Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumor medula spinalis  adalah tumor di daerah spinal yang dapat terjadi
 pada daerah cervical  pertama hingga  sacral.  Tumor di kanalis vertebralis dapat
timbul dari jaringan medula spinalis itu sendiri, dari meninges (meningioma),
atau dari sel-sel Schwann (neuroma). Selain itu, tumor medula spinalis juga dapat
 berasal dari tumor metastase dari tumor bagian tubuh lainnya. Penyebab tumor 
medula spinalis yang hingga saat ini masih dalam tahap penelitian adalah virus,
kelainan genetik, dan bahan-bahan kimia yang bersiat karsinogenik,
serta metastasis sel-sel kanker dari bagian tubuh lain. 1,2
#i $ndonesia, jumlah penderita tumor medula spinalis belum diketahui
secara pasti. Jumah kasus tumor medula spinalis di &merika Serikat mencapai
15 dari total jumlah tumor yang terjadi pada susunan sara pusat
dengan
 perkiraan insidensi sekitar ,5-2,5 kasus per 1. penduduk per tahun. Jumlah
 penderita pria hampir sama dengan wanita dengan sebaran usia antara *
hingga 5 tahun. #iperkirakan 25 tumor terletak di segmen servikal, 55  di
segmen thorakal dan 2 terletak di segmen lumbosakral. 2,* 
Tumor medula spinalis terbagi menjadi dua, yaitu tumor primer dan tumor 
sekunder. Tumor primer merupakan tumor yang berasal dari medula spinalis itu
sendiri sedangkan tumor sekunder merupakan anak sebar (mestastase) dari tumor 
di bagian tubuh lainnya. Tumor medula spinalis umumnya bersiat jinak (onset
 biasanya gradual) dan dua pertiga pasien dioperasi antara 1-2 tahun setelah onset
gejala. +ejala pertama dari tumor medula spinocerebellar penting diketahui
karena dengan tindakan operasi sedini mungkin, dapat mencegah kecacatan.*

1.2 Tujuan Penulisan


- elengkapi syarat epaniteraan linik Senior (S) di umah Sakit
/mum #aerah (S/#) Solok tahun 210.

1
- /ntuk memenuhi tugas epaniteraan linik Senior (S) di bagian
neurologi di S/# Solok tahun 210.

BAB II
TUMOR MEDULA SPINALIS

2.1 Anatmi Verte#ra $an Me$ula S%inalis


1olumna vertebralis terdiri atas ** vertebra yaitu, 2 vertebra cervicalis, 12
vertebra thoracicus, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sacralis, dan 3 vertebra
coccygis. #ari ** vertebra tersebut, hanya 23 vertebra, yaitu 2 vertebra
cervicalis, 12 vertebra thoracicus, dan 5 vertebra lumbalis  yang dapat
digerakkan pada orang dewasa. Pada orang dewasa kelima vertebra sacralis
melebur untuk membentuk os sacrum  dan keempat vertebra coccygis  melebur 
untuk membentuk os coccygis. 4ungsi columna vertebralis yaitu menyangga berat

kepala dan batang tubuh, memungkinkan pergerakan kepala dan batang tubuh,
melindungi medulla spinalis, memungkinkan keluarnya nervus spinalis dari
canalis spinalis, dan tempat untuk perlekatan otot-otot.. 5ertebra terdiri dari
corpus vertebra dan arcus vertebra. 1orpus vertebra adalah bagian ventral yang
memberi kekuatan pada columna vertebralis dan menanggung berat tubuh. &rcus
vertebra adalah bagian dorsal vertebra yang terdiri dari pediculus arcus vertebra
dan lamina arcus vertebra.  Pediculus arcus vertebra adalah taju pendek yang
kokoh dan menghubungkan lengkung pada corpus vertebra6 incisura vertebralis
merupakan torehan pada pedikulus arcus vertebra. $ncisura vertebralis superior 

dan incisura vertebralis inerior pada vertebra yang bertetangga


membentuk  sebuah  foramen intervertebrale. 4oramen vertebra berurutan pada
columna
vertebralis yang utuh membentuk canalis vertebralis yang berisi medula spinalis,
meninges, jaringan lemak, akar sara, dan pembuluh darah. 3

edula spinalis dan meninges terletak di dalam kanalis vertebralis. edula


spinalis merupakan pusat releks dan jalur konduksi utama antara tubuh dan otak.
edula spinalis terlindungi oleh vertebra, ligamentum serta otot, meninges
spinalis, dan cairan serebrospinalis. Pada orang dewasa medula spinalis
terbentang dari  foramen magnum os occipitale  sampai discus intervertebralis

antara vertebra lumbalis $ dan $$. edula spinalis menggembung pada dua daerah
untuk persaraan ekstremitas yaitu intumescentia cervicalis dan
intumescentia lumbosacralis. 5

+ambar 2.1 7 Topograi hubungan columna vertebralis dan nervus spinalis


Sumber : Mumenthaler, M. and Mattle, H. 2006. undamental of Neurology. Disease of Spinal 
Cord. Ne$ Yor&: Thieme. Page ()(
+ambar 2.2 7 &natomi 5ertebra dan edula Spinalis
Sumber : *http:++$$$.edoctoronline.com+medicalatlas.asp-c)/m(/p/cid(01/s* 
title*Spinal cord anatomy Page *
Tiga puluh satu pasang sara spinal (nervus spinalis3 dilepaskan dari medula
spinalis. 8agian medula spinalis yang melepaskan anak-anak akar untuk sepasang
radiks posterior dan sepasang radiks anterior adalah sesuai dengan satu segmen
medula spinalis. #alam radiks posterior terdapat serabut aeren atau sensoris dari
kulit, jaringan subkutan dan prounda, dan seringkali dari visera. adiks anterior 
terdiri dari serabut eeren atau motoris untuk otot rangka, dan dalam banyak 
radiks anterior terdapat serabut otonom praganglion. adiks posterior dan radiks
anterior nervus spinalis bersatu pada tempat keluarnya dari canalis vertebralis
untuk membentuk sebuah nervus spinalis. Pembagian nervus spinalis adalah
sebagai berikut 7 9 pasang nervus cervicalis, 12 pasang nervus thoracicus, 5
 pasang nervus lumbalis, 5 pasang nervus sacralis, dan 1 pasang nervus coccygeus.
8erkas akar-akar sara spinal di spatium subarachnoid kaudal dari ujung medula
spinalis adalah cauda e4uina. /jung caudal medula spinalis meruncing menjadi
conus medularis. #ari ujung kaudal bagian ini seutas piamater spinalis yang
menyerupai benan, yakni  filum terminale, menurun antara akar-akar sara cauda
e4uina. 5

+ambar 2.* 7 &natomi medula spinalis


Sumber :Copyright 5200) Pearson ducation, 7nc.publishing as 8en9amin cummings
+ambar 2.3 7 8eberapa jaras penting pada medula spinalis
erah 7 Jaras desendens 6 &bu-abu 7 Jaras asendens
Sumber : Mumenthaler, M. and Mattle, H. 2006. undamental of Neurology. Disease of Spinal 
Cord. Ne$ Yor&: Thieme. Page ()2

2.2De&inisi
Tumor medula spinalis  adalah tumor di daerah spinal yang dapat terjadi
 pada daerah cervical  pertama hingga  sacral.  Tumor edula Spinalis adalah
massa dari pertumbuhan jaringan yang baru di dalam medula spinalis, bisa
 bersiat jinak (benigna) atau ganas (maligna). Tumor di kanalis vertebralis dapat
timbul dari jaringan medula spinalis itu sendiri, dari meninges (meningioma),
atau dari sel-sel Schwann (neuroma). Selain itu, tumor medula spinalis juga dapat
 berasal dari tumor metastase dari tumor bagian tubuh lainnya.1,*

2.3E%i$emilgi
#i $ndonesia, jumlah penderita tumor medula spinalis belum diketahui
secara pasti. Jumlah kasus tumor medula spinalis di &merika Serikat mencapai
15 dari total jumlah tumor yang terjadi pada susunan sara pusat
dengan
 perkiraan insidensi sekitar ,5-2,5 kasus per 1. penduduk per tahun. Jumlah
 penderita pria hampir sama dengan wanita dengan sebaran usia antara *
hingga 5 tahun. #iperkirakan 25 tumor terletak di segmen servikal, 55  di
segmen thorakal dan 2 terletak di segmen lumbosakral.2,*
Tumor intradural intramedular yang tersering adalah ependymoma,
astrositoma dan hemangioblastoma. :pendimoma lebih sering didapatkan pada
orang dewasa pada usia pertengahan (*-*; tahun) dan jarang terjadi pada usia
anak-anak. $nsidensi ependidoma kira-kira sama dengan astrositoma. #ua per tiga
dari ependydoma muncul pada daerah lumbosakral.0
#iperkirakan * dari rekuensi astrositoma pada susunan sara
pusat tumbuh pada medula spinalis. Tumor ini dapat muncul pada semua umur,
tetapi yang tersering pada tiga dekade pertama. &strositoma juga merupakan
tumor  spinal intramedular yang tersering pada usia anak-anak, tercatat sekitar
; dari tumor intramedular pada anak-anak dibawah umur 1 tahun, dan sekitar
0 pada remaja. #iperkirakan 0 dari astrositoma spinalis berlokasi di segmen
servikal dan servikotorakal. Tumor ini jarang ditemukan pada segmen torakal,
lumbosakral atau pada conus medularis. <emangioblastoma merupakan tumor
vaskular yang tumbuh lambat dengan prevalensi * sampai 1* dari semua tumor
intramedular  medula spinalis. ata-rata terdapat pada usia *0 tahun, namun pada
pasien dengan von Hippelindau syndrome  (5<=S) biasanya muncul pada
dekade awal dan mempunyai tumor yang multipel. asio laki-laki dengan
perempuan 1,9 7 1.2,9
Tumor intradural ekstramedular yang tersering adalah schwanoma, dan
meningioma. Schwanoma merupakan jenis yang tersering (5*,2) dengan
insidensi laki-laki lebih sering dari pada perempuan, pada usia 3 -0  tahun dan
tersering pada daerah lumbal. eningioma merupakan tumor kedua tersering pada
kelompok intradural-ekstramedullar tumor. eningioma menempati kira-kira
25 dari semua tumor spinal. Sekitar 9 dari spinal meningioma terlokasi pada
segmen thorakal, 25 pada daerah servikal, * pada daerah lumbal, dan 2 pada
oramen magnum.2,9

2.( )lasi&ikasi
8erdasarkan asal dan siat selnya, tumor pada medula spinalis dapat dibagi
menjadi tumor primer dan tumor sekunder. Tumor primer dapat bersiat
jinak  maupun ganas, sementara tumor sekunder selalu bersiat ganas karena
merupakan metastasis dari proses keganasan di tempat lain seperti kanker paru-
paru,
 payudara, kelenjar prostat, ginjal, kelenjar tiroid atau limoma. Tumor primer 
yang bersiat ganas contohnya adalah astrositoma, neuroblastoma, dan kordoma,
sedangkan yang bersiat jinak contohnya neurinoma, glioma,
dan ependimoma.;,1,11,12  
8erdasarkan lokasinya, tumor medula spinalis dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu tumor intradural dan ekstradural, di mana tumor intradural itu
sendiri dibagi lagi menjadi tumor intramedular dan ekstramedular. acam-macam
tumor medula spinalis berdasarkan lokasinya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

+ambar 2.5 (&) Tumor intradural-intramedular, (8) Tumor intradural-


ekstramedular, dan (1) Tumor :kstradural
Sumber : Chamberlain MC and Tred$ay T. ;dult primary intradural spinal cord tumors: a
revie$. Curr Neurol Neurosci <ep. 20((= ((>23:320@.

Tabel 2.1 Tumor edula Spinalis 8erdasarkan +ambaran <istologisnya

Ekstra $ural Intra$ural ekstrame$ular Intra$ural

&stroc intrame$ular
*+n$r#lastma :pendymoma, tipe ytoma
*+n$rma my>opapillary :pendymoma
Hemangima :pidermoid +anglioglioma
Li%ma =ipoma <emangioblastoma
Lym%+ma eningioma <emangioma
Meningima  Neuroibroma =ipoma
Metastasis Paraganglioma edulloblastoma
Neur#lastma Schwanoma  Neuroblastoma
Neur&i#rma  Neuroibroma
Oste#lastma @ligodendroglioma
Ostec+n$rma Teratoma
Ostesarcma
Sarcma Verte#ral
+emangima

Sumber : Chamberlain MC and Tred$ay T. ;dult primary intradural spinal cord tumors: a
revie$. Curr Neurol Neurosci <ep. 20((= ((>23:320@.

2. Etilgi $an Patgenesis


Penyebab tumor medula spinalis primer sampai saat ini belum diketahui
secara pasti. 8eberapa penyebab yang mungkin dan hingga saat ini masih dalam
tahap penelitian adalah virus, kelainan genetik, dan bahan-bahan kimia yang
 bersiat karsinogenik. &dapun tumor sekunder (metastasis) disebabkan oleh sel-

sel kanker yang menyebar dari bagian tubuh lain melalui aliran darah yang
kemudian menembus dinding pembuluh darah, melekat pada jaringan medula
spinalis yang normal dan membentuk jaringan tumor baru di daerah tersebut.
Patogenesis dari neoplasma medula spinalis belum diketahui, tetapi kebanyakan
muncul dari pertumbuhan sel normal pada lokasi tersebut. iwayat genetik 
kemungkinan besar sangat berperan dalam peningkatan insiden pada anggota
keluarga ( syndromic group3  misal pada neuroibromatosis. &strositoma
dan neuroependimoma merupakan jenis yang tersering pada pasien dengan
neuroibromatosis tipe 2 (N42), di mana pasien dengan N42 memiliki kelainan

 pada kromosom 22. Spinal hemangioblastoma dapat terjadi pada * pasien
dengan Aon Hippelindou Syndrome sebelumnya, yang merupakan
abnormalitas
dari kromosom *.0,1*

2./ Diagnsa
2./.1 Mani&estasi )linis $an Pemeriksaan 0isik 
&namnesis didasarkan pada penemuan klinis yaitu dengan cara menanyakan
gejala deisit neurologis baik sara kranial maupun sara otonom, ungsi motorik 
dan sensorik serta tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (T$).
Pertanyaan ini dilengkapi dengan onset dan progresiitas. #eisit neurologis
bersiat kronis
 progresi, awalnya tidak simetris, bila lesi meluas muncul gejala lesi transversal.
+ejala yang timbul menunjukkan lokasi massa. asa panas, kesemutan dan
terbakar merupakan lesi khas pada kelainan medula spinalis. 11,13

eluhan pertama dari tumor medula spinalis dapat berupa nyeri radikuler,
nyeri vertebrae, atau nyeri unikuler. Secara statistik adanya nyeri
radikuler  merupakan indikasi pertama adanya space occupying lesion  pada
kanalis spinalis dan disebut pseudo neuralgia pre phase. #ilaporkan 09 kasus
tumor spinal siat nyerinya radikuler, laporan lain menyebutkan 0 berupa
nyeri radikuler, 23 nyeri unikuler dan 10 nyerinya tidak jelas. Nyeri radikuler
dicurigai disebabkan oleh tumor medula spinalis jika 7 *

- Nyeri radikuler hebat dan berkepanjangan, disertai gejala traktus


 piramidalis
- =okasi nyeri radikuler diluar daerah predileksi <NP seperti 15-2, =*-
3, =5 dan S1
+ambar 2.07 Persaraan segmental kulit (dari <ansen-Schliack). &.Tampak 
anterior. 8.Tampak posterior 
Sumber :8aehr M., dan rotscher M. 20(0. Diagnosis Topi& Neurologi DBBS anatomi, fisiologi,
tanda, ge9ala edisi ) Hal:2)

Tumor medula spinalis yang sering menyebabkan nyeri radikuler adalah


tumor yang terletak intradural ekstrameduler, sedangkan tumor intrameduler 
 jarang menyebabkan nyeri radikuler. Pada tumor ekstradural, siat nyeri
radikulernya biasanya hebat dan mengenai beberapa radiks. enurut 1assiere,
 perjalanan penyakit tumor medula spinalis terbagi dalam tiga tahapan, yaitu7  *
1. #itemukannya sindrom radikuler unilateral dalam jangka waktu yang
lama
2. Sindroma hemilesi (8rown SeAuard Syndrome)
+ejala 7

a. $psilateral 7
- +angguan traktus kortikospinalis 7 elumpuhan upper 
motor neuron (/N) dibawah lesi.
- +angguan unikulus dorsalis 7 +angguan
prospriosepti 
(vibrasi, posisi).
 b. ontralateral
+angguan traktus spinotalamikus lateral 7 Suhu dan nyeri
terganggu dibawah lesi.

+ambar 2.2 7 Sindroma hemiseksi medula spinalis (8rown-SeAuard Syndrome)


Sumber :8aehr M., dan rotscher M. 20(0. Diagnosis Topi& Neurologi DBBS anatomi, fisiologi,
tanda, ge9ala edisi ) Hal: 6

*. ompresi total medula spinalis atau paralisis bilateral


+ejala lesi transversa medula spinalis 7
a. +angguan motorik (/N) 7
- ParaplegiBparesis 7 dibawah thoracal $
- TetraplegiBparesis 7 diatas 1ervical 5$$$

 cb. +angguan osetonnsiobmili 7tas setinggi lesi kebawah dan berbatas


tegas
- iksi (neurogenik bladder)
- #eekasi
- Sekresi keringat
+ambar 2.9 7 #eisit neurologis pada lesi transversa medula spinalis
Sumber : Mumenthaler, M. and Mattle, H. 2006. undamental of Neurology. Disease of Spinal 
Cord. Ne$ Yor&: Thieme. Page ())

=umpuh pada empat ekstremitas menunjukkan terdapat lesi di bagian

medula spinalis atas yang mensuplai sara untuk semua organ. elumpuhan /N
ditandai dengan tanda-tanda yang khas bagi disungsi susunan /N. &dapun
tanda-tanda kelumpuhan /N 7 15,10,19
1. Tonus otot meninggi atau hipertonia
2. <ipereleksia
*. lonus
3. &danya releks patologis
5. Tidak ada atroi pada otot-otot yang lumpuh
0. eleks automatisme spinal
Sensasi abnormal atau kehilangan sensasi pada ekstremitas, seperti sensasi
dingin di lengan, tungkai atau di area lain merupakan gangguan sensorik.
+angguan sensorik terjadi karena penekanan pada sara sensorik yang menyuplai
 persaraan pada organ tertentu, dalam hal ini adalah anggota gerak, dada, perut
dan punggung. 8atas abnormal sensasi sensorik adalah setinggi vertebrae paling
atas yang mengalami penekanan oleh tumor. asa nyeri di punggung yang makin
 bertambah buruk apabila batuk, bersin atau saat meregangkan otot dan
dipengaruhi suhu serta inkontinensia urin merupakan maniestasi gangguan sara 
otonom.15,12
+angguan sara otonom terjadi karena medula spinalis merupakan
pusat sara otonom, yaitu parasimpatis dan simpatis. 1,12,1;
8erdasarkan lokasi tumor, gejala yang muncul adalah seperti yang terihat
dalam Tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Tanda dan +ejala Tumor edula Spinalis

Lkasi Tan$a $ an  ejala


0ramen +ejalanya aneh, tidak laCim, membingungkan, dan tumbuh

Magnum
a dalam dermatom vertebra servikalis kedua (12). Setiap aktivitas yang meningkatkan T$ (misal 6 batuk, mengedan, mengangkat baran
masang kancing. Perluasan tumor menyebabkan kuadriplegia spastik dan hilangnya sensasi secara bermakna.
gmus, kesulitan bernaas, mual dan muntah, serta atroi otot sternokleidomastoideus dan trapeCius. Temuan neurologik tidak  selalu ti

kelemahan ekstremitas.
Serikal enimbulkan tanda-tanda sensorik dan motorik mirip
lesi radikular yang melibatkan bahu dan lengan dan mungkin juga
menyerang tangan. eterlibatan tangan pada lesi servikalis
 bagian atas (misal, diatas 13) diduga disebabkan oleh kompresi
suplai darah ke kornu anterior melalui arteria spinalis anterior.
Pada umumnya terdapat kelemahan dan atroi gelang bahu dan
lengan. Tumor servikalis yang lebih rendah (15, 10, 12) dapat
menyebabkan hilangnya releks tendon ekstremitas atas
(biseps,
 brakioradialis, triseps). #eisit sensorik membentang
sepanjang tepi radial lengan bawah dan ibu jari pada kompresi
10, melibatkan jari tengah dan jari telunjuk pada lesi 12, dan
lesi 12
menyebabkan hilangnya sensorik jari telunjuk dan jari tengah.
Trakal Seringkali dengan kelemahan spastik yang timbul perlahan pada
ekstremitas bagian bawah dan kemudian mengalami parestesia.
Pasien dapat mengeluh nyeri dan perasaan terjepit dan tertekan
 pada dada dan abdomen, yang mungkin dikacaukan dengan nyeri
akibat gangguan intratorakal dan intraabdominal. Pada lesi
torakal bagian bawah, releks perut bagian bawah dan
tanda 8eevor (umbilikus menonjol apabila penderita pada posisi
telentang mengangkat kepala melawan suatu tahanan) dapat
menghilang.
Lum#sakr Suatu situasi diagnostik yang rumit timbul pada kasus tumor 
al yang melibatkan daerah lumbal dan sakral karena dekatnya letak 

segmen lumbal bagian bawah, segmen sakral, dan radiks sara 


desendens dari tingkat medula spinalis yang lebih tinggi.
ompresi medula spinalis lumbal bagian atas tidak 
mempengaruhi releks perut, namun menghilangkan
releks kremaster dan mungkin menyebabkan kelemahan leksi
panggul dan spastisitas tungkai bawah. Juga terjadi kehilangan
releks lutut dan releks pergelangan kaki dan tanda 8abinski
bilateral.
 Nyeri umumnya dialihkan keselangkangan. =esi yang melibatkan
lumbal bagian
bawah dan
segmen-segmen
sakral bagian
atas

menyebabkan
kelemahan dan
atroi otot-otot
perineum, betis
dan
kaki, serta kehilangan releks pergelangan kaki. <ilangnya
sensasi daerah perianal dan genitalia yang disertai gangguan kontrol usus dan kandung kemih merupakan tand

mengenai daerah sakral bagian bawah.


)au$a enyebabkan gejala-gejala singter dini dan impotensi. Tanda-

Ekuina tanda khas lainnya adalah nyeri tumpul pada sakrum atau
 perineum, yang kadang-kadang menjalar ke tungkai. Paralisis
laksid terjadi sesuai dengan radiks sara yang terkena dan

terkadang asimetris.

Sumber : <esti rati$i itri. Tumor Medula Spinalis 7ntadural Ctramedula. Durnal a&ultas
 Eedo&teran Bniversitas ampung. 20()= 3)

2./.1.1 Tumr Ekstra$ural


Sebagian besar merupakan tumor metastase, yang menyebabkan kompresi
 pada medula spinalis dan terletak di segmen thorakalis. Nyeri radikuler dapat
merupakan gejala awal pada * penderita tetapi kemudian setelah beberapa hari,
mingguBbulan diikuti dengan gejala mielopati. Nyeri biasanya lebih dari 1 radiks,
yang mulanya hilang dengan istirahat, tetapi semakin lama semakin
menetapBpersisten, sehingga dapat merupakan gejala utama, walaupun terdapat
gejala yang berhubungan dengan tumor primer. Nyeri pada tumor metastase ini
dapat terjadi spontan, dan sering bertambah dengan perkusi ringan pada vertebrae,
nyeri demikian lebih dikenal dengan nyeri vertebrae. Tumor metastasis keganasan
ekstradural  memiliki ciri-ciri sebagai berikut7 1,2
- Sebagian besar tumor spinal (E9 ) merupakan metastasis keganasan

terutama dari paru-paru, payudara, ginjal, prostat, kolon, tiroid,


melanoma, limoma, atau sarkoma.
- Fang pertama dilibatkan adalah korpus vertebra. Predileksi lokasi
metastasis tumor paru, payudara dan kolon adalah daerah toraks,
sedangkan tumor prostat, testis dan ovarium biasanya ke daerah
lumbosakral.
- +ejala kompresi medula spinalis kebanyakan terjadi pada level torakal,
karena diameter kanalisnya yang kecil (kira-kira hanya 1 cm).
-
+ejala akibat metastasis spinal diawali dengan nyeri lokal yang tajam
dan kadang menjalar (radikuler) serta menghebat pada penekanan atau

 palpasi.
+ambar 2.; 7 etastasis 1a mammae pada vertebra thorakalis
Sumber : Mumenthaler, M. and Mattle, H. 2006. undamental of Neurology. Disease of Spinal 
Cord. Ne$ Yor&: Thieme. Page ()F 

2./.1.2 Tumr Intra$ural3Ekstrame$ular 143425


Tumor ini tumbuh di radiks dan menyebabkan nyeri radikuler kronik 
 progresi. ejadiannya G 2 dari tumor intradural, dan jenis yang
terbanyak  adalah neurinoma pada laki-laki dan meningioma pada wanita.
a. Neurinoma (Schwannoma)
 Neurinomas biasanya ditemukan di daerah thorakal dan lumbal. Terbentuk dari
sel Schwann dari selubung akar nervus spinalis. emiliki karakteristik sebagai
 berikut7
- 8erasal dari radiks dorsalis
- ejadiannya G * dari tumor ekstramedular 
- 2B* kasus keluhan pertamanya berupa nyeri radikuler, biasanya
 pada satu sisi dan dialami dalam beberapa bulan sampai tahun,
sedangkan gejala lanjut terdapat tanda traktus piramidalis
- *; lokasinya disegmen thorakal
 b. eningioma
eningioma timbul dari dura mater spinalis. emiliki ciri-ciri sebagai berikut7
- G 9 terletak di regio thorakalis dan G0 pada wanita usia

 pertengahan
- Pertumbuhan lambat
- Pada G 25 kasus terdapat nyeri radikuler, tetapi lebih sering
dengan gejala traktus piramidalis dibawah lesi, dan siat
nyeri radikuler biasanya bilateral dengan jarak waktu timbul gejala
lain lebih pendek 

+ambar 2.1 7 eningioma spinalis ekstrameduler pada segmen thorakal $5


Sumber : Mumenthaler, M. and Mattle, H. 2006. undamental of Neurology. Disease of Spinal 
Cord. Ne$ Yor&: Thieme. Page ()F 

2./.1.3 Tumr Intra$ural3Intrame$ular 34/425


=ebih sering menyebabkan nyeri unikuler yang bersiat dius seperti rasa
terbakar dan menusuk, kadang-kadang bertambah dengan rangsangan ringan
seperti electric shoc& li&e pain (=hermitte sign).

a. :pendimoma
emiliki karakteristik sebagai berikut7
- ata-rata penderita berumur di atas 3 tahun

- Hanita lebih dominan


- Nyeri terlokalisir di tulang belakang
- Nyeri meningkat saat malam hari atau saat bangun
- Nyeri disestetik (nyeri terbakar)
- enunjukkan gejala kronis
- Jenis miksopapilari rata-rata pada usia 21 tahun, pria lebih
dominan
 b. &strositoma
emiliki ciri-ciri sebagai berikut7
- Prevalensi pria sama dengan wanita
- Nyeri terlokalisir pada tulang belakang
- Nyeri bertambah saat malam hari
- Parestesia (sensasi abnormal)

c. <emangioblastoma
emiliki karakter sebagai berikut7
- +ejala muncul pertama kali saat memasuki usia 3 tahun
- Penyakit herediter (misal, Aon Hippelindau Syndrome) tampak
 pada 1B* dari jumlah pasien keseluruhan.
- Penurunan sensasi kolumna posterior 
- Nyeri punggung terlokalisir di sekitar lesi

+ambar 2.11 7 Neurioma pada 13 dan :pendymoma intrameduler 


Sumber : Mumenthaler, M. and Mattle, H. 2006. undamental of Neurology. Disease of Spinal 
Cord. Ne$ Yor&: Thieme. Page ()F 

2./.2 Pemeriksaan Penunjang

Selain dengan anamnesis dan pemeriksaan isik, diagnosis tumor medula


spinalis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan penunjang seperti di
 bawah ini. 1*

a. =aboratorium

1airan spinal (1S4) dapat menunjukkan peningkatan protein dan


>antokhrom, dan kadang-kadang ditemukan sel keganasan. #alam
mengambil dan memperoleh cairan spinal dari pasien dengan tumor 
medula spinalis harus berhati-hati karena blok sebagian dapat berubah

menjadi blok komplit cairan spinal dan menyebabkan paralisis yang


komplit.

 b. 4oto Polos 5ertebrae

4oto polos seluruh tulang belakang 02-95 abnormal.


emungkinan ditemukan erosi pedikel (deek menyerupai Imata burung
hantu” pada tulang belakang lumbosakral &P) atau pelebaran,
raktur  kompresi patologis,  scalloping  badan vertebra, sklerosis,
perubahan osteoblastik (mungkin terajdi mieloma, 1a prostat, hodgkin,
dan biasanya

1a payudara.

c. yelography

/ntuk mengetahui lesi intradural-akstramedular atau intradural- intramedular 


dilakukan pemeriksaan yelography. Jika lesi ekstramedular gambaran
kontras tertekan kesatu sisi mengikuti sara yang terdesak, sedangkan jika
lesi intrameduler maka kontras akan mengisi seluruh permukaan medula

spinalis yang terkena lesi.


d. 1T-scan

1T-scan dapat memberikan inormasi mengenai lokasi tumor,


 bahkan terkadang dapat memberikan inormasi mengenai tipe
tumor. Pemeriksaan ini juga dapat membantu dokter mendeteksi adanya
edema,
 perdarahan dan keadaan lain yang berhubungan. 1T-scan juga dapat
membantu dokter mengevaluasi hasil terapi dan melihat
progresiitas tumor.

e. $

Pemeriksaan ini dapat membedakan jaringan sehat dan jaringan


yang mengalami kelainan secara akurat. $ juga dapat memperlihatkan
gambar tumor yang letaknya berada di dekat tulang lebih jelas
dibandingkan dengan 1T-scan.

2.6 Diagnsis Ban$ing


Tumor medula spinalis harus dibedakan dengan kelainan medula spinalis
lainnya. #iagnosis banding tumor medula spinalis adalah 7 0
3 &myotrophic =ateral Sclerosis (&=S)
3 =umbar ($ntervertebral) #isk #isorders
3 echanical 8ack Pain
- Sindroma 8rown Seguard causa trauma atau peradangan
3 $neksi edula Spinalis 7 myelitis transversa dan spondilosis T8
3 1auda :Auina Syndrome

2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk sebagian besar tumor baik intramedular maupun
ekstramedular adalah dengan pembedahan. Tujuannya adalah untuk 
menghilangkan tumor secara total dengan menyelamatkan ungsi
neurologis secara maksimal. ebanyakan tumor intradural-ekstramedular dapat
direseksi secara total dengan gangguan neurologis yang minimal atau bahkan tidak
ada post operati. Tumor-tumor yang mempunyai pola pertumbuhan yang cepat
dan agresi  secara histologis dan tidak secara total dihilangkan melalui operasi
dapat diterapi dengan terapi radiasi post operasi. 1,11,21
Terapi yang dapat dilakukan pada tumor medulla spinalis adalah 7
a. Me$ikamentsa
Pemberian ortikosteroid yakni deksametason sebagai drug of 
choice untuk mengurangi nyeri pada 95  kasus dan kemungkinan
 juga menghasilkan perbaikan neurologis.#eksametason diberikan
sebelum pembedahan. Terapi steroid awal yang digunakan adalah
deksametason dosis tinggi. 8iasanya digunakan 3-1 mg tiap
0

 jam.1,11,22
<2 bloker dapat diberikan karena eek samping deksamatasone berupa
iritasi pada lambung. &nalgesik diberikan untuk mengurangi rasa
nyeri. Selain itu juga dapat diberikan vitamin neurotropik.  1;

#. Penatalaksanaan #er$asarkan ealuasi ra$igra&ik  21


- 8ila tidak ada massa epidural7 rawat tumor primer
(misalnya dengan sistemik kemoterapi)6 terapi radiasi lokal
pada lesi
 bertulang6 analgesik untuk nyeri.
- 8ila ada lesi epidural, lakukan bedah atau radiasi (biasanya *-
3 c+y pada 1> perawatan dengan perluasan dua level di atas
dan di bawah lesi)6 radiasi biasanya seeekti seperti laminektomi
dengan komplikasi yang lebih sedikit.

c.  Penatalaksanaan $arurat 8%em#e$a+an9 ra$iasi:


#er$asarkan
$erajat #lk $an kece%atan $eterirasi ;41541142
- 8ila E 9  blok komplit atau perburukan yang cepat7
 penatalaksanaan sesegera mungkin (bila merawat dengan radiasi,
teruskan deksamethason keesokan harinya dengan 23 mg $5
setiap 0 jam selama 2 hari, lalu diturunkan (tappering) selama
radiasi, selama 2 minggu.
- 8ila K 9  blok7 perawatan rutin (untuk radiasi,
lanjutkan deksamethason 3 mg selama 0 jam, diturunkan
(tappering) selama perawatan sesuai toleransi.
$. Ra$iasi 1541141;
Terapi radiasi direkomendasikan umtuk tumor intramedular yang
tidak dapat diangkat dengan sempurna. #osisnya antara 35 dan 53 +y.

e. Pem#e$a+an
Tumor biasanya diangkat dengan sedikit jaringan sekelilingnya
dengan teknik myelotomy. &spirasi ultrasonik, laser, dan mikroskop
digunakan pada pembedahan tumor medula spinalis. $ndikasi
 pembedahan7 2*,25
- Tumor dan jaringan tidak dapat didiagnosis (pertimbangkan
 biopsi bila lesi dapat dijangkau). 1atatan7 lesi seperti abses
epidural dapat terjadi pada pasien dengan riwayat tumor dan
dapat disalahartikan sebagai metastase.
- edula spinalis yang tidak stabil (unstable spinal).
- egagalan radiasi (percobaan radiasi biasanya selama 39 jam,
kecuali signiikan atau terdapat deteriorasi yang
cepat)6
 biasanya terjadi dengan tumor yang radioresisten seperti
karsinoma sel ginjal atau melanoma.
- ekurensi (kekambuhan kembali) setelah radiasi maksimal.

2.; )m%likasi /42/


omplikasi yang mungkin pada tumor medula spinalis antara lain7
- Paraplegia
- Luadriplegia
- $neksi saluran kemih
- erusakan jaringan lunak 
- omplikasi pernapasan
omplikasi yang muncul akibat pembedahan adalah7
- #eormitas pada tulang belakang post operasi lebih sering terjadi
 pada anak-anak dibanding orang dewasa. #eormitas pada tulang
 belakang tersebut dapat menyebabkan kompresi medula spinalis.
- Setelah pembedahan tumor medula spinalis pada servikal, dapat
terjadi obstruksi oramen =uschka sehingga
menyebabkan hidrosealus.
2.15 Prgnsis
Tumor dengan gambaran histopatologi dan klinik yang agresi mempunyai
 prognosis yang buruk terhadap terapi. Pembedahan radikal mungkin dilakukan
 pada kasus-kasus ini. Pengangkatan total dapat menyembuhkan atau setidaknya
 pasien dapat terkontrol dalam waktu yang lama. 4ungsi neurologis setelah
 pembedahan sangat bergantung pada status pre operati pasien. Prognosis semakin
 buruk seiring meningkatnya umur (E0 tahun).2

BAB III
PENUTUP

3.1 )esim%ulan
Tumor medula spinalis  adalah tumor di daerah spinal yang dapat terjadi
 pada daerah cervical  pertama hingga  sacral.  lasiikasi tumor medula spinalis
 berdasarkan asal dan siat selnya terbagi atas tumor primer dan tumor sekunder.
Tumor primer dapat bersiat jinak maupun ganas, sementara tumor
sekunder  selalu bersiat ganas karena merupakan metastasis dari proses
keganasan di tempat lain. 8erdasarkan hubungannya dengan selaput meningen
spinal, tumor 
medula spinalis diklasiikasikan menjadi tumor intradural-
intrameduler, intradural-ekstrameduler dan tumor ekstradural.
Penyebab tumor medula spinalis primer sampai saat ini belum diketahui
secara pasti. 8eberapa penyebab yang mungkin dan hingga saat ini masih dalam
tahap penelitian adalah virus, kelainan genetik, dan bahan-bahan kimia yang
 bersiat karsinogenik, serta tumor sekunder (metastasis).
&namnesis didasarkan pada penemuan klinis yaitu gejala deisit neurologis
 baik sara kranial maupun sara otonom, ungsi motorik dan sensorik serta tanda-
tanda peningkatan tekanan intrakranial (T$). Pertanyaan ini dilengkapi dengan
onset dan progresiitas. #eisit neurologis bersiat kronis progresi, awalnya tidak 
simetris, bila lesi meluas muncul gejala lesi transversal. +ejala yang timbul
menunjukkan lokasi massa. asa panas, kesemutan dan terbakar merupakan lesi
khas pada kelainan medula spinalis.
enurut 1assiere, perjalanan penyakit tumor medula spinalis terbagi dalam
tiga tahapan, yaitu ditemukannya sindrom radikuler unilateral dalam jangka
waktu yang lama, sindroma hemilesi (8rown SeAuard Syndrome), dan kompresi
total medula spinalis atau paralisis bilateral.
Pada pemeriksaan penunjang, cairan spinal, oto polos vertebrae, 1omputed
Tomographic (1T), myelography, dan $ spinalis merupakan tes yang paling
sering digunakan dalam mengevaluasi pasien dengan lesi pada medula spinalis.
1airan spinal (1S4) dapat menunjukkan peningkatan protein dan Santokhrom,
dan kadang-kadang ditemukan sel keganasan. Pada oto polos vertebra, dapat
ditemukan erosi pedikel. Pada 1T-scan dapat ditentukan lokasi tumor dan tipe
tumor. Pada $ dapat memperlihatkan kelainan secara akurat serta gambar 
tumor yang letaknya berada di dekat tulang lebih jelas dibandingkan dengan 1T-
scan. /ntuk diagnosis banding tumor medula spinalis harus dibedakan dengan
kelainan medula spinalis lainnya.
Penatalaksanaan tumor medula spinalis mencakup terapi
konservati, operati, dan radioterapi. Terapi konservati yaitu analgetik,
steroid, dan simptomatis. #eksamethason digunakan sebagai drug of choice untuk
mengurangi rasa nyeri dan perbaikan neurologis. Terapi untuk sebagian besar
tumor baik  intramedular maupun ekstramedular adalah dengan pembedahan.
Tujuannya
adalah untuk menghilangkan tumor secara total dengan menyelamatkan ungsi
neurologis secara maksimal.

3.2 Saran

3.2.1 Bagi %asien


/ntuk penderita penyakit tumor medula spinalis disarankan melakukan
 pengobatan secara dini yang sesuai dengan standar pengobatan tumor medula
spinalis untuk menghindari kecacatan, baik pengobatan melalui medikamendosa,
radiasi, pembedahan serta latihanBrehabilitasi.

3.2.2 Bagi $kter umum


8agi dokter umum, disarankan agar mampu membuat diagnosis awal
klinik pada penderita tumor medula spinalis secara tepat berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan isik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai, serta mampu
merujuk pasien ke spesialis yang tepat.

3.2.3 Bagi %i+ak ruma+ sakit


8agi pihak rumah sakit, disarankan untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar terhadap penyakit tumor medula spinalis
ini. Terutama dalam hal pelayanan kesehatan dan penyediaan pemeriksaan
 penunjang, seperti 1T-scan dan $ untuk penegakan diagnosa.

Anda mungkin juga menyukai