Anda di halaman 1dari 24

VARIASI INDEKS BIAS TERHADAP TEKANAN

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA II

Oleh :
Nama : Akhibatul Ismila
NIM : 171810201040
Kelompok : B5
Shif/Tanggal : satu(1)/13-04-2020
Asisten : Yuni Aristasari

LABORATORIUM FISIKA MODERN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
RINGKASAN

Variasi Indeks Bias terhadap Tekanan; Akhibatul Ismila,


171810201040;2020: 16 halaman ; Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Indeks bias sebuah material didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) antara
kecepatan cahaya dalam ruang hampa terhadap kecepatan cahaya suatu zat.
Pengukuran indeks bias dilakukan dengan metode interferensi. Pola interferensi
terbentuk dengan menggunakan interferometer. Interferometer yang digunakan
untuk eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan menggunakan
interferometer Michelson. Interferometer Michelson digunakan karena memiliki
susunan paling sederhana dan memiliki akurasi yang sangat tinggi diantara
interferometer yang lain.
Percobaan variasi indeks bias udara terhadap tekanan dilakukan dengan cara
menyusun peralatan eksperimen terlebih dahulu. Pointer putar diposisikan di antara
movable mirror dan beam splitter, dan sel vakum ditempelkan pada holder dan sel
tersebut dikosongkan dengan pompa vakum. Posisi cermin tetap 1 M diatur
sehingga pusat pola interferensi terlihat dengan jelas pada layar pengamatan. Hasil
yang diperoleh agar teliti, maka dinding sel diposisikan vakum tepat tegak lurus
terhadap berkas laser, sel vakum perlahan diputar dan pola frinji yang terjadi
diamati. Sel vakum mula-mula dibuat pada tekanan atmosfir. Tekanan ini sebagai
tekanan gauge awal. Variasi dilakukan setelah itu untuk mendapatkan tekanan
maksimumnya.
Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu nilai jumlah frinji dengan tekanan gauge.
Pengaruh variasi jumlah frinji dengan tekanan absolut yaitu semakin besar jumlah
frinji maka semakin kecil nilai tekanan absolut dan sebaliknya. Grafik hubungan
nilai indeks bias terhadap tekanan absolut yaitu berbanding lurus. Grafik hubungan
jumlah frinji terhadap tekanan absolut yaitu berbanding terbalik.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


RINGKASAN ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Eksperimen .......................................................................... 2
1.4 Manfaat Eksperimen ........................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
2.1 Sejarah Interferometer ..................................................................... 3
2.2 Indeks Bias ......................................................................................... 3
2.3 Tekanan Udara .................................................................................. 5
BAB 3. METODE EKSPERIMEN .................................................................... 7
3.1 Alat dan Bahan .................................................................................. 7
3.2 Desain Eksperimen ............................................................................ 7
3.3 Diagram Simulasi .............................................................................. 8
3.4 Langkah kerja ................................................................................... 8
3.5 Variabel Eksperimen ........................................................................ 9
3.6 Metode Analisis Data ........................................................................ 9
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 12
4.1 Hasil .................................................................................................... 12
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 13
BAB 5. PENUTUP ............................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 15
5.2 Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii
DAFTAR TABEL

4.1 Tabel Data Pengamatan ............................................................................................. 12


4.2 Tabel Perhitungan Menentukan Hubungan Indeks Bias terhadap Tekanan Udara .... 13

iv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Refleksi dan refraksi sinar ............................................................................... 5


3.1 Skema eksperimen hubungan indeks bias dengan tekanan ............................. 7
3.3 Diagram Simulasi Eksperimen........................................................................ 8
4.1 Grafik Hubungan Tekanan Absolut Pabs terhadap Jumlah Frinji N .......................... 12
4.2 Grafik Hubungan Tekanan Absolut Pabs terhadap Indeks Bias n1 ........................... 13

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Data Pengamatan ..................................................................................... 17


2. Grafik Hubungan Tekanan Absolut Pabs terhadap Jumlah Frinji N ................. 17
3. Tabel Perhitungan Menentukan Hubungan
Indeks Bias terhadap Tekanan Udara ............................................................... 18
4. Grafik Hubungan Tekanan Absolut Pabs terhadap Indeks Bias n1 ................... 18

vi
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indeks bias sebuah material didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) antara
kecepatan cahaya dalam ruang hampa terhadap kecepatan cahaya suatu zat.
Pengukuran indeks bias dilakukan dengan metode interferensi. Pola interferensi
terbentuk dengan menggunakan interferometer. Interferometer yang digunakan
untuk eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan menggunakan
interferometer Michelson. Interferometer Michelson digunakan karena memiliki
susunan paling sederhana dan memiliki akurasi yang sangat tinggi diantara
interferometer yang lain (Nugraheni, 2012).
Percobaan variasi indeks bias udara terhadap tekanan dilakukan dengan cara
menyusun peralatan eksperimen terlebih dahulu. Pointer putar diposisikan di antara
movable mirror dan beam splitter, dan sel vakum ditempelkan pada holder dan sel
tersebut dikosongkan dengan pompa vakum. Posisi cermin tetap 1 M diatur
sehingga pusat pola interferensi terlihat dengan jelas pada layar pengamatan. Hasil
yang diperoleh agar teliti, maka dinding sel diposisikan vakum tepat tegak lurus
terhadap berkas laser, sel vakum perlahan diputar dan pola frinji yang terjadi
diamati. Sel vakum mula-mula dibuat pada tekanan atmosfir. Tekanan ini sebagai
tekanan gauge awal. Variasi dilakukan setelah itu untuk mendapatkan tekanan
maksimumnya.
Eksperimen variasi nilai indeks bias terhadap tekanan dapat digunakan dalam
menentukan karakteristik suatu benda. Hal ini dikarenakan sifat tekanan merupakan
salah satu faktor pembentuk sifat impedansi benda. Karakteristikkarakteristik
tersebut misalnya dalam penentuan sifat kekristalan benda, ke-amorfan atau ketidak
teraturan susunan partikel penyusun benda, dan lain sebagainya. Eksperimen ini
banyak digunakan dalam perusahaan-perusahaan pembuatan kaca, gelas, plastik,
intan, dan banyak lagi bidang lain.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan pada eksperimen Variasi Indeks Bias
terhadap Tekanan adalah:
1. Bagaimana pengaruh variasi jumlah frinji (N) terhadap tekanan absolut (Pabs)?
2. Bagaimana grafik hubungan variasi indeks bias udara terhadap tekanan absolut
(Pabs)?
3. Bagaimana grafik hubungan antara jumlah frinji (N) terhadap tekanan absolut
(Paba ) ?

1.3 Tujuan Praktikum


Tujuan dari Eksperimen Variasi Indeks Bias terhadap Tekanan adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah frinji (N) terhadap tekanan absolut
(Pabs)
2. Untuk mengetahui grafik hubungan variasi indeks bias udara terhadap tekanan
absolut (Pabs)
3. Untuk mengetahui grafik hubungan antara jumlah frinji (N) terhadap tekanan
absolut (Paba )

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari eksperimen variasi indeks bias udara terhadap
tekanan adalah mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari baik secara teori dan aplikasinya untuk kepentingan masyarakat.
Penerapan eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan adalah dengan
menggunakan indeks bias sebagai bahan uji kualitas minyak goreng dengan cara
membandingkan dua minyak goreng yang dipanaskan lalu disinari laser. Minyak
goreng yang lebih baik kualitasnya akan lebih sedikit membiaskan cahaya jika
dibandingkan dengan minyak goreng yang kualitasnya buruk. Sehingga beberapa
laboratorium pabrik produksi untuk pembuatan minyak goreng menerapkan konsep
pembiasan sebagai uji kualitas minyak goreng yang akan dihasilkan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Interferometer


Menurut Resnick (1999), A.A Michelson pada tahun 1881 menggunakan
prinsip membagi amplitudo gelombang cahaya menjadi dua bagian yang
berintensitas sama. Pembagian amplitudo gelombang menjadi dua bagian dilakukan
dengan menggunakan pemecah sinar (beam splitter). Michelson menemukan alat
Interferometer tahun 1887 yang digunakan bersama kimiawan Amerika Edward
Williams Morley. Eksperimen Michelson dan Morley menunjukkan bahwa dua
berkas cahaya dalam arah terpisah dari bumi dipantulkan dalam gelombang dengan
kecepatan yang sama. Sesuai dengan teori eter, berkas cahaya dapat dipantulkan
pada gelombang dengan kecepatan yang berbeda dalam hubungannya terhadap
kecepatan bumi. Percobaan ini membuktikan bahwa ternyata eter itu tidak ada.
Hasil ini selanjutnnya digunakan untuk perkembangan Teori Relativitas. Thomas
Young sebelum hal tersebut sudah melakukan percobaan dengan mendesain metode
untuk menghasilkan pola interferensi.
Young menggunakan sebuah berkas cahaya tunggal (monokromatis) dan celah
sempit yang memancar menuju dua celah sempit atau sejajar dengan jaraknya yang
berdekatan, celah-celah Young dapat digunakan untuk menentukan pola
interferensi. Michelson melakukan percobaan dengan desain dan prinsip yang sama
seperti milik Young berupa percobaan celah ganda, awalnya percobaan
interferometer Michelson digunakan untuk membuktikan adanya eter, namun tidak
terbukti, akhirnya interferometer Michelson digunakan untuk menentukan panjang
gelombang cahaya dan jarak yang sangat pendek untuk mengamati sifat medium
optic (Nugraheni, 2012).

2.2 Indeks Bias


Indeks bias suatu zat merupakan ukuran kelajuan cahaya di dalam zat cairr
dibanding ketika di udara. Indeks bias menyatakan perbandingan (rasio) antara
kelajuan cahaya di ruang hampa terhadap kelajuan cahaya di dalam bahan. Cepat
rambat gelombang cahaya di ruang hampa sebesar c. Cahaya jika melalui medium

3
4

akan mengalami perubahan kecepatan menjadi v, dimana besarnya v jauh lebih


kecil dibandingkan cepat rambat cahaya di ruang hampa c. Cahaya ketika merambat
di dalam suatu bahan, kelajuannya akan menurun sebesar suatu faktor yang
ditentukan oleh karakteristik bahan yang dinamakan indeks bias (n) (Murdaka et
all, 2010).
Menurut Zamroni (2013), beberapa nilai indeks bias zat cair disajikan dalam
tabel 2.1.
Table 2.1 Tabel Indeks Bias Beberapa Zat

Pengukuran indeks bias dapat dilakukan dengan metode interferensi.


Interferensi merupakan superposisi dua gelombang atau lebih yang bertemu pada
satu titik ruang. Perbedaan fase 00 atau bilangan bulat kelipatan 3600,
menyebabkan gelombang akan sefase dan berinterferensi saling menguatkan atau
disebut interferensi konstruktif. Sedangkan jika perbedaan fasenya 1800, maka
gelombang yang dihasilkan akan berbeda fase dan berinterferensi saling
melemahkan disebut inteferensi destruktif (Tipler, 1991).
Permukaan sebuah benda menjadi panas akibat mendapatkan energi termal
dari matahari, maka lapisan udara panas yang kurang rapat dengan indeks refraksi
n yang lebih kecil terbentuk di dekat permukaan tersebut sesuai persamaan :
𝑐
𝑛= (2.1)
𝑣
5

Dimana n indeks bias, c kecepatan cahaya didalam ruang hampa, dan v kecepatan
cahaya pada medium (Tipler, 1991).

Gambar 2.1 Refleksi dan refraksi sinar


(sumber : Young and Freedman, 2002)

Cahaya monokromatik dan sepasang material a dan b seperti yang pada


gambar 2.1, sisi-sisi yang berlawanan dari antarmuka tersebut, rasio dari sinus sudut
datang, terhadap sudut refraksi, adalah sama dengan kebalikan dari rasio kedua
indeks refraksi materal tersebut. Gambar 2.1 menunjukkan bahwa sinar datang,
sinar yang direfraksikan, dan sinar yang direfleksikan semua terletak pada bidang
yang sama. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum refraksi atau hukum Snellius
(Lehn and Sawatzky, 1975).

2.3 Tekanan Udara


Tekanan udara merupakan usaha atau kerja yang menyebabkan tekanan
sehingga massa udara dalam satuan luas tertentu akan bergerak. Satuan tekanan
udara adalah milibar (mb). Tekanan udara dapat dicari besarnya menggunakan alat
yang disebut barometer. Satuan yang digunakan untuk pengukuran tekanan udara
antara lain yaitu atmosfer (atm), millimeter air raksa (mmHg) atau milibar (mbar).
Besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai satu atm (Laud, 1998).
Pengukuran tekanan udara pertama kali dilakukan oleh Torricelli (1608 –
1647) dengan menggunakan pipa kaca yang panjang dan salah satu ujungnya
tertutup. Pipa yang digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut pipa
Torricelli. Pipa diisi raksa hingga penuh. Ujung pipa terbuka ditutup dengan jari,
lalu dibalik dan dicelupkan ke dalam bejana berisi raksa, kemudian jari dilepaskan.
6

Permukaan raksa ternyata dalam pipa turun sedikit sehingga di atas raksa dalam
pipa terdapat ruang hampa yang disebut ruang hampa Torricelli. Raksa dalam pipa
tidak turun seluruhnya karena udara luar menekan permukaan raksa dalam bejana
(Murdaka, 2010).
Menurut hukum utama hidrostatika, tekanan udara di atas permukaan raksa
dalam bejana sama dengan tekanan raksa dalam pipa. Jadi, tekanan udara sama
dengan tekanan raksa dalam pipa setinggi h sama dengan h cmHg. Tekanan udara
dibatasi oleh ruang dan waktu yang artinya pada tempat dan waktu yang berbeda,
besarnya juga berbeda. Tekanan udara secara horizontal yaitu variasi tekanan udara
dipengaruhi suhu udara, bahwa daerah yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan
rendah dan daerah yang bersuhu udara rendah tekanannya tinggi (Halliday, 1999).
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dipergunakan dalam eksprimen Variasi Indeks Bias
terhadap Tekanan meliputi :
1. Precision Interferometer (OS-2955A) berfungsi sebagai tempat meletakkan
perlengkapan interferometer
2. Sumber laser He-Ne (OS-9171) berfungsi sebagai sumber cahaya yang diamati
ketika eksperimen variasi indeks bias terhadap tekanan udara
3. Bangku laser (OS-9172) berfungsi sebagai tempat meletakkan laser He-Ne
4. Perlengkapan interferometer :
 Beam splitter berfungsi sebagai pemisah berkas cahaya menuju M1 dan M2
 Movable Mirror berfungsi sebagai alat berupa kaca yang dituju oleh berkas
cahaya dan dapat digerakkan
 Adjustable Mirror berfungsi sebagai alat berupa kaca yang dituju oleh berkas
cahaya dan tidak dapat digerakkan
 Convex Lens 18 mm berfungsi untuk memfokuskan sumber cahaya
 Vacum cell berfungsi untuk mengurangi tekanan udara dalam system variable
perlakuan yang diamati.

3.2 Desain Eksperimen


Desain eksperimen yang digunakan pada Eksperimen Variasi Indeks Bias terhadap
Tekanan adalah :

Gambar 3.1 Skema eksperimen hubungan indeks bias dengan tekanan


(sumber : Tim Penyusun, 2020)

7
8

3.3 Diagram Simulasi


Diagram simulasi yang digunakan dalam eksperimen variasi indeks bias udara
terhadap tekanan adalah :

Gambar 3.3 Diagram Simulasi Eksperimen

Percobaan variasi indeks bias udara terhadap tekanan dilakukan dengan cara
menyusun peralatan eksperimen terlebih dahulu. Pointer putar diposisikan di antara
movable mirror dan beam splitter, dan sel vakum ditempelkan pada holder dan sel
tersebut dikosongkan dengan pompa vakum. Posisi cermin tetap 1 M diatur
sehingga pusat pola interferensi terlihat dengan jelas pada layar pengamatan. Hasil
yang diperoleh agar teliti, maka dinding sel diposisikan vakum tepat tegak lurus
terhadap berkas laser, sel vakum perlahan diputar dan pola frinji yang terjadi
diamati. Sel vakum mula-mula dibuat pada tekanan atmosfir. Tekanan ini sebagai
tekanan gauge awal. Variasi dilakukan setelah itu untuk mendapatkan tekanan
maksimumnya.
9

3.4 Langkah Kerja


Langkah kerja yang dilakukan dalam eksperimen variasi indeks bias udara terhadap
tekanan adalah sebagai berikut:
1. Peralatan eksperimen disusun seperti gambar 3.3 (modul eksperimen 2)
2. Pointer putar diposisikan diantara movable mirror dan beam splitter. Sel vakum
ditempelkan pada holder dan dikosongkan dengan menggunakan pompa vakum.
Posisi cermin tetap M1 diatur agar pusat pola interferensi terlihat dengan jelas pada
layar pengamatan
3. Dinding sel vakum diposisikan tegak lurus terhadap berkas laser. Sel vakum
diputar secara perlahan dan pola frinji diamati
4. Sel vakum diatur mula-mula berada pada tekanan atmosfer
5. Tekanan tersebut dicatat sebagai tekanan gauge awal. Sel vakum dikosongkan
secara perlahan dengan menggunakan pompa sampai frinji bergeser sebanyak 2
kali. Tekanan sel vakum dicatat sebagai tekanan gauge pengukuran pertama
6. Tekanan diturunkan kembali secara perlahan sehingga 2 frinji bergeser, dicatat
sebagai tekanan gauge pengukuran kedua dan seterusnya
7. Langkah 6 diulangi hingga diperoleh tekanan maksimumnya

3.5 Variabel Eksperimen


Variabel eksperimen yang terdapat pada eksperimen variasi indeks bias udara
terhadap tekanan adalah :
1. Variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur, dipilih, dan
dimanipulasi dalam penelitian untuk melihat hubungan antara fenomena atau
peristiwa yang diteliti atau diamati. Variabel bebas adalah jumlah frinji
2. Variabel terikat merupakan faktor-faktor yang diamati ataupun diukur dalam
sebuah penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas.
Variabel terikat adalah tekanan gauge dan tekanan absolute
3. Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan dalam penelitian dan
menyebabkan hubungan di antara variabel bebas dan juga variabel terikat bisa tetap
konstan. Variabel kontrol adalah indeks bias
10

3.6 Metode Analisa


Metode analisis yang digunakan pada Eksperimen Variasi Indeks Bias
terhadap Tekanan yaitu :
∆𝑁𝜆
𝑥𝑖 =
2𝑑
𝑦𝑖 = 𝑝𝑖
dimana :
∆𝑁 =Perubahan Frinji
𝑝𝑖 = 𝑝𝑎𝑏𝑠
d = 3 cm

Perhitungan konstanta regresi linier pada grafik


𝑁 ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − ∑ 𝑥𝑖 ∑ 𝑦𝑖
𝑚= 2
𝑁 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 )
∑ 𝑦𝑖 − 𝑚 ∑ 𝑥𝑖
𝑐=
𝑁
𝑛 𝑛 𝑛
1
∆𝑦 = √ (∑ 𝑦𝑖 2 − ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − 𝑐 ∑ 𝑦𝑖 )
𝑛−2
𝑖=1 𝑖=1 𝑖=1

1
∆𝑦𝑛2
∆𝑚 = 1
(𝑛 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 )2 )2

𝑛
1
∆𝑐 = √ ∑ 𝑥𝑖 2
𝑛
𝑖=1

𝑦 ± ∆𝑦 = (𝑚 ± ∆𝑚)𝑥 + (𝑐 ± ∆𝑐)
Kemiringan grafik
∆𝑛 𝑛1 − 𝑛0 ∆𝑁𝜆
𝑚= = =
∆𝑃 𝑃1 − 𝑃0 2𝑑(𝑃𝑖 − 𝑃0 )
𝑃𝑎𝑏𝑠 = 𝑃𝑎𝑡𝑚 − 𝑃𝑔𝑎𝑢𝑔𝑒
11

Penentuan indeks bias


𝑛𝑖 = 𝑛0 + 𝑚(𝑝𝑖 − 𝑝0 )
𝑛𝑖 = 1 + 𝑚𝑝𝑖
Ralat tekanan

∑(𝑃𝑛 − 𝑃)2
∆𝑃 = √
𝑛(𝑛 − 1)

ralat indeks bias

∆𝑛𝑖 = √𝑚2 ∆𝑃𝑖 2 + 𝑃𝑖 2 ∆𝑚2


BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari eksperimen Variasi Indeks Bias terhadap Tekanan
yaitu :
Table 4.1 Tabel Data Pengamatan
Jumlah Frinji (N) Tekanan Gauge
no.
N prak N riil P gauge (mmHg) P abs (mmHg) P abs (cmHg)
1 0 16 580 180 18
2 2 14 500 260 26
3 4 12 440 320 32
4 6 10 380 380 38
5 8 8 300 460 46
6 10 6 220 540 54
7 12 4 140 620 62
8 14 2 80 680 68
9 16 0 0 760 76

18

16

14 N = -0,2761 Pabs + 20,884


R² = 0,9985
12
Jumlah Frinji N

10

8 Series1
Linear (Series1)
6

0
0 20 40 60 80
-2
P abs (cmHg)

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Tekanan Absolut Pabs terhadap Jumlah Frinji N

12
13

Tabel 4.2 Tabel Perhitungan Menentukan Hubungan Indeks Bias terhadap


Tekanan Udara
Jumlah Frinji (N) Tekanan Gauge
n1 (Indeks
no. N P gauge P abs P abs
N prak Bias)
riil (mmHg) (mmHg) (cmHg)
1 0 16 580 180 18 1,000052
2 2 14 500 260 26 1,000076
3 4 12 440 320 32 1,000093
4 6 10 380 380 38 1,000111
5 8 8 300 460 46 1,000134
6 10 6 220 540 54 1,000157
7 12 4 140 620 62 1,000181
8 14 2 80 680 68 1,000198
9 16 0 0 760 76 1,000221

1,000240
1,000220 n1 = 3E-06 Pabs + 1
R² = 1
1,000200
1,000180
Indeks Bias n1

1,000160
1,000140
Series1
1,000120
Linear (Series1)
1,000100
1,000080
1,000060
1,000040
0 20 40 60 80
Tekanan Absolut Pabs (cmHg)

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Tekanan Absolut Pabs terhadap Indeks Bias n1

4.2 Pembahasan
Eksperimen yang telah dilakukan untuk praktikum variasi indeks bias terhadap
tekanan yaitu menggunakan rangkaian interferometer Michelson yang
dihubungkan dengan sel vakum untuk menentukan tekanan tekanan gauge. Data
yang diperoleh yaitu berupa nilai N frinji dan tekanan gauge. N frinji yang
didapatkan ketika eksperimen yang digunakan dalam grafik dan perhitungan
14

selanjutnya dibalik karena sistem pompa vakumnya bekerja secara terbalik


(pengisian udara ke dalam sel vakum), dari kosong menuju isi, dari tekanan kecil
menuju tekanan besar. Tekanan gauge digunakan untuk menentukan nilai tekanan
absolut. Hasil data yang diperoleh dapat dilihat pada table 4.1.
Hubungan antara tekanan absolut Pabs terhadap jumlah frinji N dapat dilihat
pada gambar 4.1. dapat kita ketahui bahwa hubungan antara tekanan absolut Pabs
dengan jumlah frinji N yaitu berbanding terbalik. Semakin besar nilai tekanan
absolut Pabs maka semakin kecil jumlah frinji dan sebaliknya. Hal ini sudah sesuai
dengan literature yang menunjukkan bahwa hubungan tekanan absolut terhadap
jumlah frinji yaitu berbanding terbalik.
Nilai tekanan absolut dalam eksperimen ini digunakan untuk menentukan nilai
indeks bias. Nilai indeks bias yang didapatkan yaitu dapat dilihat pada table 4.2.
nilai indeks bias yang didapatkan yaitu berkisar antara 1,000052 ketika Pabs 18
cmHg dan 1,000221 ketika Pabs 76 cmHg. Grafik hubungan tekana absolut Pabs
terhadap indeks bias dapat dilihat pada gambar 4.2. dapat kita ketahui bahwa
hubungan tekanan absolut terhadap indeks bias yaitu berbanding lurus. Semakin
besar nilai tekanan absolut Pabs maka semakin besar pula nilai indeks bias yang
dihasilkan.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen Variasi Indeks Bias terhadap
Tekanan yaitu :
1. Pengaruh variasi jumlah frinji dengan tekanan absolut yaitu semakin besar
jumlah frinji maka semakin kecil nilai tekanan absolut dan sebaliknya.
2. Grafik hubungan nilai indeks bias terhadap tekanan absolut yaitu berbanding
lurus.
3. Grafik hubungan jumlah frinji terhadap tekanan absolut yaitu berbanding
terbalik.

5.2 Saran
Saran untuk praktikum Variasi indeks bias terhadap tekanan selanjutnya yaitu
praktikan lebih teliti dalam pengambilan data yaitu pada saat mengamati jumlah
frinji dan pada saat membaca nilai tekanan gauge. Praktikan memperhatikan dari
asisten. Praktikan lebih teliti dalam memasukkan nilai data kedalam perhitungan
excel.

15
DAFTAR PUSTAKA

Halliday,D, dan Resnick,R. 1999. Physics (terjemahan Pantur Silaban dan Erwin
Sucipto) Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Erlangga
H. D. Young and R. A. Freedman. 2002, Fisika Universitas Jilid. Terjemahan dari
University Physics Tenth Edition, oleh Endang Juliastuti. Erlangga.
Murdaka, B., Karyono, & Supriyatin. 2010. Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap
Indeks Bias pada Zat Cair Bening. Jurnal Berkala Fisika, 13, 119-124
Nugraheni, F.A. 2012. Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula
Dengan Menggunakan Interferometer Michelson. Skripsi. Surabaya: Institut
Teknologi 10 November Surbaya
Laud, B. 1988. Laser dan Optik Nonlinier. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Tim Penyusun. 2020. Buku Panduan Praktikum (LAB MANUAL) Eksperimen
Fisika 2. Jember: Universitas Jember
Tipler, P. A. 1991. FISIKA Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
W. H. Lehn and H. L. Sawatzky. 1975. Image Transmission Under Archtic Mirage
Conditions, University of Manitoba, Winnipeg, Man, 1975, pp. 120128
Zamroni, A. 2013. Pengukuran Indeks Bias Zat Cair Melalui Metode Pembiasan
Menggunakan Plan Paralel. Jurnal Fisika Vol.3 No.2, Nopember 2013.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Data Pengamatan


Jumlah Frinji (N) Tekanan Gauge
no.
N prak N riil P gauge (mmHg) P abs (mmHg) P abs (cmHg)
1 0 16 580 180 18
2 2 14 500 260 26
3 4 12 440 320 32
4 6 10 380 380 38
5 8 8 300 460 46
6 10 6 220 540 54
7 12 4 140 620 62
8 14 2 80 680 68
9 16 0 0 760 76

Lampiran 2. Grafik Hubungan Tekanan Absolut Pabs terhadap Jumlah Frinji N


18

16

14 N = -0,2761 Pabs + 20,884


R² = 0,9985
12
Jumlah Frinji N

10

8 Series1
Linear (Series1)
6

0
0 20 40 60 80
-2
P abs (cmHg)

17
18

Lampiran 3. Tabel Perhitungan Menentukan Hubungan Indeks Bias terhadap


Tekanan Udara
Jumlah Frinji (N) Tekanan Gauge
n1 (Indeks
no. N P gauge P abs P abs
N prak Bias)
riil (mmHg) (mmHg) (cmHg)
1 0 16 580 180 18 1,000052
2 2 14 500 260 26 1,000076
3 4 12 440 320 32 1,000093
4 6 10 380 380 38 1,000111
5 8 8 300 460 46 1,000134
6 10 6 220 540 54 1,000157
7 12 4 140 620 62 1,000181
8 14 2 80 680 68 1,000198
9 16 0 0 760 76 1,000221

Lampiran 4. Grafik Hubungan Tekanan Absolut Pabs terhadap Indeks Bias n1


1,000240
1,000220 n1 = 3E-06 Pabs + 1
R² = 1
1,000200
1,000180
Indeks Bias n1

1,000160
1,000140
Series1
1,000120
Linear (Series1)
1,000100
1,000080
1,000060
1,000040
0 20 40 60 80
Tekanan Absolut Pabs (cmHg)

Anda mungkin juga menyukai