Anda di halaman 1dari 5

PENGURUS PUSAT No.

Dokumen :
HIMPUNAN SARJANA-
Mulai Berlaku :
KESUSASTRAAN INDONESIA
(HISKI) Revisi : 00
Tanggal Revisi:-
Jalan Ampera Raya Nomor 11,
Jakarta Selatan, Indonesia Halaman : 2 hal.
12550

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR


MUNAS DAN TATACARA PEMILIHAN
PENGURUS HISKI PUSAT

1. Latar Belakang :
a. Bahwa setiap empat tahun sekali sesuai AD ART harus dilakukan penyegaran dan
pergantian pengurus HISKI Pusat melalui MUNAS.
b. Bahwa Pasal 9 AD ART berbunyi: Kepengurusan terdiri atas Pengurus Pusat,
Pengurus Komisariat, Dewan Pakar, dan Dewan Penyantun.
c. Bahwa pasal 10 AD ART berbunyi sbb:
Pasal 10
1. Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua umum, wakil ketua,
sekretaris
jenderal, wakil sekretaris jenderal, bendara umum, dan wakil bendahara.
2. Pengurus Pusat dipilih dalam musyawarah nasional untuk masa jabatan selama
empat tahun.
3. Pengurus Pusat dapat dipilih kembali untuk masa jabatan kedua dan tidak
dibenarkan untuk dipilih pada masa jabatan berikutnya untuk jabatan yang sama.
4. Hak dan kewajiban Pengurus Pusat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 1
d. AD ART Pasal 14 ayat 8. Musyawarah Nasional dapat diusulkan dengan alasan yang kuat oleh
sekurangkurangnya lima komisariat dan disetujui oleh sekurang-kurangnya sepuluh komisariat.
e. Demi kelancaran pelaksaan MUNAS dan pemilihan pengurus HISKI Pusat, diperlukan aturan yang
jelas, cerdas, dan tegas sesuai AD ART yang berlaku.
2. Tujuan :
a. Mengembangkan dan meremajakan pengurus HISKI Pusat agar melalui MUNAS
agar anggota HISKI selalu merasa memiliki, hardabeni, dan bertanggung jawab bagi
seluruh anggota HISKI se-Indonesia.
b. Memberi kesempatan kepada pengurus dan anggota HISKI terbaik untuk melakukan
perubahan AD ART serta merancang, Menyusun, dan melaksanakan proker HISKI
bertajuk masa depan

3. Ruang Lingkup :
(1) Ruang lingkup berkaitan dengan kegiatan MUNAS dan tatacara pemilihan pengurus
HISKI Pusat yang sesuai dengan semangat musyawarah dan nafas humanis untuk
mencapai hasil yang diharapkan.
(2) Ruang lingkup kegiatan adalah penyelenggaraan MUNAS, yang memuat (1)
perubahan AD ART, (2) Penyusunan program kerja 4 tahunan, dan (3) memilih secara
proporsional, jujur, dan adil dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat, serta
apabila tidak tercapai dilaksanakan secara pemungutan suara (voting), baik secara
daring maupun luring.
4. Tanggung Jawab :
Tanggung Jawab penyelenggaraan MUNAS dan pembentukan pengurus HISKI Pusat
adalah koordinasi penuh oleh Ketua Umum dan Sekjen terpilih setelah dilakukan
MUNAS HISKI.

5. Unit Kerja Terlibat :


a. Penguruan Harian HISKI Pusat
b. Bidang pengembangan organisasi
c. Kesekretariatan.
d. Komisariat yang ditunjuk atau dipercaya sebaagai tuan rumah.

6. Prosedur Pelaksanaan :
a. Tatacara pemilihan pengurus HISKI Pusat, diawali dengan pengajuan calon ketum
dan sekjen olleh panitia ad hock, yaitu pengurus harian HISKI Pusat dan atau yang
ditunjuk oleh Ketum.
b. Tatacara pemilihan pengurus HISKI Pusat dipilih melalui siding pleno MUNAS XII
dengan memperhatikan hasil pencalonan Ketum dan Sekjen yang dimulai sejak 20
Agustus-5 September 2023 secara online.
c. Tatacara pemilihan calon pengurus HISKI Pusat, hanya memilih Ketua Umum
(Ketum) dan Sekretariat Jendral (Sekjen) sebagai ”paket”, berdasarkan musyawarah
dan atau pemungutan suara terbanyak.
d. Tatacara pemilihan ketum dan Sekjen sebagai ”paket” harus menandatangani
kesediaan pada waktu sidang pleno akan dimulai yang dipimpin oleh Ketua sidang
dan sekretaris sidang
e. Tatacara pencalonan ketum dan Sekjen secara ”paket” dianggap syah apabila hadir
secara luring dan menandatangani pakta integritas yang telah disediakan panitia
MUNAS XII.
f. Jika pemilihan ketum dan Sekjen secara paket telah terpilih bertugas melengkapi
pengurus HISKI Pusat sesuai AD ART, selambat-lambatnya sebelum penutupan
MUNAS XII dengan cara mengikutkan ketum dan sekjen periode sebelumnya serta
ketua dan sekretaris sidang pleno serta menunjuk 3 orang anggota tim formatur
untuk membantu mempertimbangkan kelengkapkan organisasi
g. Tatacara pemilihan dan Sekjen diatur dalam bentuk tata tertip siding pleno yang
melibatkan seorang pimpinan dan sekretaris sidang.
h. Tatacara pemilihan ketum, Sekjen, dan anggota tim formatur diserahkan pada Ketum
dan sekjen terpilih untuk menentukan waktu dan tempat sebelum penutupan MUNAS
XII.
i. Tatacara pembacaan pengurus periode 4 tahun ke depan yaitu 2023-2027 dilakukan
oleh Ketum terpilih dan atau Sekjen terpilih.
j. Tatacara pengesahan (pelantikan) pengurus HISKI pusat periode empat tahun
mendatang yaitu 2023-2027 dilantik oleh dewan pakar terpilih.
k. Pelantikan dilanjutkan serah terima jabatan dengan menyertakan bendera HISKI
sebagai tanda estafet kepengurusan.
l. Tanggal pelaksanaan MUNAS XII adalah 17 Nopember 2023 Piltum dan sekjen dalam
MUNAS XII,
7. Rancangan Tata Tertib Munas dan Pemilihan Pengurus HISKI Pusat

A. Status: Munas XII HISKI adalah pemegang kekuasaan tertinggi untuk menentukan
pemilihan pengurus HISKI Pusat.
B. Kekuasaan:
1. Mengesahkan laporan Pertanggung jawaban pengurus Pengurus HISKI periode 2019-2023.
2. Menetapkan Anggaran Dasar dan Angggaran Rumah Tangga dan program kerja HISKI
periode 2023-2027.
3. Memilih ketua umum dan Sekretaris Jendral secara ”paket” sekaligus pemilihan 3 orang tim
formatur HISKI oleh ketum dan sekjen terpilih.
4. Tim formatur terdiri dari: (a) Ketua umum teripilih sebagai ketua dan Sekjen sebagai
sekretaris, (2) 3 orang anggota, yang dipilih oleh Ketum dan sekjen,
5. Ketum dan sekjen 2023-2027 dapat dipertimbangkan sebagai salah satu anggota tim
formatur.
6. Ketua dan sekretaris sidang pleno MUNAS XII dapat dipertimbangkan sebagai anggota
tim formatur.

C. Peserta MUNAS HISKI.


1. Seluruh Pengurus HISKI Pusat, tidak dapat mewakilkan apabila ybs tidak hadir.
2. Ketua komisariat dan atau wakil yang diberi penugasan.
3. Peninjau, yang tidak memiliki hak suara, dipilih dan memilih.

D. Hak Peserta:
(1) Peserta dari HISKI Pusat dan komisariat dan atau wakil yang diberi penugasan memiliki
hak suara dan hak pilih.
(2) Peserta peninjau tidak diberi hak suara dan memilih.
(3) Peserta calon ketum dan sekjen yang bukan pengurus HISKI pusat dan wakil komisariat
tidak memiliki hak suara (hak pilih).
(4) Calon ketum dan sekjen yang dipilih dinyatakan syah apabila hadir luring dan mentaati
aturan tata tertib siding.
(5) Peserta yang hadir dan tidak hadir secara luring boleh ditunjuk sebagai pengurus HISKI
Pusat apabila telah dikonfirmasi oleh ketum dan atau sekjen terpilih.berhak.

E. Sidang-sidang:
1. Sidang pleno
2. Sidang komisi

F. Pimpinan Sidang Pleno dan Komisi:


1. Pimpinan sidang pleno dan komisi terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang sekretaris.
2. Ketua sidang pleno dan komisi dipilih langsung oleh peserta MUNAS XII HISKI.

G. Pemilihan Ketua dan sekretaris sidang:


1. Ketua dan sekretaris sidang pleno MUNAS XII HISKI dipilih sebelum sidang dimulai
secara musyawarah dan mufakat.
2. Ketua dan sekretaris sidang adalah orang yang terpilih untuk menjalankan sidang
pleno dan komisi sampai terpilihnya ketum dan sekjen, penetapan ADART,
pengesyahan LPJ pengurus HISKI Pusat periode 2019-2023, dan pengesyahan
program kerja HISKI Pusat dan komisariat periode 2023-2027.
3. Masa jabatan ketua dan sekretaris sidang akan habis setelah MUNAS XII HISKI
berakhir.
H. Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, diserahkan kebijakan Pimpinan Sidang.

8. Rekaman :
Catatan resmi/Risalah Organisasi.

DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI

NAMA: NAMA: NAMA:


Dr. Akhmad Taufiq, S.S., Dr. Muslimin, M.Pd. Prof. Dr. Suwardi
M.Pd. Endraswara, M.Hum

JABATAN: JABATAN: JABATAN:


Wakil Sekretaris Jenderal Sekretaris Jenderal Ketua Umum

TANDA TANGAN: TANDA TANGAN: TANDA TANGAN:

Anda mungkin juga menyukai