Anda di halaman 1dari 20

FISIOLOGIS UNGGAS

Nama : Karima Meisi Mumpuni U


NRP : 133020414
Kelas Karyawan
Pengertian Unggas
Unggas adalah hewan dari keluarga burung yang memiliki sayap, berbulu, berkaki dua, memiliki paruh dan
berkembang biak dengan cara bertelur. Contoh hewan unggas adalah, semua jenis burung, ayam, itik, angsa,
mentok,dan binatang sejenisnya.
Unggas merupakan hewan yang bisa diternak untuk diambil manfaatnya. Misalnya, dagingnya, telurnya,
bulunya, suaranya (kicaunya), dan sebagainya. Unggas yang paling banyak diternak adalah ayam pedaging,
ayam telor dan itik. Ketiga jenis unggas ini paling banyak memiliki peranan dalam hajat hidup manusia.
Unggas memiliki musim dalam bertelur, walaupun mereka juga bisa mengeluarkan telur sewaktu-waktu. Pada
bulan Juni-Juli semua unggas mengalami musim bertelur.
Beberapa peraturan berburu di dunia mengeluarkan larangan bahwa pada bulan-bulan tersebut para pemburu
dilarang menembak hewan unggas di hutan yang meliputi segala jenis burung hutan, karena para unggas sedang
memiliki telur disarang..
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan
untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat "ayam" saja) merupakan
keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus
gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan
ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong
(untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan
kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam
bekisar.
Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia menyatakan ada lebih
banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging
ayam dan telur.
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup
diIndia. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G.
sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam
peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan
(jago,rooster)

lebih

atraktif,

berukuran

lebih

besar,

memiliki jalu panjang,

berjengger lebih

besar,

dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau
nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon.
Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan
karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif
Burung adalah

anggota

kelompok hewan bertulang

belakang

(vertebrata)

yang

memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih
tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500
jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam
kelas Aves.
Kebanyakan burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah dari berat badan mereka setiap hari.

Bebek adalah

nama

umum

untuk

beberapa spesies burung dalam

famili Anatidae.

Bebek

umumnya

adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa
berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut.
Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun mirip dalam
penampilan, misalnya loon, grebe,gallinule, dan coot.
Beberapa jenis bebek juga dapat melakukan kawin silang, namun menghasilkan keturunan yang steril dan tidak
bisa memiliki keturunan. Seperti persilangan antara serati dan bebek pelari dapat menghasilkan keturunan
steril, brati dan tiktok
Secara keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang relatif panjang, meski tidak
sepanjang angsa dan angsa berleher pendek. Bentuk tubuh bebek bervariasi dan umumnya membulat. Paruhnya
berbentuk lebar dan mengandung lamellae yang berguna sebagai penyaring makanan. Pada spesies
penangkap ikan, paruhnya berbentuk lebih panjang dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan terbentuk
dengan baik, dan umumnya berada jauh di belakang tubuh, yang umum terdapat pada burung akuatik. Sayapnya
sangat kuat dan umumnya pendek. Penerbangan bebek membutuhkan kepakan berkelanjutan sehingga
membutuhkan otot sayap yang kuat. Tiga spesies bebek steamertidak dapat terbang.
Bebek jantan dari spesies di belahan bumi utara kadang-kadang memiliki warna bulu yang menarik. Spesies
dari belahan bumi selatan tidak menunjukkan dimorfisme seksual kecuali Paradise Shelduck di Selandia
Baru yang warna bebek betina lebih cerah dari pada bebek jantan. Warna bebek muda, entah itu jantan atau
betina, umumnya lebih mirip bebek betina dewasa.

Anatomi dan Fisiologi


Performa ternak adalah pencerminan dari keseluruhan a kt i vi t a s o rgan t u bu h. U nt uk m en c ap a i
p e rf o rm s maksimal, peternak perlu mengetahui dan memahami organ-organ tubuh dan fungsinya. Dengan

demikian, dapat dilakukan rekayasa sehingga tercipta manajemen pemeliharaan yang efisien dan
menghasilkan produksi maksimal sesuai potensi genetik.
Ayam adalah vertebrate berdarah panas dengan tingkat metabolisms yang tinggi. Temperatur tubuh ayam
relatif tinggi. Anak ayam umur sehari (day old chick, DOD) memiliki t e m p e r a t u r t u b u h 1 0 2 0 F

(390

Q.

S e c a r a b e r t a h a p , temperatur tubuh anak ayam meningkat setelah hari ke-4 sampai hari ke-lo dicapai
temperatur normal maksimal. Temperatur tubuh ayam dewasa rata-rata sekitar 105-1070 F (4 0 , 6 -4 0 ,7 0 Q.
Temperatur tubuh ayam meningkat sampai sore, kemudian menurun sampai tengah malam. Temperatur induk
ayam yang sedang mengeram lebih rendah dibandingkan induk yang tidak mengeram karena tingkat
metabolismenya yang rendah.
A. TATA NAMA ORGAN EKSTERIOR AYAM
Bagian organ ayam yang tampak dari luar terdiri dari bagian kepala, leher, tubuh bagian depan, dan tubuh
bagian belakang. Di bagian kepala, terdapat paruh, jengger, cuping dan pial. Sementara tubuh bagian depan
terdapat dada dan sayap serta di bagian belakang terletak punggung, perut, ekor, paha, betis, dan cakar.
B. ORGAN PELINDUNG TUBUH (INTEGUMENT)
Kulit dan bulu unggas secara bersamaan membentuk organ pelindung tubuh yang berfungsi melindungi
tubuh daripengaruh luar yang buruk. Fungsi kedua organ tersebut adalah sebagai berikut.
1.

Melindungi tubuh dari luka.

2.

Memelihara temperatur tubuh supaya tetap konstan.

3.

Sebagai sarana untuk terbang.

4.

Sebagai reseptor bagi rangsangan dari lingkungan luar.

1. Kulit
Kulit pada unggas merupakan organ pelindung tubuh yang memberikan perlindungan fisik terhadap organorgan yang ada di bagian yang lebih dalam. Fungsi kulit antara lain sebagai berikut.
1.

Melindungi tubuh dari pengaruh temperatur lingkungan, yaitu pangs dan dingin.

2.

Sebagai perlindungan terhadap masuknya mikroorganisme secara langsung ke dalam tubuh. Hal ini
dikarenakan di bawah kulit terdapat lapisan lemak yang mampu mencegah masuknya mikroorganisme.

3.

Sebagai reseptor untuk menerima pengaruh rangsangan dari luar. Hal ini dikarenakan terdapat ujung-ujung
syaraf pada kulit.
Kulit pada unggas relatif tipis dibandingkan dengan kulit pada mamalia. Karakteristik kulit pada
unggas ditandai dengan tidak adanya kelenjar keringat (glandula sebacea), kecuali pada bagian atas ekor,
terdapat kelenjar minyak yang disebutpygostyle atau preen gland (glandula uropygial). Kelenjar
tersebut terdiri dari sepasang kelenjar (bi-lobed), berbentukalveolar bercabang, tipe holocrin. Kelenjar
tersebut pada ayam berukuran sebesar kacang kaprL sedangkan pada unggas air tumbuh lebih
besar. Sekret d kelenjar minyak ini mengandung safioniviable lipz-: nonsaponifiable lipid, dan alkohol,
tetapi tanpa kolestr Pada sel sekretarinya kaya akan nonspecific esterase
asam fosfatase. Minyak yang dihasilkan oleh kelenjar disebarkan ke seluruh tubuh. Caranya, kelenjar
terseb dipatuk dengan paruh atau disebut preening (menyisir bul guna meminyaki bulu supaya tidak basah

terkena air. Min} ini terutama penting bagi unggas air. Namun, bagi ungg yang lebih banyak hidup di
darat hal tersebut tidak begi penting peranannya. Pada itik, minyak yang dihasilkan memiliki bau dan rasa
yang sangat spesifik dan mengakib kan cita rasa karkas (daging) kurang disukai. Oleh karena i pada
saat prosesing unggas air, biasanya kelenjar ini dibua untuk menghasilkan karkas yang baik.
a. Struktur kulit
Secara histologic, kulit ayam terdiri dari dua lapi jaringan, yaitu epidermis dan dermis.
1.

Epidermis (outerlayer) adalah lapisan luar, merupa epitel dari kulit yang Secara embrional berasal dari
lapi ektodermal. Epidermis ini terdiri dari epitel pipih barn lapis dan ketebalannya tergantung pada letaknya
pada tub Bulu, paruh, kuku, dan sisik merupakan perkembangan lapisan epidermis.

2.

Dermis (innerlayer) merupakan bagian utama dari yang terdiri atas jaringan ikat dan banyak
mengand serabut kolagen. Secara embriologis, dermis ini berasal messodermal. Perkembangan dermis ini
memben jengger, cuping, dan pial.
b. Jengger, cuping, dan pial
Pada beberapa bagian tubuh terdapat bagian kulit ya tanpa bulu, antara lain jengger, pial, cuping, paruh,
kuku, d taji. Jengger dan pial bersifat sensitif terhadap hormon sex
sehingga dapat dijadikan indikator karakteristik secundary sex, sebagai accesory sexual epidermal.
Organ ini merupakan kulit yang menjulur ke bagian luar. Pada ayam, umumnya epidermis kaya akan
pembuluh darah sehingga organ ini berwarna merah. Hormon sex jantan mengakibatkan jengger dan pial
yang membesar dan tebal Berta berwarna merah. Jengger terdapat pada bagian atas kepala. Jengger
ayam jantan lebih besar daripada ayam betina. Beberapa bentuk jengger yaitu single comb, rose comb, pea
comb, cushion, buttercup comb, strawberry comb, dan V-shaped comb.
Selain jengger, juga terdapat sepasang pial pada bagian kedua sisi rahang bawah di bagian basal
paruh. Cuping telinga bersifat berdaging tebal yang terletak di bagian bawah
telinga. Warnanya bervariasi sesuai dengan masing-ma bangsa ayam.
Ukuran serta tekstur jengger dan pial dalam beberapa memiliki peranan dalam seleksi bibit untuk menent
produktivitas seekor ayam betina. Hal tersebut dikaren kondisi organ ini dapat dijadikan indikasi produktiftida seekor ayam betina. Ayam betina yang sedang bert menunjukkan jengger yang merah dan menebal serta
t lunak dan hangat, sedangkan ayam betina yang produksi menunjukkan jengger yang tipis, kering,
dan Jengger yang tumbuh dan berkembang dengan menunjukkan kinerja produksi dan reproduksi
yang baik dibandingkan ayam yang memiliki jengger kecil.

c.

Paruh, kuku, paha, dan cakar


Paruh, jari, dan taji bersifat menulang, tersusun keratin. Pada unggas air, seperti itik, mentok, dan umumnya
memiliki paruh lebih lunak dan kenyal dingkan ayam, disebut ceroma.
Pada bangsa ayam, kaki bagian bawah (shank) atau umumnya tertutup oleh sisik, tetapi pada bangsa to
terutama yang berbulu total (seluruh tubuh), bagian tertutup oleh bulu. Sisik pada kaki merupakan
penj dari corium yang padat dan terbungkus oleh epidermis sangat tebal.

Kuku pada ayam sangat keras, bagian yang paling terdapat pada bagian dorsal. Kuku yang keras ini dise oleh
keratin yang banyak mengandung kalsium (c keratine).
d.

Warna kulit
Warna pada kulit terbentuk karena adanya Kombinasi pigmen-pigmen yang terdapat pada lap dan bawah
kulit (epidermis dan dermis) akan meng warna tertentu. Warna kuning pada cakar (shank) dikarenakan
adanya penimbunan lemak atau
krom pada dermis dan tidak adanya pigmen melanin pada ermis atau epidermis. Oleh karena itu, dalam
praktiknya ,.%-erns kuning tersebut dapat dibentuk melalui pemberian pigmen karotenoid dalam pakan.
Pada seat ayam betina sedang produksi (telur), pigmen kuning ini digunakan untuk pembentukan warna
kuning telur. Apabila pigmen ini tidak terdapat atau kurang dalam ransum make pigmen dari cakar ini aka)
dimobilisasi sehingga terjadi pemucatan. Oleh karena itu, warna cakar pada bangsa ayam yang
memiliki cakar kuning dapat digunakan sebagai seleksi untuk memilih ayam yang produktif (kondisi
produksi) atau tidak. Variasi warna cakar dan kulit kaitannya dengan pigmen secara ringkas disajikan
pada Tabel 2.1.
TABEL 2.1. KAITAN ANTARA PIGMEN DENGAN VARIASI WARNA KULIT DAN CAKAR (SHANK)
Epidermi

Pigmen

Dermis

1. Melanin

s
-

2. Lipokrom
1. Melanin

V
V

2. Lipokrom
1. Melanin

v
V

v
-

2. Lipokrom
1. Melanin

2. Lipokrom
SurnberWinter dan Funk (1956)

Warna Kulit/Cakar
Kuning

Hitam
Biru
Hijau

2. Bulu
Tubuh ayam hampir seluruhnya tertutup oleh bulu. Hal ini menjadikannya berbeda dengan jenis ternak
vertebrate lainnya. Bulu tersusun dari protein yang disebut keratin. Pada ayam dewasa, bulu
mengalami pertumbuhan dan rontok secara alami. Kemudian, bulu barn tumbuh kembali dalam suatu
pole secara periodik sekitar setahun sekali di
bawah pengaruh hormonal. Proses rontok bulu di_ meluruh atau molting. Selama ayam betina
meng rontok bulu, produksi telur berhenti.
Bulu

merupakan

pertumbuhan

ke

arah

luar

dari dermis

yang

membentuk

bulu

penutup

tubuh (plumae). menetas, tubuh anak ayam tertutup bulu kapas atau feather. Selanjutnya, bulu segera
berganti dengan bulu lebih keras, disebut bulu dewasa. Fungsi bulu bagi t unggas sebagai berikut.
1.

Sebagai isolator, menjaga pangs tubuh.

2.

Melindungi tubuh dari luka dan infeksi karena g langsung dengan benda keras atau tajam.

3.

Sebagai sarana untuk terbang.

4.

Bertindak sebagai reseptor terhadap rangsangan dari I

5.

Sebagai perhiasan untuk memikat lawan j (secundary sex feather).

6.

Pada pemanfaatan praktis dapat digunakan untuk deteksi kondisi kesehatan dan menduga kema bertelur.
Bobot bulu mencapai 4,9% dari total bobot tubu gantung umur, spesies, dan jenis kelamin ternak Pada
kebanyakan spesies unggas, bulu tidak turn semua permukaan kulit. Bulu tumbuh secara
tera daerah tertentu yang disebutfeather tract atau pteryla dapat io pterylae, yaitu kepala, sayap, leher,
perut, paha, dada, kaki, punggung, dan ekor.
a. Bagian-bagian bulu
Bulu tersusun dari suatu akar yang disebut calam tangkai panjang, quill atau shaft. Pada tangkai,
to rachis untuk

menjadikan

bulu

tegak

dan

keras. merupakan

lanjutan

dari quill, selanjutnya ba m erupakan l anjut an dari barbs. S em entara barbicels merupakan
lanjutan dari barbulae. Seluruh bagian tersebut, kecuali quill, cenderung

menghubungkan

bagian

bersamayang datar. Hubungan tersebut tidak nyata pads dasar bulu. Konstruksinya yang tidak jelas
menjadikannya bentuk halus dan wring mengakibatkan perbedaan warns dibandingkan jaringan utama
b. Pertumbuhan bulu
Saat telur menetas, anak ayam hampir tidak memiliki bulu, kecuali di ekor dan sayap. Seluruh tubuhnya
hanya tertutup oleh bulu halus yang disebut bulu kapas atau down feather. Kemudian, bulu halus tumbuh
memanjang clan sebagian partikelnya membentuk shaft. Beberapa hari kemudian, shaft muncul dan
terbentuk bulu. Sampai anak ayam berumur 4-5 minggu, seluruh tubuh telah penuh tertutup bulu. Bulu
pertama akan rontok dan terjadi per tumbuhan bulu dewasa sampai umur 8 minggu. Pertumbuhan bulu
ketiga ini akan lengkap sampai ayam menjelang dewasa kelamin. Bulu yang tumbuh ini
merupakan plumae dewasa.
Bulu merupakan 4-8% bobot hidup, variasinya berhubungan dengan umur dan jenis kelamin. Ayam tua dan
jantan memiliki persentase yang rendah.
c. Bentuk bulu
Bentuk bulu dewasa dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu plumae, plumulae, dan filoplumae.
1.

Plumae (countour feathers) adalah bulu penutup tubuh paling guar. Terdiri dari empat bagian yang
membedakannya dengan jelas, yaitu a) quill, b) rachis atau shaft, c) fluff, dan d) web.

2.

Plumulae adalah bulu yang terletak di bagian bawah bulu penutup tubuh, berbentuk halus dan
memiliki rachis yang lebih pendek.

3.

Filoplumae adalah bulu halus yang terletak di seluruh permukaan tubuh.


Bulu tidak hanya bervariasi dalam ukuran, tetapi jugs bentuknya dan berhubungan dengan jenis

kelamin. Gonadal hormone memainkan peranan penting dalam variasi jenis kelamin tersebut. Pads ayam
jantan, terdapat bulu yang khas berbentuk memanjang dengan lebar bulu yang menyempit sebagai secundary
sex feather, yaitu bulu leher (hackle
feather), bulu pinggul (sidle fec ekor (sickle feather).
feather), bulu pinggul (sadle feather), dan bulu sabit pads ekor (sickle feather).
d. Warna bulu

Ada beberapa warna bulu dan beberapa pola warna pads bulu setiap ekor ayam. Pads beberapa hal, ada
perbedaan pads warna tergantung pads lokasi bulu di tubuh. Warna bulu dan pola bulu adalah karakteristik
genetis. Sifat yang menurun ini telah dimanfaatkan oleh ilmuwan untuk membentuk ayam yang warna
bulunya disesuaikan dengan preferensi konsumen.
3.

Kepala

Kepala ayam terdiri dari bagian jengger, mata, kelopak mata, bola mata, bulu mata, telinga, dawn telinga,
pial, dan paruh.
Ada beberapa tipe jengger, yaitu tunggal, rose, pea, cushion, strawberry, walnut, dan v butter cup. Dari
beberapa tipe jengger tersebut, yang paling umum yaitu tunggal, rose, dan pea. Tipe jengger sebagai akibat
interaksi gena, tetapi besar jengger berhubungan dengan perkembangan gonadal dan intensitas cahaya, yaitu
natural atau artifisial. Intensitas cahaya yang rendah mengakibatkan jengger besar.
4.

Kaki dan cakar


Cakar dan sebagian besar kaki tertutup sisik dengan berbagai warna. Warna kuning disebabkan oleh

pigmen karotenoid dari pakan pads epidermis bila pigmen melanin tidak ada. Variasi warna hitam
sebagai akibat pigmen melanin pads dermis dan epidermis. Apabila terdapat warna hitam pads dermis
dan kuning pads epidermis, cakar tampak berwarna kehijauan. Dalam keadaan sepenuhnya tidak terdapat
kedua pigmen tersebut, cakar berwarna putih.
Bagian cakar dan kaki adalah hock, shank atau tulang kering atau cakar, dan toes atau jari-jari kaki.
Kebanyakan ayam memiliki 4 jari kaki di setiap kakinya, tetapi beberapa bangsa ayam yang
memiliki 5 jari kaki.
5. Potongan Karkas Ayam
Potongan-potongan Ayam :
1. Paha bawah (drumstik)
2. Paha atas (thigh)
3. Dada (breast)
4. Sayap atas (winglet)
5. Sayap (wing)
6
Punggung dan brutu (caracass)

C. KERANGKA
Kerangka adalah suatu kesatuan sistem yang to dari banyak tulang yang menunjang terbentuknya sebagai
tempat melekatnya otot. Kerangka jugs be melindungi beberapa organ vital. Sistem kerangka tegrasi dengan
sistem otot merupakan suatu proses fisi yang penting dalam menunjang aktivitas unggas. Oleh itu, pada saat
terbang diperlukan banyak energi maka s* kerangka pada unggas tersusun secara sangat efisien penggunaan
energi. Karakteristik kerangka unggas be khas, yaitu ringan dan berisi udara. Hal ini dices dengan
kepentingan untuk bergerak cepat, bedalan, terbang. Anggota gerak kepala dan leher dapat diger
secara bebas untuk keperluan makan, merawat bulu. kepentingan pertahanan. Unsur penyusun tulang a kalsium
fosfat (1 3 % ), magnesium fosfat

(5 % ),

dan k karbonat (2%).

Unggas adalah hewan bipedal, yaitu berdiri pada kakinya. Namun demikian, struktur dasar kerangka u
umumnya analog dengan mamalia. Beberapa perb terdapat pada bagian tertentu, yaitu sebagai berikut.

1)

Unggas memiliki sepasang ekstra tulang pada daerah disebut coracoid. Sepasang tulang ini mendukung rakan

sayap dan mendukung melekatnya sayap pada


2)

Tulang leher (vertebrae cervicalis) pada unggas mem

suatu bangun seperti hurup S yang menghubungkan kepala dengan tubuh. Tulang leher ini berbeda juml untuk
setiap jenis unggas. Pada ayam ber umlah 13-14 itik 1 5 ruas, dan angsa

17-18

ruas. Bentuk leher demikian ini

berfungsi sebagai pegas yang mampu m rangi pengaruh tekanan balik dari tubuh terhadap pada saat unggas
mendarat setelah terbang.

Keterangan:
I. Paruh
2. Pangkal paruh
3. Paruh bawah 4.Tulang-tulang leher
5. Ruas tulang leher
6. Jari kedua
7. Jari pertama
8. Jari ketiga
9. Meta carpus
10. Carpus
11. Radius
12. Lengan atas
13.Tulang belakang

24.Tulang paha

14. Scapula

25. ulang dada

IS. Tulang selangka

26. Lutut (tempurung

16.Tulang garpu

Autut)

17.Tulang rusak

27. Fibula

18.Tulang panggul

28.Tibia

19. Illium

29.Tulang jalan

20. Pubis

30. Jari kaki pertama

21. Ischium

3 1. Jati kaki keempat

22.Tulang ekor

32. Jari kaki kedua

23. Ruas tulang ekor

33. Jari kaki ketiga

Gambar 2.5. Kerangka ayam


3)

Tulang belakang atau columna vertebralis (seppunggung) dan pinggul (thoracic column) pada terdiri dari

beberapa tulang yang menyatu. Konfo punggung yang kaku ini mendukung kuat bagi mele otot sayap dan
pergerakan sayap pada saat terbang.
4)

Terdapat satu lunas yang besar, Berta tulang panggul kuat, dan kokoh pada ileum. Tulang velvic tidak

me sedikit terbuka atau tertutup tidak rapat, sedangkan mamalia tertutup. Hal ini berfungsi untuk
mempe pengeluaran telur pada saat oviposisi. Velvic cenderung meluas pada saat ayam akan bertelur dan
merapat selesai bertelur.
Sayap tersusun atas tulang seperti halnya pada ekstremitas depan pada mamalia. Demikian pula
d kaki, terdiri dari tulang seperti pada mamalia. Akan t tulang pada metatarsusumum dijumpai pada ma pada
unggas telah bersatu dan memanjang untuk mem cakar.
Sistem

kerangka

pada

unggas

berkaitan

dengan respirasi,

beberapa

tulang

bersifat pneumatic, berlubang dan berhubungan dengan sistem res Tulang-tulang ini berfungsi sebagai
tempat penamp udara dan meringankan berat tubuh saat terbang. T tersebut adalah tulang tengkorak, sayap,
lunas, selang beberapa tulang belakang (lumbar vertebrae dan vertebrae). Apabila terjadi penyumbatan pada
tra sehingga udara tidak dapat masuk ke dalam tubuh. salah satu bagian dari tulang ini tebuka, misalnya
sayapmaka unggas akan tetap bernapas.
Produksi telur pada ayam memerlukan kec kalsium karbonat untuk membentuk kerabang. memenuhi
kebutuhan ini, terdapat suatu struktur tula disebut medullary bones (tulang pipa), yaitu tibia, pubic
bones, sternum, ribs, toes, ulna, dan scapula. Tulang ini mempunyai rongga sumsum dengan tulang yang halus
yang saling terjalin dengan baik. Fungsinya sebagai tempat penimbunan kalsium. Kalsium ini dapat
dimobilisasi saat pakan kekurangan kalsium, terutama pada saat produksi telur. Pada ayam dewasa,
hampir 12% tulang merupakantulang ini. Pada tulang rusuk, 3o%-nya merupakan tulang jenis ini.
Struktur tulang demikian ini tidak ditemukan padaayam jantan atau betina yang sedang tidak bertelur.
Akan tetapi, tulang ini dapat dibentuk dengan menambahkan hormon estrogen. Ayam dara mulai
membentuk tulang meduler ini sekitar lo hari menjelang pembentukan telur pertama. Namun, cadangan
kalsium pada tulang ini hanya dapat menyediakan untuk beberapa butir telur saja. Sekitar 40% kalsium tulang
ini akan habis setelah bertelur 6 butir, bila kondisi pakan kekurangan kalsium.
D. OTOT
Unggas seperti halnya mamalia, memiliki tiga jenis otot, yaitu 1) otot halus, 2) otot kardiak, dan 3) otot
skeletal.
Otot halus adalah otot yang membangun organ yang tidak dapat dikontrol, misalnya saluran
pencernaan. Otot kardiak adalah otot yang membangun jantung. Dengan demikian, otot halus dan otot kardiak
merupakan otot yang tidak dapat diperintah, kontraksinya tidak tergantung kepada faktor luar (ekstrinsik).

Sementara otot skeletal merupakan otot yang membangun sebagian besar tubuh. Otot ini bertanggung jawab
bagi sebagian besar gerak yang dapat diatur.
Otot skeletal unggas terdiri dari tiga macam serabut otot, yaitu serabut merah, serabut putih, dan serabut
intermedier.Serabut otot merah membentuk "daging merah". Serabut otot ini mengandung banyak mioglobin,
suatu persenyawaan zat besi yang mengandung oksigen mirip dengan hemoglobin. Serabut otot putih
membentuk "daging putih", mengandung sedikit mioglobin. Sementara serabut otot intermedier
mengandung keduanya, yaitu serabut merah ma serabut putih.
Serabut otot merah terdapat pada otot yang melakukan aktivitas gerak, banyak mengandung lemak,
dan mioglobin. Otot ini mampu memproduksi secara aerobik (menggunakan oksigen) sehingga melakukan
aktivitas gerak secara lama. Sementara otot kaya akan glikogenpersenyawaan yang kaya glukosa berguna
sebagai sumber energi setelah mengalamibongkaran dengan cars anaerobik (tanpa oksigen). karena itu,
pada unggas yang banyak melakukan a terbang akan memiliki otot merah lebih banyak diban dengan unggas
yang jarang terbang. Otot dada (pec muscle) pada burung dara (sering terbang) memiliki mioglobin lebih banyak
dibandingkan otot yang sama ayam (jarang terbang) sehingga otot dada burung dara gelap dibandingkan otot
dada ayam. Sebaliknya, otot pada ayam lebih gelap dibandingkan otot dadanya ayam lebih banyak jalan
dibandingkan terbang.

E. SISTEM RESPIRASI
Sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal c larynx, trachea (windpipe), syrinx (voice box), b paru-paru,
kantong udara, dan udara tertentu pada Oleh karena memerlukan energi yang sangat banyak terbang, unggas
memiliki sistem respirasi yang mekinkan untuk berlangsungnya pertukaran oksigen sangat besar per unit
hewan. Untuk melengkapi keb oksigen yang tinggi tersebut maka anatomi dan sistem respirasi unggas
sangat berbeda dengan m Perbedaan pertama adalah fungsi paru-paru. Pada m otot diafragma berfungsi
mengontrol ekspansi dan ko paru-paru. Unggas tidak memiliki diafragma sehingga paru tidak mengembang dan
kontraksi selama ekspir inspirasi. Paru-paru hanya berperan sebagai tempat sungnya pertukaran gas di dalam
darah.
Unggas memiliki sistem kantong udara yang berperan untuk menampung udara. Sebagian besar unggas
memiliki delapan kantong udara, yaitu median servical sac, median clavicular sac dan sepasang cranial
thoracic, caudal thoracic, sertaabdominal sac. Pada beberapa jenis unggas, terdapat dua servical
sacs sehingga menambah jumlah air sac menjadi sembilan.
Apabila unggas menarik p apas, otot inspirasi meningkatkan volume rongga tubuh menghasilkan suatu
tekanansubatmosfir di dalam air sac yang selanjutnya menekan udara segar ke dalam paru-paru dan
kantong udara. Selama pelepasan pernapasan, otot ekspirasi mengurangi volume rongga tubuh untuk menekan
udara keluar kantong udara dan kembali ke dalam paru-paru, lalu keluar tubuh.
Apabila dibandingkan dengan mamalia, paru-paru ayam relatif lebih kecil secara proporsional
dengan ukurantubuhnya. Paru-paru tersebut mengembang dan berkontraksi hanya sedikit dan tidak terdapat
diafragma sejati.

Paru-paru maupun kantong udara berfungsi sebagai cooling mecanism (mekanisme pendinginan) bagi
tubuh bilakelembapan dikeluarkan lewat pernapasan dalam bentuk uap air.
Laju respirasi diatur oleh kandungan karbon dioksida dalam darah. Apabila kandungan karbon dioksida
meningkat levelnya, meningkat pula lajunya, bervariasi antara 15-25 siklus/menit pada ayam yang sedang
istirahat.

F. SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan organ asesori. Saluran pencernaan merupakan organ
yangmenghubungkan dunia luar dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metabolik di dalam
tubuh. Saluranpencernaan terdiri dari mulut, esophagus, crop, proventriculus, gizzard, duodenum, usus
halus, ceca, rectum, cloaca,dan vent. Sementara organ asesori terdiri dari pankreas dan hati.
1.

Mulut
Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipi, dan gigi. langitnya lunak, tetapi memiliki rahang atas dan bax

menulang untuk menutup mulut. Rahang atas mel tulang tengkorak dan yang bawah bergantung. Lan keras
dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagi yang terbuka ke bagian saluran nasal. Lubang ini adanya langitlangit lunak menjadikan tidak mun burung untuk melakukan penghampaan untuk men ke dalam mulut. Burung
harus menyeduk air ke minum dan membiarkannya turun ke kerongko adanya gaga gravitasi.
Kedua rahang berhubungan sebagai paruh. bentuk seperti pisau yang memiliki permukaan bagian belakang
untuk membantu mendorong m esophagus. Saliva dengan enzim amilase disekre kelenjar di mulut. Namun,
pakan melalui mulut la' lalu cepat sehingga sedikit terjadi perubahan pada an di sini.
2.

Esophagus

Esophagus atau kerongkongan berupa pips to melalui saluran ini dari bagian belakang mulut (p proventriculus.
3.

Crop (tembolok)

Sebelum kerongkongan memasuki rongga bagian yang melebar di salah satu sisinya menja yang dikenal
sebagai crop(tembolok). Tembolok sebagai tempat penyimpanan pakan. Sedikit a tidak ada proses
pencernaan di sini, kecuali pe sekresi saliva dari mulut yang dilanjutkan aktiN tembolok.
4.

Proventriculus
Proventriculus

adalah

suatu

pelebaran

dari

kerong kongan

sebelum

berhubungan

dengan gizzard (empedal). Kadang-kadang disebut glandula stomach atau true stomach. Di sini, gastric
juice diproduksi. Pepsin, suatu enzim untukmembantu

pencernaan

protein,

dan hydrocloric

acid disekresi oleh glandular cell. Oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ads
pencernaan material pakan di sini. Akan tetapi, sekresi enzim mengalir ke dalamgizzard sehingga dapat bekerja
di sini.
5.

Gizzard (empedal)

Gizzard seringkali jugs disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada di antara ventrikulus dan
bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat
kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga ya Mukosa permukaan gizzard sangat tebal, tetapi
sec tererosi. Reruntuhan gizzardtertinggal bila kosong. bila pakan masuk, otot berkontraksi. Partikel

pakan lebih besar menyebabkan kontraksi juga semakin Biasanya,gizzard mengandung material yang bersifat
giling, seperti grit, karang, dan batu. kerikil. Partikel segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu saluran
usus. Material halus akan masuk gizzard dan lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa kasar akan
tinggal digizzard untuk beberapa jam.
6. Usus halus (small intestine)
Usus halus merupakan organ utama tempat sungnya pencernaan dan absorpsi produk pent Berbagai
enzim yang masuk ke dalam saluran pence berfungsi mempercepat dan mengefisiensikan pem karbohidrat,
protein, dan lemak untuk mempe proses absorpsi.
Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar atau 1,5 m. Secara anatomis, usus halus dibagi menj
bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Segm pertama, duodenum, bermula dari ujung distal Bagian
ini

berbentuk

kelokan,

disebut

sebagai duodenPankreas

menempel

pada

kelokan

ini.

Pankreas sekresikan pancreatic juice yang mengandung amilase, lipase, dan tripsin.
Jejunum dan ileum merupakan segmen yang dibedakan pada saluran pencernaan ayam. Bebera menyebut
kedua segmen ini sebagai usus halus bawah.
Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat sekali viii. Setiap vilus mengandung pembuluh limfe disebut
lakteal dan pembuluh kapiler. Pada permuk terdapat banyak mikrovili yang berfungsi melakukan hasil
pencernaan.
7.

Ceca (usus buntu)


Di antara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca (usus buntu).

Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca sekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang
sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam
pencernaan.

Hanya

sedikit

air

diserap, sedikit

karbohidrat

dan

protein

dicerna

berkat

bantuan beberapa bakteri.


8.

Usus besar
Usus besar merupakan rectum. Pada ayam dewasa, panjangnya hanya sekitar lo cm dengan diameter

sekitar dua kali usus halus. Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus ke kloaka.
9.

Kloaka
Bagian berbentuk bulat pada akhir saluran pencernaan dikenal sebagai kloaka. Kloaka berarti common

sewer atau saluran umum tempat saluran pencernaan dan reproduksi bermuara.
10. Vent
Vent (anus) adalah lubang bagian luar dari kloaka. Pada. ayam betina, ukurannya sangat bervariasi karena
dipengaruhi oleh mass produksi atau tidak. Ketika bertelur, ukuran vent lebih besar daripada saat tidak
berproduksi.
11.

Organ pencernaan tambahan

Organ-organ tertentu berkaitan erat dengan pencer naan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran
pencernaan. Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan. Organ tersebut yaitu pankreas, lever, dan kantong
empedu.
a.

Pankreas

Pankreas terletak di antara duodenal loop pads halus. Pankreas merupakan suatu kelenjar yang be
sebagai kelenjar endokrin maupun sebagai kelenjar e Sebagai kelenjar endokrin, pankreas mensekresikan h
insulin dan glukagon. Sementara sebagai kelenjar e pankreas mensekresikan cairan yang diperlukan
bagi pencernaan di dalam usus halus, yaitu pancreatic Cairan ini selanjutnya mengalir ke dalam
duodenum pancreatic duct (saluran pankreas), dimana 5 enzim kuat membantu pencernaan pati, lemak, dan
protein.
Beberapa enzim dari pankreas disimpan dan d' sikan dalam bentuk inaktif dan menjadi aktif
pads berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah proteolitik yang diaktifkan di dalam usus
halus enterokinase, suatu enzim yang disekresikan dari m usus. Tripsinogen diaktifkan menjadi tripsin.
Kem tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogen m kimotripsin. Enzim yang lainnyanuklease,
lipase. amilasedisekresikan dalam bentuk aktif. Beberapa membutuhkan kondisi lingkungan optimal
untukberfungsi.
b.

Lever (hati)
Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan diserap masuk ke dalam vena portal menuju

hati. kelenjar terbesar di dalam tubuh. Hati tersusun dari d besar. Fungsi fisiologis hati sebagai berikut.
i) Sekresi empedu.
2)

Detoksifikasi persenyawaan racun bagi tubuh.

3)

Metabolisms protein, karbohidrat, dan lipida.

4)

Penyimpanan vitamin.

5)

Penyimpanan karbohidrat.

6)

Destruksi sel-sel darah merah.

7)

Pembentukan protein plasma.

Inaktifasi hormon polipeptida.


Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting dalam
proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan
degradasi hemoglobin. Warns kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir destruksi sel darah
merah, yaitu biliverdin dan bilirubin. Volume empedu tergantung pads 1) aliran darah, 2) status nutrisi
unggas,

3)

tips pakan yang dikonsumsi, dan 4) sirkulasi empedu enterohepatic.

c. Kantong empedu (gallblader)


Ayam memiliki kantong empedu, tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer
empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar
empedu mengalir dan kadang-kadang ditampung. Sementara pads saluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh
karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melalui bagian ini secara langsung ke usus.
G. SISTEM EKSKRESI
Ekskresi air dan sisa metabolik sebagian besar tedadi melalui ginjal. Sistem ekskresi pads unggas terdiri
dari duabush ginjal yang bentuknya relatif besar-memanjang, berlokasi di belakang paru-paru, dan
menempel pads tulang punggung. Masing-masing ginjal terdiri dari tiga lobus yang tampak dengan jelas. Ginjal

terdiri dari banyak tubulus kecil atau nephron yang menjadi unit fungsional utama dari ginjal. Fungsi utama
ginjal adalah memproduksi urine, melalui proses sebagai berikut.
1)

Filtrasi darah sehingga air dan limbah metabolisms diekskresikan.

2)

Reabsorpsi beberapa nutrien (misalnya glukosa dan elektrolit) yang kemungkinan digunakan kembali.

Dengan demikian, sel dan protein darah disaring keluar dari darah, sedangkan filtrat melewati tubula ginjal. Air
dan
zat-zat tertentu untuk tubuh sebagian besar diabsobsi kembali, sedangkan sisa-sisa produk yang harus
dibuangdiekskresikan melalui urine. Ginjal memiliki peran kunci dalam pengaturan keseimbangan asambass dan mempertahankan keseimbangan osmotik cairan tubuh.
Suatu saluran, yaitu ureter menghubungkan masing masing ginjal dengan kloaka. Urine pada unggas
terutama tersusun atas asam urat yang bercampur dengan feses pada kloaka dan keluar sebagai kotoran berupa
material berwarna putih seperti pasta.
H. SISTEM PEREDARAN DARAH
Darah tersusun atas cairan plasma, garam-garam, bahan kimia lainnya, eritrosit (sel darah merah), dan
leukosit (sel darah putih). Berbeda dengan mamalia yang tanpa nukleus, sel darah merah burung
terdiri Bari nukleus. Limps berfungsi sebagai penampung eritrosit dan mengeluarkannya ke dalam
sistem peredaran darah. Darah memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai berikut.
1)

Mengalirkan oksigen (02) ke dalam sel tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dari sel tubuh.

2)

Menyerap zat-zat makanan dari saluran pencernaan dan menyebarkannya ke dalam jaringan.

3)

Membawa kembali produk sisa metabolisms sel.

4)

Membantu hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu ke berbagai bagian tubuh.

5)

Membantu kandungan air jaringan tubuh.


Darah merupakan 8% dari bobot anak ayam yang barn menetas dan 7% dari bobot ayam dewasa. Sel darah

merah mengandung hemoglobin, oksigen yang mengandung pigmen darah. Sekitar 3o% dari volume darah
merupakan sel darah merah.
Seperti pada mamalia, jantung ayam memiliki empat ruang, yaitu dua atria dan dua ventrikel. Laju
jantung ketika berdenyut terhitung cepat, sekitar 3 0 o denyut/menit. Semakin kecil ayam, semakin cepat
pula denyutnya. Denyut masing-masing ayam sangat bervariasi dan Bering menjadi dua kali lipat sebagai
akibat

rangsangan.

Denyut

jantung a ya m

l e gh o rn

put i h

d ew a sa

se ki t a r

3 5 o k al i / m en i t , sedangkan ayam rhode island red yang bobotnya lebih berat denyut jantungnya lebih lambat,
sekitar 25o kali/menit. Anak ayam umur sehari yang dijatuhkan, jantungnya dapat berdenyut lebih
cepat, mencapai 56o kali/menit.
Tekanan darah sistolik dan diastolik meningkat dengan bertambahnya umur unggas. Ayam dewasa berkisar
sekitar 75 mm Hg dan 175 mm Hg. Sementara tekanan diastolik bervariasi sekitar 1 4 0 - 16 o mm Hg. Darah
ayam mengandung sekitar 2 ,5-3,5 juts sel darah merah per mm3, tergantung umur dan jenis kelamin.
Sebagai contoh, darah ayam jantan dewasa terdiri atas 50 0-000 lebih banyak sel darah merah per mm3
dibandingkan ayam betina.

Limpa yang berkaitan dengan sistem sirkulasi terletak pada gizzard di dalam rongga perut. Organ
tersebut berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih serta berperan sebagai
tempat penampungan sel darah merah.
I. SISTEM SARAF
Sistem saraf berperan dalam mengintegrasikan semua fungsi-fungsi organ tubuh. Rangsangan melalui indra
diintegrasikan dan responnya berasal dari sitem saraf. U n s u r u t a m a si s t e m s a r a f a d a l a h s e l s e l s a r a f d a n prosesusnya. Sel-sel saraf terpusat di dalam otak, korda spinalis, dan tempat-tempat
tertentu di dalam tubuh yang disebut ganglia. Prosesus sel saraf menyusun saraf-saraf tubuh.
Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian, yaitu somatik dan otonomik. Bagian somatik atau
serebrospinalis dari si st em saraf pusat bertanggung jawab bagi gerakan gerakan volunter tubuh.
Sementara sistem otonomik bertanggung jawab atas gerakan-gerakan involunter dari organ-organ
seperti usus, pembuluh darah, dan kelenjarkelenjar.
Unggas memiliki serebral korteks atau neocortex yang berkembang

l ebih

baik

dibandi ngkan

hewan-hewan dengan intelegensia lebih tinggi. Hipothalamus berperan dalam pengaturan feed
intakedan water intake, pengaturan sekresi oleh pituitari anterior, dan tingkah laku agresif.
Otak terdiri dari konsentrasi sel saraf yang sangat padat, dasar bagi semua saraf perangsang.
Pendengaran dan penglihatan berkembang dengan baik sehingga ayam dapat mengenal warna, tetapi
kemampuan penciumannya rendah. Cita rasa yang sensitif pada ujungnya menyebab kan ayam peka
terhadap rasa pakan tertentu. Akibatnya, ayam mengetahui tipe pakan yang disukainya.
Ayam mampu belajar sehingga dapat dilatih untuk mengikuti prosedur fisik tertentu. Misalnya,
ayam muda dap at bel aj a r m en get ahui jum l ah t em an dal am sat u kandang. Kemampuannya
meningkat seiring dengan bertambahnya umur.
J. KELENJAR ENDOKRIN
Di dalam tubuh, terdapat organ-organ tertentu atau sel dari organ yang spesifik. Fungsinya
menghasilkan produk kimiawi berupa hormon yang mengontrol sel atau organ di bagian lain dalam tubuh.
Hormon menunjukkan variasi suatu substansi kimiawi, seperti protein dan steroid. Beberapa hormon
meningkatkan

aktivitas

organ tertentu

dan

yang

lainnya

menekan

aktivitas. Ada pula yang

mempengaruhi proses metabolisme. Kelenjar yang memproduksi hormon adalah tiroid, paratiroid,
testes, ovarium,

hipophysis,

pineal,

adrenal, ultimobrachial body, pituitary, islet

of

langerhans, hypothalamus, dan pankreas.


Di samping kelenjar, hormon juga diproduksi oleh gastric dan mukosa usus. Fungsi dan
interaksi hormon bervariasi dan banyak macamnya. Tiroksin yang dipro duksi oleh tiroid berfungsi
mengatur laju metabolisme. Parathormon dari paratiroid mempengaruhi metabolisme kalsium dan fosfor.
Hormon

dari

pituitary,

suatu

kelenjar kecil

di

dasar

otak,

berfungsi

membantu

pertumbuhan, mempengaruhi tiroid dan paratiroid, mempengaruhi ovulasi, oviduct, sifat mengeram,
dan pengeluaran telur.
Hormon dari ovarium mempengaruhi penimbunan lemak, meningkatkan pelepasan kalsium dari
tulang meduler, dan mempercepat ovulasi. Zat kimiawi yang diproduksi oleh adrenal membantu dalam

penyimpanan glikogen oleh hati dan mempengaruhi metabolisme mineral. Islet dari langerhans dan
beberapa sel dari pankreas memproduksi insulin dan glikogen yang mengatur peng gunaan glukosa dalam
aliran darah. Hormon saluran gas trointestinal meningkatkan produksi gastric juice, pancreatic
juice, dan empedu.
K. SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi pads ayam dibedakan menjadi sistem reproduksi jantan dan sistem reproduksi betina.
Jantan
Sistem reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang terletak pada dorsal area rongga tubuh,
dekat bagian akhir anterior ginjal. Testis tidak pernah turun ke dalam
skrotum eksternal seperti pada mamalia. Bentuknya elipsoid dan berwarna kuning terang, Bering pula
berwarna
kemerahan karena banyaknya cabang-cabang pembuluh darah pada permukaannya.
Testis terdiri dari sejumlah besar saluran kecil bergulung-gulung dan dari lapisan-lapisannya dihas sperma.
Saluran

tubulus

seminiferus

akhirnya

menuju ductus

deferent, yaitu

sebuah

saluran

yang

berfu mengalirkan sperma keluar dari tubuh. Masing-m ductus deferent bermuara ke dalam sebuah
papila yang bersama berperan sebagai organ intromittent. P terletak di dinding dorsal kloaka.
Sebutan organ kopulasi rudimenter pada unggas ada hubungannya dengan ductus deferent dan terletak di
bagian ventral median salah satu lipatan melintang pada kloaka. Organ ini merupakan organ
rudimenter atau prosesus jantan yang digunakan pada pembedaan jenis kelamin (sexing) pada
anak ayam dan anak kalkun berdasarkan pengamatan pada kloaka.
Unggas jantan merespon cahaya sama seperti unggas betina. Memperpanjang lama hari menyebabkan
pelepasan hormon-hormon gonadotrophin dari pituitari anterior. Dampak yang dihasilkan yaitu
pembesaran testes, sekresi androgen, produksi semen, dan merangsang perilaku hewan untuk kawin. Pejantanpejantan hares cukup ringan untuk memperoleh fertilitas yang maksimal. Pejantan yang terlalu berat akan
mengalami kesulitan untuk melakukan perkawinan sehingga frekuensi perkawinan berkurang dan fertilitas
menurun.
Spermatozoa menunjukkan bagian ujung kepala yang panjang diikuti oleh satu ekor yang panjang. pH
semen sekitar 7,0-7,4. Volume ejakulasi selama satu kali perkawinan mencapai 1,o ml pada permulaan hari itu
dan berkurang sedikit dari 1,o ml setelah beberapa kali perkawinan.
2. Betina
Sistem reproduksi ayam betina terdiri dari satu ovarium dan satu oviduk. Walaupun organ reproduksi
merupakan tempat produksi sel-sel benih (germ cells), organ tersebut jugs merupakan kelenjar endokrin.
a. Ovarium
Pada ayam betina terdapat sebuah ovarium, terletak pada rongga badan sebelah kiri. Pada saat
perkembangan embrionik, terdapat dua ovari, tetapi pada perkembangan selanjutnya mengalami regresi
sehingga pada saat menetas hanya dijumpai sebuah ovarium kiri, sedangkan yang kanan rudimenter.
Ovarium ayam betina biasanya terdiri dari 5-6 folikel yang sedang berkembang, berwarna kuning
besar (yolk) dan

sejumlah besar folikel putih kecil yang menunjukkan kuning telur yang belum dewasa.
Oviduk merupakan saluran tempat disekresi albumen (putih telur), membran kerabang, dan
pem, kan kerabang telur.
Pada ayam dan kalkun yang belum dewasa, ovary oviduk adalah kecil dan belum berkembang. Perkem
folikel-folikel ovarium dirangsang oleh follicle stim hormone (FSH) dari kelenjar pituitari anterior. Ho
menyebabkan ovarium berkembang dan ukuran bertambah. Ovarium yang sedang berkembang mulai sekresikan
hormon-hormon, yaitu estrogen dan prog
Estrogen dari ovarium menyebabkan terjadinya 1) berkembang; 2) meningkatnya kalsium darah, protein.
Nitamin, dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk pembentukan telur; serta 3) tulang pubis membentang dan
anus membesar.
Progesteron, yang beker a terhadap hormon releasing factor pads hipothalamus, menyebabkan
terlepasnya luteinizing hormone(LH) dari pituitari anterior yang selanjutnya menyebabkan terlepasnya
sebuah yolk yang telah masak dari ovarium. Progesteron jugs penting untuk menjalankan fungsi oviduk.
Ketika yolk turun melalui oviduk, bahan-bahan telur lainnya dibentuk di sini. Pengeluaran telur dari
oviduk kemungkinan juga dipengaruhi oleh kontrol hormonal. Injeksi ekstrak pituitari posterior akan
menyebabkan pengeluaran sebuah telur dari uterus. Namun, penghilangan pituitari posterior tidak
menghilangkan kemampuan pengeluaran telur (oviposisi).
Dengan rangsangan dari hormon gonadotropik pads pituitari, ovarium ayam yang sedang bertelur juga
mensekresikan hormon seks jantan, yaitu androgen. Hormon ini bertanggung jawab bagi jengger yang
berwarna merah dan pial dari ayam periode bertelur yang normal serta mempengaruhi sekresi albumen oleh
oviduk.
b. Oviduk
Oviduk ayam betina merupakan pips yang melipat yang sebagian besar terletak pads sisi bagian kiri rongga
perut.
TABEL 2.4. PENGARUH DEWASA KELAMIN DAN MELURUH TERHADAP BOBOT DAN PANJANG
OVIDUK

Ayam dara umur 4 bulan

labot fa)

FW" (on).

1,10

9,69

22,0
Ayam dara umur 5 bulan
Ayam dara setelah bertelur
77,20
pertama
Ayam betina meluruh sempurna
Sumber:Austic dan Nesheim (1990

4,20

32,21
67,74
16,92

Oviduk memiliki siste4 penyediaan diii-ali yang 1)1111% 41.111


memiliki dinding-dinding otot yang hampir selalu bvi-p-nik selama pembentukan telur berlangsung. Pada seekor
unggas yang belum dewasa, oviduk berukuran kecil. Ukuran oviduk meningkat Dada saat ayam produktif, dan
besarnya selalu mengalami perubahan sejalan dengan aktivitasnya. Data Dada Tabel

2.4

menunjukkan

perubahan yang tedadi pads ayam dara yang belum dewasa, ayam periode bertelur, dan ayam yang sedang
meluruh (molting).
Oviduk terbagi dalam lima bagian, dimulai dari ujung terdekat dengan ovarium, yaitu 1) funne atau
infundibulum; 2) magnum,

di

mana albumen disekresikan,

3)

isthmus, mensekresikan material

pembentuk membran kerabang; 4) uterus atau kelenjar kerabang; dan 5) vagina, saluran menuju kloaka.
L. PERUBAHAN TUBUH SELAMA PRODUKSI TELUR
Selama bertelur dan meluruh (molting), perubahan terjadi pads penampakan ayam, yaitu sebagai
berikut.

1) Material berwarna ktining pada ayam berk44ht kilning4 berkurang seiring dengan banyaknya telur yang
diproduksi.
2) Ada hubungan antara proses meluruh dengan produksi telur. Hubungan ini berkaitan dengan jumlah
telur yang diproduksi ayam, bersamaan dengan waktu ayam tidak produktif ditunjukkan dengan meluruh.
1. Meluruh (molting)
Beberapa faktor fisik berkaitan dengan produksi telur, tetapi meluruh adalah yang paling nyata.
Ayam petelur yang baik akan bertelur beberapa butir setelah meluruh. Pada umumnya, ayam tidak
memproduksi telur bila sedang meluruh. Lama periode meluruh bervariasi. Pada ayam petelur yang
baik, meluruh lambat terjadi pada akhir musim dan berlangsung cepat. Sebaliknya, pada ayam petelur yang
jelek, meluruhnya lebih awal dan berlangsung lebih lama.
a. Urutan molting
Proses meluruh mengikuti suatu poly atau aturan tertentu. Hal ini adalah aturan yang
menawarkan suatu petunjuk jumlah telur yang diproduksi oleh induk sebelum menghentikan produksi telur
1)

Body molt
Body molt adal ah bul u rontok dari berbagai tubuh dengan urutan: kepala, Mier, (Ia(h,

punggung, bulu kapas (fluff, abdomen (pertit), sayap, dan lerakhir ekor. Beberapa kali suatu flock
ineilgalanii rontok parsial, biasanya terjadi pada kepala, Icher, dan hcht-rapa btilti pada sayap
sebagaiakibat stres atau penyakit.
2)

Wing molt

2. Pigmen kuning
Pada ayam berkulit kuning, pigmen kuning dapat digunakan sebagai penentuan pola produksi
dan jumlah w1ur yang telah diproduksi. Warna kuning disebabkan karena pigmen xanthophyll, suatu
substansi yang mudah leroksidasi dari kulit ayam. Warna tersebut tidak sekadar Riling, tetapi ada pola
tertentu yang menggambarkan lillangnya. Contohnya, beberapa bagian yang pucat lebih cepat
daripada bagian yang lainnya. Urutan dari daerah pertama sampai terakhir sebagai berikut.
1)

Vent (lebih cepat pucat).

2)

Eye ring (lingkaran mata).

3)

Ear lobe (bola mata).

4)

Parch (dasar ke ujung).

5)

Bagian bawah kaki.

6)

Bagian depan cakar.

7)

Bagian belakang cakar.

8)

Persendian dan bagian atas jari kaki.

a. Pemucatan
Bleaching atau pemucatan berarti oksidasi xanthophyll dari jaringan ayam. Apabila ayam
tidak bertelur,xanthophyll dalam pakan cukup memadai untuk mengisi jumlah pada jaringan.
Namun, xanthophyll juga ditemukan

pada kuning telur (yolk), menjadikan yolk beiwimm kiv ning. Apabila ayam bertelur dengan cepat,
sebagian besar xanthophylldari persediaan pakan digunakan untuk p4 oduksi pigmen kuning telur. Hanya
sedikit yang digunakan untuk produksi pigmen kuning telur dan jaringan kulit. Oleh karena itu, setelah
periode produksi telur yang lama, jaringan menjadi pucat atau putih kebiruan.
b. Jumlah telur mengakibatkan berbagai bagian tubuh pucat
Jumlah xanthophyll dalam pakan menentukan ke pekatan warna kuning pada kulit. Selain
itu, ads korelasi antara jumlah telur yang diproduksi dengan terutama membuat pucat
berbagai bagian tubuh, yaitu sebagai berikut.
1)

Vent, pucat oleh telur pertama kali keluar.

2)

Eye ring (lingkaran kuning pada mats) menjadi pucat setelah satu atau dua butir telur keluar.

3)

Ear lobe (cuping teliga), pucat setelah sembilan atau sepuluh butir telur keluar.

4)

Paruh: 1/3 paruh dalam, pucat setelah telur ke-11 keluar.

5)

Paruh: 1/2 paruh, pucat setelah telur ke-18 keluar.

6)

Paruh: 2/3 paruh dalam, pucat setelah telur ke-23 keluar.

7)

Paruh:

8)

Paruh: seluruhnya, pucat setelah telur ke-35 keluar.

9)

Bagian bawah kaki, pucat setelah telur ke-66 keluar. lo) Bagian depan cakar, pucat setelah telur keluar.

4/5

paruh dalam, pucat setelah telur ke-29 keluar.

11) Bagian belakang cakar, pucat setelah telur ke-159 keluar.


12) Bagian atas kuku, pucat setelah telur ke-175 keluar.
13) Persendian cakar, pucat setelah telur ke-18o keluar.
c. Mengubah jumlah telur ke dalam waktu
Dari gainbat-an di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah produksi whir4 penting untuk mengetahui davi-ah
yang pucat,
lwiiitidian inengtibahn.va kv dalam4 hari atau minggu produksi hvi-dasatkan tingkat produksi telur selama periode
produksi. Conliinya, ayam membutuhkan

:35

butir telur untuk menjadikan parch pucat secani lengkap.

Apabila melewati periode ini, a ' vain dalain satuflock telah bertelur pada tingkat 66% hel l-dasai-kan hen
day. Dengan

demikian,

menjadikan pima4

dapat

diketahui bahwa

waktu

yang

sebenarnya

digunakan

untuk

schn-uh paruh adalah 53 hari.

Bangsa ayam tertentu akan mempengaruhi laju pemucatan. Baiigsa ayam ringan, seperti leghorn, warna
kuning akan MVII.jadi pucat lebih cepat daripada tipe pedaging karena kulit ayam tipe petelur lebih tipis. Apabila
ayam berhenti bertelur, %anthophyll dari pakan mulai ditimbun kembali di jaringan kulit yang telah pucat.

Pigmen akan kembali pada urutan vang lama, seperti pemucatan yang ter adi, tetapi pemulihan warns
kuning ini dua kali lebih cepat daripada waktu 1winticatan.
1. Sedikit perubahan yang diakibatkan produksi telur
Ada beberapa perubahan lain pada ayam selama hvi-langsungnya produksi telur, yaitu sebagai berikut.
1) Vent menjadi besar dan lembap.
2) Tulang pinggul (pubis) menjadi lebih tipis. Jarak antartulang pinggul bertambah lebar.
3) Jarak antara tulang pinggul dan ujung tulang dada bertambah lebar.
4) Kulit pada tengkorak menjadi lebih tipis.
Catatan: meskipun lima hal di atas terlihat jelas selama produksi telur, tetapi tidak dapat
dijadikan ukuran untuk mengetahui jumlah telur yang sudah diproduksi atau akan diproduksi. Hal
tersebut hanya untuk mengetahui apakah ayam sedang berproduksi atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai