Anda di halaman 1dari 26

MEMPERTIMBANGKAN UPAYA KONSERVASI

DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MATA KULIAH : BIOLOGI KONSERVASI


KELOMPOK 8

DESSY FITRIANI (2224170097)

ANGGITA RIZKI SETIANI (2224170098)

SANTIKA EDYU NOVITASARI (2224170099)


1.
Pendekatan Internasional Untuk
Konservasi Dan Pembangunan
Berkelanjutan
Pertemuan Tingkat Tinggi serta Kesepakatan Internasional

• Salah satu tonggak bersejarah dari upaya internasional dalam


melindungi keanekaragaman hayati adalah salah satu konferensi
internasional yang diselenggarakan selama 12 hari di Rio de Janeiro,
Brasil yang dikenal sebagai UNCED (United Nation Conference on
Environment and Development). Namun lebih dikenal dengan Earth
Summit atau Rio Summit
Mekanisme kebijakan dan penegakan hukum merupakan kedaulatan (yurisdiski) dari setiap negara
terkait, namun kerjasama internasional mutlak diperlukan karena berbagai alasan sebagai berikut:

Manfaat keanekaragaman hayati merupakan


kepentingan internasional

Banyak masalah polusi lingkungan yang


mengancam ekosistem mempunyai ruang
lingkup internasional dan membutuhkan
kerja sama internasional

Perdagangan produk hayati internasional


merupakan hal yang umum

Banyak spesies yang bermigrasi/ berpindah


melewati perbatasan internasional
Pertemuan Tingkat tinggi serta kesepakatan internasional

Konvensi Perubahan Konvensi


Deklarasi Rio
Iklim (UNFCC) Keanekaragaman
Hayati (CBD)

World Summit on
Agenda 21 Sustainable Konvensi Aarhus
Development (WSSD)
Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD)
Konvensi Perubahan Iklim (UNFCC)

Konvensi ini memiliki 3 tujuan: melindungi


keanekaragaman hayati, memanfaatkan
Perjanjian ini mewajibkan negara industri
kenakeragaman hayati secara berkelanjutan,
untuk mengurangi tingkat emisi CO2 dan
dan membagi manfaat keuntungan yang
gas rumah kaca lainnya, serta melaporkan
diperoleh dari produk hasil keanekaragaman
kemajuannya secara berkala.
hayati tersebut.
Deklarasi Rio
Agenda 21
Deklarasi ini mengakui bahwa setiap
negara memiliki hak untuk mengatur
Agenda 21 menghubungkan lingkungan
penggunaan sumber daya yang dimilikinya
dengan berbagai masalah pembangunan
demi pembangunan ekonomi dan sosial
yang saling terkait namun selama ini
masing-masing, namun selama tidak
seringkali ditangani secara terisolir atau
mengorbankan kepentingan negara lain
terpisah
Konvensi Aarhus
World Summit on Sustainable
Development (WSSD)
Mengakui hak masyarakat untuk hidup
dalam lingkungan yang sehat. Konvensi ini
Dalam konferensi tersebut ditekankan
mengharuskan pemerintah untuk
perlunya penurunan tingkat perusakan
memberikan data lingkungan serta
keanekaragaman hayati, namun fokus
memberikan hak-hak kepada masyarakat,
utamanya adalah bagaimana mencapai
organisasi dan negara untuk melakukan
keberlanjutan ekonomi dan keberlanjutan
penyelidikan terhadap penyebab polusi,
sosial.
serta melakukan aksi untuk mengurangi
kerusakan lingkungan.
Berbagai studi Kasus dana Pinjaman Pembangunan

Pembuatan bendungan
berskala besar di negara
Indonesia, India, Cina,
Nepal, serta Pakistan
Pembangunan
pertanian
Pembangunan
Jalan di Brasil
Industrialisasi di
Brasil-Amazon
Program
Transmigrasi
di Indonesia
2.
Masyarakat Pembangunan
Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang beorientasi pada
pemenuhan kebutuhan manusia
melalui pemanfaatan sumber daya
alam secara bijaksana, efisien, dan
memperhatikan keberlangsungan
pemanfaatannya baik untuk generasi
masa kini maupun generasi yang
akan datang.

12
Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutkan adalah suatu konsep pembangunan yang
mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi dan ekologi. Oleh karena itu,
selain memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi, dalam pembangunan
berkelanjutan menuntut manusia untuk bersikap lebih bijak dalam
memanfaatkan sumberdaya alam dan menjaga ekosistemnya. Artinya,
koservasi biodeversitas perlu dilakukan dalam rangka pembangunan untuk
menjamin keseimbangan ekosistem sehingga manfaat dari sumberdaya
alam dapat dirasakan generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

13
Aspek pembangunan berkelanjutan
aspek mengenai definisi operasional pembangunan berkelanjutan, antara lain:
● Untuk sumber daya alam yang terbarukan : laju pemanenan harus sama dengan laju
regenerasi (produksi lestari).
● Untuk masalah lingkungan : laju pembuangan limbah harus setara dengan kapasitas
asimilasi lingkungan.
● Sumber energi yang tidak terbarukan harus dieksploitasi secara quasisustainable,
yakni mengurangi laju deplesi dengan cara menciptakan energi substitusi.

14
Peran masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan
Penduduk atau masyarakat merupakan bagian penting atau titik sentral dalam
pembangunan berkelanjutan, karena peran penduduk sejatinya adalah sebagai
subjek dan objek dari pembangunan berkelanjutan.
● Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat, namun
memiliki kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi
yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam
dan daya tampung lingkungan yang semakin terbatas.

15
…. lanjutan
● Sebaliknya, dengan penduduk berkualitas akan mempercepat tercapainya
kondisi ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam.
Penduduk yang berkualitas memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola
potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal. Namun,
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga keseimbangan dan
keserasian antara jumlah penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam
serta daya tampung lingkungan.

16
3.
Cagar Biosfer
“Cagar biosfer didefinisikan dalam UU
No 5 tahun 1990 sebagai suatu
kawasan yang terdiri dari ekosistem
asli, ekosistem unik, dan atau
ekosistem yang telah mengalami
degradasi yang keseluruhan unsur
alamnya dilindungi dan dilestarikan
bagi kepentingan penelitian dan
pendidikan. ”

18
Karakteristik Cagar Biosfer
1. Mempunyai pola zonasi untuk konservasi dan pembangunan.
2. Memfokuskan pada arah pendekatan yang secara khusus menekankan partisipasi masyarakat
lokal dalam pengelolaan kawasan.
3. Membentuk suatu metode untuk penyelesaian konflik pemanfaatan sumber daya alam melalui
dialog.
4. Mengintegrasikan keanekaragaman budaya dengan keanekaragaman hayati, terutama mengenai
peran pengetahuan tradisional dalam pengelolaan ekosistem.
5. Mendemonstrasikan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan hasil penelitian dan diikuti oleh
kegiatan pemantauan.
6. Merupakan lokasi untuk pendidikan dan pelatihan.
7. Berpartisipasi dalam jaringan dunia.

19
Cagar biosfer memiliki zonasi wilayah yang
memiliki fungsi sesuai peruntukannya.

ZONA PENYANGGA
03 Untuk melindungi area inti dari
ZONA INTI dampak negatif kegiatan
manusia, hanya kegiatan-
Sebagai kawasan lindung kegiatan yang sesuai dengan
dengan luas yang memadai, tujuan konservasi yang dapat
mempunyai perlindungan dilakukan
hukum jangka panjang, untuk
01 02
melestarikan keanekaragaman
hayati beserta ekosistemnya
ZONA TRANSISI
Untuk mempromosikan
model-model pembangunan
yang berkelanjutan

20
Zonasi Cagar Biosfer

Sumber: MAB Indonesia, 2011

21
Cagar Biosfer yang ada di Indonesia:
1. Cagar Biosfer Siberut di Provinsi Sumatera Barat
2. Cagar Biosfer Leuser di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam (NAD) dan Provinsi
Sumatera Utara
3. Cagar Biosfer Cibodas di Provinsi Jawa Barat
4. Cagar Biosfer Tanjung Puting di Provinsi Kalimantan Tengah
5. Cagar Biosfer Lorelindu di Provinsi Sulawesi Tengah
6. Cagar Biosfer Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur
7. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Provinsi Riau.

22
Peta Cagar Biosfer di Indonesia

Sumber: Kementrian Kehutanan RI, 2011

23
Contoh Cagar Biosfer di Indonesia

Cagar Alam Cibodas


Sumber: inilahonline.com

24
DAFTAR PUSTAKA

Larasati, R. (2012). Peran Cagar Biosfer Cibodas Dalam Penyerapan CO2 (The
Role of Cibodas Biosphere Reserves in Absorbing CO). Jurnal Penelitian
Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 9 (2): 66—76.
Man and Biophere Indonesia. 2011. Cagar Biosfer Indonesia. [Online].
http://www.mab-indonesia.org/tentang.php?i=biosfer Diakses pada
Minggu, 4 April pukul 21:09
UNESCO. 2003. Biosphere Reserves. On ground testing for sustainable
development. Jakarta: Graha Info Kreasi.

25
Thanks!
Any questions?

26

Anda mungkin juga menyukai