Telah mulai diperjuangkan pada abad ke-13 di Inggris. Raja
Inggris, John Lackland (1199-1216) yg memerintah sec sewenang-wenang menimbulkan protes keras dikalangan para bangsawan. Protes tsb melahirkan Magna Charta (1216), yg memuat jaminan perlindungan trhdp hak-hak kaum bangsawan dan gereja. Tahun 1628 di Inggris, pertentangan antara Raja Charles I dgn Parlemen (the House of Sommons) melahirkan Petition of Rights. Petisi ini memuat ketentuan bhwa penetapan pajak dan hak-hak istimewa harus dgn izin parlemen dan siapapun tdk boleh ditangkap tanpa tuduhan-tuduhan yg sah. SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA
Tahun 1689 Raja Willem III menandatangani Bill of Rights.
Dikatakan oleh Bill of Rights bhw penetapan pajak, pembuatan uu dan kepemilikan tentara harus seizin parlemen. Parlemen berhak u mengubah keputusan raja, mempunyai kebebasan berbicara dan berpendapat. John Locke : life, liberty and property. Menjadi dasar Declaration of Independence AS 4 Juli 1776 Trias Politica (Montesquieu), konsep pemisahan kekuasaan antara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Perancis, Declaration des Droits de l’Homme et du citoyen (pernyataan hak-hak asasi manusia dan warganegara) yg diumumkan pd 27 Agustus 1789. SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA
1941, Franklin D Roosevelt, the four freedoms :
freedom of speech, religion, fear and want. Desember 1946, PBB membentuk Komisi HAM yang menghasilkan, Universal Declaration of Human Rights pada tanggal 10 Desember 1948 DEFINISI Pengertian Hak Asasi Manusia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 yang menyebutkan: “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia” Hak Asasi Manusia, meliputi hak untuk hidup, hak kemerdekaan/kebebasan, hak milik dan hak-hak dasar lain yang melekat pada diri manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh orang lain. Hak asasi manusia hakikatnya semata-mata bukan dari manusia sendiri tetapi dari Tuhan Yang Maha Esa. Bhwa HAM adalah hak-hak dasar yg melekat pada diri manusia secara kodrati, universal dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. PENGATURAN HAM DI INDONESIA HAM di Indonesia berdasar pada nilai nilai universal hak asasi manusia sebagaimana yg tercantum dalam naskah Universal Declaration of Human Rights. UDHR kemudian menjadi dasar pengaturan HAM dalam Konstitusi. HAM diatur dalam UUD NKRI 1945 dalam Bab XA, Pasal 28 A-28J, UU No 39/1999 tentang HAM dan UU No 26/2000 tentang Pengadilan HAM. KEWAJIBAN DASAR MANUSIA Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia. Kewajiban dasar manusia tercantum dalam Pasal 67-70 UU No 39/1999 tentang HAM. Pasal 67 UU No 39/1999 mengatakan bahwa : Setiap orang yang ada di wilayah negara Republik Indonesia wajib patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum intemasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia. Pasal 69 ayat (1), setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, moral, etika, dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pasal 69 ayat (2), setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggungjawab untuk menghormati hak asasi orang lain serta menjadi tugas Pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukannya. Pasal 70, Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. PELANGGARAN HAM Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. PELANGGARAN HAM BERAT Pelanggaran HAM berat yg dimaksud oleh UU NO 26/2000 adalah kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Genosida adalah adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara-cara : membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap anggota- anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya; memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain. PELANGGARAN HAM BERAT Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematlk yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa : pembunuhan; pemusnahan; perbudakan; pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa; perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum intemasional; penyiksaan perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk ekerasaan seksual lain yang setara; penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, efnls, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah di,akui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional; penghilangan orang secara paksa; atau kejahatan apartheid;