Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN

KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN UMUM RAYA


NOMOR 1 TAHUN 2019

TENTANG :

PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA


KELUARGA MAHASISWA INSTITUT STIAMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN UMUM RAYA

Menimbang :

1. Bahwa dalam rangka mewujudkan kedaulatan


mahasiswa dalam pemerintahan Keluarga Mahasiswa
INSTITUT STIAMI yang demokratis, Pemilihan Umum
mahasiswa Presiden, Wakil Presiden mahasiswa dan anggota
Dewan Perwakilan Mahasiswa dilaksanakan secara langsung
oleh mahasiswa;
2. Bahwa pemilihan umum mahasiswa Presiden ,Wakil
Presiden dan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa
diselenggarakan secara demokratis dan beradab dengan
partisipasi mahasiswa seluas-luasnya yang dilaksanakan
berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil;
3. Bahwa undang-undang Pemilihan Umum Raya, belum dapat
mencakup segala macam teknis pelaksanaan teknis
Pemilihan Umum Raya/ Pemira
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan pelaksanaan kampanye
yang diadakan tahun-tahun sebelumnya
5. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, b, c, dan d, perlu membentuk Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Raya Institut STIAMI tentang
Pelaksanaan Pemilihan Umum Raya.
Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut STIAMI


BAB VI Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, tentang
Periodisasi Lembaga Kemahasiswaan.

2. Undang- Undang No 1 Tahun 2018 Tentang Pemilihan Umum


Raya KM Institut STIAMI Sebagiaman atas perubahan
Undang-Undang No 1 Tahun 2011 Tentang Pemilihan Umum
Raya.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

KM INSTITUT STIAMI

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Pemilihan Umum Raya KM INSTITUT STIAMI yg selanjutnya disingkat


PEMIRA KM INSTITUT STIAMI adalah pelaksanaan kedaulatan
Mahasiswa yg dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil berdasarkan UUD KM INSTITUT STIAMI.
2. Pemilih adalah anggota KM INSTITUT STIAMI.
3. Calon Presiden & Wakil Presiden mahasiswa adalah mahasiswa yang
mencalonkan diri untuk dipilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden
Badan Eksekutif Mahasiswa KM INSTITUT STIAMI dan memenuhi
persyaratan pencalonan.
4. Calon anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa KM INSTITUT STIAMI
adalah mahasiswa yang mencalonkan diri untuk dipilih menjadi anggota
Dewan Perwakilan Mahasiswa KM INSTITUT STIAMI dan memenuhi
persyaratan percalonan.

BAB II
PESERTA PEMILIHAN UMUM RAYA
Pasal 2

1. Peserta PEMIRA untuk pemilihan Presiden & Wakil Presiden mahasiswa


dibagi menjadi 2 kriteria :
a. Calon perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa)
b. Calon independen/perorangan
2. Peserta Pemilu Raya untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan
Mahasiswa dibagi menjadi 2 kriteria :
a. Calon Perwakilan FKA (Forum Komunikasi Angkatan).
b. Calon independen/perorangan.

Pasal 3
Peserta PEMIRA untuk pemilihan Presiden & Wakil presiden mahasiswa
adalah calon perwakilan yang diusulkan oleh ormawa atau gabungan
ormawa.

Pasal 4

Calon perwakilan ormawa dapat menjadi peserta PEMIRA apabila


dicalonkan oleh ormawa yang keberadaannya diakui oleh UUD KM
STIAMI.

Pasal 5

Calon independen untuk pemilihan Presiden & Wakil Presiden Mahasiswa


atas nama pribadi mencalonkan diri dan sah menurut peraturan pemilu
raya serta tidak menyimpang dari UUD KM STIAMI.
Pasal 6

Untuk dapat menjadi pasangan calon Presiden & Wakil Presiden


Mahasiswa, peserta independen/perorangan sebagaimana dimaksud pada
pasal 5 harus memenuhi syarat yaitu didukung sekurang-kurangnya 50
mahasiswa Insitut STIAMI.

Pasal 7

1. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 dibuktikan dengan


tanda tangan mahasiswa yang bersangkutan dan fotokopi Kartu Rencana
Studi aktif.
2. Seorang pendukung tidak dibolehkan memberikan dukungan kepada lebih
dari satu orang calon Presiden dan wakil presiden mahasiswa.
3. Dukungan yang diberikan kepada lebih dari satu orang calon peserta
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan batal.
4. Jadwal waktu pendaftaran peserta pemira presiden dan wakil presiden
mahasiswa ditetapkan oleh KIPUR.

Pasal 8
Forum Komunikasi Angkatan (FKA) dapat memberikan
mandat/merekomendasi sebagai Bakal Calon Anggota DPM.

Pasal 9

1. Perseorangan/Independen dapat mencalonkan diri sebagai peserta Bakal


Calon Anggota DPM.
2. Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi
peserta Pemilu setelah memenuhi persyaratan dukungan & persyaratan
umum.
Pasal 10

1. Persyaratan dukungan minimal sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat


(2) meliputi:
a. Didukung sekurang-kurangnya 25 mahasiswa Institut STIAMI.
b. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dibuktikan dengan
fotokopi Kartu Rencana Studi (KRS) dan atau Kartu Tanda Mahasiswa
(KTM).
2. Jadwal waktu pendaftaran Peserta pemilu calon anggota DPM ditetapkan
oleh KIPUR.

BAB III
SYARAT KEIKUTSERTAAN & PENDAFTARAN PESERTA
PEMILIHAN UMUM RAYA

Pasal 11
Persyaratan Umum
1. Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa & mengamalkan nilai-nilai
pancasila.
2. Terdaftar sebagai mahasiswa/i aktif Institut STIAMI.
3. Aktif beroganisasi, memiliki pengalaman menjadi ketua panitia suatu
kegiatan dan/atau pernah menjadi pengurus suatu di organisasi
mahasiswa Institut STIAMI.
4. Mempunyai visi & misi untuk kemajuan KM INSTITUT STIAMI yang di
jabarkan dengan jelas dalam program kerja.
5. Berdedikasi tinggi, jujur & bertanggung jawab.
6. Peka terhadap permasalahan yang berada di KM INSTITUT STIAMI &
mempunyai motivasi tinggi dalam memperjuangkannya.

Pasal 12
Pendaftaran sebagai Calon Peserta PEMIRA
1. Calon Peserta PEMIRA mengajukan pendaftaran untuk menjadi calon
peserta PEMIRA kepada KIPUR.
2. Jadwal waktu pendaftaran peserta pemilu ditetapkan oleh KIPUR.
3. Penyerahan kelengkapan dokumen yang dimaksud diserahkan kepada
KIPUR sesuai dengan persyaratan yang dibuat oleh KIPUR.

Pasal 13
Persyaratan Administrasi
1. Dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (3), meliputi:
a. Surat pernyataan bersedia menjadi calon Presiden & Wakil Presiden
mahasiswa KM INSTITUT STIAMI.
b. Melampirkan biodata diri lengkap.
c. Fotocopy kartu identitas (KTM, KRS terbaru, dll) yang dapat
membuktikan bahwa calon peserta adalah mahasiswa aktif INSTITUT
STIAMI.
d. Pas photo 3x4 dan 4x6 sebanyak 2 lembar.
e. Surat pernyataan atau tanda bukti lain yang sejenis dari organisasi
yang menyatakan bahwa orang yang bersangkutan adalah benar
pernah atau sedang menjadi pengurus organisasi atau ketua panitia
suatu kegiatan.

2. Dokumen pelengkap sebagaimana dimaksud pasal 12 ayat (3) untuk


calon Presiden & Wakil Presiden mahasiswa, meliputi :
a. Surat pernyataan dari ormawa yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan adalah benar calon perwakilan dari ormawa tersebut.
b. Surat pernyataan bersedia mundur dari jabatan lembaga
kemahasiswaan di KM STIAMI apabila terpilih sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden mahasiswa.

3. Dokumen pelengkap sebagaimana dimaksud pasal 12 ayat (3) untuk


calon anggota DPM, meliputi :
a. Surat pernyataan dari FKA yang menyatakan bahwa yang bersangkutan
adalah benar calon perwakilan dari FKA tersebut.
b. Surat pernyataan bersedia mundur dari jabatan lembaga
kemahasiswaan di KM STIAMI apabila terpilih menjadi anggota DPM.

Pasal 14
Verifikasi Calon Peserta PEMIRA
1. KIPUR melakukan verifikasi terhadap kelengkapan serta keabsahan
berkas persyaratan calon peserta PEMIRA.
2. Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus selesai
dilaksanakan paling lambat 1X24 Jam setelah batas akhir pendaftaran
peserta PEMIRA.

Pasal 15
Penetapan sebagai peserta PEMIRA
1. Calon Peserta PEMIRA yang lulus verifikasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ditetapkan sebagai Peserta PEMIRA oleh KIPUR.
2. Penetapan Peserta PEMIRA dilakukan dalam rapat pleno KIPUR.
3. Penetapan nomor urut peserta PEMIRA dilakukan secara terbuka dalam
rapat pleno KIPUR dan dihadiri oleh seluruh peserta PEMIRA.
4. Hasil penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
diumumkan oleh KIPUR.

Pasal 16
1. Apabila calon Peserta PEMIRA ditolak karena tidak dapat memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, penolakan
diberitahukan secara tertulis kepada orang yang bersangkutan disertai
dengan alasan-alasan yang jelas.

BAB IV
KAMPANYE PEMILU RAYA
Pasal 17
1. Dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya dilaksanakan kampanye
PEMIRA berdasarkan prinsip tanggung jawab dan merupakan bagian
pendidikan politik mahasiswa.
Pasal 18
Materi Kampanye
1. Materi kampanye Pemilu Raya meliputi visi, misi, dan program calon
yang disampaikan oleh peserta PEMIRA.
2. Materi kampanye harus disebarluaskan kepada mahasiswa dalam bentuk
selembaran, Poster, banner/spanduk selama masa kampanye
berlangsung.

Pasal 19
Metode Kampanye
Kampanye PEMIRA dapat dilakukan melalui :
1. Pertemuan terbatas dan tatap muka.
2. Penyebaran bahan kampanye kepada mahasiswa.
3. Pemasangan alat peraga di tempat yang di tentukan sesuai aturan.
4. Rapat umum Terbuka.
5.Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan
peraturan.

Pasal 20
Waktu Pelaksaan kampanye PEMIRA diatur selanjutnya oleh KIPUR.

Pasal 21
LARANGAN KAMPANYE
Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang :
1. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan KM STIAMI.
2. Menghina agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau peserta PEMIRA
yang lain.
3. Menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun kelompok
mahasiswa.
4. Mengganggu ketertiban umum.
5. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota
mahasiswa, dan/atau peserta Pemilu Raya yang lain.
6. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga peserta PEMIRA.
7. Menggunakan fasilitas kampus atau tempat ibadah dilingkungan
Kampus.
8. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilik
hak suara.
9. Mengikut sertakan anggota KIPUR, pengurus/anggota organisasi
eksternal yang tidak berkepentingan.

Pasal 22
Pemasangan alat peraga kampanye
Pemasangan alat peraga kampanye harus memenuhi ketentuan
diantaranya:
1. Dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan,
dan keindahan kampus atau kawasan setempat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Pemasangan alat peraga kampanye yang berkaitan dengan area
fasilitas pendidikan meliputi ruang kerja karyawan, Ruang kelas serta
koridor akademik harus dengan izin pihak terkait dibuktikan dengan
surat izin yang di lampirkan kepada KIPUR dan PANWASRA.
3. Alat peraga kampanye PEMIRA harus sudah dibersihkan selambat-
lambatnya 1 hari sebelum pemungutan suara berlangsung,
Pembersihan alat peraga kampanye menjadi tangung jawab peserta
Pemira.
Pasal 23
SANKSI PELANGGARAN KAMPANYE

Sanksi pelanggaran kampanye diatur dalam Peraturan Panwasra Institut


STIAMI.

Pasal 24
Tatacara pelaksanaan pengenaan sanksi dan/atau denda kampanye Pemilu
Raya diatur selanjutnya oleh Peraturan Panwasra .

PASAL 25
DANA KAMPANYE
1. Dana kampanye Pemilihan Umum Raya menjadi tanggung jawab
masing-masing Peserta PEMIRA.
2. Dana kampanye PEMIRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersumber dari :
a. Peserta Pemilu Raya yang bersangkutan.
b. Sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain yang tidak
mengikat.
c. Dana kampanye PEMIRA sebagaimana dimana dimaksud pada ayat
(2) berupa uang, barang dan/atau jasa.
d. Dana kampanye PEMIRA sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dicatat dalam pembukuan penerimaan dan pengeluaran khusus
dana kampanye PEMIRA.
e. Pembukuan dana kampanye PEMIRA sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dimulai sejak 3 (tiga) hari setelah ditetapkan sebagai
Peserta PEMIRA dan ditutup setelah masa kampanye berakhir, yakni
1(satu) minggu sebelum penyampaian laporan penerimaan dan
pengeluaran dana kampanye pemilu kepada KIPUR.
BAB V
KELENGKAPAN PEMIRA

Pasal 26
Kertas Suara
1. Kertas suara berwarna merah untuk pemilihan Presiden dan wakil
Presiden mahasiswa yang terdiri dari :
a. Foto Pasangan Calon Presma dan Wapresma
b. Nama lengkap Pasangan Calon
c. Nomor urut Pasangan Calon
d. logo ormawa pengusung Pasangan Calon kecuali Pasangan
Independen
2. Kertas suara berwarna kuning untuk pemilihan Anggota DPM yang terdiri
dari :
a. Foto Calon anggota DPM
b. Nama lengkap Calon Anggota DPM
c. Nomor urut Calon Anggota DPM
d. Keterangan asal pendaftar ( FKA/ Independen )

Pasal 27
Teknis Pemilihan
1. Pemberian suara dalam PEMIRA dilakukan dengan cara mencoblos salah
satu peserta Pemira baik Calon Presma dan Wapresma serta Calon
Anggota DPM Institut STIAMI.
2. Pemilih hanya dapat memilih sebanyak 1 kali untuk pemilihan Presiden
Mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa bersera Pemilihan Anggota
DPM Institut STIAMI.
3. Surat suara yang dianggap tidak layak/Rusak untuk menjadi media
pemberian suara oleh KIPUR dapat digantikan oleh surat suara yang lain
yang serupa atau dianggap tidak sah.
4. Surat suara dianggap sah apabila Surat Suara ditandatangani
ketua/Anggota KIPUR.
5. Pemungutan suara dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
dengan waktu dan tempat yang ditentukan oleh KIPUR.

Pasal 28
Tempat Pemungutan Suara (TPS)
1. Pemungutan suara dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. TPS 01 :
Kampus Institut STIAMI Jakarta , Jl Pangkalan Asem No 55, Jakarta
Pusat
b. TPS 02 :
Kampus Diploma Mardani, Jl Mardani Raya Jakarta Pusat
c. TPS 03 :
Kampus Bekasi , Jl Kartini Raya No 30 , Kota Bekasi Jawa Barat
d. TPS 04 :
Kampus Pondok Cabe, Jl Cirendeu Raya No 6, Tanggerang Selatan
Banten
e. TPS 05 :
Kampus Tanjung Barat , Jl TB Simatupang No 47 Jakarta Selatan
f. TPS 06 :
Kampus Depok B , Jl Kp Ratu Jaya No 28, Cipayung Depok Jawa Barat

2. Kelengkapan Tempat Pemungutan suara terdiri dari :


a. Bilik suara
b. Kotak suara Pasangan Calon Presma dan Wapresma
c. Kotak Suara Calon Anggota DPM
d. Tinta
e. Paku Coblos
f. Petugas Relawan TPS
g. Saksi Peserta Pemira (Jika ada)
h. Meja Absensi , serta kursi

BAB VI
PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM RAYA
Pasal 31
1. KIPUR menetapkan pemenang PEMIRA untuk pemilihan pasangan calon
Presiden & Wakil Presiden mahasiswa berdasarkan hasil suara terbanyak
yang didapat dari pasangan calon Presiden & Wakil Presiden mahasiswa
tersebut.
2. Penghitungan suara dalam menentukan perolehan kursi untuk anggota
DPM didasarkan atas hasil suara terbanyak yang diperoleh masing-
masing calon Anggota DPM dengan jumlah Perolehan kursi sebanyak 20
Kursi.
Pasal 32
1. Penghitungan suara untuk Presiden & Wakil Presiden mahasiswa dan
anggota DPM dilakukan setelah TPS di tutup yang dihadiri oleh saksi
peserta PEMIRA.
2. Perhitungan suara dilakukan di TPS Masing-Masing.
Pasal 33
1. Pengumuman hasil Pemilihan Umum Raya KM INSTITUT STIAMI paling
lambat 2x24 jam setelah perhitungan di TPS dilaksanakan dan diatur
waktunya oleh KIPUR selaku penyelenggara.
Pasal 34
1. Dalam prosesnya PEMIRA diselenggarakan dengan partisipasi mahasiswa
dalam bentuk sosialisasi PEMIRA, pendidikan politik bagi pemilih, dan
survei atau jajak pendapat tentang pemilu wajib mengikuti ketentuan
yang diatur oleh KIPUR.

Pasal 35
2. Dalam hal ini KIPUR beserta jajarannya melakukan pelanggaran
dan/atau tidak melaksanakan tugas & kewajibannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, oleh karenanya DPM berhak memberi tindakan
yang dianggap perlu untuk memberikan sanksi atau peringatan kepada
yang bersangkutan.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 36
1. Apabila terdapat kekeliruan dalam peraturan ini, KIPUR akan melakukan
perbaikan dengan semestinya berdasarkan Pedoman Dasar Kegiatan
Kemahasiswaan, UUD KM INSTITUT STIAMI dan Undang-Undang No 1
Tahun 2018 Tentang Pemilihan Umum Raya.
BAB VII
Penutup
Pasal 35
1. Dengan diberlakukannya ketentuan ini maka peraturan yang mengatur
tentang Pelaksanaan Pemilihan Umum Raya atau yang serupa
dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Hal-hal yang belum diatur didalam tata tertib ini akan diatur lebih lanjut
dalam ketentuan lain.
3. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada hari, tanggal : Senin, 6 Mei 2019
Pukul : 13.40 WIB

KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN UMUM RAYA 2019


KELUARGA MAHASISWA INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN
STIAMI
Ketua,

Elisabeth Septianti Dwi

Komisioner,

Ayu Syafira

Sekretaris,
Chusnul Chotimah

Anda mungkin juga menyukai