Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) UNTUK MENDUKUNG

USAHA PERTANIAN BERKELANJUTAN


DI KABUPATEN GORONTALO

ABSTRAK
Sumber daya alam (SDA) memegang peran penting bagi kesejahteraan suatu wilayah. SDA yang
dikelola dengan baik dapat menghasilkan nilai tambah serta modal daya saing ekonomi
secaraberkelanjutan. Pengelolaan SDA secara berlebihan dapat memberikan efek negatif bagi
ekosistem sekitar, dengan demikian dapat menghambat pembangunan pertanian berkelanjutan.
Disisi lain, persepsi masyarakat menjadi tolak ukur dalam peerencanaan pengelolaan SDA
berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi masyarakat terkait SDA yang
memiliki nilai kepentingan dan keterancaman. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Duber,
Kecamatan Supiori Timur,
Kabupaten Supiori. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif diskriptif, dengan metode
sampling purposive pada 91 responden. Penilaian persepsi masyarakat terhadap nilai kepentingan
dan keterancaman sumberdaya diadaptasi dari gagasan Reymon et al. (2009) yang terdiri 13 jenis
sumber daya. Data dianalisis menggunakan metode analisis frequensi diskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa SDA yang dipersepsikan sangat penting adalah pantai. Selanjutnya SDA
yang dipersepsikan sangat terancam berturut turut adalah pantai, hutan lahan basa (mangrove),
dan sungai. Terdapat pandangan pada pantai dan sungai yang dipersepsikan sangat penting
tetepi juga sangat terancam sekaligus. Hal ini dikarenkan kurangnya kesadaran, minat, serta
rendahnya pemberdayaan terhadap masyarakat setempat. Maka saran yang diberikan adalah
kesedaran dan minat masyarakat perlu ditingkatkan lagi, baik masyarakat Duber maupun
masyarakat diluar Duber. Selain itu perlu adanya penegakan regulasi, keikutsertaan masyarakat
dalam pembuatan kebijakan serta pemberdayaan dari pemerintah dalam mendukung upaya
pertanian berkelanjutan.

BAB I Bangsa dan Rakyat Indonesia serta


PENDAHULUAN makhluk lainnya, demi kelangsungan
dan peningkatan kualitas hidup itu
A. Latar Belakang sendiri
Lingkungan hidup di Sumber daya alam memiliki
Indonesia yang dikaruniakan oleh peran penting pada perekonomian
Tuhan Yang Maha Kuasa kepada suatu
Bangsa dan Rakyat Indonesia, wilayah guna meningkatkan
merupakan rahmat-Nya dan wajib kesejahteraan masyarakat. Sumber
dikembangkan dan dilestarikan daya alam yang dikelola dengan baik
kemampuannya agar dapat menjadi dapat menghasilkan nilai tambah
sumber dan penunjang hidup bagi serta menjadi modal daya saing
ekonomi secara berkelanjutan. juga membahas
Kontribusi Sumber daya alam ini bagaimana manusia berinteraksi dan
dapat dibuktikan dengan peningkatan memanfaatkan lingkungan untuk
pembangunan ekonomi. Sekitar 50% kesejahteraannya, baik bagi generasi
ekspor nasional didominasi sekarang maupun generasi yang akan
oleh hasil dari pengelolaan Sumber datang. Buruknya pengelolaan
daya alam (Putra, 2020). Selanjutnya, lingkungan hidup tanpa adanya
Putra (2020) juga menyatakan bahwa pengendalian
dalam kurun waktu 2003 hingga 2014, yang baik menentukan seberapa umur
Penerimaan Negara makhluk hidup bertahan (Alisjahbana
Bukan Pajak (PNBP) di sektor SDA dan Murniningtyas, 2018). Maka dapat
mencapai 3,26 milliar US Dollar atau disimpulkan bahwa, pembangunan
sekitar 13 berkelanjutan diartikan sebagai
triliun rupiah. Lebih lanjut Badan pembangunan ekonomi yang adil
Pusat Statistika (2017) menyatakan, secara sosial
Sumber daya alam berkontribusi pada tanpa mengorbankan lingkungan,
penyerapan tenaga kerja sebesar sehingga pembangunan yang
37,31 juta orang. dilaksanakan
Di sisi lain, eksploitasi saat ini tidak merugikan masa yang
Sumber daya alam yang tinggi akan datang (Rivai dan Anugrah,
memberikan efek negative bagi 2011).
lingkungan hidup dan kehidupan Dalam mewujudkan pembangunan
sosial. Kualitas Sumber daya alam yang berkelanjutan, salah satu sektor
saat ini terus mengalami penurunan yang
diantaranya terdapat indikasi ikut ambil bagian adalah pertanian.
kelangkaan air, perubahan iklim, Perhatian pembangunan
menurunnya keragaman hayati, dan berkelanjutan tertuju pada sektor
luasan tutupan hutan. Hal ini tentunya pertanian
memberikan dampak terhadap dikarenakan sektor ini berperan
keberlanjutan pembangunan. penting dalam mengelola sumber
Pembangunan daya alam
berkelanjutan tidak sekedar (Virianita et al. 2019). Lebih lanjut
membicarakan pertumbuhan namun Virianita et al. (2019) menyatakan,
semakin timbulnya pencemaran dan perusakan
meningkatnya kebutuhan pangan lingkungan hidup.
maka diperlukan penerapan prinsip- Saat ini kerusakan
prinsip lingkungan sudah menjadi masalah
pembangunan pertanian yang sangat meresahkan bagi
keberlanjutan. Pertanian manusia dan sudah menjadi isu yang
berkelanjutan sendiri dapat mengglobal pada era sekarang ini.
diartikan sebagai pertanian dengan Oleh karena itulah masyarakat
cara berkelanjutan guna memenuhi bersama pemerintah dengan
kebutuhan pangan tanpa gencarnya melakukan upaya didalam
mengorbankan generasi sekarang mengatasi permasalahan-
maupun generasi permasalahan.
mendatang dalam memenuhi Secara Yuridis formal
kebutuhannya (Aranda et al. 2017). kebijaksanaan umum tentang
Masalah lingkungan hidup lingkungan hidup di Indonesia telah
dewasa ini timbul karena kecerobohan dituangkan dalam Undang-Undang
manusia dalam pengelolaan No. 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan
lingkungan hidup. Masalah hukum Pokok Lingkungan penggantinya yaitu
lingkungan dalam periode beberapa Undang-Undang No.23 Tahun 1997
dekade akhir-akhir ini menduduki Tentang Pengelolaan Lingkungan
tempat perhatian dan sumber Hidup (selanjutnya disebut UUPLH),
pengkajian yang tidak ada habis- dan kemudian diganti lagi dengan
habisnya, baik ditingkat regional, Undang- Undang No. 32 Tahun 2009
nasional maupun internasional, Tentang Perlindungan dan
dengan kata lain dapat dikatakan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
bahwa kelestarian lingkungan mana merupakan Undang-Undang
merupakan sumber daya alam yang payung terhadap semua bentuk
wajib kita semua lestarikan dan tetap peraturan-peraturan mengenai
menjaga kelanjutannya guna masalah di bidang lingkungan hidup.
kehidupan umat manusia. Dua hal Banyak prinsip ataupun azas yang
yang paling essensial dalam terkandung dalam UUPLH tersebut,
kaitannya dengan masalah yang mana tujuannya sebagai
pengelolaan lingkungan hidup, adalah perlindungan terhadap lingkungan
hidup beserta segenap isinya. Namun Perusakan lingkungan apabila ditinjau
demikian untuk penerapannya masih dari peristiwa terjadinya dapat di bagi
perlu ditindaklanjuti dengan berbagai menjadi 2 (dua) yaitu:
peraturan pelaksana agar dapat 1. Kerusakan yang disebabkan oleh
beroperasi sebagaimana yang Alam dan perbuatan manusia
diharapkan. 2. Disebabkan pencemaran, baik
Ada 3 (tiga) penyebab yang berasal dari air, udara
utama mengapa Indonesia merasa maupun tanah.
perlu menangani masalah lingkungan Pada dasarnya sistem
hidup secara sungguh-sungguh pertanian berkelanjutan dilakukan
antara lain : guna mengurangi
1. Kesadaran bahwa Indonesia sulit kerusakan lingkungan,
menanggapi masalah lingkungan mempertahankan produktifitas
hidup sendiri. pertanian, meningkatkan
2. Keharusan untuk mewariskan pendapatan petani dan meningkatkan
kepada generasi mendatang, stabilitas dan kualitas kehidupan
bahwa sumber daya alam yang masyarakat di pedesaan (Efendi,
biasa diolah secara berkelanjutan 2016). Dalam aplikasinya,
dalam proses pembangunan pembangunan
jangka panjang. pertanian berkelanjutan didasarkan
3. Untuk mewujudkan pembangunan pada 3 konsep utama yaitu ekonomi,
manusia seutuhnya. sosial,
Permasalahan lingkungan dan biologi (Rivai and Anugrah, 2011).
pada hakikatnya dapat didefinisikan Lebih lanjut Efendi (2016)
secara mendasar sebagai “perubahan menyatakan,
dalam lingkungan hidup secara terdapat 3 indikator besar dalam
langsung maupun tidak langsung pertanian berkelanjutan yang di lihat
yang dapat menyebabkan akibat dari
negatif terhadap kesehatan dan lingkungan yang lestari, meningkatnya
kesejahteraan manusia”. Lingkungan perekonomian (kesejahteraan), dan
yang tercemar secara langsung atau dapat
tidak langsung, lambat laun akan diterima oleh masyarakat.
mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Menurut Undang-Undang oleh pihak pengelola Hutan
Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Tanaman Industri (HTI).
Budidaya BAB II
Berkelanjutan dinyatakan, sistem TINJAUAN PUSTAKA
budidaya pertanian berkelanjutan
adalah Menurut Nurmalina (2017),
kegiatan pengelolaan sumber daya keberlanjutan atau “sustainable” dalam
alam hayati yang bertujuan untuk pertanian secara sederhana diartikan
memenuhi sebagai suatu kondisi keamanan pangan
kebutuhan banyak orang secara sepanjang waktu. Menurut Mi (2014)
efisien dan berkesinambungan menyatakan bahwa prinsip keberlanjutan
dengan adalah pembangunan ekonomi dan sosial
mengutamakan kehidupan masyarakat yang tidak boleh melebihi
lingkungan. sementara Robertson & daya dukung lingkungan dan sumber
Harwood (2013) menyatakan, daya serta kombinasi kebutuhan saat ini
pertanian berkelanjutan tidak hanya dan yang akan datang. Sementara
melihat keberlanjutan Adnyana (2018) menjelaskan bahwa
ekonomi jangka panjang, tetapi pertanian
melihat struktur sosial dan lingkungan berkelanjutan tidak hanya berperan
yang ada dalam meningkatkan atau
di komoditas pedesaan. mempertahankan
produktivitas maupun produksi agregat
B. Tujuan lintas waktu, tetap juga pada saat
1. Untuk mengetahui dan bersamaan harus mampu melindungi dan
memperoleh data mengenai melestarikan sumberdaya pertanian
bagaimanakah pengendalian untuk pertumbuhan ekonomi jangka
lingkungan berkenaan dengan panjang.
pengelolaan Hutan Tanaman Pada intinya pertanian
Industri (HTI). berkelanjutan ditunjuk untuk menciptakan
2. Untuk mengetahui apakah ada pemerataan pembangunan antaramasa
kendala- kendala yang dialami kini dan masa yang akan datang (Qur'an,
oleh masyarakat petani pada 2018). Dalam pelaksanaannya, tantangan
pengelolaan hutan yang dilakukan nyata pertanian adalah terus
memaksimalkan produksi sekaligus pemahaman masyarakat tentang
meminimalisir kerusakan lingkungan dan pertanian berkelanjutan masih
melestarikan SDA, serta mengurangi relative rendah.
kemiskinan, kelaparan, dan gizi buruk Hal ini ditunjukkan dari aktivitas
(Syuaib, 2016). Keberhasilan pertanian bertani masih ditunjang dari obat-
berkelanjutan dapat tercapai jika obatan
masyarakat diikut sertakan. Adapun tolak kimia. Lebih lanjut, Luthfi et al.
ukur (2015) menyatakan bahwa
yang digunakan untuk menguji pandangan masyarakat sekarang
keberhasilan tersebut, diantaranya ; dipengaruhi oleh perubahan sosial
(1) peningkatan produksi persatuan luas yang terjadi dikehidupan mereka
lahan, terhadap keberlanjutan lingkungan
(2) peningkatan pendapatan petani, dan sumber daya alam khususnya
(3) peningkatan literasi dan kesehatan, tanah. Hal ini juga didukung dengan
(4) peningkatan partisipasi masyarakat penelitian Efendi (2016) yang
dalam pembuatan kebijakan, menyatakan bahwa pertanian di
(5) pertumbuhan dan stabilitas hutan, Indonesia saat ini belum bersifat
(6) penurunan run-off dan hasil sedimen ramah lingkungan dan
(Lumbanraja, dkk. 2018). Selain itu, berkelanjutan. Untuk menciptakan
startegi pertanian yang berkelanjutan perlu
lain yang digunakan untuk adanya pemberdayaan kepada
mempertahankan keberlanjutan masyarakat dengan meningkatkan
pertanian serta kesadaran, kemampuan, keahlian,
meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan untuk memanfaatkan
masyarakat adalah dengan potensi yang ada (Astuti et al. 2015).
mengembangkan BAB III
komoditas yang memiliki keunggulan METODE PENELITIAN
spesifik wilayah (Abidin, 2018).
Beberapa kajian terkait pertanian Penelitian ini merupakan
berkelanjutan sebenarnya telah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
dilakukan. Diantaranya adalah memperoleh deskripsi atau gambaran
Solikin et al. (2014) yang tentang karakteristik tertentu (variable
menyatakan bahwa tertentu) dari suatu subjek yang sedang
menjadi perhatian dalam kegiatan terkait, laporan penelitian, jurnal serta
penelitian tersebut (Nuryaman et al. sumber lain yang mendukung penelitian
2015). Pendekatan penelitian ini. Data yang diperoleh kemudian akan
menggunakan pendekatan kuantitatif dianalisis menggunakan metode analisis
dimana data yang dikumpulkan deskriptif. Nilai skor dari setiap respoden
merupakan data kuantitatif atau jenis data nantinya akan diklasifikasikan sesuai
lain yang dapat dikuantitatifkan dan dengan skor penentuan. Penentuan
diolah menggunakan teknik statistika tingkat kepentingan dilakukan dengan
(Yusuf, 2014). Penelitian ini dilakukan di memberikan skor 1- 10. Skor yang
Desa Toyidito, Kecamatan Pulubala, digunakan dalam penyusunan tingkat
Kabupaten Gorontalo. Responden kepentingan adalah skor 1-2 (sangat
penelitian dipilih menggunakan metode tidak penting) ; skor 3-4 (tidak penting);
(sampling purposive) pada 50 responden, skor 5-6 (sedang); skor 7-8 (penting) dan
yang mana setiap individu dalam populasi skor 9-10 (sangat penting). Kemudian
memiliki hak yang sama menjadi penentuan tingkat ancaman dilakukan
responden. Jumlah penduduk di desa dengan pemberian skor 1-10 dengan
Toyidito berjumlah 2.445 jiwa dengan rincian : skor 1-2 (sangat tidak terancam);
total kepala keluarga mencapai 137 KK. skor 3-4 (tidak terancam) ; skor 5-6
Berdasarkan letak geografisnya, Desa (sedang); skor 7-8 (terancam) dan 9-10
Toyidito memiliki luas wilayah sebesar (sangat terancam). sedangkan untuk
13,0 km2. Sedangkan batas wilayahnya, menetukan nilai dari yang penting hingga
desa Toyidito berbatasan sebelah barat tidak penting dan nilai terancam hingga
dengan Desa Molalahu, sebelah Selatan sangat terancam akan digunakan metode
Desa Molalahu, sebelah Timur Desa frekuensi.
Iloponu dan sebelah Utara dengan Desa
Olubua dan hutan yang dikelola oleh
Hutan Tanaman Industri (HTI). Sumber
data berasal dari data primer dan data
sekunder. Data primer
berasal dari hasil wawancara tertutup
dengan penggunan kuesioner.
Sedangkan data sekunder berasal dari
Badan Pusat Statistika dan instansi

Anda mungkin juga menyukai