KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADARAN Jl. Raya Bandung Sumedang Km.21 Jatinangor 45363
TATA TERTIB MUSYAWARAH MAHASISWA VII Keluarga Mahasiswa Fakutas Keperawatan UNPAD BAB I UMUM PASAL 1 NAMA KEGIATAN Musyawarah Mahasiswa VII KEMA FKEP UNPAD PASAL 2 TUJUAN Musyawarah Mahasiswa VII KEMA FKEP UNPAD diselenggarakan untuk membahas dan menetapkan materi sidang yang selanjutnya tercantum dalam pasal 4 PASAL 3 TEMPAT DAN WAKTU Musyawarah Mahasiswa VII KEMA FKEP UNPAD dilaksanakan di Kampus FKEP UNPAD Jatinangor mulai tanggal 12 Desember 2009 sampai dengan berakhirnya periode kepengurusan PASAL 4 MATERI Agenda yang dibahas dalam Musyawarah Mahasiswa VII KEMA FKEP UNPAD adalah: 1. Membahas dan menetapkan Tata Tertib Musyawarah Mahasiswa VII KEMA FKEP UNPAD 2. Membahas dan menetapkan AD/ART dan GBHK KEMA FKEP UNPAD 3. Menetapkan dan mengukuhkan : a. Anggota BPM KEMA FKEP UNPAD terpilih b. Ketua BPM KEMA FKEP UNPAD terpilih c. Presiden dan wakil presiden BEM KEMA FKEP UNPAD terpilih d. Membahas dan menetapkan Anggota khusus 4. Membahas dan menilai LPJ BEM KEMA FKEP UNPAD periode 2010 5. Penyampaian Laporan Kerja BPM KEMA FKEP UNPAD periode 2010 6. Membahas materi-materi yang dianggap penting oleh MTM 7. Penyampaian Laporan Kerja Panitia Suksesi BAB II PESERTA PASAL 5 PESERTA
Peserta Musyawarah Mahasiswa VII terdiri dari : 1. Peserta Penuh, yaitu anggota Musyawarah Mahasiswa KEMA FKEP UNPAD yang terdiri dari : a. Anggota BPM KEMA FKEP UNPAD b. Anggota khusus yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Mahasiswa 2. Peserta Peninjau adalah seluruh mahasiswa FKEP UNPAD yang hadir pada saat Musma selain peserta penuh PASAL 6 HAK PESERTA Setiap peserta Musyawarah Mahasiswa VII memiliki hak : 1. Mengikuti seluruh kegiatan musyawarah 2. Peserta Penuh memiliki hak suara dan hak bicara 3. Peserta Peninjau memiliki hak bicara PASAL 7 KEWAJIBAN PESERTA 1. Mengikuti seluruh kegiatan Musyawarah Mahasiswa VII dari awal sampai akhir, kecuali ada hal yang mendesak 2. Berpakaian rapi dan sopan serta memakai atribut yang telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara Musyawarah Mahasiswa 3. Menghormati hak bicara peserta lain 4. Peserta harus meminta izin forum Musyawarah Mahasiwa bila ingin meninggalkan persidangan melalui pimpinan Musyawarah Mahasiswa VII 5. Peserta harus minta izin pada pimpinan Musyawarah Mahasiswa VII bila ingin mengemukakan pendapat 6. Bagi peserta penuh yang tidak mengikuti Musyawarah Mahasiswa VII diwajibkan untuk menyepakati keputusan musyawarah yang telah ditetapkan 7. Mematuhi tata tertib selama jalannya Musyawarah Mahasiswa VII BAB III PERSIDANGAN PASAL 8 SIDANG PENDAHULUAN 1. Dipimpin oleh Presidium Sidang Sementara 2. Memilih dan menetapkan Presidium Sidang Tetap 3. Presidium Sidang Sementara adalah presidium MUSMA sebelumnya dipilih oleh peserta MUSMA dan difasilitasi oleh panitia
a.
PASAL 13 MEKANISME INTERUPSI 1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan dan mengucapkan interupsi serta menyebutkan jenis interupsinya 2. Jenis interupsi dari yang paling rendah: a. Interupsi point of information b. Interupsi point of order c. Interupsi point of clarification d. Interupsi point of privilege PASAL 14 PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Keputusan sidang diambil berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat 2. Apabila tidak tercapai kata sepakat, maka keputusan ditetapkan dengan mekanisme lobi 3. Apabila pada mekanisme lobi tidak mencapai kata sepakat, maka keputusan ditetapkan dengan mekanisme voting BAB IV PIMPINAN SIDANG PASAL 15 PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN Pimpinan sidang pendahuluan terdiri dari maksimal 3 orang berbentuk presidium sidang sementara PASAL 16 PIMPINAN SIDANG PLENO 1. Pimpinan Sidang Pleno dipilih melalui tata cara pemilihan sidang. 2. Pimpinan Sidang Pleno adalah pimpinan Majelis Tetap Musma 3. Pimpinan Sidang Pleno kembali menjadi peserta pada saat sidang komisi PASAL 17 PIMPINAN SIDANG KOMISI Pimpinan sidang komisi dipilih melalui tata cara pemilihan pimpinan sidang: a. Calon pimpinan sidang adalah pemegang hak suara yang hadir pada waktu pencalonan b. Calon dinyatakan atau ditunjuk secara terbuka dan bersedia dicalonkan c. Calon dipilih melalui mekanisme musyawarah mufakat d. Apabila butir (c) tidak terpenuhi, pimpinan presidium sidang ditentukan berdasarkan suara terbanyak
1.