Anda di halaman 1dari 21

Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Green Building

2.1.1 Green Arsitektur

Konsep Green Arsitektur yang merupakan sebuah konsep merancang dengan


memadukan antara bangunan dengan kondisi lingkungan yang sudah ada, sehingga
keberadaan bangunan tersebut tidak merugikan lingkungannya. Konsep ini
sebenarnya tidak mengacu pada satu desain, tetapi lebih mengarah kepada desain
dan proses penggunaan bangunan yang ramah lingkungan, sekaligus bisa menjaga
kelestarian sumber daya alam dengan cara mengefisiensikan penggunaan listrik
maupun air selama bangunan tersebut digunakan.

Tiga buah cirri-ciri konsep green

a. pertama: rumah memiliki banyak bukaan seperti jendela-jendela yang besar


dan tinggi. Dengan banyak bukaan, rumah akan lebih banyak mengadopsi
udara dan cahaya alami sekaligus mengurangi penggunaan energi listrik
pada siang hari.
b. Kedua, bangunan-bangunannya lebih tinggi, yakni plafon yang dibuat lebih
dari tiga meter. Desain seperti ini tidak hanya membuat rumah menjadi
hemat energi, tapi juga memberi kesan mewah dan megah, yang biasanya
diterapkan di ruang bersama seperti ruang keluarga dan ruang tamu.
c. ketiga, biasanya konsep seperti ini kerap memanfaatkan banyak lansekap,
seperti taman di area depan maupun belakang rumah.

SMKN 1 Denpasar Page 4


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

Adapun manfaat dikembangkannya Green Building adalah sebagai berikut :

1. Memadukan unsur-unsur keindahan dan fungsi arsitektur yang ada dengan


unsur-unsur lingkungan hidup. Untuk menjaga keseimbangan antar
pembangunan dan pelestarian. Karena istilah pembangunan identik dengan
pengrusakan terhadap ekosistem, tetapi dengan perpaduan yang ada dapat
terus membangun sekaligus menjaga keseimbangan (kelestarian) dalam
ekosistem tersebut.

2. Menghemat biaya pemakaian energi (terutama di mall-mall dan perkantoran)


seperti penggunaan AC, pemakaian lampu, air dan lain sebagainya. Dengan
penghematan yang dilakukan akan mengurangi energi panas dan CO 2 yang
terlalu cepat dilepaskan dalam suatu sistem, yang dapat memicu pemanasan
global.

3. Meminimalisasi kemungkinan terjadinya hujan asam.

4. Menciptakan ruangan yang sehat, nyaman dengan kualitas udara yang baik.
Selain ventilasi dan pencahayaan, Green Building menambah kenyamanan
dengan menaruh tanaman dalam ruangan misalnya sensivera, guna
menyerap zat-zat polutan/radiatif yang dihasilkan oleh cat, vernis, alat-alat
elektronika, asap rokok dan lain sebagainya.

5. Meminimalisasi limbah-limbah hasil produksi / pembangunan, guna


mengurangi pencemaran lingkungan, baik pencemaran air, pencemaran
tanah dan pencemaran udara.

6. Memaksimalkan fungsi material/bahan bangunan yang ada dan pemanfaatan


kembali (recycle) bahan-bahan sisa yang masih dapat dipakai guna
melestarikan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

7. Menciptakan kota yang hijau dan asri pada umumnya dan suatu lingkungan
dan sehat pada khususnya. Ini direalisasikan dengan teknik Green Roofing,

SMKN 1 Denpasar Page 5


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

taman dan kolam di atas bangunan, sebagai sarana penyejuk dan juga
pengganti lahan hijau yang hilang akibat pembangunan berkelanjutan tanpa
memperhatikan kaidah-kaidah keseimbangan alam.

2.1.2 Standar Arsitektur Perumahan Sederhana

Rumah Sederhana adalah rumah yang dibangun dengan menggunakan bahan


bagunan dan konstruksi sederhana, tetapi masih memenuhi standar kebutuhan
minimal dari aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.

Untuk membangun sebuah rumah sederhana yang berstandar diperlukan adanya


beberpa landasan, yaitu diantaranya sebagai berikut.

 Pendekatan Meteologis.
Pendekatan meteologis untuk mencapai standar standar arsitektur dapat
digambarkan sebagai berikut.

a. Penelitian Dasar, meliputi fsiologis dan psikologis.


b. Penelitian konkrit, meliputi :
 Lingkungan fisis seperti iklim, topografi, sinar matahari dan
sebagainya.
 Lingkungan setempat seperti social (tradisi), ekonomi (gaji),
sumber- sumber (bahan bangunan, buruh, penghuni), hukum
dan peraturan setempat.

 Perencanaan-perencanaan yang baik dan tepat.

 Sintese/perpaduan penelitian pada daerah-daerah tertentu yang


dapat dibandingkan.

 Pembentukan standar arsitektur bagi dearah-daerah tertentu


tersebut.

SMKN 1 Denpasar Page 6


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

 Lingkungan Fisis.
a. Penggunanan Tanah.
Dalam proses mendesain rumah, diperlukan untuk mengenal apa
saja yang terdapat di lahan tanah sehingga penggunaan tanah per
pemilik rumah pada tipe-tipe perumahan masing-masing sangat berbeda
karena sudah termasuk infrastrukturnya.

b. Sinar Matahari
Iklim, terutama sinar matahari, mempengaruhi kehidupan manusia
dan masyrakat. Sudut-sudut sinar matahari dibagi atas sudut horizontal
(asimut) dan sudut vertical (tinggi, altitude).

c. Curah Hujan , Iklim, dan Suhu


Indonesia terletak di antara kedua garis balik, dan karenanya
termasuk derah yang beriklim panas (tropika). Suhu (temperature) di
Indonesia hampir sama di mana-mana, di sekitar 26◦C. Perbedaan suhu
dalam musim panas dan musim dingin tidak seberapa sebagai
pembawaan banyaknya laut di kepulauan Indonesia yang menyebabkan
udara selalu beruap air.

2.1.3 Ketentuan Rumah Sederhana Sehat


Rumah sederhana sehat adalah rumah yang dibangun dengan
menggunakan bahan bagunan dan konstruksi sederhana, tetapi masih
memenuhi standar kebutuhan minimal dari aspek keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan. Selain itu juga dipertimbangkan dan
dimanfaatkan potensi lokal meliputi potensi fisik seperti bahan bangunan,
geologis dan iklim setempat serta potensi sosial budaya seperti arsitektur lokal
dan cara hidup.

Sasaran penyediaan rumah sederhana sehat adalah kelompok


masyarakat yang berpenghasilan rendah. Dalam pelaksanaanya pemenuhan
penyediaan rumah sederhana sehat masih menghadapi kendala, berupa
SMKN 1 Denpasar Page 7
Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

rendahnya tingkat kemampuan masyarakat, mengingat harga rumah


sederhana sehat masih belum memenuhi keterjangkauan secara menyeluruh.
Untuk itu perlu disediakan desain rumah yang pertumbuhannya diarahkan
menjadi rumah sederhana sehat.

2.2 Orientasi Matahari dan Arah Mata Angin

Orientasi bangunan sangat berpengaruh terhadap intensitas sinar matahari


yang masuk ke dalam rumah dan pergerakan angin karena cahaya matahari dan
udara dapat masuk ke dalam bangunan melalui jendela, celah-celah, dan bagian-
bagian bangunan yang terbuka.

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menentukan orientasi bangunan .

2.2.1 Meletakakan bangunan ke arah timur dan barat


Cahaya matahari merupakan sumber pencahayaan alami yang sangat
bermanfaat bagi manusia. Diperlukan adanya usaha untuk mengurangi
pemakaian penerangan dengan menggunakan listrik dan memaksimalkan cahaya
matahari sebagai pencahayaan dalam bangunan.

Letak bangunan terhadap sinar matahari


yang paling menguntungkan bila memilih
arah dari timur ke barat

Gambar 2.1 Orientasi cahaya matahari

SMKN 1 Denpasar Page 8


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

Agar cahaya alami dapat dimanfaatkan dengan maksimal, sebaiknya sumbu


panjang bangunan sejajar dengan sumbu timur dan barat. Cahaya efektif
matahari dapat diperoleh dari pukul 08.00-16.00.

Untuk memperoleh cahaya matahari pada pagi hari secara optimal


sebaiknya jendela menghadap ke timur. Luas jendela yang baik minimum 10-20%
dari luas lantai.

Rumah yang langsung menghadap ke barat sebaiknya dapat direduksikan


panasnya dengan cara memantulkan cahay amelalui kolam.

Untuk mengurangi silau akibat matahari, kita dapat menggunakn tanaman


sebagai reduksi masuknya sinar matahari, terutama pada siang dan sore hari.

Pemanfaatan tanaman dan pohon akan memberikan perlindungan secara


alami terhadap sinar matahari sekaligus menyegarkan dan menyalurkan aliran
udara, terutama pada ruang dalam rumah .

2.2.2 Meletakkan Ruang Sesuai Dengan Letak Bangunan

 Ruang Tidur
Ruang tidur sebaiknya diletakkan di arah tenggara sampai timur laut.
Agar cahaya yang masuk tidak telalu berlebihan yang dapat menyebabkan
suhu ruang menjadi panas dan tidak nyaman untuk beristirahat.

 Ruang Tamu, Ruang Keluarg, dan Ruang makan


Ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang makan adalah ruang yang
digunakan bersama-sama. Sebaiknya diletakkan di sebelah barat laut atau
barat daya agar mendapatkan penerangan alami yang cukup.

 Kamar Mandi
Kamar mandi adalah ruang dengan tingkat kelembapan yang tinggi
sehingga diperlukan cahaya matahari langsung. Sebaiknya letakkan kamar

SMKN 1 Denpasar Page 9


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

mandi di sisi barat atau timur dengan tembok yang langsung menghadap luar
bangunan adar sinar matahari dari luar bisa langsung masuk.

 Dapur
Segala aktifitas yang dilakukan di dapur, seperti memasak, menyebabkan
suhu ruangan dapur mudah meningkat. Untuk itu mengurangi panas akibat
meningkatnya suhu ruang sebaiknya dapur diletakkan di sebelah utara atau
selatan. Tentu saja dengan perencanaan bukaan-bukaan yang lebar sehingga
sirkulasi udar aberjalan lancar.

 Ruang Penunjang atau service


Ruang Penunjang atau service, seperti ruang cuci,gudang, atau tempat
jemuran, biasanya merupakan ruang yang perletakkannya setelah ruang-
ruang yang diprioritaskan. Biasanya ruang-ruang ini mendapat sisa lahan di
sebelah barat karena letaknya yang kurang nyaman akibat instensitas cahaya
matahari yang berlebihan. Hal ini menguntungkan jika digunakan untuk tempat
menjemur pakaian.

2.2.3 Meletakkan bangunan tegak lurus pada pergerakan angin.

Arah angin sangat mempengaruhi udara ruangan. Bangunan yang kita


rencanakan sebaiknya tegak lurus pada arah pergerakan angin agar sirkulasi
udara yang mengalir akan lebih maksimal.

Letak rumah yang paling


menguntungkan bila tegak
lurus terhadap arah angin.

Gambar 2.2 Orientasi Arah Angin L


e
SMKN 1 Denpasar Page 10 t
a
k
Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

Namun perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah angin tersebut baik buat
ruang atau malah memperburuk kondisi ruang. Angin yang bersih, tidak
berbau, dan tidak membawa partikel-partikel kecil seperti debu bisa disebut
dengan angin yang baik. Bila angin tidak baik, tumbuh-tumbuhan besar berupa
pohon dapat menjadi solusi yang sangat tepat sebagai filter udara alami.

2.3 Pecahayaan Alami

Pencahayaan alami bersumber dari sinar matahari dan terang langit (skylight).

2.3.1 Sinar Matahari


 Sinar Matahari Pukul 06.00 – 10.00
Panas yang masuk ke dalam bangunan adalah panas yang menyehatkan
(memiliki spektrum warna yang lengkap).

 Sinar Matahari Pukul 11.00 – 17.00


Panas yang masuk ke dalam bangunan adalah panas yang tidak
menyehatkan dan sebaiknya dihindari ( tidak memiliki spektrum warna yang
lengkap, cahaya putih ).

2.3.2Terang Langit ( Skylight )


Penerangan alami yang didapat akibat pantulan sinar matahari terhadap
partikel-partikel udara didapat dari sisi utara dan selatan bangunan. Tingkat
kecerahan cukup tetapi tidak secerah dari sinar matahari dan tidak
menimbulkan masalah, karena sinar tidak membawa panas.

Gambar 2.3

Penerangan alami yang


berasal dari matahari

SMKN 1 Denpasar Page 11


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

Gambar 2.4

Penerangan alami yang


berasal terang langit

2.3.3 Type Pencahayaan Dalam Bangunan

 Pencahayaan Alami Langsung ( Direct Sunlight )


Pencahayaan alami dengan cara memasukkan sinar matahari melalui
suatu bukaan dalam bangunan tanpa menggunakan peralatan pereduksi
sinar matahari apapun.

Gambar 2.5 Pemasukan Cahaya Matahari

 Pencahayaan Alami Tidak Langsung ( Indirect Sunlight )


Pencahayaan alami dengan cara memasukkan sinar matahari ke dalam
bangunan terlebih dahulu difilter / penyaringan sebelum masuk ke dalam
bangunan. Hal ini dapat meminimalisasi silau dan panas dalam ruangan.

SMKN 1 Denpasar Page 12


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

2.3.4Pencahayaan Matahari Berdasarkan Lokasi Masuknya Cahaya Matahari


ke Dalam Ruangan
 Pencahayaan Atas ( Toplighting )
Cahaya matahari masuk ke dalam bangunan melalui bukaan pada sisi
atas dari bangunan.

 Pencahayaan Samping ( Sidelighting )


Cahaya matahari masuk ke dalam bangunan melalui bukaan pada sisi-
sisi samping dari bangunan.

 Manfaat Pencahayaan
 Memperlancar dan menerangi aktivitas / kegiatan
 Kesehatan :
- penerangan pada mata pada kegelapan
- memberi efek psikologis
(terang = energik, remang = relaks, kurang cahaya= tertekan).
- Ultraviolet dapat membunuh bakteri yang berbahaya
- Meningkatkan daya tahan tubuh(fisik) dan stabilitas mental.

 Membedakan warna pada sebuah obyek ( mendefinisikan obyek ).


 Hemat energi untuk penghematan listrik ( pencahayaan alami ).

2.4 Penghawaan Alami


Penghawaan merupakan salah satu faktor utama untuk membuat bangunan
terasa nyaman bagi penghuninya, karena dengan penghawaan panas kita dapat
diserap ke luar ruangan.

Angin merupakan sumber udara yang disediakan oleh alam. Secara


horizontal angin dapat bergerak dari suatu tempat yang bertekanan tinggi ke
tekanan rendah. Secara vertikal hawa udara yang panas mengalir dari bagian

SMKN 1 Denpasar Page 13


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

yang rendah ke bagian yang lebih tinggi. Hawa udara yang dingin mengalir dari
bagian yang tinggi ke bagian yang rendah. Pergerakan angin ini yang mampu
menggantikan udara di dalam rumah yang kotor dengan udara baru dari luar
dengan yang lebih bersih. Jadi penghawaan alami berupa pergerakan angin.

Hawa segar diperlukan dalam rumah untuk menggantikan udara ruangan


yang sudah terpakai. Udara segar diperlukan untuk menjaga temperatur dan
kelembapan udara dalam ruangan. Umumnya temperatur kamar sudah cukup
segar pada suhu 22oC – 30oC. Untuk memperoleh kenyaman udara tersebut
diperlukan bukaan yang baik. Ada beberapa hal yang yang dapat dialakukan
untuk menjaga suhu ruang dalam rumah tetap sejuk sebagai berikut :

 Meletakkan bukaan silang tegak lurus pada arah mata angin.


 Pada rumah dengan lahan memanjang, perlu adanya inner court (taman
dalam rumah) yang digunakan untuk melepaskan udara panas, karena pada
dasarnya udara panas bergerak ke atas.
 Adanya inner court juga membantu ruang dalam rumah mendapatkan cahaya
dari matahari secara alamiah.
 Tinggi jendela yang dapat dibuka dan ditutup dari lantai minimal 80 cm,
sedangkan jarak dari langit-langit terhadap jendela 30 cm.

Gambar 2.6 Penghawaan Alami

SMKN 1 Denpasar Page 14


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

 Gunakan bukaan yang diletakkan di atas jendela atau pintu. Biasanya


bentuknya ada yang menempel di kusen pintu / jendela atau terlepas sendiri.
 Pagar mengarahkan dan menghalangi angin agar dapat masuk ke rumah.
 Pagar ada yang berbentuk tanaman dan ada yang berbentuk konstruksi beton
atau besi. Rumah berlantai satu tidak disarankan memiliki pagar yang sama
tingginya dengan tinggi rumah.

2.4.1 Manfaat Penghawaan


1. Faktor kesehatan dan Kenyamanan
• Agar bangunan tidak terasa panas atau pengap sehingga tercipta suhu
yang nyaman.
• Dapat mempercepat proses penguapan dipermukaan kulit, sehingga
mencegah perasaan gerah dan lengket.
• Menghilangkan bau tidak sedap dan zat-zat berbahaya (terdapat pada
bahan cat, karpet, bahan pelitur, dll).
• Mengurangi uap air dalam udara yang berlebihan dan memperbanyak
jumlah oksigen (O2) pada ruangan.
• Menghindari tingginya kelembaban agar tidak timbul jamur (memproduksi
gas beracun) pada ruangan.
• Mengganti dan mengeluarkan udara kotor (mengandung CO 2) hasil aktifitas
di dalam bangunan (pernafasan, merokok, menyalakan lilin, dll).
2. Faktor Ekonomi
 Dapat menghemat penggunaan penghawaan buatan (AC, kipas angin,
exhaust fan)
3. Faktor Keselamatan
• Mengeluarkan gas atau asap yang berbahaya jika terjadi kebakaran dan
kebocoran gas dalam bangunan.
2.4.2 Penghawaan yang Ideal

SMKN 1 Denpasar Page 15


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

 Dalam sehari perlu sedikitnya empat kali membuka jendela, agar sirkulasi
udara dapat terjadi.
 Gunakan rangkaian bunga atau tanaman gantung untuk aromatherapy alami,
lebih baik hindari aromatherapy buatan.
 Gunakan material-material bangunan yang bersifat alami, agar aman untuk
kesehatan.
 Jika mengunakan material buatan ,harus memenuhi syarat : bersifat isolator,
menyimpan panas, dan tidak menghantar panas, dapat menghindari
kondensasi atau proses pengembunan.
 Tinggi jendela yang dapat dibuka dan ditutup dari lantai minimal 80 cm,
sedangkan jarak dari langit-langit terhadap jendela 30 cm.
 Gunakan bukaan yang diletakkan di atas jendela atau pintu. Biasanya
bentuknya ada yang menempel di kusen pintu / jendela atau terlepas sendiri.
 Pagar mengarahkan dan menghalangi angin agar dapat masuk kerumah

Ventilasi alami yang baik Ventilasi alami yang buruk

Gambar 2.7 Pengaruh Bukaan Penghawaan

2.4.3 Penerapan Sistem Cross Ventilation


Sistem pengudaraan ruangan dengan cara memasukan udara ke dalam
ruangan melalui bukaan penangkap angin dan mengalirkannya keluar ruangan
melalui bukaan lainnya. Tujuannya agar terjadi pertukaran udara di dalam
ruangan sehingga ruangan tidak pengap.

SMKN 1 Denpasar Page 16


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

1. Bukaan Sistem Cross Ventilation


• Inlet merupakan bukaan yang menghadap ke arah datangnya angin sehingga
berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ruangan.
• Outlet merupakan bukaan lain di dalam ruangan yang berfungsi untuk
mengeluarkan udara.
Bukaan yang dimaksud berupa lubang angin, kisi-kisi jendela yang bisa
dibuka pintu yang berjalusi atau kasa.

Gambar 2.8 Perletakan Bukaan Penghawaan alami

2. Type Cross Ventilation

a. Secara Horizontal
 System dua bidang berhadapan
 Sistem diagonal (cross)
Bukaan inlet dan outlet diletakan dengan posisi diagonal pada dua sisi
dinding sesuai untuk arah angin datang secara tegak lurus
(perpendicular) / langsung ke arah bukaan inlet.

SMKN 1 Denpasar Page 17


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

Gambar 2.9 Pengaruh Bukaan (cross)

 Sistem linier / langsung


Bukaan inlet dan outlet diletakan dengan posisi segaris / linier pada dua
sisi dinding sesuai untuk arah angin datang secara tidak lurus
(perpendicular) / tidak langsung ke arah bukaan inlet.

Gambar 2.10
Pengaruh Bukaan Sistem linier / langsung
 Sistem dua bidang tidak berhadapan
 Bersebelahan
Sistem ventilasi atau jendela yang posisi bukaan dinding saling
bersebelahan baik itu berdekatan dan berjauhan.dengan menambah
sirip-sirip vertikal di tepi bukaan sebagai pengarah udara untuk masuk /

SMKN 1 Denpasar Page 18


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

keluar ruangan. Cross ventilation ini bertujuan untuk kondisi tidak


memungkinkan untuk menempatkan bukaan pada dinding
berhadapan.gunakan sirip vertikal untuk membelokkan arah angin.

Gambar 2.11
Pengaruh Bukaan Bersebelahan
 Sebidang
Sistem ventilasi atau jendela yang posisi bukaan dinding sebidang baik
itu berdekatan atau berjauhan .dengan penambahan dua atau satu sirip
untuk pengarah udara. Croos ventilation ini bertujuan untuk kondisi
hanya memungkinkan menempatkan jendela pada satu sisi dinding saja
sirip vertikal untuk membelokkan arah angin.

Gambar 2.12 Pengaruh Bukaan Sebidang

SMKN 1 Denpasar Page 19


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

2.5 Pencahayaan Buatan

Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah,


seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya. Contoh pencahayaan buatan
yang paling sering digunakan adalah lampu.
Lampu merupakan alat penerangan yang selalu digunakan di rumah.
Banyaknya lampu tergantung dari jumlah ruangan dan titik lampu yang direncanakan.
Mengingat jumlahnya yang tidak sedikit, penggunaan energi untuk lampu diharapkan
dapat lebih efisien. Agar penggunaan energi untuk lampu lebih efisien, terapkan
beberapa langkah berikut.
 Pilihlah lampu TL atau sering disebut lampu fluorescent. Lampu jenis ini
lebih hemat sampai 75% dibanding lampu pijar atau incandescent.
 Sesuaikan kebutuhan cahaya dengan fungsi ruang. Rencanakan ruangan
yang membutuhkan cahaya lampu terang dan ruangan yang tidak begitu
membutuhkan sehingga pemakaian energi bisa lebih efisien.
 Jika daya listrik rumah anda tidak begitu besar, lebih baik tidak
menggunakan jenis lampu dengan pemasangan downlight. Pemasangan
lampu jenis ini memberikan pencahayaan setempat sehingga kebutuhan
akan lampu menjadi sangat banyak dan kebutuhan listrik menjadi lebih
besar.

2.6 Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Lahan yang semakin terbatas memaksa kita untuk memutar otak


memaksimalkan tiap meter lahan yang ada. Akibatnya, kita sering melupakan
ruang hijau terbuka (RTH) yang seharusnya kita sediakan sebagai resapan air.
Resapan air sangat penting, yakni untung menampung air hujan sebagai
cadangan air tanah. Oleh karena itu, kita harus menyisakan 30%-50% lahan
terbuka untuk penghijauan dan tanaman.

SMKN 1 Denpasar Page 20


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

Gambar 2.13
Perbandingan RTH
Manfaat RTH :

• Adanya keseimbangan ekosistem rantai makanan dan alam


• Mampu menyerap radiasi sinar matahari dan hanya sedikit melepaskannya
kembali pada malam hari
• Merupakan resapan air yang baik
• Apabila ditumbuhi tanaman yang akarnya punya kemampuan besar
menyimpan air
• Dengan pepohonan yang rindang RTH juga membantu terciptanya iklim
mikro/menjaga kesetabilan suhu bumi
• Sebagai tempat aktifitas outdoor(olahraga,membaca,duduk santai ,dll)
• Menjadi paru-paru kota
• Menciptakan pergerakan udara yang difungsikan untuk cross ventilation
• Dapat menghasilkan oksigen (O2) supaya lebih sejuk
• Sebagai penahan filter debu halus.

2.7 Pengertian Kenyamanan

Bangunan yang nyaman adalah bangunan yang mampu


mengakomodasi kebutuhan psikis penghuninya sehingga si penghuni akan
merasa puas dan betah tinggal di bangunan tersebut.
SMKN 1 Denpasar Page 21
Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

Faktor yang menyebabkan masalah gelap dan pengap pada bangunan

1. Lay out bangunan yang salah,meliputi :

 Mengatur kesesuaian antara hard space (bangunan) dengan


soft-space (halaman/ruang terbuka hijau)
 kesesuian dalam konfigurasi ruang-ruang dalam bangunan rumah
 kesesuaian antara ruang dengan penempatan elemen-elemen
bukaan dalam bangunan
 pertimbangan masa depan pertumbuhan bangunan tersebut
maupun bangunan sekitarnya

2. Kurangnya jumlah bukaan


 berfungsi sebagai elemen ventilasi alami dalam bangunan
sehingga terjadi pertukaran udara
 berfungsi sebagai elemen pencahayaan alami pada bangunan

SMKN 1 Denpasar Page 22


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

2.8 Asta kosala kosali

Nilai Pintu Masuk Pekarangan (Halaman)

Gambar 2.14
Penempatan Pintu Masuk Rumah
Sisi Timur Sisi Selatan

1. Kuat Pendirian 1. Bahaya besar

2. Disenangi masyarakat 2. Sangat senang

3. Sangat berguna 3. Banyak punya emas

4. Kekayaan akan datang 4. Kepanasan dan susah

5. Kepanasan/susah 5. Bahaya besar

6. Kaya raya 6. Kekayaan akan datang

7. Sangat senang 7. Mala petaka

8. Istri jahat 8. Kesakitan

9. Dihormati 9. Kesakitan

SMKN 1 Denpasar Page 23


Disain Rumah Sederhana Dengan Menerapkan Konsep “ Green Building”

Sisi Barat Sisi Utara

1. Bahaya besar 1. Mala petaka

2. Banyak punya musuh 2. Tak punya anak

3. Dipercaya orang 3. Gelisah

4. Kesakitan 4. Sangat senang

5. Banyak keingianan 5. Kesakitan

6. Kepanasan dan susah 6. Kepanasan dan susah

7. Sangat senang 7. Sangat senang

8. Banyak hutang 8. Dikasih sayang

9. Kesakitan 9. Sangat senang

2.9 Tri Hita Karana

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung


mendorong pembangunan bangunan berarsitektur lokal terasa lebih ramah
lingkungan dan selaras dengan Tri Hita Karana — hubungan manusia dengan
Tuhan, Hubungan manusia dengan lingkungan dan hubungan antarmanusia
— yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat Bali. Dengan
melaksanakan Tri Hita Karana ini desain gedung hijau (green building) akan
mudah diwujudkan. Khususnya bagi Kota Denpasar yang terasa makin sesak,
bangunan makin tak terkontrol, hutan kota maupun taman makin sulit
ditemukan.

Tri Hita Karana harus dijadikan dasar kebijakan untuk mewujukan green
building. Ini perlu digaris bawahi karena beberapa tahun terakhir ini kualitas
lingkungan Kota Denpasar makin berkurang, hutan makin menciut, bahkan
rusak, sungai makin kotor, ditambah lagi banjir mudah sekali terjadi. Wajah
lingkungan makin muram, dan tampaknya makin susah untuk kembali ke masa
silam yang udara begitu bersih, langit begitu biru, dan air begitu sehat
SMKN 1 Denpasar Page 24

Anda mungkin juga menyukai