PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum dan Pranata Pembangunan diperlukan untuk menjamin agar
suatu pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Keduanya akan
berperan sebagai kontrol bagi pihak-pihak yang terlibat pembangunan
agar menjalankan kewajibannya, serta memberi jaminan atas hak
masing-masing pihak. Dengan adanya hukum dan pranata pembangunan,
diharapkan pembangunan yang dikerjakan dapat berjalan lancar sesuai
yang terlah disepakati bersama.
Di dalam bidang arsitektur terkhusus Hukum Pranata Pembangunan,
lebih memfokuskan pada peningkatan kesejahteraan hidup yang lebih
berkualitas dan kondusif yang berhubungan dengan interaksi individu
dengan lingkungan binaan. Hukum pranata pembangunan untuk
menyempurnakan tatanan pembangunan pemukiman yang lebih teratur,
berkualitas dan kondusif bagi penduduk dan pemerintah daerah.
Salah satu penerapan hukum dan pranata sosial, dapat kita lihat pada
sebuah kontrak kerjasama. Kotrak kerjasama akan mengatur berbagai
hal, mulai dari jenis proyek, pihak-pihak yang terlibat, dasar hukum,
hingga sanksi-sanksi yang akan dijatuhkan jika ada pihak yang melanggar
kesepakatan.
Pranata dibidang arsitektur dapat dikaji melalui pendekatan
system, karena fenomena yang ada melibatkan banyak pihak
dengan fungsi yang berbeda sehingga menciptakan anomali
yang berbeda juga sesuai dengan kasus masing-masing.
Didalam proses membentuk ruang dari akibat kebutuhan hidup
manusia, maka ada cara teknik dan tahapan metoda untuk
berproduksi dalam penciptaan ruang. Misalnya secara hirarki
dapat disebutkan ‘ruang tidur’ yaitu sebagai ruang untuk
istirahat, sampai dengan ‘ruang kota’ sebagai ruang untuk
melakukan aktifitas sosial, ekonomi, dan budaya. Secara fungsi
ruang memiliki peran yang berbeda menurut tingkat kebutuhan
hidup manusia itu sendiri, seperti ruang makan, ruang kerja,
ruang baca, dan seterusnya. Secara structural ruang memiliki
pola susunan yang beragam, ada yang liniear, radial,
mengelompok, dan menyebar
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana hubungan pranata pembangunan ?
b. Bagaimana Contoh bentuk kerjasama antara pelaku pembangunan?
c. Apa tugas dari pelaku pembangunan?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui Hubungan Pranata Pembangunan
b. Untuk mengetahui contoh bentuk kerja sama antara pelaku pembangunan
c. Tugas dari pelaku pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN
HUKUM adalah (1) peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah; (2) undang-undang, peraturan, dsb
untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; (3) patokan (kaidah, ketentuan)
mengenai peristiwa (alam dsb) yg tertentu; (4) keputusan (pertimbangan) yg
ditetapkan oleh hakim (dl pengadilan); vonis.
PRANATA adalah sistem tingkah laku sosial yg bersifat resmi serta adat-istiadat
dan norma yg mengatur tingkah laku itu, dan seluruh perlengkapannya guna
memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia dl masyarakat; institusi
Secara fungsi ruang memiliki peran yang berbeda menurut tingkat kebutuhan
hidup manusia itu sendiri, seperti ruang makan, ruang kerja, ruang baca, dan
seterusnya. Secara structural ruang memiliki pola susunan yang beragam, ada
yang liniear, radial, mengelompok, dan menyebar. Estetika adalah
pertimbangan penciptaan ruang yang mewujudkan rasa nyaman, rasa aman,
dan keindahan.
Dari pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pranata adalah suatu
sistem tingkah laku dan hukum adalah suatu peraturan/perundang-undangan.
Keduanya dibutuhkan untuk saling melengkapi didalam melaksanakan suatu
pembangunan.Pranata pembangunan menjadi suatu sistem yang diikat oleh
peraturan / undang-undang agar memiliki nilai hukum, sehingga keduanya
sangat berhubungan.
Salah satu penerapan hukum dan pranata sosial, dapat kita lihat pada sebuah
kontrak kerjasama. Kotrak kerjasama akan mengatur berbagai hal, mulai dari
jenis proyek, pihak-pihak yang terlibat, dasar hukum, hingga sanksi-sanksi yang
akan dijatuhkan jika ada pihak yang melanggar kesepakatan.
B. contoh bentuk kerjasama antara pelaku pembangunan
Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi antara orang yang satu dengan o
rang yang lain karena perbuatan,peristiwa atau keadaan. Salah satu bentuk dari
hukum perikatan adalah kontrak kerja.
Kontrak kerja ada dalam banyak bidang pekerjaan namun dalam hal ini akan me
mbahas kontrak kerja antara pemborong dengan owner.Pemborong atau kontrak
tor adalah pihak yang melaksanakan suatu proses pembangunan sedangkan ow
ner adalah pemberi tugas atau pemilik proyek.
kontrak kerja berisi tentang hak
-hak dan kewajiban antara owner dan pekerja. sehingga apabila salah satu isi da
ri kontrak kerja dilanggar maka hal ini dapat diperkarakan hingga kepengadila kar
ena telah memiliki dasar hukum yang kuat bagi kedua belah pihak agar tak ada y
ang dirugikan.
Setiap perjanjian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut;
• Pertama, sepakat mereka mengikatkan diri
• Kedua, kecakapan untuk membuat suatu perikatan
• Ketiga, oleh karena suatu hal tertentu
• Keempat, suatu sebab yang halal.
Apabila hubungan hukum tersebut dapat dinyatakan sah sebagaimana KUH Perd
ata pasal 1320 diatas maka pasal 1338 KUH Perdata pun menyatakan bahwa se
mua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagaimana Undang- undang b
agi mereka yang membuatnya.
Dari Penjelasan ini berarti bahwa dimensi hukum dalam kontrak kerja konstuksi a
dalah dimensi hukum perdata, bukan hukum pidana dan dalam konteks ini, kontr
ak kerja konstruksi tunduk pada Pasal 1320 KUH Perdata. Sehingga kedudukan
hukum bagi pihak-pihak yang terdapat dalam kontrak adalah kedudukan sebagai
pihak-pihak dalam hukum privat.
Dasar hukum perikatan berdasarkan KUH Perdata terdapat tiga sumber yaitu :
1. Perikatan yang timbul dari persetujuan
2. Perikatan yang timbul dari undang – undang
3. Perikatan terjadi bukan perjanjian
Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi antara orang yang satu dengan o
rang yang lain karena perbuatan,peristiwa atau keadaan.Oleh karena itu dibentuk
undang-undang oleh masyarakat yang diakui dan diberi akibat hukum. Dan dala
m pengertiannya perikatan dapat terjadi jika sudah melalui perjanjian yang dilaku
kan oleh dua orang atau lebih dan menimbulkan suatu hak dan kewajiban. Salah
satu bentuk dari hukum perikatan adalah kontrak kerja. (Agar pihak pemberi tuga
s dan pelaksana tugas tidak ada yang merasa dirugikan dan puas akan pekerjaa
n tsb.sehingga masing-masing pihak dapat menyadari,memahami dan melaksan
akan kewajibannya serta mengetahui apa-apa saja yang menjadi haknya dan ap
abila salah satu pihak merasa dirugikan karena terdapat hal –hal yang tidak dilak
sanakan pihak lainnya,yang sudah tercantum dalam kontrak kerja, maka pihak te
rsebut dapat memberikan sanksi kepada pihak lainnya yang telah disepakati bers
ama, dapat pula menuntutnya ke pengadilan.)
contoh bentuk kerjasama antara pelaku pembangunan beserta tugas dan
kewajibannya
Project Title : SPRINGHILL SWISS-BELINN & OFFICE
PROJECT
Location : Jalan Benyamin Suaeb Kemayoran, Jakarta
Pusat
Floor Area/Unit : Hotel ± 10.439 m2, Kantor ± 14.375 m2,
Total ± 35.996 m2 / 159 kamar
Floor : 2 lantai Basement,
Hotel 10 lantai (B2, B1, Dasar, 1-10),
Kantor 13 lantai (B2, B1, Dasar, 1-13)
Owner : PT. GRAHA CIPTA PROPERINDO
Construction Management : PT. PROMACO CIPTA BERSAMA
Architectural Consultant : PT. URBANE INDONESIA
Structural Consultant : PT. PENTA REKAYASA]
Mechanical / Electrical Consultant : PT. SIGMATECH TATAKARSA
Pihak pihak yang menghendaki suatu pekerjaan dilaksanakan oleh pihak lain
sehubungan dengan kepentingannya atas hasil pekerjaan tersebut, atau
wakilnya yang ditunjuk dalam Pekerjaan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hubungan hokum dan prnanata pembangunan adalah Keduanya
dibutuhkan untuk saling melengkapi didalam melaksanakan suatu
pembangunan.Pranata pembangunan menjadi suatu sistem yang diikat
oleh peraturan / undang-undang agar memiliki nilai hukum, sehingga
keduanya sangat berhubungan.
Hukum dan Pranata Pembangunan diperlukan untuk menjamin agar
suatu pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
B. Saran
Daftar pustaka
http://aulialuthfi23.blogspot.co.id/2015/10/contoh-bentuk-kerjasama-proyek.html
https://fatimachitra.wordpress.com/2014/09/27/hubungan-hukum-dan-pranata-
pembangunan/
http://farispilararijati.blogspot.co.id/2014/09/hubungan-antara-hukum-dan-
pranata.html?m=1
http://jaenudinarc92.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-hukum-pranata-
pembangunan.html
http://togurio.blogspot.co.id/2014/09/hubungan-antara-hukum-dan-
pranata.html?m=1