Anda di halaman 1dari 25

Masalah Kesehatan Reproduksi

By :
Cut Intan Fanny, SKM
Masalah Gender dan Seksualitas
• Pengaturan negara terhadap masalah seksualitas. Maksudnya adalah
peraturan dan kebijakan negara mengenai pornografi, pelacuran dan
pendidikan seksualitas;
• Pengendalian sosio -budaya terhadap masalah seksualitas, bagaimana norma-
norma.
• sosial yang berlaku tentang perilaku seks, homoseks, poligami, dan
perceraian;
• Seksualitas dikalangan remaja;
• Status dan peran perempuan;
• Perlindungan terhadap perempuan pekerja.
Prinsip Dasar Kesehatan Dalam Hak Seksual dan Reproduksi

• Bodily integrity, hak atas tubuh sendiri, tidak hanya terbebas dari siksaan
dan kejahatan fisik, juga untuk menikmati potensi tubuh mereka bagi
kesehatan, kelahiran dan kenikmatan seks aman.
• Personhood, mengacu pada hak wanita untuk diperlakukan sebagai aktor
dan pengambilan keputusan dalam masalah seksual dan reproduksi dan
sebagai subyek dalam kebijakan terkait.
• Equality, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dan antar
perempuan itu sendiri, bukan hanya dalam hal menghentikan diskriminasi
gender, ras, dan kelas melainkan juga menjamin adanya keadilan sosial dan
kondisi yang menguntungkan bagi perempuan, misalnya akses terhadap
pelayanan kesehatan reproduksi.
Lanjutan.....
• Diversity, penghargaan terhadap tata nilai, kebutuhan, dan prioritas yang
dimiliki oleh para wanita dan yang didefinisikan sendiri oleh wanita sesuai
dengan keberadaannya sebagai pribadi dan anggota masyarakat tertentu.
• Ruang lingkup kesehatan reproduksi sangat luas yang mengacakup berbagai
aspek, tidak hanya aspek biologis dan permasalahannya bukan hanya bersifat
klinis, akan tetapi non klinis dan memasuki aspek ekonomi, politik, dan
sosial-budaya. Oleh karena aitu diintroduksi pendekatan interdisipliner
(meminjam pendekatan psikologi, antropologi, sosiologi, ilmu kebijakan,
hukum dan sebagainya) dan ingin dipadukan secara integratif sebagai
pendekatan transdisiplin.
Masalah Kekerasan dan Perkosaan Terhadap Perempuan

• Kencenderungan penggunaan kekerasan secara sengaja kepada


perempuan, perkosaan, serta dampaknya terhadap korban;
• Norma sosial mengenai kekerasan dalam rumah tangga, serta
mengenai berbagai tindak kekerasan terhadap perempuan;
• Sikap masyarakat mengenai kekerasan perkosaan terhadap
pelacur;
• Berbagai langkah untuk mengatasi masalah- masalah tersebut.
Masalah PMS
• HIV/AIDS
• Hepatitis B
• Gonorhoe
• kondiloma
HIV/AIDS
• Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk
darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan
dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat
menyusui.
• Gejala-gejala: Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali.
Sementara yang lainnya mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam,
kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah
bening.  Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu sampai sebulan,
dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun. 
Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan sistem kekebalan,
menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat bertahan terhadap infeksi-
infeksi oportunistik.
• Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini.  Obat-obat anti
retroviral digunakan untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang
terinfeksi.  Obat-obat lain digunakan untuk melawan infeksi oportunistik
yang juga diderita.
• Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Hampir
semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS dan
meninggal karena komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan AIDS.
• Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: 20-30% dari bayi
yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan terinfeksi HIV juga dan gejala-
gejala dari AIDS akan muncul dalam satu tahun pertama kelahiran.  20% dari
bayi-bayi yang terinfeksi tersebut akan meninggal pada saat berusia 18
bulan.  Obat antiretroviral yang diberikan pada saat hamil dapat menurunkan
risiko janin untuk terinfeksi HIV dalam proporsi yang cukup besar
Hepatitis B
• Virus hepatitis B (HBV) adalah virus DNA, suatu
prototip virus yang termasuk keluarga Hepadnaviridae
• Hepatits B menyerang semua umur, gender, dan ras di
seluruh dunia
• Hepatits B dapat menyebabkan peradangan hati akut
atau kronis yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati
atau kanker hati
Penularan Hepatitis B
• Penularan secara parenteral terjadi melalui suntikan, tranfusi darah,
operasi, tusuk jarum, rajah kulit (tato), dan hubungan seksual, serta
melalui transmisi vertikal dari ibu ke anak.
• Masa inkubasinya sekitar 75 hari
• Penanda Hepatitis B telah diindentifikasi pada hampir setiap cairan
dari orang yang terinfeksi yaitu saliva, air mata, cairan seminal,
cairan serebrospinal, asites, dan air susu ibu.
• Beberapa cairan ini (terutama semen dan salive) telah diketahui
infeksius
Gejala Hepatitis B
• Fase Inkubasi
Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejalan atau icterus.
Fase inkubasi Hepatitis B berkisar antara 15-180 hari dengan rata-rata 60-90 hari.
• Fase prodromal
Fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala ikterus.
Awitannya singkat atau insidious ditandai dengan malaise umum, myalgia,
artalgia, mudah lelah, gejala saluran napas atas dan anoreksia. Diare atau
konstipasi dapat terjadi. Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran
kanan atas atau epigastrum, kadang diperberat dengan aktivitas akan tetapi jarang
menimbulkan kolestitis.
• Fase icterus
Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan
dengan munculnya gejala. Banyak kasus pada fase icterus tidak
terdeteksi. Setelah timbul icterus jarang terjadi perburukan gejala
prodromal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.
• Fase konvalesen (penyembuhan)
Diawali dengan menghilangnya icterus dan keluhan lain, tetapi
hepatomegaly dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. Muncul perasaan
sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu makan. Sekitar 5-10% kasus
perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit ditangani, hanya <1% yang
menjadi fulminant (peradangan dan kerusakan jaringan hati yang
menyebabkan kehilangan parah, cepat, dan progresif dari fungsi hati)
Gonorhoe
• Gonore sering disebut “clap” atau “drip” yang disebabkan
oleh bakteri gonokokus yang diisolasi dan ditemukan tahun
1879 diberi nama ‘Neisseria gonorrhoeae’ oleh
Albert.L.S.Neisser. Bakteri ini hidup pada lingkungan yang
hangat dan lembab seperti pada selaput lendir saluran
kencing pria dan wanita atau pada leher rahim wanita.
• Di luar tubuh bakteri ini cepat mati. bakteri ini pindah
melalui kegiatan seksual per vaginal,oral, maupun anal.
• Cara penularan : Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
• Konsekuensi yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: Pada
perempuan jika tidak diobati, penyakit ini merupakan penyebab utama
Penyakit Radang Panggul, yang kemudian dapat menyebabkan
kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Dapat
menyebabkan kemandulan pada pria.  Gonore yang tidak diobati dapat
menginfeksi sendi, katup jantung dan/atau otak.
• Konsekuensi yang mungkin timbul pada janin dan bayi baru lahir:
Gonore dapat menyebabkan kebutaan dan penyakit sistemik seperti
meningitis dan arthritis sepsis pada bayi yang terinfkesi pada proses
persalinan.  Untuk mencegah kebutaan, semua bayi yang lahir di
rumah sakit biasanya diberi tetesan mata untuk pengobatan gonore.
Tanda dan Gejala
• Pada laki-laki
 Nyeri waktu buang air kecil.
 Tetesan nanah dari penis.
 Kesukaran buang air kecil.
 Bengkak dan nyeri di selangkangan
 Demam.
• Pada wanita
 Nyeri waktu buang air kecil.
 Nyeri di perut bawah (Abdomen).
 Gangguan sirklus haid (mens).
 Mengalami keputihan ringan.
 Demam.
Kondiloma Acuminata
• Kondiloma akuminata adalah penyakit yang disebabkan
oleh Human Papilloma Virus (HPV) pada anogenital.
• Kondiloma akuminata memiliki gambaran klinis yang
bervariasi dan paling sering mengenai area mukosa
anogenital yang rentan terhadap mikrotrauma selama
koitus, seperti introitus, kulit perianal, dan mukosa
intraanal.
• Penyebab kondiloma akuminata adalah HPV yang
merupakan virus deoxy nucleic acid (DNA) kecil dari famili
pavoviridae. HPV virion tidak mempunyai envelope,
berdiameter 55 nm, mempunyai kapsid ikosahedral.
• Infeksi HPV pada genital ini terutama ditularkan melalui
kontak seksual.
• Penularan melalui kontak seksual non penetrasi dapat terjadi
Penatalaksanaan
• Pengobatan kondiloma akuminata biasanya efektif dalam memicu keadaan
bebas kutil dan mungkin mengurangi jumlah virus penginfeksi yang ada.
• Walaupun manifestasi klinis dan morfologi dari infeksi HPV biasanya
dapat hilang dengan pengobatan, namun tetap ada kemungkinan bahwa
virus akan tetap bertahan pada sel epitel.
• Kutil genital biasa menghilang, tetap sama atau bertambah jumlah dan
ukuran tanpa pengobatan.
• Sebagian besar kutil genital diterapi oleh karena tidak menyenangkan
secara estetis
Masalah Pelacuran
• Pelacuran atau prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit
masyarakat yang harus diberhentikan penyebarannya, tanpa
mengabaikan usaha pencegahan dan perbaikannya.
• Pelacuran berasal dari bahasa Latin yaitu pro-stituere atau pro-
stauree yang berarti membiarkan diri berbuat zina, melakukan
persundalan, percabulan, dan pergendakan.
• Sehingga pelacuran atau prostitusi bisa diartikan sebagai perjualan
jasa seksual, seperti oral seks atau hubungan seks untuk uang.
Faktor Pendorong Timbulnya Pelacuran
• Tidak adanya Undang-Undang tegas yang melarang adanya pelacuran, dan
juga larangan terhadap orang-orang yang melaksanakan relasi seks
sebelum pernikahan.
• Tingginya biaya hidup sering tidak diimbangi dengan pemasukkan yang
ada.
• Adanya keinginan dan dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan
seks, khususnyadi luar ikatan perkawinan.
• Merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat orang-orang
mengenyam kesejahteraan hidup dan ada pemutarbalikan niai-nilai
pernikahan sejati.
Lanjutan........
• Semakin besarnya penghinaan orang terhadap martabat kaum manusia
dan harkat manusia.
• Kebudayaan eksploitasi pada zaman modern khususnya
mengeksploitasi kaum wanita untuk tujuan-tujuan komersil.
• Perkembangan kota-kota, daerah-daerah pelabuhan dan industri yang
sangat cepat dan menyerap banyak pekerja pria.
• Bertemunya bermacam-macam kebudayaan asing dan lokal di daerah-
daerah perkotaan mengakibatkan perubahan sosial yang sangat cepat
dan radikal, sehingga masyarakatnya menjadi sangat stabil.
Efek Negatif Pelacuran
• Menimbulkan dan menyebarkuaskan penyakit kelamin dan kulit, terutama syphilis
dan gonorrhoe (kencing nanah).
• Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga. Suami-suami yang tergoda oleh pelacur
biasanya melupakan fungsinya sebagai kepala keluarga, sehingga keluarga menjadi
berantakkan.
• Mendemoralisasikan atau memberikan pengaruh demoralisasi kepada lingkungan
khususnya anak-anak muda pada masa pubertas.
• Berkolerasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika.
• Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum, dan agama.
• Dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, misalnya impotensi, anorgasme,
nymfomania, satyriasis, ejakulasi prematur.
Solusi Terhadap Adanya Pelacuran
• Untuk mengurangi pelacuran bahkan menghapusnya, maka kemiskinan harus
dihapuskan terlebih dahulu.
• Penutupan lokalisasi tetap perlu dilakukan.
• Hukum para pria yang menggunakan jasa pelacur, karena selama ini hanya pihak
wanita yang selalu terkena hukuman.
• Melakukan bimbingan bahwa perilaku hubungan seks yang berganti-ganti pasangan
bisa menyebabkan penularan penyakit seks seperti HIV/AIDS, raja singa, dan lainnya.
• Melakukan pemberdayaan pada PSK, yaitu membuka kursus keterampilan singkat bagi
para penghuni lokalisasi.
• Pengadaan acara bimbingan rohani untuk memperbaiki keimanan dan keyakinan
mereka.
Masalah Teknologi
• Teknologi reproduksi dengan bantuan (inseminasi buatan
dan bayi tabung);
• Pemilihan bayi berdasarkan jenis kelamin (gender fetal
screening);
• Pelapisan genetik (genetic screening);
• Keterjangkauan dan kesamaan kesempatan;
• Etika dan hukum yang berkaitan dengan masalah teknologi
reproduksi ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai