Menimbang
1. Bahwa perlu diselanggarakan pemilihan umum raya untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Mahasiswa, Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa, Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan.
2. Bahwa dalam suatu kegiatan Pemilihan Umum Raya diperlukan suatu aturan yang
berlaku baik untuk panitia (KPUR FE UNESA dan PPUR), Tim Pengawas
(Panwasra) maupun peserta (Kandidat) beserta Tim Kampanye.
3. Bahwa dalam suatu kegiatan Pemilihan Umum Raya diperlukan suatu aturan yang
mengatur mengenai mekanisme pelaksanaan Pemilihan Umum Raya.
1
Nomor 01/DPM FE UNESA/I/2017 dengan perkembangan dan kebutuhan
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya.
5. Hasil rapat bersama wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni beserta
seluruh pimpinan ormawa fakultas ekonomi unesa periode 2017.
Mengingat
1. Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan NO.155/U/1998 tentang
Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi
MEMUTUSKAN
Menetapkan
TINJAU ULANG PERATURAN ORMAWA TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA
ORGANISASI KEMAHASISWAAN SELINGKUNG FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Organisasi Kemahasiswaan selingkung Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya yang selanjutnya disebut ORMAWA selingkung FE UNESA adalah
Organisasi Legislatif dan Eksekutif yang ada di Fakultas Ekonomi.
3
9. Pasangan calon Ketua dan Wakil ketua BEM Fakultas Ekonomi yang selanjutnya
disebut pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FE UNESA.
10. Pasangan calon Ketua dan Wakil ketua HMJ selingkung Fakultas Ekonomi yang
selanjutnya disebut pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua HMJ FE UNESA
11. Komisi Pemilihan Umum Raya selingkung Fakultas Ekonomi yang selanjutnya
disebut KPUR FE UNESA adalah lembaga mandiri dan non partisipan yang
bersifat menyeluruh dan independent untuk menyelenggarakan PEMIRA Ormawa
selingkung FE UNESA.
12. KPUR FE UNESA yang selanjutnya disebut KPUR F ditingkat Fakultas dan
KPUR J ditingkat Jurusan adalah pelaksana PEMIRA di lingkungan Fakultas
Ekonomi di wilayah kerjanya.
13. Wilayah kerja KPUR FE UNESA adalah lingkup tingkat daerah kerja masing –
masing KPUR FE UNESA yang meliputi tingkat Fakultas untuk daerah kerja
KPUR F dan tingkat Jurusan untuk daerah kerja KPUR J.
14. Panitia Pemilihan Umum Raya selingkung FE UNESA yang selanjutnya disebut
PPUR FE UNESA adalah badan yang membantu KPUR dalam mensukseskan
PEMIRA Ormawa selingkung FE UNESA.
16. Ketetapan KPUR FE UNESA adalah peraturan yang ditetapkan oleh KPUR FE
UNESA untuk menjalankan Peraturan Ormawa FE UNESA tentang Pemira
Ormawa FE UNESA sebagaimana mestinya.
17. Peraturan Panwasra adalah peraturan yang ditetapkan oleh Panwasra FE UNESA
untuk menjalankan Peraturan Ormawa FE UNESA tentang Pemira Ormawa FE
UNESA sebagaimana mestinya.
18. Verifikasi adalah tahap pemeriksaan, penelitian, dan penetapan untuk menyeleksi
Calon Kandidat Pemira Ormawa Selingkung FE UNESA yang dilakukan KPUR
FE UNESA dihadiri dan disaksikan oleh PANWASRA berdasarkan syarat –
syarat yang diatur dalam Ketetapan KPUR FE UNESA.
4
19. Kandidat Pemira Ormawa selingkung FE UNESA adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi yang mencalonkan diri dan yang dinyatakan lolos Verifikasi Oleh
KPUR F di tingkat Fakultas dan KPUR J di tingkat Jurusan
20. Pemilih adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi UNESA yang memenuhi syarat –
syarat sebagai pemilih yang ditetapkan KPUR FE UNESA.
21. Kampanye PEMIRA Ormawa selingkung FE UNESA ialah salah satu kegiatan
PEMIRA Ormawa Selingkung FE UNESA untuk meyakinkan pemilih dengan
menawarkan visi, misi, dan program kerja kandidat PEMIRA Ormawa
Selingkung FE UNESA.
22. Tim Kampanye adalah Tim pendukung Kandidat Pemira Ormawa selingkung FE
UNESA yang telah disahkan oleh KPUR FE UNESA dan diberi kewenangan
untuk melakukan kampanye bedasarkan Peraturan Ormawa FE UNESA tentang
Pemira Ormawa FE UNESA dan Ketetapan KPUR FE UNESA.
23. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat yang
dipilih oleh KPUR FE UNESA untuk dilakukannya pemungutan suara.
24. Masa Tenang adalah waktu yang telah ditetapkan oleh KPUR FE UNESA untuk
mengakhiri kegiatan kampanye dari setiap kandidat dan atau tim kampanye
masing – masing kandidat.
25. Pelanggaran adalah segala bentuk penyimpangan atas perbuatan yang melanggar
Peraturan Ormawa FE UNESA tentang Pemira Ormawa FE UNESA dan
Ketetapan KPUR FE UNESA serta Ketetapan Panwasra yang dilakukan oleh
KPUR FE UNESA dan Panwasra FE UNESA dan Kandidat Pemira Ormawa
Selingkung FE UNESA beserta Tim Kampanye Masing – masing Kandidat.
26. Sanksi adalah hukuman yang diberikan atas adanya pelanggaran terhadap
Peraturan Ormawa FE UNESA tentang Pemira Ormawa FE UNESA dan
Ketetapan KPUR FE UNESA serta Ketetapan Panwasra.
BAB II
ASAS DAN PENYELENGARAAN ORMAWA SELINGKUNG FE UNESA
Pasal 2
5
Pemira Ormawa Selingkung FE UNESA dilakukan secara efektif dan efisien bedasarkan asas
:
a. Langsung
b. Umum
c. Bebas
d. Rahasia
e. Jujur
f. Adil
g. Beretika
h. Kekeluargaan
Pasal 3
(1) Pemira Ormawa selingkung FE UNESA dimulai sejak dilantiknya PANWASRA
FE UNESA selanjutnya, KPUR FE UNESA di wilayah kerjanya sampai
pelantikan kandidat Anggota DPM FE UNESA, Ketua dan Wakil Ketua BEM FE
UNESA dan Ketua dan Wakil Ketua HMJ FE UNESA
Pasal 4
(1) Pemira Ormawa selingkung FE UNESA diselenggarakan setiap 1 (satu) periode
sekali.
(2) Pemira Ormawa selingkung FE UNESA diselenggarakan di lingkungan FE
UNESA.
(3) Pemilihan umum raya di tingkat Fakultas dan Jurusan dilaksanakan secara
serentak
(4) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Pemira Ormawa selingkung FE
UNESA diatur melalui koordinasi KPUR FE UNESA dengan persetujuan Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang diatur melalui Ketetapan KPUR
F ditingkat fakultas dan KPUR J ditingkat Jurusan.
6
e. Penetapan Daftar Pemilih Tetap berdasarkan perbaikan dan verifikasi Daftar
Pemilih;
f. Pendaftaran calon kandidat pemira;
g. Seleksi administratif calon kandidat;
h. Uji kompetensi;
i. Penetapan kandidat pemira;
j. Masa kampanye;
k. Masa tenang;
l. Pemungutan dan perhitungan suara;
m. Penetapan hasil Pemira Ormawa selingkung FE UNESA
n. penetapan kandidat terpilih ormawa selingkung FE UNESA yang dilakukan
oleh KPUR FE UNESA di masing-masing wilayah kerjanya yang disaksikan
oleh PANWASRA melalui sidang penetapan kandidat yang terpilih
Pasal 5
(1) KPUR F dibentuk oleh BEM FE UNESA ditingkat Fakultas dan KPUR J
dibentuk di tingkat jurusan oleh HMJ dengan mengetahui DPM FE UNESA.
(2) Panwasra FE UNESA dibentuk oleh DPM FE UNESA sebagai pengawas
penyelenggaraan Pemira Ormawa Selingkung Fakultas Ekonomi
BAB III
KOMISI PEMILIHAN UMUM RAYA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 6
7
(1) Dalam menyelenggarakan Pemira Ormawa selingkung FE UNESA, KPUR FE
UNESA bebas pengaruh dari pihak mana pun.
(2) Struktur, kedudukan, dan pembagian tugas KPUR FE UNESA ditetapkan oleh
KPUR FE UNESA di wilayah kerjanya.
Bagian Kedua
Keanggotaan
Pasal 7
(1) Jumlah anggota tiap KPUR FE UNESA selingkung FE UNESA masing-masing
sebanyak 5 orang.
(2) Keanggotaan KPUR FE UNESA sekurang-kurangnya terdiri atas :
a. Ketua merangkap anggota
b. Wakil Ketua merangkap anggota
c. Sekretaris merangkap anggota
d. Bendahara merangkap anggota
e. Anggota
(3) Setiap Anggota KPUR FE UNESA mempunyai hak suara yang sama
(4) Anggota KPUR FE UNESA dipilih melalui mekanisme seleksi yang dilakukan
oleh BEM FE UNESA ditingkat Fakultas dan HMJ ditingkat Jurusan
(6) Anggota KPUR F ditingkat Fakultas terdiri dari perwakilan tiap jurusan
(7) Anggota KPUR J ditingkat Jurusan terdiri dari mahasiswa Jurusan masing-masing
Bagian Ketiga
Persyaratan Anggota
Pasal 8
Syarat untuk menjadi calon anggota KPUR FE UNESA adalah;
8
(1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(2) Mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Unesa dibuktikan dengan menunjukkan KTM
yang sudah perbaruan hologram dan/ Kartu Rencana Studi dan/ SPP Mahasiswa.
(8) Memiliki pengetahuan yang memadai tentang organisasi, sistem, dan proses
pelaksanaan Pemira Ormawa Selingkung FE UNESA
Bagian Keempat
Pengangkatan, Pemberhentian, dan Penggantian Anggota
Pasal 9
(1) Pengangkatan KPUR FE UNESA :
a. Anggota KPUR FE UNESA dipilih melalui mekanisme seleksi yang dilakukan
oleh BEM FE UNESA ditingkat Fakultas dan HMJ ditingkat Jurusan
9
Anggota KPUR FE UNESA dapat dinyatakan berhenti karena :
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Melanggar sumpah/janji
d. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai mana di maksud dalam ketentuan
persyaratan anggota.
Bagian kelima
Masa Keanggotaan
Pasal 10
Pemira Ormawa selingkung FE UNESA dimulai sejak dilantiknya PANWASRA selanjutnya
KPUR FE UNESA di wilayah kerjanya sampai penetapan kandidat terpilih Ketua dan Wakil
Ketua BEM FE UNESA, Ketua dan Wakil Ketua HMJ FE UNESA serta Anggota DPM FE
UNESA
Bagian Keenam
Tugas, Wewenang dan Kewajiban
Pasal 11
10
(1) Merencanakan dan mempersiapkan penyelenggaraan Pemira Ormawa selingkung
FE UNESA sesuai dengan Peraturan Ormawa FE UNESA tentang Pemira
Ormawa FE UNESA
(2) Menetapkan susunan, kedudukan, dan pembagian tugas dalam KPUR FE UNESA
(3) Membuat dan menetapkan Ketetapan KPUR FE UNESA sebagai aturan dalam
penyelenggaraan Pemira Ormawa Selingkung FE UNESA sesuai dengan
ketentuan peraturan ormawa FE UNESA mengenai Pemira Ormawa selingkung
FE UNESA.
(4) Membuat dan menetapkan Ketetapan KPUR untuk mengatur hal – hal teknis
yang belum diatur sesuai dengan ketentuan peraturan ormawa ini.
(9) Menetapkan syarat administratif bagi calon kandidat Pemira Ormawa Selingkung
FE UNESA
(12) Menetapkan teknis kampanye, pemungutan suara, dan perhitungan suara dalam
Pemira Ormawa selingkung FE UNESA
(13) Mengesahkan materi kampanye yang digunakan oleh kandidat Pemira Ormawa
selingkung FE UNESA
11
(14) Memberikan izin kepada kandidat Pemira Ormawa selingkung FE UNESA untuk
tidak mengikuti tahapan pelaksanaan Pemira dikarenakan alasan yang rasional
dan mendesak
(17) Membuat berita acara perhitungan suara dan menyerahkannya kepada saksi dan
Panwasra FE UNESA
(18) Menetapkan kandidat terpilih bedasarkan hasil perhitungan suara Pemira Ormawa
selingkung FE UNESA
(21) Memberikan tindak lanjut yang sesegera mungkin atas temuan dan/atau laporan
atas pelanggaran Peraturan Ormawa selingkung FE UNESA tentang Pemira
Ormawa selingkung FE UNESA dan/atau Ketetapan KPUR FE UNESA yang
disampaikan oleh Panwasra FE UNESA
(24) Melarang pihak – pihak yang tidak berkepentingan (di masing-masing wilayah
kerjanya) agar tidak terlibat dalam Pemira Ormawa selingkung FE UNESA
(25) Menerima dan memeriksa laporan keuangan kandidat Pemira Ormawa selingkung
FE UNESA
(26) Berhubungan dengan pihak – pihak lain yang dianggap perlu serta tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku dalam Pemira Ormawa selingkung
FE UNESA
12
(27) Mengelola dana PEMIRA Ormawa selingkung FE UNESA
(28) Melakukan evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan Pemira
Ormawa selingkung FE UNESA maksimal 7 hari setelah penetapan Kandidat
Pemira Ormawa FE UNESA kepada pihak Ormawa eksekutif di wilayah kerjanya
(29) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diakui oleh Peraturan Ormawa
selingkung FE UNESA tentang Pemira Ormawa FE UNESA.
(30) Terbebas dari pengaruh atau intervensi dari pihak manapun (independen)
Pasal 12
Kewajiban KPUR FE UNESA meliputi;
(2) Materi muatan ketetapan KPUR FE UNESA sebagaimana yang dimaksud dalam
ayat (1) berisi peraturan pelaksana dan/atau penjabaran teknis Peraturan Ormawa
ini, serta berisi penetapan atas keputusan KPUR FE UNESA
13
BAB IV
PANITIA PEMILIHAN UMUM RAYA FAKULTAS EKONOMI
Pasal 13
(1) Untuk melaksanakan Pemira Ormawa selingkung FE UNESA di tingkat Fakultas
dibentuk PPUR F dan PPUR J di tingkat Jurusan
(2) PPUR FE UNESA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh KPUR FE
UNESA diwilayah kerjanya
Pasal 14
(1) Anggota PPUR FE UNESA diangkat dan diberhentikan oleh KPUR FE UNESA.
(2) Anggota PPUR FE UNESA ditingkat Jurusan minimal 7 (tujuh) anggota dari
Jurusan tersebut dan ditingkat Fakultas sebanyak minimal 10 (sepuluh) anggota
yang mewakili masing-masing jurusan dengan syarat sebagai mahasiswa aktif FE
UNESA
(3) Tugas PPUR FE UNESA berakhir setelah penetapan Ketua dan Wakil Ketua
ORMAWA Eksekutif FE UNESA dan/atau anggota DPM FE UNESA terpilih.
Pasal 15
(1) Tugas dan wewenang PPUR FE UNESA adalah:
a. Melaksanakan teknis Pemira Ormawa selingkung FE UNESA
b. Melakukan pendaftaran pemilih
c. Melakukan rekapitulasi hasil perhitungan suara dari seluruh TPS dalam
wilayah kerjanya
(2) Uraian tugas dan tata kerja PPUR FE UNESA lebih lanjut ditetapkan oleh KPUR
FE UNESA.
BAB V
PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM RAYA FAKULTAS EKONOMI
Bagian Pertama
Umum
Pasal 16
14
(1) Panwasra FE UNESA melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan Pemira
Ormawa selingkung FE UNESA
(3) Struktur dan pembagian tugas anggota Panwasra diatur dalam peraturan Panwasra
FE UNESA
Bagian Kedua
Keanggotaan
Pasal 17
(1) Keanggotaan panwasra FE UNESA terdiri atas sekurang – kurangnya 5 (lima)
orang
(2) Setiap anggota Panwasra FE UNESA mempunyai hak suara yang sama
(3) Anggota Panwasra FE UNESA dipilih melalui mekanisme seleksi yang dilakukan
oleh DPM FE UNESA
(4) Susunan panwasra FE UNESA terdiri dari 1 orang ketua dan struktur dibawahnya
ditentukan secara internal
Bagian Ketiga
Persyaratan Anggota
Pasal 18
15
Syarat untuk menjadi calon anggota Panwasra FE UNESA adalah:
(1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(2) Mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Unesa dibuktikan dengan menunjukkan KTM
yang sudah perbaharuan hologram dan/atau Kartu Rencana Studi dan/atau SPP
Mahasiswa
(5) Tidak memihak kepada salah satu kandidat yang mencalonkan diri
(6) Mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur dan adil
(7) Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya Pemira Ormawa
selingkung FE UNESA, tegaknya demokrasi dan keadilan
(8) Memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem dan proses pelaksanaan
Pemira Ormawa selingkung FE UNESA
Bagian Keempat
Pengangkatan, Penggantian, dan Pemberhentian
Pasal 19
(1) Pengangkatan Panwasra FE UNESA :
a. Anggota Panwasra FE UNESA dipilih melalui meknisme seleksi yang
dilakukan oleh
DPM FE UNESA
b. Pelantikan dan pengangkatan anggota Panwasra FE UNESA dilakukan setelah
diterbitkan surat keputusan anggota Panwasra FE UNESA oleh Ketua DPM
FE UNESA
16
Anggota Panwasra FE UNESA dapat dinyatakan
berhenti karena:
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Melanggar sumpah/janji
d. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
persyaratan anggota
Bagian Kelima
Masa Keanggotaan
Pasal 20
Masa keanggotaan Panwasra FE UNESA terhitung sejak dilantiknya Anggota Panwasra
terpilih sampai ditetapkannya Kandidat Ketua dan wakil Ketua BEM FE UNESA dan Ketua
dan Wakil Ketua HMJ FE UNESA serta anggota DPM FE UNESA
Bagian Keenam
Tugas, Wewenang dan Kewajiban
Pasal 21
17
(2) Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap Peraturan Ormawa tentang
Pemira FE UNESA yang berlaku serta Ketetapan KPUR FE UNESA dan
meneruskannya kepada KPUR FE UNESA diwilayah kerjanya
(6) Mengawasi pelaksanaan sanksi yang telah ditetapkan atas pelanggaran yang telah
dilakukan oleh kandidat beserta Tim Kampanye masing – masing kandidat
Pemira Ormawa selingkung FE UNESA
(9) Melaporkan hasil pengawasan selama pemira FE UNESA kepada Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni selambat-lambatnya satu minggu setelah
PEMIRA FE UNESA
Pasal 22
18
Kewajiban Panwasra FE UNESA:
(1) Dalam penyelenggaraan Pemira Ormawa selingkung FE UNESA, Panwasra FE
UNESA wajib membuat ketetapan Panwasra FE UNESA
BAB VI
KANDIDAT PEMILIHAN UMUM RAYA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 23
(1) Pemira Ormawa selingkung FE dapat dilaksanakan apabila kandidat yang ada
minimal sejumlah kursi jabatan.
(2) Kursi jabatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 23 ayat (1) adalah :
a. Pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM FE Unesa
b. Pasangan Ketua dan Wakil Ketua HMJ selingkung FE Unesa
c. Anggota DPM FE Unesa adalah 15 Mahasiswa aktif yang mewakili 4 Jurusan
dengan penjelasan minimal 3 calon dari Jurusan Akuntansi, 4 calon dari
Jurusan Manajemen, 7 calon dari Jurusan Pendidikan Ekonomi, dan 1 calon
dari jurusan ilmu ekonomi.
19
(3) Ketua dan Wakil Ketua BEM F memegang jabatan yang sama selama satu
periode dan sesudahnya tidak dapat dipilih kembali dengan jabatan yang sama
dalam organisasi yang sama
(4) Ketua dan Wakil Ketua HMJ seingkung FE memegang jabatan yang sama selama
satu periode dan sesudahnya tidak dapat dipilih kembali dengan jabatan yang
sama dalam organisasi yang sama
(5) KPUR FE menetapkan tata cara penelitian keabsahan syarat – syarat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
(7) Hal – hal yang belum diatur dalam syarat – syarat pencalonan kandidat akan
ditetapkan KPUR FE
(8) Ketentuan mengenai persyaratan Calon Kandidat Ketua dan Wakil Ketua
Ormawa Eksekutif dan Anggota Ormawa Legislatif diatur dengan Ketetapan
KPUR FE
Bagian Kedua
Persyaratan Ormawa Eksekutif
Pasal 24
(1) Kandidat pemira calon Ketua dan Wakil ketua BEM FE dan HMJ selingkung FE
adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi perseorangan secara berpasangan
(2) Mahasiswa Fakultas Ekonomi secara berpasangan sebagaimana dalam ayat (1)
dapat menjadi Kandidat Pemira Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FE dan HMJ
Pasal 25
20
Persyaratan kandidat untuk pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM FE dan HMJ selingkung
FE adalah:
c. Syarat administrative yang ditetapkan dalam poin (b), setiap satu orang
mahasiswa hanya dapat memberikan dukungan suara pada salah satu pasangan
calon kandidat
21
d. Pernah mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat
Menengah (LKMMTM ) untuk tingkat Fakultas dan Latihan Keterampilan
Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMMTD) untuk tingkat Jurusan
dibuktikan dengan sertifikat
Pasal 26
(1) Pasangan Calon kandidat Ketua dan Wakil Ketua Ormawa Eksekutif selingkung
FE Unesa yang mendaftar minimal terdapat satu (1) calon atau lebih sebagai
Calon Kandidat Pemira Ormawa selingkung FE Unesa
(2) Apabila tidak terdapat Calon pasangan Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Ormawa
Eksekutif yang mendaftar hingga batas waktu yang ditetapkan, maka KPUR FE
menetapkan perpanjangan masa pendaftaran Calon pasangan Kandidat Ketua dan
Wakil Ketua Ormawa Eksekutif FE Unesa sebanyak 2 (dua) kali penetapan masa
perpanjangan dengan ketentuan setiap masa perpanjangan maksimal 2 x 24 jam
(3) Apabila hanya terdapat satu (1) Pasangan calon kandidat Ketua dan Wakil Ketua
Ormawa Eksekutif selingkung FE Unesa yang mendaftar maka KPUR FE dapat
menetapkan calon pasangan kandidat tersebut sebagai kandidat Ketua dan Wakil
Ketua Ormawa Eksekutif selingkung FE Unesa setelah lolos verifikasi.
(4) Dalam hal hanya terdapat (1) satu Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Ormawa
Eksekutif FE Unesa sebagaimana yang dijelaskan pada ayat (3) tiga maka
Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Ormawa Eksekutif FE Unesa dapat ditetapkan
sebagai kandidat terpilih dengan mendapat suara 1/2n + 1 dari jumlah pemilih
dalam daftar pemilih tetap yang menggunakan hak pilihnya
(5) Apabila tidak terdapat Calon pasangan Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Ormawa
Eksekutif yang mendaftar hingga batas waktu masa perpanjangan yang
ditetapkan, maka Pemilihan Umum Raya diserahkan kepada Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni untuk melaksanakan Musyawarah Mahasiswa
Fakultas.
22
Bagian Ketiga
Persyaratan Ormawa Legislatif
Pasal 27
(1) Kandidat pemira Calon Anggota DPM FE adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Perseorangan
(2) Mahasiswa Fakultas Ekonomi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dapat
menjadi kandidat Pemira Calon Anggota DPM FE setelah memenuhi persyaratan.
(3) Setiap Calon anggota DPM FE UNESA di pilih hanya berdasarkan daerah asal
pemilihannya yaitu pemungutan suaranya hanya bisa dilakukan di masing –
masing jurusan dan untuk keterwakilannya di DPM FE UNESA
(4) Calon Anggota DPM FE UNESA pemungutan suaranya hanya bisa di pilih oleh
jurusan dan/atau prodi asalnya dan tidak bisa di pilih dari lintas jurusan dan/atau
prodi lainnya
23
(8) Bersedia untuk tidak lulus kuliah sampai akhir masa jabatannya
(9) Memiliki visi, misi dan program kerja untuk satu periode jabatannya
(10) Syarat administratif
a. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter
b. Memperoleh dukungan minimal 5% suara dari jumlah mahasiswa aktif yang
terdaftar dalam daftar pemilih tetap di masing – masing wilayah kerja KPUR
FE yang diwakilinya dibuktikan dengan Fotokopi KTM
c. Syarat administrative yang ditetapkan dalam poin (b), setiap satu orang
mahasiswa hanya dapat memberikan dukungan suara pada salah satu pasangan
calon kandidat
(2) Apabila masa perpanjangan sebagaimana dalam ayat (1) telah dilakukan tetapi
tidak ada Kandidat Pemira Calon Anggota DPM FE yang mendaftar, maka
Pemira Ormawa Selingkung FE tetap dilaksanakan, dan tanpa adanya calon
Anggota DPM FE Unesa.
Bagian Keempat
Verifikasi
Pasal 30
(1) Pelaksanaan Verifikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
a. Pemeriksaan dan penelitian
24
b. Uji Kompetensi
(2) Tahap pemeriksaan dan penelitian dilakukan dalam bentuk pemeriksaan seluruh
persyaratan pencalonan dari aspek kelengkapan dan keabsahannya
Pasal 31
(1) Uji kompetensi dilakukan untuk setiap calon ketua dan wakil ketua BEM FE dan
HMJ selingkung FE beserta setiap calon Anggota DPM FE yang telah melalui
tahap pemeriksaan dan penelitian
(2) Uji kompetensi yang dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh tim khusus yang
ditetapkan oleh KPUR FE
Bagian Kelima
Nomor Kandidat
Pasal 32
(1) Penetapan nomor Kandidat dilakukan oleh KPUR FE setelah calon Kandidat
Pemira Ormawa selingkung FE Unesa dinyatakan lolos tahap verifikasi oleh
KPUR FE
25
Bagian Keenam
Penetapan
Pasal 33
(1) Tahap penetapan dilakukan dalam bentuk sidang yang selanjutnya disebut sidang
penetapan
(2) Sidang penetapan dilakukan secara terbuka untuk umum dan dihadiri oleh masing
– masing Calon Kandidat Pemira Ormawa selingkung FE Unesa
(3) Calon Kandidat Pemira Ormawa selingkung FE Unesa dapat tidak menghadiri
Sidang penetapan dengan memberikan kuasa kepada perwakilannya yang
dibuktikan dengan surat kuasa
(4) Ketentuan mengenai waktu, tanggal, dan tata cara Sidang Penetapan diatur
dengan ketetapan KPUR FE UNESA
Bagian Keenam
Pengawasan atas Verifikasi Kelengkapan Calon kandidat Pemira Ormawa selingkung
FE Unesa
Pasal 34
(1) Panwasra FE melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan verifikasi atas Calon
Kandidat Pemira yang dilakukan oleh KPUR FE
(2) Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sebagaimana dalam ayat (1),
Panwasra FE menemukan dan/atau menerima laporan unsur kesengajaan atau
kelalaian KPUR yang dapat/ telah merugikan Calon Kandidat Pemira maka
Panwasra FE menyampaikan temuan tersebut kepada Ketua Panwasra untuk
dibahas dalam sidang Panwasra FE
26
BAB VII
KAMPANYE
Bagian Pertama
Umum
Pasal 35
(1) Kampanye PEMIRA FE dilakukan dengan prinsip bertanggung jawab dan
beretika yang merupakan bagian dari pendidikan politik kepada mahasiswa FE
UNESA.
(3) Kandidat Pemira mendaftarkan nama dan jabatan dari Tim Kampanye secara
resmi kepada KPUR FE di wilayah kerjanya sebelum dimulai pelaksanaan
kampanye
(4) Kampanye dilaksanakan oleh Pasangan kandidat Ketua dan Wakil Ketua Ormawa
Eksekutif FE Unesa dan Anggota Ormawa Legislatif FE Unesa beserta Tim
Kampanye Kandidat
Bagian Kedua
Bentuk, Materi dan Metode Kampanye
Pasal 36
27
(1)Bentuk kampanye Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Ormawa Eksekutif FE Unesa
dan Anggota Ormawa Legislatif FE Unesa terdiri atas :
a. Kampanye lisan
b. Kampanye media
c. Kampanye dialogis
(2) Materi kampanye Kandidat Pemira meliputi uraian dan eksplorasi visi, misi, dan
progam kerja Kandidat Pemira
(3) Kampanye sebagaimana yang dimaksud pada pasal (1) dapat dilakukan melalui :
a. Pertemuan terbuka dan/atau mimbar bebas
b. Tatap muka dan/atau dialog
c. Media massa cetak dan/atau elektronik
d. Penyebaran bahan kampanye kepada Mahasiswa FE
e. Pemasangan alat peraga kampanye di lingkungan Mahasiswa FE
f. Debat antar Kandidat Pemira yang ditentukan oleh KPUR
g. Kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Peraturan Ormawa FE Unesa
dan Ketetapan KPUR FE
(4) Ketentuan teknis mengenai bentuk, materi, dan metode kampanye diatur dengan
Ketetapan KPUR
Bagian Ketiga
Peran Lembaga Kemahasiswaan
Pasal 37
(1) Lembaga kemahasiswaan dilarang melakukan tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu Kandidat Pemira Ormawa selingkung FE Unesa beserta Tim
Kampanye Kandidat Pemira
28
(3) Ketentuan mengenai peranan Lembaga Kemahasiswaan dalam pelaksanaan
Pemira Ormawa FE Unesa diatur dengan Peraturan Ormawa FE mengenai
Pemilihan Umum Raya FE Unesa
Bagian Keempat
Pendanaan Kampanye
Pasal 38
(1) Dana kegiatan Kampanye Kandidat Pemira Ormawa selingkung FE Unesa
menjadi tanggung jawab Kandidat Pemira.
(2) Dana kampanye sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) bersumber dari :
a. Kandidat Pemira secara Individual
b. Sumbangan yang sah bedasarkan Peraturan Ormawa FE Unesa tentang Pemira
dan Ketetapan KPUR FE
c. Sumbangan Perseorangan
(3) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, barang dan/atau
jasa
(4) Dana kampanye yang bersumber dari sumbangan sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat (2) huruf b dan c dilarang melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)
untuk setiap donator
(5) Total dana kampanye berupa uang, barang, dan/atau jasa sebagaimana dalam ayat
(3) dilarang melebihi Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah)
Pasal 39
Kandidat Pemira Ormawa selingkung FE Unesa dilarang menerima sumbangan yang berasal
dari :
29
(3) Penyumbang yang tidak benar atau tidak jelas identitasnya
(4) Perusahaan rokok, minuman keras, dan alat kontrasepsi
(5) Pemerintahan Republik Indonesia
(6) Lembaga kemahasiswaan tingkat Universitas, Fakultas, Jurusan dan/atau Prodi
Bagian Kelima
Larangan Kampanye
Pasal 40
Tempat – tempat yang tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai ajang kampanye ialah:
(1) Ruang dosen dan karyawan
(2) Sekretariat Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan Fakultas Ekonomi
(3) Tempat ibadah
(4) Ruang kuliah
(5) Tempat lain yang ditentukan oleh KPUR FE UNESA.
Pasal 41
Dalam pelaksanaan kampanye, baik kandidat maupun tim kampanye dilarang:
(1) Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Fakultas Ekonomi
(2) Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, dan kandidat yang
lain
30
(6) Menjanjikan dan/atau memberikan uang dan/atau materi lainnya kepada
mahasiswa FE Unesa
(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini, akan ditetapkan kembali
oleh KPUR FE
Bagian Keenam
Mekanisme Pengaduan, Tindak Lanjut, dan Sanksi
Pasal 42
(1) Mahasiswa FE dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas peraturan yang
dilakukan oleh Kandidat Pemira dan/atau Petugas kampanye dan/atau KPUR FE
kepada Panwasra FE
(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud ayat (1) Mahasiswa FE dapat melaporkan
secara individu, kelompok dan/atau institusi kepada Panwasra FE
BAB VIII
PEMILIH
Bagian Pertama
Hak memilih
Pasal 43
31
(1) Mahasiswa yang memilki hak memilih adalah mahasiswa Unesa yang telah
terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unesa dibuktikan dengan
menunjukkan KTM yang masih berlaku dan/ atau Kartu Rencana Studi dan/ atau
SPP Mahasiswa
(2) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unesa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
didaftar oleh KPUR FE dalam daftar pemilih tetap untuk dapat menggunakan hak
pilih
Bagian Kedua
Pemutakhiran Daftar Pemilih
Pasal 44
(1) KPUR FE menggunakan daftar mahasiswa pada sub bagian akademik FE Unesa
sebagai daftar pemilih sementara
(3) Daftar pemilih sementara hasil pemutakhiran sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (2) wajib diumumkan oleh KPUR FE untuk mendapatkan masukan dan
tanggapan dari Mahasiswa FE Unesa paling lama 3 (tiga) hari
32
(5) Daftar pemilih sementara berdasarkan masukan dan tanggapan dari Mahasiswa
FE Unesa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) dan selanjutnya dilakukan
perbaikan oleh KPUR FE paling lama 3 (tiga) hari
(6) Daftar pemilih sementara setelah dilakukan perbaikan oleh KPUR FE ditetapkan
sebagai daftar pemilih tetap paling lama 1 (satu) hari
(7) Pemutakhiran daftar pemilih sementara sebagai daftar pemilih tetap dilakukan
bedasarkan status akademisi Mahasiswa FE Unesa
Bagian Ketiga
Pengawasan atas Penyusunan Daftar Pemilih Tetap
Pasal 45
(1) Panwasra wajib melakukan pengawasan atas pelaksanaan penyusunan daftar
pemilih, pemutakhiran daftar pemilih, dan penyusunan daftar pemilih yang
dilaksanakan oleh KPUR FE
(2) Dalam hal pengawasan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) menemukan
unsur kesengajaan atau kelalaian KPUR FE yang merugikan Pemilih yang
menggunakan hak pilih, Panwasra wajib menyampaikan dan menindak temuan
tersebut kepada KPUR FE
BAB IX
33
TEKNIS PENYELENGGARAAN, PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN
PERLENGKAPAN PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Bagian Pertama
Ketentuan Umum
Pasal 46
(1) Pengadaan dan pendistribusian surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan
Pemira Ormawa selingkung FE dilaksanakan secara cepat, tepat dan akurat
dengan mengutamakan aspek kualitas, keamanan dan hemat anggaran
(2) Pengadaan surat suara dilakukan dengan mengutamakan kapasitas cetak yang
sesuai dengan kebutuhan surat suara dan hasil cetak yang berkualitas
(3) Jumlah surat suara yang dicetak sejumlah daftar pemilih tetap pada wilayah kerja
masing-masing KPUR FE UNESA
(5) KPUR FE mengawasi dan mengamankan desain yang digunakan untuk membuat
surat suara, sebelum dan sesudah digunakan serta menyegel dan menyimpannya.
Pasal 47
(1) Pendistribusian surat suara dilakukan oleh KPUR FE
(2) Surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan PEMIRA FE harus sudah siap
selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pemungutan suara dan dilaporkan
kepada PANWASRA FE
(3) Surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan PEMIRA FE harus sudah diterima
PPUR FE selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum pemungutan suara
BAB X
34
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA SERTA PENETAPAN HASIL
PEMILIHAN UMUM RAYA FAKULTAS EKONOMI
Bagian Pertama
Pemungutan Suara
Pasal 48
Tempat, hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara pemira FE ditentukan oleh KPUR FE
Pasal 49
(1) Untuk memberikan suara dalam PEMIRA FE, dibuat surat suara PEMIRA FE
pasangan calon kandidat ORMAWA Eksekutif FE dan calon anggota DPM FE
(2) Surat suara PEMIRA FE untuk pasangan calon kandidat BEM, HMJ FE dan
calon anggota DPM FE memuat nomor urut, foto dan nama masing – masing
pasangan kandidat PEMIRA FE
(3) Jenis, bentuk, ukuran, dan warna surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) ditetapkan oleh KPUR FE.
Pasal 50
(1) Jumlah surat suara sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat (3) yang
disediakan pada tempat pemilihan adalah sama dengan jumlah pemilih terdaftar di
daerah pemilihan yang bersangkutan ditambah 1% (satu persen)
(2) Tambahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai
cadangan di setiap TPS.
(3) Penggunaan tambahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dicantumkan di berita acara.
Pasal 51
Tata cara pencoblosan surat suara dalam PEMIRA FE dilakukan 3 kali dengan ketentuan:
(1) Lembar pertama untuk pasangan kandidat ORMAWA Eksekutif FE tingkat
fakultas dilakukan dengan mencoblos salah satu nomor urut atau foto pasangan
kandidat.
35
(2) Lembar kedua untuk pasangan kandidat ORMAWA Eksekutif FE tingkat jurusan
dilakukan dengan mencoblos salah satu nomor urut atau foto pasangan kandidat
(3) Lembar ketiga untuk kandidat anggota DPM FE dilakukan dengan mencoblos
salah satu nomor urut atau foto kandidat anggota.
Pasal 52
Pencoblosan dilakukan di TPS pada hari pemungutan suara.
Pasal 53
Tata cara pemungutan suara lebih lanjut diatur oleh KPUR FE.
Pasal 54
(1) TPS ditentukan di tempat yang mudah dijangkau, serta menjamin setiap pemilih
dapat memberikan suaranya secara jujur, adil, langsung, bebas, dan rahasia.
(2) Jumlah, lokasi, bentuk, dan tata letak TPS ditetapkan oleh KPUR FE.
Pasal 55
(1) Untuk keperluan pemungutan suara dalam pemilihan pasangan kandidat
ORMAWA FE dan kandidat anggota DPM FE disediakan kotak suara untuk
tempat surat suara yang digunakan oleh pemilih
(2) Jumlah, bahan, bentuk, ukuran, dan warna kotak suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh KPUR FE
Pasal 56
(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, PPUR FE melakukan:
a. Pembukaan kotak suara
b. Pengeluaran seluruh isi kotak suara
c. Pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan; serta
d. Perhitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan.
(2) Kegiatan PPUR FE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri oleh
kandidat PEMIRA FE dan/atau tim sukses, Panwasra FE dan mahasiswa fakultas
ekonomi UNESA.
(3) Kegiatan PPUR FE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuatkan berita acara
yang ditandatangani oleh Panwasra FE UNESA.
36
Pasal 57
(1) Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 56, PPUR FE
memberikan penjelasan mengenai tata cara pemungutan suara.
(2) Dalam memberikan suara, pemilih diberi kesempatan oleh PPUR FE berdasarkan
urutan kehadiran pemilih
(3) Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak dan ternyata terdapat
kekeliruan dalam cara memberikan suaranya, pemilih dapat meminta surat suara
pengganti kepada PPUR FE, kemudian PPUR FE mengganti surat suara yang
rusak dengan surat suara pengganti yang tidak rusak hanya satu kali.
Pasal 58
(1) Pemilih yang telah memberikan surat suara di TPS diberi tanda khusus oleh
PPUR FE
(2) Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh KPUR FE.
Pasal 59
(1) Suara untuk pemilihan pasangan kandidat ORMAWA FE dan kandidat anggota
DPM FE dinyatakan sah apabila:
a. Tanda coblos untuk pasangan kandidat BEM dan HMJ/P berada pada salah
satu nomor atau foto pasangan kandidat dengan tidak melewati garis tepi
b. Tanda coblos untuk kandidat anggota DPM FE berada pada salah satu nomor
atau foto kandidat dengan tidak melewati garis tepi.
(2) Teknis pelaksanaan tentang keabsahan surat suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur lebih lanjut oleh KPUR FE.
Bagian Kedua
Perhitungan Suara
Pasal 60
(1) Perhitungan suara di TPS dilakukan oleh PPUR FE setelah pemungutan suara
berakhir
37
a. Jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih
tetap untuk TPS
(4) Saksi kandidat harus membawa surat mandat dari kandidat PEMIRA FE yang
bersangkutan dan menyerahkannya kepada PPUR FE.
(5) Perhitungan suara dilakukan dengan cara yang memungkinkan saksi kandidat
PEMIRA FE, Panwasra FE, dan mahasiswa fakultas ekonomi yang hadir dapat
menyaksikan secara jelas proses perhitungan suara
(6) Kandidat PEMIRA FE, satu orang mahasiswa perwakilan tim kampanye dan saksi
kandidat pemira FE dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya perhitungan
suara oleh PPUR FE apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan
peraturan ORMAWA tentang pemilu raya
(7) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi kandidat PEMIRA FE atau
mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat diterima oleh PPUR FE
yang kemudian akan melakukan pembetulan saat itu juga setelah adanya
pertimbangan
(8) Panwasra FE dapat memberikan keterangan atau hak bicara setelah diizinkan oleh
KPUR FE
(9) Setelah selesai perhitungan suara di TPS, PPUR FE segera membuat berita acara
dan hasil perhitungan suara yang ditandatangani oleh saksi kandidat dan
Panwasra FE
(10) PPUR FE memberikan 1 (satu) eksemplar salinan berita acara dan hasil
perhitungan suara kepada saksi kandidat yang hadir
(11) PPUR FE menyerahkan berita acara, hasil perhitungan suara, surat suara, dan alat
kelengkapan administrasi pemungutan dan perhitungan suara kepada KPUR FE
segera setelah selesai perhitungan suara.
38
Pasal 61
Setelah menerima berita acara dan hasil perhitungan suara, KPUR FE membuat berita acara
penerimaan dan melakukan rekapitulasi jumlah suara dan dapat dihadiri oleh saksi Kandidat
PEMIRA FE, PANWASRA FE, dan Mahasiswa fakultas ekonomi.
Bagian Ketiga
Penetapan dan Pemungutan Hasil Pemilihan Umum
Pasal 62
(1) Penetapan hasil PEMIRA FE pasangan ketua dan wakil ketua BEM FE, HMJ/P
dan anggota DPM FE dilakukan oleh KPUR FE
(2) Penetapan hasil PEMIRA FE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
setelah perhitungan suara dan disetujui oleh kandidat, panwasra dan KPUR FE
39
BAB XI
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 63
Perbuatan yang dapat dikategorikan pelanggaran umum adalah;
(1) Tidak memenuhi kelengkapan syarat wajib Calon Kandidat Pemira Ormawa FE
Unesa
(2) Merusak, menumpuk, mencabut dan segala kegiatan yang menghilangkan media
kampanye
(3) Menghina dan merugikan kandidat dalam bentuk lisan, tulisan maupun perbuatan
yang menyinggung SARA baik secara langsung maupun melalui media
Pasal 64
(1) Apabila melanggar pada pasal 63 ayat 1 maka setiap calon kandidat tidak dapat
lolos verifikasi calon dan tidak bisa ditetapkan menjadi kandidat
(2) Pelanggaran umum yang telah disebutkan pada pasal 63 ayat 2, 3, dan 4 dikenai
sanksi sebagai berikut :
c) Jika masih dilakukan untuk kali ketiga, maka yang bersangkutan akan
kehilangan hak suaranya
40
Pasal 65
KANDIDAT
Perbuatan yang dapat dikategorikan pelanggaran kandidat adalah;
(1) Memalsukan data syarat wajib dan data administratif
(2) Melaksanakan kampanye yang dilarang sesuai pasal 40 dan 41
Pasal 66
TIM KAMPANYE
Perbuatan yang dapat dikategorikan pelanggaran tim kampanye adalah;
(1) Berkampanye tanpa mendaftarkan tim kampanye sesuai peraturan yang ada
Pasal 67
KANDIDAT
Pelanggaran kandidat yang telah disebutkan pada pasal 65 dikenai sanksi sebagai berikut:
(1) Peringatan tertulis akan diberikan apabila Kandidat pemira ormawa FE Unesa
melanggar ketetapan KPUR FE dalam tahapan penyelenggaraan Pemira FE Unesa
(2) Calon kandidat dianggap gugur, jika diketahui memalsukan data syarat wajib,data
syarat administratif dan melakukan kampanye yang dilarang sesuai pasal 41
(4) Jika masih dilakukan kembali, maka perolehan suara kandidat akan dikurangi
10% dari perolehan suara yang dimiliki
Pasal 68
TIM KAMPANYE
Pelanggaran tim kampanye yang telah disebutkan pada pasal 66 dikenai sanksi sebagai
berikut:
(1) Peringatan tertulis akan diberikan apabila Penyelenggara Kampanye melanggar
ketetapan KPUR FE dalam tahapan penyelenggaraan Pemira FE Unesa
(3) Jika masih dilakukan kembali, maka perolehan suara kandidat akan dikurangi
10% dari perolehan suara yang dimiliki
41
(4) Jika masih dilakukan maka perolehan suara kandidat tersebut akan hilang
seluruhnya.
Pasal 69
Perbuatan yang dapat dikategorikan pelanggaran KPUR FE adalah;
(1) Memihak kepada salah satu kandidat
(2) Kesalahan pelaksanaan prosedural dalam tahapan alur PEMIRA FE.
Pasal 70
(1) Sanksi untuk pasal 69, ayat (1)
a. Jika dilakukan satu kali maka yang bersangkutan akan mendapat teguran tertulis
dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
b. Jika dilakukan dua kali maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari KPUR
FE
(2) Sanksi untuk pasal 69, ayat (2)
a. Jika dilakukan satu kali maka yang bersangkutan akan mendapat teguran lisan
dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
b. Jika dilakukan dua kali maka yang bersangkutan akan mendapat teguran tertulis
dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
c. Jika dilakukan tiga kali maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari KPUR
FE oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Pasal 71
(1) Pelanggaran yang terjadi selama PEMIRA FE dilaporkan kepada Panwasra FE
dengan disertai bukti fisik dan saksi.
(4) Pemberian sanksi dan segala bentuk peradilan diberikan oleh KPUR FE Unesa
Pasal 72
Ketentuan lain mengenai pelanggaran, sanksi dan pemberian sanksi yang belum diaturakan
diatur oleh KPUR FE Unesa.
42
BAB XII
PEMBIAYAAN
Pasal 73
Pembiayaan PEMIRA FE diatur sendiri oleh KPUR FE yang berkoordinasi dengan
bendahara Ormawa masing-masing atas pengetahuan panwasra FE
Pasal 74
Anggaran dana PEMIRA FE dikelola oleh KPUR FE atas sepengetahuan Panwasra FE.
Pasal 75
(1) Anggaran dana PEMIRA FE dicairkan dari dana Organisasi Kemahasiswaan
(2) Anggaran dana PEMIRA FE diperuntukkan untuk KPUR FE dan PANWASRA
FE
(3) Pembagian dana KPUR FE dan Panwasra FE sebesar 95% dan 5% dari dana
KPUR FE
Pasal 76
Pendanaan PEMIRA FE dikelola sendiri oleh KPUR FE dan Panwasra FE secara jujur,
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan dibuktikan LPJ yang diberikan kepada
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan ORMAWA Eksekutif di masing-
masing wilayah kerjanya
Pasal 77
Sisa dana pelaksanaan PEMIRA FE diserahkan kepada ORMAWA Fakultas Ekonomi
UNESA untuk keperluan kepengurusan organisasi kemahasiswaan se-Fakultas Ekonomi
UNESA pada periode berikutnya.
43
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 78
Hal – hal yang bersifat teknis dan belum diatur dalam peraturan ormawa tentang PEMIRA ini
maka akan diatur oleh KPUR FE selaku pelaksana PEMIRA FE.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 79
(1) Peraturan ini berlaku sejak disahkan dan akan ditinjau kembali apabila pada
kemudian hari terjadi kesalahan
44
Ditinjau Ulang Di : Ruang Pertemuan G5 FE
UNESA
Hari : Minggu
Tanggal : 5 November 2017
Pukul : 10.28 - Selesai
Disahkan oleh :
Ketua DPM Ketua BEM
FE UNESA FE UNESA
45