1. Latar Belakang
Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama,
serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam institusi
perguruan tinggi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan
ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika
tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan
(administrasi, perpustakaan, dan laboratorium). Sistem tata pamong (input, proses, output dan
outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik)
harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan
peraturan dan prosedur yang jelas.
Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong termasuk bagaimana kebijakan dan
strategi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola
yang kredibel dan sistem penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.
Organisasi dan sistem tata pamong yang baik (good governance) mencerminkan
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan keadilan institusi perguruan tinggi.
Dalam rangka meningkatkan displin serta menciptakan suasana akademik yang
sehat dan kondusif bagi civitas akademika dan tenaga kependidikan, STIKes Medika Nurul
Islam telah memiliki sistem, instrumen dan lembaga terkait dengan kode etik. Pada saat ini
STIKes Medika Nurul Islam telah memiliki dokumen kode etik mahasiswa, kode etik dosen,
kode etik audit (audit charter), kode etik penulisan ilmiah, serta kode etik plagiasi dan
penanganannya. Dokumen kode etik tersebut dicetak dalam bentuk buku saku dan dibagikan
kepada seluruh civitas akademika dan tenaga kependidikan untuk kepentingan sosialisasi
internal. Untuk sosialisasi eksternal, dokumen kode etik diunggah pada website STIKes Medika
Nurul Islam.
STIKes Medika Nurul Islam memiliki sistem audit internal yang menjamin kepastian
semua program yang telah direncanakan dan semua lini organisasi berfungsi dengan baik,
bukan hanya diperlukan perencanaan yang baik dan sesuai dengan ketersediaan pembiayaan
dan tenaga yang terampil, juga diperlukan pemantauan yang terencana. Untuk itu, STIKes
Medika Nurul Islam memiliki Lembaga Penjamin Mutu (LPM) yang dibentuk berdasarkan SK
Ketua STIKes Medika Nurul Islam Nomor: 351/STIKes-MNI/XIII/2017 dengan tugas pokok dan
fungsi LPM adalah menjamin mutu STIKes Medika Nurul Islam.
Pembangunan sistem penjaminan mutu STIKes Medika Nurul Islam berdasarkan
panduan DIKTI, yaitu Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMPT) berbasis kepada
penjaminan mutu internal, eksternal dan pangkalan data perguruan tinggi. Sistem penjaminan
mutu internal sebagai ujung tombak dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
sistem mutu STIKes Medika Nurul Islam dibangun dalam beberapa tahapan. Pertama,
mempersiapkan berbagai perangkat dasar termasuk lembaga penjaminan mutu (LPM) sebagai
pelaksana. Berbagai program pelatihan dan pembelajaran dilakukan dengan berbagai pihak,
diantaranya: Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), LLDIKTI Wilayah XIII Aceh, USU dan
STIKes Medika Nurul Islam.
Kedua mempersiapkan berbagai kelengkapan dasar sistem dokumentasi mutu, yaitu
dokumen akademik dan dokumen mutu. Ketiga mempersiapkan lembaga-lembaga penjaminan
mutu ditingkat STIKes dan Program studi sebagai ujung tombak pelaksanaan mutu STIKes
Medika Nurul Islam, serta keempat menyiapkan tenaga-tenaga auditor sebagai pelaksana audit
mutu. Keseluruhan aktifitas tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan lembaga-lembaga
diatas, sehingga secara keseluruhan aktifitas penjaminan mutu dapat dilaksanakan.
2. Kebijakan
Upaya untuk membangun sistem tata pamong yang baik senantiasa dilakukan oleh
STIKes Medika Nurul Islam dengan mengacu pada Statuta STIKes Medika Nurul Islam nomor
689/YPNAD/VII/2015 dengan mengacu pada perundang-undangan dan peraturan tentang
pendidikan tinggi dari Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional BAB VI Pasal 19 tentang pendidikan tinggi dan PP 60 tahun 1999, PP 17 tahun 2010.
1. Kredibel
Pelaksanaan tata pamong di STIKes Medika Nurul Islam dalam proses memilih dan
membangun sistem tata pamong yang kredibel, maka ditetapkan Standard Operating
Procedure (SOP). Berdasarkan Surat Keputusan Ketua STIKes Medika Nurul Islam Nomor
711/STIKes-MNI/VII/2013 tentang SOP proses penunjukan unsur tata pamong pada tingkat
pimpinan dan dilaksanakan melalui pemilihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
yaitu sebagai berikut:
a. Tata cara pemilihan Ketua STIKes Medika Nurul Islam
Tahap pemilihan bakal calon dan calon ketua dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yaitu:
1) Pengajuan bakal calon
Pengajuan bakal calon dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bakal calon diusulkan oleh anggota senat kepada Pimpinan Rapat Senat
secara tertutup.
b. Bakal calon dapat diajukan dalam pemilihan calon ketua jika memenuhi syarat
dan kriteria sebagai berikut:
i. Pendidikan sekurang-kurangnya Magister (S2) dan memiliki jabatan
fungsional dosen tetap pada STIKes Medika Nurul Islam.
ii. Bersedia untuk dipilih menjadi calon ketua baik yang dinyatakan secara lisan
maupun tertulis.
iii. Sehat jasmani dan rohani serta tidak pernah atau sedang tersangkut perkara
pidana atau organisasi terlarang yang dibuktikan dengan surat keterangan
yang sah.
iv. Tidak menjabat atau tidak sedang diusulkan menjadi pejabat struktural dan
fungsional pada lembaga atau instansi lain diluar STIKes Medika Nurul
Islam.
c. Setiap anggota Senat dapat mengusulkan bakal calon hanya 1 (satu) orang.
d. Bakal calon dapat berasal dari anggota Senat atau bukan anggota Senat.
e. Bakal calon yang telah diajukan selanjutnya diseleksi kelengkapan
persyaratannya oleh pemimpin rapat.
f. Bakal calon yang tidak memenuhi syarat dinyatakan gugur dan tidak dapat
diajukan ke pemilihan calon ketua.
2) Penetapan Calon Ketua
a. Apabila tidak ada satupun bakal calon yang memenuhi persyaratan
sebagaimana tersebut di atas maka pimpinan rapat dapat meminta kembali
bakal calon yang baru kepada anggota Senat.
b. Apabila bakal calon tidak dapat diajukan pada saat rapat yang sama maka
pimpinan rapat dapat memberi kesempatan kepada anggota Senat untuk
mengajukan bakal calon yang baru selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak
pemilihan pertama.
3) Pemilihan Calon Ketua
a. Pemilihan calon Ketua dapat dilakukan jika bakal calon yang memenuhi syarat
jumlahnya lebih dari 2 orang dan bila kurang dari 2 orang maka secara langsung
bakal calon menjadi calon Ketua tanpa proses pemilihan.
b. Pemilihan calon Ketua dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Pemilihan calon Ketua dilakukan dengan menulis nama calon pada surat
suara yang telah disediakan oleh sekretariat Senat.
ii. Setiap anggota Senat hanya dapat mencantumkan satu nama calon dalam
surat suara.
iii. Surat suara yang telah diisi nama calon oleh anggota Senat diserahkan
kepada pimpinan rapat.
iv. Pembukaan dan penghitungan surat suara dilakukan oleh pimpinan rapat dan
dibantu 2 (dua) orang saksi yang dipilih di hadapan peserta rapat pemilihan.
v. Hasil penghitungan suara ditulis pada papan suara dan calon yang
memperoleh suara terbanyak akan diusulkan menjadi ketua dan jika suara
terbanyak lebih dari 2 orang karena perolehan jumlah suara yang sama, maka
akan dilaksanakan pemungutan ulang suara.
vi. Apabila pengulangan pemungutan suara masih menghasilkan jumlah suara
yang sama, maka pimpinan rapat mengusulkan kedua calon terpilih tersebut
kepada yayasan untuk ditetapkan sebagai ketua.
vii. Calon Ketua yang diusulkan kepada Yayasan Payung Negeri Aceh
Darussalam sebanyak 2 orang calon
c. Selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam, calon Ketua terpilih harus
melengkapi berkas persyaratan tambahan yang telah ditentukan oleh panitia
senat.
d. Apabila dalam waktu 2 x 24 jam calon ketua tidak menyerahkan berkas yang
dimaksud maka yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri.
e. Apabila semua calon Ketua menyatakan mengundurkan diri, dinyatakan
mengundurkan diri atau ditolak oleh Yayasan, maka akan dilakukan pemilihan
kembali sesuai tahapan pemilihan.
f. Penetapan Ketua dilakukan oleh Yayasan dan ditembuskan kepada semua
anggota Senat.
b. Proses pemilihan para Wakil Ketua (Waket)
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan Wakil Ketua (Waket):
1. Diatur sesuai dengan tata kelola Organisasi dan pada tingkatan yang paling
operasional ditetapkan melalui keputusan Yayasan.
2. Unsur-unsur tata pamong dibawah STIKes Medika Nurul Islam seperti Kepala
perpustakaan, Kepala Bagian Administrasi Akademik, Kepala perpustakaan
ditetapkan oleh Ketua STIKes Medika Nurul Islam setelah memperhatikan
ketentuan berlaku.
3. Untuk unsur tata pamong yang ada di Program Studi, proses penunjukannya
diselenggarakan ditingkat Program Studi masing-masing.
4. Dalam rangka mendukung terselenggaranya kegiatan tata pamong, semua civitas
akademik berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kemendikbud dan Statuta STIKes Medika Nurul Islam. Tugas
masing-masing unsur atau struktur dalam tata pamong, hubungan kerja antar
unsur-unsur dalam tata pamong, serta berbagai peraturan akademik di lingkungan
STIKes Medika Nurul Islam telah dibuat oleh Pimpinan Institusi. Model
penunjukan unsur tata pamong serta pola hubungan yang jelas antar unsur dalam
tata pamong, maka penyelengaraan tata pamong dapat menjamin tercapainya visi
dan misi STIKes Medika Nurul Islam .
c. Proses pemilihan para Ketua Prodi
Persyaratan pengajuan calon ketua Program studi dilingkungan STIKes Medika Nurul
Islam :
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Dosen Stikes Medika Nurul Islam sesuai dengan prodi masing-masing
3) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan keterangan dokter.
4) Minimal Bergelar Magister (S2)
5) Memiliki dedikasi dan integritas yang tinggi baik moral maupun intelektual.
6) jabatan fungsional serendah-rendahnya Asisten Ahli
Mekanisme pemilihan ketua program studi :
a) Ketua Stikes Menetapkan panitia pemilihan ketua program studi
b) Panitia pemilihan melakukan seleksi bakal calon ketua prodi yang sesuai dengan
surat stikes tentang syarat pengangkatan
c) Jika bakal calon yang memenuhi syarat hanya dua orang atau kurang, maka
panitia pemilihan mengusulkan nama tersebut kepada ketua STIKes sebagai
calon Ketua Program Studi.
d) Jika bakal calon yang memenuhi syarat lebih dari 2 orang, maka panitia
pemilihan melanjutkan ke proses untuk pemungutan suara.
e) Panitia pemilihan menentukan tempat dan waktu rapat departemen yang
disepakati oleh semua dosen untuk pemungutan suara.
f) Pemungutan suara dilakukan secara bebas dan rahasia menggunakan
kertas tertutup yang telah disediakan berdasarkan daftar hadir peserta rapat.
g) Dua nama yang memiliki suara terbanyak pada pemungutan suara
ditetapkan sebagai calon Ketua Program Studi.
2. Akuntabel
Bentuk akuntabilitas penyelenggaraan, STIKes Medika Nurul Islam secara periodik
menyusun Laporan Tahunan Kinerja. Setiap tahun STIKes Medika Nurul Islam juga
menyusun anggaran dan program kerja yang melibatkan program studi serta seluruh
unsur tata pamong, menggunakan model Penganggaran Berbasis Kinerja dengan
menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) sesuai dengan SK
ketua Nomor 181/STIKes-MNI/VI/2016. Mekanisme penganggaran dilakukan melalui
tiga tahap:
1) Ketua mengadakan rapat dengan para wakil ketua dan pimpinan unit kerja di
bawahnya untuk menyusun anggaran per unit ke
2) Hasil rapat tersebut di atas dibahas dengan unsur Yayasan untuk mendapatkan
persetujuan.
3) Kemudian Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tersebut
disahkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) STIKes Medika
Nurul Islam.
Sementara itu untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas di bidang
akademik, setiap tahunnya institusi mengadakan perencanaan dan evaluasi dalam
rapat yang dihadiri oleh unsur pimpinan institusi bersama unsur terkait untuk
mengevaluasi semua kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi. Secara khusus, sesuai
dengan surat keputusan ketua STIKes Medika Nurul Islam nomor 314/ STIKes-
MNI/X/2017 tentang lembaga penjamin mutu (LPM) bertugas membantu pimpinan
institusi dan Program studi menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan sistem
penjaminan mutu internal baik akademik maupun non akademik. Akuntabilitas akademik
dicapai dengan penilaian eksternal dari Auditor Mutu Akademik dalam Program Audit
Internal Mutu Akademik (AIMA). Program audit dikoordinasikan oleh Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM) STIKes Medika Nurul Islam bersama Gugus Kendali Mutu
(GKM). Akuntabilitas dalam bidang non akademik tercermin dengan adanya kegiatan
pengembangan tenaga kependidikan dan kegiatan administrasi serta keuangan.
3. Transparan
Mekanisme prinsip tranparan, dijalankan STIKes Medika Nurul Islam dalam hal berikut:
a. Pelaksanaan program dan kegiatan rutin tahunan
b. Pelaksanaan proses belajar mengajar
c. Implementasi rencana kegiatan dan anggaran (RKA/RENOP), pencairan anggaran,
serta penggunaan dan pelaporannya.
d. Implementasi tata kelola dan tata kerja dalam melaksanakan sistem penjaminan
mutu internal
Pimpinan STIKes Medika Nurul Islam, program studi, dosen, tenaga kependidikan,
dan mahasiswa dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya berdasarkan Standard
Operating Procedure (SOP) yang berlaku di STIKes Medika Nurul Islam sesuai dengan
Surat Keputusan Ketua STIKes Medika Nurul Islam Nomor 711/STIKes-MNI/VII/2013, yaitu
mulai dari input, proses, dan output dapat memberikan informasi yang secara terbuka
sehingga dirasakan oleh semua pihak yang membutuhkannya. Untuk mendorong proses
trasnparansi dalam Pengambilan keputusan dilakukan melalui Rapat-Rapat pimpinan
yang dilakukan sekarang-kurangnya 1 kali dalam sebulan. Rapat-rapat disertai dengan
absensi dan notulen hasil rapat.
4. Tanggung jawab
Tanggung jawab dalam hal ini berarti menjalankan tupoksi yang berpedoman
kepada peraturan kode etik dosen, tendik dan mahasiswa dengan Surat Keputusan Ketua
STIKes Medika Nurul Islam nomor…….. Kode Etik yang telah ditetapkan sangat
mendukung pelaksanaan sistem yang bertanggung jawab. Hal ini dilakukan agar
dapat menumbuhkan kepercayaan orang tua/wali mahasiswa dan pengguna lulusan
terhadap STIKes Medika Nurul Islam.
5. Adil
Setiap civitas akademika mendapat perlakuan yang sama sesuai dengan standar
yang berlaku. Keadilan dalam penyelenggaraan kegiatan tata pamong dideskripsikan
dengan jelas; tugas dan kewajiban masing-masing unsur dalam tata pamong. Di samping
itu setiap unsur dalam tata pamong telah dilibatkan dalam penyusunan program kerja dan
anggaran dari setiap unit kerja. Dalam penyusunan anggaran ini, masing-masing program
studi mendapatkan alokasi dana dan proporsional sesuai dengan beban akademik.
Sistem tata kelola berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan dalam Surat
Keputusan Ketua STIKes Nomor No: 797/STIKes-MNI/VIII/2015 di dalam SK Tata Kelola
tersebut dijelaskan tugas dan kewajiban masing-masing pegawai STIKes Medika Nurul
Islam.
1. Ketua
a. Tugas Pokok
1) Memimpin dan Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
2) Membina tenaga kependidikan, tenaga administrasi dan mahasiswa.
3) Membangun kerjasama dengan instansi pemerintah, badan swasta dan
masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul, terutama menyangkut
bidang pendidikan.
b. Wewenang
1) Menentukan prioritas pekerjaan.
2) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada para wakil ketua serta para
pejabat struktural lainnya.
3) Menolak hasil pekerjaan bawahan yang tidak relevan.
4) Merekomendasikan dan menandatangani surat-surat dan dokumen sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5) Memberi penilaian dan menyetujui program kerja dari masing-masing bidang
kerja yang ada.
c. Tanggung Jawab
1) Kebenaran dan ketepatan rumusan kebijakan.
2) Kebenaran dan ketepatan rumusan sasaran.
3) Keserasian dan keterpaduan hubungan kerja.
4) Kebenaran dan kelengkapan bahan kerja.
5) Kebenaran dan ketepatan hasil kerja.
6) Kerahasiaan surat, dokumen dan data informasi.
7) Kebenaran dan kelengkapan laporan pelaksanaan tugas.
8) Kedisiplinan bawahan.
d. Uraian Tugas
1) Merumuskan kebijakan dengan persetujuan Senat STIKes Medika Nurul
Islam sebagai pedoman pelaksanaan.
2) Merumuskan sasaran yang akan dicapai dalam penyelenggaraan atau
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3) Membagi tugas kepada para wakil ketua sesuai dengan bidang tugasnya.
4) Memberi arahan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
5) Mengkoordinasi pelaksanaan tugas bawahan agar terjalin kerjasama yang
baik.
6) Membina bawahan untuk meningkatkan kemampuan dan disiplin.
7) Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan agar pelaksanaannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
8) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan untuk mengetahui
permasalahan dan penanggulangannya.
9) Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan karir.
10) Menetapkan kebijakan operasional dalam rangka pelaksanaan tridharma
perguruan tinggi
11) Menjalin dan membina kerjasama dengan instansi atau lembaga badan
Negara atau swasta serta masyarakat.
12) Membina dosen dan tenaga administrasi untuk meningkatkan
kemampuannya.
13) Menelaah peraturan perundang-undangan yang relevan dengan tugasnya
pada tiap waktu yang ditentukan.
8. Kabag Akademik
a. Fungsi
Merupakan unsur pelayanan teknis administrasi akademik yang berada
langsung di bawah Wakil Ketua I Bidang Akademik dan bertugas
mengelola keseluruhan proses akademik mahasiswa dan menyiapkan data
statistik akademik untuk evaluasi diri.
b. Tugas Pokok
Mengelola keseluruhan proses akademik mahasiswa dan menyiapkan data
statistik akademik untuk evaluasi diri.
c. Tanggung Jawab
1) Registrasi
a. Menyiapkan data dan perlengkapan regestrasi administrasi dan akademik.
b. Syarat-syarat Regestrasi
c. Mempersiapkan blangko KRS/KPRS (Kartu Pengembangan Rencana Studi).
d. Alokasi waktu daftar ulang untuk kelancaran regestrasi atau daftar ulang.
e. Koordinasi layanan kelas.
f. Rapat dengan Koordinator layanan kelas dan koordinator administrasi
Jurusan.
g. Persiapan sarana dan prasarana kelas.
h. Monitoring dan evaluasi layanan kelas.
i. Menghubungi Dosen tentang tatap muka.
j. Dimaksudkan agar kuliah berjalan dengan baik dan lancer.
k. Menyusun kalender akademik program studi mengacu pada
kalender Institusi.
l. Alokasi waktu UTS/UAS dan pembuatan jadwal (1 bulan sebelum
pelaksanaan ujian).
m. Alokasi waktu KRS, KPRS. Pembatalan kuliah agar pelaksanaan kuliah,
ujian dan pelaksanaan administrasi akademik berjalan tepat waktu.
2) Mengkoordinir pembuatan jadwal kuliah
a. Mata kuliah yang ditawarkan tiap semester ke jurusan.
b. Permohonan dosen pengasuh ke jurusan.
c. Menghimpun data dosen dari jurusan.
d. Perkiraan jumlah peserta per mata kuliah dan kapasitas ruang kuliah .
e. Pembagian kelas paralel atau per program studi.
3) Pelaksanaan Ujian Semester
a. Mengetahui Waket I.
b. Rapat panitia ujian semester dengan Waket I.
c. Menyusun jadwal ujian semester.
d. Menginventaris kebutuhan sarana dan prasarana serta ruangan ujian
semester.
e. Rekapitulasi tatap muka dosen atau informasi tatap muka dosen.
f. Rekapitulasi presensi mahasiswa yang kurang dari 80% pada akhir
semester.
4) Koordinasi Kelancaran Kegiatan SIAKAD
a. Mengkoordinir update data mahasiswa lama.
b. Memantau pengisisan biodata mahasiswa baru.
c. Mengkoordinir pelaksanaan modul akademik meliputi: KRS, KHS, Transkrip
dan Ijazah.
d. Mengkoordinir pelaksaan modul kurikulum meliputi: mata kuliah, jadwal
kuliah, serta detail kelas atau ruangan.
5) Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa atas Persetujuan Waket I
a. Evaluasi data akademik mahasiswa.
b. Evaluasi keberhasilan studi tiap akhir semester.
c. Evaluasi keberhasilan studi akhir tahun I.
d. Evaluasi keberhasilan studi akhir tahun II.
e. Evaluasi keberhasilan studi akhir tahun III.
f. Evaluasi keberhasilan studi akhir tahun IV.
g. Evaluasi keberhasilan pada akhir studi.
h. Menghimpun data mahasiswa tingkat akhir.
i. Mengirim surat peringatan ke mahasiswa dan orang tua yang terancam DO.
j. Mengirim surat ke ketua jurusan, dosen atau pembimbing.
k. Mengirim data perkembangan studi mahasiswa ke orang tua.
6) Konsep surat dinas Sub Bagian
a. Surat yang didisposisikan Waket I untuk dibalas.
b. Mengajukan konsep surat ke Waket I.
c. Memproses surat dinas.
d. Mengirim surat dinas.
e. Mengarsip surat dinas.
7) Mengelola dan melaporkan program SIAKAD (Sistem Informasi Akademik)
dan EPSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) ke institusi
8) Melaksanakan evaluasi dan penilaian staf secara berkala dan per tahun
9) Memproses administrasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang
dilaksananakan oleh dosen
10) Mengkoordinir dan bertanggungjawab pada kelancaran pelaksanaan proses
administrasi
11) Koordinasi dengan Waket I
a. Kebenaran dan ketetapan rencana kerja
b. Kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas
c. Kerahasiaan surat, dokumen, data dan informasi
d. Kebenaran dan kelengkapan laporan pelaksanaan tugas
e. Menyelesaikan masalah yang timbul dibidang administrasi akademik,
kemahasiswaan, bidang informasi dan komunikasi serta bidang kerjasama.
d. Wewenang
1) Menegur bawahan yang lalai melaksanakan tugas.
2) Menentukan prioritas pekerjaan.
3) Meminta petunjuk atasan.
4) Memberi penilaian kinerja bawahan.
5) Menyetujui dan menandatangani surat dinas sesuai dengan ketentuan.
6) Mengoreksi hasil kerja bawahan yang tidak relevan.
9. Kabag Keuangan
a. Fungsi
Bagian administrasi keuangan (BAKeu) adalah unsur penunjang yang membantu
ketua.
b. Tugas pokok
1) Menyusun konsep rancangan anggaran kegiatan institusi sesuai dengan data
dan informasi sebagai bahan masukan kepada atasan.
2) Menyusun konsep petunjuk pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan
institusi berdasarkan data dan nformasi sebagai bahan masukan kepada
atasan.
3) Menyususn acuan dan bahan penyususnan anggaran resmi dan penggunaan
SPP.
4) Mempersiapkan dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi
penyusunan, pelaksanaan dan pemonitoran pelaksanaan anggaran.
5) Menyusun laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban institusi sesuai
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
6) Menyususn konsep laporan keuangan institusi sebagai bahan masukan
atasan.
7) Menangani proses administrasi keuangan bagian kemitraan.
8) Menyusun pemutakhiran pelaporan keuangan secara online dan offline.
9) Menyusun laporan tahunan keuangan.
Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek baik perwujudan GUG mencakup 5 pilar,
yaitu: kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan berkeadilan.
b) Kepemimpinan
c) Pengelolaan
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional STIKes Medika Nurul Islam, meliputi:
Perencanaan (planning)
Perencanaan di STIKes Medika Nurul Islam secara terpusat dilakukan oleh
Bagian Perencanaan pada kabag akademi dan kabag kemahasiswaan dengan
menerima usulan kegiatan dari masing-masing unit dan untuk pemantapannya
dilakukan Rapat Koordinasi Perencanaan yang melibatkan semua unit di lingkungan
STIKes Medika Nurul Islam. Adapun usulan program dan kegiatan yang diusulkan
unit harus berpedoman pada visi, misi, tujuan, dan sasaran yang tertuang dalam
Rencana Strategis STIKes Medika Nurul Islam (RENSTRA) dan Rencana
Operasional (RENOP). Penyusunan RENOP diawali dengan pelaksanaan Rapat
Koordinasi (RAKOR) perencanaan dengan melibatkan semua unit di lingkungan
STIKes Medika Nurul Islam. Dari aspek perencanaan anggaran dimulai dengan
penyusunan rencana kegiatan anggaran institusi dan dibahas pada tingkat institusi
sebelum yayasan menetapkan anggaran. Dalam perencanaan juga selalu
memperhatikan perkembangan di bidang regulasi khususnya keuangan dengan
mengacu pada regulasi terkait yang mengatur tentang pengelolaan anggaran.
Pengorganisasian (organizing)
Untuk memberikan gambaran jelas tentang mekanisme dalam melakukan
perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan
tinggi, maka diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP). Standar
Operasional Prosedur adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan
disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dokumen SOP meliputi:
a. Akademik
b. Administrasi keuangan
c. Administrasi kemahasiswaan
d. Perencanaan dan sistem informasi pada biro
e. Administrasi umum
f. Audit Internal
SOP STIKes Medika Nurul Islam tersebut bersifat dinamis sesuai dengan
perkembangan kebutuhan organisasi.
Kepegawaian (staffing)
Kepegawaian di STIKes Medika Nurul Islam dikoordinir langsung oleh
pimpinan STIKes dengan persetujuan Yayasan dan dilaksanakan oleh Bagian tata
usaha, seperti rencana pengadaan atau seleksi pegawai. Pelaksanaan manajemen
kepegawaian dilakukan berdasarkan uraian tugas bagian dan sub bagian di institusi
dan program studi di lingkungan STIKes Medika Nurul Islam. Pengelolaan
kepegawaian diarahkan pada peningkatan kompetensi, kinerja, jabatan, karir dan
kepuasan baik untuk dosen maupun tenaga kependidikan.
Kepemimpinan (leading)
Dalam implementasinya, kepemimpinan STIKes Medika Nurul Islam
mengacu pada Statuta, RENSTRA dan Pedoman SDM STIKes Medika Nurul Islam.
Institusi menggerakkan sumber daya dengan memberi penghargaan dan sanksi,
dan pemberian gaji tepat waktu. Pemberian penghargaan didasarkan pada evaluasi
kinerja yang telah dilakukan dan sumber daya yang memberikan kinerja
yang tinggi akan mendapatkan reward dan melalui penegakan disiplin pegawai,
maka pegawai yang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan yang
telah ditetapkan akan diberikan sanksi sesuai dengan tingkat indisipliner yang
dilakukan.
Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) dilakukan rapat evaluasi secara berjenjang oleh
pimpinan unit dari up to bottom . Untuk pengawasan kinerja akademik dan non
akademik dilakukan oleh LPM, sedangkan di bidang pembelajaran dan
kurikulum dilakukan oleh Wakil Ketua I bidang akademik. Sebagai bahan
evaluasi kinerja unit organisasi, masing-masing unit pengguna anggaran membuat
Laporan Keuangan setiap tahunnya untuk dilaporkan ke yayasan.
Pengawasan juga dapat dilakukan oleh stakeholder melalui keluhan juga
melalui masukan dalam pelaksanaan survei kepuasan pelanggan. Selain itu, setiap
semester dilakukan evaluasi Beban Kerja Dosen (BKD) baik secara internal oleh
STIKes Medika Nurul Islam maupun Yayasan Payung Negeri Aceh Darussalam.
No Aspek Implementasi
1 Pendidikan STIKes Medika Nurul Islam menerapkan
sistem penerimaan mahasiswa yang bermutu dan
berkeadilan dengan selalu mengutamakan prestasi
akademik dan kesetaraan akses, serta
memperhatikan kompetensi, transparansi, dan
akuntabilitas. Mengembangkan dan
mengimplementasikan kurikulum berbasis
kompetensi yang didasarkan pada nilai-nilai moral
dan akademik. Melaksanakan dan
mengembangkan proses pembelajaran inovatif
dan kondusif serta mendorong terwujudnya
interaksi akademik yang bertanggungjawab,
santun dan bermoral. Merumuskan sistem
pembelajaran yang memungkinkan adanya
promosi antar jenjang/lintas jalur akademik bagi
mahasiswa dengan kemampuan intelektual luar
biasa, yang akan diatur dalam suatu aturan
tersendiri. Mendorong mahasiswa untuk selalu
proaktif dalam kegiatan akademik melalui proses
belajar-mengajar yang interaktif, inovatif, dan
dinamis dalam upaya meningkatkan kompetensi
dan pengayaan wawasan.
2 Pengembangan suasana - STIKes MNI menjunjung tinggi kebebasan
akademik dan otonomi akademik, kebebasan mimbar akademik, dan
keilmuan otonomi keilmuan secara bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan dilandasi oleh etika dan
norma/kaidah keilmuan.
- Dalam melaksanakan kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan
- Kebebasan akademik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dalam upaya
mendalami, menerapkan, dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat secara berkualitas dan bertanggung
jawab
- Kebebasan mimbar akademik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan wewenang
Dosen yang memiliki otoritas dan wibawa ilmiah
untuk menyatakan secara terbuka dan
bertanggung jawab mengenai sesuatu yang
berkenaan dengan rumpun ilmu dan cabang
ilmunya melalui kegiatan perkuliahan, ujian
sidang, seminar, diskusi, simposium, ceramah,
publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang
sesuai dengan kaidah keilmuan.
- Otonomi keilmuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan otonomi Dosen dan
Mahasiswa pada suatu cabang ilmu pengetahuan
dan atau teknologi dalam menemukan,
mengembangkan, mengungkapkan, dan atau
mempertahankan kebenaran ilmiah menurut
kaidah, metode keilmuan, dan budaya akademik.
- Pelaksanaan kebebasan mimbar
- Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar
akademik dimanfaatkan oleh STIKes MNI.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan
mimbarak ademik, dan otonomi keilmuan diatur
dengan Peraturan Ketua STIKes setelah
mendapatkan persetujuan dari Senat Akademik.
3 Kemahasiswaan - Implementasi dan pengolahan data mutu
akademik dan kemahasiswaan;
- Implementasi bahan bantuan fasilitasi dan
bantuan teknis peningkatan mutu pembelajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
- Pelaksanaan persiapan bahan fasilitasi
penjaminan mutu eksternal perguruan tinggi;
- Implementasi bahan dari Program usul
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
- Pelaksanaan fasilitasi pemerolehan
kekayaan intelektual dan publikasi hasil
penelitian dan pengabdian bagi masyarakat;
- Pelaksanaan tugas pemberian beasiswa,
bantuan biaya pendidikan, dan pemberdayaan
mahasiswa lainnya;
- Implementasi bahan fasilitasi peningkatan
minat, bakat, wawasan, kemampuan akademik
siswa, dan pembinaan organisasi
kemahasiswaan;
- Pelaksanaan diskusi dan evaluasi
pelaksanaan pembelajaran, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan
kemahasiswaan.
4 Penelitian Konsep penelitian yang dikembangkan dan
dilakukan di STIKes MNI adalah;
1.
yang berwawasan global dan bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia yang pelaksanaannya
dapat dilakukan secara perorangan, kelompok,
ataupun kelembagaan untuk mengangkat citra
STIKes MNI.
2.
yang dapat merespon persoalan nasional dan
daerah yang bermanfaat bagi kesejahteraan
manusia, dan pelaksanaannya dapat dilakukan
secara perorangan, kelompok, ataupun
kelembagaan.
3.
kegiatan penelitian kompetitif yang bersinergi
dengan industri, institusi penelitian, serta
pemerintah pusat dan daerah.
4.
memadai bagi segenap sivitas akademika
untuk mendorong terciptanya lingkungan
penelitian yang kondusif.
5.
berfungsi penuh sebagai pembina peneliti di
STIKes MNI.
6.
yang pemanfaatannya mudah diakses oleh
segenap civitas akademika dan masyarakat
pengguna.
7.
semua kegiatan penelitian sebagai pemenuhan
persyaratan akademik, arena pembelajaran,
aktualisasi kompetensi bidang keilmuan, dan
pengembangan pribadi.
8.
pengetahuan dan teknologi, perolehan hak
paten, pengembangan industri, penyelesaian
masalah-masalah publik dan pengembangan
budaya bangsa, pengembangan hasil karya
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
secara arif dengan memperhatikan
ketersediaan sumber daya alam dan
kelestarian lingkungan.
9.
peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian,
baik dalam jurnal nasional terakreditasi maupun
jurnal internasional.
5 Pengabdian kepada Merencanakan program pengabdian kepada
masyarakat masyarakat yang meliputi aspek kegiatan,
pendanaan, dan jadwal pelaksanaan.
Menumbuhkembangkan pusat-pusat kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Mendorong dan
memfasilitasi dosen-dosen untuk melakukan
pengabdian kepada masyarakat dengan
memanfaatkan hasil-hasil penelitian yang
dilakukan oleh sivitas akademika STIKes MNI
sendiri dan hasil penelitian lembaga lainnya
6 SDM - Perancangan tugas (task design)
- Struktur organisasi
- Penyeleksian, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia
- Sistem penghargaan
- Sistem informasi
7 Keuangan Pedoman pengelolaan keuangan STIKes MNI
terlampir
8 Sarana dan Prasarana Pedoman pengelolaan Sarana dan Prasarana
STIKes MNI
Blue Print Pengembangan TI
Blue print pengembangan sarana dan prasarana
9 Sistem penjaminan mutu - SPMI,
- Manual Mutu,
- Standar Mutu
- Kebijakan Mutu,
- Laporan Monev
- Laporan AMI
10 Kerjasama Pedoman kebijakan MOU/kerjasama Terlampir
Dalam menjalankan Renstra, STIKes Medika Nurul Islam melaksanakan masing-
masing poin dan strategi yang dilakukan untuk mencapai target dari Renstra tersebut,
dan bukti mekanisme persetujuan dan penetapan terhadap Renstra tersebut dapat dilihat
dari table berikut :
No Aspek Dokumen
1 Perencanaan financial dan sumber daya Pedoman SDM,
Pedoman Pengelolaan
Keuangan, RKA, Surat
Usulan Dosen dan
Tenaga Kependidikan
2 Pengelolaan dan pengendalian resiko SOP
3 Kepatuhan SOP, Pedoman SDM,
Surat Peringatan dan
pemberhentian Dosen
dan Tendik
4 Konflik kepentingan Statuta
5 Pelaporan dan audit Laporan Monev dan
Laporan AMI
STRUKTUR LPM
KETUA LPM
GKM Keperawatan GKM Adm dan GKM Kebidanan
Kelembagaan
AUDITOR MUTU
Dalam melaksanakan tugas, LPM STIKes Medika Nurul Islam berpedoman pada
peraturan yang berlaku baik eksternal maupun dokumen internal antara lain kode etik auditor,
manual prosedur pelaksanaan audit, program kerja audit dan instrumen pengawasan yang
sudah disiapkan oleh LPM STIKes Medika Nurul Islam. Hasil kerja LPM, temuan
kesesuaian/ketidaksesuaian, dilaporkan kepada Ketua sebagai bahan pertimbangan kebijakan
pimpinan institusi Pelaporan hasil verifikasi dan investigasi suatu masalah kepada Ketua
dilakukan segera mungkin bila masalah tersebut dipandang perlu mendapat penyelesaian
secepatnya. Sedangkan hal-hal yang memerlukan penyelesaian oleh beberapa jenjang
struktural maka dilaporkan berkala minimal enam bulan sekali/semester
Diseminasi hasil temuan LPM disampaikan oleh Ketua STIKes Medika Nurul Islam
melalui rapat koordinasi tingkat insititusi STIKes Medika Nurul Islam yang diikuti pimpinan
program studi dan unit kerja atau pada rapat Senat Akademik.
LPM sebagai salah satu lembaga yang dibentuk oleh Ketua STIKes Medika Nurul
Islam dengan tugas menyediakan berbagai dokumen penjaminan mutu akademik dan
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi berbagai dokumen mutu sekaligus
mendampingi Program Studi dalam melakukan evaluasi mutu internal dan dalam proses
akreditasi. LPM sebagai salah satu lembaga dengan fungsi utama mengkaji serta
mengembangkan kurikulum dan teknologi pembelajaran di STIKes Medika Nurul Islam bertugas
untuk menangani pembinaan, pengkajian, peningkatan dan pengembangan pembelajaran/
pendidikan. LPM berperan mendampingi program studi dalam program pengembangan
kurikulum dan sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kurikulum
dan teknologi pembelajaran pada program studi, di samping itu juga bertanggungjawab dalam
penyusunan dokumen yang berhubungan dengan mutu pembelajaran antara lain norma dan
tolak ukur STIKes Medika Nurul Islam, kode etik dosen dan pegawai serta mahasiswa.
STIKes Medika Nurul Islam telah mulai melaksanakan upaya peningkatan mutu
penyelenggaraan Tri Dharma secara berkelanjutan sejak pendiriannya pada tahun 2008.
Upaya tersebut dilakukan melalui evaluasi pelaksanaan kegiatan Tri Dharma, terutama
kegiatan perkuliahan, secara periodik. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai masukan dalam
rapat tinjauan manajemen. Dalam rapat ini dirumuskan tindakan-tindakan koreksi terhadap
masalah-masalah yang ditemukan selama penyelenggaraan kegiatan Tri Dharma Dengan
demikian diharapkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma dapat ditingkatkan. Namun
demikian, pelaksanaan upaya ini belum bersifat melembaga dan sistemik.
Dengan terbit Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yang mewajibkan semua satuan pendidikan formal dan non-formal untuk
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, maka tekad STIKes Medika Nurul Islam semakin
bulat untuk melaksanakan penjaminan mutu melalui penerapan sistem penjaminan akademik.
Salah satu manifestasi dari tekad ini adalah dibentuknya Lembaga Penjamin Mutu Internal
pada tahun 2013, yang bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan sistem
penjaminan mutu akademik internal berdasarkan tuntutan Permendiknas Nomor 16 Tahun
2009 tentang Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan Depatemen Pendidikan Nasional.
Untuk mendukung implementasi manajemen mutu di STIKes Medika Nurul Islam khususnya di
bidang audit internal.
Dokumentasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di STIKes Medika Nurul Islam
mengacu pada buku panduan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), yang
diterbitkan pada tahun 2010 oleh Ditjen Dikti. Dokumen yang digunakan dalam
penjaminan mutu dari tingkat institusi sampai tingkat jurusan/Program Studi.
Dokumen Kebijakan, Manual dan Standar SPMI berlaku secara umum dari tingkat
insititusi sampai Program Studi. Dokumen Kebijakan SPMI berisi antara lain tentang
pernyataan mutu, kebijakan mutu, definisi, tujuan, strategi, jenis standar, organisasi pelaksana
dan prioritas SPMI. Dokumen Manual Mutu berisi antara lain tentang mekanisme perencanaan,
penerapan, pengendalian, dan pengembangan standar, serta internal stakeholders yang
menjalankan mekanisme tersebut di dalam SPMI. Dokumen Standar SPMI berisi antara lain
rumusan atau isi standar yang digunakan dalam SPMI di STIKes Medika Nurul Islam, yang di
dalamnya mencakup sepuluh standar minimal wajib bagi perguruan tinggi dan standar lain
yang diperlukan bagi pengembangan STIKes Medika Nurul Islam. Di samping itu, dokumen ini
juga memuat pentahapan sasaran mutu pertahun. STIKes Medika Nurul Islam memiliki
dokumen prosedur mutu atau Standard Operating Procedure (SOP). Jumlah dokumen SOP di
tiap unit kerja tergantung dari jumlah proses atau prosedur yang menjadi tanggungjawab
masing-masing.
Implementasi SPMI di STIKes Medika Nurul Islam telah dimulai tahun 2013 sejak
diterbitkannya dokumen Kebijakan Mutu, standar Mutu dan Manual Prosedur. Semua
Program Studi telah memiliki dokumen SPMI secara lengkap dan telah terbentuknya gugus
penjamin mutu di institusi dan gugus kendali mutu di setiap Program Studi.
PelaksanaanPenyusunan RekomendasiProdi/Prodi
Monev di Masing-Masing Hasil Monev
dan Program
Studi
Monitoring dan Evaluasi Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Tindak
Lanjutnya.
Monitoring dan Evaluasi (Monev) sistem penjaminan mutu internal di semua Program
Studi di lingkungan STIKes Medika Nurul Islam dilaksanakan pada pertengahan tahun. Tujuan
dari monev ini adalah untuk mengidentifikasi masalah- masalah yang dihadapi oleh Program
Studi dalam menerapkan SPMI terutama dalam pelaksanaan standar-standar yang telah
ditetapkan. Kegiatan monev ini dikoordinir oleh LPM.
Mekanismenya adalah sebagai berikut:
1. LPM menyebarkan kuesioner tentang penerapan SPMI ke semua program studi.
2. Program studi mengisi kuesioner tersebut dan mengembalikan ke LPM.
3. Setelah mempelajari hasil pengisian kuesioner tersebut, LPM akan melakukan
visitasi ke program studi untuk memverifikasi data yang diberikan oleh program
studi.
4. LPM menyusun laporan monev dan menyerahkan kepada Ketua dan
membagikan laporan tersebut ke Program Studi.
5. Ketua memimpin rapat yang dihadiri oleh pimpinan Program Studi untuk
membahas hasil monev. Pada rapat ini, ketua meminta para pimpinan Program
Studi untuk menindaklanjuti tindakan-tindakan perbaikan yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi melalui
kegiatan monev.
3) Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek baik pengembangan budaya mutu di
perguruan tinggi.
b) Pelaksanaan dan hasil audit eksternal keuangan di perguruan tinggi. (Tabel 1.a.
LKPT).
No. Lembaga Audit Tahun Opini Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Akuntan Publik Abubakar Hasan 2016 WTP Wajar Tanpa
Pengecualian
2 Akuntan Publik Abubakar Hasan 2017 WTP Wajar Tanpa
Pengecualian
3 Akuntan Publik Abubakar Hasan 2018 WTP Wajar Tanpa
Pengecualian
4 Akuntan Publik Abubakar Hasan 2019 WTP Wajar Tanpa
Pengecualian
c) Perolehan status terakreditasi seluruh program studi oleh BAN- PT atau Lembaga
Akreditasi Mandiri (LAM). (Tabel 1.b. LKPT).
Jumlah Program Studi
Status dan Akademik Profesi Vokasi
No. Peringkat
Pro-
S-2
S-1
D-3
D-2
S-2T
S-3
Sp-2
Sp-1
D-4
D-1
S-3T
Akreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Terakreditasi - - - - - - - - - - - - -
1
Unggul
2 Terakreditasi A - - - - - - - - - - - - -
Terakreditasi - - - - - - - - - - - - -
3
Baik Sekali
4 Terakreditasi B - - - - - - - - - - - - -
Terakreditasi - - 1 - - 1 - - - 1 - - 3
5
Baik
6 Terakreditasi C - - - - - - - - - - - - -
Terakreditasi - - - - - - - - - - - - -
7
Minimum
Tidak - - - - - - - - - - - - -
8 Terakreditasi/
Kadaluarsa
Jumlah - - 1 - - 1 - - - 1 - - 3
e) Kerjasama
Stikes Medika Nurul Islam memiliki xx MOU dengan instansi Rumah Sakit, BPS,
Universitas Negeri, dan instansi-instansi lain yang melaksanakan kerjasama di bidang
Pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kerjasama tersebut ditampilkan dalam
table sebagai berikut :
Tingkat Bentuk
No. Lembaga Mitra Interna- Nasi-
*) Wilayah Kegiatan Bukti
sional onal /Lokal / Kerjasam
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kerjasama Pendidikan
1 Universitas Syiah v - Tempat - MOU
Kuala pendidikan - Laporan
lanjut tenaga praktik
pendidik mahasiswa
- Lahan praktik - Workshop
mahasiswa kurikulum
- Sharing
informasi
tentang
perkembangan
keperawatan
dari pihak
akademik
- kegiatan
2 RSUD Zainoel V - Lahan praktik - MOU
Abidin Banda mahasiswa - Laporan
Aceh - Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
RS
- kegiatan
perkembangan
keilmuan di
3 RSUD Tengku V - Lahan praktik - MOU
Chik Di Tiro Sigli mahasiswa - Laporan
- Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
RS
- kegiatan
perkembangan
4 RSUD Ibu Dan V - Lahan praktik - MOU
Anak mahasiswa - Laporan
- Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
RS
- kegiatan
perkembangan
5 Rumah Sakit Jiwa v - Lahan praktik - MOU
Pemerintah Aceh mahasiswa - Laporan
- Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
RS
- kegiatan
6 RSUD Meuraxa v perkembangan
- Lahan praktik
- MOU
Banda Aceh mahasiswa - Laporan
- Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
RS
- kegiatan
perkembangan
7 Universitas v - Tempat - MOU
Sumatra Utara pendidikan - Data tendik
lanjut tenaga yang
pendidik melanjutkan
pendidikan
8 Rumah Sakit v - Lahan praktik - magister
MOU
Umum Pidie Jaya mahasiswa - Laporan
- Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
9 RSUD Tgk v - RS
Lahan praktik - MOU
Abdullah Syafi’i mahasiswa - Laporan
- Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
RS
- kegiatan
10 RSU Mufid v - perkembangan
Lahan praktik - MOU
mahasiswa - Laporan
- Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
RS
- kegiatan
11 Dinas Kesehatan v - perkembangan
Lahan praktik - MOU
Kabupaten Pidie mahasiswa - Laporan
- Sharing praktik
informasi mahasiswa
tentang - Workshop
perkembangan kurikulum
keperawatan
dari Tenkes
kompeten di
RS
- kegiatan
perkembangan
12 UPTD Rumoh v - Lahan praktek - MOU
Seujahtra mahasiswa - Laporan
Geunaseh praktek
Sayang
13 Panti Sosial v - Lahan praktek - mahasiswa
MOU
Tresna Werdha mahasiswa - Laporan
Belai Kasih praktek
Bireuen
14 Pukesmas v - Lahan praktik - mahasiswa
MOU
Indrajaya mahasiswa - Laporan
- kegiatan praktek
perkembangan mahasiswa
keilmuan di - Workshop
intitusi kurikulum
pendidikan
Kerjasama Penelitian
1 Universitas Syiah v - Pengambilan - MOU
Kuala sampel - Surat izin
penelitian penelitian
2 RSUD Zainoel V - Pengambilan - MOU
Abidin Banda sampel - Surat izin
Aceh penelitian penelitian
3 RSUD Tengku V - Pengambilan - MOU
Chik Di Tiro Sigli sampel - Surat izin
4 RSUD Ibu Dan V - Pengambilan
penelitian - MOU
penelitian
Anak sampel - Surat izin
penelitian penelitian
5 Rumah Sakit Jiwa v - Pengambilan - MOU
Pemerintah Aceh sampel - Surat izin
penelitian penelitian
6 RSUD Meuraxa v - Pengambilan - MOU
Banda Aceh sampel - Surat izin
penelitian penelitian
7 Universitas V - Pengambilan - MOU
Sumatra Utara sampel - Surat izin
penelitian penelitian
8 Rumah Sakit V - Pengambilan - MOU
Umum Pidie Jaya sampel - Surat izin
penelitian penelitian
9 RSUD Tgk V - Pengambilan - MOU
Abdullah Syafi’i sampel - Surat izin
penelitian penelitian
10 RSU Mufid V - Pengambilan - MOU
sampel - Surat izin
penelitian penelitian
11 Dinas Kesehatan V - Pengambilan - MOU
Kabupaten Pidie sampel - Surat izin
penelitian penelitian
12 UPTD Rumoh V - Pengambilan - MOU
Seujahtra sampel - Surat izin
Geunaseh penelitian penelitian
13 Panti
SayangSosial V - Pengambilan - MOU
Tresna Werdha sampel - Surat izin
Belai Kasih penelitian penelitian
14 Pukesmas
Bireuen V - Pengambilan - MOU
Indrajaya sampel - Surat izin
penelitian penelitian
15 Puskesmas V - Pengambilan - MOU
Peukan Baro sampel - Surat izin
penelitian penelitian
16 Puskesmas V - Pengambilan - MOU
Simpang Tiga sampel - Surat izin
penelitian penelitian
17 Puskesmas V - Pengambilan - MOU
Kembang sampel - Surat izin
Tanjong penelitian penelitian
18 Puskesmas Pidie V - Pengambilan - MOU
sampel - Surat izin
penelitian penelitian
19 Puskesmas V - Pengambilan - MOU
Mutiara Timur sampel - Surat izin
penelitian penelitian
20 BPS Hadrami, V - Pengambilan - MOU
Amd.Keb sampel - Surat izin
21 BPS Nurjannah, V - Pengambilan
penelitian - MOU
penelitian
Amd.Keb sampel - Surat izin
penelitian penelitian
22 BPS Nuraini, V - Pengambilan - MOU
Amd.Keb sampel - Surat izin
penelitian penelitian
23 BPS Mardiani, V - Pengambilan - MOU
Amd.Keb sampel - Surat izin
penelitian penelitian
24 BPS Irma Ahmad, V - Pengambilan - MOU
Amd.Keb sampel - Surat izin
penelitian penelitian
25 BPS Ainal V - Pengambilan - MOU
Mardhiah, sampel - Surat izin
Amd.Keb penelitian penelitian
26 BPS Inarliasti, V - Pengambilan - MOU
Amd.Keb sampel - Surat izin
penelitian penelitian
27 BPS Suriani, V - Pengambilan - MOU
Amd.Keb sampel - Surat izin
penelitian penelitian
28 BPS Nurlaila, V - Pengambilan - MOU
Amd.Keb sampel - Surat izin
penelitian penelitian
Monev pelaksanaan kerjasama dilakukan oleh LPM, dengan mekanisme sebagai
berikut:
Laporan Monev dan tingkat kepuasan mitra kerjasama dengan instrument
Upaya perbaikan sesuai dengan VMTS
8. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para pemangku kepentingan:
mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna dan mitra dilakukan
dengan memenuhi aspek-aspek berikut:
1) Menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan.
2) Dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam secara komprehensif.
3) Dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
4) Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem.
5) Review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku kepentingan.
6) Hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh para pemangku kepentingan.
Pembuatan Surat permohonan
kuesioner ke user
Review oleh
pemangku Pengumpulan
kepentingan kuesioner
Laporan
tingkatkepuas
an dan umpan Analisa
balik dengan
peningkata SPSS
n oleh
LPM