DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
World Summit on
Agenda 21 Sustainable Konvensi Aarhus
Development (WSSD)
Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD)
Konvensi Perubahan Iklim (UNFCC)
Pembuatan bendungan
berskala besar di negara
Indonesia, India, Cina,
Nepal, serta Pakistan
Pembangunan
pertanian
Pembangunan
Jalan di Brasil
Industrialisasi di
Brasil-Amazon
Program
Transmigrasi
di Indonesia
2.
Masyarakat Pembangunan
Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang beorientasi pada
pemenuhan kebutuhan manusia
melalui pemanfaatan sumber daya
alam secara bijaksana, efisien, dan
memperhatikan keberlangsungan
pemanfaatannya baik untuk generasi
masa kini maupun generasi yang
akan datang.
12
Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutkan adalah suatu konsep pembangunan yang
mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi dan ekologi. Oleh karena itu,
selain memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi, dalam pembangunan
berkelanjutan menuntut manusia untuk bersikap lebih bijak dalam
memanfaatkan sumberdaya alam dan menjaga ekosistemnya. Artinya,
koservasi biodeversitas perlu dilakukan dalam rangka pembangunan untuk
menjamin keseimbangan ekosistem sehingga manfaat dari sumberdaya
alam dapat dirasakan generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
13
Aspek pembangunan berkelanjutan
aspek mengenai definisi operasional pembangunan berkelanjutan, antara lain:
● Untuk sumber daya alam yang terbarukan : laju pemanenan harus sama dengan laju
regenerasi (produksi lestari).
● Untuk masalah lingkungan : laju pembuangan limbah harus setara dengan kapasitas
asimilasi lingkungan.
● Sumber energi yang tidak terbarukan harus dieksploitasi secara quasisustainable,
yakni mengurangi laju deplesi dengan cara menciptakan energi substitusi.
14
Peran masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan
Penduduk atau masyarakat merupakan bagian penting atau titik sentral dalam
pembangunan berkelanjutan, karena peran penduduk sejatinya adalah sebagai
subjek dan objek dari pembangunan berkelanjutan.
● Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat, namun
memiliki kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi
yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam
dan daya tampung lingkungan yang semakin terbatas.
15
…. lanjutan
● Sebaliknya, dengan penduduk berkualitas akan mempercepat tercapainya
kondisi ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam.
Penduduk yang berkualitas memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola
potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal. Namun,
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga keseimbangan dan
keserasian antara jumlah penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam
serta daya tampung lingkungan.
16
3.
Cagar Biosfer
“Cagar biosfer didefinisikan dalam UU
No 5 tahun 1990 sebagai suatu
kawasan yang terdiri dari ekosistem
asli, ekosistem unik, dan atau
ekosistem yang telah mengalami
degradasi yang keseluruhan unsur
alamnya dilindungi dan dilestarikan
bagi kepentingan penelitian dan
pendidikan. ”
18
Karakteristik Cagar Biosfer
1. Mempunyai pola zonasi untuk konservasi dan pembangunan.
2. Memfokuskan pada arah pendekatan yang secara khusus menekankan partisipasi masyarakat
lokal dalam pengelolaan kawasan.
3. Membentuk suatu metode untuk penyelesaian konflik pemanfaatan sumber daya alam melalui
dialog.
4. Mengintegrasikan keanekaragaman budaya dengan keanekaragaman hayati, terutama mengenai
peran pengetahuan tradisional dalam pengelolaan ekosistem.
5. Mendemonstrasikan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan hasil penelitian dan diikuti oleh
kegiatan pemantauan.
6. Merupakan lokasi untuk pendidikan dan pelatihan.
7. Berpartisipasi dalam jaringan dunia.
19
Cagar biosfer memiliki zonasi wilayah yang
memiliki fungsi sesuai peruntukannya.
ZONA PENYANGGA
03 Untuk melindungi area inti dari
ZONA INTI dampak negatif kegiatan
manusia, hanya kegiatan-
Sebagai kawasan lindung kegiatan yang sesuai dengan
dengan luas yang memadai, tujuan konservasi yang dapat
mempunyai perlindungan dilakukan
hukum jangka panjang, untuk
01 02
melestarikan keanekaragaman
hayati beserta ekosistemnya
ZONA TRANSISI
Untuk mempromosikan
model-model pembangunan
yang berkelanjutan
20
Zonasi Cagar Biosfer
21
Cagar Biosfer yang ada di Indonesia:
1. Cagar Biosfer Siberut di Provinsi Sumatera Barat
2. Cagar Biosfer Leuser di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam (NAD) dan Provinsi
Sumatera Utara
3. Cagar Biosfer Cibodas di Provinsi Jawa Barat
4. Cagar Biosfer Tanjung Puting di Provinsi Kalimantan Tengah
5. Cagar Biosfer Lorelindu di Provinsi Sulawesi Tengah
6. Cagar Biosfer Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur
7. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Provinsi Riau.
22
Peta Cagar Biosfer di Indonesia
23
Contoh Cagar Biosfer di Indonesia
24
DAFTAR PUSTAKA
Larasati, R. (2012). Peran Cagar Biosfer Cibodas Dalam Penyerapan CO2 (The
Role of Cibodas Biosphere Reserves in Absorbing CO). Jurnal Penelitian
Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 9 (2): 66—76.
Man and Biophere Indonesia. 2011. Cagar Biosfer Indonesia. [Online].
http://www.mab-indonesia.org/tentang.php?i=biosfer Diakses pada
Minggu, 4 April pukul 21:09
UNESCO. 2003. Biosphere Reserves. On ground testing for sustainable
development. Jakarta: Graha Info Kreasi.
25
Thanks!
Any questions?
26