Menimbang :
a. Cita-cita Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Sukabumi untuk membangun pemerintahan mahasiswa yang
adil dapat mengayomi seluruh kepentingan mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Sukabumi;
b. Diperlukannya kepastian hukum,agar terciptanya kondusifitas dalam kegiatan
kemahasiswaan diruang lingkup KBM-FH UMMI;
c. Perlunya peraturan dasar fakultas KBM-FH UMMI untuk memperjelas
kedudukan masing-masing ORMAWA yang telah berada dalam ruang lingkup
KBM-FH UMMI,aturan bagi SELURUH MAHASISWA FAKULTAS
HUKUM dan PROGRAM STUDI ILMU HUKUM baik individu maupun
secara keseluruhan;
d. Bahwa diperlukan suatu peraturan KBM-FH yang mengatur tentang
KOMUNITAS yang ada di bawah naungan FAKULTAS HUKUM;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,b,c,
dan d,maka diperlukannya membentuk peraturan KBM-FH UMMI.
Mengingat :
1. Pasal 19, Pasal 20, dan Pasal 21 Anggaran Dasar KM UMMI;
2. Bab IX, Bab X dan Bab XI Anggaran Rumah Tangga KM UMMI
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi
Allah Tuhan semesta alam, yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai
hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanyakepada
Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami pada jalan yang lurus yaitu jalan
orang-orang yang Engkau ridhoi, dan bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan
pula jalan yang sesat.
(Al-Fatihah, 1-7)
Demi terwujudkan cita – cita FH UMMI untuk mencetak generasi yang unggul dan
berkarakter, maka FH UMMI berusaha terus-menerus untuk mampu bersaing dalam kualitas
pendidikan guna mewujudkan catur dharma perguruan tinggi muhammadiyah yaitu :
1. Berperan aktif dalam pengembangan kurikulum Pendidikan hukum;
2. Tertanamnya sikap kritis lulusan dalam mengaplikasikan praktik hukum dan
konstitusi di masyarakat;
3. Menjadikan lulusan yang shidiq,tablig,amanah dan fathonah.
4. Tercapainya peningkatan kualitas sumber daya manusia hukum produktif;
5. Tersedianya mitra eksternal dalam pengembangan catur dharma perguruan tinggi
Muhammadiyah.
Pasal 1
Dalam Peraturan Dasar Fakultas Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Hukum yang
dimaksud dengan :
Pasal 2
Nama
KBM FH UMMI adalah Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Pasal 3
Waktu
KBM FH UMMI didirikan pada tanggal 22 Juni 2019
Pasal 4
Lambang
Lambang KBM FH adalah:
1. Berbentuk bulat
2. Terdapat 2 warna dengan dasar hitam dan tulisan putih
3. Didalam Logo terdapat dewi keadilan dan tulisan “ Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Sukabumi”.
Pasal 5
Kedudukan
BAB III
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 6
Asas
KBM FH UMMI berasaskan Pancasila,UUD 1945,Statuta UMMI
Pasal 7
Tujuan
Tujuan KBM FH UMMI adalah menjadi fakultas hukum yang unggul dan diakui secara
lingkungan internal maupun eksternal di tingkat Universitas dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan keterampilan hukum, dijiwai nilai-niai islam dan semangat pembaharuan
Pasal 8
Bentuk
KBM FH UMMI berbentuk Keluarga Besar .
Pasal 9
Kedaulatan
Kedaulatan KBM FH UMMI berada ditangan mahasiswa dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
Mahasiswa sesuai denga Peraturan.
Pasal 10
Sistem
BAB V
ORGANISASI
Pasal 11
Keanggotaan
Anggota KBM FH UMMI adalah seluruh mahasiswa fakultas hukum Universitas
Muhammadiyah Sukabumi yang tercatat dan aktif secara akademik.
Pasal 12
Komponen
Komponen KBM FH UMMI terdiri dari:
a. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas adalah lembaga legislatif di tngkat fakultas
yang selanjutnya disebut DPMF
b. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas adalah lembaga eksekutif di tingkat fakultas
yang selanjutnya disebut BEMF.
c. Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum adalah Lembaga eksekutif di
tingkat program studi yang selanjutnya disebut HIMA ILMU HUKUM
d. Komunitas Mahasiswa di tingkat fakultas adalah komunitas mahasiswa fakultas
hukum yang bergerak di bidang keprofesian yang sesuai dengan disiplin ilmu yang
bersifat akademik dan non akademik
e. Lembaga Semi Otonom yang selanjutnya disebut LSO adalah komunitas mahasiswa
yang bergerak di bidang keprofesian yang sesuai dengan disiplin ilmu yang bersifat
akademik dan non akademik yang masih dalam tahap masa percobaan.
Pasal 13
Keanggotaan
1. DPM FH dipilih dan disahkan pada saat MUBES minimal 3 orang.
2. Ketua Dewan dipilih secara internal DPM FH.
3. Anggota DPM FH berjumlah ganjil minimal 5 orang maksimal 21 orang yang dipilih
secara demokratis oleh mahasiswa fakultas hukum.
4. Anggota DPM FH bertugas selama 1 periode dan setelah itu dapat dipilih kembali
maksimal 1 periode selanjutnya selama memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Pasal 14
Fungsi
DPM FH memiliki fungsi:
1. Advokasi, yaitu memperjuangkan aspirasi mahasiswa.
2. Pengawasan yaitu melaksanakan pengawasan terhadap :
a) AD/ART,
b) Undang-Undang
c) Peraturan Gubernur
d) Kebijakan atau keputusan BEM FH dan HIMA ILMU HUKUM,
e) Rekomendasi MUBES,
f) Kebijakan Fakultas yang berkaitan dengan mahasiswa,
g) membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan tersebut,
h) memberikan pengesahan atas anggaran yang diajukan oleh BEM FH dan HIMA
ILMU HUKUM.
3. Legislasi, yaitu membentuk Peraturan-peraturan dan membuat produk hukum.
4. Politik jaringan yaitu mengembangkan jaringan di tingkat internal dan eksternal
universitas.
Pasal 15
Tugas Dan Wewenang
DPM FH memiliki tugas dan wewenang:
1. Membentuk dan mengarsipkan seluruh Peraturan KBM FH UMMI
2. Mengakomodasi dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa.
3. Menyelenggarakan MUBES KBM FH UMMI
4. Melaksanakan hal-hal yang ditetapkan dalam MUBES KBM FH UMMI .
5. Menyelenggarakan pemilu di tingkat fakultas dan program studi
6. Mengevaluasi program kerja dan meminta pertanggungjawaban BEM FH dan HIMA
ILMU HUKUM
BAB VII
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS HUKUM
Pasal 17
Gubernur dan Wakil Gubernur
1. Gubernur dan Wakil gubernur dipilih secara demokratis dan independen.
2. Gubernur dan Wakil gubernur di sahkan pada saat MUBES
3. Masa jabatan Gubernur dan Wakil gubernur adalah satu periode.
4. Kekuasaan tertinggi lembaga eksekutif fakultas berada di tangan Gubernur yang dibantu
oleh wakil gubernur serta pengurus yang dibentuknya.
Pasal 18
Fungsi
BEM FH memiliki fungsi:
1. Eksekutif, yaitu sebagai pelaksana pemerintahan mahasiswa di tingkat fakultas.
2. Koordinatif, yaitu sebagai upaya untuk membangun koordinasi seluruh komponen
KBM FH UMMI.
Pasal 19
Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang BEM FH adalah:
1. Mematuhi dan mentaati PERDAFAK KBM FH dan/atau AD/ART BEM FH, serta aturan
yang berlaku lainnya.
2. Melaksanakan hasil MUBES KBM FH.
3. Melakukan penyusunan Kabinet BEM FH dan open rekruitmen anggota BEM FH.
4. Menyusun dan melaksanakan program kerja yang selanjutnya diusulkan kepada DPMFH.
5. Melaksanakan tugas-tugas BEMFH lainnya sesuai hasil MUBES dan aturan yang
berlaku.
BAB VIII
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
Pasal 21
Walikota dan Wakil Walikota
1. Walikota dan Wakil Walikota dipilih secara demokratis dan independen
2. Walikota dan Wakil Walikota di sahkan pada rangkaian acara MUBES
3. Masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota adalah satu periode.
4. Kekuasaan tertinggi Himpunan Mahasiswa Ilmu Hukum berada di tangan Walikota yang
dibantu oleh Wakil Walikota serta pengurus yang dibentuknya.
Pasal 22
Fungsi
HIMA Ilmu Hukum memiliki fungsi:
1. Eksekutif, yaitu sebagai pelaksana pemerintahan mahasiswa di tingkat Program Studi
2. Koordinatif, yaitu sebagai upaya untuk membangun koordinasi seluruh komponen KBM
FH UMMI.
Pasal 23
Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang HIMA Ilmu Hukum adalah:
1. Mematuhi dan mentaati PERDAFAK KBM FH dan/atau AD/ART HIMA Ilmu
Hukum, serta aturan yang berlaku lainnya.
2. Melaksanakan hasil MUBES KBM FH.
3. Melakukan penyusunan Kabinet HIMA Ilmu Hukum dan open rekruitmen anggota
HIMA Ilmu Hukum.
4. Menyusun dan melaksanakan program kerja yang selanjutnya diusulkan kepada
DPMFH.
5. Melaksanakan tugas-tugas HIMA Ilmu Hukum lainnya sesuai dengan hasil MUBES
dan aturan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, HIMA Ilmu Hukum memiliki hak:
1. Mengusulkan rancangan peraturan serta rancangan kerja kepada DPM FH.
2. Mengesahkan rancangan peraturan serta rancangan kerja yang telah dibahas dan
disetujui oleh DPMFH.
3. Menerbitkan peraturan Walikota HIMA Ilmu Hukum
4. Mengeluarkan Keputusan Walikota HIMA Ilmu Hukum
5. Setiap anggota HIMA Ilmu Hukum berkewajiban menjalankan fungsi tugas dan
wewenang sebagai lembaga eksekutif mahasiswa serta tunduk atas aturan yang berlaku
BAB IX
Jabatan,Pemberhentian, dan Masa Bakti
Pasal 25
Jabatan
Anggota DPM,Gubernur dan Wakil Gubernur,Walikota dan Wakil Walikota tidak
diperkenankan merangkap JABATAN STRATEGIS pada komponen organisasi KBM FH
UMMI lainnya yang dapat mempengaruhi optimalisasi kinerjanya.
Pasal 26
Pemberhentian
1 Anggota DPM,Gubernur dan Wakil Gubernur,Walikota dan Wakil Walikota dapat
diberhentikan dalam masa jabatannya apabila telah terbukti memenuhi poin sebagai
berikut:
a) Meninggal dunia
b) Mengundurkan diri
c) Melanggar PERDAFAK KBM FH dan/atau AD/ART HIMA Ilmu Hukum
d) Tidak lagi memenuhi syarat-syarat dan diadakannya rapat luar biasa..
2. Pemberhentian Anggota DPM,Gubernur dan Wakil Gubernur,Walikota dan Wakil
Walikota diadakannya rapat luar biasa.
Pasal 27
Masa Bakti
Masa Bakti bagi pengurus Organisasi adalah 1 (satu) Periode
BAB X
Pemililihan Umum dan Pelantikan
Pemilu
Pasal 28
Pemilihan Umum atau yang disingkat PEMILU yang ada ditingkat Fakultas atau
Program Studi adalah sarana untuk memilih Pemimpin dengan cara berdemokrasi.
Pasal 29
Pemilihan Umum bertujuan untuk ;
1. Diadakan untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FH.
Pasal 30
Pelantikan
BAB XI
Pengkaderan Fakultas dan Program Studi
Pasal 31
Pengkaderan
Pengkaderan adalah suatu proses pembentukan karakter seseorang agar sepaham
dengan ideologi suatu kelompok atau organisasi, menumbuhkan aspek-aspek dan nilai-nilai
kepribadian seseorang menuju arah yang lebih bijak dan penanaman nilai – nilai kemanusiaan
agar terciptanya generasi yang kelak akan berjalan Bersama untuk mencapai tujuan
organisasi di lingkungan Fakultas Hukum maupun di Program Studi Ilmu Hukum.
Pasal 32
1. Pengkaderan bersifat wajib bagi SELURUH MAHASISWA BARU.
2. Pengkaderan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3. Syarat lulus pengkaderan :
a. Mengikuti seluruh rangkaian acara dan kegiatan,
b. Memenuhi apa yang telah diberikan sebagai tugas dan tanggung jawab,
c. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebutuhan,
d. Peserta berhak mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh Panitia Pelaksana
Pengkaderan apabila telah memenuhi syarat pengkaderan.
4. Apabila kedapatan peserta hanya mengikuti sebagian acara atau mengikuti 2 kali
pertemuan saat acara atau kegiatan berlangsung dengan alasan Sakit dan dibuktikan dari
tim kesehatan maka panitia memberikan tugas tambahan sebagai pengganti untuk
memenuhi syarat pengkaderan,
5. Apabila Peserta memiliki riwayat penyakit yang sudah diperiksa oleh TimKes saat
pertama kali mendaftar dan/atau dibuktikan dengan hasil Lab.Dokter maka peserta tidak
diwajibkan untun mengikuti kegiatan secara keseluruhan.
6. Ayat 5 diatas di Izinkan apabila Peserta dari jauh sebelum hari pelaksanaan kegiatan telah
mengkonfirmasi (memastikan) dari panitia MASTAKA kepada Panitia yang ada di
Fakultas pada saat acara MASTAKA-FAK,
7. Dari ayat 6 peserta yang sudah dinyatakan memiliki riwayat penyakit dan telah
berkonsultasi kepada KaProdi dan Ketuplak,maka untuk kegiatan MKPH (Masa
Keakraban dan Pengkaderan Himpunan) peserta diberi Izin ;
a. Untuk tidak mengikuti ACARA dan KEGIATAN secara keseluruhan apabila
memang riwayat penyakit yang memiliki tingkat berat.
BAB XII
Pakaian dan Atribut
Pasal 33
1. Pemakaian baju Fakultas Hukum dilaksanakan pada hari selasa
2. Pemakaian baju Organisasi yang ada di fakultas maupun program studi dilaksanakan pada
hari kamis. ( Hanya pengurus Organisasi )
3. Atribut yang boleh dipakai di Almamater selain lambang UMMI adalah Bendera, Logo
Fakultas Hukum dan atribut yang di perbolehkan di Fakultas Hukum dan Program Studi
Ilmu Hukum
BAB XIII
KOMUNITAS
Pasal 34
1. Komunitas Mahasiswa di tingkat fakultas adalah komunitas mahasiwa fakultas hukum
yang bergerak di bidang keprofesian yang sesuai dengan disiplin ilmu yang bersifat
akademik atau non akademik.
2. Komunitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dalam MUBES KBM FH
UMMI untuk mendapatkan persetujuan.
3. Masa kepengurusan komunitas selama 1 periode.
4. Kekuasaan tertinggi dalam komunitas berada di tangan anggota komunitas yang
dijalankan berdasarkan AD/ART komunitas
Pasal 35
Fungsi
Komunitas memiliki fungsi:
a) Komunitas mahasiswa di tingkat FH UMMI memiliki fungsi Menjalankan kegiatan
yang bersifat akademik atau non akademik
b) Mengimplementasikan ilmu yang didapat dan dipraktekan saat di komunitas
3. Ketentuan mengenai fungsi, tugas, dan wewenang sebagai mana dimaksud dalam ayat (1)
dan (2) akan diatur lebih lanjut dalam peraturan fakultas dan/atau AD/ART komunitas.
Pasal 37
Syarat pengajuan komunitas
Syarat- syarat pengajuan komunitas dalam MUBES KBM FH UMMI terdiri atas :
a. Landasan pemikiran yang berisikan alasan urgentisitas pembentukan komunitas
b. Memiliki stuktur kepengurusan
c. Memiliki keanggotaan yang jelas
d. Memiliki SOP atau AD/ART yang tidak bertentangan dengan Peraturan – Peraturan
yang berlaku di KBM FH UMMI
e. Memiliki logo, bendera, dan disiplin keilmuan hukum yang berbeda dengan
komunitas lain
f. Harus diketahui oleh pihak dekan
Pasal 38
Pengesahan dan pembubaran komunitas
Pengesahan dan pembubaran komunitas terdiri dari:
a. Pengesahan komunitas dilakukan oleh gubernur FH UMMI berdasarkan surat
keputusan yang disampaikan pada MUBES KBM FH UMMI
b. Pembubaran komunitas diusulkan pada MUBES yang dislenggarakan dan
selanjutnya akan diusulkan pada MUBES FH UMMI untuk mendapatkan
persetujuan.
Pasal 39
Tahapan pengajuan Komunitas baru
BAB XIV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 40
Permusyawaratan terdiri dari:
a. MUBES KBM FH UMMI adalah forum permusyawaratan tertinggi dalam organisasi
KBM FH UMMI yang diselenggarakan 1 (satu) tahun sekali.
b. MUBES LUAR BIASA KBM FH UMMI adalah forum permusyawaratan setingkat
MUBES KBM UMMI untuk membahas masalah yang mendesak dan tidak bisa
ditangguhkan sampai MUBES KBM FH UMMI selanjutnya.
c. MUBES KOMUNITAS FH UMMI adalah forum permusyawaratan tertinggi dalam
internal komunitas
BAB VI
Garis Koordinasi
Pasal 41
Garis koordinasi adalah yang menunjukan hubungan kerja atau koordinasi antar
organisi atau sub unit yang ada KBM FH UMMI;
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum ;
a. Dibawah naungan Dekan Fakultas Hukum
b. Adalah Lembaga Legislatif yang sejajar dengan Badan Eksekutif.
c. Selain Pengawasan Sejajar dengan BEM,DPM Fakultas Mempunyai
wewenang pengawasan langsug terhadap Himpunan,dan Komunitas.
d. DPM tidak dapat mengikut sertakan anggotanya kedalam kegiatan panitia
yang ada dieksekutif.
e. Apabila SDM dari panitia tersebut kurang atau tidak terpenuhi maka Anggota
DPM dapat diikut sertakan dengan Kordonasi dan alasan sebelumnya.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum ;
a. Dibawah naungan Dekan Fakultas Hukum
b. Adalah Lembaga Eksekutif yang sejajar dengan Badan Legislatif
BAB XV
PERUBAHAN PERATURAN KBM FH UMMI
Pasal 42
Peraturan KBM FH UMMI dirubah, dirumuskan dan disahkan oleh MUBES KBM FH
UMMI dan perubahannya sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 50 %+ 1 dari jumlah
peserta penuh MUBES.
Pasal 43
Peraturan dapat dirubah apabila sudah tidak relevan dengan perubahan zaman
BAB XVI
PEMBUBARAN
Pasal 44
a. Pembubaran KBM FH UMMI menjadi wewenang MUBES KBM FH UMMI dan di
setujui oleh dekanat.
b. Setelah KBM FH UMMI dibubarkan, maka segala kewajiban dan aset menjadi tanggung
jawab Dekan Fakultas Hukum UMMI
Pasal 45
Peraturan KBM FH ini menjadi peraturan KBM FH terbaru dan berlaku sejak tanggal
diundangkan.
ttd
Cut Arifvia A.T.P
Nim. 1732011016
--
Gubernur BEM Fakultas Hukum
ttd
Fourdie Fajar Ramadhiansyah
Nim. 1632021001
--
Walikota HIMA Program Studi Ilmu Hukum
ttd
Rifky Zulhadzilillah
Nim. 1832011023
--
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum
ttd
Nidn. 0419077901