Mengingat
Memperhatikan
MEMUTUSKAN
Menetapkan
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB I ...2
BAB III.3
BAB III
TUGAS/WEWENANG MUSPROV
Pasal 5
MUSPROV karena tugasnya berwenang untuk:
a. Menetapkan Susunan Acara MUSPROV.
b. Menetapkan Tata Tertib MUSPROV.
c. Memilih Pimpinan MUSPROV.
d. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Provinsi.
e. Menetapkan Program Kerja Pengurus Provinsi.
f. Menetapkan atau mengesahkan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PBSI Provinsi.
g. Memilih Ketua Umum Pengurus Provinsi yang baru.
h. Memilih Formatur.
i. Memilih Dewan Pengawas PP PBSI Provinsi.
BAB IV
PESERTA
Pasal 6
(1). MUSPROV dihadiri oleh:
a. Pengurus Provinsi.
b. Utusan Pengurus PBSI Kabupaten yang sah.
c. Penijauan yang diundang oleh Pengurus Pusat.
(2). Pengurus Provinsi wajib hadir terutama untuk memimpin sidang sebagai
pimpinan sementara hingga terpilihnya Pimpinan MUSPROV.
Pasal 7
(1) Utusan Pengurus PBSI Kabupaten yang sah seabgaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b harus anggota pengurus yang terdaftar seabgai pengurus
Kabupaten dan menyerahkan Surat Mandat asli.
(2) Apabila terdapat 2 (dua) Surat Mandat dari 1 (satu) Pengurus Kabupaten
yang sama, maka yang sah adalah Mandat yang ditandatangani oleh
Pengurus Tertinggi.
(3) Undangan, baik instansi, organisasi, lembaga atau perorangan yang
diundang menghadiri/mengikuti MUSPROV berstatus seabgai Peninjau.
BAB V.4
BAB V
KOURUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 8
(1) MUSPROV memenuhi kuorum bilaman telah dihadiri sekurang-kurangnya
50% + 1 dari jumlah utusan (Pengurus Provinsi PBSI dan Kabupaten dan
Kota).
(2) Dalam hal jumlah utusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
terpenuhi maka MUSPROV diundur untuk paling lama 1 (satu) jam.
(3) Bilamana setelah diundur jumlah utusan tetap tidak mendapat 50% + 1,
maka MUSPROV harus dilanjutkan dan segala keputusannya dinyataka
sah.
Pasal 9
(1) Setiap putusan yang diambil di dalam
permusyawaran untuk mencapai mufakat.
MUSPROV
mengutamakan
Pasal 10
Setiap putusan harus
ditandatangani oleh:
dibuat
dalam
suatu
Surat
Keputusan
yang
BAB VII
PIMPINAN MUSPROV.
Pasal 13
(1) MUSPROV dipimpin oleh 5 (lima) orang Pimpinan yang dipilih dari dan oleh
pemegang suara yang hadir dalam komposisi seorang Ketua, seorang
Sekretaris dan 3 (tiga) orang anggota.
(2) Diantara 5 (lima) Pimpinan MUSPROV tidak boleh ada yang berasal dari
satu Pengurus Kabupaten (utusan) yang sama.
(3) Sebelum Pimpinan MUSPROV dipilih, sidang dalam MUSPROV dipimpin
oleh Pengurus Provinsi selaku Pimpinan Sementara untuk melaksanakan
pengesahan Susunan dan Materi Acara MUSPROV, pengesahan Tata Tertib
MUSPROV, dan pemilihan Pimpinan MUSPROV.
Pasal 14
(1) Pemilihan Pimpinan MUSPROV dilakukan dengan tahapan:
a. Setiap Pemegang Suara mengusulkan dengan cara menulis diatas
kertas yang disediakan panitia sebanyak 5 (lima) orang nama calon
Pimpinan MUSPROV.
b. Jumlah usulan calon Pimpinan Munas seabgaimana disebut huruf a
dihitung untuk menentukan 5 (lima) orang yang memperoleh dukungan
suara terbanyak.
c. Bilamana urutan ke 5 lebih dari 1 orang memperoleh suara yang sama
banyak maka dilakukan pemilihan tahap 2 untuk menentukan
Pimpinan MUSPROV ke 5.
(2) Penentuan Ketua, Sekretaris dan Anggota Pimpinan MUSPROV diserahkan
kepada permufakatan Pimpinan MUSPROV terpilih.
BAB VIII
LAPORAN DAN PANDANGAN UMUM
Pasal 15
(1) Pengurus PBSI Provinsi masa bakti 2012-2016 wajib menyampaikan
laporan di dalam MUSPROV.
(2) Laporan seabgaimana dimaksud pada ayat (1) pada intinya berisi tentang
apa-apa yang telah dilakukan dan permasalahan yang dihadapi.
Pasal 16
Pasal 16.6
(2) Sebelum Pimpinan Komisi dipilih, Sidang Komisi dibuka dan dipimpin oleh
salah seorang Pimpinan MUSPROV dengan tugas khusus membantu
pemilihan Pimpinan Komisi.
(3) Pimpinan Komisi terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan sekretaris Komisi.
(4) Ketentuan.7
(4) Ketentuan dalam Pasal 14 sepanjang mengenai tata cara pemilihan,
berlaku juga bagi sidang Komisi.
(5) Setelah Pimpinan Komisi dipilih, Pimpinan MUSPROV selanjutnya
menyerahkan
Sidang
Komisi
kepada
Pimpinan
Komisi
untuk
melaksanakan tugasnya.
BAB X
PEMILIHAN KETUA UMUM
Bagian Kesatu
Laporan Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketua Umum
Pasal 19
(1) Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum Masa Bakti Tahun 2016-2020,
terlebih dahulu MUSPROV meminta laporan Ketua Tim Penjaringan dan
Penyaringan tentang Bakal Calon Ketua Umum yang lolos verifikasi dan
memenuhi persyaratan untuk menjadi Calon Ketua Umum.
(2) Bakal Calon Ketua Umum yang telah lolos verifikasi dan memenuhi
persyaratan seabgai calon Ketua Umum yang dilaporkan oleh Ketua Tim
Penjaringan dan Penyaringan, disahkan oleh Pimpinan MUSPROV dan
berhak dipilih di dalam MUSPROV.
Pasal 20
(1) Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum Pengurus Provinsi, Pimpinan
MUSPROV meminta calon Ketua Umum Pengurus Provinsi untuk
menyampaikan visi dan misinya.
(2) Apabila calon Ketua Umum lebih dari 1 maka penyampaian visi dan misi
diundi untuk menentukan urutan tampil.
(3) Penyampaian visi dan misi maksimal 10 menit.
Bagian Kedua
Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Pengurus Provinsi
Pasal 21
Bila Calon Ketua Umum Pengurus Provinsi hanya 2 (dua) orang, pemilihannya
dilakukan dengan pemungutan suara terbanyak.
(2) Jika calon Ketua Umum Pengurus Provinsi lebih dari 2 (dua) orang,
pemilihannya dilakukan dengan pemungutan suara, dengan ketentuan:
a. Apabila dari pemungutan suara itu tidak ada calon yang
memperbolehkan suara 50% + 1 dari suara yang sah, maka dilakukan
pemungutan suara yang kedua;
b. Pemungutan suara yang kedua dilakukan hanyak terhadap 2 (dua)
orang calon yang mendapat suara terbanyak pada pemungutan suara
yang pertama, sedangkan calon yang lain dinyatakan gugur.
(3) Mekanisme pemberian suara oleh pemegang suara dilakukan dengan cara
menulis nama calon di dalam lembar kertas yang disediakan oleh Panitia
yang ditandatangani oleh Pimpinan MUSPROV.
(4) Pemberian Suara..8
(4) Pemberian suara selain yang ditentukan pada ayat (3) dinyatakan tidak
sah.
(5) Ketentuan dalam {asal 9 ayat 3 berlaku juga bagi pemilihan Ketua Umum
Pengurus Provinsi.
Pasal 22
(1) Dalam hal calon Ketua Umum Pengurus Provinsi hanya ada 1 (satu) orang
saja, maka calon tersebut secara langsung terpilih tanpa pengumuman
suara yang ditetapkan oleh Pimpinan MUSPROV sebagai Ketua Umum
Pengurus Provinsi Masa Bakti 2016-2012.
(2) Ketua Umum Pengurus Provinsi terpilih sekaligus sebagai Ketua Formatur.
BAB XI
PEMILIHAN DAN TUGAS FORMATUR
Bagian Kesatu
Pemilihan Formulir
Pasal 23
(1) Pemilihan Anggota Formatur dilakukan dengan tahapan:
a. Setiap Pemegang Suara mengusulkan dengan cara menulis diatas
kertas yang disediakan panitia sebanyak 4 (empat) orang nama calon
Anggota Formatur.
b. Jumlah usulan calon Anggota Formatur sebagaimana disebut huruf a
dihitung untuk menentukan 4 (empat) orang yang memperoleh
dukungan suara terbanyak.
BAB XII
PEMILIHAN DEWAN PENGAWAS
BAB XII.9
Pasal 25
(1) Dewan Pengawas PP PBSI Provinsi berjumlah 9 (Sembilan) orang yang
terdiri dari 1 orang Ketua, 1 orang Wakil Ketua, 1 orang Sekretaris dan 6
orang Anggota.
(2) Pemilihan Dewan Pengawas dilakukan dengan tahapan:
a. Setiap Pemegang Suara mengusulkan dengan cara menulis diatas
kertas yang disediakan panitia sebanyak 9 (Sembilan) orang nama
calon Dewan Pengawas.
b. Jumlah Usulan calon Dewan Pengawas sebagaimana disebut huruf a
dihitung untuk menentukan 9 (Sembilan) orang yang memperoleh
dukungan suara terbanyak.
c. Bilamana urutan ke 9 lebih dari 1 orang memperoleh suara yang sama
banyak maka dilakukan pemilihan tahap 2 untuk menentukan Dewan
Pengawas ke 9.
3. Penentuan Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Dewan pengawas diserahkan
kepada Anggota Dewan Pengawas.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Tata Tertib ini mulai berlaku dan mengikat bagi MUSPROV sejak ditetapkan.
Bilamana selama MUSPROV timbul masalah yang tidak terdapat
pengaturannya di dalam Tata Tertib ini, penyelesaiannya diputuskan oleh
Pimpinan MUSPROV setelah dimusyawarahkan dengan utusan.
Ditetapkan di
Pada tanggal
: Banten
: 30 November 2016
MUSYAWARAH PBSI
PROVINSI BANTEN TAHUN 2016
PIMPINAN SEMENTARA,
H. M. FERLY