Anda di halaman 1dari 2

Evaluasi Materi: Fish Reproduction Behavior and Development, Environmental impacts of fishing, dan

Tropic ecology and marine food webs

Nama : Muhammad Ariq Kautsar

Kelas : I02

Nim : 185080601111013

Sifat : Open Book

Mohon langsung di Jawab di bawah pertanyaan berikut ini:

1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Semelparity dan iteroparity ?


2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang “global trends in world fisheries” menurut (Pauly &
Watson 2005)?
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang “Rotating closed areas” dalam fisheries management?
4. Jelaskan mengapa “Energy Transfer between Trophic Levels is not efficient”?
5. Jelaskan dampak penggunaan teknologi “analytic flow cytometry” terhadap food chain concept?

Jawaban :

1. Semelparity dan iteroparity merupakan dua jenis frekuensi reproduksi yang terjadi pada biota
laut. Semelparity merupakan upaya reproduksi tunggal dalam hidup. Reproduksi ini memiliki
metabolisme yang efisien, kesuburan yang maksimal dan memiliki resiko kematian. Sedangkan
iteroparity merupakan upaya pemijahan atau reproduksi yang berulang-ulang. Biota yang
menganut reproduksi ini akan bereproduksi sebelum mati, menyebarkan keturunan selama
beberapa waktu dan juga mengalami kekurangan kesuburan.

2. Global trends in world fisheries merupakan sebuah tren yang berkembang di dunia perikanan
dan kelautan yang berpengaruh terhadap sejarah penangkapan ikan dan sejarah manusia. Tren
atau metode ini membuat banyak terjadinya perubahan tingkat trofik di seluruh dunia, dimana
kebanyakan hasilnya menunjukkan tren tingkat trofik di dunia relatif menurun dari tahun 1950
hingga 1990.

3. Rotating closed area adalah suatu metode penangkapan dengan menggunakan cara pembuka-
tutupan daerah penangkapan ikan secara bergilir atau bergantian di beberapa area yang
memiliki potensi di dunia perikanan. Hal ini dilakukan agar populasi ikan tetap terjaga serta
menghindari kegiatan overfishing di setiap daerah yang memiliki potensi bagi industri perikanan.

4. Energi yang di transfer antara tingkat trofik tidak efisien karena energi yang didapatkan dari satu
tingkat trofic ke level lainnya tidak murni 100% ditransfer. Sehingga setiap pertumbuhan yang
didapat dari organisme dengan tingkat trofic yang rendah hanya akan menjadi makanan untuk
organisme dengan tingkat trofik yang lebih tinggi. Hal ini yang menyebabkan energi yang
didapatkan dari transfer energi antara tingkat tropic tidak efisien.

5. Dampak dari penggunaan teknologi analytic flow cytometry yaitu meningkatkan kelimpahan
untuk persediaan makanan organisme tingkat trofik rendah. Karena ketika teknologi ini
diciptakan pada tahun 1988, para ilmuwan dapat mendeskripsikan suatu jenis organisme
autotroph yang sangat kecil dengan tingkat kelimpahan yang begitu banyak yang diberi nama
Prochlorococcus yang memiliki kelimpahan yang sama dengan bakteri heterotof. Oleh karena itu
Prochlorococcus ini dapat membuat rantai makanan menjadi lebih stabil dikarenakan
kelimpahannya yang begitu besar.

Anda mungkin juga menyukai