Anda di halaman 1dari 39

Nilai

Tanggal Revisi

Tanggal Terima

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

BANDUL REVERSIBEL

Disusun Oleh:

Nama Praktikan : Fahmi Hermastiandi


NIM : 3332200034
Jurusan : Teknik Elektro
Grup : N3
Rekan : Amelia N, Fikry Nurul H, Dedi J
Tgl. Percobaan : 16 Maret 2021
Asisten : Nadya Fitri Asyuni

LABORATORIUM FISIKA TERAPAN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2021

Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712
Fax. (0254) 395540 Website: http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
i

ABSTRAK

Bandul adalah salah satu contoh benda yang melakukan gerak bolak-balik
dalam lintasan berbentuk busur lingkaran titik ayunan sederhana terdiri dari
sebuah benda yang dianggap sebagai titik massa yang digantung pada tali dan
ujung tali yang lainnya dikaitkan secara tetap pada dinding. Bandul sendiri
terbagi menjadi dua jenis, yaitu bandul matematis dan bandul fisis. Pada
praktikum ini kita aka melakukan percobaan bandul reversibel yang dimana
termasuk bandul fisis.
Bandul reversibel ini dipengarushi oleh gravitasi, osilasi serta periode.
Pada percobaan kali ini dilakukan karena dua alasan, yang pertama itu agar
dapat memahami bandul serta dapat menentukan percepatan gravitasi. Setelah
melakukan percobaan pasti ada hasil yang didapatkan tentunya. Hasil
percepatan gravitasinya ialah 9,68 m/s2 dan persentase kesalahannya 1,17 %.

Kata kunci: Bandul, gravitasi,osilasi


ii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

ABSTRAK ……………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iii

DAFTAR TABEL...................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……….. ........................................................................1


1.2 Tujuan Percobaan....................................................................................1
1.3 Batasan Masalah ………….....................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bandul…………………….......................................................................2
2.2 Osilasi…………………...........................................................................4
2.3 Gravitasi…….…………………………………………………………...4
2.4 Resonansi..….…………………………………………………………...6
2.5 Osilasi Teredam…………………………………………………………7
2.5 Gerak Harmonik Sederhana.…………………………………………….8

BAB III METODE PERCOBAAN

3.1 Diagram Alir Percobaan ….………........................................................9


3.2 Prosedur Percobaan ...............................................................................10
3.3 Alat yang Digunakan …….……............................................................11
iii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan......................................................................................12


4.2 Pembahasan …………...........................................................................13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……. ……..........................................................................17


5.2 Saran………….......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

LAMPIRAN A.PERHITUNGAN..........................................................................19
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DANTUGAS KHUSUS .............22
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN..................................26
LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN...........................................................29
iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bandul…………………….……………..…………………………2

Gambar 2.2 Resonansi…………………………….…………………………….6

Gambar 2.3 Diagram Alir Bandul Reversibel..…………………………………9

Gambar C.1 Bandul Reversibel…….……………..……………………………27

Gambar C.2 Bantalan Bandul………………...………………………………...27

Gambar C.3 Gerbang Cahaya..…………………………………………………27

Gambar C.4 Beban A..………………………………………………………….27

Gambar C.5 Beban B dan Mata Piasu I..……………………………………….27

Gambar C.6 Kuci L..…………………………………………………………...27

Gambar C.7 Mata Pisau Kedua..………………………………………….……27

Gambar C.8 Statif..………………………………………………..……………27

Gambar C.9 Time counter..………………………….…………………………28

Gambar C.10 Penggaris..………………………………………………………28


v

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan…………………………………………...11
Tabel 4.1 Percobaan Pertama............................................................................12
Tabel 4.2 Percobaan Kedua..............................................................................12
Tabel 4.3 Grafik T terhadap y...........................................................................13
vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A. Perhitungan..................................................................................29
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan .............................................................31
1 Jawaban Pertanyaan..................................................................31
Lampiran C. Gambar Alat Yang Digunakan....................................................35
Lampiran D. Blangko Percobaan……………………………………………..36
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bandul atau ayunan adalah penerapan ilmu fisika yang selalu ada di samping
kehidupan kita, baik itu kegunaannya untuk mempermudah aktivitas kehidupan
kita ataupun sebagai hiburan kita sehari-haru. Contoh dari penerapannya seperti
ayunan anak-anak. Bandul atau ayunan ini konsepnya mentitik bebanks brnds
diujung tali, lalu tali tersebut di talikan pada tembok atau tiang. Dalam proses
kerjanya sendiri bandul memiliki periode periodik.
Pada laporan praktikum kali ini kita akan membahas tentang bandul
reversible. Tujuan dari percobaan pada modul Bandul Reversibel ini adalah
memhami konsep Bandul Reversibel dan dapat menentukan percepatan gravitasi
bumi. Bandul reversible sendir dalam penerapannya selalu menghititung benda
penalinya yang mengikat benda yang diayunkan. Pada bandul reversible juga ada
gaya gravitasi yang mempengaruhi ayunannya.

1.2 Tujuan Percobaan


Seperti yang telah kita ketahui, setiap percobaan praktikum memiliki
tujuannya. Berikut Tujuan dari percobaan kali ini yaitu
1. Memahami konsep bandul reversibel.
2. Dapat menentukan percepatan gravitasi bumi.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada percobaan kali ialah beban B sebagai variabel
bebasnya serata dua mata pisaunya dan jarak beban A dengan mata pisaunya
sebagai variabel terikatnya.
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bandul
Bandul adalah salah satu contoh benda yang melakukan gerak bolak-balik
dalam lintasan berbentuk busur lingkaran titik ayunan sederhana terdiri dari
sebuah benda yang dianggap sebagai titik massa yang digantung pada tali dan
ujung tali yang lainnya dikaitkan secara tetap pada dinding[1].

Gambar 2.1 Bandul

Bila bandul disimpangkan ke kanan dengan simpangan sudut sebesar θ , maka


bila dilepaskan bandul tersebut akan bergerak balik ke tempat titik setimbangnya.
hal ini karena pada bandul bekerja gaya pemulih yang diberikan oleh komponen
gaya gravitasi pada bandul dengan arah garis singgung lintasan yang selalu
menuju titik keseimbangan di mana teta = θ . dengan demikian dapat dikatakan
bahwa komponen gaya tangensial adalah gaya pemulih yang dinyatakan

2
d s
F t=−mg sinθ=m 2 ………………………………..2.1
dt

Dimana s adalah panjang lintasan (simpangan) yang diukur sepanjang busur


lingkaran yang jari-jarinya l 0. Karena s= Lθ, maka persamaannya ditulis menjadi
3

2
d θ −g
= sinθ …………………….……………2.2
dt
2
L

Pada persamaan diatas menunjukkan bahwa benda yang melakukan ayunan


sederhana tidak melakukan gerak harmonis untuk sembarang harga θ tetapi bila
harga tetap cukup kecil kurang dari 10 ° maka harga sin θ dapat didekati dengan
harga 2 itu sendiri dengan satuannya dalam radian, sin θ=θrad maka persamaan
gerak titik massa m yang melakukan ayunan sederhana pada persamaan diatas
dapat ditulis kembali menjadi :

2
d θ −g
= ……………………………………….2.3
dt
2
L

Persamaan diatas juga menunjukkan persamaan benda yang melakukan gerak


harmonik di mana:

g 2
=ω ………………………………….………..2.4
L

Maka besarnya periode ayunan sederhana adalah

T =2 π
√ L …………………….………………….2.5
g

Persamaan diatas menunjukkan bahwa periode ayunan sederhana hanya


tergantung pada panjang tali, percepatan gravitasi, dan tidak tergantung massa.
dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa semua benda yang melakukan
gerak ayunan sederhana dengan tali yang panjangnya sama di tempat yang sama
maka periode ayunannya sama. ayunan sederhana yang ideal terjadi jika tidak ada
gaya gesek antara tali dan tempat penggantung. Ayunan sederhana yang ideal
4

dapat digunakan sebagai cara untuk mengukur percepatan gravitasi di suatu


tempat tertentu.

2.2 Osilasi
Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik di sekitar posisi setimbang.
Pada posisi setimbang gaya netto yang bekerja pada sistem. Gerak osilasi adalah
gerak menuju ke titik kesetimbangan. Tetapi saat mencapai posisi setimbang
sistem masih memiliki kelebihan energi sehingga melampaui posisi setimbang,
sistem akan kembali berbalik arah menuju titik setimbang[2].
Apa syarat agar benda berosilasi? Agar osilasi dapat terwujud maka saat
benda menyimpang dari posisi setimbang harus ada gaya yang menarik kembali
benda ke arah posisi setimbang. Gaya tarik menarik itu bisa disebut sebagai gaya
gravitasi. Ini berarti pada peristiwa osilasi arah gaya selalu berlawanan dengan
arah simpangan. Bentuk paling sederhana persamaan osilasi adalah sebagai
berikut :

F=−C . y ……………………………….2.6

Dengan :
y = simpangan benda dari posisi setimbang
F = gaya yang menarik kembali benda ke posisi setimbang (N)
C= konstanta

Tanda negatif pada persamaan diatas menjamin bahwa arah gaya selalu
berlawanan dengan arah simpangan. Dengan demikian gaya menarik kembali
benda ke posisi setimbang. Gaya yang memenuhi persamaan diatas dikenal
dengan hukum Hooke. Hukum Hooke pertama kali diterapkan pada gaya pegas,
namun selanjutnya diaplikasikan pada semua jenis gaya yang sebanding dengan
simpangan tetapi berlawanan arah [2].

2.3 Gravitasi
5

Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang bermassa.
Gaya antara dua massa m1 dan m2 berjarak r12. Sedangkan G adalah konstanta
gravitasi universal yang nilainya G = 6,67 x 10-11 N.m2 /kg2 . Benda kesatu akan
mengalami gaya tarikan ke arah benda kedua dan benda kedua akan mengalami
gaya tarikan ke arah benda kesatu [3].
Planet-planet bergerak mengitari Matahari dalam lintasan mendekati
lingkaran. Bulan dan satelit buatan mengitari bumi dalam lintasan yang
menyerupai lingkaran pula. Galaksi-galaksi bergerak mengelilingi pusat galaksi
pada orbit yang menyerupai lingkaran. Kenapa benda-benda tersebut tetap berada
pada lintasannya? Kenapa benda-benda tersebut tidak terlempar ke luar? Tentulah
ada gaya yang menahan benda-benda tersebut ke arah pusat lintasannya [2].
Lalu gaya apakah itu? Bukankan antara bumi dan matahari hanya ada ruang
kosong? Bukankan antara bumi dan bulan hanya ada ruang kosong? Untuk
menjelaskan fenomena ini Newton mengusulkan teori gravitasi universal.
Universal artinya berlaku untuk semua benda di alam semesta. Tiap-tiap benda di
alam semesta melakukan gaya tarik-menarik. Besarnya gaya berbanding lurus
dengan perkalian massa ke dua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak ke dua benda tersebut [2].
Secara matematik, besarnya gaya gravitasi adalah

G. m1 . m2
F= ……………………………………………
r2
2.7

Dengan :
m1 = massa benda pertama
m2 = massa benda kedua
r = jarak ke dua benda G memiliki nilai 6,67 x 10-11 N m2/kg2
6

Gaya adalah vektor, demikian pula dengan gaya gravitasi. Untuk


penjumlahan vektor gaya gravitasi yang membentuk sudut ɑ, perhitungannya
melalui aturan vector [3].

F=√ F1 + F 2+2 F 1 F 2 cos α .……………………2.8


2 2

Mengapa dua benda yang tidak bersentuhan dapat saling tarik-menarik?


Mengapa matahari dapat menarik bumi meskipun keduanya tidak bersentuhan?
Untuk menjelaskan masalah ini diperkenalkan konsep kuat medan gravitasi.
Setiap benda menghasilkan medan graviasti pada seluruh ruang di sekitarnya.
Tarikan gravitasi bumi pada bulan dapat dipandang sebagai interaksi antara
medan gravitasi bumi di lokasi bulan dengan massa bulan. Arah kuat medan
gravitasi adalah menuju ke pusat benda [2]. Medan gravitasi atau percepatan
gravitasi dinyatakan dengan persamaan berikut

m
g=G 2 …………………………………2.9
r

Jika masssa bumi 6 x 1024 kg dan jari-jari bumi 6400 km, besar percepatan
gravitasi pada permukaan bumi bernilai rata-rata 9.8 m/s2 = 10 m/s2 [3].
Analogi dengan gaya gravitasi, besar resultan percepatan gravitasi secara
vektor dinyatakan secara berikut

g= √ g21 + F 22+ 2 g1 g2 cos α ……2.10

2.4 Resonansi
7

Gambar 2.2 Resonansi

Bila kita mempunyai beberapa bandul sederhana digantungkan pada tali yang
sama, apa yang terjadi bila salah satu bandul diayunkan? Bila tali, maka bandu-
bandul yang lain juga akan berayun-ayun. Coba mari kita amati secara
seksama[1]! Bandul yang mana yang mempunyai amplitudo ayunan yang paling
besar? Setelah semua bandul berhenti, ayunkan lagi salah satu bandul yang lain
yang panjang talinya berbeda dengan panjang bandul yang pertama! adakah
bandul yang mempunyai simpangan yang paling besar? Ulangi lagi untuk bandul
yang lain. Kesimpulan apa yang dapat kalian peroleh[1]?
Untuk memperoleh sedikit gambaran tentang kasus di atas coba kalian ingat
lagi tentang ayunan bandul sederhana! Pada ayunan sederhana kita telah
mengetahui hubungan antara frekuensi sudut panjang tali ayunan dan percepatan
gravitasi, di tempat tersebut

ω=
√ g ………………………………..2.11
L

Bila 2 bandul di samping kanan atau diayunkan maka yang jelas kelihatan
berayun adalah juga bandul yang lain. Coba kita ukur, apakah tali penggantung
kedua bandul tersebut sama panjang? Tapi kalau kita amati secara seksama
Bandul yang lain juga ikut berayun tetapi ayunan yang amplitudonya paling besar
adalah bandul yang berwarna biru. ikut berayunan Bandul merah biru karena
bandul warna biru yang lain diayunkan dengan frekuensi sudut kedua bandul
tersebut sama besar dan peristiwa itu disebut peristiwa resonansi[1].
8

2.5 Osilasi Teredam


Ayunan sederhana atau bandul yang sedang kita bahas di atas mempunyai
kondisi yang ideal. Namun mari kita amati apakah sebuah bola besi yang
berdampak pada sebuah tali bisa diayunkan akan berayun terus-menerus, atau
suatu saat menjadi berhenti ? Bila berhenti berarti kondisi ayunan sederhana tidak
ideal lagi. kondisi ayunan yang tidak ideal dapat kita ciptakan salah satu gerakan
bolak-balik balok yang terikat pada pegas tetapi balok berada di dalam larutan
atau zat cair misalnya minyak tanah. Balok yang berosilasi di dalam minyak tanah
mengalami gaya gesek dari minyak tanah, maka balok tersebut dikatakan osilasi
teredam[1].
Besarnya gaya gesek pada benda yang bergerak didalam zat cair sebanding
dengan kecepatan benda ( menurut hukum Stokes), maka persamaan gerak dari
benda yang terdepan dapat dituliskan sebagai

∑ F y=−ky−bv =ma y...............……………2.12

Dimana bv besarnnya gaya gesek yang dialami balok dalam medium, atau b
adalah konstanta kesebandingan, v adalah kecepatan simpanagan sesaat benda,
dan a adalah percepatan sesaat benda.

2.6 Gerak Harmonik Sederhana


Jika suatu benda bergerak bolak-balik terhadap titik tertentu, gerak benda itu
disebut bergetar. Contoh gerak seperti ini, antara lain gerak benda yang
digantungkan pada suatu pegas dan gerak ayunan bandul yang amplitudonya
kecil. Pada gerak harmonik sederhana, benda akan selalu bergerak bolak-balik di
sekitar titik kesetimbangannya secara terus-menerus. Dengan demikian, definisi
gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik
kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan[4].
Sementara itu gerak harmonik sederhana itu sendiri dibagi menjadi 2 yaitu
diantaranya:
9

1. Gerak Harmonik Sederhana Linear


Gerak harmonik sederhana linear ialah getaran atau gerak bolak balik yang
terjadi pada lintasan lurus seperti pada pegas.
2. Gerak Harmonik sederhana angular
Gerak harmonik sederhana angular ialah getaran atau gerakan bolak balik
yang terjadi pada lintasan melingkar seperti pada bandul.

BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Diagram Alir


Berikut merupakan penyederhanaan metode percobaan yang dibuat menjadi
diagram alir

Mulai

Mempersiapkan alat dan


bahan

Membuat jarak 50 cm diantara


mata pisau pertama dan kedua

Memastikan beban A r = 11 cm
dari mata pisau pisau pertama
dan beban B r = 3 cm dari mata
pisau kedua

Menyiapkan bandul 3 cm
lalu melakukan 10 osilasi
10

Menempatkan kembali bandul


di posisi semula kemudian
melakukan 10 osilasi

Literatur

Data Pengamatan

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Bandul Reversibel
11

3.2 Prosedur Percobaan


Pada percobaan bandul reversibel sendiri terdiri dari 9 percobaan, yang
diantaranya sebagai berikut
1. Dipastikan jarak antara mata pisau pertama dengan mata pisau kedua
berjarak 50 cm. Catatlah sebagai l
2. Dipastikan beban A sehingga berjarak 11 cm dari mata pisau pertama!
Catat sebagai yo.
3. Diatur beban B sehingga berjarak 5 cm dari mata pisau pertama. Catatlah
sebagai y.
4. Disimpangkan bandul sejauh kira-kira 3 cm kemudian lepaskan sehingga
bandul berosilasi. Ukurlah waktu untuk 10 osilasi dengan menggunakan
time counter. Catatlah sebagai tA1.
5. Dibalikkan bandul sehingga mata pisau kedua berada di atas bantalan
pisau.
6. Disimpangkan bandul sejauh kira-kira 3 cm kemudian lepaskan sehingga
bandul berosilasi. Ukurlah waktu untuk 10 osilasi dengan menggunakan
jam henti. Catatlah sebagai tB1. Hitunglah periodenya, TB1.
7. Dibalikkan kembali bandul pada posisi semula.
8. Digeser beban B sehingga jaraknya menjadi 10 cm. Catatlah sebagai y2.
Lakukan langkah 4 s/d 7.
9. Dilakukan langkah 4 s/d 7 untuk jarak beban B selanjutnya dengan jarak
y3, y4, dan seterusnya hingga pada jarak 45 cm, dengan pergeseran beban
5 cm.

3.3 Alat-Alat Yang Digunakan


Berikut ini merupaka alat-alat yang digunakan dipercobaan kali ini,
diantaranya sebagai berikut

No. Alat Jumlah


1. Bandul Reversibel 1 set
2. Gerbang cahaya 1 buah
12

3. Pencacah pewaktu (timer counter AT 01) 1 buah


4. Dasar statif 1 buah
5. Batang statif 500 mm 1 buah
6. Boss-head 1 set
7. Penggaris 50 cm 1 buah
Tabel 3.1 Alat-alat Yang Digunakan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


Dibagian hasil percobaan ini ada 2 hasil dari percobaan, yang pertama ialah
percobaan beban A dan yang kedua percobaan B, langsung saja bisa kita lihat di
bawah ini

JARAK BEBAN B DARI WAKTU UNTUK 10


PERIODE
MATA PISAU PERTAMA OSILASI
(TA) detik
Cm (tA) detik
y1 5 15,59 1,559
y2 10 14,73 1,473
y3 15 14,31 1,431
y4 20 13,81 1,381
y5 25 13,75 1,375
y6 30 13,81 1,381
y7 35 14,03 1,403
13

y8 40 14,56 1,456
y9 45 15,26 1,526
Tabel 4.1 Percobaan Pertama

Tabel 4.2 Percobaan Kedua


JARAK BEBAN B DARI WAKTU UNTUK 10
PERIODE
MATA PISAU PERTAMA OSILASI
(TA) detik
Cm (tA) detik
y1 45 15,42 1,542
y2 40 14,97 1,497
y3 35 14,13 1,413
y4 30 13,96 1,396
y5 25 13,9 1,39
y6 20 14,07 1,407
y7 15 14,27 1,427
y8 10 15,05 1,505
y9 5 16,07 1,607

Tabel 4.3 Grafik T terhadap y


1.65

1.6

1.55

1.5

1.45

1.4

1.35

1.3

1.25
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
14

Tabel 4.3 Persentase Kesalahan


g percobaan persen
No. T (s) g literatur (m/s2)
(m/s2) kesalahan (%)
1,427 9,68 1,17
1.
9.8

4.2 Pembahasan
Bandul adalah salah satu contoh benda yang melakukan gerak bolak-balik
dalam lintasan berbentuk busur lingkaran titik ayunan sederhana terdiri dari
sebuah benda yang dianggap sebagai titik massa yang digantung pada tali dan
ujung tali yang lainnya dikaitkan secara tetap pada dinding. Bandul sendiri terbagi
menjadi 2 jenis yaitu bandul fisis dan bandul matematis.
Dalam perhitungannya tali yang mengikat benda pada massa tidak dihitung
dalam kinerja bandul matematis karena besar kemungkinan bermassa kecil atau
hampir tidak bermassa. Sedangkan dalam bandul fisis tali atau pengikat terhadap
dua titik tumpunya dihitung. Bandul matematis sendiri termasuk bandul yang
ideal. Dalam cara menghitungnya juga ada 2, yaitu yang pertama menggunakan
prinsip ayunan sederhana dan perhitungan kedua menggunakan prinsip ayunan
teredam dengan sudut besar.
Dalam percobaan bandul reversibel ini termasuk kedalam jenis bandul fisis,
yang seperti dikatakan diawal, dimana bandul ini bergetar secara bolak balik
dengan titik tumpunya memiliki 2 titik tumpu , yaitu titik tumpu benda A
bermassa dan titik tumpu benda B. Sementara pada percobaan ini menggunakan
batang pejal sepanjang 50 cm, dengan memiliki 2 mata pisau, yaitu mata pisau
pertama dan mata pisau kedua.
Kembali lagi ke awal tujuan percobaan bandul reveribel yaitu untuk
memhami konsep Bandul Reversibel dan dapat menentukan percepatan gravitasi
bumi. Kita sudah memahami konsep bandul reversibel dari dasar teorinya yang
ada di bab 2 kemudian kita menentukan percepatan gravitasi bumi dengan cara
15

benda bergerak pada sumbu gerak yang hanya dikendalikan oleh gravitasi bumi
dengan periode ayunan dapat ditentukan. Percepatan gravitasi dengan mudah
dapat diukur dengan menggunakan bandul. Dengan hanya mengukur panjang L
dengan penggaaris 50 cm tadi dan periode T dengan menentukan waktu, untuk
mengukur waktu nya yaitu dengan alat yang bernama time counter, pada alat itu
juga kita bisa sesuaikan berapa osilasi yang ingin diukur waktunya. Selanjutnya
menentukan nilai periode T nya yaitu dengan tentukan terlebih dahulu berapa
osilasi yang akan diukur.
Setelah itu kita bisa menghitung hasilnya memakai rumus periode. Rums
1
periode sendiri ialah atau waktu yang diperoleh dalam osilasi yang ditentukan
t
itu dibagi dengan banyak nya jumlah osilasi. Pada percobaan kesatu yaitu y1
sampai y9 yang dimana y1 berjarak 5 cm dan sampai 45 cm menghasilkan waktu
yang berbeda-beda seperti pada diagram grafik diatas . Jadi dapat kita simpulkan
bahwasannya waktu yang diperoleh untuk 10 osilasi yang berbeda jarak dan titik
tumpu akan berpengaruh terhadap waktu yang diperoleh urtuk melakukan osilasi
sebanyak 10 osilasi.
Setelah kita menghitung periodenya, kita membuat grafik T terhadap , yang
bertujuan untuk mencari tahu apakah ada titik potong diantara dua percobaan
diatas dalam bentuk grafik. Dan ternyata benar saja pada grafik diatas terdapat 1
titik potong, yaitu di 1,427. Setelah menemukan titik potong ini kemudian kita
menghitung percepatan gravitasinya, percepatan gravitasi ini sendiri berumuskan
4 π2 l
percepatan gravitasi sama dengan . Setelah kita memasukan nilainya ke
T2
dalam rumus gravitasi, maka kita mendapatkan nilai percepatan gravitasinya yaitu
untuk periode T sebesar 1,427 ialah 9,68 m/s2.
Kemudian langkah selanjutnya kita menghitung berapa persentase kesalahan
yang terjadi berdasarkan hasil perhitungan. Persentase kesalahan itu kita dapatkan
dengan cara g literature dikurang g percobaan, setelah itu kita membaginya
dengan g literature dan dikalikan dengan 100. Dengan begitu kita bisa
16

mendapatkan nilai persentase kesalahan yaitu untuk percepatan gravitasi 1,427


sebesar 1,17 %.
Persentase kesalahan yang telah dihitung merupakan kesalahan yang terjadi
pada perhitungsn bsndul reversibel. Misal dari 100% kesalahan pengukuran maka
pada percobaan kali ini kesalahannya 1 berbanding 100 ang artinya kesalahan
yang terjadi kecil kemungkinan terjadi, namun bukan berarti kesalahannya tidak
terjadi. Kesalahan yang terjadi sering diakibatkan oleh beberapa faktor. Sehingga
membuat perhitungannya salah.
Dalam percobaan kali ini kita hanya mendapatkan hasil percepatan gravitasi
yang kita hitung dengan percepatan gravitasi literatur. Hal ini terjadi mungkin
karena beberapa faktor yang menyebabkan data percobaan yang didapat tidak
sempurna atau tidak sesuai, misalnya pertama, saat pengukuran besar simpangan
atau pengukuran jarak antara bandul dan gerbang cahaya mungkin saja tidak sesua
dari beberapa kali pengulangan. Kedua, mungkin saja pada saat bandul berosilasi
ada gesekan dengan gerbang cahaya yang membuat osilasi bandul tidak sempurna.
Ketiga mungkin saja keadaan udara pada saat beberapa kali percobaan itu berbeda
beda yang dapat mempengaruhi bandul saat berosilasilasi
Secara keseluruhann percobaan kali ini hanya sampai persentase kesalahan,
namun perlu kita garis bawahi meskipun kita hanya menghitung nilai-nilai yang
sesuai di blanko tidak menjadi patokan kita bahwa sudah mendalami modul ini.
Perlu kita cermati sekalo lagi percobaan ini bertujuan untuk bisa memahami
konsep bandul dan menentukan percepatan gravitasi. Setelah kita mencapai tujan
dan bisa mengaplikasikannya kehidpan sehari-hari, demikian tandanya kita
berhasil dalam memahami praktikum kali ini.
Bandul reversibel percobaan yang sangat mudah untuk kita coba dalam
kehidupan sehari-hari. Bukan hanya ketika melakuka percobaannya saja namum
tetapi dari segi penggunaan alat-alatnya yang mudah digunakan, seperti
penggunaan penggaris, kuci L serta alat time counter. Sehingga memudahkan kita
dalam melakukan praktiumnya.
Nantinya juga jika percobaan ini dilakukan kembali dan nilai atau hasil
waktu, jarak benda dan mata pisau serta jumlah osilasinya berbeda, kita dapat
17

menggunakan laporan atau pembahasan ini sebagai acuannya, mengapa


demikian ? karena pada dasarnya prosedur bandul rversibel ini sama, yang
membedakannya itu tadi jarak mata pisau, waktu serta osilasinya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan dari 2 tujuan percobaan atau praktikum kali
ini
1. Bandul merupakan getaran yang bekerja bolak-balik di lintasan busur
lingkaran serta titik tumpunya berada di benda yang di ikat oleh tali serta
ujung yang satunya diikat pada dinding. Praktikum Bandul reversibel
termasuk bandul fisis yang memiliki 2 titik tumpu dan jara, serta
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
2. Kita bisa menghitung nilai percepatan gravitasi percobaan yang ada di
4 π2 l
bandul reversibel dengan menggunakan rumus .
T2
3. Praktikum kali ini sangat mudah dipahami dan dalam pembuatan laporan
praktikumnya tidak terlalu sulit karena tidak ada ralat.
18

5.2 Saran
Adapun saran yang perlu disampaikan, diantaranya sebagai berikut
1. Percobaan y1 sampai y9 harusnya di tayangkan semuanya dalam video
propernya.
2. Pada penggunaan alat stop counter harus di jelaskan secara rinci agar bisa
menggunakannya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Cari. Aktif Belajar Fisika : untuk SMA & MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009

[2] Mkrajuddin Abdullah. Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi


Bandung. 2016

[3] Rosyid Ardiyanto. FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I. Surabaya:


Departemen Fisika Universitas Airlangga.2009

[4] Aip Saripudin. Praktis Belajar Fisika 2. Jakarta. Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasinoal : 2009
19

LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
20

1. Percobaan Pertama
15,59
 y 1= =1,559
10
14,73
 y 2= =1,473
10
14,31
 y 3= =1,431
10
13,81
 y4= =1,381
10
13,75
 y 5= =1,375
10
13,81
 y 6= =1,381
10
14,03
 y 7= =1,403
10
14,56
 y 8= =1,456
10
10
 y 9= =0,65
15,26
21

2. Percobaan Kedua
15,42
 y 1= =1,542
10
14,97
 y 2= =1,497
10
14,13
 y 3= =1,413
10
13,96
 y4= =1,396
10
13,9
 y 5= =1,39
10
14,07
 y 6= =1,407
10
14,27
 y 7= =0,7
10
15,05
 y 8= =1,05
10
16,07
 y 9= =1,607
10

3.Percepatan Gravitasi
4 π 2 0,5 2
 g= =9,68 m/s
2,03

3. Perentase Kesalahan
9,8−9,68
 persentase kesalahan= x 100 %=1,17 %
9,8
22
23

LAMPIRAN B
PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS

B.1 Pertanyaan dan jawaban


1. Jelaskan bagaimana bandul reversibel dapat digunakan untuk menentukan
nilai percepatan gravitasi!
Jawaban
Bandul reversibel dapat digunakan untuk menentukan nilai percepatan
gravitasi karena di dalam percobaan bandul rversibel sendiri memiliki dua
massa yang saling menarik ke pusat bumi. Jika kita lihat lagi ke
rumusnya ,di rumusnya sudah jelas bahwa dua massa a dan massa b
berbanding terbalik dengan r2, sehingga dapat disimpulkan bahwa bandul
reversibel ini dapat menentukan nilai percepatan gravitasi.
24

2. Cara apa saja yang dapat dilakukan untuk memperoleh harga percepatan
gravitasi bumi selain menggunakan bandul reversibel?
Jawab
a. Menggunakan rumus Gravitasi Newton
b. Menggunakan rumus pada bandul matematis
c. Menggunakan rumus sebuah katrol dengan beban
3. Sebuah bandul matematis terdiri dari tali yang mempunyai panjang 30 cm
dan pada ujung bawah tali digantungi beban bermassa 500 gram. Jika
percepatan gravitasi 9.8 m/s2 maka berapakah periode dan frekuensi
ayunan bandul sederhana?
Jawab
Diketahui :
l = 30 cm = 0,3 m
m = 500 gram
g = 9,8 m/s
Ditanya T…..? dan f…….?

T =2(3,14)
√ 0,3
9,8
T =6,28 √ 0,03
T =6,28 x 0,17=1,06

1
f = (3,14 )
2 √
9,8
0,3
f =1,57 √ 32,7
f =1,57 x
4. Diketahui jari-jari bumi 3,7 kali jari-jari bulan, massa bumi 81,3 kali
massa bulan dan percepatan gravitasi bumi sebesar 9,8 m/s2 . Jika berat
seseorang dibumi adalah 500 N. Hitunglah percepatan gravitasi bulan dan
berat orang tersebut saat di bulan!
Jawab
Diketahui :
25

rbumi = 3,7
rbulan
g = 9,8 m/s2
mbumi= 81,3 mbulan
Wdibumi = 500 N
Ditanya :
Gbulan….. ? dan Wdibulan……?
g1 m m
=(G 2 )(G 2 )
g2 r r
g 1 mbumi mbulan
=( )( )
g 2 r 2 bumi r 2 bulan
9,8 81,3 mbulan mbulan
=( )( )
g2 3,7 r 2 bulan r 2 bulan
(13,69 x 9,8)
g2 =
81,3
g2=1,65 m/s 2
Wdibumi Wdibulan
=
g1 g2
500 Wdibulan
=
9,8 1,65
(500 x 1,65)
Wdibulan=
9,8
825
Wdibulan=
9,8
Wdibulan=84,18 N
Jadi percepatan gravitasinya ialah 1,65 m/s2 dan berat orang tersebut ialah
84,18 N.
5. Diketahui ada 2 planet dengan massa yang berbeda yaitu 4020 kg dan
1020 kg. Kedua planet ini memiliki jarak 105 km. Berata besar gaya
gravitasi antara dua planet?
Jawab
Diketahui:
m1 = 4020 kg
26

m2 = 1020 kg
r = 105 km
Ditanya :
F………..?
Jawab :
m1 m2
F=G m1 m2/r
r2
4020 x 1020
F=6,67 x 10−11 2
105
F=6,67 x 1 0−11 .3,71 x 1 02
−9
F=24,7 x 1 0 N

LAMPIRAN C
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
27

Gambar C.1 Bandul Reversibel Gambar C.2 Bantalan Bandul


28

Gambar C.3 Gerbang Cahaya Gambar C.4 Beban A

Gambar C.5 Beban B dan Mata Pisau I Gambar C.6 Kunci L

Gambar C.7 Mata Pisau Kedua Gaambar C.8 Statif


29

Gambar C.9 Time Counter Gambar C.10 Penggaris


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG 30
TIRTAYASA
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN

Jalan Jenderal Sudirman Km. 3 Cilegon 42435 Telp. (0254) 395502

LAMPIRAN D
BLANKO PERCOBAAN

BLANGKO PERCOBAAN
BANDUL REVERSIBEL
DATA PRAKTIKAN
NAMA Fahmi Hermastiandi
NIM / GRUP 3332200034/N3
JURUSAN Teknik Elektro
REKAN Amel N, Fikry Nurul H dan Dedi J
TGL. 16 Maret 2021
PERCOBAAN

A. PERCOBAAN 1
JARAK BEBAN B DARI WAKTU UNTUK 10
PERIODE
MATA PISAU PERTAMA OSILASI
(tA) detik (TA) detik
cm
y1 5 15,59 1,559
y2 10 14,73 1,473
y3 15 14.31 1,431
y4 0 13,81 1,381
y5 25 13,75 1,375
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG 31
TIRTAYASA
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN

Jalan Jenderal Sudirman Km. 3 Cilegon 42435 Telp. (0254) 395502


y6 30 13,81 1,381
y7 35 14,03 1,403
y8 40 14,56 1,456
y9 45 15,25 1,525

B. PERCOBAAN 2

JARAK BEBAN B DARI WAKTU UNTUK 10


PERIODE
MATA PISAU KEDUA OSILASI
(tB) detik (TB) detik
cm
y1 45 15,42 1,542
y2 40 14,97 1,497
y3 35 14,13 1,413
y4 30 13,96 1,396
y5 25 13,9 1,39
y6 20 14,07 1,407
y7 15 14,27 1,427
y8 10 15,05 1,505
y9 5 16,07 1,607

g percobaan Persen
No. T (s) g literatur (m/s2)
(m/s2) kesalahan (%)
1,427 4,84
1.
9.8

Grafik Periode TA dan TB terhadap y


32

Suhu ruang awal = 21℃


Suhu ruang akhir = 21℃
Sikap barometer awal = 755mmHg
C8Sikap barometer = 755 mmHg
akhir

Anda mungkin juga menyukai