Anda di halaman 1dari 38

UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

NOMOR 01 TAHUN 2023

ATAS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

NOMOR 01 TAHUN 2021

TENTANG

PEMILIHAN UMUM RAYA GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BADAN


EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MULAWARMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN


MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MULAWARMAN

Menimbang : a. bahwa atas dasar minim nya partisipan/atau antusias


maahasiswa dalam pelaksanaan jalanan nya pemira maka
Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Mulawarman perlu diambil kebijakan
dan langkah-langkah luar biasa di tingkat Fakultas dalam
rangka pelaksanaan Pemilihan Umum Raya Keluarga
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman tahun 2023 agar pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas
Mulawarman tetap berlangsung secara demokratis dan
berkualitas serta untuk menjaga stabilitas poltik kampus;

1
b. bahwa dalam rangka mewujudkan kedaulatan
dalam pemerintah Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Mulawarman sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman maka pemilihan umum raya Gubernur dan
Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman dilaksanakan secara langsung oleh
mahasiswa;

c. bahwa demi mewujudkan pemilihan umum raya yang


efektif dan efisien diperlukan mekanisme yang jelas dan
tegas berdasarkan keadilan dan kesetaraan;
d. bahwa dalam undang-undang Nomor 01 Tahun 2021
tentang pemilihan umum raya Gubernur dan Wakil
Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman tidak
relevan dan belum dapat menampung perkembangan
kebutuhan mahasiswa sehingga perlu diubah;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b, c, dan d maka perlu
membentuk perubahan atas ketentuan dalam undang-
undang Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mulawarman Nomor 01 Tahun 2021
tentang pemilihan umum raya; dan
f. bahwa berdasarkan huruf a, b, c, d, dan e maka perlu
membentuk ketentuan undangundang pemilihan
umum raya Gubernur dan Wakil Gubernur Badan
eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mulawarman.

Mengingat : 1. Pasal 8 dan pasal 9 Anggaran Dasar Keluarga


Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mulawarman;

2
2. Pasal 4, 6, 7, 25, 47, dan 65 Anggaran Rumah
Tangga Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Mulawarman.

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG NOMOR 01 TAHUN 2023


TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MULAWARMAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman yang selanjutnya
disingkat AD/ART KM FEB Unmul adalah konstitusi di dalam
kelembagaan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman.

2. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Mulawarman yang selanjutnya disingkat DPM FEB Unmul adalah
Lembaga tertinggi dalam kelembagaan mahasiswa di tingkat FEB Unmul
sebagaimana dimaksud dalam AD/ART KM FEB Unmul.

3. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Mulawarman yang selanjutnya disingkat BEM FEB Unmul adalah
Lembaga tertinggi dalam kelembagaan mahasiswa di tingkat FEB Unmul
sebagaimana dimaksud dalam AD/ART KM FEB Unmul.

3
4. Himpunan Mahasiswa Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mulawarman yang selanjutnya disingkat HMJ FEB Unmul
sebagaimana dimaksud dalam AD/ART KM FEB Unmul.

5. Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Mulawarman yang selanjutnya disengkat UKM FEB Unmul sebagaimana
dimaksud dalam AD/ART KM FEB Unmul.

6. Pemilihan Umum Raya Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Mulawarman yang selanjutnya disingkat Pemira KM
FEB Unmul adalah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur FEB
Unmul dengan system satu paket Berdasarkan AD/ART KM FEB Unmul.

7. Komisi Penyelenggara Pemilihan Umum Raya selanjutnya disebut KPPR


adalah sebuah alat kelengkapan yang menyelenggarakan pemilihan
umum raya yang bersifat sementara dan mandiri.

8. Panitia Pengawas yang selanjutnya disebut panwas adalah sekumpulan


orang yang memantau dan/atau mengawasi proses penyelenggaran
pemira.

9. Pemira KM FEB Unmul dilaksanakan sistem hybrid yaitu dilaksanakan


melaui offline menggunakan peralatan pemungutan konvensional dan
melaui Daring (Dalam jaringan) berbasis google form/website.

10. Bakal pasangan calon adalah peserta pemira yang berasal dari
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman yang
mengambil berkas pendaftaran kepada penyelenggara pemira.

11. Pasangan calon adalah yang selanjutnya disebut paslon merupakan


peserta pemira yang mengusulkan diri sendiri dan/atau diusulkan oleh
seseorang/sekelompok orang yang telah memenuhi persyaratan.

12. Pemilih adalah mahasiswa aktif jenjang Strata 1 yang berada di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.

13. Verifikasi adalah tahapan pemeriksaan, pengkajian dan penetapan yang


dilakukan oleh KPPR kepada bakal pasangan calon berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan dalam aturan yang berlaku.

4
14. Aklamasi adalah bentuk pernyataan terhadap hasi pemira BEM FEB
Unmul secara sah tanpa melalui pemungutan suara karena hanya
terdapat satu pasangan calon yang telah memenuhi persyaratan dan
lolos hasil verifikasi.

15. Kampanye adalah kegiatan untuk meyakinkan para pemilih dengan


menawarkan visi, misi dan program dari calon.

16. Masa tenang adalah keadaan dimana tidak diperbolehkan melakukan


kampanye.

17. Sanksi adalah hukuman tertentu yang diberikan bagi pihak yang
dinyatakan melanggar aturan yang telah ditetapkan.

18. Tim sukses yang kemudian disebut dengan timses adalah sekumpulan
orang terdaftar pada KPPR dan bersamaan dengan calon Gubernur dan
calon Wakil Gubernur melaksanakan program pemenangan.

19. Kode etik adalah seperangkat peraturan tertulis yang mengatur etika dan
perilaku penyelenggaraan pemira BEM FEB Unmul.

20. Peraturan KPPR adalah peraturan yang dibuat oleh KPPR yang dimana
belum ada aturan yang mengatur yang bersifat pengaturan (regeling).

21. Keputusan KPPR adalah aturan tambahan yang tidak ada diatur pada
aturan sebelumnya dibuat oleh KPPR yang sifatnya penetapan
(beschikking) dan aturan yang mengikat kedalam internal KPPR FEB
Unmul.

22. Ketetapan KPPR adalah ketetapan yang dibuat KPPR yang tidak diatur
pada aturan sebelumnya yang sifatnya penetapan (beschikking) dan
aturan yang mengikat keluar internal KPPR FEB Unmul.

23. Rapat pleno adalah rapat yang diselenggarakan oleh badan


penyelenggara pemira untuk menentukan tindak lanjut dan kebijakan-
kebijakan pelaksanaan pemira.

BAB II

ASAS

5
Pasal 2

Penyelenggaraan Pemira berdasarkan asas langsung, umum, bebas, dan


rahasia yang dijiwai oleh semangat kejujuran dan keadilan.

BAB III

PENANGGUNG JAWAB

Pasal 3

1) Penanggung jawab Pemira BEM FEB Unmul adalah penanggung jawab


atas penyelenggara dan penyelenggaraan Pemira.

2) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalaah DPM


FEB Unmul.

Pasal 4

Tugas dan Wewenang

Penanggung jawab Pemira BEM FEB Unmul memiliki tugas dan wewenang
sebagai berikut:

a. Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan Pemira BEM FEB Unmul;

b. Membentuk, menetapkan, dan melantik KPPR, Panwas, dan Tim ITP;

c. Jika terjadi kejadian luar biasa, penanggung jawab Pemira BEM FEB
Unmul dapat mengeluarkan keputusan yang bersifat final dan mengikat
untuk menjamin keberlangsungan penyelenggaraan Pemira BEM FEB
Unmul; dan

d. Menetapkan kode etik panitia penyelenggara pemilihan umum raya.

BAB IV

PELAKSANAAN

Pasal 5

6
1) Pemira BEM FEB Unmul dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali;

2) Pelaksanaan Pemira BEM FEB Unmul dapat menggunakan:

a. Sistem pemungutan suara berbasis kertas, atau;

b. System electronic vote.

Pasal 6

Tahapan pelaksanaan pemira adalah:

a. Pembentukan KPPR;

b. Pembentukan panwas pemira;

c. Sosialisasi penyelenggaraan Pemira BEM FEB Unmul;

d. Pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB


Unmul;
e. Melengkapi berkas persyaratan bakal calon Gubernur dan Wakil
Gubernur BEM FEB Unmul;

f. Verifikasi berkas bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB
Unmul;
g. Penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB
Unmul yang telah memenuhi persyaratan;

h. Pengundian nomor urut pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM


FEB Unmul;

i. Pengumuman pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB


Unmul;

j. Kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB


Unmul;

k. Debat kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM


FEB Unmul;

l. Pengumpulan laporan keuangan kampanye;

m. Pencabutan atribut kampanye;

7
n. Masa tenang dari kampanye;

o. Simulasi pemungutan suara;

p. Pemungutan dan rekapitulasi suara;

q. Masa pengajuan keberatan dan pembahasan pengajuan atas keberatan


terhadap hasil pemira;

r. Penetapan hasil pemira.

BAB V

PENYELENGGARAAN PEMIRA

Bagian Kesatu

Komisi Penyelenggara Pemilihan Umum Raya

Pasal 7

Umum

1) Penyelenggaraan pemira dilakukan oleh KPPR, bersifat sementara dan


mandiri.

2) KPPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh DPM FEB
Unmul.

Pasal 8

Keanggotaan

1) Keanggotaan KPPR ditetapkan sebagai anggota melalui pelaksanaan


pendaftaran, administrasi berkas dan selanjutnya ditetapkan oleh DPM
FEB Unmul.

2) Keanggotaan KPPR terdiri dari seorang ketua, sekretaris, bendahara dan


divisi yang dimana merangkap sebagai anggota dan anggota.

3) Keanggotaan KPPR sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) dipilih dari dan


oleh anggota melalui musyawarah untuk mufakat.

8
4) Masa kepengurusan anggota KPPR KM FEB Unmul dimulai sejak
ditetapkan oleh DPM FEB Unmul sampai terpilihnya Gubernur dan Wakil
Gubernur BEM FEB Unmul yang terpilih.

Pasal 9

Tugas dan wewenang

Untuk dapat menyelenggarakan Pemira BEM FEB Unmul, KPPR memiliki


tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Merencanakan penyelenggaraan pemira BEM FEB Unmul;

b. Menetapkan dan mensosialisasikan struktur organisasi dan tata cara


pelaksanaan Pemira BEM FEB Unmul;

c. Mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua


tahapan Pemira BEM FEB Unmul;

d. Mendata dan menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemira BEM FEB
Unmul;

e. Menetapkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul;

f. Meminta laporan sumber dan penggunaan dana kampanye kepada semua


pasangan calon;

g. Menetapkan dan mengumumkan hasil Pemira BEM FEB Unmul.

Pasal 10

Kewajiban

KPPR berkewajiban:

a. Memperlakukan bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur


BEM FEB Unmul secara adil;

b. Memlihara arsip dan dokumen Pemira BEM FEB Unmul serta


barangbarang inventaris KPPR;

9
c. Menyampaikan informasi kegiatan Pemira BEM FEB Unmul kepada
seluruh mahasiswa secara terbuka;

d. Melaksanakan semua tahapan Pemira BEM FEB Unmul secara tepat


waktu;

e. Melakukan evaluasi dan pelaporan tahapan penyelenggaraan Pemira BEM


FEB Unmul kepada DPM FEB Unmul;

f. Membuat dan melaporkan pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemira


BEM FEB Unmul kepada DPM FEB Unmul;

g. Mengamankan hasil Pemira BEM FEB Unmul sampai pada pelantikan


Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul terpilih.

Pasal 11

Persyaratan

Untuk dapat menjadi anggota KPPR harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut:

a. Anggota KM FEB Unmul;

b. Mahasiswa aktif yang sekurang-kurangnya telah menempuh studi


semester 2 (dua);

c. Menyatakan kesediaan secara lisan dan tulisan;

d. Mengisi formulir pendaftaran;

e. Menyerahkan E-KTM atau bukti registrasi semester terbaru asli dan


fotokopi sebanyak 1 (satu) lembar;

f. Mengisi surat pernyataan;

g. Menyerahkan daftar riwayat hidup;

h. Menyerahkan surat cuti bagi calon anggota KPPR yang merupakan


anggota DPM FEB Unmul atau BEM FEB Unmul.

Pasal 12

10
Pembentukan

1) Pembentukan KPPR dilakukan oleh DPM FEB Unmul melalui pendaftaran


terbuka;

2) Sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 (satu) pendaftaran terbuka


meliputi uji kelayakan dan kepatutan melalui proses sebagai berikut:

a. Verifikasi berkas; dan

b. Wawancara.

3) Anggota KPPR yang terpilih akan ditetapkan DPM FEB Unmul kemudian
menetapkan struktur kepengurusan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.

Bagian Kedua

Panitia Pengawas Pemira

Pasal 13

Umum

1) Pelaksanaan pengawasan pemira Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Mulawarman diawasi oleh Panwas Pemira yang bersifat sementara dan
mandiri;

2) Panwas harus mendaftarkan diri pada DPM FEB Unmul;

3) Panwas Pemira bertanggung jawab atas seluruh pengawasan kepada DPM


FEB Unmul.

Pasal 14

Keanggotaan

1) Keanggotaan panwas terdiri atas individu yang mendaftarkan diri melalui


administrasi pendaftran dan ketetapan yang di tetapkan DPM FEB Unmul:

11
2) Keanggotaan panwas terdiri dari seorang ketua yang merangkap anggota
dan anggota serta memiliki tugas dan fungsi pengawasan penyelenggaraan
pemira BEM FEB Unmul;

3) Masa jabatan keanggotaan Panwas dimulai sejak ditetapkan oleh DPM FEB
Unmul sampai terpilihnya Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul
yang terpilih.

Pasal 15

Hak dankewajiban

Panwas memiliki hak:

a. Mengamati dan mengumpulkan informasi proses penyelenggaraan


Pemira;

b. Mengawasi proses pemungutan dan rekapitulasi suara;

c. Menggunakan perlengkapan untuk mendokumentasikan kegiatan


pemantauan sepanjang pelaksanaan pemira.

Pasal 16

Panwas memiliki kewajiban:

a. Mematuhi aturan yang berlaku;

b. Bersikap tidak memihak terhadap salah satu pasangan calon dalam


menjalankan tugas;

c. Memperlakukan pasangan calon secara adil;

d. Menghormati penyelenggaraan pemira.

Pasal 17

Panwas memiliki tugas:

a. Mengawasi tahapan penyelenggaraan pemira;

12
b. Mengelola arsip/dokumen;

c. Memantau tindak lanjut gugatan;

d. Mengevaluasi pengawasan;

e. Menyusun laporan hasil pengawasan pemira;

f. Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam undang-undang.

Pasal 18

Panwas memiliki wewenang:

a. Memberikan peringatan kepada KPPR ketika ada ketidaksesuaian


pelaksanaan tahapan Pemira;

b. Menerima laporan atas dugaan penyelenggaraan oleh pasangan calon atau


timses dan KPPR;

c. Memberikan laporan terhadap dugaan penyelenggaraan oleh pasangan


calon atau timses kepada KPPR;

d. Memberikan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh paslon atau


timses.

Pasal 19

Persyaratan

Untuk dapat menjadi anggota Panwas harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut:

b. Anggota KM FEB Unmul;

c. Mahasiswa aktif yang sekurang-kurangnya telah menempuh studi


semester 2 (dua);

d. Menyatakan kesediaan secara lisan dan tulisan;

e. Mengisi formulir pendaftaran;

13
f. Menyerahkan E-KTM atau bukti rregistrasi semester terbaru asli dan
fotokopi sebanyak 1 (satu) lembar;

g. Mengisi surat pernyataan;

h. Menyerahkan daftar riwayat hidup;

i. Menyerahkan surat cuti bagi calon anggota KPPR yang merupakan anggota
DPM FEB Unmul atau BEM FEB Unmul.

Pasal 20

Pembentukan

1) Pembentukan Panwas dilakukan melalui pendaftaran secara mandiri dari


Mahasiswa FEB Unmul selanjutnya uji kelayakan dan kepatutan;

2) Uji kelayakan dan kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu)


mencakup proses sebagai berikut:

a. Verifikasi berkas; dan

b. Wawancara.

3) Anggota Panwas yang dipilih melalui proses yang berlaku, selanjutntya


menetapkan struktur organisasi berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Bagian Ketiga

Sumpah/janji KPPR, Panwas

Pasal 21

1) Sebelum menjalankan tugas, fungsi dan wewenang, anggota KPPR,


sumpah/janji:

2) Sumpah/ janji KPPR KM FEB Unmul sebagai berikut:

“Demi Allah (tuhan) saya bersumpah/ berjanji:

Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya dengan


sebaikbaiknya, seadil-seadilnya, sesuai dengan praturan perundang-

14
undangan, serta berpedoman pada Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Keluarga mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman.

“Bahwa saya dalam menjalankan akan berkerja dengan sungguhsungguh,


demi suksesnya Pemilihan Umum Raya Gubernur dan Wakil Gubernur
Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mulawarman, serta mengutamakan kepentingan
bersama daripada kepentingan pribadi atau golongan.”

Pasal 24

1) Sebelum menjalankan tugas, fungsi dan wewenang, anggota Panwas,


sumpah/janji:

2) Sumpah/ janji Panwas KM FEB Unmul sebagai berikut:

“Demi Allah (tuhan) saya bersumpah/ berjanji:

Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya dengan


sebaikbaiknya, seadil-seadilnya, sesuai dengan praturan perundang-
undangan, serta berpedoman pada Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Keluarga mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman.

“Bahwa saya dalam menjalankan akan berkerja dengan sungguhsungguh,


demi suksesnya Pemilihan Umum Raya Gubernur dan Wakil Gubernur
Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mulawarman, serta mengutamakan kepentingan
bersama daripada kepentingan pribadi atau golongan.”

BAB VI

PERSYARATAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

Pasal 26

15
Untuk dapat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul harus
memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Anggota KM FEB Unmul;

b. Berasal dari Angkatan yang telah menempuh masa studi sebanyak minimal
2 (dua) semester sampai dengan angkatan yang menempuh tahun terakhir
dari masa studi normal berdasarkan silabus dan tidak sedang cuti;

c. Telah mengikuti kegiatan kaderisasi kemahasiswaan Fakultas Ekonomi


dan Bisnis Universitas Mulawarman;

d. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;

e. Tidak sedang terlibat kasus kriminal/pidana;

f. Tidak sedang menjadi anggota DPM FEB Unmul, pengurus HMJ FEB
Unmul, pengurus UKM FEB Unmul, pengurus BEM Universitas,
Pengurus DPM Universitas dan/atau pengurus partai politik;

g. Tidak sedang memiliki pekerjaan yang tetap dan mengikat;

h. Mempunyai integritas moral yang berkualitas;

i. Mempunyai kapasitas kepemimpinan, pemikiran yang cerdas dan wawasan


yang luas;

j. Menyatakan kesediaan secara lisan dan tulisan;

k. Memenangkan perolehan suara dalam pemilihan umum;

l. Memiliki IPK minimal 3,00;

m. Bersedia tidak lulus sebelum berakhir masa jabatannya.

Pasal 27

1) Pengurus BEM FEB Unmul yang ingin mencalonkan diri dalam Pemira
harus mendapatkan surat cuti dari BEM FEB Unmul;

2) Surat cuti sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) di atas, diberikan
kepada KPPR sebagai dokumen persyaratan pasangan calon.

16
BAB VII

PENCALONAN

Pasal 28

1) Bakal pasangan calon harus mendapatkan dukungan sekurangkurangnya


50 (limapuluh) mahasiswa FEB Unmul;

2) Bakal pasangan calon melakukan pendaftaran sendiri pencalonannya.

Pasal 29

Pendaftaran bakal pasangan calon sebagaimana dimaksud di atas dilengkapi


dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Surat pernyataan kesediaan sebagai pasangan calon dan mematuhi segala


ketentuan pemira;

b. E-KTM atau bukti registrasi semester terbaru asli dan fotokopi sebanyak
1 (satu) lembar;

c. Fotokopi Kartu Rencana Studi (KRS) semester yang sedang ditempuh


pasangan calon;

d. Bukti registrasi semester terbaru asli minimal sejumlah 50 (limapuluh) dari


pendukung pasangan calon beserta daftar namanya;

e. Sertifikat kaderisasi yang dilakukan oleh Kemahasiswaan Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman apabila tidak ada maka
dapat dibuktikan berupa surat pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua
Panitia yang melaksanakan kaderisasi di kemahasiswaan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.

f. Surat pernyataan tidak sedang terganggu jiwa/ingatan, tidak


sedangterlibat kasus kriminal/pidana, tidak sedang menjadi anggota DPM
FEB Unmul, pengurus HMJ FEB Unmul, pengurus UKM FEB Unmul,
pengurus BEM KM Unmul, anggota DPM KM Unmul, pengurus partai
politik, serta tidak sedang memiliki pekerjaan tetap dan mengikat;

17
g. Surat pernyataan bersedia tidak akan lulus sebelum masa jabatan sebagai
Gubernur dan Wakil Gubernur berakhir;

h. Surat pengunduran diri (bagi pasangan calon yang merupakan anggota


DPM FEB Unmul, pengurus HMJ FEB Unmul, pengurus UKM FEB
Unmul, pengurus BEM KM Unmul atau anggota DPM KM Unmul);

i. Surat cuti bagi calon yang merupakan pengurus BEM FEB Unmul;

j. Daftar riwayat hidup calon;

k. Pas foto warna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar;

l. Naskah visi, misi dan program unggulan pasangan calon;

m. Daftar anggota tim sukses pasangan calon;

n. Evaluasi nilai IPK asli.

Pasal 30

1) Verifkasi dilaksanakan oleh tim verifikasi terhadap berkas kelengkapan


bakal paslon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul satu hari
setelah pendaftaran ditutup;

2) Tim verifikasi bakal paslon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB
Unmul sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 (satu) terdiri dari
anggota KPPR dan dipimpin oleh ketua KPPR;

3) Verifikais sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat terbuka dan


harus disaksikan oleh anggota DPM FEB Unmul, Gubernur BEM FEB
Unmul, Panwas, masing-masing paslon, dan perwakilan dari
masingmasing timses sebanyak 1 (satu) orang;

4) Apabila setelah proses verifikasi terdapat kekurangan kelengkapan


berkas bakal paslon Gubernur dan Wakil Gubernur, maka diberikan
tenggang waktu selama 3 x 24 jam kepada tim sukses untuk
melengkapi segala kekurangan;

18
5) Apabila bakal paslon Gubernur dan Wakil Gubernur tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), maka paslon yang
bersangutan dinyatakan gugur;

6) Apabila dalam proses verifikasi ditemukan dan dipastikan


ketidakabsahan atau pemalsuan dan sejenisnya terhadap kelengkapan
persyaratan bakal paslon, maka bakal paslon Gubernur dan Wakil
Gubernur yang bersangkutan dinyatakan gugur;

7) Bakal pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur dinyatakan lulus


verifikasi setelah memenuhi seluruh persyaratan dan kelengkapan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur;

8) Bagi bakal pasangan calon yang telah gugur melalui verifikasi berkas
pendaftaran maka tidak bisa mendaftarkan dengan pasangan yang
sama;

9) KPPR mengumumkan secara luas hasil verifikasi sebagimana


dimaksud pada ayat (7);

10) Ketentuan lebih lanjut mengenai verifikasi dapat diatur oleh KPPR.

Pasal 31

1) Dalam Rapat Pleno, KPPR menetapkan nama-nama pasangan calon yang


telah memenuhi persyaratan sebagai peserta pemira dan
mengumumkannya setelah verifikasi;

2) Penetapan nomor urut pasangan calon dilakukan secara undi dalam Rapat
Pleno;

3) KPPR mengumumkan secara luas nama-nama dan nomor urut pasangan


calon setelah Rapat Pleno KPPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di
atas.

BAB VIII

HAK MEMILIH

19
Pasal 32

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman pada hari


pemungutan suara yang berstatus mahasiswa aktif S-1 memiliki hak memilih
dalam Pemira.

Pasal 33

Untuk dapat menggunakan hak memilih, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Mulawarman harus menggunakan NIM dan Password yang
masih aktif.

BAB IX

Bagian Kesatu

KAMPANYE DAN DEBAT KANDIDAT

Pasal 34

Kampanye dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, dialogis, serta


bertanggung jawab dan merupakan bagian dari pendidikan politik
mahasiswa.

Pasal 35

1) Kampanye dilaksanakan oleh pelaksana kampanye;

2) Kampanye diikuti oleh peserta kampanye;

3) Kampanye didukung oleh petugas kampanye.

Pasal 36

1) Pelaksana kampanye adalah tim sukses yang dibentuk oleh pasangan


calon;

2) Peserta kampanye terdiri atas masyarakat kampus;

20
3) Petugas kampanye terdiri atas seluruh petugas yang memfasilitasi.

Pasal 37

1) Masa tenang dari kampanye selama 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan
suara.

2) Ketentuan lebih lanjut dapat diatur dalam peraturan KPPR.

Bagian Kedua

MATERI KAMPANYE

Pasal 38

1) Materi kampanye meliputi visi, misi dan program unggulan pasangan


calon;

2) Dalam rangka pendidikan politik, KPPR berhak memfasilitasi


penyebarluasan materi kampanye masing-masing pasangan calon.

Bagian Ketiga

METODE KAMPANYE

Pasal 39

Kampanye dapat dilakukan melalui:

a. Tatap muka dan dialog;

b. Penyebaran melalui media cetak dan/atau elektronik;

c. Pemasangan atribut kampanye;

d. Debat antar pasangan calon;

e. Kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART KM FEB Unmul dan
peraturan perundang-undangan;

21
f. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan KPPR.

Bagian Keempat

DEBAT KANDIDAT

Pasal 40

Debat kandidat merupakan kampanye dialogis antar pasangan calon untuk


meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program
unggulan dari pasangan calon.

Pasal 41

1) Pasangan calon diharuskan mengikuti debat kandidat;

2) Debat antar pasangan calon dilaksanakan 1 (satu) kali;

3) Debat diselenggarakan oleh KPPR;

4) Materi debat ditentukan oleh KPPR;

5) Tata cara pelaksanaan teknis debat antar pasangan calon ditetapkan oleh
KPPR.

6) Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan KPPR.

Bagian Kelima

LARANGAN DALAM KAMPANYE

Pasal 42

Dalam berkampanye dilarang:

a. Mempersoalkan AD/ART KM FEB Unmul;

b. Mempersoalkan Aturan/Undang-undang yang telah ditetapkan;

c. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan dan/atau pasangan calon


yang lain;

22
d. Menghasut atau mengadu domba antar perseorangan maupun antar
kelompok mahasiswa;

e. Melibatkan dosen dan pegawai administrasi kampus;

f. Mengganggu ketertiban umum;

g. Melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepasa


seseorang, sekelompok anggota masyarakat dan/atau pasangan calon yang
lain;

h. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye pasangan calon


lain;

i. Menggunakan fasilitas tempat ibadah di kampus, sekretariat BEM FEB


Unmul, HMJ FEB Unmul, UKM FEB Unmul dan sekretariat DPM FEB
Unmul;

j. Menjanjikan atau memberikan sejumlah uang kepada peserta kampanye;

k. Membawa senjata tajam atau barang lain yang membahayakan jiwa


manusia;

l. Berkampanye diluar jadwal kampanye;

m. Tidak boleh mempermasalahkan kegiatan pemira.

Bagian Keenam

DANA KAMPANYE

Pasal 43

1) Dana kampanye setiap pasangan calon diperoleh dari:

a. Dana pribadi pasangan calon;

b. Bantuan dari KPPR yang diperoleh dari anggaran pemira secara adil
dan merata;

c. Sumbangan perseorangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Mulawarman.

23
2) Pasangan calon dilarang melakukan pencarian dana kampanye dan/atau
menerima sumbangan atau bantuan lain untuk kampanye yang berasal
dari:

a. Rektorat dan/atau Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Mulawarman;

b. Organisasi mahasiswa intra dan/atau ekstra kampus;

c. Instansi pemerintah dan/atau swasta;

d. Partai politik, ormas dan/atau pagayuban;

e. Pihak-pihak lain di luar pihak yang dicantumkan dalam ayat (1).

3) Pasangan calon yang melakukan pelanggaran terhadap ayat (2) akan


dikenai sanksi.

Pasal 44

1) Dana kampanye setiap pasangan calon wajib dicatat dalam bentuk laporan;

2) Laporan dan kampanye setiap pasangan calon wajib diserahkan kepada


KPPR 1 (satu) hari setelah dilaksanakannya debat kandidat.

Bagian Ketujuh

PENYIARAN DAN IKLAN KAMPANYE

Pasal 45

1) Penyiaran dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media elektronik;

2) Penyiaran dan iklan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan kampanye oleh pasangan
calon kepada masyarakat kampus;

3) Pesan kampanye sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat berupa:

a. Tulisan;

24
b. Suara;

c. Gambar;

d. Tulisan dan gambar; atau

e. Suara dan gambar.

4) Media elektronik dalam memberitakan, menyiarkan dan mengiklankan


kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mematuhi
ketentuan mengenai larangan dalam kampanye.

Bagian Kedelapan

PEMASANGAN ATRIBUT KAMPANYE

Pasal 46

1) Pemasangan atribut kampanye dilaksanakan secara online dengan


mempertimbangkan etika sesuai dengan peraturan pemira yang berlaku;

2) Pemasangan atribut kampanye pada media elektronik yang dimiliki atau


yang dikelola oleh perseorangan atau badan harus dengan izin dari pemilik
atau pengelola tempat tersebut;

3) Atribut kampanye harus sudah dibersihkan sebelum masa tenang.

BAB X

PENYELENGGARAAN PEMUNGUTAN SUARA

Bagian Pertama

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 47

KPPR bertanggung jawan dalam merencanakan dan menetapkan standar


serta kebutuhan pengadaaan perlengkapan pemungutan suara.

Pasal 48

25
1) Perlengkapan pemungutan suara untuk menjaga keamanan, kerahasiaan
dan kelancaran pelaksanaan pemungutan suara dan rekapitulasi suara,
serta diperlukan dukungan perlengkapan lainnya.

2) Bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara


ditetapkan oleh KPPR.

Pasal 49

1) Suat suara konvensional yang memuat foto, nama dan nomor urut
pasangan calon.

2) Surat suara elektronik yang memuat foto, nama dan nomor urut pasangan
calon.

3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat suara dapat diatur dalam peraturan
KPPR.

Bagian Kedua

TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 50

Waktu pemungutan suara Pemira ditetapkan oleh KPPR.

Pasal 51

1) Pelaksanaan pemungutan suara dipimpin oleh ketua KPPR atau


mandataris;

2) Pemberian suara dilaksanakan oleh pemilih.

Pasal 52

Sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPPR melakukan:

a. Mengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan;

26
b. Memeriksa keadaan akses jaringan internet dan website Pemira BEM FEB
Unmul;

c. Ketentuan lebih lanjut dapat diatur oleh KPPR.

Pasal 53

Kegiatan KPPR sebagimana dimaksud pada pasal 52 dibuatkan berita acara


yang ditandatangani oleh KPPR dan dapat ditandatangani oleh saksi
pasangan calon.

Pasal 54

1) Dalam memberikan suara, pemilih diberikan kesempatan sesuai prinsip


ketentuan dan ketetapan yang berlaku.

2) Apabila terdapat kekeliruan dalam memberikan hak suara dan surat suara
telah masuk, maka suara pemilih tidak dapat diganti dan suara dinyatakan
sah.

Pasal 55

1) Pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara melalui surat


suara yang berisi nomor, foto dan nama/pasangan calon.

2) Bagi pemilih yang ingin memberikan suara menggunakan e-voting


pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara melalui surat
suara elektronik yang berisi nomor, foto dan nama/pasangan calon.

3) Pemberian suara dilakukan dengan cara memilih pada salah satu


pasangan calon dalam setiap jenis surat suara.

4) Memilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan


prinsip memudahkan pihak pemilih, akurasi dakan rekapitulasi suara, dan
efisien dalam penyelenggaraan Pemira.

5) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pemungutan suara diatur dengan
peraturan KPPR.

27
Pasal 56

1) KPPR dilarang mengadakan rekapitulasi suara sebelum pemungutan suara


berakhir.

2) Ketentuan mengenai waktu berakhirnya pemungutan suara ditetapkan


dalam peraturan KPPR.

Pasal 57

Mahasiswa yang tidak memiliki hak pilih atau yang tidak sedang
melaksanakan pemberian suara tidak dapat mengakses/atau menggunakan
sistem pemungutan suara.

BAB XI

REKAPITULASI SUARA

Pasal 58

Rekapitulasi suara dilaksanakan setelah waktu pemungutan suara selesai.

Pasal 59

1) KPPR melakukan rekapitulasi suara di tempat yang memadai dan kondusif.

2) Saksi menyaksikan dan mencatat pelaksanaan rekapitulasi suara.

3) Panwas dapat mengawasi pelaksanaan rekapitulasi suara.

4) Mahasiswa dapat menyaksikan pelaksanaan rekapitulasi suara.

Pasal 60

Sebelum melaksanakan rekapitulasi suara, KPPR menghitung:

a. Jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan daftar pemilih;

28
b. Jumlah pemilih yang tidak memberikan hak suara.

Pasal 61

1) KPPR melakukan rekapitulasi suara dengan suara yang jelas dan terdengar
dengan memperlihatkan jumlah suara secara keseluruhan.

2) Rekapitulasi suara dicatat pada lembar/papan/layar perhitungan dengan


tulisan yang jelas dan terbaca.

Pasal 62

1) Pasangan calon, saksi pasangan calon, dan mahasiswa dapat


menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan,
dan/atau kesalahan dalam melaksanakan rekapitulasi suara kepada
KPPR.

2) Pasangan calon dan mahasiswa melalui saksi calon yang hadir dapat
mengajukan keberatan terhadap jalannya perhitungan suara oleh KPPR
apabila ternyata terdapat hal yang tidak sesuai.

3) Dalam hal keberatan yang diajukan melalui saksi pasangan calon


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diterima, KPPR seketika itu
juga mengadakan pembetulan.

Pasal 63

1) Hasil rekapitulasi suara dituangkann ke dalam berita acara yang


ditandatangani KPPR, Panwas, dan saksi pasangan calon.

2) Dalam hal terdapat saksi pasangan calon yang hadir tidak bersedia
menandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berita acara
ditandatangani oleh KPPR dan saksi pasangan calon yang hadir dan
bersedia menandatangani.

Pasal 64

29
KPPR wajib menjaga dan mengamankan ketentuan rekapitulasi suara setelah
pemungutan suara.

BAB XII

Pengajuan keberatan

Pasal 65

1) Pengajuan keberatan terhadap hasil Pemira dapat dilakukan oleh


masingmasing pasangan calon setelah rekapitulasi suara.

2) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan


kepada Panwas disertakan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

3) Masa pengajuan keberatan dilakukan selama 2 (dua) hari setelah


rekapitulasi suara.

BAB XIII

PENANGANAN PELANGGARAN DAN SANKSI

Bagian Kesatu

Penanganan Pelanggaran

Pasal 66

1) Panwas dapat menerima laporan pelanggaran Pemira BEM FEB Unmul


pada setiap tahapan Pemira BEM FEB Unmul.

2) Laporan pelanggaran Pemira BEM FEB Unmul dapat diajukan oleh pihak
sebagai berikut :

a. Mahasiswa yang memiliki hak pilih; dan

b. Pasangan calon/ Tim sukses.

3) Laporan secara lisan dan tertulis yang berisi sebagai berikut :

a. Identitas diri pelapor;

b. Waktu dan tempat kejadian perkara;

c. Identitas pelanggar;

30
d. Identitas saksi-saksi;

e. Uraian kejadian; dan

f. Buktu pelanggaran.

4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada


Panwas.

5) Tata cara pelaporan dan batas waktu pelaporan pelanggaran lebih lanjut
diatur oleh Panwas.

Pasal 67

1) Panwas mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima.

2) Panwas memutuskan untuk menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti


laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya 2 (dua)
hari setelah laporan diterima.

3) Dalam memutuskan sanksi pelanggaran Pemira BEM FEB Unmul


sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 15 huruf d Panwas melakukan
rapat pleno.

4) Dalam memutuskan sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Panwas


berwenang memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.

5) Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) adalah sebagai berikut


:

a. Pihak pelapor,

b. Pihak terlapor,

c. Saksi pelapor atau terlapor; dan/atau

d. Pihak lain yang berhubungan dengan pelanggaran.

Bagian Kedua

Sanksi

31
Pasal 68

Apabila dalam proses jalannya pemira terdapat pelanggaran yang dilakukan


oleh pasangan calon dan/atau tim pemenangan pasangan calon yang
terdaftar, maka Panwas akan memberikan sanksi kepada pasangan calon.

Pasal 69

Bentuk sanksi yang diberikan sebagaimana dimaksud pada pasal 68 sebagai


berikut :

a. Pembatalan pencalonan;

b. Pencabutan hak kampanye;

c. Pengurangan jumlah perolehan suara; dan

d. Penghilangan perolehan suara.

Pasal 70

Panwas melakukan pembatalan pencalonan atau diskualifikasi kepada


paangan calon, apabila :

a. Terlibat secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana selama


tahapan pelaksanaan pemira.

b. Terbukti melakukan pemalsuan atau kecurangan dalam syarat-syarat


pencalonan.

Pasal 71

Panwas mencabut hak kampanye pasangan calon, apabila :

a. Menghina seseorang, agama, suku, ras, dan golongan.

b. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan maupun antar


kelompok mahasiswa.

c. Mengganggu ketertiban umum dan perkuliahan.

32
Pasal 72

Panwas melakukan pengurangan jumlah perolehan suara pasangan calon,


apabila :

a. Melakukan kampanye diluar jadwal kampanye yang telah disepakati


dikurangi sebanyak 25 suara.

b. Melakukan pelanggaran pada hari pemilihan umum raya baik berupa


pengerahan massa via media sosial maupun secara langsung/lisan
dikurangi sebanyak 25 suara.

c. Tidak melepaskan atribut kampanye pada masa tenang dikurangi


sebanyak 25 suara.

d. Mempersoalkan AD/ART KM FEB Unmul dikurangi sebanyak 25 suara.

e. Menggunakan fasilitas tempat ibadah di kampus, sekretariat BEM FEB


Unmul dan sekretariat DPM FEB Unmul dikurangi sebanyak 25 suara.

f. Dengan sengaja merusak dan/atau menghilangkan atribut dan


perlengkapan kampanye calon lain dikurangi sebanyak 50 suara.

g. Menjanjikan atau memberikan sejumlah uang kepada peserta kampanye


dikurangi sebanyak 50 suara.

h. Jika pasangan calon tidak mengikuti debat kandidat akan dikurangi


sebanuak 100 suara.

i. Membawa senjata tajam atau barang lain yang membahayakan jiwa


manusia dikurangi sebanyak 100 suara.

Pasal 73

Panwas mengilangkan perolehan suara pasangan calon, apabila :

a. Dengan sengaja menghujat dan mencela calon lain dengan maksud


merusak nama baik calon lain.

b. Dengan sengaja mempengaruhi orang lain dengan cara ancaman agar


tidak memilih pasangan yang dimaksud.

33
c. Dengan sengaja menerima sumbangan atau bantuan lain yang berasal
dari pihak yang disebutkan dalam pasal (32) ayat (2).

d. Dengan sengaja melakukan kekerasan dan penganjuran kekerasan pada


seseorang atau kelompok mahasiswa dan atau calon lain.

e. Dengan sengaja melibatkan dosen dan pegawai administrasi dalam


kegiatan kampanye.

BAB XIV

PENAMBAHAN PASANGAN CALON

Pasal 74

Apabila setelah selesai verifikasi hanya terdapat 1 (satu) pasangan calon yang
memenuhi syarat pencalonan maka KPPR melakukan mekanisme
penambahan calon.

Pasal 75

Mekanisme penambahan calon sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 74


adalah sebagai berikut :

a. KPPR membuka kembali pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur


BEM FEB Unmul dimulai 3 (tiga) hari setelah verifikasi;

b. Jangka waktu pelaksanaan mekanisme penambahan calon adalah selama


3 (tiga) sampai 5 (hari).

Pasal 76

Membuka Kembali pencalonan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 75


meliputi pendaftaran sekaligus melengkapi berkas yang telah itu dilakukan
verifikasi.

Pasal 77

34
1) Pasangan calon yang lolos verifikasi sebagaimana yang dimaksud dalam pasal
75 bersama pasangan calon yang telah lolos pada verifikasi sebelumnya
mengikuti tahapan pemira yang telah ditentukan.

2) Apabila pada verifikasi sebagaimana yang dimaksud pada pasal 75 tidak ada
pasangan calon yang lolos maka pasangan calon yang telah lolos pada verifikasi
sebelumnya ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih.

3) Apabila telah dilaksanakan perpanjangan pendaftaran pasangan calon tetapi


hanya terdapat satu pasangan calon, maka pasangan calon yang telah lolos
verifikasi ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul
secara aklamasi.

Pasal 78

1) Pada saat tahapan kampanye dilakukan dengan 2 (dua) peserta dimana


salah satunya dinyatakan dibatalkan pencalonannnya, KPPR tidak
melakukan mekanisme penambahan calon.

2) Satu pasangan calon yang tersisa dinyatakan sebagai pasangan calon


terpilih.

BAB XV

PENGAWASAN PEMIRA

Pasal 79

1) KPPR memiliki hak atau sikap dalam menjaga stabilitas berjalannya pemira
sesuai dengan ketentuan yang telah diatur.

2) KPPR dapat melakukan pembersihan atribut kampanye yang terpasangan


di luar jadwal kampanye pemira.

BAB XVI

PENETAPAN HASIL PEMIRA

Pasal 80

35
1) KPPR menetapkan hasil rekapitulasi suara dan mengumumkan hasil
pemira dalam rapat pleno yang dihadiri oleh pasangan calon/saksi
pasangan calon.

2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 7


(tujuh) hari sejak hari pemungutan suara.

BAB XVII

PENETAPAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BEM FEB UNMUL


TERPILIH

Pasal 81

Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara


terbanyak.

Pasal 82

1) Pasangan calon terpilih sebagaimana dimaksud dalam pasal 81 ditetapkan


dalam rapat pleno KPPR dan dituangkan dalam ketetapan KPPR.

2) Ketetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada DPM


FEB Unmul.

BAB XVIII

PELANTIKAN

Pasal 83

1) Pasangan calon terpilih dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur


BEM FEB Unmul oleh DPM FEB Unmul.

2) Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul terpilih bersumpah


menurut agamanya.

3) Pengucapan sumpah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan


pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul terpilih.

36
Pasal 84

Sumpah Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB Unmul adalah sebagai
berikut:

”Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah/berjanji: bahwa saya akan memenuhi


kewajiban saya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur dengan sebaikbaiknya
dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan
berpedoman pada Pancasila dan Tri Dharma perguruan tinggi; ”bahwa saya
dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguhsungguh,
berbakti kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman,
mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi,
seseorang, dan golongan.”

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 85

Dengan berlakunya Undang-undang ini, Undang-undang Nomor 01 Tahun


2021 Tentang Pemilihan Umum Raya Gubernur dan Wakil Gubernur Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 86

1) Undang-undang ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

2) Jika ada hal yang belum diatur dalam undang-undang ini, maka diatur
dalam peraturan KPPR yang mengacu pada AD/ART KM FEB Unmul dan
peraturan lain KM FEB Unmul.

Disahkan di Samarinda

Pada tanggal, 13 Februari 2023

37
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

KETUA,

Muhammad Nur Mahmuddin


2201026096

38

Anda mungkin juga menyukai