Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

HORTIKULTURA

ACARA 3

PEMBUATAN BIBIT TANAMAN SAYURAN

Nama : Muliadi Rajagukguk

NPM : E1J018055

Shift : B1 Senin, ( Pkl 08.00 – 12.00)

Dosen : Prof. Dr. Ir. Catur Herison, M.Sc.

Ir. Usman Kris Joko S, M.Sc., Ph.D

Coass : Ulfa Husna (E1J016026)

LABORATORIUM AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persemaian adalah suatu areal pemeliharaan bibit yang lokasinya tetap dan dibangun
dengan peralatan yang rapi dan teratur yang berkaitan dengan penghutanan kembali areal tanah
kosong yang rusak ataupun peruntukan lainnya.Cara bertanam sayuran dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung yaitu dengan menanam benih
langsung pada lahan tanpa proses penyemaian terlebih dahulu. Sedangkan cara tidak langsung
adalah dengan menyemaikan benih terlebih dahulu sebelum ditanam pada lahan sesungguhnya
(Nazaruddin, 2000).
Tanaman sayuran dibudidayakan dengan dua macam cara yaitu secara langsung dan tidak
langsung atau persemaian. Persemaian merupakan suatu proses menyiapkan bibit tanaman baru
sebelum ditanam pada lahan sesungguhnya. Benih tanaman disemaikan pada suatu tempat
berlebih dahulu hingga pada usia tertentu baru dipindahkan ke lahan. Penyemaian ini sangat
penting, terutama pada benih tanaman yang halus dan tidak tahan terhadap faktor-faktor luar
yang dapat menghambat proses pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman (Chairani, 2008).
Pemilihan benih yang tepat menjadi hal yang sangat penting karena ini sangat erat hubungannya
dengan kualitas tanaman yang akan kita rawat nantinya. Oleh karena itu kita harus teliti dalam
hal memilih benih. Benih yang akan kita tanam harus sesuai dengan kondisi cuaca, ketinggian
tanah dari permukaan laut, musim, kelembaban dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan untuk
menunjang keberhasilan budidaya tanaman yang mampu menghasilkan keuntungan lebih
nantinya (Cahyono, 2003).

1.2 Tujuan
Mempraktekkan teknik pembibitan hingga siap tanam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Persemaian didefinisikan sebagai suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan


benih suatu jenis tanaman dengan perlakuan tertentu dan selama periode waktu yang telah
ditetapkan. Tujuan utama pembuatan pembibitan adalah sebagai upaya penyediaan bibit yang
berkualitas baik dalam jumlah yang memadai, sesuai dengan rencana penanaman (Edi ,S dkk,
2010)
Cara menaman benih langsung dibedengan adalah benih harus disemai (ditanam) dengan
jarak tanam yang dianjurkan dan pada kedalaman yang sesuai. Jarak tanam benih yang tetap
merupakan bagian dari budidaya yang baik dan sedikit kehati-hatian. Dalam kegiatan ini akan
membantu dalam penyiangan dan kegiatan-kegiatan lain. Jumlah benih yang disebar dalam satu
lubang akan tergantung dari daya tumbuh (viabilitas) benih dan pada spesies yang ditanam,
untuk banyak spesies 2 benih per lubang adalah ideal (Sahat, 2000).
Pada umumnya persemaian digolongkan menjadi 2 jenis/tipe yaitu persemaian sementara
dan persemaian tetap. Persemaian sementara (Flyng nursery) biasanya berukuran kecil dan
terletak di dekat daerah yang akan ditanami. Persemaian sementara ini biasanya berlangsung
hanya untuk beberapa periode panenan (bibit/semai. Sedangkan Persemaian Tetap. biasanya
berukuran (luasnya) besar dan lokasinya menetap disuatu tempat, untuk melayani areal
penanaman yang luas (Andini 2006).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang saya gunakan ialah benih cabai, karpet telur, pupuk
kandang, tanah, gunting, staples, alat tulis, gembor.

3.2 Cara Kerja


1. menyiapkan 200 benih
2. menyiapkan media untuk pembibitan yang berupa campuran tanah ( top soil) dan pupuk
kandang
3. menyiapkan karpet telur hingga mendapatkan 200 lubang.
4. mengisi lubang dengan media pembibitan
5. mengisi karpet telur dengan benih, 1 benih satu lubang
6. siram benih setiap hari.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
Dari hasil yang saya dapat pada saat menanam benih cabai ialah , kita harus dapat
menyiapkan alat-alat yang di perlukan dalam menanam benih cabai. Dan kita juga harus
mencampurkan tanah dengan pupuk kandang dengan seimbang agar pada benih tumbuh dengan
baik dan kita harus menyiram benih pagi dan sore agar kebutuhan air untuk benih tercukupi.
Untuk praktikum kali ini kita memakai bibit berbumbungan ( celled transplant ) bibit
berbumbungan dapat di buat dengan teknik single transplanting yaitu benih di tanam langsung
pada media yang telah diisi. Dan dapat juga di buat teknik double transplanting, yaitu bibit di
semai terlebih dahulu hingga tumbih kotiledon., kemudian di pindahkan ke dalam bumbungan
yang telah diisi media tanam.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Mahasiswa dapat membuat bibit yang baik hingga siap tanam.
DAFTAR PUSTAKA

Andini 2006. Jenis-jenis Persemaian.http://www.pengertian-definisi.blogspot.com.  Diakses pada


tanggal 1 Desember 2013 pukul 19.30 WIB.

Cahyono, B 2003. Teknik Budidaya Cabai Rawit dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta:
Kanisius.

Edi, S., dan J. Bobihoe. 2010.  Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian, Jambi.

Hanum, Chairani 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan.

Nazaruddin 2000. Budidaya ddan Pengaturan Panen sayuran Dataran Rendah. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Suwandi, N., Nurtika, S. Sahat 2000. Bercocok Tanam Sayuran Dataran Rendah. Balai
Penelitian Hortikultura Lembang dan Proyek ATA 395. 3 (6): 1-3.

Anda mungkin juga menyukai