Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATA KULIAH

EKSTERN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
Pengertian Audit Internal

Audit Internal adalah proses penilaian untuk memberikan kepastian yang obyektif
sekaligus konsultasi untuk meningkatkan kemampuan operasi dan nilai tambah bagi Perusahaan.
Proses penilaian dilakukan melalui evaluasi yang sistematis untuk meningkatkan efektivitas
manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Auditor internal adalah
bertanggung jawab pada manajemen perusahaan. Tinjauannya adalah audit terhadap setiap
berbagai dari prosedur-prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan
efektivitas kegiatan. Pada akhir kegiatannya biasanya diajukan saran-saran rekomendasi
manajemen untuk meningkatkan kualitas operasi perusahaan. Auditor Internal (2004:5), dapat
diartikan sebagai berikut:

"Auditor internal adalah kegiatan assurance independen dan objektif, yang dirancang
untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal
membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan
teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian,
proses governance."

Para auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya secara
bebas dan objektif. Kemandirian para pemeriksa internal dapat memberikan penilaian yang tidak
memihak dan tanpa prasangka, hal mana sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan
sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diperoleh melalui status organisasi dan sikap objektif para
auditor internal.

Berdasarkan kedudukan dan struktur organisasi, Audit Internal dipimpin oleh Kepala
Departemen Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Kepala Audit
Internal secara langsung diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris; Kepala Audit Internal dijabat oleh Denny Yanto sejak tahun 2004. Dalam
melakukan tugas dan tanggung jawabnya, Kepala Audit Internal didukung Auditor yang
profesional di bidangnya (Agronomi, Akuntansi dan Manajemen).

1. Tugas dan Tanggung Jawab Internal Auditor

Sebagaimana tercantum dalam piagam audit internal, untuk memastikan efektivitas


pengendalian internal dalam perusahaan, Departemen Audit Internal melakukan hal-hal berikut:
- Mempersiapkan dan melaksanakan Rencana Kerja Audit Internal Tahunan.
- Menetapkan frekuensi audit, subyek pemeriksaan dan lingkup audit untuk mencapai
tujuan audit.
- Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen
resiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.
- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang
operasional, keuangan, akuntansi, sumber daya manusia dan kegiatan lainnya.
- Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif lainnya berkaitan dengan
kegiatan yang sedang diperiksa dalam semua tingkat manajemen yang diperlukan.
- Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Direksi dan Dewan
Komisaris.
- Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan.
- Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.
- Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan (whistle-blower).

Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Departemen Audit Internal
memiliki wewenang untuk mengakses seluruh informasi yang relevan mengenai Perusahaan dalam
kaitannya dengan tugas dan fungsinya, termasuk informasi pihak ketiga, yang memiliki hubungan
bisnis dengan perusahaan. Sepanjang tugasnya, Departemen Audit Internal berkomunikasi langsung
dengan Direksi, Dewan Komisaris serta anggota dari Direksi dan Dewan Komisaris.

Efektivitas Sistem Audit Internal dan Pengendalian Internal

Direktur utama menilai efektivitas Sistem Audit Internal dan Pengendalian Internal
berdasarkan Laporan Audit yang disampaikan oleh Kepala Audit Internal. Selain itu sepanjang
tugasnya, Departemen Audit Internal berkomunikasi langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris
dan atau Komite Audit dan anggota Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan / atau Komite Audit.
Oleh karena itu, Departemen Audit Internal melakukan rapat secara teratur dengan Direksi,
Dewan Komisaris dan Komite Audit untuk mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan
auditor eksternal.

Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab Audit Internal


Menurut Hiro Tugiman (2006 :99-100), dikatakan bahwa tujuan, kewenangan dan
tanggung jawab audit internal adalah sebagai berikut:

- Tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka
dapat melaksanakan tanggug jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor internal
akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi
sehubungan dengan kegiatan yang sedang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula
usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya wajar.
- Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab bagian audit internal harus dinyatakan dalam
dokumen tertulis yang formal, misalnya dalam anggaran dasar organisasi. Anggaran
dasar harus menjelaskan tentang tujuan bagian audit internal, menegaskan lingkup
pekerjaan yang tidak dibatasi, dan menyatakan bahwa bagian audit internal tidak
memiliki kewenangan atau tanggung jawab dalam kegiatan yang mereka periksa.

2. Profesi Internal Auditor


Sikap profesionalisme harus menjadi acuan dalam pelaksanaan fungsi audit intern. Dalam
buku yang berjudul Standar Profesional Audit Internal oleh Hiro Tugiman (1997:12) Hasil adapatasi
dari Standards For the Professional Practice of Internal Auditing yang merupakan standar audit intern
yang diakui secara luas oleh profesi internal auditor internasional dari The Institute of Internal
Auditor dikatakan bahwa kegiatan audit internal dilaksanakan dalam berbagai lingkungan yang
berbeda- beda dan dalam organisasi yang memiliki tujuan yang berbeda, ketentuan dan kebiasaan
yang tidak sama akan mempengaruhi pelaksanaan audit internal di masing-masing lingkungan. Oleh
karna itu perlu penerapan suatu standar profesi, yang meliputi:
A. Independensi; internal auditor harus mandiri dan terpisah dari kegiatan yang
diperiksanya. Objektivitas: internal auditor harus melaksanakan tugasnya yang objektif.
B. Kemampuan profesional; internal auditor harus mencerminkan keahlian dan ketelitian
profesional.
1) Unit audit internal
- Personalia: harus memberikan jaminan keahlian teknis dan latar
belakang pendidikan internal auditor yang akan ditugaskan.
- Pengetahuan dan kecakapan: unit audit internal harus memiliki dan
mendapatkan pengetahuan, kecakapan dan berbagai disiplin ilmu yang
dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab audit yang diberikan.
- Pengawasan: unit audit internal harus memberikan kepastian bahwa pelaksanaan
pemeriksaan internal diawasi sebagaimana mestinya.
2) Auditor internal
- Kesesuaian adengan standar profesi: internal auditor harus mematuhi
standar profesional dalam melakukan pemeriksaan.
- Pendidikan berkelanjutan: internal uditor harus mengembangkan kemampuan
teknisnya melalui pendidikan yang berkelanjutan.
C. Lingkup pekerjaan: harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta
efektivitas sistem pengendalian intern yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan
tanggung jawab yang diberikan.
1) Keandalan informasi: internal auditor harus memeriksa keandalan informasi
keuangan dan pelaksanaan pekerjaan dan cara-cara yang dipergunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi dan melaporkan informasi tersebut.
2) Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur dan perundang-undangan:
internal auditor harus memeriksa sistem yang telah ditetapkan untuk meyakinkan
apakah telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur dan peraturan yang
memiliki akibat penting terhadap pekerjaan-pekerjaan, laporan-laporan serta
menentukan apakah organisasi telah memenuhi hal-hal tersebut.
3) Perlindungan terhadap harta: internal auditor harus memeriksa alat atau cara yang
digunakan untuk melindungi harta atau aktiva. Jika diperlukan memverifikasi
keberadaan berbagai harta organisasi.
4) Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien: internal auditor harus
menilai keekonomisan dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada.
5) Pencapaian tujuan: internal auditor harus menilai pekerjaan, operasi dan program
untuk menentukan apakah hasilnya telah dicapai sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
D. Pelaksanaan kegiatan audit; harus meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian serta
pengevaluasian informasi, pemberitahuan hasil dan menindaklanjuti.
1) Perencanaan pemeriksaan: internal auditor harus merencanakan setiap
pemeriksaan yang dilakukan.
2) Pengujian dan pengevaluasian informasi: internal auditor harus mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi dan membuktikan kebenaran informasi untuk
mendukung hasil pemeriksaan.
3) Penyampaian hasil pemeriksaan: internal auditor harus melaporkan hasil
pemeriksaan yang diperoleh dari kegiatan pemeriksaan yang dilakukan.
4) Tindak lanjut hasil pemeriksaan: internal auditor harus terus melakukan follow-up
untuk memastikan bahwa terhadap temuan-temuan pemeriksaan yang dilaporkan
telah dilakukan tindak lanjut yang tepat.
E. Manajemen bagian audit internal, pimpinan audit internal harus mengelola bagian audit
internal secara tepat.
1) Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab: Pimpinan audit internal harus memiliki
pernyataan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab bagi bagian audit internal.
2) Kebijaksanaan dan prosedur: pimpinan audit internal harus membuat berbagai
kebijaksanaan dan prosedur secara tertulis yang akan dipergunakan sebagai
pedoman oleh staf internal audit.
3) Manajemen personel: pimpinan audit internal harus menetapkan program untuk
menyeleksi dan mengembangkan sumber daya manusia pada bagian internal audit.
4) Auditor eksternal: pimpinan audit internal harus mengkoordinasikan usaha-usaha
kegiatan audit internal dengan auditor eksternal.
5) Pengendalian mutu: pimpinan audit internal harus menetapkan dan
mengembangkan pengendalian mutu dan jaminan kualitas untuk mengevaluasi
berbagai kegiatan bagian internal audit.
3. Hubungan antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal

Auditor internal dan auditor eksternal memiliki sasaran, tanggungjawab, dan kualifikasi yang
berbeda, serta bertugas dalam aktivitas yang berbeda pula. Tetapi mereka memiliki kepentingan
bersama yang menuntut adanya koordinasi bakat mereka untuk kepentingan perusahaan. Sasaran
auditor internal adalah untuk menelaah efisiensi dan efektivitas operasi,kepatuhan, serta
kecukupan dan efektivitas kontrol internal di perusahaan secara keseluruhan.
Fungsi audit internal entitas kemungkinan relevan dengan audit jika sifat tanggung jawab dan
aktivitas fungsi audit internal terkait dengan pelaporan keungan entitas, dan auditor berharap
untuk menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memodifikasi sifat atau waktu, atau
mengurangi luas, prosedur audit yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan prosedur berdasarkan
SPA ini dapat menyebabkan auditor eksternal untuk mengevaluasi kembali penilaian risiko
kesalahan
Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal

Tujuan fungsi audit internal ditentukan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. Sementara tujuan fungsi audit internal dan auditor eksternal
berbeda, beberapa cara yang digunakan oleh fungsi audit internal dan auditor eksternal dalam
mencapai tujuan mereka masing-masing mungkin sama. Tujuan fungsi audit internal sangat
bervariasi dan bergantung pada ukuran dan struktur entitas dan ketentuan manajemen dan, jika
relavan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal dapat
mencakup satu atau lebih hal-hal sebagai berikut:

a) Pemantauan pengendalian internal

b) Pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional

c) Pereviuan aktivitas operasi

d) Pereviuan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan


e) Pengelolaan risiko

f) Tata kelola

Terlepas dari tingkat otonomi dan objektivitas fungsi audit internal, fungsi tersebut tidak
independen dari entitas sebagaimana yang dituntut dari auditor eksternal ketika menyatakan
opini atas laporan keuangan. Auditor eksternal memiliki tanggung jawab tunggal atas
dinyatakannya opini audit, dan tanggung jawab tersebut tidak berkurang dengan digunakannya
pekerjaan auditor internal oleh auditor eksternal. Dalam hal entitas memiliki suatu fungsi audit
internal dan auditor eksternal telah mentukan bahwa pekerjaan auditor internal tersebut
kemungkinan relevan dengan audit yang dilakukannya, tujuan auditor eksternal adalah sebagai
berikut:

a) Untuk menentukan apakah akan menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal,

dan seberapa luas penggunaan pekerjaan auditor internal tersebut; dan

b) Jikamenggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, menentukan apakah pekerjaan tersebut

cukup untuk tujuan audit.


DAFTAR PUSTAKA
PT. Tunas Bandar Lampung Tbk. 2021. Audit Internal. Diakses pada 16 Maret 2021
https://www.tunasbarulampung.com/internal-audit/#:text=Sebagaimana%20telah%20dijelaskan
%20di%20atas, daya%20manusia%20d
an%20kegiatan%20lainnya.
Iamalvin. 24 Febuari 2015. Profesi Internal Auditor: Polisinya Perusahaan. Diakses pada 16
Maret 2021 https://hai.grid.id/read/07350800/profesi-internal-auditor-polisinya-
perusahaan?page=all

Anda mungkin juga menyukai