Anda di halaman 1dari 11

Nama : Adjie Tamtowi Aziz

Nim :05041381823041

Mata Kuliah : Teknologi Penetasan

Kelas : B

Resume Materi Manajemen Perencanaan Pembibitan Unggas Dan Ketangguhan Sistem

PENDAHULUAN

• JENIS-JENIS UNGGAS

• SIFAT-SIFAT KUANTITATIF DAN KUALITATIF

• KARAKTER PENTING EKONOMIS DAN HERIDITAS

• SISTEM PERKAWINAN PADA UNGGAS

• PEMILIHAN BIBIT YANG BAIK

• SISTEM SELEKSI

• PROGRAM PEMULIAAN

• SETTER/HETCHER

JENIS-JENIS UNGGAS

1. Ayam

Ayam adalah sejenis unggas yang sering dijadikan sebagai hewan ternak atau hewan
peliharaan. Karena jenis unggas yang satu ini mempunyai banyak manfaat. Mulai dari
telurnya, dagingnya dan kototannyapun bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Perkawinan silang antara ayam telah menghasilkan berbagai jenis ayam di muka bumi ini.
Dan ayam yang paling terkenal dan yang sering kita temui adalah jenis ayam petelur. Ayam
peliharaan juga sering dikawinkan dengan ayam hutan yang menghasilkan jenis ayam
bekisar. Pada tahun 2003 jumlah populasi ayam yang hidup diseluruh dunia sejumlah 24
milyar ekor. Encyclopaedia mengatakan bahwa jumlah ini lebih banyak dari jumlah burung
yang ada di dunia. Ayam mempunyai dua sumber protein dalam makanan yaitu pada telur
dan dagingnya. Sebagai hewan peliharaan, ayam memiliki kemampuan beradatasi sangat
baik. Ayam juga sangat adaptif atau dapat disebut dengan hewan yang bisa hidup di
sembarang tempat. Dengan syarat tempat itu mempunyai sumber makanan bagi ayam, ayam
juga termasuk golongan hewan pemakan segala.

2. Itik

Bebek atau juga biasa dengan sebutan itik adalah hewan unggas selanjutnya. Bebek
adalah burung akuatik yang memilliki ukuran badan lebih kecil dari angsa. Bebek bisa hidup
di darat maupun di air, akan tetapi bebek akan lebih banyak di temukan di perairan air tawar.
Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang lain yang mempunyai
bentuk serupa dengannya. Seperti loon grebe, gallinule, coot dan masih banyak lagi.
Beberapa jenis bebek juga biasa melakukan kawin silang, namun hasilnya cenderung tidak
stabil. Bebek memiliki tubuh berlekuk, lebar dan memiliki leher yang relative panjang.
Paruhnya berbentuk lebar yang mengandung lamellae untuk menyaring makanan. Tetapi
pada jenis bebek penangkap ikan, mempunyai paruh lebih panjang dan lebih kuat. Bebek
memakan berbagai macam makanan seperti rumput, cacing, ikan, serangga, tanaman air dan
lain-lain. Untuk jenis bebek penyelam dan bebek laut mereka mencari makan di dalam air.
Untuk memudahkan mereka menyelam, mereka mempunyai massa yang lebih besar dari
bebek jenis lain.

3. Itik manila

Itik serati merupakan sejenis burung atau hewan unggas yang termasuk dalam
keluarga bebek. Di negara kita hewan ini merupakan hewan yang paling banyak menjadi
hewan ternak atau hewan peliharaan. Untuk dimanfaatkan daging dan telurnya karena
memiliki kandungan protein yang tinggi. Itik serati adalah hewan yang berasal dari Meksiko,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Itik jenis ini biasa hidup di alam liar seperti rawa-
rawa, danau, sungai dan lain-lain. Perlu diketahui itik serati adalah hasil dari perkawinan
silang antara bebek biasa dan itik.

4. Burung(puyuh, merpati, BBc)


Hewan yang termasuk dalam keluarga unggas selanjutnya adalah burung puyuh.
Burung puyuh memiliki ukuran tubuh menengan bahkan cenderung bertubuh kecil. Burung
puyuh adalah hewan unggas daratan yang kecil namun memiliki perut yang gemuk. Pada
umumnya burung puyuh adalah salah satu hewan yang tergolong dalam hewan pemakan biji-
bijian. Selain pemakan biji-bijian burung puyuh juga pemakan serangga atau hewan kecil
lainnya. Karena paruh yang dimiliki burung puyuh kecil dan melengkung ke bawah. Burung
puyuh biasa membuat sarang dan hidup dipermukaan tanah. Tetapi jangan salah burung
puyuh termasuk burung  yang memiliki kemampuan untuk terbang dengan tinggi. Akan tetapi
dengan jarak tempuh yang pendek, tidak seperti jenis burung lainnya.

Merpati adalah salah satu jenis unggas yang banyak kita temui di kawasan taman
pekotaan. Merpati memiliki corak tubuh yang ikonik berwarna putih bersih dengan bulu yang
halus. Burung ini merupakan pemakan biji sehingga banyak warga yang memberi makan
burung ini hanya untu menarik perhatian burung ini ketika di taman. Selain banyak
ditemukan di taman, burung merpati bahkan banyak dikembangbiakan untuk dilatih dan
dimanfaatkan sebagai kurir pengantar pesan. Pada zaman dahulu khususnya di daerah eropa
burung merpati banyak di latih untuk mengantar pesan para prajurit ketika berperang.

5. Angsa

Angsa adalah sejenis burung yang hidup di air yang memiliki ukuran yang besar,
hewan ini berasal dari genus Cygnus. Angsa adalah hewan terbesar dari golongan
keluarga anatidae. Sekaligus salah satu burung terbesar yang bisa berenang dan juga bisa
terbang. Spesies terbesar dari angsa adalah angsa putih, angsa trompet dan angsa whooper.
Yang panjang  tubuhnya bisa mencapai 60 inci dan mempunyai berat 50 pound. Selain itu
angsa jenis ini juga memiliki leher dan kaki yang lebih besar. Angsa yang telah dewasa
memiliki ciri khusus, yaitu mata dan paruhnya tidak ditutupi bulu. Tetapi spesies angsa jantan
mirip dengan spesies angsa betina untuk menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Pada
umumya angsa jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari angsa betina. Angsa pada
umumnya hidup di daerah dengan iklim tropis sedang dan jarang berada pada daerah tropis.
Lima jenis angsa tersebar di bumi bagian utara, satu jenis hidup di Negara Australia. Dan
sisanya tersebar di seluruh Benua Amerika. Angsa juga termasuk dalam keluarga hewan
pemakan rumput (Herbivora) . Walaupun angsa juga sering memakan hewan-hewan akuati
kecil yang hidup disekitar habitatnya. Hewan ini dapat hidup di daerah perairan atau hidup di
daerah darat.

6. Kalkun

Ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung yang memiliki ukuran tubuh
besar. Hewan ini termasuk dalam keluarga galliformes genus meleagris. Spesies kalkun
betina memiliki ukuran lebih kecil dari spesies jantan, dan tidak memiliki variasi warna pada
tubuhnya. Kalkun liar merupakan salah satu hewan yang di buru di Negara Amerika Utara.
Akan tetapi kalkun jenis ini tidak sama dengan kalkul-kalkun yang sering kita jumpai. Karena
kalkun jenis ini termasuk hewan yang gesit dan termasuk hewan yang bisa terbang.

7. Burung Unta

Merupakan burung terbesar yang masih hidup. Dengan ketinggian hingga 2,5 meter (8
kaki), ia cukup besar seukuran orang dewasa berbadan kecil menunggang mereka dan telah
digunakan di sebagian afrika utara dan arab sebagai hewan tunggangan perlombaan. Burung
ini tidak dapat terbang dan termasuk dalam kumpulan primitif yang kurang dikenal,
yaitu ratit (palaeognaths). Nama ilmiahnya Struthio camelus. Burung unta berasal
dari sabana dan bagian gurun Afrika di utara dan selatan zona hutan khatulistiwa. Spesies
yang terdapat di timur tengah, yakni S. c. syriacus, telah lenyap.Burung unta dibudidayakan
di berbagai tempat di dunia untuk diambil bulunya sebagai hiasan. kulitnya dipakai untuk
menghasilkan bahan tekstil dan dagingnya dijual secara komersial. Menurut kepercayaan
rakyat, burung unta terkenal karena menyembunyikan kepala mereka di dalam tanah saat
berhadapan dengan bahaya. Perilaku ini tidak pernah dicatat atau dilihat, walaupun burung
unta diketahui merendahkan kepala dan leher mereka ke tanah untuk melindungkan diri
bila predator mendekat. Apabila terancam, burung unta mampu membuat predatornya luka
parah dengan tendangan dari kaki mereka yang kuat itu. Anggota lain
kelompok Palaeognaths termasuk burung rea, emu, kasuari serta burung terbesar yang
diketahui tetapi sekarang lenyap, aepyornis.
SIFAT-SIFAT KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Fenotip dan Genotip

• Penampilan suatu individu yg nampak dr luar

•P = G+E

• P : 1. Sifat kuantitatif 2. Sifat kualitatif

SISTEM PERKAWINAN PADA UNGGAS

Secara umum ungags berkembangbiak ( melakukan perkawinan) dan terjadi seleksi. Dalam
perkawinan ternak unggas ada hal penting terjadi pertimbangan yaitu factor genentik dan
teknis. Factor teknis pada unggas dapat dibagi menjadi dua cara yaitu : 1. Kawin alam 2.
Kawin buatan atau inseminasi buatan

PEMILIHAN BIBIT YANG BAIK

1. Anak unggas dihasilkan dari induk yg sehat.


2. Bulu menutup rata dan halus.
3. Tidak cacat pada tubuhnya.
4. Nafsu makan bagus.
5. Ukuran badan normal.
6. Berat badan ideal.
7. Tidak ada fases/kotoran pada duburnya.

SISTEM SELEKSI

Seleksi dalam ilmu pemuliabiakan ternak dapat diartikan sebagai usaha atau
upaya memilih dan mempertahankan ternak yang dianggap baik untuk terus dipelihara
sebagai tetua bagi generasi yang akan datang dan mengeluarkan ternak ternak (culling) yang
dianggap kurang baik. Kata dianggap mengandung arti bahwa penampilan ternak merupakan
gambaran estimasi dari sifat kuantitatif ataupun kualitatif yang dimiliki ternak. Pada dasarnya
data sifat kuantitattif merupakan gabungan antara pengaruh genetik dan
lingkungan. Kapasitas genetik untuk sifat kuantitatif tertentu secara pasti tidak diketahui.
Oleh karena itu kata dianggap digunakan untuk menggambarkan kapasitas sifat yang
dimaksud. Seleksi pada hakekatnya dapat dibagi menjadi dua bentuk/macam, yaitu seleksi
alam dan seleksi buatan. Seleksi alam meliputi kekuatan kekuatan alam yang menentukan
ternak.ternak akan berproduksi dan menghasilkan keturunan untuk melanjutkan proses
reproduksi. Ternak yang dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa bertahan hidup
adalah ternak.ternak yang memiliki peluang besar untuk bereproduksi. Kemampuan ternak
bertahan hidup dipengaruhi oleh faktor genetik. Pada umumnya perubahan disebabkan oleh
seleksi alam ini sangat lambat. Pada seleksi buatan, kloakaia menentukan ternak
mana yang boleh bereproduksi. ternak ini dipilih tidak berdasarkan pada daya
adaptasinya terhadap lingkungan, tetapi berdasarkan keunggulannya. Hal ini disesuaikan
dengan keinginan dan kebutuhan kloaka. Seleksi akan meningkatkan frekuensi gen
yang diinginkan dan menurunkan frekuensi gen yang tidak diinginkan. tujuan dari adanya
seleksi ini adalah peningkatan atau perbaikan mutu genetik ternak terutama pada sifat yang
berkaitan dengan sifat ekonomis dari ternak, misal sifat produksi (produksi telur,
pertambahan bobot badan), sifat reproduksi (fertilitas, daya tetas), sifat kualitas (kualitas
karkas, perlemakan), dan sifat estetika (warna bulu, bentuk tubuh).

SETTER DAN HETCHER


Penetasan telur dengan menggunakan mesin penetas yang dilakukan masyarakat pada
umumnya memakai sistem satu tahap. Maksudnya adalah selama satu periode penetasan
mulai dari hari ke-1 sampai telur menetas dilakukan dalam satu mesin tetas dan dalam satu
rak telur yang sama.

Setter

adalah mesin tetas yang berfungsi hanya sebagai pengeraman telur, digunakan untuk
memanaskan dan memutar telur mulai hari ke-3 sampai 3 hari menjelang telur menetas.
Mesin tetas biasa menggunakan rak telur berputar.

Hatcher

adalah mesin tetas yang berfungsi hanya sebagai penetasan telur, digunakan untuk
memanaskan telur selama 3 hari terkhir sampai telur retak sampai menetas. Mesin tetas
biasanya menggunakan rak telur tetap.
Telur unggas yang akan ditetaskan perlu melalui 2 (dua) tahapan, sebagai berikut :

1. TAHAP SETTER (Masa Pengeraman) : Telur diletakan di rak yang akan berputar


perlahan sampai kemiringan 45° selama beberapa hari (lihat table diatas).
2. TAHAP HATCHER (Masa Penetasan) : Tahap menunggu proses netas ini telur tidak
boleh diputar lagi, sesudah 3 - 4 hari telur akan menetas.

Penggunaan setter dan hatcher secara umum memberikan keuntungan sebagai berikut:

 Lebih memudahkan pengaturan penetasan secara periodik, misalnya teknis penetasan


setiap 1 minggu sekali.
 Lebih efisien dalam waktu penetasan, karena telur hanya dimasukkan 18 hari (telur
ayam), 25 hari (telur itik), 14 hari (telur puyuh)
 Meningkatkan daya tetas. Pada tahap hatcher akan memudahkan pengaturan
kelembaban, karena telur usia 3 hari menjelang menetas pada hatcher kelembabannya
harus dinaikkan 5 – 10% lebih besar daripada setter untuk memudahkan proses piping
(pecah kulit telur).
 Memudahkan dalam pembersihan, karena hanya mesin tetas hatcher yang harus sering
dibersihkan, sedangkan mesin tetas setter bisa digunakan terus menerus tanpa
terputus.

MATERI GENETIK

• 2. Biologi Sel :

• - Sitoplasma

• - Inti Sel

• - Kromosom (struktur & tipe)

• - Pembelahan Sel (mitosis & meiosis)

• - Pengembangbiakan (gametogenesis & Fertilisasi)


• - Gen (Gen Eukariosit & Mekanisme kerja gen)

• - Deosksiribonukleat (sintesa protein & Kodon)

• 3. Mendelisme :

• - Percobaan Mendel

• - Pewarisan gen otosomal:

• - Penamaan gen

• - Expresi gen

• 4. Hibrida (Kombinasi, Metoda Uji Chi-kwadrat)

• 5. Perluasan Hk. Mendel (Interaksi gen dan Epistasis, Alel ganda, Kodominasi, Lethal gene,
Gen ganda, Pewarisan kulit dan bulu hewan)

• 6. Kaitan Sex (cara, gagal pisah, sex kromatin)

• 7. Analisis silsilah

• 8. Gen Terangkai & Pindah Silang: - linkage gene - crossing over - Pemetaan gen

• 9. Perubahan Tatanan Materi Genetik: - Mutasi Gen - Mutasi Kromosom - Per Jumlah
Kromosom

GENE ACTIONS

• X1Y1 x X2Y2 • X1X2 • X1Y2 • X2Y1 • Y1Y2

GENE - INTERACTION • • KOMPLEMENTER - Saling melengkapi • • KRIPTOMERI =


ATAVISME - Menyembunyikan karakter leluhur • • EPISTASIS & HYPOSTASIS Epi :
Menutupi Hypo : Ditutupi • • POLYMERI - Saling menambahkan

Gene Pool PL population. GGPS generation. GPS generation PS generation FS population •


A gene pool (constant) over many generation, then the population is stable and not involving.

PRODUKSI UNGGAS

• Produksi terlihat kecenderungan yang meningkat pada produksi DOC (Daily Old Chick)
• Broiler , layer, native chicken

• Penuh dengan fluktuasi

• Dipengaruhi kebijakan, suply & demand

• Sejauh ini daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan dalam pemenuhan gizi
(protein hewani) masih rendah dibandingkan dengan gaya hidup masyarakat yang sangat
konsumtif (fashion & elektronik, automotif)

KLASIFIKASI

• Pada umumnya peternakan ayam dapat dibedakan menjadi dua, berdasarkan jenis yaitu

1. Ayam bukan ras (buras) atau lebih dikenal dengan nama ayam kampung, yang
merupakan ayam lokal. Ayam lokal banyak dipelihara secara tradisional, oleh peternak skala
kecil. Lokasi peternakan baik di rumah-rumah maupun di kebun-kebun.

2. Ayam ras, yang asal mulanya diimpor dari luar negeri. Ayam jenis ini dikenal
dengan istilah ayam broiler dan layer.Interval Time

• DOC ayam buras komersialitas 12-15 minggu

• Untuk DOC broiler (ayam pedaging) selama 8 minggu, sedangkan untuk

• DOC layer (ayam petelur) selama 73 minggu.

SPESIALISASI INDUSTRI UNGGAS

• pembibitan (animal breeder),

• penetasan (hatchery),

• pemotongan / pemrosesan ayam pedaging,

• telur tetas,

• telur konsumsi,

• pakan ternak,

• obat-obatan hewan,
• sarana produksi dan sebagainya

• Produk olahan turunan

Kontribusi daging unggas

• Kontribusi daging dari berbagai jenis ternak yang menggambarkan struktur produksi daging
menunjukkan bahwa peranan daging unggas semakin meningkat dari 20% pada tahun 70-an
menjadi 64,7% (1.403, 6 ribu ton) pada tahun 2000-an dan diantaranya 16,3% (352,7 ribu
ton) berasal dari unggas lokal. • Perubahan struktur tersebut disebabkan semakin tingginya
produksi daging unggas sejalan dengan meningkatnya industri perunggasan nasional.

Government awareness

• Kebijakan pemerintah selama ini kurang memprioritaskan dunia peternakan • termasuk


kebijakan tentang pakan ternak, sehingga harga pakan tidak pernah stabil pada suatu
imbangan harga tertentu. • Berbeda dengan harga pangan yang diusahakan oleh pemerintah
untuk selalu stabil pada harga tertentu, seperti beras dan gula yang diatur dalam bentuk harga
dasar sehingga memungkinkan petani untuk dapat menikmati keuntungan dari hasil
usahanya. • Jagung, bekatul dan kedelai sebagai bahan pakan utama unggas sampai saat ini
belum tersentuh regulasi pemerintah untuk penstabilan harga.

Feed Problem

• Masalah penyediaan bahan baku pakan industri perunggasan, di mana sebagian besar bahan
baku pakan ternak penting harus diimpor, • impor jagung mencapai 40-50 %, • bungkil
kedelai 95%, • tepung ikan 90-92%, • serta tepung tulang dan vitamin/feed additive hampir
100% impor.

Effort

• Mengembangkan industri pakan unggasyang berbasis bahan baku domestik dengan tujuan
meningkatkan daya saing produk unggas nasional. • Upaya yang dapat dilakukan adalah:
mengembangkan daerah produksi jagung dengan sistem distribusi yang efisien dan sistem
penyimpanan modern (silo), • memanfaatkan biji-bijian alternatif seperti sorgum dan limbah
pertanian terutama dari industri pengolahan sawit, mengembangkan industri tepung ikan pada
sentra produksi perikanan nasional, dan mendorong pihak industri pakan melakukan
penelitian dan pengembangan untuk menggunakan bahan baku lokal.

Compartment
• Penataan zona (zoning) adalah prosedur untuk mengkondisikan suatu zona atau daerah
sehingga memiliki status kesehatan hewan melalui penerapan sistem budidaya ternak yang
baik yang mencakup aspek manajemen, kesehatan hewan dan pengendalian limbah serta
manajeman biosekuriti. • Penataan komparteman (kompartementalisasi) dan penataan zona
(zonifikasi atau Zonasi) pemeliharaan unggas merupakan solusi penting yang telah
mendapatkan rekomendasi dari Office Internationale de Epizooticae (OIE)

KARAKTER PRODUKTIFITAS

DATA PERTUMBUHAN: Bobot badan mingguan, bobot potong bobot karkas, kualitas
karkas

DATA PRODUKSI TELUR: jumlah telur kualitas telur

DATA KUALITAS SEMEN: Makroskopis: Volume, warna, konsistensi, pH Mikroskopis:


Konsentrasi, motilitas, sperma hidup/mati, abnormalitas

Anda mungkin juga menyukai