REFRAKTOMETER
23 NOVEMBER 2019
Nama Kelompok :
1. Ajeng Kusumaningrum (08.2018.101803)
2. Ana Febriliant (08.2018.101808)
3. Muhammad Amirul Fatah (08.2018.101811)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan Percobaan......................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................2
2.1. Indeks Bias................................................................................................2
2.2. Refraktometri.............................................................................................3
2.3. Urea...........................................................................................................5
BAB III METODE PERCOBAAN.......................................................................6
3.1. Alur dan Skema Percobaan.......................................................................6
3.2. Alat dan Bahan Percobaan........................................................................8
3.3. Gambar Alat..............................................................................................8
BAB IV DATA HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................11
4.1. Data Hasil Percobaan..............................................................................11
4.2. Hasil Perhitungan....................................................................................11
4.3. Pembahasan dan Diskusi.........................................................................11
BAB V PENUTUP................................................................................................15
5.1. Kesimpulan..............................................................................................15
5.2. Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
APPENDIKS.........................................................................................................17
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sama dengan nisbah kecepatan cahaya pada kedua medium, yang sama
dengan kebalikan nisbah indeks bias (Fitriani, 2016).
Besarnya harga indek bias zat tergantung pada densiti, temperatur dan
macam medium yang dilewati sinar, serta panjang gelombang sinar yang
dipakai. lndek bias dapat juga disebut sebagai perbandingan sinus sudut
datang dengan (t) sinus sudut bias (r) (Octaviani, 2015).
2.2. Refraktometri
Metode standard dalam pengukuran indeks bias yang paling sederhana
yaitu dengan mengukur sudut pembelokan cahaya yang melewati wadah
berbentuk prisma berisi larutan uji. Pengukuran indeks bias dapat
dilakukan dengan menggunakan refraktometer maupun metode
5.10-4. Pengukuran yang seksama sampai desimal yang ke-4 hanya berarti
apabila suhu diketahui dengan seksama pula (Octaviani, 2015).
2.3. Urea
Urea pertama kali ditemukan pada tahun 1773 yaitu terdapat di dalam
urine. Orang yang pertama kali berhasil mensintesis urea dari amonia dan
asam sianida adalah Woehler pada tahun 1828 dan penemuan ini dianggap
sebagai penemuan pertama yang berhasil mensintesa zat organik dari zat
anorganik. Proses yang menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat ini
adalah proses dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870) yang
mensintesis urea dari pemanasan ammonium karbamat (Annisa, 2010).
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH 4 dengan CO2 dan
bahan dasarnya biasanya berasal dari gas alam. Kandungan N total
berkisar antara 45-46%. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada
kelembaban udara 73%, urea akan menarik uap air dari udara. Keuntungan
menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap oleh tanaman. Selain itu,
kandungan N yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan
awal tanaman. Kekurangannya adalah apabila diberikan ke dalam tanah
yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu NH 4 dan
CO2 yang mudah menguap. Fungsi N bagi tanaman adalah meningkatkan
pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman menjadi lebar dengan
warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman,
meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan meningkatkan
perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah (Cahyo, 2015).
Tabel 2. Indeks Bias Urea
Material pada suhu kamar Panjang Gelombang (nm) Indeks Bias
Urea 587,6 1,4906
(Sumber: Rosker, 1985)
BAB III
METODE PERCOBAAN
Teteskan larutan dari yang paling encer (5%) di atas prisma tempat sampel
BAB IV
DATA HASIL DAN PEMBAHASAN
batas labu. Kemudian untuk larutan urea dengan konsentrasi 25%, 20%,
15%, 10%, dan 5% dilakukan dengan cara mengencerkan larutan urea
30%. Perhitungan pengenceran dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
V1 x Kons1 = V2 x Kons2
dimana, V1 = volume larutan urea 30%
Kons1 = konsentrasi larutan urea 30%
V2 = volume larutan urea yang ingin dibuat
Kons2 = konsentrasi larutan urea yang ingin dibuat
terang bila cahaya dijatuhkan pada prisma kerja, maka cahaya dibiaskan
keluar yang besarnya berlainan untuk setiap warna cahaya.
Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali pada masing konsentrasi
larutan urea. Dari data yang diperoleh didapatkan nilai indeks bias rata –
rata larutan urea 0% atau air murni adalah 1,3300. Indeks bias rata – rata
larutan urea 5% adalah 1,3360. Indeks bias rata – rata larutan urea 10%
adalah 1,3430. Indeks bias rata – rata larutan urea 15% adalah 1,3530.
Indeks bias rata – rata larutan urea 20% adalah 1,3600. Indeks bias rata –
rata larutan urea 25% adalah 1,3670. Indeks bias rata – rata larutan urea
30% adalah 1,3750.
1.3400
1.3300
1.3200
1.3100
1.3000
0 5 10 15 20 25 30 35
Konsentrasi Larutan (%)
Setelah didapatkan nilai indeks bias rata – rata dari masing – masing
larutan urea, dilakukan perhitungan regresi linear dan koefisien
determinasi. Dalam perhitungan regresi linear dan koefisien determinasi
kami menggunakan aplikasi Microsoft Office Profesional Plus Excel 2016.
Regresi linear yang didapatkan adalah y = 0,0015x + 1,3291, dan nilai
koefisien determinasi (R2) yang didapatkan adalah 0,9973. Nilai koefisien
determinasi (R2) yang didapatkan cukup bagus karena berada diatas nilai
koefisien determinasi standar yaitu 0,995 sehingga kurva regresi linier
dapat digunakan untuk mencari konsentrasi suatu larutan yang
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum ini, kami dapat mengetahui cara kerja refraktometer
dalam analisa refraktometri. Cahaya yang masuk ke dalam prisma
refraktometer dibiaskan oleh sampel yang diuji. Dari hasil percobaan,
kami dapat mengetahui bahwa konsentrasi larutan berpengaruh pada
indeks bias karena semakin besar konsentrasi larutan maka semakin besar
densitas larutan sehingga berpengaruh pada indeks bias larutan.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, dkk. 2010. Makalah Industri Pupuk Urea. Departemen Kimia FMIPA
Institut Pertanian Bogor. (Diambil dari https://dokumen.tips/documents/
makalah-industri-pupuk-urea.html) diakses pada 27 November 2019 12:50
Cahyo, Fathahul Tri, dkk. 2015. Makalah Industi Pupuk Urea. Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang. (Diambli dari
https://www.academia.edu/35816249/MAKALAH_Industri_Pupuk_Urea_Pe
ngantar_Teknik_Kimia) diakses pada 27 November 2019 12:53
Fitriani, Ana Desti. 2016. Laporan Praktikum Indeks Bias Kaca Plan Paralel.
SMAN 10 Garut. Garut.
Hidayanto, Eko dkk. 2010. Aplikasi Portable Brix Meter untuk Pengukuran
Indeks Bias. Jurnal Berkala Fisika. Vol. 13. No. 4. Semarang.
Kismiantini. 2010. Handout Analisis Regresi. Jurusan Pendidikan Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Mangidi, Alfahru. 2015. Laporan Praktikum Kimia Fisik II Penentuan
Konsentrasi Larutan Metode Refraktometri. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Octaviani, Intan. 2015. Refraktometer ABBE. Program Studi Fisika, FMIPA.
Universitas Padjadjaran. (Diambil dari https://www.academia.edu/18826320/
Refraktometer_ABBE) diakses pada 18 November 2019 20:45
Putri, Heni Suhardini. 2015. Laporan Praktikum Kimia Fisika II Refraktometri.
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Malang.
Rosker et al. 1985. Practical Urea Optical Parameric Oscillator for Tnable
Generation Throughout The Visible and Near Infrared, IEEE J. Quant.
Electron. 1600-1606.
Zahra, Fatma. 2014. Laporan Praktikum Fisika Dasar “Penentuan Indeks Bias
(Refraktometri)”. Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis.
Padang.
APPENDIKS