Bab I. Pendahuluan
Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas
menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya
dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus
listrik sesuai dengan suhunya. LM35 berfungsi untuk mengkonversi besaran suhu
yang ditangkap menjadi besaran tegangan. Sensor ini memiliki presisi tinggi,
sangat sederhana dengan hanya memiliki 3 buah kaki. Kaki pertama IC LM35
dihubung ke sumber daya, kaki kedua sebagai output dan kaki ketiga dihubung ke
ground (Hayt, 1998).
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi
untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan
dengan sensor suhu yang lain. LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang
rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan
dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan
(Imas, 2009).
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang
diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan
catudaya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus
sebesar 60µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas
(self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang
rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC. LM35 bekerja dengan mengubah
besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35
mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai
pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan
menggunakan power supply tunggal (Lister, 1998).
LM35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar
karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada
temperature ruang. Jangka sensor mulai dari -55°C sampai dengan 150°C, IC
LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator
tampilan catu daya terbelah. ICLM35 dapat dialiri arus 60μA dari supplay
sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam
suhu ruangan. Alat ukur perlu diteliti kalibrasinya sebelum dipergunakan agar
hasil ukurnya dapat dipercaya. Saat kalibrasi harus menempatkan jarum penunjuk
pada titik nol yang sesungguhnya, saat alat ukur akan digunakan (Candra, 2006).
Tujuan dari praktikum LM35 yaitu mengetahui prinsip kerja dari LM35.
Mengenal dan mengetahui karakteristik (linieritas) sensor LM35. Mendapatkan
persamaan kalibrasi LM 35.
Aplikasi dari sensor LM35 ialah digunakan sebagai thermometer digital
dengan dipadukan sistem pendukung (mikrokontroler). Aplikasi lain dari LM35
yaitu pada penetas telur. LM35 akan mengecek suhu di dalam ruang incubator.
Jika suhunya belum mencapai setpoint maka lampu bohlam akan menyala terang.
Jika suhunya sudah melewati setpoint maka lampu bohlam akan mati. Cara seperti
ini dibutuhkan untuk menjaga agar suhu dalam ruangan inkubator tetap terjaga
(tetap hangat). Misalkan setpoint yang ditetapkan sebesar 37oC, jika suhu belum
mencapai 37oC maka lampu akan menyala. Ketika suhunya sudah melewati 37 oC
maka lampu akan mati. Jika suhunya kurang dari 37 oC maka lampu akan menyala
kembali. Proses ini akan terjadi secara berulang ulang (Morris, 2001).
Bab II. Metode Penelitian
2.1 Rangkaian
A. Desain
DAFTAR PUSTAKA
Candra, Robby. 2006. Alat Pemantau Suhu Ruangan melalui Web Berbasiskan
Mikrokontroler. Depok: Universitas Gunadarma
Hayt, Wiliam. 1998. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga.
Imas, Fatoni. 2009. Uji Kelayakan Melalui Karakterisasi Sensor LM35 dengan
perbandingan Tegangan dan Suhu Berbasis Mikrokontroler
atmega8535l. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Lister. 1998. Mesin dan Pengkajian Listrik. Jakarta: Erlangga.
Morris, Alan S. 2001. Measurement And Instrumentation Principles. Butterworth:
Heinemann.