurangdari 1 °C untuk range yang > 100 °C, aplikasi sensor berkisarantara 0 °C sampai 100
°C, Dapat dikatakan bahwa LM35 memiliki output yang linear.Pengujian sensor suhu yang
dilakukan, meliputi pengujian output sensor satudan sensor dua, kemu dian hasilnya dikalikan
dengan penguatan op-amp dan pengujian sensor suhu pada ruangan terhadap perubahanwaktu.
Pengukuran suhu dilakukan dengan bantuan alat ukur thermometer digital. Dapat dilihat
padatabel VI dan VII pengujian dilakukan beberapa kali padasuhu yang berbeda-beda dengan
penguatan. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/view/897.
Bentuk sederhana perangkat suhu yang dapat digunakan untuk menghasilkan adalah
sinyal ‘hidup’/’mati’ ketika suatu titik suhu tertentu dicapai adalah bentuk elemen bimetal
(logam-ganda).Elemen ini tersusun atas lempengan kecil (strip) yang terbuat dari bahan
logam yang berbeda,misalnya kuningan dan besi,yaitu direkatkan bersama.kedua logam
tersebut memiliki koefisien pemasian yang berbeda.Sehingga,ketika elemen bimetal
mengalami kenaikan suhu,elemen tersebut melengkung karena salah satu mengalami
kenaikan suhu,elemen tersebut akan melengkung karena salah satu komponen logam yang
akan memuai. hemperature atau suhu adalah ukuran yang menunjukan intensitas panas suatu
benda. Suhu benda yang tinggi mengindikasikan bahwa benda tersebut mengandung panas
yang cukup besar dan bisa dikatakan benda tersebut panas. Sebaliknya suhu benda yang
rendah mengindikasikan bahwa benda tersebut mempunyai kandungan panas yang rendah dan
benda tersebut dikatakan dingin. Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang
memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk
tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika
elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi
dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain.
LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga
dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan.Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang di
berikann konsensor adalah sebesar 5 volt,sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal
dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35
mempunyai kemampuan menghasilkan panas dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan
pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC . 3 pin LM35 menujukan
fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan
kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat
digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap
derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut .VLM35 = Suhu* 10 mV.
Vout adalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur,
yakni 10 milivolt per 1 derajad celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53
derajad Celcius.Dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad Celcius.
Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian pengkondisi
sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti
rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian Analog-to-Digital Converter. Rangkaian dasar
tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk aplikasi yang tidak memerlukan
akurasi pengukuran yang sempurna. Akan tetapi tidak untuk aplikasi yang sesungguhnya.
Terbukti dari eksperimen yang telah saya lakukan, tegangan keluaran sensor belumlah stabil.
Pada kondisi suhu yang relatif sama, jika tegangan suplai saya ubah-ubah (saya naikkan atau
turunkan), maka Vout juga ikut berubah. Memang secara logika hal ini sepertinya benar, tapi
untuk instrumentasi hal ini tidaklah diperkenankan. Dibandingkan dengan tingkat kepresisian,
maka tingkat akurasi alat ukur lebih utama karena alat ukur seyogyanya dapat dijadikan
patokan bagi penggunanya. Jika nilainya berubahubah untuk kondisi yang relatif tidak ada
perubahan, maka alat ukur yang demikian ini tidak dapat digunakan.
Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10
mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius. 2. Memiliki ketepatan atau
akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat pada gambar 2.2. 3. Memiliki
jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC. 4. Bekerja pada tegangan 4
sampai 30 volt. 5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA. 6. Memiliki pemanasan
sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam. 7. Memiliki
impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA. 8. Memiliki ketidaklinieran
hanya sekitar ± ¼ ºC. Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran
tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara
dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat
dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka
(interface) rangkaian control yang sangat mudah. IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti
dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat
linear terhadap perubahan suhuLM35 berfungsi untuk melakukan pendetek sian terhadap suhu
yang akan diukur, Sensor suhu LM35 ini mempunyai jangkauan pengukuran suhu antara 0 –
100 derajat Celcius dengan kenaikan 10 mV (eprints.polsri.ac.id/babiilm35)
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Komponen Dan Alat


1. Arduino
Berfungsi untuk memudahkan kita dalam memprogram mikrokontroler.
2. Kabel USB Arduino
Berfungsi untuk media pengirim data dari computer ke mikrokontroler.
3. Seperangkat PC
Berfungsi untuk menulis program untuk mikrokontroler.
4. Jumper
Berfungsi sebagai pengubung antara komponen satu dengan lainnya.
5. Protoboard
Berfungsi sebagai tempat merangkai sementara.
6. LM35
Berfungsi sebagai mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik.
7. Lampu
Berfungsi sebagai sumber energi.
8. Relay
Berfungsi sebagai saklar.

3.2 Prosedur Percobaan


1. Disiapkan komponen dan peralatan yang dibutuhkan
2. Dirangkai komponen sesuai dengan gambar rangkaian dibawah

3. Dihubungkan arduino nano pada komputer yang sudah terinstall Arduino IDE
4. Diketik program di bawah lalu diupload pada arduino nano sesuai port yang
terhubung
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Program
int LM35 = A0;
int lampu = 6;

void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(LM35, INPUT); // set led as output
pinMode(lampu, OUTPUT);
}

void loop(){
float suhu = analogRead(LM35)*5.0/1023.0;
Serial.println(suhu);
if (suhu < 25)
{
digitalWrite(lampu, HIGH);
}
}
4.2 Gambar Percobaan
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Karakteristik LM35 yaitu:
a. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10
mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
b. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti
terlihat pada gambar 2.2.
c. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
d. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
e. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
f. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC
pada udara diam.
g. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
h. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
2. Kelebihan LM35 yaitu:
a. Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150ºC
b. Low self-heating, sebesar 0.08 ºC
c. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V
d. Rangkaian menjadi sederhana
e. Tidak memerlukan pengkondisi sinyal
3. Keistimewaan LM35 yaitu:
– Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
– Lineritas +10 mV/ º C.
– Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
– Range +2 º C – 150 º C.
– Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
– Arus yang mengalir kurang dari 60 Μa

5.2 Saran
1. Sebaiknya pada percobaan selanjutnya dapat di jelaskan lebih teliti lagi
2. Sebaiknya sebelum pratikum belajar terlebih dahulu
3. Sebaiknya pratikum selanjutnta lebih memahami teori
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/view/897
Diakses pada: Sabtu,23 November 2019
Pukul :16.00 WIB
eprints.polsri.ac.id/babiilm35
Diakses pada: Sabtu,23 November 2019
Pukul :16.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai