Menimbang:
a. Bahwa sebagai Lembaga Kemahasiswaan yang berfungsi sebagai Lembaga
Koordinasi, LMFEB Unud perlu memiliki Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Pemilihan Umum (JUKLAK dan JUKNIS PEMILU RAYA) Ketua-Ketua Lembaga di
Lingkungan LMFEB Unud.
b. Bahwa Pemilu Raya merupakan wahana demokrasi dari mahasiswa dalam
perwujudan pelaksanaan hak asasi manusia.
c. Bahwa demi lancarnya pelaksanaan PEMILU RAYA Ketua-Ketua Lembaga di
Lingkungan LMFEB yang jujur dan adil, maka diperlukan JUKLAK dan JUKNIS
PEMILU RAYA Ketua-Ketua Lembaga di Lingkungan LMFEB Unud.
d. Bahwa sehubungan dengan point a, maka perlu ditetapkan dalam suatu ketetapan
yang nantinya dijadikan acuan bagi Badan Independen Pemilu (BIP) yang dibentuk
oleh LMFEB Unud untuk meyakinkan tugas dan wewenangnya.
Mengingat:
1. Undang - Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang - Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. SK MENDIKBUD No. 155/U/1998 tentang Organisasi Kemahasiswaan
4. Keputusan Musma XVII FEB UNUD N0. 06/Sidang Pleno II/MM XVII FEB
UNUD/XII/2014tentang AD dan ART Lembaga Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Udayana
Memutuskan
Menetapkan:
Keputusan Musyawarah Mahasiswa XXII Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Udayana tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemilihan Umum Ketua –
Ketua Lembaga di Lingkungan Lembaga Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana
Ditetapkan di Denpasar
Pada Tanggal 1 Desember 2019
Pukul 09.29 WITA
Presidium Sidang
BAB I
KETENTUAN UMUM DAN POLA KONSEP PEMILU RAYA
Pasal 1
1. Pemilu Raya adalah pesta demokrasi, dimana mahasiswa menggunakan hak suara
dalam menentukan pilihan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
rangka menyukseskan kepemimpinan di lembaga kemahasiswaan.
2. Fit and Proper Test adalah uji kesiapan dan kelayakan bakal calon ketua lembaga yang
diselenggarakan oleh Panitia Pemilu Raya LMFEB Unud yang dibentuk oleh Unit
Pelaksana Teknis (UPT LMFEB Unud) dan tetap berkoordinasi dengan Badan
Independen Pemilu (BIP) FEB Unud.
3. Kampanye adalah aktivitas yang dilakukan calon ketua lembaga yang ada di
lingkungan LMFEB Unud untuk mensosialisasikan visi, misi, maksud tujuan serta
program unggulan dalam rangka menarik perhatian dan mencari dukungan dalam
rangka mencapai tujuan pemilu raya.
4. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat dengan UPT LMFEB Unud adalah
lembaga yang memfasilitasi program kerja yang terkait lembaga legislatif dan lembaga
eksekutif salah satunya adalah Pemilu Raya.
5. BIP FEB Unud adalah badan yang dibentuk oleh LMFEB Unud yang berkedudukan di
luar LMFEB dan tidak memiliki hak suara. BIP FEB Unud memiliki tugas pokok
sebagai pengawas Pemilu Raya LMFEB Unud.
6. Panitia Pemilu Raya yang dibentuk oleh UPT LMFEB Unud adalah mahasiswa yang
tidak tergabung dalam kepengurusan LMFEB Unud terkecuali dari fungsionaris UPT
LMFEB Unud dan tetap memiliki hak suara dalam Pemilu Raya.
7. Pemilih adalah mahasiswa aktif FEB Unud yang dibuktikan dengan menunjukkan
identitas mahasiswa FEB bersangkutan yang masih berlaku.
8. Saksi adalah mahasiswa yang diutus oleh calon Ketua Lembaga dan disetujui oleh BIP
FEB Unud.
Pasal 2
Waktu dan Tempat serta Pelaksana Pemilu Raya
1. Waktu dan tempat pelaksanaan Pemilu Raya ditetapkan oleh panitia Pemilu Raya
yang dibentuk oleh UPT LMFEB Unud dan tetap atas rekomendasi LMFEB dan
diawasi oleh BIP FEB Unud.
2. Pelaksana Pemilu Raya adalah panitia Pemilu Raya yang dibentuk oleh UPT LMFEB
Unud atas rekomendasi LMFEB dan tetap berkoordinasi dengan BIP FEB Unud
sesuai dengan keputusan yang disepakati bersama.
Pasal 4
Badan Independen Pemilu (BIP) FEB Unud
Pasal 5
Saksi
1. Hak dan Wewenang saksi
a. Berhak mengajukan protes kepada BIP FEB Unud disertai dengan bukti atas
kecurangan Pemilu Raya.
b. Berwenang memantau pelaksanaan Pemilu Raya.
c. Saksi memiliki hak suara dalam Pemilu Raya.
Pasal 6
Tahapan Pemilu Raya
Adapun tahapan dalam pemilu raya sebagai berikut
1. Pendaftaran
Bakal calon Ketua-Ketua Lembaga di Lingkungan LMFEB Unud menyerahkan
berkas persyaratan yang telah ditentukan kepada Panitia Pemilu Raya.
2. Verifikasi berkas persyaratan
Berkas persyaratan yang telah diserahkan diverifikasi oleh Panitia Pemilu Raya.
3. Fit and Proper Test
Bagi bakal calon yang telah lulus verifikasi akan mengikuti Fit and Proper Test.
4. Penetapan Calon
Bagi bakal calon yang telah lulus Fit and Proper Test ditetapkan menjadi calon
ketua lembaga di lingkungan LMFEB Unud.
5. Kampanye
6. Masa tenang
7. Pemungutan suara
8. Penghitungan suara
9. Pengesahan hasil penghitungan suara
Pasal 7
Fit and Proper Test
1. Tujuan :
a. Untuk mengetahui dan menilai kesiapan serta kelayakan bakal calon Ketua
Lembaga.
Pasal 8
Kampanye
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kampanye
Waktu dan tempat pelaksanaan kampanye ditentukan oleh Panitia Pemilu Raya
yang dibentuk oleh UPT LMFEB Unud serta tetap berkoordinasi dengan BIP FEB
Unud.
2. Sifat-Sifat Kampanye
a. Kampanye berbentuk mimbar terbuka.
b. Kampanye terbuka ke kelas-kelas.
c. Kampanye tidak diperbolehkan menyinggung Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
d. Kampanye tidak diperbolehkan menjatuhkan, menjelekkan, mencemarkan
nama baik, dan/atau menghina seseorang, agama, suku, ras, dan golongan.
e. Media yang dimanfaatkan dalam kampanye dapat berbentuk :
Media cetak, media elektronik dan media publikasi yang dianggap efektif
dalam lingkungan FEB Unud.
Pasal 9
Masa Tenang
Masa tenang adalah rentang waktu ketika peserta pemilu raya dilarang melakukan
aktivitas kampanye dalam bentuk apapun.
Pasal 10
Pemungutan Suara
Waktu dan tempat pemungutan suara ditentukan oleh panitia Pemilu Raya yang dibentuk
oleh UPT LMFEB Unud dan tetap berkoordinasi dengan BIP FEB Unud.
Pasal 11
Penghitungan Suara
Penghitungan suara dilakukan oleh BIP FEB Unud di depan mahasiswa pemilih yang
disaksikan oleh saksi. Apabila terjadi kesamaan jumlah perolehan suara, maka hasil dari
Fit and Proper test menjadi keputusan akhir yang sah.
Pasal 12
Syarat Sahnya Suara
1. Suara dinyatakan sah apabila sesuai dengan Petunjuk Teknis (BAB V pasal 5 ayat
5 poin a-f) yang telah ditetapkan.
2. Apabila terjadi penyimpangan terhadap ketentuan sahnya suara maka panitia
Pemilu Raya beserta BIP FEB Unud berkewajiban mengeluarkan ketentuan
berdasarkan kesepakatan bersama para calon ketua lembaga.
Pasal 13
Kotak Suara
Bakal calon ketua lembaga di Lingkungan LMFEB Unud adalah yang telah memenuhi
persyaratan sesuai AD/ART serta memenuhi syarat-syarat khusus Pemilu Raya, yaitu:
Pasal 15
Calon ketua lembaga di lingkungan LMFEB adalah bakal calon yang telah mendaftar dan
lolos Fit and Proper Test atas sepengetahuan BIP FEB Unud.
Pasal 16
Hak-hak bakal calon dan calon ketua lembaga di Lingkungan LMFEB Unud
1. Bakal calon dan calon mendapat fasilitas yang sama dari Panitia Pemilu Raya yang
dibentuk oleh UPT LMFEB Unud.
2. Bakal calon dan calon dapat mengajukan protes yang disertakan bukti kepada BIP FEB
Unud bila terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan pemilu raya.
3. Calon melaksanakan kampanye sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Panitia Pemilu Raya
yang dibentuk oleh UPT LMFEB Unud yang tetap berkoordinasi dengan BIP FEB Unud
dan LMFEB Unud.
Pasal 17
Calon yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan terpilih menjadi ketua masing-masing
lembaga yang ada di Lingkungan LMFEB Unud.
Pasal 18
Sanksi-sanksi
Setiap pelanggaran dalam Pemilu Raya akan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat
pelanggaran yang diatur oleh BIP FEB Unud atas persetujuan LMFEB Unud.
BAB III
SYARAT-SYARAT SAHNYA PEMILU RAYA
Pasal 19
1. Berapapun jumlah pemilih, Pemilu Raya dianggap sah.
2. Pemilu Raya dianggap sah apabila sudah sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh
BIP FEB Unud yang mengacu kepada Petunjuk Pelaksanaan Pemilu Raya Ketua-Ketua
Lembaga di Lingkungan Lembaga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
BAB IV
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam petunjuk pelaksanaan akan diatur dalam petunjuk
teknis yang ditentukan kemudian oleh BIP FEB Unud.
Adapun ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Teknis Pemilihan Umum Raya
Lembaga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana adalah sebagai berikut:
BAB I
KETENTUAN PENDAFTARAN
Pasal 1
1. Pendaftaran dilakukan oleh bakal calon ketua-ketua lembaga di Lingkungan LMFEB Unud
dan tidak dapat diwakilkan.
2. Waktu dan tempat pendaftaran ditentukan oleh panitia pemilu raya.
3. Jika pada waktu pendaftaran belum ada calon yang mendaftar, pendaftaran diperpanjang
sampai sehari dari batas akhir pendaftaran sesuai ketentuan ayat 2.
4. Jika pendaftaran memunculkan calon tunggal, pendaftaran diperpanjang sampai 2 x 24 jam
dari batas waktu sesuai ayat 2.
5. Jika perpanjangan pendaftaran masih memunculkan calon tunggal, maka Ketua Lembaga
terkait sebelumnya dapat menunjuk kader dari fungsionarisnya untuk menjadi calon
dengan sepengetahuan dari calon tunggal.
6. Apabila ayat 5 tidak terpenuhi, maka pemilu raya akan tetap dijalankan dengan
memunculkan calon bayangan.
BAB II
KETENTUAN FIT AND PROPER TEST
Pasal 2
1. Fit and Proper Test diselenggarakan oleh Panitia Pemilu Raya yang dibentuk oleh UPT
LMFEB Unud dan diawasi oleh BIP FEB Unud yang diikuti oleh bakal calon ketua-ketua
lembaga di LMFEB Unud.
2. Waktu pelaksanaan
a. Fit and Proper Test diselenggarakan Panitia Pemilu Raya yang dibentuk oleh UPT
LMFEB Unud dan diawasi oleh BIP FEB Unud dengan melibatkan ketua masing-
masing lembaga di Lingkungan LMFEB Unud sebagai Panelis bagi seluruh bakal
calon ketua Lembaga di Lingkungan LMFEB Unud.
b. Jadwal Fit and Proper Test ditentukan Panitia Pemilu Raya yang dibentuk oleh UPT
LMFEB Unud dan berkoordinasi dengan BIP FEB Unud serta lembaga-lembaga di
LMFEB Unud.
c. Urutan dan durasi Fit and Proper Test masing-masing bakal calon ketua lembaga
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Panelis dengan Panitia Pemilu Raya yang
dibentuk oleh UPT LMFEB Unud dan diawasi oleh BIP FEB Unud.
BAB III
KETENTUAN KAMPANYE
Pasal 3
1. Kampanye dilakukan oleh calon ketua lembaga di Lingkungan LMFEB Unud.
2. Waktu Pelaksanaan Kampanye:
a. Kampanye dilakukan oleh masing-masing calon ketua lembaga terkait (sesuai
dengan ayat 1) dengan menggunakan media yang dianggap efektif.
b. Kampanye yang ditentukan oleh panitia Pemilu Raya yang dibentuk oleh UPT
LMFEB Unud dilaksanakan bersama-sama oleh calon ketua lembaga terkait dan
diawasi oleh BIP FEB Unud.
c. Urutan kampanye calon dan durasi kampanye masing-masing calon ketua lembaga
terkait pada saat kampanye bersama (sesuai poin b) ditentukan berdasarkan
kesepakatan antara calon ketua lembaga terkait dengan Panitia Pemilu Raya yang
dibentuk oleh UPT LMFEB Unud.
d. Tempat pelaksanaan kampanye bersama ditentukan oleh Panitia Pemilu Raya yang
dibentuk oleh UPT LMFEB Unud yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
FEB Unud serta kondisi kepanitiaan secara keseluruhan.
BAB IV
KETENTUAN MASA TENANG
Pasal 4
1. Selama masa tenang, calon ketua lembaga dilarang melakukan aktivitas kampanye dalam
bentuk apapun.
2. Masa tenang dilakukan sekurang-kurangnya satu minggu sebelum dilakukannya
pemungutan suara.
3. Penghapusan atau pencabutan atribut kampanye paling lambat 2 x 24 jam dari awal masa
tenang dimulai.
BAB V
KETENTUAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 5
1. Pemungutan suara dilakukan setelah masa tenang.
2. Pemungutan suara dilakukan dengan surat suara yang dikeluarkan oleh panitia Pemilu
Raya yang dibentuk oleh UPT LMFEB Unud dengan legalisasi dan format tertentu sesuai
dengan ketentuan yang dibuat oleh BIP FEB Unud.
3. Pemilih yang dapat ikut serta dalam pemungutan suara adalah mahasiswa FEB Unud yang
memenuhi syarat sesuai dengan petunjuk Pelaksanaan – Ketentuan Umum – pasal 1 ayat 7.
4. Pemilih mendapat surat suara setelah menunjukkan identitas mahasiswa aktif yang
berisikan identitas lengkap serta masih berlaku dan menandatangani form mahasiswa aktif
yang tersedia dihadapan Panitia Pemilu Raya yang dibentuk oleh UPT LMFEB Unud.
5. Pemilih mengisi surat suara dengan ketentuan:
a. Mencoblos pada nomor urut calon.
b. Mencoblos pada foto calon.
c. Mencoblos pada nama calon.
d. Pemilih hanya diperkenankan mencoblos satu kali pada surat suara bukan merobek.
e. Tidak diperkenankan mencoblos lebih dari satu calon.
f. Tidak diperkenankan mencoblos diluar ketentuan a-e.
BAB VI
KETENTUAN PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 6
1. Penghitungan suara dilakukan setelah pemungutan suara selesai dilaksanakan.
2. Penghitungan suara dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan – Ketentuan Umum
– pasal 11.
3. Penghitungan dilakukan oleh BIP FEB Unud yang difasilitasi oleh Panitia Pemilu Raya
yang dibentuk oleh UPT LMFEB Unud dan disaksikan oleh saksi yang sah.
4. Surat suara yang dianggap sah adalah:
a. Surat suara yang dikeluarkan oleh Panitia Pemilu Raya yang dibentuk oleh UPT
LMFEB Unud atas persetujuan BIP FEB Unud sesuai dengan Petunjuk Teknis –
Ketentuan Pemungutan Suara – pasal 5 ayat 2.
b. Surat suara dicoblos sesuai dengan Petunjuk Teknis – BAB V pasal 5 ayat 5 poin a-f.
Apabila tidak sesuai dengan ketentuan maka surat suara dinyatakan tidak sah
c. Penghitungan suara divisualisasi melalui papan penghitung suara sebagai wujud
transparansi pelaksanaan pemilu raya.
d. Apabila surat suara yang masuk tidak sesuai dengan kotak suara yang ditentukan
maka surat suara dinyatakan tidak sah.
5. Apabila hasil perhitungan suara memenangkan calon bayangan maka panitia Pemilu Raya
akan melaksanakan pemungutan suara ulang untuk lembaga terkait.
6. Syarat dan ketentuan pemungutan suara ulang merupakan kesepakatan antara panitia Pemilu
Raya, BIP FEB Unud serta lembaga yang bersangkutan.
BAB VII
KETENTUAN PROTES TERHADAP PELAKSANAAN PEMILU RAYA
Pasal 7
1. Protes terhadap kesalahan pelaksanaan Pemilu Raya hanya dapat dilakukan oleh calon
ketua, saksi, dan pemilih yang dapat disampaikan langsung kepada BIP FEB Unud.
2. Protes terhadap pelaksanaan Pemilu Raya hanya dapat dilakukan pada saat tahap Pemilu
Raya yang bersangkutan sedang berlangsung. Apabila protes disampaikan setelah tahap
perhitungan suara selesai, maka protes tidak dilayani dan Pemilu Raya dinyatakan sah.
BAB VIII
SANKSI-SANKSI
Pasal 8
Apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Pemilu Raya sesuai dengan
Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis ini, maka akan dikenakan sanksi:
a. Bagi pemilih, tidak diperkenankan untuk memilih dan hak suara yang bersangkutan
hilang.
b. Bagi Saksi, akan dinyatakan gugur sebagai saksi dan hak suaranya akan dicabut serta
digantikan dengan saksi yang baru sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan – Ketentuan
Umum – pasal 5.
c. Bagi calon ketua yang melakukan pelanggaran akan ditindaklanjuti oleh BIP FEB
Unud sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
BAB IX
PENUTUP
Hal – hal yang tidak tercantum di dalam ketentuan – ketentuan Petunjuk Teknis ini akan
ditetapkan kemudian dengan kesepakatan antara BIP FEB Unud, Lembaga di Lingkungan
LMFEB Unud dan seluruh calon ketua masing-masing lembaga di Lingkungan LMFEB Unud.