Anda di halaman 1dari 16

BAB 1 PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR

BAB I
1.1 PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah
Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia,
berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo
humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams
mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya
yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan
budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya
Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar, yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )


Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis
untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk
kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran,
mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar,
hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu
Page 1 of 16
tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain
ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum,
dsb.
3. Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar
menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam
bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris
disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan
ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

Tujuan Ilmu Alamiah Dasar


Tujuan Ilmu Alamiah Dasar terbagi dua,yaitu :
a) Tujuan Instruksional Umum
Tujuannya adalah dimana dapat memahami perkembangan penalaran manusia
terhadap gejala-gejala Alam sampai terwujudnya metode ilmiah yang secara khusus dari ilmu
pengetahuan Alam.
b) Tujuan Instruksional Khusus
1. Dapat menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia.
2. Dapat menjelaskan perkembangan alam pikir manusia dalam memenuhi kebutuhan
terhadap "Rahasia ingin tahu" nya.
3. Dapat memberi alasan yang diterima mitos dalam kehidupan masyarakat.

Ruang lingkup dari IBD adalah:


1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya, baik dari segi keahlian (disiplin) masing-masing maupun antar bidang
disiplin.
2. Hakekat manusia yang universal (satu) tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing zaman dan tempat dalam melihat dan menanggapi
Page 2 of 16
lingkungan alam, sosial, dan budaya dengan adanya kesamaan dan perbedaan yang
diekspresikan dalam bentuk dan corak ungkapan pikiran, perasaan, dan tingkah laku
serta hasil kelakuannya.
3. Konsep-konsep dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam. Konsep-konsep dasar tentang
IPA meliputi :
a) Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada
umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya
dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi
lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni
musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat (Basic Humanities) adalah usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
b) Fisika
Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup atau mati dari aspek
wujud dengan perubahanperubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik
dibagi dalam mekanika, panas, bumi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan
teknik mekanika, teknik sipil, teknik listrik, dan termasuk dalam lingkup besar
ilmu bumi dan antariksa.
c) Kimia
Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan tidak hidup dari
aspek susunan materi dan perubahanperubahan yang bersifat tetap. Kimia secara
garis besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organic. Kedua bagian itu
pada dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti analisis kualitatif
dan kuantitatif.
d) Biologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejalagejalanya. Biologi
dibagi atas cabangcabang antara lain :

(1) Botani
Adalah suatu cabang biologi yang mempelajari seluk beluk tentang tumbuhan.
Botani merupakan satu diantara bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan
diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuhan-tumbuhan. Dengan
demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari
Page 3 of 16
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dangan
komponen biotok dan abiotik, serta evolusi tumbuhan. Orang yang menekuni
bidang botani disebut botanis.
(2) Zoologi
Adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta
evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandingan, psikologi
hewan, biologi molecular.
(3) Morfologi
Adalah suatu studi tentang struktur luar atau bentuk luar makhluk hidup.
Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi berarti
'pengetahuan tentang bentuk (morphos). Berikut beberapa ilmu yang
menggunakan nama morfologi:
Morfologi (linguistik), ilmu tentang morfem-morfem dalam bahasa.
Morfologi (biologi), ilmu tentang bentuk organisme
terutama hewan dantumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
Geomorfologi, ilmu tentang batuan dan bentuk luar bumi.
(4) Anatomi
Adalah suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk
hidup. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari
anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang
berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga
anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa
cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi
manusia.
(5) Fisiologi
adalah suatu studi tentang fungsi bagian tubuh atau organ makhluk hidup.
Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi
secara fisikdan kimiawi.
Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuna , physis, "asal-usul" atau
"hakikat", dan , logia, "kajian". Fisiologi menggunakan berbagai metode
ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan
organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk
mendukung kehidupan.
(6) Sitologi ( Biologi Sel )

Page 4 of 16
Adalah suatu studi tentang sel secara mendalam meliputi struktur molekuler
dan lainlain. Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos,
"wadah") adalahilmu yang mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel
mencakup sifat-sifatfisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di
dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi
sel (fisiologi), hinggakematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada
skala mikroskopik maupun skalamolekular, dan sel biologi meneliti
baik organisme bersel tunggal seperti bakterimaupun sel-sel terspesialisasi di
dalam organisme multisel seperti manusia.

1.2 Perkembangan Pikiran Manusia

A. Sifat Unik Manusia


Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, sedangkan rohani, akal
budi, dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak mempunyai tanduk, taji, ataupun sengat,
maka untuk membela diri terhadap serangan dari makhluk lain dan untuk melindungi diri
terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan, manusia harus memanfaatkan akal budinya
yang cemerlang. Kemauannya yang keras menyebabkan manusia dapat mengendalikan
jasmaninya.
Hal ini dapat menimbulkan efek yang negatif misalnya, manusia dapat mogok makan, dapat
minum-minuman keras sampai mabuk, dan bahkan dapat bunuh diri. Kalau tubuh mendapat
pengaruh yang negatif dari lingkungan, maka timbul reaksi yang mendorong tubuh supaya
melepaskan diri dari lingkungan yang merugikan itu. Tetapi kemauan keras dapat memaksa
tubuh supaya tetap menerima pengaruh yang negatif itu. Jadi, sifat unik manusia itu adalah
akal budi dan kemauannya menaklukkan jasmaninya.

B. Rasa Ingin Tahu


Dengan pertolongan akal budinya, manusia menemukan berbagai cara untuk melindungi diri
terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan. Tetapi adanya akal budi itu juga
menimbulkan rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Dengan kata lain, rasa ingin tahu itu
tidak pernah dapat dipuaskan. Akal budi manusia tidak pernah puas dengan pengetahuan yang

Page 5 of 16
telah dimilikinya. Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan
yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul di dalam
pikirannya.

1.3 PENGERTIAN MITOS, LEGENDA, & CERITA RAKYAT


Mitos adalah sebuah imajinasi dari manusia yang berusaha untuk menerangkan gejala
alam yang ada pada saat itu yang dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib.
Namun, disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut sehingga
cenderung diidentikkan dengan seorang dewa/dewi, tokoh misteri serta sesuatu yang berbau
mistis. Sehingga pengetahuan yang diperoleh bersifat subyektif.
Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan
ataupun pengalaman. Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas
keingintahuannya itu.
Sebagai contoh: Apakah pelangi itu?, karena tak dapat dijawab, manusia mereka-reka
jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Jadi muncul pengetahuan baru yaitu
bidadari. Contoh lain: Mengapa gunung meletus?, karena tak tahu jawabannya, manusia
mereka-reka sendiri dengan jawaban: Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah.
Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama muncullah anggapan adanya Yang kuasa
di dalam hutan lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, atau adanya
raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana bulan. Pengetahuan baru yang bermunculan
dan kepercayaan itulah yang kita sebut dengan mitos. Cerita yang berdasarkan atas mitos
disebut legenda.

Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia misalnya:
1. Alat Penglihatan
Banyak benda-benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata. Mata
tidak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda yang dilihat terlalu jauh,
maka tak mampu melihatnya.
2. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai
30.000 perdetik. Getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 perdetik tak terdengar.
3. Alat Pencium dan Pengecap
Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun diciumnya . manusia
hanya bisa membedakan 4 jenis masa yaitu rasa manis,masam ,asin dan pahit. Bau seperti
Page 6 of 16
parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasi di udara lebih
dari sepersepuluh juta bagian. Melalui bau, manusia dapat membedakan satu benda dengan
benda yang lain namun tidak semua orang bisa melakukannya.
4. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin namun sangat relative
sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda-beda, di antara manusia: ada yang sangat
tajam penglihatannya, ada yang tidak. Demikian juga ada yang tajam penciumannya ada
yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera kita maka mungkin timbul salah informasi,
salah tafsir dan salah pemikiran. Untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan alat indera
tersebut dapat juga orang dilatih untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain
adalah penciptaan alat. Meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan.
Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan
tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:
a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik
langsung maupun dengan alat.
b. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi

Menurut Auguste comte (1798-1857),dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik


sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung tiga tahap:
1. Tahap teologi atau fiktif
Pada tahap teologi atau fiktif manusia berusaha untuk mencaari atau menemukan sebab yang
pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu,dan selalu dihubungkan dengan kekuatan
ghaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan
sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasi dan
diatur oleh para dewa atau kekuatan ghaib lainnya.
2. Tahap filsafat atau metafisik atau abstrak
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari sebab
utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan kepada kepercayan akan
adanya kekuatan ghaib , melainkan kepada akalnya sendiri,akal yang telah mampu melakukan
abstraktasi guna menemukan hakikat segala sesuatu.
3. Tahap positif atau ilmiah riel

Page 7 of 16
Tahap positif atau riel merupakan tahap dimana manusia telah mampu berfikir secara positif
atau riel,atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif ,
melalui pengamatan , percobaan dan perbandingan.

Legenda adalah sebuah cerita yang dirangkai secara turun temurun dan dipercayai oleh
masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya, cenderung
mengemukakan kehadiran seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah.
Contohnya:
Tangkuban perahu yang berlokasi di kota Bandung, sebagai hasil perwujudan kemarahan
sangkuriang yang telah gagal dalam mewujudkan pinta calon pinangannya yang
merupakan ibu kandungnya sendiri.
Sangkuriang
La Madukelleng
William Tell
Lutung Kasarung

Cerita Rakyat merupakan suatu peristiwa yang dikisahkan untuk menjelaskan akan
terjadinya sesuatu yang ada dimuka bumi ini. salah satu contoh kisah rakyat yakni tangkuban
perahu sebagai perwujudan kemarahan sangkuriang yang telah gagal dalam mewujudkan
calon pinangannya yang merupakan ibu kandungnya sendiri. Kisah bawang merah dan
bawang putih yang telah kita kenal sejak dahulu dapat menjadi salah satu contoh dalam hal
ini.
Contohnya :
Malin Kundang
Si Pitung
Timun Mas

A. Penalaran
Penalaran Deduktif (rasionalisme)
Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin berkembangnya cara-cara
penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak pertanyaan tanpa mengarang mitos.

Page 8 of 16
Menurut A. Comte, dalam perkembangan manusia sesudah tahap mitos, manusia
berkembang dalam tahap filsafat. Pada tahap filsafat, rasio sudah terbentuk, tetapi belum
ditemukan metode berpikir secara obyektif. Rasio sudah mulai dioperasikan, tetapi kurang
obyektif. Berbeda dengan pada tahap teologi, pada tahap filsafat ini manusia mencoba
mempergunakan rasionya untuk memahami obyek secara dangkal, tetapi obyek belum
dimasuki secara metodologis yang definitif.
Perkembangan alam pikiran manusia merupakan suatu proses, maka manusia tidak puas
dengan pemikiran ini, sehingga berkembang ke dalam tahap positif atau tahap ilmu. Dalam
tahap positif atau tahap ilmu ini, rasio sudah dioperasikan secara obyektif. Manusia
menghadapi obyek dengan rasio.
Dalam menghadapi peristiwa-peristiwa alam, misalnya gunung api meletus yang
menimbulkan banyak korban dan kerusakan, manusia tidak lagi mengadakan selamatan
dengan tari-tarian dan nyanyian, tetapi akan mengamati peristiwa itu, mempelajari mengapa
gunung api itu dapat meletus, kemudian berusaha mencari penyelesaian dengan tindakan-
tindakan yang sesuai dengan hasil pengamatannya. Misalnya, dengan mencegah terjadinya
letusan yang hebat. Untuk mengurangi banyaknya korban, penduduk di sekeliling gunung api
tersebut dipindahkan ke daerah lain. Inilah bukti bahwa manusia lama-kelamaan tidak puas
dengan mitos sebagai pemikiran yang irasional, kemudian mencari jawaban yang rasional.
Pemecahan secara rasional berarti mengandalkan rasio dalam usaha memperoleh
pengetahuan yang benar. Kaum rasionalis mengembangkan paham yang disebut rasionalisme.
Dalam menyusun pengetahuan, kaum rasionalis menggunakan penalaran deduktif. Penalaran
deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk
menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif ini
menggunakan pola berpikir yang disebut silogisme. Silogisme itu terdiri atas dua buah
pernyataan dan sebuah kesimpulan. Kedua pernyataan itu disebut premis mayor dan premis
minor. Kesimpulan atau konklusi diperoleh dengan penalaran deduktif dari kedua premis
tersebut.
Dengan demikian, jelas bahwa penalaran deduktif ini pertama-tama harus mulai dengan
pernyataan yang sudah pasti kebenarannya. Aksioma dasar ini yang dipakai untuk
membangun sistem pemikirannya, diturunkan atau berasal dari idea yang menurut
anggapannya jelas, tegas, dan pasti dalam pikiran manusia. Dengan penalaran deduktif ini
dapat diperoleh bermacam-macam pengetahuan mengenai sesuatu obyek tertentu tanpa ada

Page 9 of 16
kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. Di samping itu juga terdapat kesulitan
untuk menerapkan konsep rasional kepada kehidupan praktis.

Penalaran Induktif (empirisme)


Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penalaran deduktif ternyata mempunyai
kelemahan, maka muncullah pandangan lain yang berdasarkan pengalaman konkret. Mereka
yang mengembangkan pengetahuan berdasarkan pengalaman konkret disebut penganut
empirisme. Paham empirisme menganggap bahwa pengetahuan yang benar ialah
pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman konkret.
Penganut empirisme menyusun pengetahuan dengan menggunakan penalaran induktif.
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan,
atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya, pada pengamatan atas logam besi, tembaga,
aluminium, dan sebagainya, jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang diperoleh hanya dengan
penalaran deduktif tidak dapat diandalkan karena bersifat abstrak dan lepas dari pengalaman.
Demikian pula dengan pengetahuan yang diperoleh hanya dari penalaran induktif juga tidak
dapat diandalkan karena kelemahan pancaindera. Karena itu himpunan pengetahuan yang
diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan.

CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN

Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
1. Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
2. Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan benar
3. Apriori
Merupakan suatu keyakinan/ pendirian/ anggapan sebelum mengetahuai (melihat,
mendengar, menyelidiki) keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah
Seseuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yg merupakan rambu-rambu untuk
menentukan benar atau salah. Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah apabila memenuhi 4
syarat yaitu :
Objektif (Pengetahuan itu sesuai dengan Objek)
Metodik (Pengetahuan itu diperoleh dengan cara-cara tertentu dan terkontrol)

Page 10 of 16
Sistematis (Pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri
satu sama lain saling berkaitan ,saling menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi
kesatuan yg utuh).
Berlaku Umum/ Universal (Pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang
atau oleh beberapa orang saja, tapi semua org dengan eksperimentasi yg sama akan
menghasilkan sesuatu yg sama atau konsisten).

Ada 2 pokok untuk memperoleh pengetahuan yaitu :


A. Rasionalisme
Secara etimologis Rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggrisrationalism. Kata ini berakar
dari kata bahasa Latin ratio yang berarti akal. A.R. Lacey7 menambahkan bahwa
berdasarkan akar katanya Rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegangan bahwa
akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran. Sementara itu, secara
terminologis aliran ini dipandang sebagai aliran yang berpegang pada prinsip bahwa akal
harus diberi peranan utama dalam penjelasan. Ia menekankan akal budi (rasio) sebagai
sumber utama pengetahuan, mendahului atau unggul atas, dan bebas (terlepas) dari
pengamatan inderawi.

B. Empirisa

Yaitu pengetahuan yg disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yg


dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia
diperoleh melalui penalaran rasional yg abstrak,namun diperoleh melalui pengalaman yg
kongkrit.
Beberapa alasan mengapa manusia mudah menerima mitos
Begitu besarnya pengaruh mitos, legenda dan cerita rakyat, bahkan hingga sampai saat ini
banyak dari kita yang masih mempercayai salah satu atau beberapa hal tersebut. Beberapa
faktor yang menyebabkan mitos dan beberapa hal berikutnya dapat timbul ialah :
1. Keterbatasan pengetahuan manusia, pada umunya manusia memperoleh informasi dari
cerita orang yang mengetahui akan suatu hal. Kemudian hal ini bepindah telinga kepada
manusia yang lain. Yang menjadi masalah adalah kebenaran tentang informasi atau
pengetahuan yang muncul dan telah menyebar tersebut.

Page 11 of 16
2. Keterbatasan manusia dalam menalarkan sesuatu, ini dikarenakan kemampuan berpikir
manusia pada saat itu masih latih. Sehingga pemikiran yang dihasilkan dapat benar dan
dapat pula salah.

3. Keingintahuan manusia yang telah terpenuhi untuk sementara, mengandung pengertian


bahwa ketika manusia telah mampu menalarkan sedikit hal yang ada dalam pikirannya
maka disitulah letak kepuasan manusia yang diterimanya secara intuisi.

4. Keterbatasan alat indera manusia, selain beberapa hal diatas keterbatasan manusia
terhadap bagaimana Ia menggunakan alat inderanya masih terbatas sehingga jangkauan
yang sangat detail dalam suatu penciptaan hal yang baru masih bisa diragukan.

1.4 Pengertian metode imiah


Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1. Sistematik.
2. Logis.
3. Empiric
4. Replikatif

Langkah-langkah operasional metode ilmiah :


A. Perumusan masalah yang dimaksud dengan masalah yaitu pernyataan apa, mengapa, ataupun
bagaimana tentang obyek yangteliti. Masalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
B. Penyusunan hipotesis; yang dimaksud hipotesis yaitu suatupernyataan yang menunjukkan kemungkinan
jawaban untukmemecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,hipotesis merupakan dugaan
yang tentu saja didukung olehpengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban
sementara dari permasalahan yang harus diujikebenarannya dalam suatu obserevasi atau eksperimentasi.

C. Pengujian hipotesis, yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang
telah diajukan untuk dapatmemperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukunghipotesis tersebut atau
Page 12 of 16
tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat
jugamelalui uji coba atau eksperimentasi, kemudian fakta-fakta itudikumpulkan melalui penginderaan.
D. Penarikan kesimpulan penarikan kesimpulan ini didasarkan ataspenilaian melalui analisis dari fakta
(data) untuk melihat apakahhipotesis yang diajukan ituditerima atau tidak.Hipotesis itu dapat diterima bila
fakta yang terkumpul itumendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak mendukung makahipotesis itu
ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan suatupengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah,
danmerupakan bagian dari ilmu pengetahuan.

Perbedaan penelitian berdasarkan keilmiahan


1. Penelitian Ilmiah
Penelitian IlmiahMenggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok
pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan
kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:
Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat
dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin
berguna;
Precision, Mendekati realitas danconfidence peluang kejadian dari estimasi dapat
dilihat;
2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah)
Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan,
Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan),
Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi,
Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan),
dll.

Page 13 of 16
Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek
penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupunkualitatif.
Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah
penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan
terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

Keunggulan dan Keterbatasan Metode Ilmiah


A. Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuanyang ilmiah. Dalam pengujian
hipotesis, diperlukan data. Data iniberasal dari pengamatan yang dilakukan oleh pancaindera. Kitamengetahui
bahwa panca indera mempunyai keterbatasan untukmenangkap sesuatu fakta. Dengan demikian maka data
yang terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambilberdasarkan data tidak
benar, tentu saja juga tidak akan benar. Jadi,peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang
diambilberdasarskan metode ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semuakesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu
bersifat tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yangdapat menolak
kesimpulan itu. Sedangkan kesimpulan ilmiah yangdapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu,
menjadi kebenaranilmu yang baru.Keterbatasan lain yaitu tidak dapat menjangkau untuk membuatkesimpulan
yang bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistim nilai,tentang seni dan keindahan, dan juga tidak dapat
menjangkau untukmenguji adanya Tuhan.

B.Keunggulan
Ciri ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum olehkarena itu orang akan
terbimbing sedemikian hingga padanyaterkembangkan suatu sikap ilmiah.Sikap ilmiah yaitu :
1). Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil
2). Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3). Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan.
4). Ingin tahu lebih banyak
5). Tidak berpikir secara prasangka
6). Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanyabukti-bukti yang nyata.
7). Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurutkeyakinan ilmiahnya adalah benar.

1.5 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

Page 14 of 16
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun secara
sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa
atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas,
dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan
timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses
yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang merupakan
kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan
Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang tersebut sebenarnya untuk lebih
mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang tertentu. Namun di luar dari
pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu,
yaitu alam semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk
proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.

Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan


Beberapa binatang sudah mempunyai otak, sehingga mempunyai daya piker namun
terbatas pada insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta turunannya. Insting
tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan hidupnya seperti memperoleh makanan,
perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut ternyata tidak berubah
dari masa ke masa dan dinyatakan sebagai idle curiousity. Sedangkan manusia di samping
mempunyai naluri dan nurani, manusia juga memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia
menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis.
Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan
dasar dari munculnya rasa ingin tahu manusia tersebut selalu berkembang (curiousity).
Dengan nurani, manusia selalu ingin berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya.
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan pertanyaan apa atau
what tentang sesuatu, dan dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana atau how dan
mengapa atau why.
Sebagai contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda,
maka pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia sekitar dua tahun adalah apa nama
benda tersebut, misalkan benda tersebut adalah pensil. Pertanyaan selanjutnya yang akan
muncul pada usia menjelang TK adalah bagaimanamenggunakannya. Setelah usianya lebih
dewasa lagi, maka pertanyaan yang akan muncul di benaknya adalah mengapa pensil dapat
digunakan untuk menulis? Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan
Page 15 of 16
yang diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus rasa
ingin tahunya terjawabkan.
Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang
diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan ilmu
pengetahuan alam (IPA). Dengan akal yang dimiliki manusia, semua pengetahuan dapat
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Informasi yang dapat disimpan dan
diajarkan kepada generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu
maka informasi tentang pengetahuan ini akan terus bertambah dan berkembang dari generasi
ke generasi berikutnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana urutan perkembangan ilmu dimulai
dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu maka dilakukan suatu pengamatan.Berdasarkan
pengamatan berulangkali diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman
yang terus-menerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda yang diamati.

Page 16 of 16

Anda mungkin juga menyukai