Anda di halaman 1dari 5

JADWAL ACARA

Dalam pelaksanaan MWKT/TKKT, sekurang-kurangya memiliki jadwal acara sebagai


berikut :
Heregistrasi / Daftar Ulang Peserta
- Pembukaan :

1. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an


2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3. Mengheningkan Cipta
4. Menyanyikan Mars Karang Taruna
5. Pembacaan Dasa Sakti Karang Taruna
6. Laporan Ketua Panitia
7. Sambutan Ketua Karang Taruna
8. Pengarahan Pembina umum sekaligus membuka Acara MWKT/TKKT secara resmi.
9. Pembacaan Do'a

- Sidang Pleno I

1. Penetapan Peserta / Peninjau


2. Pengesahan Jadwal Acara dan Tata Tertib
3. Pemilihan Pimpinan Sidang Pleno.

- Sidang Pleno II

1. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Karang Taruna


2. Pengesahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban.
3. Penyataan Demisioner Pengurus Karang Taruna

- Sidang Pleno III

1. Pembentukan komisi – komisi


2. Sidang-sidang komisi
3. Laporan / Pengesahan hasil rapat komisi

- Sidang Pleno IV

1. Pendaftaran dan pengesahan bakal calon


2. Penetapan calon ketua
3. Penyampaian Visi Misi Calon Ketua
4. Pemilihan Calon Ketua dan ;
5. Pengesahan Ketua Terpilih

- Sidang Pleno V

1. Pembentukan formatur
2. Pengesahan formatur
3. Sidang Pleno V Ditunda Menunggu Hasil Sidang Formatur Selanjutnya Sidang Pleno
V Ditutup Sementara (Maksimal 30 hari)
- Lanjutan Sidang Pleno V

1. Penyampaian Hasil Sidang Formatur oleh Ketua Tim Formatur


2. Penyerahan Hasil Sidang formatur kepada Pimpinan Sidang Pleno
3. Pengesahan Hasil Sidang Formatur oleh Pimpinan Sidang Formatur
4. Penutupan siding Pleno V

MATERI PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT

Materi MWKT dan TKKT disiapkan melalui Rapat Pimpinan Karang Taruna di masing-
masing tingkatan.

Sidang-sidang dan Rapat MWKT dan TKKT terdiri :


a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
c. Sidang Komisi Khusus dan atau Sub Komisi bila dianggap perlu.

Materi Persidangan terdiri dari :

1. Pokok-pokok Program Kerja Karang Taruna


2. Rekomendasi
3. Tata Tertib Pemilihan
4. Hal lain yang dipandang perlu

Tugas dan Wewenang Sidang Pleno :

1. Mendengarkan pengarahan dan ceramah sesuai dengan ketentuan MWKT dan TKKT;
2. Mendengar dan memberikan penilaian atas Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
Karang Taruna;
3. Mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Karang Taruna;
4. Menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja Karang Taruna yang berpedoman kepada
Pokok-Pokok Program Kerja Nasional dan Organisasi Karang Taruna;
5. Membentuk Komisi-Komisi menurut kebutuhan;
6. Mendengarkan Laporan Komisi untuk mendapatkan penilaian dan pengesahan Sidang
Pleno;
7. Memilih dan Mengesahkan Ketua Pengurus Karang Taruna;
8. Memilih Formatur;
9. Mengesahkan Pengurus Karang Taruna serta Majelis Permusyawaratan Karaang
Taruna (MPKT) untuk Masa Bakti berikutnya.

Tugas dan Wewenang Sidang Komisi :

1. Melakukan Musyawarah dan mengambil keputusan mengenai hal-hal yang menjadi


lingkup tugasnya;
2. Melaporkan hasil-hasil Sidang Komisi kepada Sidang Pleno MWKT dan TKKT
setelah ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris Sidang Komisi yang bersangkutan.

Sidang-Sidang MWKT dan TKKT dipandu oleh Pengurus Karang Taruna dan Pimpinan
Sidang terpilih.
Pimpinan Sidang MWKT dan TKKT dipilih dari dan oleh utusan MWKT dan TKKT dan
komposisinya diatur sebagai berikut :

 Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari Seorang Ketua, seorang Sekretaris dan 3 (Dua)
Orang Anggota;
 Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan Anggota-
Anggota.

Pimpinan Sidang merangkum seluruh pembicaraan, mendudukkan persoalan, meluruskan


pembicaraan serta berusaha mempertemukan pendapat sesuai acara persidangan.

HAK PESERTA DAN PENINJAU


A. Peserta Berhak :

1. Mendapatkan satu hak suara yang dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan
dengan format Satu Utusan/Delegasi Satu Suara atau One Delegation One Vote.;
2. Mengajukan pertanyaan, usul, saran dan atau pendapat baik lisan maupun tertulis;
3. Mendapatkan kesempatan dan kebebasan yang sama untuk mengeluarkan
Pendapat/Kritik yang bersifat membangun;
4. Dipilih dan Memilih.

B. Peninjau Berhak :

1. Mengajukan pertanyaan, usul dan atau pendapat baik lisan maupun tertulis atas seijin
Pimpinan Sidang;
2. Mendapatkan kesempatan dan kebebasan yang sama untuk mengeluarkan
Pendapat/Kritik yang bersifat membangun. 

 Setiap Peserta dan Peninjau berhak untuk menjadi anggota salah satu Komisi MWKT
dan TKKT.
 Jumlah anggota masing-masing komisi disusun secara proporsional.
 Penggunaan hak bicara dan hak suara dalam Musyawarah dan Rapat-Rapat diatur
dalam Tata Tertib Musyawarah dan Rapat-Rapat.

QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. MWKT/MWKTLB/TKKT/TKKTLB dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-


kurangnya ½ (Setengah) ditambah 1 (Satu) jumlah utusan peserta;
2. Apabila ketentuan dalam ayat 1 ini tidak dapat dipenuhi, maka semua jenjang dan
semua permusyawaratan dapat ditunda selama 2 x 60 menit, dan jika dalam tenggang
waktu tersebut Quorum belum dapat terpenuhi, maka atas persetujuan peserta sidang
selanjutnya dinyatakan sah;
3. Permusyawaratan dan rapat-rapat dinyatakan syah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya ½ (Setengah) ditambah 1 (Satu) jumlah peserta;
4. Apabila ketentuan sebagaimana diatur dalam ayat 1 (Satu) tidak dapat dipenuhi, maka
semua jenjang permusyawaratan di atas dapat di tunda selama 2 x 60 menit, dan jika
dalam tenggang waktu tersebut belum terpenuhi maka atas persetujuan peserta yang
hadir sidang selanjutnya dinyatakan syah;
5. Pengambilan keputusan dalam Musyawarah dan Rapat-Rapat Karang Taruna pada
dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, Apabila hal ini
tidak dimungkinkan, maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan
pemungutan suara terbanyak oleh peserta dalam suasana dan semangat kebersamaan
untuk menunjang kebersamaan warga Karang Taruna.  
6. Proses pengambilan suara dilakukan oleh peserta dengan menyatakan sikap setuju
atau menolak atau abstain yang dilaksanakan secara lisan atau tertulis atau
mengacungkan tangan.
Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dinyatakan sah, apabila disetujui
oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir.
7. Apabila keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dan hasilnya sama maka
dilakukan pemungutan suara ulang.

TATA CARA PEMILIHAN KETUA DAN PENGURUS

Pemilihan Ketua Karang Taruna dan pembentukan Pengurus Karang Taruna dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut :

1. Pendaftaran Bakal Calon


2. Verifikasi Bakal Calon Ketua
3. Penetapan calon Ketua;
4. Pemilihan Ketua; 
5. Pemilihan Anggota Formatur;
6. Pembentukan Pengurus.

Calon Ketua di pilih oleh peserta dari Bakal Calon yang sudah ditetapkan oleh Sterring
Commite (SC).

Persyaratan Calon Ketua adalah :

1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


2. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945; 
3. memiliki pengalaman dan aktif dalam kegiatan Karang Taruna;
4. memiliki pengetahuan dan keterampilan berorganisasi, kemauan, kemampuan, dan
pengabdian dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
5. berumur 17 (tujuh belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun.
6. Tidak melebihi 2 (Dua) Periode sebagai Ketua;
7. Mendapatkan Rekomendasi dari Pengurus Karang Taruna di tingkatan masing-
masing;
8. Berprestasi, Berdedikasi, Loyal terhadap Organisasi/Negara, tak tercela dan bebas
Narkoba serta bersedia bertanggung Jawab untuk melaksanakan Amanat Organisasi
hingga akhir masa jabatan.

Persyaratan Pengurus Karang Taruna : 

1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


2. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
3. memiliki pengalaman dan aktif dalam kegiatan Karang Taruna;
4. memiliki pengetahuan dan keterampilan berorganisasi, kemauan, kemampuan, dan
pengabdian dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial; dan
5. berumur 17 (tujuh belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun.

Pemilihan Ketua dan Pengurus dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Calon-calon Ketua mendaftarkan diri dan ditetapkan oleh Peserta;


2. Apabila hanya satu calon yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan ayat 3
diatas, maka selanjutnya ditetapkan sebagai Ketua terpilih;
3. Apabila terdapat lebih dari satu calon, maka pemilihan dilanjutkan ke tahap
berikutnya, dan calon yang mendapat suara terbanyak langsung ditetapkan sebagai
Ketua terpilih;
4. Ketua dipilih dari Calon Ketua yang telah memenuhi persyaratan dan disahkan oleh
peserta di dalam Sidang Pleno;
5. Pengurus Karang Taruna dipilih oleh Formatur.

 Nama-nama Calon Pengurus yang direkomendasikan wajib melampirkan Daftar


Riwayat Hidup.
 Rekomendasi Calon Pengurus selambat-lambatnya disampaikan pada saat pendaftaran
peserta MWKT dan TKKT.

PELANTIKAN PENGURUS

Pelantikan Pengurus Karang Taruna dilaksanakan setelah berakhirnya penyelenggaraan


MWKT / TKKT yang dilaksanakan oleh Panitia Pelantikan yang dibentuk oleh pengurus
terpilih dan disyahkan oleh Pembina Umum sesuai dengan tingkatannya.

ORIENTASI PENGURUS

Setelah Pengurus Karang Taruna Kota atau Kecamatan atau Kelurahan terpilih dan dilantik,
dilanjutkan dengan dilaksanakan Orientasi Pengurus yang Waktu, Jadwal dan Tempatnya
ditetapkan oleh masing-masing Pengurus di kewilayahnnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai