IDW
a. Pertumbuhan,
Terjadi penambahan jumlah sel (bahan inti
dan sitoplasma)
b. Pergerakan sel,
Didalam tubuh, jaringan & organ menempati
lokasi yg spesifik. Utk mencapai lokasi tsb
sel-sel embrio harus bergerak; migrasi dgn
cara yg terprogram.
c. Diferensiasi sel,
Setelah menempati posisi baru, sel akan
berdiferensiasi menjadi sel, jaringan atau
organ utk menjalankan fungsi ttt berdasarkan
lokasi didalam tubuh IDW
perbanyakan embriogenesis materi genetik selalu direplikasi di
sel dalam sel di semua organ
saat sel akan membelah
secara mitosis dan meiosis
pertambahan organogenesis
bobot
materi genetik ditransmisikan
dari sel ke sel
perkembangan fisiologis:
sistem pencernaan, terjadi transkripsi
pertambahan sistem imunitas, kemampuan gen-gen sesuai
panjang osmoregulasi, sistem hormonal,
dsb.
yang dibutuhkan,
terjadi translasi
perkembangan behavior: dalam rangka
pertumbuhan kebiasaan makan, memangsa, sintesa protein
gonad perkembangan gonad
kebiasaan memijah, dll. ekspresi gen
ditrasmisikan ke generasi
berikutnya melalui
mekanisme reproduksi
I. PENGERTIAN ORGANOGENESIS –
MORFOGENESIS
Morfogenesis → Perubahan bentuk eksternal
IDW
Organogenesis
IDW
II. PROSES & MEKANISME
ORGANOGENESIS / MORFOGENESIS
IDW
1. INISIASI proses organogenesis
Pd Gastrulasi terjadi → perubahan bentuk &
pergerakan sel-sel
jaringan saraf
jaringan otot
jaringan penghubung
jaringan epitelial
IDW
Ectoderm → utamanya jaringan saraf
beberapa jaringan epitelial
Secara spesifik → membentuk:
otak
sumsum punggung
sistem saraf tepi
kulit
rambut
mata
IDW
Endoderm
IDW
2. MEKANISME proses perkembangan
termasuk organogenesis
IDW
b. Migrasi sel: menuju tempat yg spesifik
Migrasi Sel
Penambahan sel-sel baru dari jenis yang sama untuk situs yang ada
IDW
PETA SEL → Masing sel memiliki peta
sendiri di tempat akhir
TOTIPOTENSI
CELL POSITION → Migrasi / gerakan
IDW
Posisi sel mempengaruhi peta takdir & derivatnya
IDW
Contoh:
Notokorda
Ektoderm
Buluh saraf
IDW
c. Inisiasi Diferensiasi, diatur oleh
IDW
III. INTERAKSI dan DIFERENSIASI SEL
IDW
CELL NUCLEUS
CHROMOSOME
IDW
Sel somatis pd vertebrata memiliki 2 copy
genome (diploid)
Kontribusi nyata yg diberikan induk jantan &
betina pada anak-anaknya → berbeda-beda
Genomic Imprinting
Bagaimana Gen tertentu dalam beberapa
sel harus ON dan pada sel lain OFF
Ikan memiliki varisi fenotif yang beragam. Ada dua tipe variasi
fenotif:
• Variasi kuantitatif, variasi fenotif yang terukur; panjang, berat.
• Variasi kualitatif, variasi fenotif yang tidak terukur, disebut juga
sebagai fenotif (warna, spot, miror dll)
Hukum II Mendel
Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang
telah bersegregasi bebas akan bergabung secara bebas
membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang
berbeda
ALEL
KODOMINAN
ALEL
DOMINANSI ALEL
TAK
INTERAKSI GANDA
SEMPURNA ALEL
ALEL LETAL
Hukum mendel I dan II dengan satu sifat beda menghasilkan
perbandingan fenotip 3 : 1 dan perbandingan genotip
1:2:1
Pada kenyataannya, kebanyakan sifat yang diturunkan dari
induk kepada anaknya tidak dapat dianalisis dengan cara
Mendel yang sederhana
Interaksi alel dan pengaruh dari gen-gen lain serta keadaan
lingkungan dapat merubah fenotip. Namun dalam hal ini,
hukum Mendel (I dan II) masih dapat dioperasikan
Berdasar Hukum Mendel
• Dominansi Monohibrid → 3 : 1
• Intermediet → 1 : 2 : 1
• Dihibrid → 9 : 3 : 3 : 1