PASAL 7: APA ITU KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN? • “Crimes against humanity” include any of the following acts committed as part of a widespread or systematic attack directed against any civilian population, with knowledge of the attack: √ Murder; √ extermination; √ enslavement; √ deportation or forcible transfer of population; √ imprisonment; √ torture; √ rape, sexual slavery, enforced prostitution, forced pregnancy, enforced sterilization, or any other form of sexual violence of comparable gravity; √ persecution against an identifiable group on political, racial, national, ethnic, cultural religious or gender grounds; √ enforced disappearance of persons; √ the crime of apartheid; √ other inhumane acts of a similar character intentionally causing great suffering or serious bodily or mental injury. Hukum Pidana Internasional 2 TINDAKAN-TINDAKAN YANG DIKATEGORIKAN KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN
• Tindakan yang menurunkan harkat dan martabat manusia
• Tindakan yang dilakukan secara meluas atau sistematis oleh penguasa atau kelompok penguasa • Tidak harus ada konflik • Korbannya adalah masyarakat sipil
Hukum Pidana Internasional 3
ELEMEN-ELEMEN OBYEKTIF • MURDER DAN EXTERMINATION Kasus AKAYESU di Rwanda, ICTR memberikan elemen wajib dari “extermination” adalah sebagai berikut: √ Terdakwa terlibat dalam pembunuhan orang-orang tertentu √ Commission atau omission tidak berdasarkan hukum yang berlaku dan disengaja √ Commission atau omission tidak berdasarkan hukum yang berlaku sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematis √ Serangan ditujukan kepada masyarakat sipil
Hukum Pidana Internasional 4
LANJUTAN… Kasus KRSTIC di Yugoslavia, ICTY menyatakan bahwa adanya “extermination” jika ada bukti bahwa populasi tertentu menjadi target penyerangan yang mengakibatkan hancurnya seluruh aau sebagian besar dari populasi tersebut.” Kasus TADIC, ICTY memutus Tadic melakukan “extermination” meskipun jumlah korbannya sedikit tetapi korbannya adalah orang tua, wanita dan anak-anak
Hukum Pidana Internasional 5
LANJUTAN… • ENSLAVEMENT Kekuasaan yang dimiliki atas orang dan termasuk kekuasaan untuk melakukan perdagangan orang, khususnya wanita dan anak-anak ICTY menemukan kategori ini pada kasus KUNARAC Indikasinya adalah adanya elemen kontrol dan kepemilikan kontrol atau larangan kebebasan individu, kebebasan memilih dan kebebasan bergerak pada korban Indikasi lain adalah adanya eksploitasi, seperti kerja paksa, prostitusi dan perdagangan orang
Hukum Pidana Internasional 6
LANJUTAN… • FORCIABLE TRANSFER Pengusiran dilakukan pada penduduk yang tinggal secara sah di wilayahnya tanpa alasan yang jelas dan kuat ICTY, dalam kasus Krstic, menemukan adanya tindakan pengusiran paksa terhadap penduduk sipil mublim Bosnia dan itu merupakan crimes against humanity
Hukum Pidana Internasional 7
LANJUTAN… • IMPRISONMENT ICTY dalam kasus Kordic dan Cerkez, memberikan definisi untuk “imprisonment” adalah: jika tindakan tersebut dilakukan secara sewenang- wenang dengan mengambil kebebasan seseorang tanpa proses hukum yang adil dan benar, dan merupakan bagian dari penyerangan secara meluas atau sistematid pada populasi penduduk sipil
Hukum Pidana Internasional 8
LANJUTAN… • TORTURE Dalam Pasal 7 Ayat 2e Statuta Roma 1998 menjelaskan bahwa penyiksaan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk membuat seseorang menderita, baik fisik maupun mental, di mana orang tersebut berada di bawah kekuasaan pelaku/terdakwa.
Hukum Pidana Internasional 9
LANJUTAN… • KEJAHATAN SEKSUAL Perkosaan: ICTR mendefinisikan perkosaan dalam kasus Akayesu adalah “a physical invasion of a sexual nature, committed under circumstances which are coercive.” Perbudakan seksual Prostitusi paksa Kehamilan paksa: Pasal 7 Ayat 2f Statuta Roma 1998 menyatakan bahwa paksaan untuk hamil bagi wanita dengan tujuan untuk menghilangkan ciri khas dari ras atau etnis tertentu. Sterilisasi paksa
Hukum Pidana Internasional 10
LANJUTAN… • PERSECUTION Pasal 7 Ayat 2g menyatakan bahwa persekusi adalah perampasan hak secara sengaja dan kejam atas hak-hak dasar secara bertentangan dengan hukum internasional karena alasan SARA ICTY, kasus Kupreskic, mengelaborasikan definisi di atas dengan tindakan “sengaja dan sistematis membunuh penduduk sipil muslim Bosnia, menahan dan mengusir dari Ahmici adalah persekusi
Hukum Pidana Internasional 11
LANJUTAN… • PENGHILANGAN PAKSA Pasal 7 Ayat 2i menyatakan bahwa “penangkapan, penahanan atau penyekapan terhadap seseorang oleh, pihak berwenang, dengan dukungan dari negara atau organisasi politik, yang diikuti dengan penolakan untuk mengakui tindakan tersebut dengan tujuan untuk menghilangkan mereka dalam waktu yang lama.”
Hukum Pidana Internasional 12
ELEMEN SUBYEKTIF DARI CRIMES AGAINST HUMANITY • 3 elemen yang wajib dibuktikan oleh pengadilan 1. Intent (maksud dan tujuan melakukan tindakan tersebut) 2. Aware of the risk (menyadari risiko atas tindakan yang tidak manusiawi) 3. Cognizant of the link (sadar atau mengetahui hubungan antara tindakan dengan kebijakan penguasa) • PENTING! Mens rea dari crimes against humanitu ini tidak saja dilihat dari intent (maksud dan tujuan) tetapi adanya pengetahuan atau kesadaran bahwa tindakan itu merupakan bagian dari sebuah kebijakan yang sistematis atau meluas.
Hukum Pidana Internasional 13
PERPETRATORS DALAM CRIMES AGAINST HUMANITY 1. Pejabat negara atau orang/kelompok yang berkuasa