Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis kerang
(Bivalvia) di daerah pasang surut yang terdapat di perairan Teluk Bakau, Kabupaten
Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Metode yang digunakan adalah metode Purposive
sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada saat surut terendah. Sampel diambil dari
3 stasiun, dimana pada masing-masing transek terdapat tiga titik sampling (3 plot)
dengan ukuran 1 x 1 m2. Jarak antar garis transek adalah 50 meter. Hasil penelitian dari
4 stasiun ditemukan sebanyak 1.772 kerang Bivalvia dengan 14 jenis spesies yang
berbeda. Suhu di masing-masing stasiun berkisar antara 29.90c – 30.50c. Lokasi pH pada
4 stasiun penelitian berkisar antara 8.33 – 8.38 sedangkan untuk DO dari 4 stasiun
berkisar antara 7.2 mg/L – 7.7 mg/L. Hasil perhitungan keanekaragaman H’, peneliti
menemukan keanekaragaman Perairan Desa Teluk Bakau bernilai H’= 2.451, dengan
nilai tersebut tingkat spesies kerang (Bivalvia) yang ditemukan adalah sedang,
(H’>3,322) yang berarti di perairan Desa Teluk Bakau tersebut keanekaragaman sedang,
produktivitas cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang dan tekanan ekologis sedang.
Kata Kunci: Bivalvia, Metode, Teluk Bakau, pH, DO, Suhu, Keanekaragaman H’.
I. PENDAHULUAN
Zona Intertidal (Pasang surut) merupakan daerah tersempit dari semua daerah
yang terdapat di samudera dunia. Walaupun luas daerah ini sangat terbatas, tetapi
memiliki variasi fakrot lingkungan yang terbatas dibandingkan dengan daerah lautan
lainnya. Pada daerah ini terdapat beragam kehidupan yang lebih besar salah satunya
yaitu kerang-kerangan termasuk kelas bivalvia.
Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut yang masih di
pengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut dan proses alami yang terjadi di darat
seperti aliran air tawar maupun yang di sebabkan oleh kegiatan manusia di darat. Desa
Teluk Bakau merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Bintan.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan, zona intertidal perairan Desa
Teluk Bakau banyak ditemukan berbagai aktivitas, seperti: pariwisata, aktifitas nelayan,
dan rekreasi masyarakat local yang mencari kerang untuk di konsumsi sendiri. Bivalvia
adalah biota yang biasa hidup di dalam substrat dasar perairan (biota bentik) yang relatif
lama sehingga biasa digunakan sebagai bioindikator untuk menduga kualitas perairan.
42
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
Penelitian ini dilaksanakan di zona intertidal pada bulan Juli hingga Agustus 2019
di perairan Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan.
Penelitian ini menggunakan metode observasi yaitu metode penglihatan secara
langsung. Metode observasi dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat daerah
habitat kerang, kedalaman kerang serta melakukan dokumentasi dan dilanjutkan dengan
studi pustaka untuk melihat keanekaragaman kerang bivalvia. Jarak antar stasiun lebih
kurang 500 meter, masing-masing stasiun terdiri atas tiga transek, transek garis ditarik
tegak lurus dengan garis pantai berdasarkan zona intertidal yaitu di zona pasang
tertinggi (upper zone), zona batas pasang tertinggi dan surut terendah (middle zone) dan
zona batas surut terendah (lower zone). Pada Masing-masing transek terdapat tiga titik
sampling atau total plot, dalam satu stasiun terdapat 9 plot dengan ukuran 1x1m2. Jarak
antar garis transek adalah 50 meter. Berikut bagan stasiun penelitian. Penarikan pada
setiap sub Stasiun pengamatan sebagai berikut:
43
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
Keterangan:
Dimana:
Pi=∑ni/N
H : Indeks keragaman Shannon-Wienner
Pi : Jumlah individu suatu spesies/ jumlah total seluruh spesies
ni : Jumlah individu spesies ke-i
N : Jumlah total individu
44
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
45
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
46
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
47
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
Lokasi Present
No Spesies/Jenis Ind Log10 Pi LnPi PiLnPi Pi2
St I St II St III StIV ase
Tridacna
1 5 7 5 2 19 1.279 0.011 -4.535 -0.049 0 1.20%
Crocea
48
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
Lanjutan
Lokasi Present
No Spesies/Jenis Ind Log10 Pi LnPi PiLnPi Pi2
St I St II St III StIV ase
Gafrarium
10 86 93 70 72 321 2.507 0.181 -1.708 -0.309 0.033 18.00%
pectinatum
Circe
11 50 43 51 49 193 2.286 0.109 -2.217 -0.241 0.012 10.90%
tumefacta
Isognomon
12 14 10 9 17 50 1.699 0.028 -3.568 -0.101 0.001 2.80%
Perna
Isognomon
13 40 51 30 51 172 2.236 0.097 -2.332 -0.226 0.009 9.70%
ephippium
49
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
IV. KESIMPULAN
Hasil dari penelitian yang dilakukan di perairan Desa Teluk Bakau, Kecamatan
Gunung Kijang, Kabupaten Bintan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis-jenis
kerang (Bivalvia). Pengambilan sampel dilakukan dengan menetapkan stasiun sebanyak
4 stasiun, dalam 1 stasiun dilakukan penarikan transek sebanyak 3 transek dan 9 plot
dan dilakukan kembali pada stasiun selanjutnya. Hasil penelitian dari 4 stasiun
ditemukan sebanyak 1.772 kerang Bivalvia dengan 14 jenis spesies yang berbeda. Suhu
di masing-masing stasiun berkisar antara 29.90c – 30.50c suhu tersebut masih di batas
50
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 2 No. 1. Agustus 2020
normal. Lokasi pH pada 4 stasiun penelitian berkisar antara 8.33 – 8.38 sedangkan
untuk DO dari 4 stasiun berkisar antara 7.2 mg/L – 7.7 mg/L. Hasil perhitungan
keanekaragaman H’, maka peneliti menemukan keanekaragaman Perairan Desa Teluk
Bakau adalah bernilai H’= 2.451, dengan nilai tersebut tingkat spesies kerang (Bivalvia)
yang ditemukan adalah sedang, (H’>3,322) yang berarti di perairan Desa Teluk Bakau
tersebut adalah keanekaragaman sedang, produktivitas cukup, kondisi ekosistem cukup
seimbang dan tekanan ekologis sedang.
DAFTAR PUSTAKA
Andri, Henky, Arief. 2015. Pola Sebaran Bivalvia di Zona Litoral Kampung Gisi
Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal.umrah.ac.id.
Ismail, Muhammad Masrul. 2013. Informasi Biologi dan Pemanfaatan Kerang Kerek
(Gafarium Tumidum). Indonesia Institute of Sciences. UPT. Balai Konservasi
Biota Laut Ambom. LIPI.
Jamila. 2018. Karakteristik Habitat dan Kepadatan Bivalvia di Zona Intertidal Perairan
Desa Sungai Cingam Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.
Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.
Susana, Tjutju, 2009. Tingkat Keasaman (pH) dan Oksigen terlarut Sebagai Indikator
Kualitas Perairan Sekitar Muara Sungai Cisadane. JTL 5(2): 33- 39.
51