STATUS PENDERITA
2. Anamnesis : Autoanamnesis
Keluhan Utama : gatal pada kaki
Anamnesis Terpimpin : keluhan dirasakan sejak 4 bulan yang lalu .keluhan pertamakali
dirasakan pada bagian kaki kana kemudian muncul juga pada kaki kiri. Keluhan disertai
rasa gatal .pada bagian kuku .setelah beberapa hari muncul bintik-bintik kemerahan pada
kedua kaki . Riwayat pengobatan (-) riwayat penyakit yang sama (-) riwayat alergi
makanan dan obat di sangkal.
3. Status Pasien
Keadaan Umum : Sakit (Ringan/Sedang/Berat) ; Kesadaran : Composmentis
Gizi (Kurang/Cukup/Baik) ; Higiene (Buruk/Sedang/Baik)
Tanda Vital : Tensi ………… mm/Hg ; Nadi ………… x/mnt ;
Pernapasan …………. x/mnt ; Suhu ………….. oC
Kepala : * Sklera : Ikterus ( -/ - )
Konjungtiva : Anemia (- / - )
Bibir : Sianosis (-/-)
Jantung / Paru : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : tidak dilakukan pemeriksaan
Kelenjar Limfa : tidak dilakukan pemeriksaan
6. Laboratorium
Kerokan :-
Dan lain-lain :-
7. Resume : perempuan usia 70 tahun dengan keluhan pruritus diseluruh kaki ,
dirasakan sejak 4 bulan yang lalu. Pertama kali dirasakan pada bagian kaki kanan
kemudian muncul pada kaki kiri ,selain itu pasien juga merasakan pruritus pada bagian
kuku kemudian muncul bintik-bintik merah pada kedua kaki.
Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan loksi ekstremitas inferior dengan
ukuran nummular efloresensi berupa plak
12. Terapi
Sistemik : betamethasone
Topikal : cetirizine 10 mg
Definisi :
Dermatitis numularis atau yang biasa disebut ekzem numular atau ekzem discoid
merupakan suatu peradangan berupa lesi berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjong,
berbatas tegas, dengan efloresensi atau lesi awal berupa papul disertai vesikel (papulovesikel),
biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing) dan biasanya menyerang daerah ekstremitas.
Epidemiologi :
Dermatitis numular angka kejadiannya pada usia dewasa lebih sering pada laki-laki
dibandingkan wanita, onsetnya pada usia antara 55 dan 65 tahun. Penyakit ini jarang pada anak-
anak, jarang muncul dibawah usia 1 tahun, hanya sekitar 7 dari 466 anak yang menderita
dermatitis numular dan frekuensinya cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan umur.
Etiologi :
Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui. Namun demikian banyak faktor predisposisi,
baik predisposisi primer maupun sebagai predisposisi sekunder telah diketahui sebagai agen
etiologi. Staphylococci dan micrococci diketahui sebagai penyebab langsung melalui
mekanisme hipersensitivitas. Namun demikian, perannya secara patologis belum juga diketahui.
Dalam beberapa kasus, adanya tekanan emosional, trauma lokal seperti gigitan serangga dan
kontak dengan bahan kimia mungkin dapat mempengaruhi timbulnya dermatitis numular, tetapi
bukan merupakan penyebab utama. Penyakit ini umumnya cenderung meningkat pada musim
dingin, juga dihubungkan dengan kondisi kulit yang kering dan frekuensi mandi yang sering
dalam sehari akan memperburuk kondisi penyakit ini.
Patofisiologi :
Dermatitis numular merupakan suatu kondisi yang terbatas pada epidermis dan dermis saja.
Hanya sedikit diketahui patofisiologi dari penyakit ini, tetapi sering bersamaan dengan kondisi
kulit yang kering. Adanya fissura pada permukaan kulit yang kering dan gatal dapat
menyebabkan masuknya alergen dan mempengaruhi terjadinya peradangan pada kulit. Suatu
penelitian menunjukkan dermatitis numularis meningkat pada pasien dengan usia yang lebih tua
terutama yang sangat sensitif dengan bahan-bahan pencetus alergi. Barrier pada kulit yang
lemah pada kasus ini menyebabkan peningkatan untuk terjadinya dermatitis kontak alergi oleh
bahan-bahan yang mengandung metal. Karena pada dermatitis numular terdapat sensasi gatal,
telah dilakukan penelitian mengenai peran mast cell pada proses penyakit ini dan ditemukan
adanya peningkatan jumlah mast cell pada area lesi dibandingkan area yang tidak mengalami
lesi pada pasien yang menderita dermatitis numularis. Suatu penelitian juga mengidentifikasi
adanya peran neurogenik yang menyebabkan inflamasi pada dermatitis numular dan dermatitis
atopik dengan mencari hubungan antara mast cell dengan saraf sensoris dan mengidentifikasi
distribusi neuropeptida pada epidermis dan dermis dari pasien dengan dermatitis numular.
Peneliti mengemukakan hipotesa bahwa pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya dari
mast cell yang kemudian berinteraksi dengan neural C-fibers dapat menimbulkan gatal. Para
peneliti juga mengemukakan bahwa kontak dermal antara mast cell dan saraf, meningkat pada
daerah lesi maupun non lesi pada penderita dermatitis numular. Substansi P dan kalsitonin
terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi dibandingkan pada non lesi pada penderita
dermatitis numular. Neuropeptida ini dapat menstimulasi pelepasan sitokin lain sehingga
memicu timbulnya inflamasi.
Penelitian lain telah menunjukkan bahwa adanya mast cell pada dermis dari pasien dermatitis
numular menurunkan aktivitas enzim chymase, mengakibatkan menurunnya kemampuan
menguraikan neuropeptida dan protein. Disregulasi ini dapat menyebabkan menurunnya
kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.
Gambaran Klinis :
Diagnosis Banding :
- Dermatitis Atopik
- Psoriasis
- Tinea korporis
Penatalaksanaan :
Prognosis :
- Umumnya baik
- 22% sembuh , 25 % pernah sembuh untuk beberapa minggu –tahun , 53% tidak pernah
bebas dari lesi kecuali masi dalam pengobatan.