- Sidang Pleno I
- Sidang Pleno II
- Sidang Pleno IV
- Sidang Pleno V
1. Pembentukan formatur
2. Pengesahan formatur
3. Sidang Pleno V Ditunda Menunggu Hasil Sidang Formatur Selanjutnya Sidang Pleno
V Ditutup Sementara (Maksimal 30 hari)
- Lanjutan Sidang Pleno V
Materi MWKT dan TKKT disiapkan melalui Rapat Pimpinan Karang Taruna di masing-
masing tingkatan.
1. Mendengarkan pengarahan dan ceramah sesuai dengan ketentuan MWKT dan TKKT;
2. Mendengar dan memberikan penilaian atas Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
Karang Taruna;
3. Mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Karang Taruna;
4. Menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja Karang Taruna yang berpedoman kepada
Pokok-Pokok Program Kerja Nasional dan Organisasi Karang Taruna;
5. Membentuk Komisi-Komisi menurut kebutuhan;
6. Mendengarkan Laporan Komisi untuk mendapatkan penilaian dan pengesahan Sidang
Pleno;
7. Memilih dan Mengesahkan Ketua Pengurus Karang Taruna;
8. Memilih Formatur;
9. Mengesahkan Pengurus Karang Taruna serta Majelis Permusyawaratan Karaang
Taruna (MPKT) untuk Masa Bakti berikutnya.
Sidang-Sidang MWKT dan TKKT dipandu oleh Pengurus Karang Taruna dan Pimpinan
Sidang terpilih.
Pimpinan Sidang MWKT dan TKKT dipilih dari dan oleh utusan MWKT dan TKKT dan
komposisinya diatur sebagai berikut :
Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari Seorang Ketua, seorang Sekretaris dan 3 (Dua)
Orang Anggota;
Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan Anggota-
Anggota.
1. Mendapatkan satu hak suara yang dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan
dengan format Satu Utusan/Delegasi Satu Suara atau One Delegation One Vote.;
2. Mengajukan pertanyaan, usul, saran dan atau pendapat baik lisan maupun tertulis;
3. Mendapatkan kesempatan dan kebebasan yang sama untuk mengeluarkan
Pendapat/Kritik yang bersifat membangun;
4. Dipilih dan Memilih.
B. Peninjau Berhak :
1. Mengajukan pertanyaan, usul dan atau pendapat baik lisan maupun tertulis atas seijin
Pimpinan Sidang;
2. Mendapatkan kesempatan dan kebebasan yang sama untuk mengeluarkan
Pendapat/Kritik yang bersifat membangun.
Setiap Peserta dan Peninjau berhak untuk menjadi anggota salah satu Komisi MWKT
dan TKKT.
Jumlah anggota masing-masing komisi disusun secara proporsional.
Penggunaan hak bicara dan hak suara dalam Musyawarah dan Rapat-Rapat diatur
dalam Tata Tertib Musyawarah dan Rapat-Rapat.
Pemilihan Ketua Karang Taruna dan pembentukan Pengurus Karang Taruna dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut :
Calon Ketua di pilih oleh peserta dari Bakal Calon yang sudah ditetapkan oleh Sterring
Commite (SC).
PELANTIKAN PENGURUS
ORIENTASI PENGURUS
Setelah Pengurus Karang Taruna Kota atau Kecamatan atau Kelurahan terpilih dan dilantik,
dilanjutkan dengan dilaksanakan Orientasi Pengurus yang Waktu, Jadwal dan Tempatnya
ditetapkan oleh masing-masing Pengurus di kewilayahnnya masing-masing.