Oleh :
Nama : Lailatul Faizah
Nim : 161810201018
Tanggal Praktikum : 18 Maret 2019
Kelompok : A5
i
RINGKASAN
ii
DAFTAR ISI
iii
4.2 Pembahasan ................................................................................ 16
BAB 5. PENUTUP..................................................................................... 18
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 18
5.2 Saran ............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 19
LAMPIRAN ............................................................................................... 20
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
3.1 Pengaruh jumlah frinji (N) terhadap posisi mikrometer (𝑑𝑚 ) .............. 13
4.1 Hasil pengamatan dan ralat deviasi ....................................................... 14
4.2 Hasil berdasarkan perhitungan grafik ................................................... 14
4.3 Nilai kalibrasi ........................................................................................ 15
vi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
fenomena fisis dari interferensi. Hasilnya dapat sebagai kalibrasi alat optik dan
dapat sebagai dasar pembuatan spektrometer.
1.3 Tujuan
Pelaksanaan eksperimen interferometer Michelson bertujuan untuk:
1. Mengamati hubungan pengaruh variasi jumlah frinji (N) terhadap posisi
mikrometer (𝑑𝑚 ).
2. Dapat menggambar pola grafik hubungan variasi jumlah frinji (N) terhadap
posisi mikrometer (𝑑𝑚 ).
3. Mengetahui hasil tetapan kalibrasi 𝑘1 dan 𝑘2 berdasarkan analisa grafik dan
penurunan kuantitatifnya?
1.4 Manfaat
Manfaat dari dilaksanakannya eksperimen interferometer Michelson dapat
menambah wawasan mengenai fenomena fisis dari interferensi dan prinsip kerja
interferometer Michelson, sebagai kalibrasi alat optis dan sebagai dasar dalam
pembuatan spektrometer. Wawasan dari interferometer Michelson turut
mendukung pengembangan bidang optika dan gelombang dalam keilmuan fisika.
Aplikasi lebih lanjut dapat diterapkan pada teknologi film tipis.
3
2.1 Interferensi
Fenomena interferensi selalu berkaitan dengan teori gelombang cahaya.
Cahaya memiliki besar amplitudo, panjang gelombang, fase dan kecepatan.
Cahaya yang melewati suatu medium maka kecepatannya akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut memberikan informasi tentang keadaan
objek/medium yang bersangkutan misal indeks bias, tebal medium dari bahan
yang dilewatinya dan panjang gelombang sumbernya (Tipler, 1991).
Interferensi gelombang dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara dua
gelombang atau lebih pada daerah tertentu pada saat yang bersamaan. Interferensi
dua gelombang yang mempunyai frekuensi, amplitude, dan arah getaran sama
yang merambat menurut garis lurus dengan kecepatan yang sama tetapi
berlawananarahnya, menghasilkan gelombang stasioner atau dengan kata lain
disebut dengan gelombang diam. Interferensi terdapat dua macam yaitu
interferensi destruktif dan interferensi konstruktif. Interferensi desdruktif yaitu
saling meniadakan yang terjadi bila gelombang-gelombang yang mengambil
4
2.2 Interferometer
Salah satu alat yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi
polainterferensi tersebut adalah interferometer. Alat ini dapat dipegunakan
untuk mengukur panjang gelombang atau perubahan panjang gelombang
denganketelitian sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-garis interferensi.
Walaupunpada awal mula dibuatnya alat ini dipergunakan untuk membuktikan
ada tidaknya eter. (Halliday,1994:715).
Pola interferensi tersebut dapat terbentuk dengan menggunakan
interferometer. Interferometer memiliki berbagai macam susunan seperti
interferometer Michelson, Fabry Perot dan Mach Zehnder. Interferometer
Michelson memiliki susunan paling sederhana dan memiliki akurasi yang sangat
tinggidiantarainterferometer yang lain. Interferometer Michelson disusun oleh
sumber cahaya yang koheren, dua cermin, beam splitter dan detector. (Nguyen &
Kim, 2012).
5
Identifikasi Permasalahan
Tujuan Praktikum
Kajian Pustaka
Variabel Penelitian
Kegiatan Eksperimen
Pengambilan Data
Analisis Data
Kesimpulan
𝑚𝜆
𝑘2 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
2
Mulai
Rangkaian disusun
Mikrometer diputar hingga angka nol pada knop berimpit dengan garis tanda
Pengulangan 10 pasang
data posisi mikrometer-
frinji yang berbeda
Selesai
2. Grafik
Grafik hubungan jumlah frinji (N) terhadap posisi mikrometer (𝑑𝑚 ) yang
didapatkan dari data eksperimen yang diperoleh adalah:
𝑑𝑚
Gambar 3.4 Grafik hubungan hubungan jumlah frinji (N) terhadap posisi
mikrometer (𝑑𝑚 ).
14
4.1 Hasil
Hasil pengukuran dan perhitungan yang didapatkan dari eksperimen
Interferometer Michelson, yaitu:
Tabel 4.1 Hasil pengamatan dan ralat deviasi
dm (µm) 𝑑𝑚 rata-
No. N Σ(𝑑𝑚 − ̅̅̅̅
𝑑𝑚)2 ∆dm
dm1 dm2 dm3 rata
1 15 6 7 7 6,67 0,67 0,09
2 30 12 12 12 12,00 0,00 0,00
3 45 17 17 18 17,33 0,67 0,09
4 60 22 21 22 21,67 0,67 0,09
5 75 26 25 26 25,67 0,67 0,09
6 90 31 30 33 31,33 4,67 0,23
7 105 37 36 37 36,67 0,67 0,09
8 120 40 41 41 40,67 0,67 0,09
9 135 50 49 49 49,33 0,67 0,09
10 150 56 55 56 55,67 0,67 0,09
No. N k2 ̅̅̅̅
𝑘2 ∆k2 pergeseran
1 15 0,71 21,07
2 30 0,79 37,93
3 45 0,82 54,78
4 60 0,88 68,48
5 75 0,92 81,12
0,86 0,278
6 90 0,91 99,03
7 105 0,91 115,89
8 120 0,93 128,53
9 135 0,87 155,92
10 150 0,85 175,94
180
160 y = 0.8939x - 1.4055
R² = 0.9927 150
140 135
Jumlah Frinji (N)
120 120
100 105
90
80 75
60 60
40 45
30
20 15
0
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00
Pergeseran Frinji (2dm/λ)
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara jumlah frinji dan pergeseran frinji
16
180
160
Jumlah Frinji (N) 140
120
100
80
60
40
20
0
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00
Pergeseran Frinji (2dm/λ)
Gambar 4.2 Grafik error bar hubungan antara jumlah frinji dan pergeseran frinji
4.2 Pembahasan
Pola interferensi pada Interferometer Michelson terjadi karena adanya
perbedaan panjang lintasan yang ditempuh dua berkas gelombang cahaya yang
telah disatukan. Panjang lintasan yang dirubah dengan diperpanjang maka yang
akan terjadi adalah pola-pola frinji akan masukke pusat pola. Jarak lintasan yang
lebihpanjang akan mempengaruhi fase gelombang yang jatuh ke layar. Bila
pergeseran beda panjang lintasan gelombang cahaya mencapai λ maka akan
terjadi interferensi konstruktif yaituterlihat pola terang, namun bilapergeserannya
hanya sejauh λ /4 yangsama artinya dengan berkas menempuh lintasan
λ/2 maka akan terlihat pola gelap.
Eksperimen Interferometer Michelson dilakukan dengan pengamatan
terhadap dua variable, yaitu pengamatan terhadap penambahan jumlah frinji dan
pengamatan terhadap pergeseran Movable mirror dari titik acuan awal
perhitungan. Pergeseran pada Movable mirror tersebut dilakukan dalam orde
mikrometer sehingga diperlukan kehati-hatian untuk mendapatkan data yang
valid. Data yang didapatkan setelah melakukan pengamatan dan pencatatan
terhadap mikrometer pada interferometer, diolah melalui perhitungan matematis
terhadap penentuan nilai yang pasti dan pengkalibrasian titik awalnya. Data yang
didapatkan bahwa penambahan dari banyaknya jumlah frinji (N) berbanding lurus
17
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil dilaksanakannya eksperimen
Interferometer Michelson, adalah:
1. Penambahan dan banyaknya jumlah frinji (N) berbanding lurus dengan
pergeseran Movable mirror 𝑑𝑚 yang dilakukan. Hal tersebut dapat terlihat
dari semakin besarnya nilai N (banyaknya frinji), maka nilai 𝑑𝑚 (jarak
pergeseran Movable mirror terhadap titik acuan) juga menunjukkan angka
yang semakin besar.
2. Grafik hubungan antara jumlah frinji dan pergeseran Movable mirror
cenderung linear walaupun beberapa selisih data yang didapat nilainya sedikit
jauh.
3. Nilai tetapan kalibrasi 𝑘1 dan 𝑘2 dari analisa grafik maupun penurunan
kuantitatif yang dilakukan berturut-turut adalah 𝑘1 yaitu 0,894 dan 𝑘2 rata-
rata adalah 0,86
19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel 4. Kalibrasi
180
160 y = 0.8939x - 1.4055
R² = 0.9927 150
140 135
Jumlah Frinji (N)
120 120
100 105
90
80 75
60 60
40 45
30
20 15
0
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00
Pergeseran Frinji (2dm/λ)
120
100
80
60
40
20
0
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00
Pergeseran Frinji (2dm/λ)
Gambar 2. Grafik error bar hubungan antara jumlah frinji dan pergeseran frinji