Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Taksonomi merupakan cabang ilmu dari biologi yang masih sangat erat dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Unsur-unsur taksonomi langsung maupun tidak,selalu
ada dalam kehidupan manusia hingga saat ini. Keaneka ragaman sifat dan ciri yang
dimiliki suatu makhluk hidup sesungguhnya menggambarkan keanekaragaman potensi
dan manfaat yang dapat digali. Bila data dan informasi ilmiah mengenai sumber daya
hayati belum sepenuhnya dapat diungkap maka kepunahan suatu makhluk hidup sama
artinya dengan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki
makhluk hidup tersebut. Seperangkat gen yang ikut hilang bersama peristiwa
kepunahan itu mungkinmemiliki potensi dan manfaat yang tidak akan dijumpai lagi
pada makhluk hidup yang lain.Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia
dikenal memiliki potensikekayaan alam yang luar biasa, baik flora, fauna maupun
mikroba yang sebagiandiantaranya bersifat endemik. Dengan teknik biologi molekuler,
rahasia potensi yangdimiliki setiap makhluk hidup dapat diungkap secara lengkap
sehingga kekayaan sumberdaya hayati menjadi sangat berharga terutama sebagai
sumber gen. Bila setiap gen dapatdiperjualbelikan maka keanekaragaman biota yang
hidup di Indonesia ini merupakan asetyang luar biasa besar. Namun kenyataan
menunjukkan bahwa potensi kekayaan tersebut belum optimal dimanfaatkan. Negeri
ini masih merupakan negara miskin dengan pendapatan kotor nasional (GNP) per
kapita sedikit lebih tinggi dari Zimbabwe, negaratermiskin di Afrika. Keadaannya
makin memprihatinkan karena Indonesia dikategorikansebagai wilayah Hot Spot ,kaya
dengan sumber daya hayati tetapi kondisimya terancam punah. Di mata internasional
Indonesia juga dianggap kurang serius dalam menanganikelestarian sumber daya
hayati. Anggapan ini rasanya tidak berlebihan karena terbuktiemas hijau yang
terhampar di hutan-hutan di wilayah republik ini dari waktu ke waktu jumlahnya
makin menurun dengan laju yang semakin cepat, beberapa jenis dan varietasmulai
langka bahkan ada yang telah punah sama sekali
BAB II
PEMBAHASAN

1.Taksonomi Unggas
Sistem Klasifikasi Ternak Unggas

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus (Linnaeus, 1758)
Sub Spesies : Gallus gallus gallus (Linnaeus, 1758)
: Gallus gallus spadiceus (Bonnaterre, 1792)
: Gallus gallus bankiva (Temminck, 1813)
: Gallus gallus murghi (Robinson & Kloss, 1920)
: Gallus gallus jabouille (Delacour & kinnear, 1928)
: Gallus gallus domesticus (Linnaeus, 1758)
: Gallus gallus gallus (Linnaeus, 1758)
Spesies : Gallus varius (Shaw, 1798)
: Gallus sonneratii (Temminck, 1813)

2.Taksonomi Ayam
AYAM
Taksonomi Ayam:
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Subkelas : Neornithes
Ordo : Galliformes
Genus : Gallus
Spesies : Gallus Domesticus
Bangsa - bangsa ayam terdiri dari:
Ayam Bukan Ras (Buras/Local)
Ayam Ras
Dari beberapa persilangan bangsa ayam di dunia kemudian dikembangkan menjadi beberapa
jenis (tipe) ayam komersil yaitu:
1. Tipe Petelur (Layer Type) yaitu ayam yang dipelihara untuk diambil telurnya.
2. Tipe Pedaging (Broiler Type) yaitu ayam yang dipelihara untuk diambil dagingnya.
3. Tipe Dwiguna (Dual Purpose) yaitu ayam yang dipelihara untuk diambil daging dan
telurnya.
Teori Asal-usul Terbentuknya Bangsa Ayam Modern

1. Teori Monophyletic (Charles Darwin, 1868), nenek moyang : Gallus gallus (Red Jungel
Fowl)

Alasan :

Mudah dikawinkan secara bebas dengan bangsa-bangsa ayam yang ada sekarang, sedangkan
3 spesies lainnya sangat sulit.

F1 hasil persilangan Gallus gallus dengan bangsa ayam yang ada sekarang biasanya fertile,
sedangkan yang lain steril

Ciri-ciri ayam Brown Leghorn, Black Breasted dan red Games terutama warna bulu mirip
dengan Gallus gallus

Hasil perkawinan bangsa-bangsa ayam yang telah didomestikasi sewaktu-waktu


memperlihatkan ciri yang mirip dengan Gallus gallus

2. Teori Polyphyletic

Mengemukakan dua kemungkinan

nenek moyang : dua atau lebih dari keempat spesies yang ada sekarang

nenek moyang : lebih dari empat spesies yang ada sekarang

Alasan :

Bangsa-bangsa yang terbentuk dalam kelas Mediteranian mungkin diturunkan oleh sekurang-
kurangnya dua spesies dari keempat spesies yang ada

Bangsa-bangsa yang terbentuk dari kelas Asia kemungkinan diturunkan oleh nenek moyang
dari jenis yang telah musnah

Alasan tersebut dikemukakan berdasarkan adanya perbedaan prinsipil antarra bangsa-bangsa


ayam dari kelas Mediteranian dengan bangsa-bangsa ayam dari kelas Asia

3.Taksonomi Itik
ITIK
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek. Itik pada awalnya berasal dari Amerika Utara
merupakan itik liar ( Anasmoscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh
manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebutAnas domesticus (itik
ternak).

Taksonomi Puyuh

Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Genus : Cairina
Spesies : C. moschata (Itik liar), Gallus Domesticus
Menurut tipenya, itik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.Itik Tipe Petelur yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi sebagai penghasil telur
yang baik.
2. Itik Tipe Pedaging yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi sebagai penghasil
daging
3. Itik Tipe Dwiguna yaitu itik yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya.

4.Taksonomi Puyuh

PUYUH
Puyuh yang dalam bahasa asing disebut “Quail” merupakan jenis burung yang tidak dapat
terbang, ukuran tubuh relatif kecil dan berkaki pendek.Burung Puyuh termasuk dalam
golongan aneka ternak hasil domestikasi, yang semula bersifat liar kemudian diadaptasikan
menjadi hewan yang dapat diternakkan. Burung Puyuh pertama kali diternakkan di Amerika
Serikat tahun 1870 dan terus dikembangkan ke berbagai penjuru dunia.

Taksonomi Puyuh:
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Galiformes
Genus : Coturnix
Spesies : Coturnix-coturnix Japonica

Pada saat ini kita baru mengenal beberapa jenis burung puyuh yang kita pelihara untuk
diambil telur maupun dagingnya. Sebenarnya banyak jenis puyuh yang tersebar di seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Tetapi, tidak semua puyuh tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil pangan
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan
Di indonesia banyak sekali unggas yang di budidayakan antara lain:itik,kalkun,puyuh,entog
angsa dan merpati.Namun kebanyakan peternak indonesia memilih berternak ayam itik dan
puyuh.Pada ayam,yang diambil daging dan telurnya begitu pula dengan itik dan puyuh
.Semakin berkembangnya pertumbuhan penduduk indonesia ini menjadikan kebutuhan akan
protein hewani masyarakat indonesia meningkat,ini mengakibatkan pemerintah banyak
mengimpor daging dan telur dari luar negri.Di indonesia masyarakat indonesia lebih memilih
mengkonsumsi daging dan telur yang dihasilkan oleh ternak ungags itu dikarenakan harga
yang relatif lebih murah dari harga daging sapi.dengan demikian orang yang tingkat
ekonominya sedang bisa mendpatkan protein hewani dengan harga yang cukup terjangkaua

Daftar Pustaka

Abidin, Z. 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. AgromediaPustaka, Jakarta.


Alif, S. M. 2010. Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur. Biogenesis, Yogyakarta
http://peternakanhajiwawi.com/pengertian-fcr-dan-cara-menghitungnya/

Anda mungkin juga menyukai