Anda di halaman 1dari 6

TATA TERTIB

PEMILIHAN KETUA PERDOSSI PERIODE TAHUN 2019-2023


PERDOSSI CABANG PADANG

KETENTUAN UMUM

Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:


1. Pemilihan Ketua PERDOSSI periode tahun 2019- 2023 Cabang Padang merupakan forum
pengambilan keputusan tertinggi di tingkat Cabang sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga PERDOSSI dan Tata Kelola Organisasi PERDOSSI.
2. Panitia Pemilihan Ketua PERDOSSI adalah panitia penyelenggara yang ditetapkan oleh
Pengurus PERDOSSI Cabang Padang.
3. Sidang rapat adalah sidang yang dihadiri oleh anggota PERDOSSI sesuai dengan ketentuan
kuorum.
4. Ketua Panitia dan Sekretaris memimpin sidang untuk pengesahan kuorum dan pemilihan
Pimpinan Sidang.
5. Pimpinan Sidang terpilih akan memimpin pembahasan, pengesahan agenda acara, dan
pemilihan ketua PERDOSSI baru.

Landasan Penyelenggaraan Pemilihan Ketua PERDOSSI

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PERDOSSI;


2. Tata Tertib yang digunakan dan dilaksanakan pada Pemilihan Ketua PERDOSSI Tahun 2019;

WEWENANG DAN PENYELENGGARA PEMILIHAN KETUA PERDOSSI


Status dan Wewenang Pemilihan Ketua PERDOSSI

1. Pemilihan Ketua PERDOSSI merupakan Forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat


Cabang;
2. Pemilihan Ketua PERDOSSI diselenggarakan 4 (empat) tahun sekali oleh Pengurus Perdossi
Cabang;
3. Pimpinan sidang pemilihan Ketua PERDOSSI berwenang menegur dan/atau mengeluarkan
peserta Sidang, jika sikapnya dianggap mengganggu kelancaran berlangsungnya sidang;

1
Penyelenggara Pemilihan Ketua PERDOSSI

1. Penyelenggara dan Penanggungjawab pemilihan Ketua PERDOSSI adalah Pengurus PERDOSSI


Cabang Padang;
2. Panitia Pengarah bertugas menyiapkan rancangan materi yang akan dibahas dan menjadi
keputusan PERDOSSI Cabang;
3. Panitia Pelaksana bertugas menyiapkan fasilitas pelaksanaan pemilihan ketua PERDOSSI secara
teknis operasional;
4. Untuk tertibnya penyelenggaraan pemilihan ketua PERDOSSI disusun Tata Tertib oleh Panitia
Pengarah yang kemudian disahkan oleh Sidang rapat pemilihan ketua PERDOSSI

Pimpinan Sidang PERDOSSI

1. Sebelum Pimpinan Sidang ditetapkan, rapat dipimpin oleh Ketua Panitia Pelaksana sampai
terpilih pimpinan sidang baru;
2. Tugas Pimpinan Sidang Sementara adalah pengesahan kuorum dan pemilihan Pimpinan Sidang.
3. Pimpinan sidang terpilih bermusyawarah untuk memilih Ketua, Sekretaris, dan Anggota
Pimpinan Sidang;
4. Tugas pimpinan sidang terpilih adalah Pembahasan dan pengesahan agenda acara pemilihan
ketua PERDOSSI, Pembahasan dan pengesahan tata tertib, dan Pemilihan Ketua PERDOSSI;

KEPUTUSAN, HAK SUARA DAN HAK BICARA


PEMILIHAN KETUA PERDOSSI

1. Dalam hal kuorum pemilihan Ketua PERDOSSI tidak terpenuhi, maka Pemilihan Ketua
PERDOSSI ditunda paling lama 1 (satu) Jam, dan setelah itu dianggap sah dengan jumlah
anggota yang hadir;

Keputusan Pemilihan Ketua PERDOSSI


1. Keputusan dalam sidang diupayakan secara musyawarah dan mufakat;
2. Apabila musyawarah dan mufakat tidak tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak atau pemungutan suara (voting);
3. Pemungutan suara dinyatakan sah apabila dihadiri minimal setengah ditambah satu dari seluruh
anggota

2
Hak Bicara dan Hak Suara

1. Hak suara setiap anggota PERDOSSI di hitung 1 suara.


2. Anggota biasa mempunyai hak bicara, hak memilih, hak dipilih, dan hak mengikuti semua
kegiatan organisasi.
3. Anggota muda mempunyai hak bicara dan hak mengikuti kegiatan organisasi, tetapi tidak
mempunyai hak memilih dan dipilih
4. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan mempunyai hak bicara, dan hak mengikuti semua
kegiatan organisasi, tetapi tidak mempunyai hak memilih dan dipilih.

PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN KETUA


PERDOSSI CABANG

Persyaratan Calon Ketua PERDOSSI

1. Persyaratan Umum adalah sebagai berikut:


a. Warga Negara Republik Indonesia dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia Kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
c. Wajib mengelola Organisasi PERDOSSI secara mandiri, efektif dan efisien serta bisa
bekerjasama secara kolektif dan kolegial.

2. Persyaratan Khusus adalah sebagai berikut:


a. Bakal Calon Ketua PERDOSSI Cabang adalah Anggota biasa yang dibuktikan dengan
KTA yang masih berlaku dan bukti lain yang sah;
b. Pernah menjadi pengurus PERDOSSI;
c. Membuat pernyataan kesediaan secara tertulis sebagai calon Ketua PERDOSSI Cabang
Padang kepada Pimpinan Sidang;
d. Tidak terlibat dalam kasus etika, moral dan hukum;
e. Menyampaikan curriculum vitae dan visi misi secara tertulis dan lisan pada saat rapat.
f. Jika sampai batas waktu penerimaan syarat bakal calon Ketua PERDOSSI belum ada
pengajuan, maka bakal calon diputuskan pada sidang PERDOSSI.

3
Tata Cara Pemilihan Ketua PERDOSSI Cabang

1. Pemilihan calon Ketua PERDOSSI Cabang dilakukan pada rapat PERDOSSI dan dalam dua
tahapan pemilihan;

2. Pimpinan sidang membacakan Bakal Calon yang akan dipilih


3. Kriteria Bakal Calon anggota PERDOSSI minimal pernah menjadi pengurus.
4. Pembacaan Curriculum Vitae calon ketua PERDOSSI oleh ketua sidang yang sah;
5. Penyampaian visi misi oleh setiap calon ketua PERDOSSI cabang;
6. Calon yang dinyatakan sah apabila telah diperiksa syarat pencalonannya yaitu keterangan
memenuhi kriteria dari tim seleksi calon ketua PERDOSSI Cabang, menyatakan kesediaannya
secara lisan dan terbuka, serta menyampaikan visi misinya di depan sidang selama waktu yang
disediakan oleh pimpinan sidang

7. Calon yang telah dinyatakan sah pada point (5) dan (6) diatas diajukan pada tahap pemilihan
selanjutnya

8. Pemilihan tahap kedua dilakukan secara musyawarah dan mufakat dan bila tidak didapatkan
keputusan maka dilakukan Voting secara langsung, bebas dan rahasia oleh peserta yang
mempunyai hak suara

9. Calon dengan jumlah suara terbanyak, ditetapkan oleh sidang rapat menjadi Ketua PERDOSSI
Cabang dan menjadi formatur tunggal untuk penyusunan struktur dan personalia PERDOSSI
Cabang Padang

10. Formatur diberi waktu untuk menyusun struktur dan personalia PERDOSSI Cabang Padang
selambat – lambatnya 30 hari setelah penetapan.

11. Apabila pada pemilihan tahap pertama hanya satu orang calon yang mendapat dukungan,
maka calon tersebut langsung ditetapkan sebagai Ketua PERDOSSI Cabang untuk selanjutnya
disahkan dalam sidang rapat Pemilihan Ketua PERDOSSI

12. Hal- hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini, akan diatur dalam suatu peraturan
tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.

4
RAPAT ANGGOTA

1. Status Rapat Anggota


a. Rapat anggota merupakan badan legislatif tertinggi pada tingkat cabang
b. Rapat anggota merupakan musyawarah anggota
c. Rapat anggota diadakan paling sedikit 4 tahun sekali
d. Dalam keadaan luar biasa rapat anggota dapat diadakan sewaktu – waktu atas persetujuan sekurang
– kurangnya setengah jumlah anggota biasa cabang

2. Kekuasaan dan wewenang rapat anggota


a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus cabang periode sebelumnya
b. Menetapkan garis – garis besar program kegiatan pengurus cabang periode berikutnya
c. Memilih ketua/formatur pengurus cabang periode berikutnya

3. Tata tertib rapat anggota


a. Rapat anggota diselenggarakan oleh pengurus cabang dengan jalan membentuk panitia pelaksana
rapat anggota
b. Rapat anggota dihadiri oleh pengurus cabang, anggota biasa, peninjau dan undangan
c. Rapat anggota dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah anggota biasa
d. Bila persyaratan pada butir C tidak terpenuhi, rapat di undur selambat lambatnya 1 jam. Setelah itu
rapat anggota dianggap sah dengan jumlah anggota yang hadir.
e. Anggota biasa mempunyai hak bicara, hak suara, dan hak dipilih. Anggota muda mempunyai hak
bicara, tetapi tidak mempunyai hak suara dan hak dipilih
f. Apabila penilaian pertanggungjawaban pengurus cabang selesai, pengurus cabang bersangkutan
dinyatakan demisioner. Selanjutnya, anggota pengurus cabang yang hadir mempunyai status sebagai
peserta
g. Rapat anggota dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris rapat yang dipilih dari dan oleh
peserta rapat.

5
KETENTUAN PENUTUP

1. Tata Tertib ini sah setelah mendapat persetujuan di dalam sidang rapat Pemilihan Ketua
PERDOSSI
2. Tata Tertib ini adalah pedoman dalam melaksanakan persidangan dan apabila ada perbedaan
penafsiran, maka diserahkan pada sidang rapat Pemilihan Ketua PERDOSSI untuk ditetapkan;
3. Tata Tertib ini berlaku sejak di sahkan dan ditetapkan.

Ditetapkan di: Bukitinggi


Pada Tanggal: 10 November 2019

PERDOSSI CABANG PADANG


PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

________________ _________________
Ketua Sekretaris

Anda mungkin juga menyukai