Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya

alam cukup besar, baik sumber daya yang tidak dapat terbaharui maupun diperbaharui.

Sumber daya alam Indonesia beragam, khususnya di sektor pertambangan serta energi

terdapat minyak bumi, batubara, bijih besi, timah, bijih nikel, dan lain-lain. Sejak 1999,

Indonesia lebih menitik beratkan pembangunan ekonomi ekstratif, seperti pertambangan

batubara. Walaupun cadangan batubara hanya 3% dari total cadangan batubara dunia

sebesar 104 miliar ton dan cadangan 21 miliar ton. Sektor ini diekploitasi secara besar-

besar sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya beberapa daerah provinsi

maupun kabupaten/kota yang kaya sumberdaya alam. Kalimantan merupakan pulau

terbesar yang memiliki sumberdaya alam khususnya di sektor energi dan pertambangan .

Sesuai dengan kondisi sumber daya dan geografis Pulau Kalimantan, Pemerintah Pusat

menetapkan wilayah ini sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang serta

lumbung energi nasional dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia). Menurut data yang diolah Badan Pusat Statistik

(BPS) menunjukkan bahwa penopang utama perekonomian koridor Kalimantan adalah

sektor migas dan pertambagan berkontribusi sekitar 50% dari total PDRB (Produk

Domestik Regional Bruto) Kalimantan. Pulau ini memiliki cadangan batubara sebesar

51,9 milliar ton atau 49,6 % sumberdaya indonesia, eksploitasi dan industri migas

terbesar kedua di Indonesia setelah blok Cepu, 84 persen cadangan besi baja primer

Indonesia terdapat di Kalimantan, 80 persen bauksit (bahan baku almunium) berada di

Kalimatan, perkebunan kelapa sawit, kayu, gambut, Granit, dan lainnya. Pembangunan

ekonomi wilayah Kalimantan lebih mengutamakan eksploitasi sumberdaya alam.

1
Tambang adalah suatu proses untuk mendapatkan material yang terkandung di

dalam Bumi. Pertambangan itu sendiri mempunyai karakteristik yaitu tidak dapat

diperbaharui (non renewable) karena mempunyai risiko yang relatif tinggi dan

pengusahaannnya mempunyai dampak lingkungan baik fisik dan sosial dibandingkan

pengusahaan komoditi lainnya. Pertambangan meliputi upaya pencarian, penggalian,

pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian yang terdiri dari mineral, batu bara,

panas bumi, dan migas.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud utama dari makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah

penambangan di Indonesia serta perundang undangan dalam penambangan batubara.

Sedangkan tujuan adalah untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Batubara.

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Sejarah penambangan di Indonesia

Sejarah perrtambangan di dunia, berawal dari awal peradaban manusia.

Orang-orang telah menggunakan batu, keramik dan logam yang ditemukan di

dekat permukaan bumi. Material – material ini kemudian digunakan sebagai

bahan untuk membuat peralatan – peralatan senjata. Pertambangan di Negara

Mesir bermula pada awal dinasti, salah satu yang terbesar dan terluas adalah

tambang emas Nubia. Pertambangan di benua Eropa salah satunya adalah

tambang perak di Laurium. Tambang ini terletak di kota Athena pada zaman

romawi. Pada abad pertengahan, industri pertambangan mengalami perubahan

drastis. Hal ini dikarenakan, pada zaman tersebut pertambangan difokuskan pada

ekstrasi tembaga dan logam yang digunakan untuk peralatan senjata, baju besi,

sanggurdi, dan sepatu kuda.

Sedangkan cikal bakal pertambangan di Negara Indonesia dimulai di daerah

Sumatera Barat pada zaman Kerajaan Minangkabau. Gunung Ophir atau Gunung

Talamau merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera mengandung

berlimpah logam emas. Pada masa perjuangan kemerdekaan awal tahun 1951, di

daerah Sumatera Utara daerah perminyakan Langkat dan Langsa, serta Kilang

Pangkalan Brandan berdiri Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik

Indonesia (PTMNRI)dan Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) yang

menguasai tambang minyak di Ledok, Nglobo, dan Semanggi di Jawa Timur

yang mengadakan pertemuan bersama di Jakarta. Sebagai hasil pertemuan

3
tersebut, kemudian dibentuk satu badan pengelolaan bersama yang diberi nama

Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia (PTMRI). Semenjak saat itu,

Negara Indonesia mulai mengenal dunia pertambangan.

Dunia pertambangan dikenal ada dua jenis tambang, yaitu tambang terbuka

dan tambang bawah tanah. Dimana tambang terbuka adalah suatu kegiatan

penambangan dengan cara membuka dan menggali lahan yang sangat luas hingga

membentuk suatu lubang terbuka yang sangat lebar. Sedangkan, tambang bawah

tanah adalah suatu kegiatan penambangan dengan cara membuat

lubang/terowongan bawah tanah dengan tanpa membuka lahan diatasnya secara

luas.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 menyebutkan Bumi

dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dikuasai oleh

negara memaknai Hak Penguasaan Negara atas aset kekayaan alam.

Negara Indonesia berdaulat mutlak atas kekayaan Sumber Daya Alam dan

digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang dimaknai oleh hak

kepemilikan yang sah atas kekayaan alam yaitu rakyat Indonesia. Hak

penguasaan negara merupakan instrumen, sedangkan sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat adalah tujuan akhir pengelolaan kekayaan alam. Makna ini

merupakan sebuah kesatuan dalam pengelolaan di dunia tambang.

4
Namun, disayangkan saat ini tambang-tambang di Negara Indonesia telah

banyak disalahgunakan oleh pihak-pihak perusahaan ilegal. Tak hanya merusak

sumber daya alam yang dimiliki tetapi juga dieksplotasi ke luar negeri. Tanpa ada

ijin usaha dan hanya mementingkan kepentingan pribadi, demi memperkaya diri

sendiri. Tidak ada upaya rehabilitasi tanpa memikirkan masa depan anak cucu

pribumi Indonesia. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengelolaan tambang secara tepat

dan bijak. Dalam pengelolaannya yang harus diperhatikan adalah kemampuan

dalam penggalian barang tambang di perut bumi, yang selanjutnya pengolahan

dan pendistribusian yang baik kepada masyarakat luas.

Di dalam penggunaan kekayaan alam tambang ini pun harus ramah

lingkungan agar dapat dinikmati oleh rakyat banyak secara berkeadilan dan

merata. Jika penggunaannya berlebihan dan tidak memperhatikan kaedah yang

berlaku dapat menimbulkan efek negatif dan merugikan serta menyengsarakan

masyarakat. Salah satu contohnya adalah dampak dari lumpur Lapindo. Maka

dari itu mari kita jaga salah satu karunia dari Tuhan Yang Maha Esa ini secara

tepat dan bijak. Kemakmuran rakyat merupakan semangat dan cita-cita akhir dari

sebuah negara yang harus diwujudkan oleh negara dan pemerintah. Salah satunya

instrumennya yaitu melalui pengelolaan Sumber Daya Alam Tambang secara

bijak.

5
BAB III

Pembahasan

3.1 Tambang-tambang Batubara di Indonesia

Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu eksportir batu bara ke Cina.

Ditambah lagi, perusahaan batu bara di Indonesia cukup banyak jumlahnya.

erikut ini adalah sejumlah perusahaan yang menjadi produsen batu bara terbesar

di Indonesia.

A. Kaltim Prima Coal

Perusahaan batu bara yang satu ini adalah salah satu produsen terbesar

batu bara di Indonesia. Kaltim Prima Coal atau KPC bergerak di sektor

pertambangan dan pemasaran batu bara buat kebutuhan industri, baik di

dalam negeri maupun luar negeri.

Kaltim Prima Coal berkantor pusat di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur,

Provinsi Kalimantan Timur. Pemerintah Indonesia memberi izin ke KPC

buat mengelola area konsesi pertambangan yang luasnya mencapai

90.938 hektar di wilayah Sangatta dan Bengalon.

Sebagian besar saham KPC dipegang PT BUMI Resources Tbk.

Sepanjang tahun 2017, anak usaha BUMI ini udah memproduksi 57,6

ton batu bara. Seperti yang dilaporkan Warta Ekonomi, laba bersih KPC

tahun 2017 mencapai US$ 271,01 juta atau Rp 3,79 triliun.

B. Adaro Indonesia

Adaro Indonesia adalah salah satu perusahaan batu bara terbesar di

Indonesia. Perusahaan yang udah ada sejak tahun 1966 ini mendapat

6
konsesi dari Pemerintah Indonesia di wilayah di Kalimantan Selatan. Di

area konsesi tersebut, menurut yang diinformasikan di website resminya,

Adaro Indonesia memiliki tiga pertambangan, yaitu Tutupan, Paringin

dan Wara. Dari pertambangan yang dimiliki Adaro, produksi batu

baranya sepanjang tahun 2018 mencapai 54 juta ton.

Dari informasi yang dilaporkan Bisnis Indonesia, Adaro Indonesia

mencatatkan pendapatan hingga September 2018 sebesar US$ 2,66

miliar atau Rp 37 triliun.

Adaro sendiri tercatat sebagai perusahaan terbuka. Sekitar 43 persen

sahamnya dimiliki PT Adaro Strategic Investments. Sementara sisanya

dimiliki publik dan Garibaldi Thohir, saudara dari Erick Thohir.

C. Perusahaan batu bara Berau Coal

Kemudian perusahaan batu bara terbesar di Indonesia berikutnya adalah

Berau Coal. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1983 dan berpusat di

wilayah Berau, Kalimantan Timur.

Sebelumnya, perusahaan ini dikenal dengan nama PT Risco. Pada 2010,

namanya kemudian berganti menjadi Berau Coal.

Berau Coal sendiri bergerak di sektor pertambangan dan perdagangan

batu bara. Perusahaan ini mendapat konsesi seluas 118.400 hektar di

Kabupaten Berau, Samarinda, Kalimantan Timur.

7
Kepemilikan saham perusahaan ini sebagian besar dikuasai Vallar

Investment UK Limited. Lalu, sisanya dimiliki Sinarmas Group melalui

Asia Resource Minerals Plc. Tahun 2016, Berau Coal mencatatkan

produksi sebesar 26 juta metrik ton.

D. Kideco Jaya Agung

Lalu ada lagi Kideco Jaya Agung yang termasuk perusahaan batu bara

terbesar di Indonesia. Pada 2017, mayoritas saham Kideco Jaya Agung

dikuasai PT Indika Energy Tbk.

PT Indika Energy Tbk. menjadi pemilik 91 persen saham Kideco Jaya

Agung. Sementara itu, sisanya dimiliki Samtan Co., Ltd.

Kideco Jaya Agung mulai beroperasi sejak 1982. Area pertambangan

perusahaan batu bara ini berada di Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur.

Hingga September 2018, produksi batu bara Kideco Jaya Agung telah

mencapai 26,1 juta metrik ton.

Nah, itu tadi beberapa perusahaan batu bara terbesar yang ada di

Indonesia. Udah produksinya besar-besaran, untungnya pun juga gak

kalah besar. Apalagi kalau sampai Cina meningkatkan volume

impornya, bakal makin gede tuh untungnya.

3.2 UU dan Peraturan Dalam Penambangan Batubara

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak

tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia kemudian menjadi

eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang

diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan

jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang sebagian besar permintaannya

berasal dari cina dan india.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh kementerian energi dan Sumber daya

mineral Indonesia,cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83

tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan.

4.2 Saran

1. Sumber daya alam batubara semakin berkurang, kondisi ini diperparah lagi

dengan tidak dapatnya diperbaharui. Untuk itu harus menghemat penggunaan

batubara.

2. Lakukan pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan

eksploitasi sumber daya alam

9
DAFTAR PUSTAKA

https://jdih.esdm.go.id/peraturan/Peraturan%20Menteri%20ESDM%20Nomor

%2026%20Tahun%202018.pdf

https://www.moneysmart.id/perusahaan-batu-bara/

10

Anda mungkin juga menyukai