Anda di halaman 1dari 6

Makalah Tentang “Budidaya Ikan Hias”

Nama: Krisna Dwi Putra Suyoto


Kelas:3EA30
Npm:13216937
Latar Belakang
Ikan hias adalah ikan yang memiliki nilai estetika dan dipelihara untuk dinikmati
keindahannya,ikan hias sudah lama dibudidayakan oleh bangsa asing seperti bangsa china salah
satunya,walaupun demikian masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara
membudidayakan ikan hias tersebut maka kali ini kami akan memberikan informasi tentang
budidaya ikan hias air tawar

Tujuan
Untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang budidaya ikan hias
Ikan hias : ikan hias adalah ikan yang memiliki nilai estetika dan dipelihara untuk
dinikmati keindahanya,ikan hias terbagi menjadi dua berdasarkan habitatnya ikan
hias air tawar dan ikan hias air laut pada kesempatan kali ini kami akan
memberikan informasi tentang beberapa ikan hias tersebut

4.ikan arwana

Klasifikasi

 Kerajaan:
Animalia

Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Osteoglossiformes
Famili: Osteoglossidae
Bonaparte, 1832

Genera

 Osteoglossum

 †Phareodus

 Scleropages
Sejarah

Ikan arwana penama kali ditemukan oleh Muller dan Schiegel pada tahun 1845 di pedalaman
Kalimantan Barat yang merupakan salah satu daerah penyebaran ikan arwana. Daerah
penyebaran Ikan arwana di Indonesia adalah Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya. Di Sumatra,
ikan arwana banyak terdapat di sungai sungai Palembang, Lampung, Jambi. Bangka, dan Riall.
Terutama jenis ikan arwana Ciolden dan ikan arwana Hijau.
Sedangkan di Kalimantan Barat jenis ikan arwana agak beragam dan hampir di semua
Kabupaten merupakan tempat penyebaran ikan arwana. Habitat asli jenis ikan arwana Super
Red adalah di Kabupaten Sintang, khususnya di Kecamatan Ketungau. Jenis ikan arwana ini
paling banyak dicari orang sehingga harganya amat mahal dibandingkan dengan jenis arwana
lain. Di Kabupaten Kapuas Hulu juga banyak terdapat jenis ikan arwana Super Red dan bahkan di
Danau Sentarum diduga merupakan habitat ikan terlengkap di dunia. Di Kabupaten lain juga
banyak terdapat ikan arwana, misalnya di Kabupaten Pontianak. Sambas, Ketapang, dan
Sanggau. namun hanya terbatas jenis ikan arwana Hijau atau ikan arwana Putih. Jenis ikan
arwana Golden terdapat di Kalimantan Selatan. tenttama di Banjarmasin dan Kalteng di Kota
Sampit, di anak-anak sungai Mahakam. Di Irian Jaya juga terdapat ikan arwana, baik ikan arwana
Hijau, ikan arwana Mutiara (Scleropages jarclinit), maupun ikan Arwana dari genus Osteo-
glossum.

Habitat
Habitat ikan ini pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan seperti pohon engkana, putat,
rasau, dan entangis, dimana pepohonan tersebut memiliki akar di dasar sungai dengan batang
pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan
arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.
1.Suhu :24 sampai 27 derajat
2.Kadar keasaman : pH 6,8-7,5
3.Tingkat kesadahan : berkisar 8 derajat, suhu air berkisar 26 derajat s/d
30 derajat celcius
4.Oksigen : kandungan dalam oksigen yaitu 5ml/liter
5.Amonia :30 sentimeter Ammonia 1ppm.

Pakan
Ikan arwana memliki pakan beragam jenis namun kami akan memberikan beberapa nama
pakan tersebut,cacing darah beku,ulat,kadal,jangkrik/belalang,udang,kelabang,ikan
kecil,bahkan kecoa
Varietas/jenis
1. Super Red
Super Red berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan
Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini
merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan
tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang
memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang
bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap
morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih
intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa,
warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran
sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red),
Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi
julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya
super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih
sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :
Arwana Merah Cabai Arwana Merah Darah
Tampilan Warna Seperti merah cabai Seperti merah darah
Bentuk fisik Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok lebih panjang dan lebih ramping
Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal menyempit secara
gradual
Warna mala Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh b agian atas kepala
dan bagian rahang bawahnya mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor Seperti intan (diamond) Seperti kipas
Warna pada usia muda cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yan g pekat memiliki
kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan Lebih lambat Lebih cepat
Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan
pedoman dalam membedakan kedua variteas tersebut.
Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu
dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan
perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah
mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu
1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari
pengalaman dan kesabaran.
Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat
dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip
dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange
(Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna
badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna
merah muda atau merah jambu.
2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di
berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu,
mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue
atau Malaysian Gold. Disebut
sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati
punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena
termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar
ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar
perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih
muda dibandingkan dengan varietas lain.
3. Golden Red (Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia
(Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan
Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati
punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau
lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru,
hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan
yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back
muda.
RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga
lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap
merupakan varietas yang dilindungi CITES.
CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat
mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna
emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna
keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam
(kelabu).
Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian.
Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-
25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm
dihargai 2.5-3.5 juta.
4. Arwana Hijau (Green Arwana / Golden Pino)
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di
Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun
demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola
garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat
dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.
5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan
merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange
pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi.
Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini
dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat
dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel beriku

Anda mungkin juga menyukai