Sejak Revolusi Industri pada tahun terjadi banyak teknologi-teknologi dan usaha
yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Terutama bagi negara-
negara yang sudah maju semakin mengembangkan sayapnya dalam perekonomian.
Tidak hanya negara maju, negara-negara yang baru merdeka pun turut berusaha
melakukan peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi untuk menunjang
stabilitas negara pasca kemerdekaan, karena pasca kemerdekaan banyak hal yang
harus diperbaiki dan hal tersebut akhirnya membuat negara-negara untuk sesegera
mungkin menggunakan sumber daya yang ada di negaranya.
1
Desta Mebratu, “Sustainability and Sustainable Development: Historical and
Conceptual Review,” Environmental Impact Assessment Review, hlm. 493-520.
II. PEMBAHASAN
2
Akhmad Fauzi dan Alex Oxtavianus, “The Measurement of Sustainable
Development In Indonesia,” Hukum dan Pembangunan 15 (Juni 2014), hlm. 69.
3
World Commission on Environment and Development, Report of the World
Commission on Environment and Development: Our Common Future.
2. Ide keterbatasan yang diciptakan teknologi dan organisasi sosial dalam
kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan
masa mendatang.4
4
Ibid.
5
Andri G. Wibisana, “Pembangunan Berkelanjutan: Status Hukum dan
Pemaknaannya,” Hukum dan Pembangunan 43 (Januari-Maret 2013), hlm. 58.
2. Bagaimanakah perkembangan, hubungan dan implikasi logis di antara kedua
konsep tersebut?
Prinsip 1. Human beings are at the centre of concerns for sustainable development.
They are entitled to a healthy and productive life in harmony with nature.
Prinsip 3. The right to development must be fulfilled so as to equitably meet
developmental and environmental needs of present and future generations.
Prinsip 4. In order to achieve sustainable development, environmental protection
shall constitute an integral part of the development process and cannot be considered
in isolation from it.
Deklarasi ini mengukuhkan pernyataan yaitu manusia harus hidup harmonis dengan
alam dan dalam melakukan pembangunan harus memperhatikan lingkungan baik
generasi sekarang maupun mendatang. Selanjutnya pembangunan berkelanjutan harus
diintegrasikan dengan kebijakan di negara. Pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang tepat untuk dilakukan dalam rangka pembangunan yang tetap memikirkan
keadaan lingkungan. Tidak hanya Deklarasi Rio namun masih ada beberapa
pertemuan yang membahas mengenai lingkungan yaitu The World Summit on
Sustainable Development dan selanjutnya diadopsi menjadi Johannesburg
Declaration on Sustainable Development.
6
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Deklarasi Rio, (1992), Prinsip I, III, IV.
The World Summit on Sustainable Development diselenggarakan di Johannesburg,
Afrika Selatan pada 26 Agustus-4 September 2002. Pertemuan ini menghasilkan:7
7
Ibid., hlm.1.
8
Wibisana, Pembangunan Berkelanjutan, hlm. 86-86.
Konsep berkelanjutan dengan pembangunan berkelanjutan berhubungan dengan
kaitannya dengan lingkungan. Sebelumnya konsep pembangunan yang dikenal adalah
pembangunan ekonomi neo-klasik namun seiring berjalannya waktu mulai dikaitkan
pula dengan pembangunan berkelanjutan yang menggunakan prinsip-prinsip diatas.
9
Fauzi dan Oxtavianus, The Measurement of Sustainable Development In Indonesia,
hlm. 69.
10
Indonesia, Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
UU No. 32 Tahun 2009.
tersebut dalam peraturan negara. Pemasukan pembangunan berkelanjutan dalam
peraturan negara membuat adanya “enforcement” yang dapat dilakukan oleh
pemerintah apabila terdapat pembangunan yang tidak sesuai dengan pembangunan
berkelanjutan.
3. Mungkinkah "pembangunan berkelanjutan" diwujudkan? Apakah situasi
global dewasa ini kondusif bagi perwujudannya?
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa situasi global saat ini cenderung belum kondusif
dan untuk mewujudkan suatu pembangunan berkelanjutan dan dibutuhkan sebuah
11
Friends of the Earth International. "Presentation of Tony Juniper, Vice Chairman
of Friends of the Earth International in WTO Symposium, Geneva April 29th 2002." hlm. 2
12
Ibid., hlm. 2.
model pendekatan ekonomi dan sosial yang baru yang dapat mendorong
diwujudkannya pembangunan berkelanjutan yang dapat menyesuaikan atau dapat
merubah pandangan dan cara hidup manusia saat ini untuk memastikan bahwa
sumber daya alam yang ada sekarang terjaga untuk generasi yang akan datang.
Sistem yang kredibel dan produktif harus dilakukan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui distribusi yang adil dan berkelanjutan
yang sesuai dengan kapasitas lingkungan. Pemberantasan kemiskinan,
keberlanjutan sosial dan budaya, keadilan antar generasi dan martabat
manusia, perlindungan lingkungan harus menjadi kunci utama dalam tujuan
ekonomi yang baru ini.
2. Keragaman Ekonomi
Poin lainnya berasal dari persepsi skeptis dari satu-ukuran-cocok-semua
pendekatan yang digunakan dalam ekonomi liberal. Poin dalam hal ini adalah
keragaman ekonomi harus ditingkatkan dan dilindungi sebagai alternatif dari
13
Ibid., hlm. 8-10.
pengenaan aturan dunia. Dengan peningkatan dukungan dan penguatan
keragaman ekonomi dapat mengangkat kondisi ekonomi.
Saat ini, sumber daya alam yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan sudah
terancam habis karena tingkat penggunaannya yang cukup banyak. Hal ini masih
berkaitan dengan penjelasan sebelumnya bahwa permintaan pasar atau tingkat
konsumsi yang tinggi mengganggu adanya pembangunan yang berkelanjutan. Seperti
contohnya 13 dari 15 area laut dunia dengan populasi ikan yang sengaja dipanen
untuk nilai komersialnya, saat ini sudah berlebihan intensitas penangkapannya. Selain
itu, penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan juga dapat mengakibatkan suatu
perubahan iklim yang tidak stabil dan masih banyak dampak lainnya.14
Dari fakta-fakta tersebut, diketahui bahwa penggunaan sumber daya alam yang
berlebih harus segera dikurangi dan membutuhkan beberapa perubahan atau
penyesuaian dari cara-hidup manusia saat ini. Perubahan maupun penyesuaian yang
dapat dilakukan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan sudah dikemukakan
oleh Friends of Earth International sejak tahun 2003 yang kurang lebih seperti
15
mengurangi penggunaan sumber daya dan memperbanyak lapangan pekerjaan
Banyak sekali lapangan pekerjaan yang mengklaim bahwa kegiatan yang merusak
lingkungan merupakan hal yang diperlukan untuk menjaga pekerjaan yang ada karena
aktivitas-aktivitas yang dilakukan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Pandangan-hidup yang merugikan ini tentunya harus diubah karena masih banyak
lapangan pekerjaan lain yang dapat menghasilkan keuntungan dan tidak merusak
lingkungan atau mengganti energi dan material yang digunakan dengan tenaga kerja
dan investasi dalam konservasi sumber daya dibandingkan eksploitasi akan tetap
memberikan lapangan pekerjaan yang banyak dan mendukung kualitas hidup yang
lebih baik.
14
Friends of the Earth International. “Towards sustainable economies. Challenging
Neoliberal Economic Globalisation.” hlm. 12
15
Ibid., hlm. 12
Contoh lain yang dapat dilakukan oleh untuk mendorong pembangunan berkelanjutan
adalah dengan cara mengganti kebijakan WTO mengenai perdagangan bebas atau
digantikan oleh lembaga lain yang sekiranya tidak mendukung perdagangan bebas
yang berdampak buruk bagi lingkungan. Hal tersebut tentunya bisa termasuk
menyesuaikan atau merubah pandangan-hidup serta cara-hidup manusia dewasa ini
yang mana, perdagangan bebas yang dilakukan dengan cara apapun untuk menambah
keuntungan yang sebesar-besarnya dan mengkonsumsi secara terus menerus sumber
daya yang ada tanpa menghiraukan keberlangsungan hidup generasi yang akan
datang haruslah diubah.
Perubahan pola pikir manusia merupakan hal yang penting dalam kelangsungan
pembangunan berkelanjutan. Apabila manusia telah sadar bahwa pentingnya
pembangunan ekonomi dengan perlindungan dan kelestarian lingkungan merupakan
hal yang mutlak. Niscaya pembangunan berkelanjutan dapat menjadi harmoni antara
pembangunan ekonomi dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan.
Adapun apabila memikirkan hanya untuk masa kini maka hal itu tidak sesuai dengan
salah satu prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu melindungi sumberdaya antar
generasi. Sudah sepatutnya manusia turut menjaga keberlangsungan tidak hanya
untuk generasi sekarang melainkan generasi mendatang juga.
5. Kasus-Kasus Mengenai Pembangunan Berkelanjutan
Perjanjian yang dilakukan antara Hungaria dan Slovakia pada 16 September 1977
menyepakati pembangunan di daerah Gabcikovo dan Nagymaros. Perjanjian ini
dimaksudkan untuk pengoperasian sistem bendungan pembangkit listrik tenaga air.
Dalam perjanjiannya kedua negara telah bersepakat untuk saling menjaga lingkungan
dengan menjaga sungai dari pencemaran terutama kualitas air dan mengedepankan
perlindungan atas lingkungan.16 Namun pada tahun 1989 Hungaria secara sepihak
menunda pekerjaan di Nagymaros dan selanjutnya memutuskan untuk menghentikan
pengerjaan di Nagymaros yang merupakan kewajibannya dengan dalih untuk
melindungi lingkungan. Selain itu Slovakia memilih untuk mengoperasikan alternatif
dalam perjanjian yaitu variant C. ICJ berpendapat bahwa Hungaria tidak memiliki
hak untuk menunda dan membatalkan karena tidak sesuai dengan perjanjian, dan
Slovakia juga tidak memiliki hak untuk mengoperasikan alternatif sementara.17
16
Mahkamah Internasional, Case Concerning The Gabcikovo-Nagymaros Project
(1997).
17
Wibisana, Pembangunan Berkelanjutan, hlm. 68.
memberikan pertimbangan yang seimbang bagi kebutuhan akan pembangunan di satu
sisi (dalam hal ini kepentingan dari Slovakia) dan kebutuhan akan perlindungan
lingkungan di sisi lain (dalam hal ini kepentingan dari Hungaria). Dalam pandangan
Weeramantry, prinsip hukum yang dapat menjembatani dua kebutuhan yang saling
bertentangan ini adalah pembangunan berkelanjutan.18
Contoh kedua mengenai pembangunan berkelanjutan adalah kasus Pulp Mills on the
River Uruguay antara Argentina dan Uruguay. Pada 4 Mei 2006. Argentina
mengajukan gugatan kepada ICJ karena diduga bahwa Uruguay telah melakukan
pelanggaran atas Perjanjian ‘Statue of the river Uruguay’ yang ditandatangani oleh
Argentina dan Uruguay karena Uruguay telah memberikan izin secara sepihak
pembangunan pabrik kertas (pulp mills) di pinggir Sungai Uruguay yang tentunya
akan mencemari kualitas air Sungai uruguay dan sekitarnya. Pihak Uruguay
menyatakan bahwa Argentina tidak mampu menunjukan bukti adanya bahaya atau
resiko yang dapat terjadi di Sungai Uruguay. Uruguay juga menyatakan bahwa
penutupan dan pembongkaran pabrik tersebut akan mengakibatkan dampak ekonomi
yang serius bagi Uruguay. ICJ menganggap bahwa pemberian izin lingkungan yang
dilakukan Pemerintah uruguay juga dilakukan tanpa keterlibatan The Uruguay river's
binational administration commission (CARU) yang dalam hal ini Uruguay
dinyatakan telah gagal memenuhi kewajiban prosedural berdasarkan Perjanjian
Sungai Uruguay Tahun 1975.
ICJ lalu menyatakan bahwa Argentina tidak memiliki cukup bukti untuk
membuktikan bahwa Uruguay telah melakukan pelanggaran yakni menjamin bahwa
pengelolaan tanah dan hutan di sekitar Sungai Uruguay tidak mengganggu Sungai
Uruguay dan kualitas airnya.
18
Ibid., hlm. 68-69.
19
Ibid., hlm. 71-77.
ICJ menjelaskan bahwa penaatan atas kewajiban untuk menghindari perubahan atas
keseimbangan ekosistem tidak dapat ditaati hanya oleh salah satu pihak (negara) saja.
Penaatan kewajiban ini, menurut ICJ membutuhkan adanya skema bersama dan
tindakan yang terkoordinasi di antara para pihak, dalam rangka mewujudkan
pengelolaan dan perlindungan Sungai Uruguay secara berkelanjutan. Dalam
kesimpulannya, ICJ menyatakan bahwa Argentina tidak mampu menunjukkan bukti
bahwa Uruguay telah menolak untuk melakukan kerja sama dalam rangka
pengelolaan Sungai Uruguay secara bersama. Atas dasar pertimbangan di atas, ICJ
memutuskan-dengan sebelas hakim menyetujui, dan tiga menolak-bahwa Uruguay
tidak melakukan pelanggaran atas kewajiban substantifnya menurut Perjanjian Sungai
Uruguay.
III. PENUTUP
Kian berkembangnya ekonomi di dunia memang bukanlah hal yang salah, namun
cara pandang dari segi ekonomi konvensional yang mengeksplorasi dan
mengeksploitasi sumber daya alam dengan tidak memperhatikan dampak lingkungan
merupakan suatu pemahaman yang salah. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
adalah hal yang mudah dicapai dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
secara besar-besaran. Namun akibat lingkungan yang ditimbulkan tidak dapat
direstorasi dalam waktu yang singkat, terkadang ada dampak lingkungan yang tidak
dapat dikembalikan ke kondisi yang semula.
Hal inilah yang mulai disadari bahwa kelestarian lingkungan harus dijaga. Namun
dalam penjagaan lingkungan tidak bisa serta merta menghentikan pembangunan
karena tonggak dari suatu negara tetaplah berada pada bagaimana ekonominya
berjalan. Oleh karena itu dihadirkan suatu konsepsi yang berusaha menyeimbangkan
di antara keduanya yaitu negara tetap dapat mencapai pembangunan dan disaat yang
bersamaan turut melindungi lingkungan dari kerusakan yang kian parah. Konsepsi
tersebut adalah pembangunan berkelanjutan.
1. Gabrielle Jane
Pertanyaan: Konsep Sustainable Development sentralnya adalah apa yang
ingin dilakukan negara, sebenarnya apakah ada pihak ketiga yang dapat
menerapkan sustainable development tanpa menunggu pemerintah untuk
memerintahkan sesuatu?
Jawaban:
Pihak ketiga dapat melakukan pembangunan yang berkelanjutan tentu saja,
namun pemerintah tetap melakukan regulasi untuk memberikan payung
hukum bagi pembangunan berkelanjutan. Banyak pihak ketiga seperti
perusahaan yang menggunakan momentum ramah lingkungan untuk
memperbaiki citranya dengan melabeli perusahaannya sebagai perusahaan
yang ramah lingkungan untuk menarik simpati masyarakat dalam membeli
produknya selain itu adanya sistem yang dinamakan PROPER (Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan) yang dikembangkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup sejak tahun 1995 yang memberikan penghargaan bagi
perusahaan-perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan
terdapat warna-warna yang mengindikasikan tingkat perusahaan tersebut
dalam mengelola lingkungan.
Jawaban:
Dalam jurnal yang kami baca belum menyebutkan organisasi yang sekiranya
dapat mengatur mengenai perdagangan bebas selain WTO, namun dalam
jurnal tersebut disebutkan bahwa dengan WTO yang terus menggunakan
prinsip perdagangan bebas akan berdampak buruk bagi lingkungan sehingga
diperlukannya organisasi lain untuk memayungi hal tersebut.
20
Friends of the Earth International. “Towards sustainable economies. Challenging
Neoliberal Economic Globalisation.” hlm. 18.
limbah yang akan dibuang oleh pabrik-pabrik ini dan tidak cukupnya langkah
yang diajukan dalam pencegahan dan pengurangan dampak potensial dari
pembuangan limbah, emisi gas dan limbah padat. Terlihat bahwa penolakan
Argentina akan pembangunan kedua pabrik ini sangat berkaitan dengan
sustainable development. Argentina sangat mengkhawatirkan adanya
pencemaran, dan gangguan atas kelangsungan hidup warganya yang
bermukim di sekitar Sungai Uruguay. Namun ternyata pembangunan pabrik
tersebut akan menggunakan teknologi yang disebut Elemental Chlorine Free
(ECF) dalam proses bleaching, yang bahkan oleh Amerika Serikat dan Uni
Eropa disebut sebagai best available technology dalam regulasi pemrosesan
pulp.
3. Ersyam
Pertanyaan: Prinsip-prinsip dalam sustainable development apakah mungkin
untuk diterapkan? Kalau bidang industri menggunakan teknologi ramah
lingkungan yang harganya mahal apakah bisa untuk mengatasi permasalahan
dana? Apabila tidak bagaimana dengan tujuan yang hendak dicapai?
Jawaban:
Prinsip-prinsip yang telah disebutkan dalam presentasi tentunya tidak
semuanya dapat diaplikasikan dengan efektif, tentunya terdapat beberapa
permasalahan yang dihadapi. Dalam teknologi ramah lingkungan biasanya
banyak dana yang dikeluarkan dalam jumlah besar. Pemerintah terus
mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dengan tentunya
memberikan bantuan seperti subsidi apabila industri tersebut telah
melaksanakan prinsip kelola lingkungan.
4. Besafina
Pertanyaan: Bagaimana kasus lingkungan yang terjadi di Indonesia?
Jawaban:
Dalam mata kuliah hukum lingkungan semester lalu dibahas mengenai kasus
PT KPSS. yaitu PT Karawang Prima Sejahtera Steel yang terbukti melakukan
pencemaran dengan pembuangan dumping limbah industri. Terdapat baku
mutu air limbah yang dilanggar dalam pembuangan limbah tersebut. Baku
mutu air limbah yang dilanggar tidak sesuai dengan izin yang telah dibuat
sebelumnya. Dengan perkembangan yang selanjutnya PT KPSS. dinyatakan
bersalah dan harus mendapat hukuman serta denda.
Selain itu ada beberapa kasus seperti kasus pencemaran di Sungai Cikijing
yang membuang limbah industri dan kasus seperti PT. Kalista Alam yang
menyebabkan kebakaran hutan yang merusak lingkungan. Banyak kasus
lingkungan yang dilakukan oleh pihak swasta yang tidak bertanggung jawab
dalam mengelola apa yang telah diperjanjikan sebelumnya. Dengan tidak
bertanggung jawabnya ini, Indonesia banyak dirugikan sehingga harus
melakukan perbaikan lingkungan dan masih banyak kasus perusakan
lingkungan yang belum selesai penyelesaiannya.
5. Arfa
Pertanyaan: Dalam sustainable development disebutkan ada no poverty.
Bagaimana pelaksanaan sustainable development goals di Indonesia?
Jawaban:
Di Indonesia terakhir update mengenai keberhasilan sustainable development
goals yang kami dapatkan dari presentasi Kementerian PPN/Bappenas pada
tahun 2017 dalam High Political Forum on Sustainable Development di
United Nations, New York. Dalam kesempatan itu dijabarkan mengenai
prioritas Indonesia untuk mengedepankan pertumbuhan ekonomi yang
berkesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia yang salah satunya berfokus
pada no poverty. No poverty menjadi salah satu goals utama Indonesia karena
sebagai negara yang masih berkembang masih banyak ketimpangan sosial
yang menimbulkan kemiskinan. Namun seiring berjalannya waktu terdapat
perkembangan-perkembangan kearah yang lebih baik dengan menurunnya
persentase kemiskinan Indonesia dari tahun ke tahun yang sebelumnya pada
tahun 2006 sebesar 17.75% menjadi 10.70% di tahun 2016. Hal ini
membuktikan bahwa komitmen pemerintah dalam penurunan angka
kemiskinan di Indonesia mencapai kemajuan yang bagus dan sesuai dengan
sustainable development goals.
6. Artahsasta
Pertanyaan: Pengelolaan SDA tujuannya untuk kesejahteraan umum dengan
didasari oleh Pasal 28H ayat (1) dan Pasal 33 ayat (3) UUD NRI 1945 dan
selanjutnya Pembukaan UUD alinea ke-4. Apakah sustainable development
ini telah sesuai?
Jawaban:
Hal ini sesuai dengan Pasal 28H ayat (1) dan Pasal 33 ayat (3) UUD NRI
1945 yaitu dalam Pasal 28H ayat (1) disebutkan bahwa :
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.**)
Dalam hal tersebut disebutkan bahwa setiap orang berhak atas sejahtera dan
Lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hal ini tentunya sejalan dengan
pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk menyelaraskan
pembangunan tanpa lupa untuk melihat kondisi lingkungan untuk masa yang
akan lanjut. Tidak hanya aspek ekonomi saja yang dilihat. Selanjutnya di
Pasal 33 UUD NRI 1945 ayat (3)
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Dalam Pasal tersebut segala bumi, air dan kekayaan alam untuk kemakmuran
rakyat yang berkaitan dengan ekonomi namun selanjutnya dalam Pasal 33
UUD NRI 1945 ayat (4) turut dinyatakan
7. Josephine
Pertanyaan: Aspek sustainable development goals ada 17, dari ke-17 tersebut
yang mana yang menjadi prioritas Indonesia? Sebagai mahasiswa bagaimana
cara untuk terlibat dalam mewujudkan sustainable development goals?
Jawaban:
Dalam sumber yang sama seperti pertanyaan Arfa terdapat beberapa concern
utama Indonesia untuk dibahas karena sustainable development goals turut
disesuaikan pula dengan kondisi dan kebutuhan di negara masing-masing. Di
Indonesia terdapat yang disebut Interconnected Goals berupa:
1. Gender Equality disandingkan dengan Partnership for the Goals.
2. Kedua SDGs tersebut mendukung
- Health, Fisheries, Food Security & Sustainable Agriculture
and Education.
- Industry, Innovation & Infrastructure, and Sustainable
Management.
3. Health, Fisheries, Food Security & Sustainable Agriculture and
Education untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia.
4. Industry, Innovation & Infrastructure, and Sustainable Management
untuk menambah peluang ekonomi dan kehidupan yang berkelanjutan.
5. SDGs tersebut bersatu untuk menjadi tema: Memberantas Kemiskinan
dan Mempromosikan Kesejahteraan di Dunia yang terus Berubah.
Jadi itulah prioritas utama Indonesia dalam sustainable development
goals. Sebagai mahasiswa hal yang dapat kita lakukan bisa memulai dari hal
yang mudah seperti pengurangan penggunaan kantong plastik, penggunaan
botol minum dibandingkan minuman kemasan, penggunaan sedotan stainless,
penggunaan produk-produk ramah lingkungan dan masih banyak lagi.
8. Salsabila Hana
Pertanyaan: Dalam 5 dokumen yang terdapat dalam Konferensi Rio adakah
yang berhasil selain ketidakberhasilannya institusi? Adakah konferensi lain
yang mendukung pembangunan berkelanjutan?
Jawaban:
Ada. Terdapat keberhasilan yang saya ketahui terutama di bagian prinsip-
prinsip kehutanan yaitu dengan tidak ditebangnya primary trees dan
pelarangan penggunaan areal gambut. Hal ini merupakan keberhasilan
pengimplementasian dari deklarasi rio. Selanjutnya mengenai
keanekaragaman hayati turut dilakukan dan yang selanjutnya adanya UNFCC
yang membahas secara utama mengenai perubahan iklim. Konferensi Rio
seperti yang telah dibilang yaitu berhasil untuk menjadi pijakan dalam
masalah lingkungan dengan didukung komitmen dari negara-negara yang
menyetujui Deklarasi Rio.
9. Hida Lazuardi
Tambahan: Mau menambahkan mengenai keterlibatan pihak ketiga. Pihak
ketiga ikut berwenang dalam pembangunan berkelanjutan dan ada beberapa
pasal yang mengindikasikan hal tersebut. Ada SLAPP yaitu Strategic Lawsuit
Against Public Participation dll. Sehingga pihak ketiga turut terlibat dalam
masalah pembangunan berkelanjutan.
Jawaban:
Kami tidak menemukan badan khusus yang terkait pendanaan teknologi
ramah lingkungan namun dari Kementerian-kementerian terkait ada program
yang sekiranya dapat menunjang teknologi yang ramah lingkungan.
Contohnya dalam Kementerian Industri didorong adanya Industri Pulp dan
Kertas. Jadi dikembalikan lagi ke kementerian terkait untuk menunjang
teknologi yang ramah lingkungan dan program-program yang dapat
mendorong ke arah teknologi yang ramah lingkungan.
11. Nabila
Pertanyaan: Bagaimana agar sustainable development Indonesia dapat terus
berjalan namun tetap memperhatikan masyarakat hukum adat?
Jawaban:
Mengenai masyarakat hukum adat masih banyak perdebatan karena adanya
keinginan untuk tidak menganggu daerahnya dengan dilaksanakannya
pembangunan. Pemerintah pun harus menghargai masyarakat hukum adat
yang telah bertempat tinggal lama dengan sosial budaya yang masih erat.
Sehingga pembangunan ekonomi tidak dapat dilakukan secara serta merta
harus turut memperhatikan masyarakat hukum adat setempat tidak hanya
berlandaskan pembangunan untuk kesejahteraan.
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL
Fauzi Akhmad dan Alex Oxtavianus. “The Measurement of Sustainable Development
In Indonesia.” Hukum dan Pembangunan 15 (Juni 2014). Hlm. 69.
Friends of the Earth International. "Presentation of Tony Juniper, Vice Chairman of
Friends of the Earth International in WTO Symposium, Geneva April 29th
2002." Hlm. 2.
Friends of the Earth International. “Towards sustainable economies. Challenging
Neoliberal Economic Globalisation.” Hlm. 12.
Mebratu, Desta. “Sustainability and Sustainable Development: Historical and
Conceptual Review.” Environmental Impact Assessment Review. Hlm. 493-
520.
Wibisa, G. Andri. “Pembangunan Berkelanjutan: Status Hukum dan Pemaknaannya.”
Hukum dan Pembangunan 43 (Januari-Maret 2013). Hlm. 58.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Indonesia, Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU
No. 32 Tahun 2009, LN No. 140 Tahun 2009, TLN No. 5059
DOKUMEN INTERNASIONAL
Commission on Environment and Development: Our Common Future.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Deklarasi Rio, (1992), Prinsip I, III, IV.
World Commission on Environment and Development, Report of the World .
KASUS
Case Concerning the Gabcikovo-Nagymaros Project (Hungary v. Slovakia), 1997 ICJ
7.