Anda di halaman 1dari 16

UNDANG-UNDANG MAHASISWA UNIVERSITAS LANCANG KUNING

NOMOR 3 TAHUN 2018

TENTANG

PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN MAHASISWA,

Menimbang :a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum mahasiswa


yang berkualitas diperlukan sebagai sarana untuk
mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam
pemerintahan mahasiswa yang demokratis
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Keluarga Mahasiswa Universitas Lancang Kuning;
b. bahwa untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemilihan umum yang dapat
menjamin pelaksanaan hak politik mahasiswa
dibutuhkan penyelenggara pemilihan umum
mahasiswa yang profesional serta mempunyai
integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu
membentuk Undang-Undang Mahasiswa tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum Mahasiswa;

Mengingat : Pasal 1 ayat (2) dan Pasal 5 ayat (1), Pasal 6,Pasal 7,
Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas
Lancang Kuning ;

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
dan
PRESIDEN MAHASISWA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENYELENGGARA


PEMILIHAN
UMUM MAHASISWA.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:


1. Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat Pemilu, adalah
sarana pelaksanaan kedaulatan Mahasiswa yang
diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil dalam Universitas Lancang Kuning
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Keluarga Mahasiswa Universitas Lancang Kuning.

2. Pemilu Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden


Mahasiswa adalah Pemilu untuk memilih Presiden
Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dalam
Universitas Lancang Kuning berdasarkan Pancasila
danUndang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa
Universitas Lancang Kuning.

3. Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang


menyelenggarakan Pemilu yang terdiri atas
KomisiPemilihan Umum Mahasiswa dan Badan
Pengawas Pemilu sebagai satu kesatuan fungsi
penyelenggaraan Pemilu untuk memilih Presiden
Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa secara
langsung oleh mahasiswa secara demokratis.
4. Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa, selanjutnya
disingkat KPUM, adalah lembaga Penyelenggara Pemilu
yang bersifat tetap, dan mandiri yang bertugas
melaksanakan Pemilu.
5. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS,
adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara.
6. Badan Pengawas Pemilu, selanjutnya disingkat Bawaslu,
adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bertugas
mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh
Universitas Lancang kuning.

BAB II
ASAS PENYELENGGARA PEMILU

Pasal 2

Penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas:


a. mandiri;
b. jujur;
c. adil;
d. kepastian hukum;
e. tertib;
f. kepentingan umum;
g. keterbukaan;
h. proporsionalitas;
i. profesionalitas;
j. akuntabilitas;
k. efisiensi; dan
l. efektivitas.

BAB III
KPUM

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 3

(1) Wilayah kerja KPUM meliputi Universitas Lancang


Kuning.
(2) KPUM menjalankan tugasnya secara berkesinambungan.
(3) Dalam menyelenggarakan Pemilu, KPUM bebas dari
pengaruh pihak mana pun berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan wewenangnya.

Bagian Kedua
Kedudukan, dan Keanggotaan
Pasal 4

KPUM berkedudukan di Universitas Lancang Kuning

Pasal 5

(1) Jumlah anggota:


a. KPUM sebanyak 9 (sembilan) orang;
(2) Keanggotaan KPUM, terdiri atas seorang ketua dan
dibantu dua orang Wakil Ketua merangkap Sekretaris
dan Bendahara.
(3) Ketua KPUM dipilih dari Musyawarah pengurus DPM
berdasarkan uji kelayakan dan kemampuan.

(4) Masa keanggotaan KPUM1 (satu) tahun terhitung sejak


pengucapan sumpah/janji.

(5) Sebelum berakhirnya masa keanggotaan KPUM


sebagaimana dimaksud pada ayat (5), calon anggota
KPUM, yang baru harus sudah diajukan dengan
memperhatikan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

Pasal 6

(1) Ketua KPUM mempunyai tugas:


a. memimpin rapat pleno dan seluruh kegiatan KPUM

b. bertindak untuk dan atas nama KPUM ke luar dan ke


dalam;
c. memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan
kegiatan KPUM; dan

d. menandatangani seluruh peraturan dan


keputusan KPUM;
e. Membentuk anggota KPPS;
Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban

Paragraf 1
KPUM

Pasal 7

(1) Tugas dan wewenang KPUM dalam penyelenggaraan


Pemilu Presiden Mahasiswa meliputi:
a. merencanakan program dan anggaran serta
menetapkan jadwal;
b. menyusun dan menetapkan tata kerja KPUM

c. menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk


setiap tahapan Pemilu setelah terlebih dahulu
berkonsultasi dengan DPM dan Pemerintah;
d. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan
mengendalikan semua tahapan Pemilu;
e. menerima daftar pemilih dari Pihak Universitas dan
fakultas;
f. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data
Mahasiswa yang disiapkan dan menetapkannya
sebagai daftar pemilih;
g. menetapkan peserta Pemilu;

h. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi


penghitungan suara;
g. membuat berita acara penghitungan suara serta
wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu
dan Bawaslu;

h. menerbitkan keputusan KPUM untuk mengesahkan


hasil Pemilu dan mengumumkannya;
i. menetapkan dan mengumumkan perolehan
j. mengumumkan calon Presiden Mahasiswa dan
Wakil Presiden Mahasiswa terpilih dan membuat
berita acaranya;
k. menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan
dan pendistribusian perlengkapan;
l. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi
Bawaslu atas temuan dan laporan adanya dugaan
pelanggaranPemilu;
m. mengenakan sanksi administratif dan/atau
menonaktifkan sementara anggota KPUM yang
terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan
terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang
sedang berlangsung berdasarkan rekomendasi
Bawaslu dan/atau ketentuan peraturan perundang-
undangan;

n. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu


dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan
wewenangKPUM kepada mahasiswa;-
o. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap
tahapan penyelenggaraan Pemilu; dan
p. melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat
Persyaratan

Pasal 8

Syarat untuk menjadi calon anggota KPUM adalah:


a. Mahasiswa Aktif Universitas Lancang Kuning;
b. setia kepada Undang-Undang Dasar Keluarga
Mahasiswa Universitas Lancang kuning;
c. mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur, dan
adil;
d. memiliki pengetahuan dan keahlian yang berkaitan
dengan penyelenggaraan Pemilu; ;
e. bersedia bekerja penuh waktu;
f. bersedia tidak menduduki jabatan Ukm,UKK dan
jabatan di pemerintahan kampus selama masa
keanggotaan apabila terpilih; dan

Bagian Kelima
Pengangkatan dan Pemberhentian

Paragraf 1
KPUM

Pasal 9

(1) Dewan Perwakilan Mahasiswamelakukan seleksi untuk


menetapkan anggota KPUM.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, DPM dapat dibantu
oleh atau berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki
kompetensi pada bidang yang diperlukan.
(3) Untuk memilih anggota KPUM,DPM melakukan
tahapan kegiatan:
a. mengumumkan pendaftaran calon anggota KPUM;

b. menerima pendaftaran bakal calon anggota KPUM;


c. melakukan penelitian administrasi bakal calon
anggota KPUM;

d. mengumumkan hasil penelitian administrasi bakal


calon anggota KPUM;
e. melakukan seleksi tertulis dengan materi utama
pengetahuan mengenai Pemilu;
f. mengumumkan nama daftar bakal calon anggota
KPUM yang lulus seleksi tertulis;
g. melakukan wawancara dengan materi
penyelenggaraan Pemilu;
h. menetapkan 9 (Sembilan) nama anggota KPUM
dalam rapat pleno; dan
i. menyampaikan 9 (Sembilan) nama anggotaKPUM
kepada Presiden Mahasiswa.
j. Pengesahan anggota KPUM terpilih ditetapkan
dengan Surat KeputusanPresiden Mahasiswa.

k. Apabila Presiden Mahasiswa berhalangan atau tidak


aktif maka Pengesahan anggota KPUM terpilih
ditetapkan dengan Surat Keputusan DPM;

Paragraf 2
Sumpah/Janji

Pasal 10

(1) Pelantikan anggota KPUM dilakukan oleh Presiden.


(2) Jika Presiden berhalangan tetap atau tidak aktif maka
Pelantikan anggota KPUM dilakukan oleh DPM.

Pasal 11

(1) Sebelum menjalankan tugas, anggota KPUM


mengucapkan sumpah/janji.
(2) Sumpah/janji anggota KPUM sebagai berikut:
“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji:
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya
sebagai anggota KPUM.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang
akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan
cermat demi suksesnya Pemilu Presiden Mahasiswa dan
Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning.
Paragraf 3
Pemberhentian

Pasal 12

(1) Anggota KPUM berhenti antarwaktu karena:


a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri dengan alasan yang dapat
diterima;

c. berhalangan tetap lainnya; atau


d. diberhentikan dengan tidak hormat.

(2) Anggota KPUM diberhentikan dengan tidak hormat


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d apabila:
a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota KPUM;
b. melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode
etik;
c. tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugas
dan kewajibannya selama 3 (tiga) kali berturut-turut
tanpa alasan yang jelas; atau
d. melakukan perbuatan yang terbukti menghambat
KPUM dalam mengambil keputusan dan penetapan
sebagaimana ketentuan peraturan perundang-
undangan.

(3) Anggota KPUM yang mengundurkan diri dengan alasan


yang tidak dapat diterima dan diberhentikan dengan
tidak hormat.
(4) Pemberhentian anggota yang telah memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilakukan dengan ketentuan:
a. anggota KPUM oleh Presiden Mahasiswa;
b. anggota KPUMOleh Dewan Perwakilan Mahasiswa.
(5) Penggantian antarwaktu anggota KPUM yang berhenti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
ketentuan:
a. anggota KPUM digantikan oleh calon anggota KPUM
urutan peringkat berikutnya dari hasil pemilihan
yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa;

Bagian Keenam
Mekanisme Pengambilan Keputusan

Pasal 13

Pengambilan keputusan KPUM, dilakukan dalam rapat pleno.

Pasal 14

(1) Jenis rapat pleno sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13


adalah:
a. rapat pleno tertutup; dan
b. rapat pleno terbuka.
(2) Rekapitulasi penghitungan suara dan penetapan hasil
Pemilu dilakukan oleh KPUM dalam rapat pleno
terbuka.

Pasal 15

(1) Rapat pleno KPUM sah apabila dihadiri oleh sekurang-


kurangnya 5 (lima) orang anggota KPUM yang dibuktikan
dengan daftar hadir.
(2) Keputusan rapat pleno KPUM sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota KPUM
yang hadir.
(3) Dalam hal tidak tercapai persetujuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), keputusan rapat pleno KPUM
diambil berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 16

(1) Dalam hal tidak tercapai kuorum, khusus rapat pleno


KPUM untuk menetapkan hasil Pemilu ditunda selama
15 (lima belas) Menit.
(2) Dalam hal rapat pleno telah ditunda sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan tetap tidak tercapai kuorum,
rapat pleno dilanjutkan tanpa memperhatikan kuorum.

(3) Khusus rapat pleno KPUM untuk menetapkan hasil


Pemilu tidak dilakukan pemungutan suara.

Pasal 17

(1) Undangan dan agenda rapat pleno KPUM disampaikan


paling lambat3 (tiga) hari sebelumnya.
(2) Rapat pleno dipimpin oleh Ketua KPUM.
(3) Apabila ketua berhalangan, dipimpin oleh salah satu
wakil ketua yang dipilih secara aklamasi.

Pasal 18

(1) Ketua wajib menandatangani penetapan hasil Pemilu


yang diputuskan dalam rapat pleno dalam waktu paling
lama 2 (dua) hari.
(2) Dalam hal penetapan hasil Pemilu tidak ditandatangani
ketua dalam waktu 2 (dua) hari sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), salah satu Wakil ketua menandatangani
penetapan hasil Pemilu.

(3) Dalam hal tidak ada anggota KPUMyang


menandatangani penetapan hasil Pemilu, dengan
sendirinya hasil Pemilu dinyatakan sah dan berlaku.

Bagian Ketujuh

Pertanggungjawaban

Pasal 19
(1) Dalam menjalankan tugasnya, KPUM:
a. dalam hal penyelenggaraan seluruh tahapan Pemilu
dan tugas lainnya memberikan laporan
kepadaDewan Perwakilan Mahasiswa dan
Pemerintah.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
disampaikan secara periodik dalam setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditembuskan kepada Bawaslu.

BAB IV

BAWASLU

Bagian Kesatu

UMUM

Pasal 20

(1) Wilayah kerja Bawaslu meliputi Universitas Lancang


Kuning.
(2) Bawaslu menjalankan tugasnya secara
berkesinambungan.
(3) Dalam mengawas Pemilu, Bawaslu bebas dari pengaruh
pihak mana pun berkaitan dengan pelaksanaan tugas
dan wewenangnya.
Bagian Kedua
Kedudukan, dan Keanggotaan
Pasal 21

KPUM berkedudukan di Universitas Lancang Kuning

Pasal 22

(1) Jumlah anggota:


a. Bawaslu sebanyak 9 (sembilan) orang;
(2) Keanggotaan Bawaslu, terdiri atas seorang ketua dan
dibantu dua orang Wakil Ketua merangkap Sekretaris
dan Bendahara.
(3) Ketua Bawaslu dipilih dari Musyawarah pengurus DPM
berdasarkan uji kelayakan dan kemampuan.

(4) Masa keanggotaan Bawaslu 1 (satu) tahun terhitung


sejak pengucapan sumpah/janji.

(5) Sebelum berakhirnya masa keanggotaan KPUM


sebagaimana dimaksud pada ayat (4), calon anggota
KPUM, yang baru harus sudah diajukan dengan
memperhatikan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
Bagian Ketiga

Tugas, Wewenang, dan Kewajiban


Badan Pengawas Pemilu
Pasal 23

(1) Bawaslu menyusun standar tata laksana kerja


pengawasan tahapan penyelenggaraan Pemilu sebagai
pedoman kerja bagi pengawas Pemilu di setiap Fakultas.
(2) Bawaslu bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu
dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran
untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.

(3) Tugas Bawaslu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


meliputi:

a. mengawasi persiapan penyelenggaraan Pemilu yang


terdiri atas:
1. perencanaan dan penetapan jadwal tahapan
Pemilu;

2. perencanaan pengadaan logistik oleh Bawaslu;


3. sosialisasi penyelenggaraan Pemilu; dan
4. pelaksanaan tugas pengawasan lain yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan
Pemilu yang terdiri atas:
1. pemutakhiran data pemilih dan penetapan
daftar pemilih tetap;
2. penetapan peserta Pemilu;
3. proses pencalonan sampai dengan penetapan
pasangan calon presiden mahasiswa dan wakil
presiden mahasiswa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
4. pelaksanaan kampanye;
5. pengadaan logistik Pemilu dan
pendistribusiannya;
6. pelaksanaan pemungutan suara dan
penghitungan suara hasil Pemilu;
7. pergerakan surat suara, berita acara
penghitungan suara
8. proses rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara;
9. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan
suara ulang, Pemilu lanjutan, dan Pemilu
susulan;
10. pelaksanaan putusan MKM terkait dengan
Pemilu;
11. proses penetapan hasil Pemilu.
12. mengawasi atas pelaksanaan putusan
pelanggaran Pemilu;
13. evaluasi pengawasan Pemilu;
14. menyusun laporan hasil pengawasan
penyelenggaraan Pemilu; dan
15. melaksanakan tugas lain yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud


pada ayat (2), Bawaslu berwenang:
a. menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Pemilu;
b. menerima laporan adanya dugaan pelanggaran
administrasi Pemilu dan mengkaji laporan dan
temuan, serta merekomendasikannya kepada yang
berwenang;
c. melaksanakan wewenang lain yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Tata cara dan mekanisme penyelesaian pelanggaran
administrasi Pemilu dan sengketa Pemilu sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) huruf b dan huruf c diatur
dalam undang-undang yang mengatur Pemilu.

Pasal 24

Bawaslu berkewajiban:
a. bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan
tugas dan wewenangnya;
b. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas Pengawas Pemilu pada semua
tingkatan;
c. menerima dan menindaklanjuti laporan yang
berkaitan dengan dugaan adanya pelanggaran
terhadap pelaksanaan peraturan perundang-
undangan mengenai Pemilu;
d. Menyampaikan laporan hasil pengawasan
kepadaPresiden Mahasiswa, Dewan Perwakilan
Mahasiswa, dan KPUM sesuai dengan kebutuhan;
dan
e. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat
Persyaratan

Pasal 25

Syarat untuk menjadi calon anggota Bawaslu adalah:


a. Mahasiswa Aktif Universitas Lancang Kuning;
b. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara,
Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa
Universitas Lancang kuning;
c. mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur, dan
adil;
d. memiliki pengetahuan dan keahlian yang berkaitan
dengan penyelenggaraan Pemilu;
e. bersedia bekerja penuh waktu;
f. bersedia tidak menduduki jabatan UKM,UKK dan
jabatan di pemerintahan kampus selama masa
keanggotaan apabila terpilih; dan
Bagian Kelima
Pengangkatan dan Pemberhentian

Paragraf 1
Bawaslu

Pasal 26

DPM melakukan Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal


9 selain menyeleksi calon anggota KPUM juga menyeleksi
calon anggota Bawaslu pada saat bersamaan.

Pasal 27

(1) Dewan Perwakilan Mahasiswamelakukan seleksi untuk


menetapkan anggota Bawaslu.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, DPM dapat dibantu
oleh atau berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki
kompetensi pada bidang yang diperlukan.
(3) Untuk memilih anggota Bawaslu, DPM melakukan
tahapan kegiatan:

a. mengumumkan pendaftaran calon anggota Bawaslu


b. menerima pendaftaran bakal calon anggota
Bawaslu
c. melakukan penelitian administrasi bakal calon
anggota Bawaslu;

d. mengumumkan hasil penelitian administrasi bakal


calon anggota Bawaslu;
e. melakukan seleksi tertulis dengan materi utama
pengetahuan mengenai Pemilu;
f. mengumumkan nama daftar bakal calon anggota
Bawaslu yang lulus seleksi tertulis;

g. melakukan wawancara dengan materi


penyelenggaraan Pemilu;
h. menetapkan 7 (tujuh) nama anggota Bawaslu dalam
rapat pleno; dan
i. menyampaikan 7 (tujuh) nama anggotaBawaslu
kepada Presiden Mahasiswa.
j. Pengesahan anggota Bawaslu terpilih ditetapkan
dengan Surat KeputusanPresiden Mahasiswa .

k. Apabila Presiden Mahasiswa berhalangan atau tidak


aktif maka Pengesahan anggota Bawaslu terpilih
ditetapkan dengan Surat Keputusan DPM;

Paragraf 2
Sumpah/Janji
Pasal 28

(1) Pelantikan anggota KPUM dilakukan oleh Presiden.


(2) Jika Presiden berhalangan tetap atau tidak aktif maka
Pelantikan anggota KPUM dilakukan oleh DPM.

Pasal 29

(1) Sebelum menjalankan tugas, anggota Bawaslu


mengucapkan sumpah/janji.
(2) Sumpah/janji anggota Bawaslu sebagai berikut:

“Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah/berjanji:

Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya


sebagai anggota Bawaslu dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dengan
berpedoman kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Lancang Kunig;

Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang


akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan
cermat demi suksesnya Pemilu Presiden Mahasiswa dan
Wakil Presiden Mahasiswa, tegaknya demokrasi dan
keadilan, serta mengutamakan kepentingan Universitas
Lancang Kuning daripada kepentingan pribadi atau
golongan.”

Paragraf 3
Pemberhentian

Pasal 30

(1) Anggota Bawaslu berhenti antarwaktu karena:


a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri dengan alasan yang dapat
diterima;

c. berhalangan tetap lainnya; atau


d. diberhentikan dengan tidak hormat.

(2) Diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf d apabila:
a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota
Bawaslu;
b. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik;
c. tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga)
bulan secara berturut-turut tanpa alasan yang sah;

d. tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugas


dan kewajibannya selama 3 (tiga) kali berturut-turut
tanpa alasan yang dapat diterima.
(3) Pemberhentian anggota yang telah memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilakukan dengan ketentuan:
a. anggota Bawaslu oleh Presiden Mahasiswa;
b. anggotaBawaslu oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa;

(4) Penggantian antarwaktu anggota Bawaslu yang berhenti


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
ketentuan:
a. anggota Bawaslu, digantikan oleh calon anggota
Bawaslu urutan peringkat berikutnya dari hasil
seleksi yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan
Mahasiswa;

Bagian Keenam
Pertanggungjawaban dan Pelaporan

Pasal 31

(1) Dalam menjalankan tugasnya, Bawaslu:


a. dalam hal pengawasan seluruh tahapan
penyelenggaraan Pemilu dan tugas lainnya
memberikan laporan pengawasan kepada Dewan
Perwakilan Mahasiswa dan Presiden Mahasiswa.
(2) Laporan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a disampaikan secara periodik untuk setiap
tahapan penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(3) Laporan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) ditembuskan kepada KPUM.

BAB V

PERATURAN DAN KEPUTUSAN PENYELENGGARA PEMILU

Pasal 32
(1) Untuk penyelenggaraan Pemilu, KPUM membentuk
peraturan KPUM dan keputusan KPUM.
(2) Peraturan KPUM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan pelaksanaan peraturan perundang-
undangan.
(3) Peraturan KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan setelah berkonsultasi dengan DPM dan
Pemerintah.

Pasal 33

(1) Untuk pelaksanaan pengawasan Pemilu, Bawaslu


membentuk peraturan Bawaslu dan keputusan Bawaslu.

(2) Peraturan Bawaslu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


merupakan pelaksanaan peraturan perundang-
undangan.

(3) Peraturan Bawaslu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


ditetapkan setelah berkonsultasi dengan DPM dan
Pemerintah.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 33

(1) Dalam hal KPU tidak dapat menjalankan tugas , paling


lambat 7(tujuh) hari Presiden Mahasiswa dan Dewan
Perwakilan Mahasiswa mengambil langkah agar KPU
dapat melaksanakan tugasnya kembali.
(2) Dalam hal Bawaslu tidak dapat menjalankan tugas
paling lambat 7 (tujuh) hari Presiden dan Dewan
Perwakilan Mahasiswa segera mengambil langkah agar
Bawaslu dapat melaksanakan tugasnya kembali.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 34
Pada saat Undang-Undang ini diundangkan, segala kewajiban
dengan pihak lain yang belum selesai dilaksanakan oleh
KPUM dan Bawaslu tetap berlangsung dan dinyatakan tetap
berlaku menurut Undang-Undang ini.

BABVIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 35

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini.

Disahkan di Universitas Lancang Kuning


pada tanggal 31 Oktober 2018

PRESIDEN MAHASISWA,

Ttd.

ERVAN IBSAHRODAN

Diundangkan di Universitas Lancang Kuning


pada tanggal 14November 2018

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MAHASISWA


UNIVERSITAS LANCANG KUNING,

Ttd.

AMIR ARIFIN HARAHAP

Anda mungkin juga menyukai