Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN DENGAN PURSE SEINE

PADA KM MAKMUR REJEKI SANTOSA GT.137

DIPERAIRAN LAUT KALIMANTAN

Disusun oleh :

Nama : Anggi Santoso


NISN : 0021290123
Program Keahlian : Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI)

SMK NEGERI 1 TUKAK SADAI


KABUPATEN BANGKA SELATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan dinilai oleh tim penilai

Dunia usaha/dunia industri dan SMK NEGERI 1 TUKAK SADAI

Dinyatakan

DITERIMA/DITOLAK

Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mengikuti Ujian Nasional (UN)

Tahun pelajaran2019/2020

TukakSadai,………………2019

Pembimbing perusahaan/Nakhoda Ketua Program Keahlian

Kamari Yundra Saptahadi, S.St.Pi


NIP. 19860607 201402 1 001

Disahkan Oleh:

KepalaSekolah

Zainizen, S.Si

NIP. 19750822 200501 1 008

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH


SWT karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan
Laporan ini dengan sebaik-baik mungkin. Laporan ini dibuat sebagai
salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional (UN). Saya menyadari
bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka laporan ini tidak dapat
terselesaikan oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar besarnya Kepada:

1. Bapak Zainizen, S.Si selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK) Negri 1 Tukak Sadai.
2. Bapak Sutiono,S.Pd.Kim selaku ketua pelaksana praktek kerja
industri tahun pelajaran 2019/2020.
3. Bapak Yusman A.Md selaku ketua program keahlian dan sekaligus
pembimbing lapangan kami dari awal mengenai tempat, judul, tata
cara pelaksanaan PRAKERIN, dan akhir selesainya laporan ini.
4. Bapak Yundra Saptahadi S.St.Pi selaku Anggota jurusan dalam
praktek kerja industri tahun pelajaran 2019/2020.
5. Bapak Arif Mustaqim A.Md selaku Anggota koordinator jurusan
dalam pelaksanaan praktek kerja industri.
6. Crew dan awak kapal KM Makmur rejeki santosa yang selalu
memberikan motivasi dan telah memberikan pembelajaran selama
kami melaksanakan praktek kerja industri.
7. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan
material dan spiritual selama ini.
8. Taruni Rona Prasigana yang telah membantu dan memotivasi
dalam pembuatan proposal ini.

Dalam penyusunan laporan ini saya menyadari bahwa laporan l ini

masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan sehingga

saran laporan ini menjadi lebih baik,untuk kedepannya insya allah apa

yang akan diteliti oleh saya yang terangkum dalam laporan ini berguna,

3
setidaknya menjadi sebuah pengalaman baru bagi saya untuk

mengembangkan berbasis pengetahuan yang saya dapatkan

Tukak sadai, 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN…………………………………………………………..

SAMPUL DALAM………………………………………………………….

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………...

KATA PENGANTAR………………………………………………………

DAFTAR ISI.........................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................


1.2 Tujuan ......................................................................................
1.3 Batasan Masalah…………………………………………………..

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Bantu Penangkapan…………………………………..........

2.2 Daerah Penangkapan ( Fishing Ground )……………………….

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penangkapan

…………………………………………………………………………

2.x Jenis Ikan Hasil Tangkapan dan Penanganannya di Atas Kapal

………………………………………………………………………….

BAB III. METODOLOGI PRAKERIN

3.1 Tempat dan Waktu Melaksanakan Praktek..............................

3.2 Profil Kapal……………………………………………………………

3.3 Struktur Organisasi di Atas Kapal Purse Seine………………….

BAB IV. PEMBAHASAN

X.1 Pengoperasian Purse Seine………………………………………..

X.2 Ala Bantu Penangkapan…………………………………………….

5
BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………

5.2 Saran……………………………………………………………………...

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Kegiatan Prakerin………………………………………….

Lampiran 2. Jurnal Kegiatan…………………………………………………..

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pukat cincin atau biasa disebut dengan “Purse Seine” adalah alat

penangkap ikan yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang

bergelombol seperti : Lembung, Lemuru, Layang, Tongkol, Cakalang, dlls.

Purse Seine adalah alat penangkap ikan yang bagian utamanya

adalah jaring , dipergunakan untuk menangkap ikan pelagis besar atau

ikan pelagis kecil sesuai dengan ukuran dan jumlah yang banyak. Alat

penangkap ikan jenis Purse Seine terdiri dari kantong (bag,bunt), badan

jaring, tepi jaring, pelampung, (float), tali pelampung (float line), sayap

(wing), pemberat (singker lead), tali penarik ( purse line ), tali cincin ( tali

kang) ,cincin (ring),dan selvage. Ikan yang menjadi tujuan

penangkapassn dari Purse seine adalah ikan - ikan pelagis yang

membentuk gerombolan/kawanan berada dekat permukaan air (sea

surface). Sangat diharapkan pula densitas shoal (gerombalan/kawanan)

tersebut tinggi, yang berarti jarak ikan dengan ikan yang lainnya harus

sedekat mungkin (Ayodhyoa, 1981).

Purse seine dioperasikan dengan cara melingkarkan jaring

mengelilingi kawanan ikan, sehingga kawanan ikan ,sehingga kawanan

ikan tidak dapat meloloskan diri secara horizontal . Setelah pelingkaran

selesai jaring dikerutkan dengan cara menarik tali kerut, sampai tali

pemberat menyatu dan bagian bawah jaring tertutup,sehingga kawanan

7
ikan tidak dapat meloloskan diri secara horizontal. Setelah pelingkaran

selesai jaring dikerutkan dengan cara menarik tali kerut sampai tali

pemberat menyatu dan bagian bawah jaring tertutup, sehingga kawanan

ikan tidak dapat meloloskan diri secara vertical maupun horizontal .

Purse seine dikenal juga sebagai pukat cincin atau pukat lingkar .

alat tangkap ini berbentuk persegi panjang dengan pelampung dibagian

atas dan pemberat serta cincin besi dibagian bawah. Pada saat di

operasikan,kapal yang membawa alat penangkap ikan jenis ini melingkari

sekawanan ikan yang telah dikumpulkan dengan pengingkat rumpun dan

lampu berkekuatan tinggi. Selanjutnya seluruh jaring akan ditarik kapal

dan ikan yang tertangkap akan terkumpul dibagian kantong jaring secara

otomatis.jenis ikan sasaran purse seine laut jawa adalah jenis- jenis ikan

plagis kecil seperti Selar, Layang, Kembung, Tongkol, Bawal, Kayul, dan

lain-lain sebagainya.

Purse seine dibagi menjadi dua, yaitu Purse seine dengan kantong

(bunt) ditengah dan kantong dipinggir pada purse seine kantong ditengah

biasanya penarikan jaring dilakukan dari kedua ujungnya, Purse seine ini

biasanya ditarik dengan tenaga manusia. sedangkan yang kantongnya

dipinggir biasanya di tarik dengan mesin penarik yang digerakkan dengan

hidrolik. Pengoperasian Purse seine dapat dilakukan dengan satu buah

dan lebih satu buah kapal, hal ini tergantung dari ukuran kapal , ukuran

jaring , dan jenis ikan yang akan ditangkap.

8
1.2 Tujuan

Dalam laporan praktek kerja industri ini, tujuan dari pelaksanaan

praktek kerja Industri, adalah sebagai berikut :

1.2.1 Tujuan Umum

1. Mengetahui teknik pengoperasian alat tangkap Purse seine .


2. Mengetahui konstruksi alat tangkap Purse seine.
3. Mengetahui alat bantu yang mendukung dalam pengoperasian

alat tangkap Purse seine .


4. Mengetahui jenis-jenis ikan hasil tangkapan Purse seine.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Dapat melakukan pengoperasian alat tangkap Purse seine .


2. Dapat mendekspresikan konstruksi alat tangkap Purse seine .
3. Dapat melakukan dan menjelaskan cara kerja dri alat bantu

yang digunakan dalam proses pengoperasian alat tangkap

Purse seine.
4. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis ikan hasil tangkapan Purse

seine.
1.3 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi Batasan masalah didalam penulisan laporan

ini, adalah sebagai berikut :


1. Teknis pengoperasian alat tangkap purse seine dan

penanganan hasil tangkapan di atas kapal.


2. Waktu yang baik untuk melakukan pengoperasian alat tangkap

purse seine di atas kapal.


3. Jenis ikan apa saja yang mejadi target operasi penangkapan

purse seine.
4. Cara menentukan Daerah Penangkapan Ikan (DPI).

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Bantu Penangkapan

1. Rumpon
2. Cahaya Lampu
3. Echo Sounder
4. Fish Finder
5. Sonar
6. GPS (Global Positioning System)

2.2 Daerah Penangkapan (Fishing Ground)

10
Menurut Tomasila dan Usemahu (2004),daerah penangkapan alat

Purse seine merupakan daerah terbuka dan luas,dasarnya harus bebas

dari batu dan karang atau krangka kapal karam yaitu pada kedalaman

berkisar 50 meter.untuk operasi penangkapan dapat langsung menuju

ketempat rumpon.

1. Penurunan alat tangkap (Setting)

Menurut Tomasila dan Usemahu (2004), hal-hal yang harus

diperhatikan dalam pelingkaran Purse seine yaitu : arah pelingkaran alat,

Kedudukan alat dan gerombolan ikan terhadap kapal penangkap. Pada

waktu pelingkaran alat untuk mengepung grombolan ikan perlu di

perhatikan faktor-faktor berikut : Arah angin,arah arus,arah gerombolan

ikan ,dan arah datang sinar matahari.

2. Pengangkatan alat tangkap (Hauling)

Kegiatan ini terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu penarikkan tali

kolor dan penarikkan isi jaring. Dalam penarikkan jaring,hal-hal yang

harus diperhatikan yaitu:


 Setelah tali kerut tertarik semua,maka sedikit demi sedikit bagian

bagian jaring dinaikkan ke atas kapal yang dimulai dari ujung-ujung

sayap.
 Setelah sebagian jaring dinaikkan keatas kapal,ikan-ikan yang

terkurung dapat langsung diambil atau dinaikkan keatas kapal

dengan menggunakan serok/tanggok.


 Kemudian jaring dapat dinaikkan keatas kapal sambil di susun di

tempat yang telah ditentukan seperti pada waktu mulai operasi

11
dengan tujuan jaring langsung dapat dipergunakan untuk operasi

berikutnya.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penangkapan

Menurut Taufiq (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan penangkapan ikan yaitu : kecerahan perairan, adanya

gelombang angin dan arus angin, sinar bulan, musim, ikan dan binatang

buas, panjang dan kedalaman jarring, kecepatan kapal pada waktu

melingkari gerombolan ikan, dan kecepatan menarik badan jarring.

2.4 Jenis Ikan Hasil Tangkapan dan Penanganannya di Atas Kapal

Jenis ikan hasil tangkapan seperti ikan banjar, lonco,

mandel,sero,tongkol,cakalang,dan cumi-cumi.

Menurut Soewartono (1998),penanganan ikan di kapal meliputi

beberapa tahapan yaitu:

 Penanganan ikan di atas dek


 Penyimpanan ikan di palkah.

12
BAB III

METODOLOGI PRAKERIN

3.1 Tempat dan Waktu Melaksanakan Praktek

Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Dilaksanakan pada tanggal 07

Agustus 2019 sampai 10 Nobember 2019 yang bertempat di Juana-

Pati,Jawa tengah.

3.2 Profil Kapal

 Nama Kapal : KM. Makmur Rejeki Santosa


 GT : 137 Gross Tonnage
 Panjang Kapal : 30 Meter
 Lebar Kapal : 7 Meter
 Dalam Kapal : 5 Meter
 Daerah Penangkapan : Laut Kalimantan

3.3 Struktur Organisasi di Atas Kapal Purse Seine


Semua awak dikapal KM.Makmur Rejeki Santosa pada pengoperasian

purse seine ini dilakukan sebanyak 25 ABK dan 13 orang anak PKL yang

masing-masing memiliki tugas :


 Nakhoda sebagai pemimpin operasi penangkapan ikan.
 Mualim sebagai wakil pemimpin operasi penangkapan ikan.
 Motoris sebagai pengurus mesin yang ada di atas kapal.
 Koki sebagai penanggung jawab masakan untuk dimakan semua

orang yang ada di atas kapal.


 Juru Arus sebagai orang yang mengiringi dan menarik lampu dan

rumpon.
 ABK/PKL sebagai penarik manual jarring.

13
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengoperasian purse seine

1. Pencarian terminal rumpon ( Searching )


Kapal lampu ( light boat ) bertanggung jawab untuk mendapatkan

lokasi rumpon yang akan dijadikan sebagai sasaran operasi purse seine .

14
Semua lokasi rumpon sudah terdapat pada log book . Pemilihan terminal

rumpon ini didasarkan banyaknya ikan di rumpon yang dilihat melalui fish

finder kapal lampu. Setelah mendapat rumpon terminal yang menjadi

sasran operasi maka kapal lampu mengkomunikasikan terhadap kapal

jaring.
2. dengan cahaya Pengumpulan ikan lampu
Pada sore hari pukul 18 : 00 kapal lampu ( light boat )

mengambil gara – gara ( attractor ) pada rumpon terminal dan

diikat disamping kanan kapal . bersamaan dengan itu juga , lampu

dihidupkan, dan secara perlahan kapal lampu menjauh dari lokasi

rumpon .lampu yang digunakan lampu merkuri sebanyak 2 buah

di masing-masing kapal yang di tempatkan di samping lambung kiri

dan lambung kanan.


Sebelum proses pengoperasian alat tangkap (shooting ) ,

melakukan komunikasi dengan kapal lampu melalui radio VHF

terkait perkiraan gerombolan ikan yang ada dan segala yang terkait

kondisi perairan mulai pukul 02.00 Dinihari .


Pukul 03.00 dini hari dibunyikan alarm oleh fishing master sebagai

instruksi kepada seluruh ABK untuk persiapan shooting purse

seine.
Fishing Master mengemudikan kapal jarring menempatkan posisi

sebaik mungkin sesuai kondisi arus dan angin terhadap grombolan

ikan dan kapal lampu. Setelah posisi tatap tepat Nakhoda shooting

light boat memberi isyarat kepada fishing master dengan

menggunakan senter kemudian fishing master memberikan intruksi

kepada maestro/kepala kerja dengan menggunakan radio untuk

15
pelaksanaan shooting,selanjutnya tali tambat antara kapal purse

seine dan kapal lampu ariah.


3. Penurunan Alat Tangkap (Setting)
Pada KM. Makmur Rejeki Santosa peranan pelampung tanda

diganti dengan kapal lampu penahan (skiff light boat).sementara

kapal lampu penahan siaga mnempatkan kedudukan tali-tali yang

berkaitan dengan three angel. Segera mungkin kapal dikemudikan

fishing master melingkari shooting light boat.


Arah pelingkaran alat tangkap adalah putaran kanan sesuai

putaran baling-baling kapal, jarak kapal jaring terhadap shooting

light boat pada pada saat penurunan alat tangkap disesuaikan

dengan panjang jaring yaitu 155 m. Besarnya sudut putar yang

-semula. Kecepatan kapal saat melingkar adalah 5-7 knot.


Pada saat cincin pemberat tersisa 33 petanda alat tangkap yang

diturunkan sudah habis setengah maka maestro memberikan

informasi kepada fishing master melalui radio, selanjutnya cincin

pemberat tersisa 15 kembali maestro menhubungi fishing master

sehingga fishing master dapat memperkirakan berapa jarak lagi

yang harus ditempuh agar pelingSkaran alat tangkap tepat. Lama

proses pelingkaran jaring antara 5-7 menit dan mempngaruhi

kondisi angina dan arus.

x. Penarikan Alat Tangkap (Hauling)

 Penarikan tali kerut

Tali kerut buangan segera ditarik oleh ABK kebelakang melalui sebelah

kanan kapal dan masukan ke katrol Tbomm selanjutnya digulung pada

16
roller line setelah melalui mesin winch. Sedangkan tali selambar yang

mengikat three angel sementara diikat pada bolder kapal sebelah

kanan. Pada saat pelemparan tali buangan segera penyelam dari

kapal lampu dan kapal purse seine terjun ke perairan sebelum proses

hauling dilakukan. Selanjutnya kapal lampu penahan segera menarik

tali ayoda dan mempertahankan kedudukan kapal karena daya

tenggelam alat tangkap sangat besar. Tali cincin yang melewati kedua

katrol T-Boom digulung di roller line dengan bantuan mesin winch

hydraulic.

x.2 Alat Bantu Penangkapan

Kelancaran dan keberhasilan operasi penangkapan tidak terlepas dari

peranan alat bantu penangkapan yang digunakan. Tujuan dari

penggunaan alat bantu tersebut adalah untuk meningkatkan efektifitas

dan efisiensi operasi penangkapan. Adapun alat bantu yang digunakan

pada KM. Makmur Rejeki Santosa antara lain sebagai berikut ;

 Rumpon
KM. Makmur Rejeki Santosa memiliki rumpon sekitar 10 unit, dan jarak

antara rumpon satu dengan rumpon lainnya berkisar 20 mil.


Komponen rumpon ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1) Pelampung rumpon
2) Pemberat
3) Tali penghubung
4) Atractor
 Kapal Lampu (Light Boat)

17
Fungsi cahaya dari lampu dalam penangkapan ikan adalah untuk

mengumpulkan ikan pada suatu catchable area tertentu.

 Power Block
Pada kapal purse seine peranan power block sangat membantu selama
proses hauling. Power block bekerja dengan sistem hydraulic dan
sumber tenaganya dikopling dari mesin. Untuk menggerakkan dan

mengatur putarannya, power block dikemudikan dengan tuas

pengontrol yang biasanya dihandle oleh fishing master maupun chip

engineer.
x. Winch
Winch berperan untuk memudahkan penarikan tali kerut/purse line

untuk mengumpulkan cincin pada saat hauling sehingga sehingga

jaring akan membentuk sebuah kantong dan kawanan ikan tidak dapat

meloloskan diri lagi. Winch juga digunakan untuk memudahkan

penarikan badan jaring, mengangkat sibu-sibu, dan penurunan rumpon.

5.Roller line

Roller line digunakan untuk menggulung tali kerut. Sebelum proses

pengoperasian alat tangkap, semua tali kerut berada di roller line

belakang yang tersambung dengan tali buangan setelah melewati

cincin.

x. T-Boom

T-Boom memiliki dua block besar. Kedua block ini sebagai media

lewatnya tali kerut pada saat penarikan tali kerut. Pada proses hauling

cincin yang ditarik dengan winch akan tergantung diantara kedua

18
block, setelah proses brailing selesai cincin-cincin akan dikembalikan

di ring stick.

7. Brailing Net
Istilah tangguk (Brailing net) di atas kapal lebih dikenal dengan

sebutan ”sibut”. brailing net terdiri dari lingkaran besi berdiameter

150 cm dan kedalaman 200 cm. brailing net memiliki sendok yang

berlubang sebagai tempat stick sibut untuk mengarahkan posisi

sibut saat mengambil ikan di kantong.


8. Echo Sounder
Echo sounder adalah alat yang dirancang untuk mendeteksi ikan.

Sebelum memutuskan untuk melaksanakan shooting maka fishing

master terlebih dahulu akan memperkirakan kepadatan ikan yang

terlihat di echo sounder .


9. Fish Finder
Alat pendeteksi ikan yang digunakan oleh kapal lampu (light boat)

adalah fish finder berbeda dengan yang digunakan oleh KM.

Makmur rejeki santosa. Fish finder merupakan perkembangan dari

echo sounder.
10. GPS
Hal-hal penting yang dilakukan yang berhubungan dengan GPS

diantaranya : menentukan dan menyimpan data posisi

rumpon/fishing ground, sebagai alat bantu untuk memberikan tanda

alur pelayaran serta dapat mengetahui kecepatan kapal, jarak dan

waktu yang ditempuh selama pelayaran dalam kondisi dan cuaca

apapun.

19
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Alat tangkap purse seine merupakan alat tangkap yang dioperasikan

dengan melingkari gerombolan ikan dengan jaring. Setelah itu jaring

pada bagian bawah dikerutkan, dengan demikian ikan-ikan akan

tergurung dan berkumpul di bagian kantong.

2. Jenis hasil tangkapan di KM. Makmur rejeki santosa yaitu sebagai

berikut :

 Lonco
 Banyar
 Mandel
 Sero
 Tongkol
 Cakalang

3. Alat bantu penangkapan yang terdapat pada kapal purse seine di KM.

Makmur rejeki santosa adalah sebagai berikut :

 Rumpon
 Kapal lampu ( light boat )
 Power block
 Winch
 Roller line
 T-Boom
 Brailling net
 Echo sounder
 Fish finder

20
 GPS

5.2 Saran

1) Pemerintah perlu memperhatikan atau mengawasi kembali terkait

penggunaan alat tangkap serta perizinan kapal.


2) Perlu adanya sosialisasi dari pemerintah terkait penanganan ikan

yang baik kepada nelayan/ABK.


3) Diharapkan peran serta stakeholder dalam meningkatkan produksi

dan nilai jual hasil tangkapan nelayan.

21

Anda mungkin juga menyukai