Anda di halaman 1dari 17

SURAT KEPUTUSAN MAJELIS MAHASISWA

UNIVERSITAS TADULAKO
TENTANG
PEMILIHAN UMUM RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MAJELIS MAHASISWA UNIVERSITAS TADULAKO

Menimbang :
a. bahwa pemilihan raya mahasiswa UNTAD merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan
mahasiswa
b. bahwa pemilihan raya mahasiswa UNTAD diselenggarakan secara demokratis dan beradab
melalui partisipasi mahasiswa seluas-luasnya berdasarkan asas langsung,umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil untuk memilih Presiden, dan Wakil Presiden,
c. belum adanya aturan baku yang mengatur pemilihan umu raya ditataran Lembaga kemahasiswaan
Universitas Tadulako;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu membentuk Peraturan tentang Pemilihan raya mahasiswa;

Mengingat :
1. UU Nomor 20 /tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Keputusan Rektor UNTAD No. 111/SK/J07/2004 Tentang Organisasi Kemahasiswaan
Universitas
3. SK Rektor Tentang Pengangkatan Ketua Umum Majelis Mahasiswa Universitas Tadulako
Periode 2017

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA


MAJELIS MAHASISWA KLK UNTAD

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
PERATURAN TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA MAHASISWA
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
(1). Pemilihan umum Raya mahasiswa yang selanjutnya disingkat Pemira adalah sarana pelaksanaan
demokrasi mahasiswa UNTAD yang berupa pemberian suara Mahasiswa untuk memilih presiden
dan wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang dilaksanakan satu tahun sekali dan
dilaksanakan di lingkungan UNTAD.
(3). Pasangan calon presiden dan wakil presiden selanjutnya disebut pasangan calon adalah peserta
Pemira yang diusulkan lembaga pengusung mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan.
(3) Lembaga Pengusung yang selanjutnya disingkat LPU adalah Lembaga kemahasiswaan resmi
lingkup UNTAD yang mengusung dan merekomendasikan bertanggung jawab terhadap
calonpresiden dan wakil calon presiden BEM UNTAD yakni HMP/HMJ atau UKM dalam
lingkungan UNTAD
(4). Majelis Mahasiswa UNTAD yang selanjutnya disebut MM UNTAD adalah yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pemira di UNTAD sedangkan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang
selanjutnya disingkat DPM F adalah yang bertanggungjawab atas pelaksanaan Pemilihan Raya
fakultas di UNTAD.
(5). Panitia Pemilihan Raya adalah lembaga independen yang bertugas menyelenggarakan Pemira.
(6). Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat dilaksanakannya
pemungutan suara.
(7). Pemilih adalah mahasiswa UNTAD yang masih aktif kuliah.
(8). Sanksi adalah tindakan yang dilakukan lembaga yang berwenang memberikan sanksi sebagai
bentuk hukuman atas pelanggaran yang dilakukan dan diputuskan sesuai ketentuan yang berlaku.
(9). Saksi penghitungan suara adalah pihak yang ditunjuk oleh peserta pemira untuk mengawasi
pelaksanaan penghitungan suara hasil pemira.

BAB II
AZAS DAN PELAKSANAAN PEMIRA

Pasal 2

Penyelenggaraan Pemira Mahasiswa UNTAD didasarkan atas azas-azas sebagai berikut:


(1). Langsung yaitu setiap mahasiswa UNTAD yang mempunyai hak pilih dapat memberikan
suaranya secara langsung dan tidak dapat diwakilkan oleh orang lain pada saat pemira.
(2). Umum yaitu penyelenggaraan Pemira dilaksanakan secara umum dan serempak di seluruh
UNTAD dengan memberi kesempatan kepada seluruh mahasiswa UNTAD untuk terlibat di
dalamnya.
(3). Bebas yaitu setiap mahasiswa mempunyai kebebasan untuk menyalurkan aspirasi politiknya
dalam Pemira tanpa tekanan dari pihak manapun.
(4). Rahasia yaitu setiap Mahasiswa UNTAD yang mempunyai hak pilih dijamin kerahasiaannya
dalam menyalurkan aspirasi politiknya dalam pemira.
(5). Kejujuran yaitu penyelenggaraan pemira dilandasi oleh semangat kejujuran dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai akuntabilitas.
(6). Keadilan yaitu penyelenggaraan pemira dilandasi oleh semangat keadilan untuk memberi
kesempatan yang sama dan proporsional terhadap semua komponen mahasiswa yang terlibat dan ikut
serta dalam pemira.

Pasal 3

(1). Pemira dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali.


(2). Pemungutan suara dilaksanakan secara serentak di seluruh kampus UNTAD
(3). Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Pemira ditetapkan dengan keputusan Panitia.
(4). Tahapan penyelenggaraan Pemira meliputi:
a. penyusunan daftar Pemilih;
b. pendaftaran bakal Pasangan Calon Presiden dan wakil presiden dan Calon anggota Majelis
Mahasiswa;
c. penetapan Pasangan Calon Presiden dan wakil presiden,
d.Pencabutan nomor urut
e. masa Kampanye;
f. masa tenang;
g. pemungutan dan penghitungan suara;
h. penetapan hasil Pemira.
BAB III
PESERTA DAN PERSYARATAN PESERTA PEMIRA, CALON PRESIDEN DAN CALON
WAKIL PRESIDEN MAHASISWA UNTAD

Pasal 4

1. Peserta Pemilihan Presiden dan wakil presiden BEM UNTAD adalah Mahasiswa Aktif
UNTAD
2. Calon Presiden BEM UNTAD dan wakil presiden BEM UNTAD harus memenuhi
persyaratan
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
b. Mahasiswa UNTAD yang masih aktif dan terdaftar yang dibuktikan dengan KTM beserta
keterangan masih aktif kuliah yang dikeluarkan oleh fakultas yang bersangkutan
c. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
d. Minimal telah mengikuti Latihan Kepemimpinan yang dibuktikan dengan sertifikat atau sederajat
yang diakui oleh universitas.
e. Pernah menjadi pengurus lembaga intra di tingkat fakultas dibuktikan dengan SK Kepengurusan
f. IP Kumulatif minimal 3.00
g. Dicalonkan oleh minimal 4 UKM melalui surat rekomendasi
i. Sehat jasmani dibuktikan dengan surat keterangan sehat Rumah sakit Universitas Tadulako dan
Bebas napza dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi tengah(BNN)

Pasal 5

1.Apabila tidak ada calon yang mendaftar menjadi capres dan cawapres BEM UNTAD, maka akan
dilakukan penunjukan oleh MM UNTAD tahun terselenggaranya Pemira
2. Mahasiswa yang ditunjuk oleh MM UNTAD adalah salah seorang anggota kepengurusan Majelis
Mahasiswa melalui sidang istimewa.
BAB IV
DAERAH PEMILIHAN

Pasal 6

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UNTAD


(1) Pemilihan presiden dan wakil presiden BEM UNTAD dilakukan secara langsung dan terbuka di
setiap fakultas
(2) Pemilihan presiden dan wakil presiden BEM KLK UNTAD dilakukan dengan sistem
proporsional (one man one vote), ditetapkan berdasarkan hasil akumulasi keseluruhan suara pemilih
pada tiap-tiap fakultas

Pasal 7

Daerah Pemilihan Ketua BEM


(1) Daerah pemilihan ketua BEM Fakultas adalah fakultas masing-masing
(2) Jumlah kursi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas dan ditetapkan berdasar peraturan yang
berlaku difakultas masing-masing
(3) Mekanisme pemilihan ketua BEM dan Majelis Mahasiswa Fakultas selanjutnya diatur
berdasarkan peraturan yang berlaku difakultas masing-masing dengan memperhatikan peraturan
Pemira.

BAB V
PENYELENGGARA PEMIRA

Pasal 8

(1) Penyelenggara Pemira adalah KPR dan penanggung jawab penyelenggara Pemira adalah MM
UNTAD
(2) Penyelenggara Pemira Fakultas adalah KPR fakultas dan penanggung jawab penyelenggara
Pemira Fakultas adalah DPM Fakultas.
(3) KPR bertanggungjawab secara administratif kepada MM atau DMPF UNTAD.

Pasal 9
Keanggotaan
(1) Keanggotaan KPR adalah wewenang penuh dari ketua, sekretaris dan bedahara dengan
memperhatikan keanggotaan yang mempunyai integritas , dengan mekanisme selanjutnya diatur oleh
MM UNTAD
(2) Setiap anggota KPR mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
(4) KPR terdiri dari 1 (satu) orang ketua , 1 (satu) orang sekertaris, 1 orang bendahara dan anggota-
anggota.
(5) Ketua KPR dipilih berdasarkan rekomendasi dari MM UNTAD.
Pasal 10

Komisi Pemilihan Raya Fakultas (KPR Fakultas)


(1) Pelaksana dan penanggungjawab Pemira mahasiswa di fakultas adalah KPR Fakultas
(2) Keanggotaan, jumlah dan susunan KPR Fakultas ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku
di fakultas masing-masing

Pasal 11

Tugas dan Wewenang KPR


(1) Tugas KPR
a. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan pemira untuk memilih anggota Presiden dan
Wakil Presiden Mahasiswa UNTAD
b. Membuat tahapan-tahapan pelaksanaan pemira
c. Mengkordinasikan kegiatan Pemira Mahasiswa di Tempat Pemungutan Suara
d. Melakukan verifikasi faktual terhadap calon-calon presiden dan wakil presiden BEM UNTAD
e. Mengeluarkan surat ketetapan terhadap calon presiden dan wakil presiden BEM UNTAD untuk
dapat mengikuti Pemira.
f. Menentukan jumlah surat suara pada setiap daerah pemilihan dan memenuhi kekurangan surat
suara
j. Menetapkan mekanisme pemberian dan pemungutan suara dengan memperhatikan peraturan
pemira
i. Melakukam monitoring terhadap Pemantau Pemira Mahasiswa
j. Mengumpulkan dan mengolah data-data hasil Pemira Mahasiswa
k. Mengumpulkan dan mensistematiskan bahan-bahan serta data hasil pemira.
l. Menetapkan hasil pemira.
m. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan pemira mahasiswa
n. Melaporkan hasil pelaksanaan Pemira Mahasiswa kepada Ketua MM UNTAD selambat-
lambatnya satu bulan setelah Pemira Mahasiswa
(2) Wewenang KPR
a. Menjatuhkan sanksi terhadap peserta pemira mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan pemira mahasiswa
b. Mengumumkan hasil perolehan suara kepada seluruh mahasiswa UNTAD.
c. Membentuk KPR Fakultas bagi Fakultas yang tidak membentuk KPR Fakultas-nya

Pasal 12

Tugas dan Wewenang KPR Fakultas


Untuk melaksanakan Pemira mahasiswa di fakultas, KPR fakultas mempunyai Tugas dan wewenang
sebagai berikut:
(1). Menetapkan persyaratan calon ketua dan wakil ketua BEM Fakultas
(2). Melaksanakan Pemira mahasiswa UNTAD di tingkat Fakultas
(3). Membentuk PPS
(4). Melakukan kordinasi berkelanjutan dengan KPR demi terlaksananya Pemira Mahasiswa yang
demokratis
(5). Menetapkan hasil rekapituasi hasil pemilihan raya mahasiswa UNTAD di fakultas
(6). Melaporkan hasil Pemira kepada KPR

Pasal 13

Panitia Pemungutan Suara


(1) Merupakan kepanitiaan dalam pelaksanaan Pemira yang berkedudukan di Fakultas
(2) Anggota PPS adalah mahasiswa yang ditunjuk melalui rekruitmen terbuka kepada mahasiswa
UNTAD yang diselenggarakan oleh KPR Fakultas atau delegasi melalui lembaga kemahasiswaaan
ditingkat fakultas.
(3) Jumlah susunan kepanitiaan dan mekanisme rekruitmen dan delgasi ditetapkan dengan keputusan
KPR Fakultas

Pasal 14

Tugas dan Wewenang Panitia Pemungutan Suara


(1) Melakukan pendaftaran pemilih di setiap TPS
(2) Menyelenggarakan Pemungutan Suara.
(3) Menghitung hasil Pemira Mahasiswa di tingkat Fakultas
(4) Melaporkan hasil perolehan suara kepada KPR Fakultas

Pasal 15

Badan Pengawas Pemira


(1) Badan Pengawas Mahasiswa terdiri dari unsur mahasiswa perwakilan Fakultas yang berjumlah
satu orang tiap Fakultas.
(2) Calon anggota Badan Pengawas harus melalui uji kepatutan dan kelayakan oleh MM UNTAD
(3) Tugas dan kewajiban Badan Pengawas Pemira adalah:
a. Mengawasi semua tahapan Pemira Mahasiswa dan komponen-komponen yang terlibat di
dalamnya serta melaporkan hasil pengawasan tersebut.
b. Dalam hal penanganan terhadap KPR, Banwas melaporkan hasil pengawasan kepada KetuaA MM
UNTAD
c. Dalam hal pengawasan terhadap peserta Pemira Mahasiswa, Banwas melaporkan hasil
pengawasan kepada KPR
(4) Dalam hal Banwas berhalangan maka wewenang selanjutnya dikembalikan kepada
Penanggungjawab Penyelenggara Pemira yakni MM UNTAD

Pasal 16

Pemantau Pemira Mahasiswa


(1) Pemantau Pemira Mahasiswa UNTAD melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pemira
Mahasiswa
(2) Pemantau Pemira Mahasiswa UNTAD wajib mendapatkan akreditasi dari KPR
(3) Pemantau pemira dapat berasal Mahasiswa biasa, Lembaga Survei Mahasiswa, pers mahasiswa
atau yang terlebih dahulu didaftarkan oleh KPR.

Pasal 17

Penyelesai Sengketa Hasil Pemira


Penyelesai sengketa hasil PEMIRA adalah Majeliss Mahasiswa Untad
Pasal 18

Masa Kerja
(1) Masa kerja KPR sejak ditetapkan sampai dengan penetapan hasil Pemira Mahasiswa sampai 2
(dua ) minggu setelah penetapan hasil pemira.
(2) Masa kerja PPS berlaku sejak ditetapkan sampai dengan dibubarkan oleh KPR
(3) Masa kerja Banwas berlaku sejak ditetapkan sampai Pemira 2 (dua) minggu setelah penetapan
hasil pemira.

BAB VI
HAK MEMILIH DAN DIPILIH

Pasal 19

(1). Setiap Mahasiswa yang masih aktif dan terdaftar mempunyai hak memilih,yang dibuktikan
dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) UNTAD dan Kartu Identitas lainnya yang menunjukkan
sebagai mahasiswa aktif Universitas Tadulako.
(2). Setiap Mahasiswa UNTAD mempunyai hak untuk dipilih sebagai presiden dan wakil presiden
BEM UNTAD dengan syarat mendapat dukungan dari HMJ, HMP atau UKM yang bersangkutan.
(4). Ketentuan mengenai hak memilih dan dipilih dalam pemilihan Ketua BEM Fakultas diatur lebih
lanjut sesuai peraturan yang berlaku di fakultas masing-masing dengan memperhatikan peraturan
Pemira

Sistem Pendaftaran
Pendaftaran Pemilih dilakukan di TPS yang telah ditentukan pada saat hari pelaksanaan Pemira
Mahasiswa dengan syarat mahasiswa harus menunjukan Kartu Tanda Mahasiswa atau kartu identitas
lain yang masih berlaku dan membuktikan sebagai mahasiswa aktif
BAB VIII
PENCALONAN

Pasal 20

Proses Pencalonan
(1) Setiap mahasiswa peserta Pemira dapat mengajukan diri sebagai calon Presiden dan wakil
presiden BEM UNTAD
(3) Untuk keperluan pencalonan presiden BEM UNTAD setiap mahasiswa peserta Pemira wajib
menyerahkan
a. Surat pencalonan yang ditandatangani oleh ketua HMP/HMJ atau UKM yang bersangkutan
b. Surat pernyataan kesediaan menjadi calon presiden dan wakil presiden UNTAD
c. Curiculum Vitae lengkap yang diatur oleh KPR.
d. Makalah yang dibuat oleh para calon Presiden dan wakil Presiden BEM UNTAD yang berupa
penjabaran visi-misi dan program 100 hari dengan ketentuan yang telah diatur oleh KPR.
(5) Pemeriksaan terhadap berkas pencalonan dan penetapan calon presiden dan wakil presiden BEM
UNTAD dilakukan oleh KPR
(6) Apabila seorang calon ditolak karena tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (4), penolakan dilakukan secara tertulis kepada calon yang bersangkutan dengan
koordinasi kepada HMP,HMJ atau UKM serta Lembaga kemahasiswaan yang merekomendasikan
bersangkutan disertai alasan-alasan yang jelas, dan kepadanya diberi kesempatan untuk melengkapi
persyaratan, atau kepada HMP,HMJ dan UMK yang bersangkutan diberi kesempatan untuk
mengajukan calon lain dalam waktu yang ditetapkan KPR
(7) Nama calon yang telah memenuhi persyaratan disusun dalam daftar calon presiden dan wakil
presiden BEM UNTAD
(8) Tata cara dan waktu pencalonan pasangan presiden dan wakil presiden BEM KLK UNTAD dan
anggota Majelis Mahasiswa KLK UNTAD diatur oleh KPR

BAB IX
KAMPANYE PEMIRA

Pasal 21

Pelaksanaan Kampanye Pemira Mahasiswa


(1) Dalam penyelenggaraan pemira, dilakukan kampanye pemira.
(2) Dalam kampanye pemira sebagai mana dimaksud ayat (1), mahasisswa mempunyai kesempatan
dan kebebasan untuk menghadirinya.
(3) Pelaksanaan kampanye pemira dilakukan sejak selesainya pengumuman daftar calon tetap
presiden dan wakil presiden BEM KLK sesuai dengan keputusan KPR.
(4) Tema kampanye adalah visi, misi, dan program partai atau calon yang disampaikan oleh calon
bersangkutan atau juru kampanye masing-masing partai.
(5) Tatacara dan waktu kampanye diatur oleh KPR dan KPR Fakultas
(6) Mekanisme pelaksanaan kampanye pemilihan ketu BEM Fakults selanjutnya diatur dalm
peraturan yang berlaku difakultas masing-masing
Pasal 22

Larangan dalam Kampanye Pemira


(1) Dalam kampanye dilarang:
a. Melakukan kampanye negatif dengan menghina seseorang, agama, suku, ras, ideologi, golongan
atau HMP,HMJ atau UKM lainnya.
b. Menghasud dan mengadu domba kelompok-kelompok mahasiswa.
c. Mengganggu ketertiban umum dan merugikan kelompok-kelompok mahasiswa
d. Mengancam atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang atau kontestan Pemira
lainnya.
(2) Pelanggaran atas ketentuan mengenai kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat 1
dalam pelaksanaan Pemira akan mengakibatkan pemberian sanksi

Pasal 23

Pendanaan Kampanye
Kampanye dari masing-masing peserta dapat memperoleh dana dari;
(1) Lembaga Pengusung peserta Pemira yang bersangkutan,
(2) Pihak-pihak yang tidak mengikat.

BAB X
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 24

Waktu Pemungutan dan Penghitungan


Pemungutan suara dalam Pemira UNTAD dilaksanakan serentak diseluruh Fakultas di UNTAD pada
tanggal yang telah ditetapkan oleh KPR.
Pasal 25
Tempat Pemungutan Suara
(1). Tempat pemungutan suara ditentukan di tempat strategis dan mudah dijangkau mahasiswa
UNTAD serta menjamin setiap mahasiswa pemilih dapat memberikan suaranya secara bebas.
(2). KPR dan PPS menentukan letak TPS sedemikian rupa sehingga pemungutan suara dapat
dilaksanakan secara lancar.

Pasal 26

Surat Suara
(1) Untuk keperluan pemungutan suara dalam Pemira dibuat surat suara oleh KPR.
(2) Jumlah surat suara untuk Pemira pada setiap daerah pemilihan ditentukan oleh KPR.
(3) Dalam hal terjadi kekurangan surat suara dalam pelaksanaan pemira PPS sesegera mungkin
meminta tambahan surat suara kepada KPR
(4) Dalam kondisi ayat (3) diatas, KPR sesegera mungkin memenuhi kekurangan surat suara sesuai
dengan permintaan PPS pada daerah pemilihan yang bersangkutan
(5) Penetapan jumlah surat suara dan sarat sahnya surat suara dalam pemilihan Ketua BEMF KLK
UNTAD ditentukan oleh KPR Fakultas masing-masing

Pasal 27

(1) Pemungutan suara dilakukan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh KPR dengan berkordinasi
dengan KPR Fakultas
(2) Mekanisme pemungutan suara serta perhitungan suara dalam pemilihan ketua dan wakil ketua
BEM Fakultas ditentukan berdasar peraturan yang berlaku difakultas masing-masing dengan
memperhatikan peraturan pemira

Pasal 28

(1) Setelah pemungutan suara berakhir langsung diadakan perhitungan suara di TPS oleh PPS.
(2) Para saksi dari KPR, pemantau, Pengawas, dan selutuh civitas academica UNTAD berhak hadir
untuk menyaksikan dan mengikuti jalannya perhitungan suara.
(3) Saksi dari peserta pemira dan pengawas dapat mengajukan keberatan apabila ada hal-hal yang
tidak sesuai dengan peraturan yang ada.

Pasal 29

(1) Segera setelah perhitungn suara di TPS, PPS membuat berita acara dan Lembar Hasil Perhitungan
Suara yang ditandatangani oleh PPS serta para saksi.
(2) Panitia memberikan satu lembar berita acara kepada para saksi dan partai mahasiswa serta
mahasiswa yang hadir di TPS tersebut, untuk ditanda tangani ketua PPS dan para saksi.

Pasal 30

(1) Segera setelah selesai, PPS yang berada di TPS mengumpulkan kotak suara dan hasil perhitungan
suara ketingkat fakultas sesui dengan daerah pemilihannya
(2) Selanjutnya dilakukan pengumpulan hasil perhitungan suara ditingkat Fakultas oleh PPS yang
bersangkutan kemudian hasil perhitungan suara ditingkat fakultas tersebut dikumpulkan dan
diserahkan pada KPR

Pasal 31

Keberatan yang diajukan oleh para saksi dari peserta Pemira terhadap jalannya perhitungan suara
sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat (3) tidak menghalangi proses Pemira.
Pasal 32

Format berita acara dan lembar hasil penghitungan suara di TPS sebagaimana dimaksud pada pasal
31 ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh KPR

Pasal 33

(1) Selama pemungutan suara para peserta Pemira dilarang untuk:


a. Melakukan kampanye baik secara lisan maupun tertulis.
b. Melakukan pemaksaan kepada Mahasiswa dalam menggunakan hak pilihnya.
c. Melakukan hal-hal yang menghambat Mahasiswa untuk menyalurkan aspirasinya.
d. Menghalangi KPR dan PPS dalam melaksanakan tugasnya.
e. Melakukan kecurangan dalam pelaksanaan pemungutan suara
f. Melakukan money politic
(2) Pelanggaran pada pasal 31 ayat 1 akan dikenakan sanksi

BAB XI
PENETAPAN HASIL PEMIRA MAHASISWA

Pasal 34

(1) Pengesahan hasil penghitungan suara di tiap-tiap fakultas untuk pasangan presiden dan wakil
presiden BEM UNTAD dilakukan oleh PPS
(2) Pengumuman hasil Pemira ditiap-tiap fakultas dilakukan oleh KPR Fakultas
(3) Penetapan keseluruhan hasil Pemira dilakukan oleh KPR
(4) Mekanisme pengesahan penghitungan hasil suara calon presiden BEM UNTAD akan diatur lebih
lanjut dalam peraturan KPR
(5) Mekanisme pengesahan penghitungan dari tiap-tiap fakultas untuk pemilihan ketua BEMF
UNTAD diatur berdasar peraturan yang berlaku di fakultas masing-masing dengan memperhatikan
peraturan Pemira.

Pasal 35

Tata cara penggabungan suara (stembus accord) antara LPU atau lebih ditetapkan oleh KPR.
BAB XII
PENGUMUMAN HASIL PEMIRA DAN
PEMBERITAHUAN KEPADA CALON TERPILIH

Pasal 36

(1) waktu pengumuman hasil Pemira ditentukan oleh KPR


(2) Pengumuman hasil pemira dilakukan oleh KPR
(3) Pengumuman hasil pemira ketua BEMF UNTAD dilakukan oleh KPR Fakultas

BAB XIII
PELAKSANAAN PEMIRA ULANGAN

Pasal 37

Apabila disuatu daerah pemilihan pada waktu yang telah ditetapkan tidak dapat diselenggarakan
pemira atau penyelenggaraan berhenti akibat keadaan yang memaksa, maka setelah keadaan
memungkinkan segera diadakan pemira susulan atau pemira ulangan ditempat yang sama dengan
memperhatikan batas waktu yang telah ditetapkan oleh KPR

Pasal 38

Pelaksanaan Pemira susulan dan pemira ulangan sebagaimana dimaksud pasal 38 dan 39 dilakukan
selambat-lambatnya tujuh hari semenjak hari pelaksanaan Pemira

KETENTUAN PELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 39

(1) Yang berwenang menyelesaikan sengketa hasil pemira antara KPR dan peserta pemira yang
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku adalah KPSHP
(2) Yang berwenang menyelesaikan sengketa hasil Pemira Fakultas antara KPR Fakultas dan peserta
pemira fakultas yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku di fakultas adalah
badan yang dibentuk fakultas berdasarkan kebutuhan
(3) Yang berwenang memberikan sanksi kepada KPR yang melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan yang berlaku adalah MM UNTAD dengan pertimbangan seluruh anggotakepengurusan
MM UNTAD.
(4) Yang berwenang memberikan sanksi kepada KPR Fakultas yang melakukan pelanggaran
terhadap ketentuan yang berlaku adalah sidang pleno KPR
(5) Yang berwenang memberikan sanksi kepada PPS yang melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan yang berlaku adalah sidang pleno KPR Fakultas
(6) Yang berwenang memberikan sanksi kepada Badan Pengawas Pemira yang melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku adalah MM UNTAD dengan pertimbangan seluruh
anggotakepengurusan MM UNTAD
(7) Yang berwenang memberikan sanksi kepada kontesan Pemira adalah KPR dengan melalui sidang
pleno yang terlebih dahulu dilakukan penyelidikan dan investigasi yang memadai.
(8) Ketentuan tentang jenis pelanggaran dan sanksi dalam pemilihan ketua dan wakil ketua BEM F
selanjutnya diatur dalam peraturan yang berlaku di fakultas masing-masing

Pasal 40

(1) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran ringan oleh kontestan pemira dalam peraturan ini adalah:
a. Melakukan kampanye lisan dan/atau tertulis atau berkelompok selama hari tenang (masa reses)
dan selama tenggang waktu antara pendaftaran partai dan pengumuman verifikasi partai di
lingkungan UNTAD yang dibuktikan dengan adanya tindakan persuasif, brosur, pamflet pada saat
tersebut
b. Melakukan kampanye dengan memojokkan / menghina kontestan lain yang dibuktikan dengan
adanya saksi, aduan, temuan Banwas dan bukti-bukti pendukung
(2) Sanksi yang dijatuhkan untuk pelanggaran ringan adalah dilakukan peringatan oleh KPR
sebanyak satu kali dengan lisan dan atau tertulis dan dipublikasikan kepada mahasiswa. Apabila
peringatan tidak ditaati maka akan dikenakan pemotongan sebanyak 10 % dari total perolehan suara
kontestan pemira mahasiswa yang bersangkutan di fakultas tempat kejadian perkata (TKP)
(3) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran sedang oleh kontestan pemira mahasiswa dalam peraturan
ini adalah:
a. melakukan pemaksaan kepada pemilih untuk memilih salah satu kontestan pemira yang dibuktikan
dengan adanya saksi, aduan, temuan Banwas dan bukti-bukti pendukung
b. melakukan sabotase atau intimidasi terhadap pelaksana pemira, mahasiswa pemilih dan kontestan
pemira yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan Banwas dan bukti-bukti pendukung
c. melakukan kampanye dengan isu SARA yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan
Banwas dan bukti-bukti pendukung

(4) Sanksi yang diberlakukan untuk pelanggaran sedang adalah pemotongan sebanyak 50 % dari total
perolehan suara kontestan pemira mahasiswa yang bersangkutan di fakultas tempat kejadian perkata
(TKP)
(5) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran berat oleh kontestan pemira mahasiswa dalam peraturan
ini adalah:
a. melakuka money politic (dalam bentuk uang) kepada penyelenggara mahasiswa maupun kepada
pemilih yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan Banwas dan bukti-bukti pendukung
b. melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun psikis terhadap pelaksana pemira, mahasiswa
pemilih dan kontestan pemira yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan Banwas dan
bukti-bukti pendukung
c. Melakukan kecurangan-kecurangan dan manipulasi hasil pemira yang dibuktikan dengan adanya
saksi, aduan, temuan Banwas dan bukti-bukti pendukung

(6) Sanksi yang diberlakukan untuk pelanggaran berat adalah penghapusan total perolehan suara
kontestan pemira mahasiswa yang bersangkutan di fakultas tempat kejadian perkata (TKP)
Pasal 41

KPR akan diberi sanksi apabila:


(1) Secara kelembagaan:
a. Berafiliasi atau memihak salah satu kontestan Pemira.
b. Apabila KPR tidak menyelenggarakan Pemira sesuai peraturan yang berlaku.

Penjatuhan sanksi kepada KPR secara kelembagaan dilakukan melalui mekanisme sidang MM
UNTAD
(2) Secara personal:
Apabila anggota KPR melakukan manipulasi data dan atau menerima suap yang dibuktikan dengan
adanya saksi, aduan, temuan Banwas dan bukti-bukti pendukung yang bersangkutan dikeluarkan dari
keanggotaannya yang diputuskan dalam sidang pleno KPR

Pasal 42

PPS akan diberi sanksi apabila:


(1) Secara kelembagaan:
c. Berafiliasi atau memihak salah satu kontestan Pemira.
d. Apabila PPS tidak menyelenggarakan Pemira sesuai peraturan yang berlaku.
2. Secara personal:

Apabila anggota PPS melakukan manipulasi data dan atau menerima suap yang dibuktikan dengan
adanya saksi, aduan, temuan Banwas dan bukti-bukti pendukung yang bersangkutan dikeluarkan dari
keanggotaan KPR
3. Penjatuhan sanksi kepada PPS dilakukan oleh KPR Fakultas.

Pasal 43

Sanksi untuk Badan Pengawas Pemira


Badan pengawas akan diberikan sanksi dan teguran melalui MM UNTAD apabila tidak melakukan
pengawasan terhadap proses pemira sesuai ketentuan yang berlaku
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 44

Dengan berlakunya peraturan ini, maka tata tertib pemira sebelumnya tidak berlaku

Pasal 45
Peraturan ini berlaku sejak tanggal disahkan sampai dengan dihasilkannya peraturan yang baru

Disahkan di Palu
Pada tanggal 20 September 2016

KETUA UMUM MM PLT PRESMA BEM


Universitas Tadulako Universita Tadulako

ABD AAN ACHBAR MAHFUD


NIM. D 101 10 024 NIM. A 111 12 024

Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Universitas Tadulako

Prof.Dr.H.Djayani Nurdin.SE,M.si
Nip : 196112271988111003

Anda mungkin juga menyukai