EKSTERN
Audit Internal adalah proses penilaian untuk memberikan kepastian yang obyektif
sekaligus konsultasi untuk meningkatkan kemampuan operasi dan nilai tambah bagi Perusahaan.
Proses penilaian dilakukan melalui evaluasi yang sistematis untuk meningkatkan efektivitas
manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Auditor internal adalah
bertanggung jawab pada manajemen perusahaan. Tinjauannya adalah audit terhadap setiap
berbagai dari prosedur-prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan
efektivitas kegiatan. Pada akhir kegiatannya biasanya diajukan saran-saran rekomendasi
manajemen untuk meningkatkan kualitas operasi perusahaan. Auditor Internal (2004:5), dapat
diartikan sebagai berikut:
"Auditor internal adalah kegiatan assurance independen dan objektif, yang dirancang
untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal
membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan
teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian,
proses governance."
Para auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya secara
bebas dan objektif. Kemandirian para pemeriksa internal dapat memberikan penilaian yang tidak
memihak dan tanpa prasangka, hal mana sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan
sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diperoleh melalui status organisasi dan sikap objektif para
auditor internal.
Berdasarkan kedudukan dan struktur organisasi, Audit Internal dipimpin oleh Kepala
Departemen Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Kepala Audit
Internal secara langsung diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris; Kepala Audit Internal dijabat oleh Denny Yanto sejak tahun 2004. Dalam
melakukan tugas dan tanggung jawabnya, Kepala Audit Internal didukung Auditor yang
profesional di bidangnya (Agronomi, Akuntansi dan Manajemen).
Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Departemen Audit Internal
memiliki wewenang untuk mengakses seluruh informasi yang relevan mengenai Perusahaan dalam
kaitannya dengan tugas dan fungsinya, termasuk informasi pihak ketiga, yang memiliki hubungan
bisnis dengan perusahaan. Sepanjang tugasnya, Departemen Audit Internal berkomunikasi langsung
dengan Direksi, Dewan Komisaris serta anggota dari Direksi dan Dewan Komisaris.
Direktur utama menilai efektivitas Sistem Audit Internal dan Pengendalian Internal
berdasarkan Laporan Audit yang disampaikan oleh Kepala Audit Internal. Selain itu sepanjang
tugasnya, Departemen Audit Internal berkomunikasi langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris
dan atau Komite Audit dan anggota Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan / atau Komite Audit.
Oleh karena itu, Departemen Audit Internal melakukan rapat secara teratur dengan Direksi,
Dewan Komisaris dan Komite Audit untuk mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan
auditor eksternal.
- Tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka
dapat melaksanakan tanggug jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor internal
akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi
sehubungan dengan kegiatan yang sedang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula
usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya wajar.
- Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab bagian audit internal harus dinyatakan dalam
dokumen tertulis yang formal, misalnya dalam anggaran dasar organisasi. Anggaran
dasar harus menjelaskan tentang tujuan bagian audit internal, menegaskan lingkup
pekerjaan yang tidak dibatasi, dan menyatakan bahwa bagian audit internal tidak
memiliki kewenangan atau tanggung jawab dalam kegiatan yang mereka periksa.
Auditor internal dan auditor eksternal memiliki sasaran, tanggungjawab, dan kualifikasi yang
berbeda, serta bertugas dalam aktivitas yang berbeda pula. Tetapi mereka memiliki kepentingan
bersama yang menuntut adanya koordinasi bakat mereka untuk kepentingan perusahaan. Sasaran
auditor internal adalah untuk menelaah efisiensi dan efektivitas operasi,kepatuhan, serta
kecukupan dan efektivitas kontrol internal di perusahaan secara keseluruhan.
Fungsi audit internal entitas kemungkinan relevan dengan audit jika sifat tanggung jawab dan
aktivitas fungsi audit internal terkait dengan pelaporan keungan entitas, dan auditor berharap
untuk menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memodifikasi sifat atau waktu, atau
mengurangi luas, prosedur audit yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan prosedur berdasarkan
SPA ini dapat menyebabkan auditor eksternal untuk mengevaluasi kembali penilaian risiko
kesalahan
Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal
Tujuan fungsi audit internal ditentukan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. Sementara tujuan fungsi audit internal dan auditor eksternal
berbeda, beberapa cara yang digunakan oleh fungsi audit internal dan auditor eksternal dalam
mencapai tujuan mereka masing-masing mungkin sama. Tujuan fungsi audit internal sangat
bervariasi dan bergantung pada ukuran dan struktur entitas dan ketentuan manajemen dan, jika
relavan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal dapat
mencakup satu atau lebih hal-hal sebagai berikut:
f) Tata kelola
Terlepas dari tingkat otonomi dan objektivitas fungsi audit internal, fungsi tersebut tidak
independen dari entitas sebagaimana yang dituntut dari auditor eksternal ketika menyatakan
opini atas laporan keuangan. Auditor eksternal memiliki tanggung jawab tunggal atas
dinyatakannya opini audit, dan tanggung jawab tersebut tidak berkurang dengan digunakannya
pekerjaan auditor internal oleh auditor eksternal. Dalam hal entitas memiliki suatu fungsi audit
internal dan auditor eksternal telah mentukan bahwa pekerjaan auditor internal tersebut
kemungkinan relevan dengan audit yang dilakukannya, tujuan auditor eksternal adalah sebagai
berikut: