Anda di halaman 1dari 6

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT


Bag./SMF Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin FK UNISA Palu / RSU Anutapura

STATUS PENDERITA

Diagnosa : Dermatitis Numularis

Nama : Hasnawati Dewe

NIM : 12 17 777 14 192

Pembimbing : dr.Sari Handayani P .M,kes ,SpKK


1. Nama : Ny.L
Umur : 70 Tahun
Alamat : jln.Dr.Suharso
Status Perkawinan : Menikah
Tgl. Masuk Rs/Poli : 09 mei 2018

2. Anamnesis : Autoanamnesis
Keluhan Utama : gatal pada kaki
Anamnesis Terpimpin : keluhan dirasakan sejak 4 bulan yang lalu .keluhan pertamakali
dirasakan pada bagian kaki kana kemudian muncul juga pada kaki kiri. Keluhan disertai
rasa gatal .pada bagian kuku .setelah beberapa hari muncul bintik-bintik kemerahan pada
kedua kaki . Riwayat pengobatan (-) riwayat penyakit yang sama (-) riwayat alergi
makanan dan obat di sangkal.

3. Status Pasien
Keadaan Umum : Sakit (Ringan/Sedang/Berat) ; Kesadaran : Composmentis
Gizi (Kurang/Cukup/Baik) ; Higiene (Buruk/Sedang/Baik)
Tanda Vital : Tensi ………… mm/Hg ; Nadi ………… x/mnt ;
Pernapasan …………. x/mnt ; Suhu ………….. oC
Kepala : * Sklera : Ikterus ( -/ - )
 Konjungtiva : Anemia (- / - )
 Bibir : Sianosis (-/-)
Jantung / Paru : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : tidak dilakukan pemeriksaan
Kelenjar Limfa : tidak dilakukan pemeriksaan

4. Status Lokalis : Kepala, Dada, Punggung, Bokong, Genetalia, Ekstremitas


(Superior/ inferior)

5. Status Dermatologi – Venereologi


Lokasi : region ekstremitas inferior
Ukuran : Numular
Efloresensi : plak , permukaan rata dan berisi zat padat .

6. Laboratorium
Kerokan :-
Dan lain-lain :-
7. Resume : perempuan usia 70 tahun dengan keluhan pruritus diseluruh kaki ,
dirasakan sejak 4 bulan yang lalu. Pertama kali dirasakan pada bagian kaki kanan
kemudian muncul pada kaki kiri ,selain itu pasien juga merasakan pruritus pada bagian
kuku kemudian muncul bintik-bintik merah pada kedua kaki.
Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan loksi ekstremitas inferior dengan
ukuran nummular efloresensi berupa plak

8. Diagnosis Banding : Dermatitis kontak alergin


9. Diagnosis : dermatitis nummular

10. Diskusi : Dilampirkan

11. Anjuran Pemeriksaan : tes tempel

12. Terapi
Sistemik : betamethasone

Topikal : cetirizine 10 mg

13. Prognosis : bersifat kronik dan timbul ditempat yang sama


Pembahasan

Definisi :
Dermatitis numularis atau yang biasa disebut ekzem numular atau ekzem discoid
merupakan suatu peradangan berupa lesi berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjong,
berbatas tegas, dengan efloresensi atau lesi awal berupa papul disertai vesikel (papulovesikel),
biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing) dan biasanya menyerang daerah ekstremitas.

Epidemiologi :
Dermatitis numular angka kejadiannya pada usia dewasa lebih sering pada laki-laki
dibandingkan wanita, onsetnya pada usia antara 55 dan 65 tahun. Penyakit ini jarang pada anak-
anak, jarang muncul dibawah usia 1 tahun, hanya sekitar 7 dari 466 anak yang menderita
dermatitis numular dan frekuensinya cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan umur.

Etiologi :
Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui. Namun demikian banyak faktor predisposisi,
baik predisposisi primer maupun sebagai predisposisi sekunder telah diketahui sebagai agen
etiologi. Staphylococci dan micrococci diketahui sebagai penyebab langsung melalui
mekanisme hipersensitivitas. Namun demikian, perannya secara patologis belum juga diketahui.
Dalam beberapa kasus, adanya tekanan emosional, trauma lokal seperti gigitan serangga dan
kontak dengan bahan kimia mungkin dapat mempengaruhi timbulnya dermatitis numular, tetapi
bukan merupakan penyebab utama. Penyakit ini umumnya cenderung meningkat pada musim
dingin, juga dihubungkan dengan kondisi kulit yang kering dan frekuensi mandi yang sering
dalam sehari akan memperburuk kondisi penyakit ini.

Patofisiologi :

Dermatitis numular merupakan suatu kondisi yang terbatas pada epidermis dan dermis saja.
Hanya sedikit diketahui patofisiologi dari penyakit ini, tetapi sering bersamaan dengan kondisi
kulit yang kering. Adanya fissura pada permukaan kulit yang kering dan gatal dapat
menyebabkan masuknya alergen dan mempengaruhi terjadinya peradangan pada kulit. Suatu
penelitian menunjukkan dermatitis numularis meningkat pada pasien dengan usia yang lebih tua
terutama yang sangat sensitif dengan bahan-bahan pencetus alergi. Barrier pada kulit yang
lemah pada kasus ini menyebabkan peningkatan untuk terjadinya dermatitis kontak alergi oleh
bahan-bahan yang mengandung metal. Karena pada dermatitis numular terdapat sensasi gatal,
telah dilakukan penelitian mengenai peran mast cell pada proses penyakit ini dan ditemukan
adanya peningkatan jumlah mast cell pada area lesi dibandingkan area yang tidak mengalami
lesi pada pasien yang menderita dermatitis numularis. Suatu penelitian juga mengidentifikasi
adanya peran neurogenik yang menyebabkan inflamasi pada dermatitis numular dan dermatitis
atopik dengan mencari hubungan antara mast cell dengan saraf sensoris dan mengidentifikasi
distribusi neuropeptida pada epidermis dan dermis dari pasien dengan dermatitis numular.
Peneliti mengemukakan hipotesa bahwa pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya dari
mast cell yang kemudian berinteraksi dengan neural C-fibers dapat menimbulkan gatal. Para
peneliti juga mengemukakan bahwa kontak dermal antara mast cell dan saraf, meningkat pada
daerah lesi maupun non lesi pada penderita dermatitis numular. Substansi P dan kalsitonin
terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi dibandingkan pada non lesi pada penderita
dermatitis numular. Neuropeptida ini dapat menstimulasi pelepasan sitokin lain sehingga
memicu timbulnya inflamasi.
Penelitian lain telah menunjukkan bahwa adanya mast cell pada dermis dari pasien dermatitis
numular menurunkan aktivitas enzim chymase, mengakibatkan menurunnya kemampuan
menguraikan neuropeptida dan protein. Disregulasi ini dapat menyebabkan menurunnya
kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.

Gambaran Klinis :

Gejala – gejala yang umum, antara lain:


o Timbul rasa gatal
o Luka kulit yang antara lain makula, papul, vesikel, atau tambalan :
 Bentuk numular (seperti koin).
 Terutama pada tangan dan kaki.
 Umumnya menyebar.
 Lembab dengan permukaan yang keras.
o Kulit bersisik atau ekskoriasi.
o Kulit yang kemerahan atau inflamasi.

Diagnosis Banding :

- Dermatitis Atopik
- Psoriasis
- Tinea korporis

Penatalaksanaan :

Penatalaksanaanya difokuskan pada gejala yang mendasari.


1. Melindungi kulit dari trauma.
Karena pada jenis ini biasanya berawal dari trauma kulit minor. Jika ada trauma
pada tangan, gunakan sarung tangan supaya tidak teriritasi.
2. Emollients.
Emollients merupakan pelembab. Digunakan untuk mengurangi kekeringan pada
kulit. Contoh emollients yang sering digunakan antara lain ; aqueous cream,
gliserine dan cetomacrogol cream, wool fat lotions.
3. Steroid topikal.
Untuk menghilangkan peradangan pada kulit dan mengurangi iritasi kulit.
Misalnya dengan pemberian triamcinolone 0,025-0,1%.
4. Antibiotik oral maupun topikal.
Untuk mencegah infeksi sekunder. Digunakan dicloxacillin dosis oral 125-500 mg
4 kali per hari selama 7-10 hari. Kadang-kadang dermatitis numular dapat sembuh
total, hanya timbul lagi jika pengobatan tidak diteruskan.
5. Antihistamin oral.
Mengurangi gatal dan sangat berguna pada malam hari. Tidak menghilangkan
dermatitis. Misalnya hydroxyzine (atarax, vistaril,vistazine) dengan dosis oral 25-
100 mg 4 kali per hari.
6. Fototerapi.
Ultraviolet light treatment beberapa kali dalam seminggu biasanya dapat
membantu. Dapat mengontrol dermatitis dalam beberapa bulan, namun pada
kasus yang berat sangat diperlukan. Fototerapi dengan ultraviolet B mungkin
efektif.
7. Steroid sistemik.
Digunakan untuk kasus-kasus dermatitis numular yang berat, diberikan prednilson
dengan dosis oral 40-60 mg 4 kali per hari dengan dosis yang diturunkan secara
perlahan-lahan. Hanya berguna dalam beberapa minggu, dermatitis yang belum
sembuh sempurna, dapat ditangani dengan pemberian krim steroid dan
emolilients.

Prognosis :

- Umumnya baik
- 22% sembuh , 25 % pernah sembuh untuk beberapa minggu –tahun , 53% tidak pernah
bebas dari lesi kecuali masi dalam pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai