Anda di halaman 1dari 31

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
ORGANISASI MAHASISWA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023

Nomor : 007/SKS/DPM-FISH/UNESA/XII/2023

Tentang
Pemilihan Umum Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
2023
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

SIDANG PLENO VI
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023

SIDANG PLENO VI
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2022
Nomor: 007/SKS/DPM-FISH/UNESA/XII/2023

Tentang
PEMILIHAN UMUM RAYA FISH UNESA 2023

Dengan Nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Sidang Pleno
VI Komisi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya 2023 yang bertempat di Media Virtual Meet setelah:

Menimbang :
1. Bahwa pemilihan umum raya merupakan bentuk demokrasi mahasiswa
dalam organisasi kemahasiswaan dalam lingkup universitas.
2. Bahwa Undang-Undang Nomor 03 tahun 2023 Sidang Internal Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa dalam Pengesahan Undang-Undang
Mahasiswa Nomor 04 Tahun 2023 tentang pemilihan umum raya
organisasi kemahasiswaan perlu adanya penyesuaian kembali dengan
kondisi mahasiswa saat ini sesuai local wisdom fakultas masing-masing.
3. Bahwa pentingnya Peraturan Organisasi Mahasiswa Fakultas dalam
setiap pemilihan umum raya organisasi kemahasiswaan maka perlu
terselenggarakannya peraturan tersebut.
4. Bahwa Peraturan Perundang-Undangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Hukum Universitas Negeri Surabaya 2023 tentang pemilihan umum
raya Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya
sebagai salah satu landasan penyelenggaraan pemilihan umum raya
selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas NegeriSurabaya
tahun 2023.

Memperhatikan :
1. Hasil Keputusan Sidang Internal Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
Universitas Negeri Surabaya Nomor 003/KEP/SI/MPM UNESA/X/2023
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

tentang Pengesahan Undang-Undang Mahasiswa Nomor 03 Tahun 2023


tentang Pemilihan Umum Raya Universitas Negeri Surabaya.
2. Hasil Keputusan Sidang Komisi Legislasi Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya Nomor
Nomor:004/SKS/KOM.LEGISLASI/DPM-FISH/UNESA/XII/2023
tentang Pemilihan Umum Raya FISH UNESA.

Memutuskan :
Menetapkan : Keputusan Sidang Pleno VI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya terkait
Pengesahan Peraturan Mahasiswa FISH Unesa tentang Pemilihan
Umum Raya Selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas
Negeri Surabaya.

Pertama : Keputusan Sidang Pleno VI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas


Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya tentang
Pemilihan Umum Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas
Negeri Surabaya 2023.

Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terjadi
kekeliruan akan ditinjau kembali.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

Ditetapkan : Surabaya, Google


Meet
Pada : 5 Desember 2023
Pukul : 21.13

Presidium Sidang I

Hanayan Al Firdous
21041184064

Presidium Sidang II Presidium Sidang III

Lisa Putri Amalia Ryvaldi Hilmi Sulistyawan


21040704049 21040284029
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Perundang-Undangan ini yang dimaksud dengan:


1. Universitas Negeri Surabaya yang selanjutnya disebut Unesa.
2. Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum yang selanjutnya disebut FISH
3. Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri
Surabaya yang selanjutnya disebut Ormawa FISH Unesa adalah wadah organisasi
kemahasiswaan di bidang eksekutif maupun legislatif yang berada dalam lingkup
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya.
4. Pemilihan Umum Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri
Surabaya yang selanjutnya disebut Pemira FISH Unesa dalah sarana pelaksanaan
kedaulatan mahasiswa untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, dan Ketua dan Wakil Ketua
Himpunan Mahasiswa Prodi selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum. Yang
dilaksanakan secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil.
5. Penyelenggaran Pemira FISH Unesa adalah pelaksanaan tahapan Pemira.
6. Surat suara elektronik adalah media yang digunakan untuk memberikan hak suara
pada Pemira FISH Unesa.
7. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri
Surabaya yang selanjutnya disebut DPM FISH Unesa merupakan lembaga tertinggi
di bidang legislatif selingkup Ormawa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
8. Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Hukum Universitas Negeri Surabaya yang selanjutnya disebut BEM FISH Unesa
merupakan lembaga tertinggi di bidang eksekutif selingkup Ormawa Fakultas Ilmu
Sosial dan Hukum.
9. Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) yang
selanjutnya disebut HMP se- Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum adalah lembaga
Ormawa Eksekutif selingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri
Surabaya yang berada di tingkat Prodi se- Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
10. Penyelenggara Pemira Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum adalah lembaga ad hoc
yang menyelenggarakan Pemira di lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum dan
terdiri atas Komisi Pemilihan Umum Raya Fakultas, dan Badan Pengawas Fakultas
sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemira FISH Unesa untuk memilih
anggota DPM FISH Unesa, Ketua dan Wakil Ketua BEM FISH Unesa, serta Ketua
dan Wakil HMP selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

11. Komisi Pemilihan Umum Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas
Negeri Surabaya yang selanjutnya disebut KPU-F adalah lembaga independen
yang diseleksi dan ditetapkan oleh BEM FISH Unesa dengan pertimbangan DPM
FISH Unesa yang bertugas dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
Pemira Fakultas dan Program Studi selingkung Fakultas Ilmu Sosial danHukum.
12. Badan Pengawas Pemilihan Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas
Negeri Surabaya yang selanjutnya disebut Banwas F merupakan lembaga
independen yang diseleksi dan ditetapkan oleh DPM FISH Unesa yang bertugas
dan bertanggung jawab dalam Pengawasan Pemilihan Umum Raya di tingkat
Fakultas serta Prodi selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
13. Bakal Calon Kandidat adalah seluruh mahasiswa yang mencalonkan diri untuk
menjabat sebagai anggota DPM FISH Unesa, pasangan Ketua dan Wakil Ketua
BEM FISH Unesa, serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua HMP selingkung
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
14. Calon kandidat adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas
Negeri Surabaya yang telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan lolos
administratif sebagai calon anggota DPM FISH Unesa, calon pasangan Ketua dan
Wakil Ketua BEM FISH Unesa, serta calon pasangan Ketua dan Wakil Ketua HMP
selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum yang ditetapkan oleh KPU-F.
15. Kandidat terpilih adalah calon anggota DPM FISH Unesa, calon pasangan Ketua
dan Wakil Ketua BEM FISH Unesa, serta calon pasangan Ketua dan Wakil Ketua
HMP selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum yang ditetapkan oleh KPU- F
sebagai anggota DPM FISH Unesa, pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM FISH
Unesa, serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua HMP selingkung Fakultas Ilmu
Sosial dan Hukum yang terpilih setelah proses Pemira FISH Unesa berakhir.
16. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat
pelaksanaan pemungutan suara untuk memilih kadidat terpilih anggota DPM FISH
Unesa, pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM FISH Unesa, serta pasangan Ketua
dan Wakil Ketua HMP selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum yangditetapkan
oleh KPU-F dan BANWAS F.
17. Daftar pemilih tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya
yang selanjutnya disebut DPT FISH Unesa adalah mahasiswa aktifFakultas Ilmu
Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya yang memiliki hak pilih
sebagaimana disahkan dan ditetapkan KPU-F.
18. Pemilih adalah setiap mahasiswa aktif FISH UNESA yang telah terdaftar dalam
DPT sebagaimana ketetapan KPU-F.
19. Daerah Pemilihan yang selanjutnya disebut Dapil adalah batas wilayah dalam
pemilihan calon anggota DPM FISH Unesa untuk menjadi dasar penentuan jumlah
suara dalam menentukan calon terpilih yang mewakili jurusan atau prodi masing-
masing.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

20. Tim Sukses adalah mahasiswa aktif yang telah terdaftar dan disahkan oleh KPU-
F sebagaimana ketetapan KPU-F dengan identitas yang jelas sebagaipendukung
salah satu calon kandidat anggota DPM FISH Unesa, pasangan Ketua dan Wakil
Ketua BEM FISH Unesa, serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua HMP
selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
21. Saksi adalah salah satu anggota Tim Sukses yang ditunjuk dan diberi surat mandat
secara tertulis oleh calon kandidat anggota DPM FISH Unesa, pasangan Ketua dan
Wakil Ketua BEM FISH Unesa, serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua HMP
selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum yang disahkan oleh KPU-F untuk
bertugas menyaksikan proses pelaksanaan pemungutan suara dan perhitungan suara
di TPS.
22. Kampanye Pemira FISH Unesa adalah kegiatan dimana peserta Pemira FISH Unesa
atau Tim Sukses untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi-misi,
program dan/atau citra diri peserta Pemira FISH Unesa.
23. Masa tenang adalah waktu berakhirnya kampanye sampai Pemira FISH Unesa
dilaksanakan sebagaimana ketetapan KPU-F.
24. Masa pengajuan gugatan adalah waktu tenggang yang ditetapkan oleh KPU-F,
sebelum penetapan kandidat terpilih oleh KPU-F untuk mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya dalam mengajukan gugatan.
25. Pelanggaran Pemira FISH Unesa adalah segala bentuk penyimpangan atau
perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan dan/atau Peraturan
KPU-F yang berlaku.
26. Sanksi adalah konsekuensi yang diakibatkan oleh pelanggaran aturan Pemira FISH
UNESA yang dilakukan setiap unsur yang terlibat dalam Pemira FISH UNESA .
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB II
ASAS DAN PRINSIP
Pasal 2
Pemira FISH Unesa dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan Undang-Undang Pemira, Peraturan
Perundang-Undangan Pemira FISH Unesa, dan Ketetapan KPU-F yang berlaku.

Pasal 3
Pemira FISH Unesa dilaksanakan secara serentak sesuai dengan Pemira Universitas
Negeri Surabaya.

Pasal 4
Alur Pemira FISH Unesa adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan BANWAS F;
b. Pembentukan KPU-F;
c. Pendaftaran bakal calon kandidat oleh KPU-F;
d. Seleksi administrasi bakal calon kandidat oleh KPU-F;
e. Penetapan calon kandidtat berdasarkan ketetapan KPU-F;
f. Kampanye;
g. Masa tenang;
h. Proses pemungutan suara;
i. Proses perhitungan suara;
j. Masa pengajuan gugatan;
k. Penetapan kandidat terpilih sebagai anggota DPM FISH Unesa, ketua dan wakil
ketua BEM FISH Unesa, serta ketua dan wakil ketua HMP selingkung Fakultas
Ilmu Sosial dan Hukum terpilih ; dan
l. Pelantikan anggota DPM FISH Unesa, ketua dan wakil ketua BEM FISH Unesa
, serta ketua dan wakil ketua HMP selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
terpilih.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB III
PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM RAYA FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Bagian 1
BANWAS F

Pasal 5
1. Pengawasan Pemilihan Umum Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
dilaksanakan oleh Badan Penggawas Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum atau
biasa disebut sebagai BANWAS F;
2. BANWAS F terdiri atas 5 orang;
3. Keanggotaan BANWAS F terdiri atas ketua merangkap anggota, serta anggota
per tiap divisi, sebagaimana rincian berikut:
a. Ketua;
b. Divisi Hukum;
c. Divisi Hubungan Masyarakat;
d. Divisi Pengawasan;
e. Divisi Data informasi;
f. Divisi Penanganan pelanggaran;
g. Divisi Penyelesaian sengketa.
4. Setiap anggota BANWAS F memiliki hak yang sama.
5. Jabatan ketua dan anggota per tiap divisi BANWAS F terhitung sejak
pengucapan sumpah atau Janji.

Pasal 6
1. BANWAS F dipilih dan ditetapkan oleh Ketua DPM FISH Unesa melalui
Open Recruitment dengan mempertimbangkan hasil dari fit and proper test.
2. Mekanisme dan indikator fit and proper test ditentukan oleh Ketua DPM FISH
Unesa.
3. Syarat untuk menjadi calon anggota BANWAS F, adalah sebagai berikut:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Mahasiswa aktif dibuktikan dengan menunjukkan scan KTM/KTMS
yang masih berlaku dan Kartu Rencana Studi terbaru;
c. Minimal menempuh semester 2 (Dua) pada saat pendaftaran;
d. Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
IndonesiaTahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan cita-cita Proklamasi 17
Agustus 1945;
e. Tidak menjadi peserta Pemilihan Umum Raya Unesa;
f. Mempunyai integritas, berkepribadian yang kuat, jujur, dan adil;
g. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya Pemilihan Umum
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

Raya Unesa,tegaknya demokrasi dan keadilan di Universitas Negeri


Surabaya;
h. Memiliki pengetahuan dan keahlian yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya Unesa, Keorganisasian, dan
Kemahasiswaan;
i. Tidak sedang menjalani hukuman pidana;
j. Tidak terdaftar sebagai KPU-F;
k. Tidak berafiliasi (memihak) kepada salah satu kandidat; dan
l. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus Organisasi Kemahasiswaan di
lingkungan FISH Unesa dan apabila masih menjabat maka harus
mengundurkan diri dari jabatannya dengan dibuktikan surat pernyataan
pengunduran diri bermaterai dan diketahui oleh pimpinan Organisasi
Mahasiswa bersangkutan.

Pasal 7
1. Untuk memilih calon anggota BANWAS F, DPM FISH Unesa melakukan
tahapan kegiatan:
a. Mengumumkan pendaftaran bakal calon anggota BANWAS F melalui
media sosial DPM FISH Unesa atau media pengurus DPM FISH Unesa;
b. Menerima pendaftaran bakal calon anggota BANWAS F;
c. Melakukan seleksi administrasi persyaratan bakal calon anggota
BANWAS F oleh Ketua DPM FISH Unesa 2023;
d. Melakukan seleksi wawancara bakal calon anggota BANWAS F oleh
Ketua DPM FISH Unesa 2023;
e. Menetapkan nama anggota BANWAS F terpilih dalam ketetapan Ketua
DPM FISH Unesa.
2. Pengangkatan BANWAS F :
Pelantikan dan pengangkatan anggota BANWAS F dilakukan segera setelah
diterbitkan surat keputusan oleh Ketua DPM FISH Unesa.
3. Anggota BANWAS F dapat diberhentikan karena:
a. Meninggal dunia;
b. Melanggar sumpah/janji; dan
c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
persyaratan anggota;
3. Pemberhentian anggota BANWAS F sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan sesuai dengan sepengetahuan pihak yang bersangkutan;
4. Pengangkatan kembali anggota BANWAS F karena adanya pemberhentian
anggota BANWAS F sebelumnya melalui mekanisme pengangkatan yang telah
disepakati oleh pihak yang bersangkutan.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

Pasal 8
BANWAS F bertugas:
a. Menyusun tata kerja dan aturan tentang Kode Etik BANWAS F;
b. Menyusun standar tata laksana pengawasan Penyelenggaraan Pemira FISH
Unesa untuk BANWAS F;
c. Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran Pemira FISH
Unesa, jika yang melanggar aturan adalah KPU-F maka BANWAS F
meneruskan laporan kepada PIC PEMIRA 2023;
d. Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan Pemira FISH
Unesa;
e. Mengawasi persiapan penyelenggaraan Pemira FISH Unesa;
f. Mengawasi perencanaan dan penetapan jadwal tahapan Pemira FISH Unesa;
g. Mengawasi sosialisasi penyelenggaraan Pemira FISH Unesa;
h. Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemira;
i. Mengawasi pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih tetap;
j. Mengawasi penetapan Peserta Pemira FISH Unesa;
k. Mengawasi penentuan bakal kandidat sampai penetapan kandidat terpilih
anggota DPM FISH Unesa, Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM
FISH Unesa serta Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan
Mahasiswa Prodi selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas
Negeri Surabaya;
l. Mengawasi pelaksanaan kampanye;
m. Mengawasi pelaksanaan penghitungan suara hasil Pemira FISH Unesa;
n. Mengawasi rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara;
o. Mengawasi penetapan hasil Pemira FISH Unesa;
p. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
q. Mengevaluasi pengawasan Pemira FISH Unesa;
r. Mengawasi pelaksanaan Peraturan KPU-F.

Pasal 9
Hak dan Wewenang BANWAS F dalam Pemira FISH Unesa Meliputi:
a. Memberi masukan kepada KPU-F baik diminta maupun tidak;
b. Menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus
penyelesaian sengketa proses Pemira FISH Unesa;
c. Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka
pencegahan dan penindakan pelanggaran administrasi, pelanggaran kode etik,
dugaan tindak pidana Pemira, dan sengketa proses Pemira FISH Unesa;
Memberi teguran lisan kepada pihak yang melakukan pelanggaran Pemira FISH
Unesa sesuai dengan Peraturan Per undang- Undangan dan
berkoordinasi dengan KPU-F sebagai fasilitator;
d. Memberikan teguran tertulis kepada pihak yang melakukan setiap pelanggaran
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

Pemira FISH Unesa sesuai dengan Peraturan Perundang -


Undangan jika pelanggaran mendesak dan penting, serta berkoordinasi dengan
KPU-F sebagai fasilitator;
e. Melakukan penyelidikan terhadap setiap kasus; dan
f. Mengeluarkan surat rekomendasi pengguguran calon kandidat kepada PIC
Pemira FISH Unesa apabila pelanggaran sangat merugikan calon kandidat lawan
maupun pihak lainnya.

Pasal 10
BANWAS F berkewajiban :
a. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenang;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas
pemira;
c. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Ketua BEM FISH
Unesa 2023 dan Ketua DPM FISH Unesa 2023.

Pasal 11
Mekanisme Kinerja BANWAS F:
1. Mekanisme BANWAS F dalam mengambil keputusan dilaksanakan dalam
rapat pleno, yang terdiri atas rapat pleno terbuka, dan rapat pleno tertutup;
2. Pemilihan Ketua BANWAS F diputuskan melalui rapat pleno tertutup
3. Pertanggung jawaban laporan pengawasan BANWAS F dilaksanakan kepada
Ketua DPM FISH Unesa 2023 terhadap seluruh tahapan Pemira FISH Unesa,
beserta tugas pokok lainnya;
4. Laporan pelaksanaan seluruh tahapan Pemira FISH Unesa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 Ayat (3) disampaikan paling lambat 15 (Lima Belas)
hari setelah Pemira FISH Unesa dilaksanakan.

Bagian Kedua
KPU-F
Pasal 12
1. Pelaksanaaan Pemilihan Umum Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Raya Fakultas yang selanjutnya
disingkat KPU-F yang berkedudukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
2. KPU-F terdiri atas 7 orang.
3. Keanggotaan KPU-F terdiri atas ketua merangkap anggota, serta anggota per
tiap divisi, sebagaimana rincian berikut:
a. ketua;
b. divisi perencanaan;
c. divisi data dan informasi;
d. divisi keuangan;
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

e. divisi hukum;
f. divisi partisipasi mahasiswa;
g. divisi teknis penyelenggaraan
4. Setiap anggota KPU-F memiliki hak yang sama.
5. Ketua ditentukan oleh anggota KPU-F melalui sidang pleno KPU-F.
6. Jabatan ketua dan anggota per tiap divisi KPU-F terhitung sejak pengucapan
sumpah atau janji.
7. Masa keanggotaan KPU-F berakhir setelah terselesaikannya Laporan Kinerja
KPU-F kepada Ketua BEM FISH Unesa 2023.

Pasal 13
1. Anggota KPU-F dipilih melalui seleksi oleh Ketua BEM FISH Unesa dan
ditetapkan oleh Ketua BEM FISH Unesa;
2. syarat untuk menjadi calon anggota KPU-F adalah:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Mahasiswa aktif dibuktikan dengan menunjukkan scan KTM/KTMS
yang masihberlaku atau Kartu Rencana Studi terbaru;
c. Minimal menempuh semester 3 (tiga) pada saat pendaftaran;
d. Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus
1945;
e. Tidak menjadi peserta Pemilihan Umum Raya Unesa;
f. Mempunyai integritas, berkepribadian yang kuat, jujur, dan adil;
g. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya Pemilihan Umum
Raya Unesa,tegaknya demokrasi dan keadilan di Universitas Negeri
Surabaya;
h. Memiliki pengetahuan dan keahlian yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya Unesa, Keorganisasian, dan
Kemahasiswaan;
i. Tidak sedang menjalani hukuman pidana;
j. Tidak terdaftar sebagai BANWAS F;
k. Tidak berafiliasi (memihak) kepada kandidat; dan
l. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus Organisasi Kemahasiswaan di
lingkungan FISH Unesa dan apabila masih menjabat maka harus
mengundurkan diri dari jabatannya jika sudah terpilih menjadi anggota
KPU-F dengan dibuktikan surat pernyataan pengunduran diri bermaterai
dan diketahui oleh pimpinan Organisasi Mahasiswa.

Pasal 14
1. Untuk memilih calon anggota KPU-F, BEM FISH Unesa melalukan tahapan
kegiatan:
a. Mengumumkan pendaftaran calon anggota KPU-F melalui media sosial
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BEM FISH Unesa 2023 atau pengurus BEM FISH Unesa 2023;
b. Menerima pendaftaran calon anggota KPU-F ;
c. Melakukan seleksi administrasi calon anggota KPU-F;
d. Melakukan seleksi wawancara calon anggota KPU-F;
e. BEM FISH Unesa memilih dan menetapkan anggota KPU-F terpilih
berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan;
f. BEM FISH Unesa mengesahkan anggota KPU-F berdasarkan ketetapan
hasil uji kelayakan dan kepatutan;
g. Pengesahan anggota KPU-F terpilih sebagaimana dimaksud pada huruf f
ditetapkan dengan Keputusan Ketua BEM FISH Unesa.
2. Pelantikan dan pengangkatan anggota KPU-F dilakukan segera setelah
diterbitkan surat keputusan oleh Ketua BEM FISH Unesa.
3. Anggota KPU-F dapat diberhentikan karena:
a. Meninggal dunia;
b. Melanggar sumpah/janji;
c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
persyaratan anggota;
4. Pemberhentian anggota KPU-F sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan sesuai dengan sepengetahuan yang bersangkutan.

Pasal 15
KPU-F mempunyai tugas dan kewenangan;
a. Menyusun Tata kerja dan Aturan tentang Kode Etik KPU-F;
b. Menyusun Peraturan KPU-F untuk setiap tahapan Pemira FISH Unesa;
c. Menetapkan jadwal, mengoordinasikan, menyelenggarakan,
mengendalikan, dan memantau semua tahapan Pemira FISH Unesa;
d. Melakukan pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap;
e. Menerima, memverifikasi, dan menetapkan peserta Pemira FISH Unesa
untuk calon Anggota DPM FISH Unesa, Pasangan Calon Ketua dan Wakil
Ketua BEM FISH Unesa dan Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua
Himpunan;
f. Mahasiswa Prodi selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum;
g. Mengumpulkan dan mendokumentasikan arsip dan data hasil Pemira FISH
Unesa;
h. Menetapkan dan mengumumkan hasil Pemira FISH Unesa untuk calon
Anggota DPM FISH Unesa, Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM
FISH Unesa dan Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan
Mahasiswa Prodi selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum melalui
Keputusan KPU-F;
i. Menetapkan standardisasi serta kebutuhan barang dan jasa yang berkaitan
dengan penyelenggaraan Pemira FISH Unesa;
j. Bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan selama proses
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

Pemira FISH Unesa;


k. Menindaklanjuti dengan segera putusan Badan Pengawas atas temuan dan
laporan adanya dugaan pelanggaran atau sengketa Pemira sesuai dengan
peraturan perundang- undangan yang berlaku;
l. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan Penyelenggaraan
pemira di tingkat Fakultas; dan
m. Melaksanakan tugas dan wewenang lain dalam penyelenggaraan Pemira
sesuai dengan Undang-undang dan Permawa Fakultas.

Pasal 16
KPU-F berkewajiban:
a. Memperlakukan peserta Pemilihan Umum Raya Unesa dan pemilih secara
adil dan setara;
b. Menyampaikan informasi penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya Unesa
kepada seluruh civitas akademika Fakultas Universitas Negeri Surabaya
c. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen Pemilihan Umum Raya
Unesa;
d. Mengelola barang inventaris KPU-F sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
e. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno ditandatangani oleh Ketua dan
anggota KPU-F;
f. Melaksanakan kewajiban lain yang diatur dalam undang-undang sesuai
dengan Undang-undang atau permawa Fakultas.

Pasal 17
1. Pengambilan keputusan KPU-F dilakukan dalam rapat pleno.
2. Jenis rapat pleno KPU-F terdiri atas:
a. Rapat pleno tertutup, dan
b. Rapat pleno terbuka
3. Pemilihan Ketua KPU-F diputuskan melalui rapat pleno tertutup,
4. Rekapitulasi penghitungan suara dan penetapan hasil pemira dilakukan oleh
KPU-F dalam rapat pleno terbuka.

Pasal 18
1. Dalam menjalankan tugasnya, KPU-F;
a. Melapor kepada Ketua DPM dan Ketua BEM Fakultas mengenai
pelaksanaan tugas penyelenggaraan seluruh tahapan pemira dan tugas
lainnya.
b. Laporan pelaksanaan tugas penyelenggaraan seluruh tahapan pemira
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 poin (a) disampaikan paling lambat
15 (lima belas) hari setelah pemilihan umum raya dilaksanakan.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

2. Laporan pelaksanaan tugas penyelenggaraan seluruh tahapan Pemira


ditembuskan kepada Banwas Fakultas

BAB IV
PELAKSANAAN PEMIRA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Pasal 19
1. Pemilihan Umum Raya dilaksanakan secara serentak setiap 1 (satu) tahun
sekali;
2. Pemilihan Umum Raya dilaksanakan dengan pemilihan suara elektronik/e-
vote
3. Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara pemira ditetapkan dengan
keputusan KPU-F.
4. Tahapan Penyelenggaraan Pemira meliputi: :
a. pembentukan BANWAS F dan KPU-F;
b. pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar pemilih;
c. penetapan Peserta pemira;
d. penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan;
e. pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian tahapan Penyelenggaraan pemira
diatur dengan peraturan KPU-F

BAB V
PERSYARATAN CALON PESERTA PEMIRA FISH-UNESA
Bagian Kesatu
Persyaratan Calon Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya

Pasal 20
1. Persyaratan Menjadi Calon Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum Universitas Negeri Surabaya Adalah:
a. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa;
b. Mahasiswa Aktif Universitas Negeri Surabaya dibuktikan dengan scan
KTM/KTMS yang masih berlaku dan Kartu Rencana Studi terbaru;
c. Mampu secara jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban dibuktikan dengan surat keterangan sehat;
d. Masing-masing telah mengikuti Pelatihan Legislatif atau sertifikat telah
mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa- Tingkat
Dasar (LKMM-TD) selingkung Unesa dibuktikan dengan
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

menunjukkan sertifikat asli serta menyerahkan fotocopy atau surat


keterangan telah mengikuti pelatihan dari pihak penyelenggara
apabila sertifikat belum dikeluarkan;
e. Belum pernah menjabat sebagai Ketua dan/atau Wakil Ketua DPM
FISHUnesa pada masa jabatan sebelumnya;
f. Terdaftar sebagai pemilih;
g. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus di lingkungan Ormawa Unesa
kecuali demisioner. Apabila masih menjadi pengurus di organisasi
kemahasiswaan, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri
dari jabatannya;
h. Memiliki IPK minimal 3.00 dibuktikan dengan transkip nilai terbaru
dan menunjukkan siakad online pada saat pendaftaran atau
rekomendasi dari DPA untuk persyaratan calon anggota DPM;
i. Mencalonkan hanya untuk 1 (satu) daerah pemilihan sesuai KartuTanda
Mahasiswa yang dimiliki;
j. Harus didukung sekurang-kurangnya 15 (lima belas) suara dari
mahasiswa aktif yang atau prodi yang bersangkutan dengan dibuktikan
scan KTM/ KTMS yang masih berlaku;
k. Apabila sertifikat yang dimaksud dalam Pasal 19 Ayat (1) Huruf (d)
hilang, maka sertifikat tersebut dapat digantikan dengan surat
keterangan asli telah mengikuti Pelatihan Legislatif selingkung Unesa
atau Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa- Tingkat Dasar
(LKMMTD) dari pihak penyelenggara; dan
l. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan belum menyerahkan
fotocopy dan asli sertifikat Pelatihan Legislatif atau Latihan
Keterampilan Manajemen Mahasiswa- Tingkat Dasar (LKMMTD)
selingkung Unesa, maka pencalonannya dibatalkan.

Bagian Kedua
Persyaratan Calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya
Pasal 21
1. Persyaratan menjadi calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum adalah :
a. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa;
b. Mahasiswa Aktif Universitas Negeri Surabaya dibuktikan dengan
scan KTM/KTMS yang masih berlaku dan Kartu Rencana Studi
terbaru;
c. Minimal menempuh semester 5 (lima) pada saat pemilihan atau
maksimal semester 7 (tujuh) pada saat pemilihan;
d. Mampu secara jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban dibuktikan dengan surat keterangan sehat;
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

e. Masing-masing telah mengikuti Latihan Keterampilan


Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah(LKMM-TM) di
selingkung Universitas Negeri Surabaya dibuktikan dengan
menunjukkan sertifikat asli serta menyerahkan fotocopy atau surat
keterangan telah mengikuti pelatihan dari pihak penyelenggara
apabila sertifikat belum dikeluarkan;
f. Belum pernah menjabat sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM
FISH Unesa pada masa jabatan sebelumnya;
g. Terdaftar sebagai pemilih;
h. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus di lingkungan Ormawa
Unesa kecuali demisioner. Apabila masih menjadi pengurus di
organisasi kemahasiswaan, maka yang bersangkutan harus
mengundurkan diri dari jabatannya;
i. Memiliki IPK minimal 3.00 dibuktikan dengan transkip nilai terbaru
dan menunjukkan siakad online pada saat pendaftaran;
j. Harus didukung sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) suara dari
mahasiswa aktifdengan dibuktikan scan KTM/ KTMS yang masih
berlaku;
k. Apabila sertifikat yang dimaksud dalam Pasal 20 Ayat (1) Huruf
(e) hilang, maka sertifikat tersebut dapat digantikan dengan surat
keterangan asli telah mengikuti pelatihan LKMM-TM dari pihak
penyelenggara; dan
l. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan belum menyerahkan
fotocopy dan asli sertifikat LKMM-TM yang dilaksanakan di
selingkung UNESA, maka pencalonannya dibatalkan;
m. Apabila hanya terdapat 1 (satu) pasang calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, maka KPU-F wajib
memperpanjang masa perpanjangan maksimal 1 (Satu) kali
perpanjangan;
n. Apabila telah dilakukan masa perpanjangan sebagaimana poin (m)
dan hanya ada 1 (satu) pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM
Fakultas, maka Pemilihan Umum Raya tetap dilaksanakan dengan
ketentuan dan mekanisme yang ditetapkan oleh KPU-F.

Bagian Ketiga
Persyaratan Calon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa
Jurusan/Program Studi
Selingkung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Pasal 22
1. Persyaratan Menjadi Calon Ketua Dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa
Prodi Selingkung Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum Adalah:
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

a. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa;


b. Mahasiswa Aktif Universitas Negeri Surabaya dibuktikan dengan
menunjukkan scan KTM/KTMS yang masih berlaku dan Kartu Rencana
Studi terbaru;
c. Sekurang-kurangnya menempuh semester 3 (tiga) pada saat pemilihan
atau maksimal semester 5 (lima) pada saat pemilihan;
d. Mampu secara jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban dibuktikan dengan surat keterangan sehat;
e. Masing-masing telah mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen
Mahasiswa- Tingkat Dasar (LKMM-TD) dibuktikan dengan
menunjukkan sertifikat asli dan menyerahkan fotokopi atau surat
keterangan telah mengikuti pelatihan dari pihak penyelenggara apabila
sertifikat belum dikeluarkan;
f. Belum pernah menjabat sebagai Ketua dan Wakil Ketua Himpunan
Mahasiswa Jurusan/Program Studi pada masa jabatan sebelumnya;
g. Terdaftar sebagai pemilih;
h. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus di lingkungan Ormawa Unesa
kecuali demisioner. Apabila masih menjadi pengurus di organisasi
kemahasiswaan, maka yang bersangkutan harusmengundurkan diri dari
jabatannya;
i. Memiliki IPK minimal 3.00 dibuktikan dengan transkip nilai terbaru dan
menunjukkan siakad online pada saat pendaftaran;
j. surat rekomendasi dari DPA apabila belum memiliki transkip nilai dan
menunjukkan siakad online pada saat pendaftaran ;
k. Harus didukung sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) suara dari
mahasiswa aktif yang berasal dari jurusan atau prodi yang bersangkutan
dengan dibuktikan scan KTM /KTMS yang masih berlaku;
l. Apabila sertifikat yang dimaksud dalam Pasal 21 Ayat (1) huruf (e)
hilang, maka sertifikat tersebut dapat digantikan dengan surat
keterangan asli telah mengikuti pelatihan LKMM-TD dari pihak
penyelenggara; dan
m. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan belum menyerahkan
fotocopy dan asli sertifikat LKMM-TD, maka pencalonannya
dibatalkan.

BAB VI
DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI
Pasal 23

1. Daerah pemilihan kandidat anggota DPM FISH adalah seluruh wilayah


Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum yang terdiri atas 8 daerah pemilihan
mengacu pada banyaknya HMJ/P.
2. Daerah pemilihan calon ketua dan wakil ketua BEM FISH adalah seluruh
wilayah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

3. Daerah pemilihan calon ketua dan wakil ketua HMP adalah seluruh
wilayah jurusan masing-masing.
4. Jumlah kursi anggota DPM Unesa di setiap fakultas adalah 1:200 dari jumlah
mahasiswa di masing-masing Jurusan/ Program Studi, dengan perhitungan
sebagai berikut ;
Jumlah Kursi = ∑( Mahasiswa Aktif) = 200 jika sisa hasil setelah dibagi lebih
dari 20 (dua puluh) mahasiswa maka ditambahkan 1 kursi
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB VII
HAK MEMILIH DAN DAFTAR PEMILIH

Pasal 24
Tercatat sebagai Mahasiswa Aktif Universitas Negeri Surabaya

Pasal 25
1. KPU-F menyusun dan melakukan pemutakhiran data mahasiswa aktif yang
sudah tersedia di Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya sebagai Daftar Pemilih Tetap Pemira FISH
UNESA.
2. Pemilih yang telah terdaftar dimasukkan kedalam DPT yang difasilitasi oleh
PPTI UNESA
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB VIII
KAMPANYE PEMIRA
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 26
1. Kampanye Pemira dilakukan dengan prinsip bertanggung jawab dan
merupakan bagian dari pendidikan politik kepada mahasiswa;
2. Kampanye Pemilihan dilaksanakan secara serentak antara calon Anggota
DPM FISH Unesa, calon kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM FISH
Unesa, serta calon kandidat Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa
Jurusan/Program Studi selingkung FISH Unesa.
3. Materi kampanye meliputi visi, misi, dan program yang ditawarkan peserta
kandidat Pemira FISH Unesa. Materi kampanye sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3), peserta, dan/atau tim kampanye pemira dilarang
menjanjikan atau memberikan imbalan kepada pemilih untuk:
a. Tidak menggunakan hak pilihnya;
b. Memilih pasangan calon tertentu;
c. Memilih calon anggota DPM tertentu.
d. Memilih calon kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM FISH Unesa
e. Memilih calon kandidat Ketua dan Wakil Ketua HMJP selingkung
FISH Unesa
4. Hal lain berupa teknis penyelenggaraan kampanye diatur dalam peraturan
KPU-F
Pasal 27
1. Kampanye pemira dilaksanakan oleh peserta pemilihan, dan/ atau tim
pelaksana kampanye
2. Tim pelaksana kampanye sebagaimana ayat (1) terdaftar dalam KPU-F
sebagai tim sukses peserta pemilihan.

Bagian Kedua Metode Kampanye


Pasal 28
Kampanye Pemira FISH Unesa dilakukan melalui:
a. Rapat umum;
b. Pertemuan terbatas;
c. Tatap muka;
d. Media cetak dan media elektronik kepada mahasiswa umum;
e. Penyebaran media kampanye kepada mahasiswa umum;Pemasangan alat
peraga di lingkungan kampus dengan mengutamakan estetika dan etika ;
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

Bagian Ketiga Larangan Dalam Kampanye


Pasal 29

1. Dalam kampanye Pemira FISH Unesa dilarang:


a. Mempersoalkan Pancasila, UUD 1945;
b. Menghina seseorang, agama, suku ras, golongan, calon dan/ atau peserta
pemira yang lain;
c. Menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun kelompok
mahasiswa;
d. Mengganggu ketertiban umum;
e. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan
kekerasan kepada seseorang atau sekelompok anggota mahasiswa dan/ atau
peserta pemira yang lain;
f. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye peserta Pemira
Raya;
g. Menggunakan fasilitas sekretariat organisasi kemahasiswaan, tempat ibadah,
ruang dosen dan/ atau karyawan, dan tempat-tempat lain yang ditentukan oleh
KPU-F
2. Pelanggaran atas ketentuan mengenai larangan pelaksanaan kampanye, dikenai
sanksi sesuai dengan peraturan BANWAS F.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB IX
PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 30
Pelaksanaan Pemungutan Suara
1. Pemungutan suara pemira diselenggarakan secara serentak dan melalui
pemungutan elektronik (e-vote) .
2. Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Pemira ditetapkan dengan
keputusan KPU-F
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB X
PENGHITUNGAN SUARA
Bagian Kesatu Umum
Pasal 31
1. KPU-F melaksanakan penghitungan suara pemira secara transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Penghitungan suara dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) jam setelah
waktu pemungutan suara yang telah ditetapkan berakhir.
3. Perhitungan suara dilakukan di sekretariat KPU-F yang telah ditetapkan di
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum untuk penghitungan suara calon Anggota
DPM FISH Unesa, Pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISH
Unesa, serta Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi
selingkung FISH Unesa.

Bagian Kedua Pelaksanaan Penghitungan Suara


Pasal 32
1. Penghitungan suara dilaksanakan oleh KPU-F
2. Penghitungan suara peserta pemira disaksikan oleh Saksi Peserta Pemira
3. Penghitungan suara peserta pemira diawasi oleh BANWAS F
4. Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus menyerahkan
Keterangan Mandat tertulis kepada KPU-F

Pasal 33
1. Ketua KPU-F melakukan penghitungan suara peserta pemira di tempat
yang telah ditetapkan.
2. Ketua KPU-F menyampaikan Daftar Pemilih Tetap dan Pemilih yang
menggunakan Hak pilihnya pada saat penghitungan suara.
3. Banwas fakultas mengawasi pelaksanaan penghitungan suara peserta
pemira di tempat yang telah ditetapkan.
4. Saksi menyaksikan dan mencatat pelaksanaan penghitungan suara peserta
pemira di tempat yang telah ditetapkan.

Pasal 34
1. KPU-F membuat Berita Acara Pelaksanaan Penghitungan Suara yang
ditandatangani oleh Ketua KPU-F, Banwas Fakultas, dan Saksi Peserta
Pemira FISH Unesa.
2. Berita Acara Pelaksanaan Penghitungan Suara sebagaimana ayat (1)
digandakan dalam beberapa salinan dan disampaikan kepada masing-
masing saksi peserta pemira FISH Unesa.
3. Berita Acara Pelaksanaan Pemungutan Suara harus diumumkan secara
umum
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman teknis pelaksanaan penghitungan
suara diatur dengan Peraturan KPU-F.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB XI
PENETAPAN HASIL PEMIRA
Bagian Kesatu Penetapan Calon terpilih

Pasal 35
1. Penetapan hasil Pemira FISH Unesa untuk Ketua dan Wakil Ketua BEM
FISH Unesa; Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi
selingkung FISH Unesa yang terdiri atas perolehan suara pasangan calon.
2. Penetapan Hasil Pemira FISH Unesa untuk Anggota DPM FISH Unesa
terdiri atas perolehan suara dari setiap jurusan/prodi masing-masing.
3. KPU- F berkewajiban untuk menetapkan hasil Pemira FISH untuk Anggota
DPM FISH Unesa; Ketua dan Wakil Ketua BEM FISH Unesa; Ketua dan
Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi Selingkung
FISH Unesa.

Pasal 36
1. Perolehan suara Anggota DPM FISH Unesa; Ketua dan Wakil Ketua BEM
FISH Unesa; Yang ditetapkan oleh KPU-F dalam sidang Pleno Terbuka.
2. Perolehan suara Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi
selingkung FISH yang ditetapkan oleh KPU-F dalam sidang pleno terbuka.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB XII
PELANGGARAN PEMIRA
Pasal 37
1. Pelanggaran pemira berasal dari temuan pelanggaran pemira dan laporan
pelanggaran pemira FISH Unesa.
2. Temuan pelanggaran pemira merupakan hasil pengawasan aktif BANWAS
F.
3. Laporan pelanggaran Pemira FISH Unesa merupakan laporan langsung
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang mempunyai hak pilih dan
Peserta pemira kepada BANWAS Fakultas pada setiap tahapan
Penyelenggaraan Pemira.
4. Laporan pelanggaran Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(3) disampaikan secara tertulis dan paling sedikit memuat:
a. Nama dan NIM pelapor;
b. pihak terlapor;
c. waktu dan tempat kejadian perkara; dan
d. uraian kejadian.
5. Hasil pengawasan dan laporan pelanggaran pemira sebagaimana ayat (3)
harus dibuktikan kebenarannya untuk ditetapkan sebagai PelanggaranPemira
FISH Unesa.
6. Setiap Pelanggaran Pemira yang dapat dibuktikan kebenarannya dikenakan
Sanksi.
7. Pemutusan Sanksi lebih lanjut diatur dalam Peraturan BANWAS F, Khusus
untuk Pemutusan Sanksi berupa Pengguguran Pencalonan Peserta Pemira
dilakukan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk Anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa dan Pasangan Ketua dan Wakil Ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas.
8. Perbuatan yang dapat dikategorikan pelanggaran pasangan calon Ketua BEM,
Wakil Ketua BEM, Ketua Himpunan Mahasiswa dan Wakil Ketua Himpunan
Mahasiswa Prodi, dan Calon Legislatif adalah:
a. Berkampanye tanpa mendaftarkan alat pergara berdasarkan peraturan
PKPU-F;
b. Berkampanye pada tempat dan waktu yang tidak diperbolehkan.
9. Perbuatan yang dapat dikategorikan pelanggaran KPU-F adalah:
a. Berafiliasi (berpihak) pada salah satu kandidat; dan/atau
b. Menjalankan prosedural kerja yang tidak sesuai dengan peraturan
pemira.
10. Perbuatan yang dapat dikategorikan pelanggaran BANWAS F adalah:
a. Berafiliasi (berpihak) pada salah satu kandidat; dan/atau
b. Kesalahan pelaksanaan pengawasan pemira yang tidak sesuai dengan
peraturan pemira.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB XIII
PENYELESAIAN SENGKETA PEMIRA
Pasal 38
1. Perselisihan hasil penghitungan suara adalah perselisihan antara KPU-F dan
peserta pemira mengenai penetapan perolehan suara pemira FISHUnesa;
2. Perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemira sebagaimana yang
dimaksud ayat (1) adalah perselisihan penetapan calon terpilih di tingkat
Fakultas dan Prodi.

Pasal 39

1. Dalam hal terjadi perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemira,


kandidat dapat mengajukan permohonan pembatalan hasil penghitungan
suara kepada BANWAS F;
2. Peserta mengajukan permohonan kepada BANWAS F sebagaimana yang
dimaksud ayat 1 paling lama (1 x 24 jam) sejak diumumkan penetapan
perolehan hasil pemira oleh KPU-F dan diselesaikan melalui musyawarah
BANWAS F dan KPU-F. Apabila tidak tercapai penyelesaian, maka
penyelesaian perselisihan diambil alih dan diputuskan oleh Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni;
3. BANWAS F wajib menindaklanjuti sengketa pemira;
4. Pelanggaran yang terjadi selama Pemira FISH Unesa dilaporkan kepada
BANWAS F dengan disertai bukti fisik dan saksi;
5. BANWAS F melakukan penyelesaian sengketa proses dan/ atau hasil
keseluruhan kegiatan Pemira FISH Unesa melalui tahapan:
a. Menerima dan mengkaji permohonan penyelesaian sengketa proses
Pemira; dan
b. Mempertemukan pihak yang bersengketa untuk mencapai
kesepakatan melalui mediasi atau musyawarah dan mufakat.
6. Jika pelanggaran dilakukan oleh BANWAS F dan KPU-F, maka
pelanggaran dilaporkan dan diselesaikan oleh PIC PEMIRA FISH Unesa
disertai bukti fisik dan saksi. Apabila tidak tercapai penyelesaian, maka
penyelesaian perselisihan diambil alih dan diputuskan oleh Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni;
7. Pelaporan dilakukan selambat-lambatnya 1 x 24 jam setelah kejadian;
8. Setiap laporan yang masuk ke BANWAS F akan masuk berita acara
pengawasan.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

Pasal 40

1. Putusan BANWAS F mengenai penyelesaian sengketa Pemira FISH Unesa


merupakan putusan yang bersifat final dan mengikat, kecuali putusan terhadap
sengketa proses Pemira FISH Unesa yang berkaitan dengan:
a. Verifikasi penetapan calon anggota DPM FISH Unesa
b. Verifikasi penetapan pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM
FISH Unesa
c. Verifikasi penetapan pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua HMJ/P
selingkung FISH Unesa
d. Penetapan Hasil Pemira
2. Dalam hal penyelesaian sengketa proses pemira sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) yang dilakukan oleh BANWAS F tidak diterima oleh para pihak, para
pihak dapat mengajukan upaya penyelesaian kepada PIC Pemira FISH Unesa
dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
3. Seluruh proses pengambilan putusan BANWAS F wajib dilakukan melalui
proses yang terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyelesaian sengketa proses
pemira diatur dalam Peraturan BANWAS F.

Pasal 41
1. Apabila terjadi suatu hal yang menyebabkan kegagalan dalam Pemira FISH
Unesa, maka pemilihan ketua dan wakil ketua BEM FISH, dipilih melalui
Musyawarah Mahasiswa Fakultas luar biasa (MMF LUB).
2. Apabila terjadi suatu hal yang menyebabkan kegagalan dalam Pemira FISH
Unesa maka pemilihan ketua dan wakil ketua HMP, dipilih melalui Musyawarah
Mahasiswa Prodi luar biasa (MMP LUB).
3. Apabila terjadi suatu hal yang menyebabkan kegagalan dalam Pemira FISH
Unesa, maka pemilihan anggota DPM FISH dipilih melalui Musyawarah
Mahasiswa Fakultas luar biasa (MMF LUB).
4. MMF LUB atau MMP LUB dapat dilaksanakan dengan persetujuan PIC Pemira
FISH Unesa dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
5. Apabila MMF LUB atau MMJ/P LUB mendapat persetujuan PIC Pemira FISH
Unesa, tetapi tidak berhasil membentuk kepengurusan, maka Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni berhak membekukan kepengurusan 1 tahun
berjalan.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

BAB XIV
PENUTUP

Pasal 42
1. Peraturan Permawa FISH UNESA ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
2. Dengan diundangkannya Permawa FISH UNESA ini, maka Permawa FISH
UNESA tahun 2022 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi
3. Segala hal yang belum diatur di dalam Permawa FISH UNESA ini akan diatur
lebih lanjut di dalam ketetapan atau keputusan KPUF dan BANWAS F yang
masih naungi pihak DPM FISH dan BEM FISH.

Anda mungkin juga menyukai