Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PRODUKSI ANEKA TERNAK UNGGAS


”DASAR PEMELIHARAAN ANGSA”

Program Studi Peternakan

Disusun Oleh:
NAMA : Putri Indah Nusayuita
NIM : H0515063
KELAS :C

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah Produksi Aneka Ternak Unggas ini.
Tugas makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Produksi
Aneka Ternak Unggas dan pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Dosen pengampu mata kuliah Produksi Aneka Ternak Unggas.
Penyusun menyadari bahwa tugas pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu, saran yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Desember 2017

Penyusun
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Unggas adalah sejenis hewan ternak kelompok dari sejenis burung yang
akan dimanfaatkan daging, telur dan bulunya. Umumnya hewan ini termasuk
bagian dari kelompok ordo gallifermos dan anserifornes. Memiliki bentuk
tubuh seperti ayam atau seperti bebek. Secara umum kebanyakan hewan jenis
ini memang mempunyai bentuk tubuh seperti ayam dan bebek. Biasanya
hewan-hewan unggas sering dijadikan sebagai hewan ternak atau hewan
peliharaan. Karena hewan jenis ini mudah dirawat dan termasuk hewan yang
produktif, akan tetapi hewan unggas memiliki daya tubuh yang lemah, maka
hewan ini sering terkena virus atau penyakit. Kata unggas pada umumnya
digunakan untuk burung pemakan daging atau lebih umumnya, kata ini juga
dapat digunakan untuk menyebut jenis-jenis burung lainnya.
Ciri-ciri unggas. Agar kita bisa membedakan hewan yang tergolong
hewan unggas dengan hewan yang bukan termasuk golongan hewan unggas.
1. Biasanya memiliki bulu yang menutupi tubuhnya.
2. Hewan unggas memiliki jantung dengan empat ruang: bilik kanan, bilik
kiri, serambi kanan dan serambi kiri.
3. Kebanyakan hewan unggas bernafas menggunakan paru-paru. Akan tetapi
ada sebagian hewan unggas yang memiliki alat bantu perafasan yaitu pundi
udara, untuk membantunya saat terbang.
4. Pada umumnya berkembang biak dengan cara ovipar (Bertelur).
5. Cara fertilisasinya yaitu dengan fertilisasi internal.
6. Termasuk dalam golongan hewan yang berdarah panas atau homoioterm.
7. Pada umunya memiliki organ gerak berupa sepasang kaki dan sepasang
sayap. Meskipun ada beberapa hewan unggas yang tidak bisa terbang. Hal
ini dikarenakan yang tidak bisa terbang tidak memiliki kantong udara pada
sayapnya.
Angsa adalah sejenis burung yang hidup di air yang memiliki ukuran
yang besar, hewan ini berasal dari genus Cygnus. Angsa adalah hewan terbesar
dari golongan keluarga anatidae. Sekaligus salah satu burung terbesar yang
bisa berenang dan juga bisa terbang. Spesies terbesar dari angsa adalah angsa
putih, angsa trompet dan angsa whooper. Panjang tubuhnya bisa mencapai 60
inci dan mempunyai berat 50 pound. Selain itu angsa jenis ini juga memiliki
leher dan kaki yang lebih besar.
Angsa yang telah dewasa memiliki ciri khusus, yaitu mata dan
paruhnya tidak ditutupi bulu. Tetapi spesies angsa jantan mirip dengan spesies
angsa betina untuk menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Pada umumya angsa
jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari angsa betina. Angsa pada
umumnya hidup di daerah dengan iklim tropis sedang dan jarang berada pada
daerah tropis. Lima jenis angsa tersebar di bumi bagian utara, satu jenis hidup
di Negara Australia. Dan sisanya tersebar di seluruh Benua Amerika. Angsa
juga termasuk dalam keluarga hewan pemakan rumput (Herbivora). Walaupun
angsa juga sering memakan hewan-hewan akuati kecil yang hidup disekitar
habitatnya. Hewan ini dapat hidup di daerah perairan atau hidup di daerah
darat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah pemeliharaan angsa ini adalah:
1. Apa saja bangsa-bangsa dari Angsa?
2. Apa saja jenis-jenis dari Angsa?
3. Bagaimana manajemen pakan dari pemeliharan Angsa?
4. Bagaimana manajemen perkandangan Angsa?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Produksi Aneka Ternak Unggas.
2. Mengetahui bangsa-bangsa Angsa.
3. Mengetahui jenis-jenis Angsa.
4. Mengetahui manajemen pakan Angsa
5. Mengetahui manajemen perkandangan Angsa
TINJAUAN PUSTAKA

Angsa adalah burung air berukuran besar yang terdapat di dalam suku
Anatidae. Populasi angsa tersebar di daerah subtropis bagian Utara dan Selatan.
Spesies angsa yang ditemukan di bagian Utara bumi mempunyai bulu
menyeluruh berwarna putih, kontras dengan spesies angsa di bagian selatan
bumi yang memiliki bulu berwarna hitam dan putih. Hampir semua angsa
adalah monogami spesies. Induk betina biasanya memiliki tiga sampai delapan
telur (Wikipedia, 2009).
Taksonomi angsa secara lengkap adalah sebagai berikut : Kingdom :
Animalia; Filum : Chordata; Kelas : Aves; Super Ordo : Gallonserae; Ordo :
Anseriformes; Famili : Anatidae; Sub Famili : Anserinae; Marga : Cygnus;
Spesies: Cygnus Cygnus (Goose-Wikipedia, 2009).
Angsa dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu berat, sedang dan ringan.
Serta ornamental atau tipe hias. Tipe berat terdiri atas African, Embden dan
Toulouse; sedangkan tipe sedang terdiri atas American Buff, Beecon Buff,
Pilgrim dan Pomeranian; dan tipe ringan terdiri atas Chinese dan Roman.
Adapun yang terakhir, yaitu tipe ornamen terdiri atas Canada, Egyptian dan
Sebastopol (Srigandono, 1991).
Angsa mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat di antara semua
unggas dan paling efisien dalam konversi bahan makanan, teristimewa pada
umur 8-10 minggu pertama. Tanpa makanan yang khusus, angsa dapat
berkembang biak dengan lebih baik dibandingkan kebanyakan unggas lainnya.
Angsa tergolong sangat bandel dan relatif mudah tumbuh menjadi besar.
Mereka lebih tahan terhadap penyakit dan hampir tidak memerlukan obat-
obatan (Peternakan.com, 2009). Meskipun demikian menurut Djulardi et
al.(2006) kedudukan angsa masih rendah dipandang dari sudut ekonomi,
diperlihatkan masih sedikitnya data penelitian terhadap kebutuhan makanan
dan zat-zat nutrisi yang dibutuhkan.
PEMBAHASAN

A. Bangsa-bangsa Angsa
Angsa adalah burung air berukuran besar dari genus
Cygnus family Anatidae yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu
Angsa Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper dapat mencapai panjang 60
inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap mereka dapat mencapai panjang tiga
meter.
Taksonomi Angsa:
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Natatores
Genus : Olor
Spesies : Olor columbianus
Angsa berfungsi sebagai unggas air hias, unggas pedaging, penjaga
rumah dan pembasmi tanaman pengganggu di perkebunan maupun di halaman.
Karena fungsi-fungsi tersebut angsa banyak dipelihara. Secara alamiah angsa-
angsa mengerami telur-telurnya walaupun sudah didomestikasi maka sifat
mengeram (Mother ability) masih ada kecuali bangsa Touluuse. Angsa
merupakan unggas yang paling cerdas dengan daya ingat yang kuat. Dalam
keadaan liar monogamous dan setelah didomestikasi berangsur-angsur
Polygamous. Pemeliharaan angsa pada umumnya bertujuan untuk produksi
daging dan juga sebagai “Weeder” (pembersih rumput-rumputan yang tidak
berguna) diperkebunan buah atau kapas.
Berbeda dengan ayam atau itik, maka penggolongan angsa didasarkan
pada ukuran badan dan tujuan pemeliharaan karena pada umumnya tujuan
pemeliharaan adalah produksi daging. Di luar negeri terdapat beberapa bangsa,
sedangkan di Indonesia hanya terdapat satu bangsa yaitu Bangsa Chinese.
Adapun Tipe dan Bangsa angsa adalah :
 Tipe Berat – Bangsa African, Embden, Toulouse.
 Tipe Sedang – Bangsa American Buff, Brecon Buff, Pilgria, Pemeranian.
 Tipe Kecil – Bangsa Chinese, Roman.
 Tipe Ornament – Bangsa Canada, Egyptian dan Sebastopol.
1. Bangsa Toulouse.
Merupakan bangsa angsa yang terbesar atau paling berat. Pada umur 12
bulan ternak jantan dapat mencapai 11 Kg sedangkan betina mencapai 9 Kg.
Pada umur 10 – 13 minggu dipasarkan dengan Berat 5 – 6 Kg sebagai “Green
geese”. Bulu jantan dan betina sama yaitu berwarna abu-abu gelap, bagian
punggung (back) berangsur-angsur menjadi terang, berakhir dengan warna
putih pada bagian dada dan perut. Pertumbuhan badan cepat dan produksi telur
20 – 30 butir/thn.
2. Bangsa Embden
Ukuran tubuh lebih kecil daripada Toulouse dimana berat jantan
dewasa 9 Kg, sedangkan betina 8 Kg. Pada umur 9 – 12 minggu dipasarkan
dengan berat 4 – 5 Kg. Warna bulu jantan dan betina putih sehingga sebagai
ternak potong sangat disukai.
3. Bangsa African
Merupakan turunan dari angsa liar Anser cygnoides. Berat badan
hampir sama dengan Embden, dimana jantan dewasa mencapai 8 – 9 Kg
sedangkan betina dewasa 7,5 – 8 Kg. Dipasarkan pada umur 10 – 12 minggu
dengan berat 4 – 4,5 Kg. Warna bulu abu-abu dengan bayangan kecoklatan,
leher bergelambir. Pada pangkal paruh yang hitam terdapat tonjolan “knob”
hingga tampak lebih gagah dan penampilan agak tegak.
4. Bangsa Chinese
Angsa ini paling kecil (ringan) dan merupakan keturunan angsa liar
Anser cygnoides seperti angsa African. Angsa Chinese masak dini, bertelur
lebih cepat, pemeliharaannya mudah dan daya tetas lebih baik dari angsa yang
lain. Dipasarkan sebagai Green geese umur 10–12 minggu dengan berat 4–4,5
Kg seperti bangsa African, bangsa Chinese juga memiliki “knob” yang
berwarna orange seperti warna paruhnya. Warna bulu putih bersih, tetapi ada
pula yang berwarna kecoklatan dengan paruh kehitaman. Kemampuan
produksi telur cukup baik 40 – 60 butir/thn. Terdapat 2 varietas yaitu putih dan
coklat. Di Indonesia merupakan satu-satunya bangsa angsa yang ada, namun
untuk produksi daging belum umum dan kebanyakan hanya sebagai binatang
hiasan atau diambil bulunya.
B. Jenis-jenis Angsa:
 Genera Coscoroba

Coscoroba Swan (Coscoroba coscoroba) adalah spesies angsa yang


merupakan endemik dari Amerika Selatan. Angsa jenis ini merupakan spesies
angsa yang paling kecil. mereka memiliki bulu berwarna putih dengan bulu
hitam sedikit pada bagian ujung 6 sayap, angsa ini memiliki paruh berwarna
merah. Beratjantan pada angsa ini adalah sekitar 3,8 hingga 5,4 kg dan betina
sekitar 3,2 hingga 4,5 kg.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Marga: Coscoroba
Jenis: C. coscoroba
 Genera Cygnus
Angsa putih (Cygnus olor) adalah jenis angsa yang banyak tersebar di
Eurasia. Angsa ini juga disebut sebagai angsa bisu karena angsa ini tidak
memiliki suara layaknya angsa lain. Angsa ini memiliki ukuran panjang sekitar
125 hingga 170 cm, bulunya berwarna putih dengan bagian mata perbatasan
paruh berwarna hitam.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
Marga: Cygnus
Jenis: C. olor

 Cygnus atratus atau Angsa Hitam

Cygnus atratus atau Angsa Hitam adalah jenis angsa yang banyak
tersebar di Australia, angsa dewasa pada jenis ini memiliki ukuran yang besar
dengan panjang sekitar 130 cm. Bulu angsa ini keseluruhan hitam kecuali pada
bagian sayap yang terdapat campuran warna putih, paruhnya berwarna merah
dengan ujung putih serta kakinya berwarna abu-abu
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus: Cygnus
Spesies: C. atratus
 Cygnus melancoryphus

Cygnus melancoryphus merupakan angsa yang berukuran paling besar


dan banyak tersebar di Amerika Selatan. Angsa dewasa pada jenis ini memiliki
ukuran 102 hingga 124 untuk panjangnya dan 3,5 hingga 6,7 untuk beratnya
dengan ukuran sayap 135 hingga 177 cm. Bulu pada bagian badan berwarna
putih dan pada bagian leher hingga kepala berwarna hitam serta tagihan
berwarna abu-abu, paruhnya berwarna hitam.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Suku: Cygnini
Marga: Cygnus
Jenis: C. melancoryphus
 Cygnus cygnus atau Angsa whooper

Cygnus cygnus atau Angsa whooper adalah jenis angsa yang banyak
tersebar di sub-artik Eropa dan Asia.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Suku: Cygnini
Marga: Cygnus
Jenis: C. Cygnus
 Cygnus buccinator

Cygnus buccinator adalah jenis angsa yang banyak tersebar di


Amerika Utara. angsa jenis ini memiliki ukuran dewasanya sekitar 138 hingga
180 untuk panjangnya dan berat sekitar 7 hingga 13,6 kg. Bulunya berwarna
putih keseluruhan dengan paruh hitam dan kaki ada yang berwarna hitam, abu-
abu, merah muda,hingga kekuningan abuabu.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Suku: Cygnini
Marga: Cygnus
Jenis: C. businator
 Cygnus columbianus atau angsa tundra

Cygnus columbianus atau angsa tundra adalah jenis angsa yang


banyak tersebar di Eropa dan Amerika Utara.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
superorder: Galloanserae
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Suku: Cygnini
Marga: Cygnus
Jenis: C. columbianus
C. Pakan
Angsa mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat di antara semua
unggas, dan yang paling efisien dalam konversi bahan makanan, teristimewa
pada waktu umur 8-10 minggu pertama. Angsa juga hampir bebas penyakit
dan merupakan hewan pencari makanan ulung di kebun. Meskipun demikian,
angsa merupakan unggas penghasil daging yang tidak populer. Kedudukan
angsa yang masih sangat rendah dipandang dari sudut ekonomi, dipantulkan
dalam masih sangat sedikitnya data penelitian terhadap kebutuhan makanan
dan zat-zat nutrisi yang diperlukan.
Meskipun angsa tergolong hewan yang pertumbuhannya cepat dan
paling efisien dalam konversi ransum, praktis bebas penyakit dan baik sekali
sebagai unggas pemakan tumbuh-tumbuhan, akan tetapi perkembangbiakannya
lambat. Produksi telurnya relatif sedikit, yaitu 30 – 50 butir per tahun,
tergantung dari jenisnya (Nowland, 1984).
Anak angsa tidak memerlukan ransum sampai umur 36-48 jam setelah
menetas. Hijauan rumput merupakan sebagian terbesar makanannya dan hanya
sejumlah kecil butir-butiran diperlukan. Air minum yang segar dan bersih
perlu disediakan. Pada umur dua atau tiga minggu, apabila anak bangsa
memperoleh cukup rumput muda, umumnya tidak diperlukan lagi makanan
lainnya. Anak angsa dapat pula dipelihara dalam kandang, apabila diber
ransum seimbang.
Angsa muda mempunyai laju pertumbuhan sangat cepat sampai umur
sekitar delapan minggu. Pada umur enam minggu bobot badan angsa mencapai
sekitar 3 kg dan mengkonsumsi ransum kurang lebih 2 kg/kg berat badan
(Patrick dan Schaible, 1980). Setelah pertumbuhan cepat tersebut berlangsung,
tercapailah suatu periode stabil. Mulai pada umur kurang lebih 20 minggu,
angsa memperlihatkan lagi pertumbuhan cepat. Pertambahan bobot badan
dengan cara pemeliharaan di padang rumput akan lebih lambat bila
dibandingkan dengan yang diberi ransum seimbang.
Angsa tidak mempunyai tembolok untuk menyimpan makanannya,
yang dimiliki hanyalah pelebaran pada ujung kerongkongan proksimal
terhadap empedal yang berfungsi sebagai alat penyimpanan makanan
sementara.
Angsa lebih suka mematuk sendiri makanan hijauannya dan dapat
menolak rumput yang dipotong kecuali rumput tersebut segar dan dicincang
sangat halus. Hewan tersebut dapat memilih apa yang disukai di padang
rumput dan cenderung dapat memilih rumput yang lebih enak dan yang lebih
banyak kandungan airnya. Menurut Cowan (1980), dinding sel rerumputan
dan tumbuh-tumbuhan dipecah di dalam empedalnya sehingga kandungan
selnya dapat dicerna.
Anak angsa perlu diberi ransum pemula berkadar protein 20-22% dalam
bentuk pellet berukuran 3/32 atau 3/36 inci (2,3 atau 4,6 mm) untuk tiga
minggu pertama. Setelah tiga minggu perlu diberi ransum pertumbuhan
berkadar protein 15% dalam bentuk pellet berukuran 4,6 mm. Apabila banyak
terdapat padang rumput dan berkualitas baik, jumlah pellet dapat dibatasi
sampai kurang lebih 0,5-1 kg/ekor/minggu sampai angsa-angsa tersebut
berumur 12 minggu.
Tabel 1. Ransum yang disarankan untuk anak angsa dan angsa bibit.
Bahan Anak Angsa Angsa Bibit
Makan
Pemula % Akhir % Ransum 1 % Ransum 2 %
Jagung 34,5 40,75 30,75 57,75
Sorgum 20,0 30,0 20,0 22,0
Bekatul 10,00 6,00 12,00 -
Pollard 8,00 6,00 12,00 -
Bungkil - - 8,00 -
kelapa
Tepung 18,00 12,00 10,00 13,00
daging
Tepung 5,00 3,00 5,00 5,00
daun
Tepung 4,00 2,00 - -
ikan
Kalsium - - 2,00 2,00
karbonat
Garam 0,25 0,25 0,25 0,25
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Nowland, (1984).
Butir-butiran dapat diberikan tersendiri atau dengan ransum yang
perbandingan antara mash dan butir-butiran adalah 50 : 50 (Summers dan
Pepper, 1968). Pada umur tiga minggu dianjurkan agar perbandingan mash
terhadap butir-butir adalah 60 : 40. Perbandingn tersebut secara bertahap perlu
diubah periode pertumbuhan sampai pada saat akan dipasarkan sehingga
menjadi 40 : 60. Tergantung dari kualitas padang rumput, perbandingan
tersebut perlu diatur naik atau turun sedikit. Perlu diperhatikan adalah bahwa
campuran antara mash dan butir-butir kandungan proteinnya 15% seperti
halnya ransum “all-mash” untuk pertumbuhan maksimum.
Tabel 2. Kebutuhan Zat Nutrisi Angsa (%/mm/unit per kg ransum)
Berdasarkan Energi Pemula (0-6 Pertumbuhan Bibit
kkal EM/kg ransum minggu) (setelah 6 minggu)
2.900 2.900
Protein (%) 22,0 15,0 15,0
Lisin (%) 0,9 0,6 0,6
Methionin+Sistin (%) 0,75 - -
Kalsium (%) 0,8 0,6 2,25
Fosfor (%) 0,4 0,3 0,3
Vitamin A (IU) 1500 1500 4000
Vitamin D (ICU) 200 200 200
Riboflavin (mg) 4,0 2,5 4,0
Asam Pantotenat (mg) 15,0 - -
Niasin (mg) 55,0 35,0 20,0

Makanan angsa harus dibuat berbeda disesuaikan dengan umur dan


tujuan pemeliharaan. Menurut NRC (National Research Council) 1994, bahwa
kebutuhan ransum angsa adalah sbb.
Fase Starter (awal) = PK 22 %, EM 2900 KKal/Kg
Fase Grower ( tumbuh) = PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg
Pembibitan (Breeding) = PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg
Kebutuhan ransum angsa dewasa 250 – 300 gram/ekor/hari.
Pemasaran umur 14 – 18 minggu dan dapat dipercepat 10 minggu berupa
Green geese.
D. Perkandangan Angsa
Induk angsa dapat dipelihara dan ditempatkan dimana saja, seperti
dibelakang rumah, bersatu dengan sapi, domba, ayam, atau itik. Akan tetapi
sebaiknya sudah mempersiapkan tempat untuk pemeliharaan sebelum angsa-
angsa yang akan pelihara datang. Apabila mempunyai halaman yang cukup
luas sediakanlah sebagian yang dipagar keliling. Ditempat itu bangun kandang
angsa dan gubuk naungan. Kandang angsa berfungsi untuk merawat dan
membesarkan anak-anak angsa sampai dapat digembalakan, sedangkan gubuk
naungan digunakan untuk tempat tidur dan berteduh induk angsa, gambar
tempat pemeliharaan angsa:
Kandang angsa tidak perlu bagus yang penting harus kering dan dapat
mencegah angina masuk secara langsung, bisa menggunakan sangkar untuk
anak ayam atau sebuah bangunan tertutup. Jika anak angsa yang dipelihara
sedikit, misalnya lima ekor bisa menggunakan sangkar, jika anak angsa yang
dipelihara cukup banyak kita harus menyediakan bangunan tertutup seperti
kandang ayam atau kandang itik.
Sangkar untuk anak angsa dapat berupa kotak dengan rangka dari kayu
dan dinding serta atasnya dari bilah-bilah bamboo, kayu atau kawat
kas.didalam kota kita beri lampu 40watt sehingga anak angsa mudah
mendapatkan makanan dan air. Selain itu, lampu juga berguna sebagai
penghangat, gambar sangkar kotak untuk anak angsa:
Kandang untuk anak angsa dapat berbentuk seperti kandang ayam atau
kandang itik. Bahan bangunan dapat terbuat dari kayu atau bambu. Dinding
dapat dibuat dari bilah bilah bambu atau kawat kasa, sedangkan bagian atasnya
dapat berupa genting, rumbia, seng atau asbes. Lantai bangunan bisa dari
tanah, kayu atau semen. Sebaiknya lantai terbuat dari semen karena angsa akan
sehat dan kandang mudah dibersihkan, gambar kandang untuk anak angsa:

Kandang angsa berukuran besar. Biasanya terbuat dari bambu dengan


ruangan yang sangat luas. Kandang anakan disekat agar jangan membaur
dengan angsa yang remaja dan dewasa. Angsa yang anakan diletakkan dalam
kandang khusus yang mempunyai penghangat dari bohlam listrik agar anakan
tetap dalam kondisi hangat. Kandang usahakan dalam kondisi kering untuk itu
dianjurkan lantai terbuat dari semen agar mudah membersihkannya. Disamping
itu untuk kandang angsa pada bagian samping diusahakan tertutup rapat agar
angin tidak mudah masuk. Bisa juga dengan ditutup plastik disekeliling
kandang. Kandang tempat bertelur angsa bisa dibuat dengan ukuran
30x30x30cm. Alas kandang angsa bertelur terbuat dari jerami atau serutan
kayu.
Di usahakan di sekitar pekarangan rumah di pagar agar angsa tidak
dapat keluar yang dapat merusak tanaman tetangga dan suka menyerang orang-
orang yang lewat di jalan. Atap kandang diusahakan tidak bocor agar waktu
hujan tetap kering. Tempat pakan dan tempat air minum sebaiknya di letakkan
di luar kandang agar di dalam kandang tetap bersih dan kering. Sarang
diperlukan dan diletakkan di dalam kandang, Sarang bisa dibuat dari kotak
kayu yang didalamnya diberi alas dari serutan kayu atau jerami. Cahaya di
kandang harus cukup untuk menstimulasi percepatan produksi telur.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penulisan makalah pemeliharaan angsa ini adalah
Angsa merupakan burung air berukuran besar dari genus
Cygnus family Anatidae yang dapat terbang. Bangsa-bansa angsa antara lain:
Bangsa Toulouse, Bangsa Embden, Bangsa African, Bangsa Chinese. Jenis-
jenis antara lain: Genera Coscoroba, Genera Cygnus, Cygnus atratus atau
Angsa Hitam, Cygnus melancoryphus, Cygnus cygnus atau Angsa whooper,
Cygnus buccinators, Cygnus columbianus atau angsa tundra. Angsa lebih suka
mematuk sendiri makanan hijauannya dan dapat menolak rumput yang
dipotong kecuali rumput tersebut segar dan dicincang sangat halus. Kandang
angsa tidak perlu bagus yang penting harus kering dan dapat mencegah angina
masuk secara langsung.
B. Saran
Saran dari penulisan makalah pemeliharaan angsa ini adalah mahasiswa
lebih banyak membaca referensi agar lebih banyak referensi yang terbaca.

Anda mungkin juga menyukai