Anda di halaman 1dari 27

Modul Praktikum

Pembuatan Prototype
Kapal Menggunakan
Puzzle 3D
Kelompok 4

Muhammad Ramadhan
NIM. 09201030
Gilang Afrido Fujimori
NIM. 09201016
Gilbert Peter Paul Ozora Laia
NIM. 09201017
Sitti Nur Patima
NIM. 09201044
Silvia Salsa Putri
NIM. 09201043
Andhika Samudra
NIM. 09191006
Gabrielle Sqoeitere
NIM. 09191027
Sonia
NIM. 09191064
Nadia Julianatasyah
Nim. 09201034

Program Studi Teknik Perkapalan


Jurusan Sains, Teknologi Pangan dan Kemaritiman
Institut Teknologi Kalimantan
Gasal 2022-2023
Halaman ini dibiarkan kosong
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan modul
Praktikum ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan modul ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Teknologi Produksi Kapal. Selain itu, modul ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan baik bagi para pembaca maupun kami sebagai penulis modul ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Taufik Hidayat, S.T., M.T., MRINA
selaku dosen mata kuliah Teknologi Produksi Kapal yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan semua, terimakasih atas bantuan yang telah diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan tugas
ini.

Balikpapan, 02-10-2022

1
Halaman ini dibiarkan kosong

2
TELAH DIKERJAKAN OLEH

Modul dengan judul :

“PEMBUATAN PROTOTYPE KAPAL MENGGUNAKAN PUZZEL 3D”

Yang disusun oleh :


Muhammad Ramadhan Andika Samudra
NIM. 09201030 NIM. 09191006

Gilang Afrido Fujimori Gabrielle Sqoeittere


NIM. 09201016 NIM. 09191027

Gilbert Peter Paul Ozora Laia Sonia


NIM. 09201017 NIM. 09191064

Silvia Salsa Putri Sitti Nur Patima


NIM. 09201043 NIM. 09201044

Nadia Julianatasyah
NIM. 09201034

Telah diperiksa oleh dosen pengampu :


1. Taufik Hidayat, S.T., M.T., MRINA …………..
NIP/NIPH. 198904242019031014

BALIKPAPAN
OKTOBER, 2022

3
Halaman ini dibiarkan kosong

2
RINGKASAN MODUL

Modul ini sebagai pendukung dari praktikum mata kuliah Teknologi Produksi
Kapal agar kalian dapat memahami apa saja yang dilakukan pada saat pembuatan
prototype kapal dengan menggunakan media puzzel 3D.
Modul ini menyajikan prosedur apa saja yang harus dikerjakan untuk membuat
prorotype kapal dengan menggunakan puzzel 3D, baik dari metode apa yang digunakan,
alat dan bahan yang digunakan maupun bagaimana prosedur pengerjaannya.

3
Halaman ini dibiarkan kosong

4
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR 7

DAFTAR TABEL 9

DAFTAR NOTASI 11

BAB 1 1

PENDAHULUAN 1

1.1. 1

1.2. 1

1.3. 2

BAB 2 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. 4

2.2. 4

2.3. 55

BAB 3 8

METODE PRAKTIKUM 8

3.1. 88

3.1. 99

3.2. 1010

3.3. 1111

DAFTAR PUSTAKA 12

5
Halaman ini dibiarkan kosong

6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses pemisahan kepingan kepingan puzzel
Gambar 1.2 Proses perakitan puzzel
Gambar 1.3 Proses pengeleman bagian puzzel yang longgar
Gambar 2.1 Proses pengamplasan ujung akrilik
Gambar 2.2 Proses pengeleman akrilik
Gambar 2.3 Proses menyusun akrilik menjadi sebuah wadah berbentuk kotak
Gambar 2.4 Proses memasukkan Puzzel 3D ke dalam wadah akrilik
Gambar 2.5 Hasil Akhir

7
Halaman ini dibiarkan kosong

8
DAFTAR DIAGRAM ALIR
Diagram Alir 1.1 Penggunaan Work Breakdown Structure (WBS) 5
Diagram Alir 1.2 Product Work Breakdown Structure (PWBS) 5
Diagram Alir 1.3 Alur Praktikum 8

9
Halaman ini dibiarkan kosong

10
DAFTAR NOTASI
Notasi Keterangan Satuan
x Laju alir m/s
y Percepatan m/s2
z Daya watt
Dan seterusnya

11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat Merakit model kapal sesuai prosedur yang telah
ditentukan
2. Mahasiswa/i dapat menerapkan grup teknologi dengan melakukan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan, serta evaluasi.

1.2.Latar Belakang
Prototype adalah sebuah contoh atau model awal yang diciptakan guna
melakukan uji coba konsep yang telah diperkenalkan sebelumnya. Perancangan
prototype memiliki tujuan untuk mengembangkan rancangan atau model produk
sampai menjadi produk final yang bisa memenuhi kebutuhan serta keinginan user.
Dalam proses product development dan perancangan prototype, pengguna juga bisa
dilibatkan.

Dalam merakit sebuah Prototype kapal dibutuhkan sebuah metode perakitan


kapal untuk meyelesaikan proses tersebut. Metode proses produksi kapal ini
berkembang setiap saat. Perkembangan metode ini bertujuan untuk mempermudah
dalam proses pengerjaan agar kapal dapat diselesaikan dengan waktu yang cepat.
Metode yang digunakan dalam merakit kapal ini adalah metode Product Work
Breakdown Structure (PWBS). Product Work Breakdown Structure (PWBS) adalah
proses pembangunan kapal, dimana proses produksi dititik beratkan pada bengkel-
bengkel yang menghasilkan produk antara (interim production).Tipe pekerjaan dari
Product Oriented Work Breakdown Structure (PWBS) yang kita gunakan pada
praktikum ini , adalah dengan metode Hull Block Construction Method (HBCM),
dan one-unit Outfitting. Metode Hull Block Construction Method (HBCM) adalah
metodee membagi sistem perkapalan ke blok produksi yang memiliki jenis pekerjaan
yang sama atau serupa dan memanfaatkan kerja sama proses.Zone Outfitting Method
(ZOFM) adalah perakitan produk - produk antara yang terdiri dari komponen yang
dibeli ataupun yang dibuat oleh galangan sendiri, menjadi satu unit / kesatuan.

1
1.3. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui alur pengerjaan dalam merakit Prototype kapal
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen - komponen apa saja yang ada di
kapal
3. Mahasiswa dapat menerapkan kerjasama tim dan menjalani peran masing –
masing sebagai anggota yang bertanggung jawab atas berhasilnya suatu
proyek dengan baik.

2
Halaman ini dibiarkan kosong

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teknologi Produksi Kapal

Teknologi produksi adalah cara meningkatkan produksi dan produktivitas


yang dapat diterapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa. Menurut
Chirillo (1983), perkembangan teknologi produksi kapal menjadi empat tahapan,
berdasarkan teknologi yang digunakan dalam proses pengerjaan lambung dan
outfitting.

2.2.Aplikasi Group Teknologi


Menurut beberapa pendapat atau filosofi dari Group Teknologi GT, terdapat
pengertian yaitu ide dasar GT adalah menguraikan suatu sistem manufaktur ke dalam sub
system . Prinsip GT adalah merealisasi masalah-masalah yang memiliki kesamaan dengan
mengelompokkan masalah berdasarkan kesamaan agar didapatkan solusi tunggal untuk
sekelompok masalah sehingga dapat menghemat waktu dan usaha. GT juga merupakan suatu
filosofi yang mengimplikasikan ide untuk mengetahui dan memanfaatkan kesamaan dalam
tiga cara berbeda . GT merupakan suatu filosofi manufaktur yang mengidentifikasikan dan
mengelompokkan benda kerja menurut kesamaan desain maupun produksi. Benda kerja
yang sama disusun dalam part families (PF) sehingga diyakini dapat menghasilkan efisiensi
manufaktur.

Work Breakdown Structure (WBS) merupakan metode pengorganisasian proyek


secara struktural melalui pelaporan berbentuk hierarkis. WBS bekerja sebagai sebuah
struktur untuk memecahkan proses pengerjaan proyek secara bertahap pada tiap detailnya.
Adanya WBS sebagai metode pengerjaan proyek juga dapat memudahkan proses pemecahan
masalah pada tiap bagian-bagian yang mendetail.

4
Diagram Alir 1.1 Penggunaan Work Breakdown Structure (WBS)

Diagram Alir 1.2 Product Work Breakdown Structure (PWBS)

2.3. Langkah Penerapan Work Breakdown Structure


Work Breakdown Structure (WBS) merupakan sebuah strategi dengan multiple level
dan hierarkis. Oleh karena itu, WBS memiliki tingkatan pengerjaan yang secara tertata dapat
memudahkan implementasi proyek secara efisien pada tiap hierarkinya. WBS dapat
memudahkan pengelolaan sumber (resources) agar teralokasikan secara efektif, sehingga
proyek dapat berjalan dengan baik.WBS merupakan metode pengorganisasian proyek secara
struktural melalui pelaporan berbentuk hierarkis. WBS bekerja sebagai sebuah struktur
untuk memecahkan proses pengerjaan proyek secara bertahap pada tiap detailnya. Adanya

5
WBS sebagai metode pengerjaan proyek juga dapat memudahkan proses pemecahan
masalah pada tiap bagian-bagian yang mendetail.

Work Breakdown Structure (WBS) dalam manajemen proyek dan rekayasa sistem
adalah pemecahan proyek yang berorientasi pada penyampaian menjadi komponen yang
lebih kecil. Struktur rincian kerja adalah hasil proyek utama yang mengatur pekerjaan tim ke
dalam bagian-bagian yang dapat dikelola. Badan Pengetahuan Manajemen Proyek (PMBOK
5) mendefinisikan struktur perincian kerja sebagai "dekomposisi hierarkis dari total cakupan
pekerjaan yang harus dilakukan oleh tim proyek untuk mencapai tujuan proyek dan
menciptakan hasil yang diperlukan."Elemen struktur perincian kerja dapat berupa produk,
data, layanan, atau kombinasi dari semuanya. Sebuah WBS juga menyediakan kerangka
kerja yang diperlukan untuk estimasi biaya rinci dan kontrol sambil memberikan panduan
untuk pengembangan dan kontrol jadwal.

Product-oriented Work Breakdown Structure ( PWBS )adalah sebuah terapan dari


Group Technology, dimana rincian work breakdown structure berorientasi pada hasil
produknya, sehingga pembagian dapat dilakukan dengan pembagian zona. 9 Aplikasi dari
group technology pada pembangunan kapal melibatkan integrasi antara konstruksi lambung,
peralatan, dan pengecatan atau disebut juga dengan Integrated Hull Construction, Outfitting,
and Painting (IHOP) (Storch, 1995 & Chirillo, 1983). Komponen dari integrasi ini antara
lain :

- Hull Block Construction Method (HBCM) Ø Zone Outfitting Method (ZOFM)

- Zone Painting Method (ZPTM)

Hull Block Construction Method (HBCM), dimana komponen lambung kapal,


panel sub-assembly dan blok kapal dirakit berdasarkan prinsip Group Technology pada jalur
produksi yang teratur dan searah. Dengan kata lain, konsep HBCM merupakan metode
pembangunan kapal yang membagi kapal dengan beberapa blok. Pembagian blok ini pada
general arrangement. Tahap selanjutnya yaitu dengan membagi blok menjadi bagian-bagian
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Pembagian komponem ini berdasarkan perbedaan material
dasar, kesamaan ukuran, kesamaan bentuk, proses akhir, proses fabrikasi dan pemisahan
fasilitas produksi. Dengan menerapkan konsep HBCM diharapkan mampu meningkatkan
produktivitas galangan.

Langkah Penerapan Hull Block Construction Method (HBCM) antara lain :

6
1. Fabrikasi Komponen-komponen (Parts Fabrication)

2. Perakitan komponen (Part Assembly)

3. Perakitan Sub-blok (Sub-block Assembly)

4. Semi-block and Block Assembly dan Grand-Block Joining

5. Penegakan Blok-Blok Badan Kapal (Hull Erection

Halaman ini dibiarkan kosong

7
BAB 3

METODE PRAKTIKUM
3.1. Diagram Alir Praktikum

Diagram Alir 1.3 Alur Praktikum

8
3.1.Prosedur Minggu Pertama Praktikum
Alat dan Bahan:

1. Puzzle 3D
2. Cutter
3. Lem

Pada Praktikum minggu pertama yang dilakukan adalah merakit kepingan


puzzel yang masih terpisah menjadi sebuah prototype kapal yang utuh. Cutter
digunakan untuk memisahkan kepingan- kepingan puzzel yang masih menempel
menjadi satu, dan lem digunakan untuk menyatukan kepingan puzzel pada saat
perakitan agar prototype tidak mudah rusak.

Gambar 1.1 Gambar 1.2

Gambar 1.3

9
3.2. Prosedur Minggu Kedua Praktikum
Alat dan Bahan:

1. Puzzle 3D
2. Akrilik yang sudah di potong dengan ukuran yang telah di tentukan
3. Lem

Pada praktikum minggu kedua yang dilakukan adalah merakit kaca akrilik yang
sudah di potong sesuai ukuran yang diinginkan agar dapat menjadi sebuah kotak
penutup untuk puzzel 3D yang telah di rakit.

Gambar 2.1 Gambar 2.3

Gambar 2.2 Gambar 2.4

Gambar 2.5

10
Tabel 3. 1. Bentuk Umum Simbol pada Diagram Alir
Bentuk Simbol Nama Deskripsi
Panah Menunjukan arah proses
Terminal Menunjukan titik awal dan titik akhir dari sebuah
diagram alir

Proses Menunjukan terjadi suatu proses dalam pengerjaan


Praktikum

Keputusan Menunjukan ketika dua atau tiga keputusan dapat


dilalui (secara parallel) dan dan apa akibat
(keluaran) dari keputusan tersebut

Masukan Menunjukan bahwa penyusun menggunakan input


(Input) (sekunder), sifatnya adalah sudah fix, biasanya
Sekunder berupa data jadi. Jika data sudah diolah oleh
penyusun, maka hal itu termasuk proses.
3.3. Jadwal Praktikum
Pada proposal tugas akhir perlu mencantumkan jadwal Praktikum. Jadwal Praktikum
dibuat dari awal hingga akhir semester pada semester sks tugas akhir diambil. Jadwal
digambarkan selama empat bulan perkuliahan yang diplotkan berdasarkan minggu
(tiap bulan empat minggu). Contoh dari jadwal Praktikum ditunjukan pada Tabel
3.2:

Tabel 3. 2. Contoh Jadwal Praktikum


Kegiatan Minggu Perkuliahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pembuatan Modul
Bab 1-3
Praktikum Minggu 1
Praktikum Minggu 2
Pembuatan Modul
Bab 1-5

11
DAFTAR PUSTAKA
Enago. (2019, December 5). What is Background in a Research Paper? Retrieved
from Enago: https://www.enago.com/academy/what-is-background-in-a-
research-paper/

Fink, A. (2005). Conducting Research Literature Reviews: From the Internet to


Paper. Thousand Oaks, CA: 2nd ed. Sage.

Fink, A. (2014). Conducting Research Literature Reviews: From the Internet to


Paper. Thousand Oaks, CA: Fourth edition. SAGE.

Sachdev, R. (2018, November 27). How to write the background of your study.
Retrieved from Editage: https://www.editage.com/insights/how-to-write-the-
background-of-your-study

Wikipedia. (2020). Mind Map. Retrieved from Wikipedia:


https://en.wikipedia.org/wiki/Mind_map

12

Anda mungkin juga menyukai