UMUM
KEPRESMA MM-USAKTI
2017-2018
Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol,Jakarta Barat, 11440, Gedung C Lantai 1, Kampus A, Universitas Trisakti
KETETAPAN
NO. : 001/TAP/KPU-MMUT/XVI/03/2018
TENTANG
JUKLAK-JUKNIS
BAB I
KETENTUAN UMUM
1. PENGERTIAN
2. ASAS
3. SIFAT
a. Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah calon kandidat yang diusulkan oleh
tim kandidat yang bersangkutan.
b. Pendaftaran Pasangan calon kandidat oleh Tim kandidat dilakukan setelah memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh ketetapan Juklak-Juknis ini kepada KPU.
c. Pasangan calon kandidat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diusulkan
oleh Tim kandidat setelah mendapatkan rekomendasi dari Parlemen Fakultas dan
masing-masing fakultas pasangan calon tersebut.
9. Calon kandidat Presiden dan Wakil Presiden MM-USAKTI adalah mahasiswa aktif
dengan jumlah SKS yang telah diselesaikan minimal 100 SKS.
11. Calon Presiden dan Wakil Presiden tidak diperbolehkan menjabat lebih dari 2 kali
berturut-turut.
12. Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, serta Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti.
14. Calon kandidat presiden dan wakil presiden mahasiswa MM-USAKTI sudah
memiliki pengalaman berorganisasi dan sudah pernah menjabat di dalam
struktural organisasi Mahasiswa Universitas Trisakti selama 2 periode yang
berbeda.
15. Calon kandidat presiden dan wakil presiden mahasiswa MM-USAKTI telah
mengikuti LKMM-TD, LKMM-TM dan LKMM-TL, kecuali untuk
jurusan/fakultas yang tidak menyelenggarakan LKMM-TD di periode pasangan
calon.
1. Calon Presiden dan Wakil Presiden harus melakukan pendaftaran dan mengisi
Formulir Pendaftaran yang telah ditentukan oleh KPU dengan selengkap-
lengkapnya.
2. Lampiran yang wajib dipenuhi oleh calon Presiden dan calon Wakil Presiden
adalah sebagai berikut:
• Surat Keterangan Kesehatan dan Bebas Narkoba dari Pusat Medis Trisakti
(PMT).
• Surat Keterangan Kelakuan Baik dari pihak Kepolisian.
• Transkrip nilai asli masing-masing pasangan calon yang sudah dilegalisasi oleh
pihak Fakultas (IPK ≥ 2.85 dan calon adalah mahasiswa aktif dengan jumlah
SKS yang telah diselesaikan minimal 100 SKS).
• Fotocopy sertifikat/surat keterangan resmi telah mengikuti LKMM-TD,
LKMM-TM dan LKMM-TL, kecuali untuk jurusan/fakultas yang tidak
menyelenggarakan LKMM-TD di periode pasangan calon.
• Surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri sebagai Pasangan Calon, dan
ditanda tangani oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang
bersangkutan.
• Surat pernyataan pengunduran diri bagi calon yang masih menjabat dalam
struktural Organisasi Mahasiswa MM-USAKTI, ditanda tangani diatas
materai 6000.
3. Pendaftar calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus memenuhi persyaratan
kelengkapan administrasi kepada KPU sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
BAB III
HAK MEMILIH
Seluruh mahasiswa aktif dalam Masyarakat Mahasiswa
Universitas Trisakti sebagai pemilih mempunyai hak untuk
memilih yang mengacu pada Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Masyarakat Mahasiswa
Universitas Trisakti, kecuali untuk hal lain yang ditentukan
Undang-Undang ataupun Juklak Juknis.
• Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
3. Seorang Mahasiswa Universitas Trisakti yang telah terdaftar dalam daftar pemilih
ternyata tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat
menggunakan hak memilihnya.
BAB IV
A. Bagian Pertama
KETENTUAN UMUM
a. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dilaksanakan oleh KPU.
b. KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Panitia peIaksana Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden Mahasiswa yang dibentuk oleh Kongres Mahasiswa.
c. KPPS adalah Kelompok Panitia Pemungutan Suara dibentuk oleh KPU sesuai dengan
fakultas masing-masing.
B. Bagian Kedua
a. Keanggotaan
1. Keanggotaan KPU terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, dibantu seorang
wakil ketua merangkap anggota, dan para anggota.
2. Ketua dan Wakil Ketua KPU dipilih oleh anggota.
b. Perangkat Pelaksanaan
c. Syarat Keanggotaan
1. Mahasiswa aktif.
1. CaIon anggota KPU diusulkan atau direkomendasikan oleh koordinator atau ketua
Parlemen Mahasiswa tingkat Fakultas untuk mendapat persetujuan Kongres
Mahasiswa untuk disahkan sebagai anggota KPU.
2. Calon anggota KPU yang diusulkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebanyak 4 (empat) orang dan setiap Fakultas masing-masing.
3. Penetapan keanggotaan KPU dilakukan oleh:
Tugas dan Wewenang KPU dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
adalah:
1. Merencanakan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
10. Melaksanakan Tugas dan Wewenang lain yang diatur oleh Undang - Undang
Pemilu Raya.
f. Kewajiban Anggota
KPU berkewajiban:
1. Memperlakukan pasangan calon secara adil dan setara guna menyukseskan Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
2. Menetapkan Standarisasi serta kebutuhan barang dan jasa yang berkaitan dengan
pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
3. Memelihara arsip dan dokumen Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
serta mengelola barang inventaris KPU berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
4. Menyampailkan informasi kegiatan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa kepada Masyarakat Mahasiswa.
5. Melaporkan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
kepada Kongres Mahasiswa selambat-lambatnya I (satu) minggu sesudah
pengucapan sumpah atau janji Presiden dan Wakil Presiden.
g. Pemberhentian Anggota
• Meninggal dunia;
• Mengundurkan diri;
• Melanggar sumpah/janji;
h. Kode Etik
Untuk menjaga kemandirian, integnitas, dan kredibilitas, KPU menyusun kode etik
yang bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh KPU.
1. Untuk memeriksa pengaduan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh
anggota KPU, dibentuk Dewan Kehormatan KPU yang bersifat ad-hoc.
2. Keanggotaan Dewan Kehormatan KPU sebanyak 3 (tiga) orang terdiri atas seorang
ketua dan anggota-anggota yang dipilih oleh anggota KPU.
3. Dewan Kehormatan KPU merekomendasikan tindak lanjut hasil pemeriksaannya
kepada KPU.
4. Mekanisme kerja Dewan Kehormatan KPU ditetapkan oleh KPU.
i. Sumber Dana
Keuangan KPU bersumber dan Anggaran Dana Kegiatan Mahasiswa serta Bantuan
Universitas Trisakti.
j. Sumpah Anggota
C. Bagian Ketiga
5. KPPS berkewajiban membuat berita acara pemungutan dan perhitungan suara serta
membuat sertifikat hasil perhitungan suara untuk disampaikan kepada KPU.
D. Bagian Keempat
a. Pengadaan dan Distribusi Pelengkapan Pelaksanaan Pemilihan Umum
b. Surat Suara
3. Secara periodik surat suara yang telah selesai dicetak dan diverifikasi, yang sudah
dikirim dan atau yang masih tersimpan, dibuatkan berita acara yang ditanda
tangani oleh pihak percetakan dan petugas KPU serta pihak keamanan.
4. KPU menempatkan petugas KPU di lokasi pencetakan surat suara untuk menjadi
saksi dalam setiap pembuatan berita acara verifikasi dan pengiriman surat-surat
pada perusahaan pencetakan.
5. KPU mengawasi dan mengamankan desain, film separasi, dan plat cetak yang
digunakan untuk membuat surat suara, sebelum dan sesudah digunakan serta
menyegel dan menyimpannya.
3. Surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan Pemilu harus sudah diterima KPU
selambat-lambatnya 2 hari sebelum pemungutan suara.
4. Tata cara dan teknis pendistribusian surat suara sampai di KPPS ditetapkan dengan
keputusan KPU.
BAB V
PENDAFTARAN PEMILIH
A. Peserta Pemilu
C. Hak Memilih
2. Pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih hanya dapat menggunakan hak
pilihnya pada TPS yang sudah ditetapkan.
D. Daftar Pemilih
BAB VI
A. Mekanisme Pencalonan
Calon Presiden dan Wakil Presiden mahasiswa diusulkan
oleh tim kandidat setelah mendapatkan rekomendasi dan
Parlemen Fakultas masing-masing.
1. Calon Presiden dan/atau Calon Wakil Presiden Mahasiswa yang telah diusulkan
dalam satu pasangan oleh Tim Kandidat tidak boleh dicalonkan lagi oleh Tim
Iainnya.
2. Tim mendaftarkan Pasangan Calon yang memenuhi ketentuan sebagaimana dalam
Pasal 25 ayat 3 dan 4.
B. Kelengkapan
5. Surat pernyataan mengundurkan diri bagi calon yang masih menjabat dalam
struktural organisasi mahasiswa MM-USAKTI maupun luar;
6. Naskah visi, misi, dan program dan Pasangan Calon secara tertulis.
2. Masa pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh KPU.
3. Tim Kandidat dilarang menarik calonnya dan/atau Pasangan Calon, atau salah
seorang dan Pasangan Calon dilarang mengundurkan dan terhitung sejak
ditetapkan sebagai Pasangan Calon oleh KPU kecuali dengan alasan yang dapat
diterima oleh KPU.
4. Apabila Tim Kandidat menarik calonnya dan/atau Pasangan Calon dan/atau salah
seorang dan Pasangan Calon mengundurkan diri sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Tim Kampanye yang mencalonkan tidak dapat mengusulkan calon pengganti.
5. Apabila calon dan/atau Pasangan calon berhalangan tetap, sejak penetapan calon
sampai pada saat dimulainya hari kampanye maupun tahapan-tahapan
pelaksanaan Pemilu lainnya, Pasangan calon yang berhalangan tetap tidak dapat
diganti dan dinyatakan gugur oleh KPU.
6. Dalam hal Pasangan Calon yang berhalangan tetap dan telah dinyatakan gugur dan
masih terdapat dua Pasangan Calon atau lebih, tahapan pelaksanaan Pemilu
dilanjutkan dan Pasangan Calon yang berhalangan tetap tidak dapat diganti serta
telah dinyatakan gugur sebagaimana pada ayat 1 (satu) dan tidak dapat diikut
sertakan dalam tahapan pelaksanaan Pemilu selanjutnya.
7. Apabila calon hanya ada 1 pasangan calon maka akan dilakukan musyawarah besar
yang diajukan kepada Kongres sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan
selanjutnya keputusan akan diambil oleh KPU setelah mempertimbangkan hasil
musyawarah besar
BAB VII
KAMPANYE
A. Bagian Pertama
a. Mekanisme Pelaksanaan
6. Rapat Umum;
7. Debat publik/debat terbuka antar calon yang difasilitasi oleh KPU; dan
13. Ketentuan lebih lanjut tentang kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh KPU.
c. Media Pelaksanaan
1. Media cetak dan media elektronik memberikan kesempatan yang sama kepada
Pasangan Calon untuk menyampaikan tema dan metode kampanye.
2. Media elektronik dan media cetak wajib memberikan kesempatan yang sama
kepada Pasangan Calon untuk memasang iklan Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden dalam rangka kampanye.
3. Penggunaan fasilitas umum dalam Iingkup Universitas Trisakti ditetapkan oleh
KPU setelah berkoordinasi dengan pihak Universitas Trisakti bidang terkait.
4. Sebagaimana pada ayat 3 (tiga) KPU memberikan kesempatan yang sama
kepada semua pasangan calon.
5. Semua yang hadir dalam pertemuan terbatas atau rapat umum yang diadakan
oleh Pasangan Calon hanya dibenarkan membawa atau menggunakan tanda
gambar dan/atau atribut Pasangan Calon yang bersangkutan.
6. KPU berkoordinasi dengan pihak Universitas Trisakti bidang terkait untuk
menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye.
10. Ketentuan Iebih lanjut tentang pelaksanaan ketentuan pasal ini ditetapkan oleh
KPU.
d. Batasan Pelaksanaan
• Pihak rektorat, pihak dekanat serta pihak yang tidak terdaftar sebagai
pemilih.
• Ketua/Ketua Komisi dan anggota Kongres Mahasiswa MM-USAKTI
periode berjalan.
• Presiden/Wakil Presiden Mahasiswa MM-USAKTI beserta jajaran
departemen Kabinet periode berjalan.
• Ketua/Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas periode
berjalan.
• Ketua/Wakil Ketua dan anggota Parlemen periode berjalan.
• Ketua/Wakil Ketua, KPU dan anggota KPU dan Panwaslu periode berjalan.
e. Sanksi Pelaksanaan
B. Bagian Kedua
a. Dana Kampanye
BAB VIII
A. Bagian Pertama
PEMUNGUTAN SUARA
a. Jadwal
Hari, tanggal dan waktu pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa ditetapkan oleh KPU.
b. Mekanisme
3. Jumlah, bentuk, ukuran dan warna surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan oleh KPU.
1. Jumlah surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3) dicetak sama
dengan jumlah pemilih dan ditambah 2,5% (dua setengah persen) dan jumlah
pemilih.
2. Tambahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai
cadangan di setiap TPS untuk mengganti surat suara yang rusak.
3. Penggunaan tambahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibuatkan berita acaranya.
4. Format berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh KPU.
Pemberian suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilakukan dengan
mencoblos salah satu Pasangan Calon dalam surat suara.
e. Pemungutan Suara
1. Untuk keperluan pemungutan suara dalam Pemilu Presiden dan wakil Presiden
disediakan kotak suara sebagai tempat surat suara yang digunakan oleh
pemilih.
2. Jumlah, bahan, bentuk, ukuran, dan warna kotak suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh KPU.
f. Pemberian Suara
Pemberian suara di TPS yang telah ditentukan pada hari pemungutan suara.
g. Tugas KPPS
2. Kegiatan KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat Pasangan Calon,
Pengawas Pemilu dan Mahasiswa.
1. Pemilih yang telah memberikan suara di TPS diberi tanda khusus oleh KPPS.
2. Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh KPU.
1. Suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dinyatakan sah apabila:
3. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat satu
Pasangan Calon atau
4. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor,
foto dan nama Pasangan Calon yang ditentukan, atau
5. Tanda coblos Iebih dan satu, tetapi masih di dalam salah satu kotak segi empat
yang memuat nomor, foto dan nama Pasangan Calon; atau
6. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat
nomor,foto dan nama Pasangan Calon.
7. Teknis pelaksanaan tentang ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diaturIebih lanjut oleh KPU.
B. Bagian Kedua
PERHITUNGAN SUARA
a. Mekanisme
7. Pasangan Calon dan Mahasiswa melalui saksi Pasangan Calon yang hadir dapat
mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS atau
apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan Pemilu Raya.
8. Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi Pasangan Calon atau mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dapat diterima, KPPS seketika itu juga
mengadakan pembetulan.
9. Segera setelah selesai penghitungan suara di TPS, KPPS membuat berita acara
dan berita acara hasil penghitungan suara yang ditandatangani oleh
koordinator KPPS atau sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota KPPS serta
dapat ditandatangani oleh saksi Pasangan Calon.
10. KPPS memberikan 1 (satu) eksemplar salinan berita acara dan sertifikat hasil
penghitungan suara kepada saksi Pasangan Calon yang hadir.
11. KPPS menyerahkan berita acara, hasil perhitungan suara, surat suara, dan alat
kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan suara kepada KPU
segera setelah selesai penghitungan suara.
12. Jika kondisi yang tidak kondusif maka perhitungan suara akan dilakukan
dalam ruangan yang dilaksanakan oleh anggota KPU dibantu oleh KPPS dan
dapat dihadiri oleh saksi paslon, dan panwaslu.
b. Rekapitulasi
4. KPU membuat berita acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang ditandatangani oleh anggota
KPU.
5. KPU menyampaikan salinan berita acara dan rekapitulasi cash penghitungan
suara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
setelah ditandatanganinya berita acara dan rekapitulasi hasil penghitungan
suara kepada:
• Kongres Mahasiswa MM-USAKTI;
• Pasangan Calon.
6. Keberatan yang diajukan oleh atau melalui Pasangan Calon terhadap proses
rekapitulasi hasil perhitungan suara, tidak menghalangi proses pelaksanaan
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
C. Bagian Ketiga
D. Bagian Keempat
1. Perhitungan suara dianggap sah dalam distrik apabila; Jumlah hasil perhitungan
suara lebih kecil atau sama dengan jumlah peserta pemilih tercatat.
2. Apabila jumlah hasil perhitungan suara memiliki lebih dari 5 % margin kesalahan
dari jumlah peserta pemilih yang tercatat sesuai dengan tempat pemilihan akan
diadakan rapat luar biasa KPU Pemilu Raya dan laporan hasil rapat dilampirkan
dalam laporan pertanggung jawaban.
BAB IX
A. Mekanisme Penetapan
a. Kongres Mahasiswa.
Apabila dalam hasil perhitungan suara terdapat lebih dan satu orang yang memiliki
jumlah persentase suara akhir sama, maka akan diadakan Pemilu lanjutan yang akan
dimusyawarahkan Iebih lanjut oleh KPU.
1. Terhadap penetapan hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dapat diajukan
keberatan hanya oleh Pasangan Calon kepada Kongres Mahasiswa dalam waktu
paling lambat 3(tiga) hari setelah penetapan hasil Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden oleh KPU.
2. Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya terhadap hasil penghitungan
suara yang mempengaruhi terpilihnya Pasangan Calon.
C. Mekanisme Pelantikan
1. Presiden dan Wakil Presiden terpilih bersumpah menurut agama, atau berjanji
dengan sungguh-sungguh dan dilantik oleh Kongres dalam sidang Kongres
sebelum berakhir masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden.
2. Pengucapan sumpah atau janji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
merupakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
3. Sumpah atau janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
sebagai berikut:
BAB X
1. Penghitungan ulang surat suara di TPS dilakukan apabila dari hasil penelitian dan
pemeriksaan terbukti terdapat satu atau lebih penyimpangan sebagai berikut:
• penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang
telah ditentukan; dan/atau
• Terjadi ketidak konsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan
surat suara yang tidak sah.
2. Penghitungan ulang surat suara dilakukan pada KPU apabila terjadi perbedaan data
jumlah suara dari seluruh TPS.
3. Penghitungan ulang surat suara dilakukan pada KPPS apabila terjadi perbedaan
data jumlah suara pada TPS.
2. Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila dan hasil penelitian dan
pemeriksaan PANWASLU terbukti terdapat satu atau Iebih dan keadaan sebagai
berikut:
BAB XI
A. Bagian Pertama
PENGAWASAN
a. Pengawas
Masa tugas Panitia Pengawas Pemilu berakhir setelah pengucapan sumpah dan
janji Presiden dan Wakil Presiden mahasiswa terpilih.
B. Bagian Kedua
PENEGAKAN HUKUM
a. Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Pemilu Presiden dan
WakilPresiden Mahasiswa
1. Pelanggaran Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa pada setiap
tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dilaporkan kepada
Pengawas Pemilu.
2. Laporan pelanggaran Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dapat
diajukan oleh:
a. Mahasiswa yang terdaftar sebagai pemilih;
f. barang bukti
4. Laporan sebagai dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Pengawas Pemilu
selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak terjadinya pelanggaran Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
5. Tata cara pelaporan lebih lanjut diatur oleh Panitia Pengawas Pemilu.
c. Penyelesaian Sengketa
A. Bagian Pertama
JENIS PELANGGARAN
a. Pelanggaran I
1. Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar
mengenai diri sendiri atau diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan
untuk pengisian daftar pemilih.
2. Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak
pilihnya dan orang yang kehilangan hak pilihnya tersebut berkeberatan.
3. Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan surat yang menurut suatu aturan
dalam undang-undang ini diperlukan untuk menjalankan suatu perbuatan
dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dengan maksud untuk digunakan
sendiri atau orang lain sebagai seolah-olah surat sah atau tidak dipalsukan.
4. Setiap orang yang dengan sengaja dan mengetahui bahwa suatu surat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah tidak sah atau dipalsukan,
menggunakannya, atau menyuruh orang lain menggunakannya sebagai surat
sah.
5. Setiap orang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan atau
dengan menggunakan kekuasaan yang ada padanya pada saat pendaftaran
pemilih menghalang-halangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih dalam
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden menurut undang-undang ini.
6. Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar
atau menggunakan surat palsu seolah-olah sebagai surat yang sah tentang
suatu hal yang diperlukan bagi persyaratan untuk menjadi Pasangan Calon.
b. Pelanggaran II
1. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kampanye di luar jadwal waktu
yang telah ditetapkan oleh KPU untuk masing-masing Pasangan Calon
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2).
2. Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan mengenai larangan
pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31.
3. Setiap pihak yang dimaksud dalam Pasal 31 yang dengan sengaja melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31.
c. Pelanggaran III
2. Setiap orang yang dengan sengaja memberi atau menjanjikan uang, materi dan
atau dengan metode lainnya kepada seseorang supaya tidak menggunakan hak
pilihnya, atau memihh Pasangan Calon tertentu, atau menggunakan hak
pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya menjadi tidak sah.
3. Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja mengaku
dirinya sebagai orang lain.
4. Setiap orang yang pada waktu pemungutan Suara dengan sengaja memberikan
suaranya lebih dari satu kali di satu atau lebih TPS.
d. Pelanggaran IV
B. Bagian kedua
SANKSI
1. Bagi pasangan calon yang melakukan pelanggaran seperti yang diatur dalam pasal
45, 46, 47, dan 48 akan dijatuhkan sanksi berupa teguran yang berbentuk surat
peringatan sebanyak 3 (tiga) kali untuk mengkarifikasikan pelanggaran yang telah
dilakukan yang mana masing-masing surat peringatan tersebut diberikan dalam
jangka waktu 1 x 24 jam dan apabila terbukti pasangan calon yang bersangkutan
melakukan pelanggaran maka dapat dijatuhi sanksi berupa pendiskualifikasian
pasangan calon tersebut dari Pemilu Raya MM-USAKTI.
• Apabila dalam waktu 1 x 24 jam setelah pemberian surat peringatan kedua maka
akan dikeluarkan surat peringatan ketiga yang berisikan pendiskualifikasian.
3. Untuk segala macam jenis pelanggaran yang terjadi di tempat pemungutan suara,
yang berwenang melakukan penindakan lebih lanjut adalah Panwaslu yang dapat
dibantu KPPS yang berada Iangsung di tempat pemungutan suara tersebut.
4. Untuk segala macam jenis pelanggaran yang belum diatur, akan dijatuhkan sanksi
sesuai dengan keputusan KPU.
5. Apabila pasangan calon yang melanggar surat perjanjian yang telah diserahkan dan
ditanda tangani diatas materai maka Fakultas pasangan calon yang melanggar
tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan calon presiden mahasiswa dan wakil
presiden mahasiswa untuk dua periode kedepan.
6. Apabila pasangan calon yang melanggar surat perjanjian yang telah diserahkan dan
ditanda tangani diatas materai maka pasangan calon beserta tim sukses tidak
diperbolehkan untuk menjabat dalam struktural organisasi mahasiswa tingkat
universitas pada periode pelanggaran tersebut dilakukan.
BAB XIII
KETENTUAN
Ditetapkan,
Tempat : Ruang Rapat Lt. 1 Kepresma MM-USAKTI,
Gedung C, Kampus A, Universitas Trisakti
Hari/ tanggal : Senin, 22 Januari 2018
Pukul : 23.15 WIB
Mengesahkan
Ketua KPU Periode 2017-2018
Raka Bisono
35