Anda di halaman 1dari 11

PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA

(BADMINTON ASSOCIATION OF INDONESIA)


PENGURUS PROVINSI BANTEN
Sekretariat : Bukit Palem, Jl. Lotus Raya No. 10 Kota Cilegon, Provinsi Banten
Telp. 085216948331-087881343718, Email : pbsibaminton@yahoo.com

KEPUTUSAN MUSYAWARAH PBSI


PROVINSI BANTEN TAHUN 2016
NOMOR : 089/BTN/MUSPROV/XI/2016
TENTANG
TATA TERTIB MUSYAWARAH PBSI PROVINSI BANTEN TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH PBSI PROVINSI BANTEN TAHUN 2016
Menimbang

a. Bahwa Musyawarah PBSI Provinsi Banten Tahun


2016 sebagai pemegang kekuasaan tertinggi PBSI
Provinsi
Banten
bertugas
untuk
membahas,
merumuskan, memilih dan memutuskan hal-hal
penting dalam rangka pengelolaan, pembinaan,
pengembangan dan kemajuan olahraga bulutangkis
di Provinsi Banten.
b. Bahwa agar pembahasan, perumusan, pemilihan dan
pengambilan keputusan berjalan lancar, terarah dan
demokrasi, perlu dibuat Tata Tertib Musyawarah PBSI
Provinsi Banten Tahun 2016.

Mengingat

1. Pasal 17 Ayat (1) Anggaran dasar dan Pasal 34 ayat


(1) dan Pasal 37 Anggaran Rumah Tangga PBSI
Provinsi Banten.
2. Keputusan Musyawarah Nasional PBSI Provinsi
Banten Tahun 2016 Nomor: 01/MUSPROV/2016,
tanggal 30 November 2016 tentang Susunan dan
Materi Acara Musyawarah PBSI Provinsi Banten
Tahun 2016.

Memperhatikan

Usul, saran dan pendapatan utusan dalam Sidang Pleno


I yang khusus membahas Rancangan Tata Tertib
Musyawarah Nasional PBSI tahun 2016.

MEMUTUSKAN
Menetapkan

KEPUTUSAN MUSYAWARAH PBSI PROVINSI BANTEN


TAHUN 2016 TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH
PBSI PROVINSI BANTEN TAHUN 2016

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

BAB I ...2

Dalam Tata Tertib Musyawarah Provinsi ini yang dimaksud dengan:


1. Musyawarah PBSI Provinsi Banten yang selanjutnya disebut MUSPROV
adalah pemegang kekuasaan tertinggi di PBSI Provinsi Banten.
2. PBSI Provinsi Banten adalah Persatuan Bulu Tanggkis Seluruh Indonesia
untuk Provinsi Banten.
3. Utusan adalah anggota pengurus yang diutus oleh BPSI Kabupaten yang
sah berdasarkan Surat Mandat.
4. Surat Mandat adalah surat yang dikeluarkan oleh Pengurus BPSI
Kabupaten yang sah dan ditandatangani oleh Ketua Umum/Wakil Ketua
Umum dan Sekretaris UMU/Wakil Sekretaris Umum.
BAB II
DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN
Pasal 2
Tata Tertib MUSPROV didasarkan kepada:
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBSI Provinsi.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional; dan
c. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
Olahraga.
Pasal 3
Tata Tertib MUSPROV ini berfungsi sebagai penjabaran dan pelaksanaan
ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBSI Provinsi yang

berhubungan dengan Penyelenggaraan MUSPROV, pemilihan dan pengambilan


keputusan.
Pasal 4
Tata Tertib MUSPROV ini bertujuan untuk memberikan arah agar pelaksanaan
MUSPROV berjalan lancar, demokrasi, berhasil guna dan berdaya guna.

BAB III.3
BAB III
TUGAS/WEWENANG MUSPROV
Pasal 5
MUSPROV karena tugasnya berwenang untuk:
a. Menetapkan Susunan Acara MUSPROV.
b. Menetapkan Tata Tertib MUSPROV.
c. Memilih Pimpinan MUSPROV.
d. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Provinsi.
e. Menetapkan Program Kerja Pengurus Provinsi.
f. Menetapkan atau mengesahkan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PBSI Provinsi.
g. Memilih Ketua Umum Pengurus Provinsi yang baru.
h. Memilih Formatur.
i. Memilih Dewan Pengawas PP PBSI Provinsi.

BAB IV
PESERTA
Pasal 6
(1). MUSPROV dihadiri oleh:
a. Pengurus Provinsi.
b. Utusan Pengurus PBSI Kabupaten yang sah.
c. Penijauan yang diundang oleh Pengurus Pusat.

(2). Pengurus Provinsi wajib hadir terutama untuk memimpin sidang sebagai
pimpinan sementara hingga terpilihnya Pimpinan MUSPROV.

Pasal 7
(1) Utusan Pengurus PBSI Kabupaten yang sah seabgaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b harus anggota pengurus yang terdaftar seabgai pengurus
Kabupaten dan menyerahkan Surat Mandat asli.
(2) Apabila terdapat 2 (dua) Surat Mandat dari 1 (satu) Pengurus Kabupaten
yang sama, maka yang sah adalah Mandat yang ditandatangani oleh
Pengurus Tertinggi.
(3) Undangan, baik instansi, organisasi, lembaga atau perorangan yang
diundang menghadiri/mengikuti MUSPROV berstatus seabgai Peninjau.

BAB V.4
BAB V
KOURUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 8
(1) MUSPROV memenuhi kuorum bilaman telah dihadiri sekurang-kurangnya
50% + 1 dari jumlah utusan (Pengurus Provinsi PBSI dan Kabupaten dan
Kota).
(2) Dalam hal jumlah utusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
terpenuhi maka MUSPROV diundur untuk paling lama 1 (satu) jam.
(3) Bilamana setelah diundur jumlah utusan tetap tidak mendapat 50% + 1,
maka MUSPROV harus dilanjutkan dan segala keputusannya dinyataka
sah.
Pasal 9
(1) Setiap putusan yang diambil di dalam
permusyawaran untuk mencapai mufakat.

MUSPROV

mengutamakan

(2) Apabila tidak tercapai mufakat, putusan diambil melalui pemungutan


suara (voting), dan putusan sah bilamana disetujui oleh 50% + 1 dari suara
yang sah.
(3) Pengumpulan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bilamana
mengenai orang, dilakukan secara tertutup.

Pasal 10
Setiap putusan harus
ditandatangani oleh:

dibuat

dalam

suatu

Surat

Keputusan

yang

a. Pimpinan Sementara untuk Keputusan tentang Susunan dan Materi Acara


MUSPROV, Keputusan tentang Tata Tertib dan Keputusan tentang
Pimpinan MUSPROV.
b. Pimpinan MUSPROV untuk keputusan lainnya selain yang disebut pada
huruf a.
BAB VI
HAK SUARA DAN BICARA
Pasal 11
(1) Setiap Pengurus PBSI Kabupaten (Utusan) memiliki hak suara 1 (satu)
dan berhak berbicara untuk menyampaikan pendapat, usul atau saran di
dalam MUSPROV.
(2) Pengurus PBSI Kabupaten yang dijatuhi sanksi organisasi atau masa
kepengurusannya telah habis tidak diperkenankan menghadiri/mengikuti
MUSPROV PBSI Provinsi Banten Tahun 2016.
Pasal 12.5
Pasal 12
(1) Pengurus Provinsi punya hak suara 1 (satu) dan punya hak bicara di
dalam MUSPROV.
(2) Hak bicara Pengurus Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terbatas dalam hal memberikan penjelasan atas hal yang dipandang perlu
untuk diketahui peserta MUSPROV atau hal-hal yang ditanyakan oleh
peserta MUSPROV.
(3) Peninjauan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) tidak punya hak
suara dan tidak punya hak bicara di dalam MUSPROV.

BAB VII
PIMPINAN MUSPROV.
Pasal 13
(1) MUSPROV dipimpin oleh 5 (lima) orang Pimpinan yang dipilih dari dan oleh
pemegang suara yang hadir dalam komposisi seorang Ketua, seorang
Sekretaris dan 3 (tiga) orang anggota.
(2) Diantara 5 (lima) Pimpinan MUSPROV tidak boleh ada yang berasal dari
satu Pengurus Kabupaten (utusan) yang sama.
(3) Sebelum Pimpinan MUSPROV dipilih, sidang dalam MUSPROV dipimpin
oleh Pengurus Provinsi selaku Pimpinan Sementara untuk melaksanakan
pengesahan Susunan dan Materi Acara MUSPROV, pengesahan Tata Tertib
MUSPROV, dan pemilihan Pimpinan MUSPROV.

Pasal 14
(1) Pemilihan Pimpinan MUSPROV dilakukan dengan tahapan:
a. Setiap Pemegang Suara mengusulkan dengan cara menulis diatas
kertas yang disediakan panitia sebanyak 5 (lima) orang nama calon
Pimpinan MUSPROV.
b. Jumlah usulan calon Pimpinan Munas seabgaimana disebut huruf a
dihitung untuk menentukan 5 (lima) orang yang memperoleh dukungan
suara terbanyak.
c. Bilamana urutan ke 5 lebih dari 1 orang memperoleh suara yang sama
banyak maka dilakukan pemilihan tahap 2 untuk menentukan
Pimpinan MUSPROV ke 5.
(2) Penentuan Ketua, Sekretaris dan Anggota Pimpinan MUSPROV diserahkan
kepada permufakatan Pimpinan MUSPROV terpilih.
BAB VIII
LAPORAN DAN PANDANGAN UMUM
Pasal 15
(1) Pengurus PBSI Provinsi masa bakti 2012-2016 wajib menyampaikan
laporan di dalam MUSPROV.
(2) Laporan seabgaimana dimaksud pada ayat (1) pada intinya berisi tentang
apa-apa yang telah dilakukan dan permasalahan yang dihadapi.
Pasal 16

Pasal 16.6

(1) Setiap utusan dapat menyampaikan Pandangan Umum terhadap laporan


Pengurus PBSI Provinsi masa bakti 2012-2016.
(2) Pandangan umum dapat disampaikan secara lisan dan dapat pula secara
tertulis yang diserahkan kepada Pimpinan MUSPROV.
(3) Penyampaian Pandangan Umum harus memperhatikan alokasi waktu yang
diberikan oleh Pimpinan MUSPROV.
(4) Urutan tampil utusan untuk menyampaikan Pandangan Umum diatur oleh
Pimpinan MUSPROV.
BAB IX
KOMISI DAN SIDANG KOMISI
Pasal 17
(1) Untuk memudahkan dan efektifitas pembahasan terhadap beberapa materi
penting, Munas membentuk 3 (tiga) Komisi, yaitu:
a. Komisi I Bidang Organisasi yang bertugas:
1. Membahasa Rancangan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PBSI Provinsi.
2. Membahas dan merumuskan Program Umum Pengurus PBSI
Provinsi masa bakti Tahun 2012-2016 khususnya di Bidang
Organisasi.
b. Komisi II Bidang Pembinaan Prestasi yang bertugas:
Membahas dan merumuskan Program Umum Pengurus PBSI Provinsi
masa bakti 2016-2020, khusus di Bidang Pembinaan Prestasi.
c. Komisi III Bidang Pengembangan yang bertugas.
Membahas dan merumuskan Program Umum Pengurus PBSI Provinsi
Masa Bakti Tahun 2016-2020, khusus di Bidang Pengembangan.
(2) Sidang Komisi dilakukan dengan 2 (dua) tahap:
a. Tahap Pertama adalah Sidang Komisi I dan Komisi II sesuai dengan
alokasi waktu yang ditetapkan dalam Susunan dan Materi Acara
MUSPROV.
b. Tahap Kedua setelah Sidang Komisi I dan Komisi II adalah Sidang
Komisi III sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan dalam Susunan
dan Materi Acara MUSPROV.
(3) Setiap utusan wajib menyertakan 1 (satu) orang anggota utusan dalam
Sidang Komisi I maupun Komisi II.
(4) Pada Sidang Komisi III, utusan menunjuk salah seorang anggota
utusannya yang sebelumnya sebagai peserta pada Sidang Komisi I atau
Komisi II.
Pasal 18
(1) Sidang Komisi dipimpin oleh 3 (tiga) orang sebagai Pimpinan Komisi yang
dipilih oleh dan dari utusan.

(2) Sebelum Pimpinan Komisi dipilih, Sidang Komisi dibuka dan dipimpin oleh
salah seorang Pimpinan MUSPROV dengan tugas khusus membantu
pemilihan Pimpinan Komisi.
(3) Pimpinan Komisi terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan sekretaris Komisi.
(4) Ketentuan.7
(4) Ketentuan dalam Pasal 14 sepanjang mengenai tata cara pemilihan,
berlaku juga bagi sidang Komisi.
(5) Setelah Pimpinan Komisi dipilih, Pimpinan MUSPROV selanjutnya
menyerahkan
Sidang
Komisi
kepada
Pimpinan
Komisi
untuk
melaksanakan tugasnya.
BAB X
PEMILIHAN KETUA UMUM
Bagian Kesatu
Laporan Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketua Umum
Pasal 19
(1) Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum Masa Bakti Tahun 2016-2020,
terlebih dahulu MUSPROV meminta laporan Ketua Tim Penjaringan dan
Penyaringan tentang Bakal Calon Ketua Umum yang lolos verifikasi dan
memenuhi persyaratan untuk menjadi Calon Ketua Umum.
(2) Bakal Calon Ketua Umum yang telah lolos verifikasi dan memenuhi
persyaratan seabgai calon Ketua Umum yang dilaporkan oleh Ketua Tim
Penjaringan dan Penyaringan, disahkan oleh Pimpinan MUSPROV dan
berhak dipilih di dalam MUSPROV.
Pasal 20
(1) Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum Pengurus Provinsi, Pimpinan
MUSPROV meminta calon Ketua Umum Pengurus Provinsi untuk
menyampaikan visi dan misinya.
(2) Apabila calon Ketua Umum lebih dari 1 maka penyampaian visi dan misi
diundi untuk menentukan urutan tampil.
(3) Penyampaian visi dan misi maksimal 10 menit.
Bagian Kedua
Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Pengurus Provinsi
Pasal 21
Bila Calon Ketua Umum Pengurus Provinsi hanya 2 (dua) orang, pemilihannya
dilakukan dengan pemungutan suara terbanyak.

(2) Jika calon Ketua Umum Pengurus Provinsi lebih dari 2 (dua) orang,
pemilihannya dilakukan dengan pemungutan suara, dengan ketentuan:
a. Apabila dari pemungutan suara itu tidak ada calon yang
memperbolehkan suara 50% + 1 dari suara yang sah, maka dilakukan
pemungutan suara yang kedua;
b. Pemungutan suara yang kedua dilakukan hanyak terhadap 2 (dua)
orang calon yang mendapat suara terbanyak pada pemungutan suara
yang pertama, sedangkan calon yang lain dinyatakan gugur.
(3) Mekanisme pemberian suara oleh pemegang suara dilakukan dengan cara
menulis nama calon di dalam lembar kertas yang disediakan oleh Panitia
yang ditandatangani oleh Pimpinan MUSPROV.
(4) Pemberian Suara..8
(4) Pemberian suara selain yang ditentukan pada ayat (3) dinyatakan tidak
sah.
(5) Ketentuan dalam {asal 9 ayat 3 berlaku juga bagi pemilihan Ketua Umum
Pengurus Provinsi.
Pasal 22
(1) Dalam hal calon Ketua Umum Pengurus Provinsi hanya ada 1 (satu) orang
saja, maka calon tersebut secara langsung terpilih tanpa pengumuman
suara yang ditetapkan oleh Pimpinan MUSPROV sebagai Ketua Umum
Pengurus Provinsi Masa Bakti 2016-2012.
(2) Ketua Umum Pengurus Provinsi terpilih sekaligus sebagai Ketua Formatur.

BAB XI
PEMILIHAN DAN TUGAS FORMATUR
Bagian Kesatu
Pemilihan Formulir
Pasal 23
(1) Pemilihan Anggota Formatur dilakukan dengan tahapan:
a. Setiap Pemegang Suara mengusulkan dengan cara menulis diatas
kertas yang disediakan panitia sebanyak 4 (empat) orang nama calon
Anggota Formatur.
b. Jumlah usulan calon Anggota Formatur sebagaimana disebut huruf a
dihitung untuk menentukan 4 (empat) orang yang memperoleh
dukungan suara terbanyak.

c. Bilamana urutan ke 4 lebih dari 1 orang memperoleh suara yang sama


banyak maka dilakukan pemilihan tahap 2 untuk menentukan anggota
Formatur ke 4.
(2) Penentuan Sekretaris Formatur diserahkan kepada Ketua Formatur.
Bagian Kedua
Tugas Formatur
Pasal 24
(1) Formatur bertugas menyusun dan membentuk komposisi dan personalia
pengurus PBSI Kabupaten Masa Bakti Tahun 2016-2020.
(2) Dalam menjalankan tugasnya Formatur wajib memperhatikan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBSI Provinsi.
(3) Tugas Formatur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah selesai
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
terpilihnya Formatur.
(4) Keputusan Formatur ditandatangani oleh Ketua, Sekretaris, dan Anggota
Formatur.
(5) Surat Keputusan Formatur sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikirim
kepada KONI Provinsi gunan mendapatkan pengukuhannya.

BAB XII
PEMILIHAN DEWAN PENGAWAS

BAB XII.9

Pasal 25
(1) Dewan Pengawas PP PBSI Provinsi berjumlah 9 (Sembilan) orang yang
terdiri dari 1 orang Ketua, 1 orang Wakil Ketua, 1 orang Sekretaris dan 6
orang Anggota.
(2) Pemilihan Dewan Pengawas dilakukan dengan tahapan:
a. Setiap Pemegang Suara mengusulkan dengan cara menulis diatas
kertas yang disediakan panitia sebanyak 9 (Sembilan) orang nama
calon Dewan Pengawas.
b. Jumlah Usulan calon Dewan Pengawas sebagaimana disebut huruf a
dihitung untuk menentukan 9 (Sembilan) orang yang memperoleh
dukungan suara terbanyak.
c. Bilamana urutan ke 9 lebih dari 1 orang memperoleh suara yang sama
banyak maka dilakukan pemilihan tahap 2 untuk menentukan Dewan
Pengawas ke 9.
3. Penentuan Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Dewan pengawas diserahkan
kepada Anggota Dewan Pengawas.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Tata Tertib ini mulai berlaku dan mengikat bagi MUSPROV sejak ditetapkan.
Bilamana selama MUSPROV timbul masalah yang tidak terdapat
pengaturannya di dalam Tata Tertib ini, penyelesaiannya diputuskan oleh
Pimpinan MUSPROV setelah dimusyawarahkan dengan utusan.

Ditetapkan di
Pada tanggal

: Banten
: 30 November 2016

MUSYAWARAH PBSI
PROVINSI BANTEN TAHUN 2016
PIMPINAN SEMENTARA,

H. M. FERLY

Anda mungkin juga menyukai